Anda di halaman 1dari 9

POTENSIAL AKSI DAN

POTENSIAL MEMBRAN
POTENSIAL AKSI

Potensial aksi adalah aliran ionik positif dan negatif yang bergerak di membran sel.
Semakin besar diameter akson semakin cepat penghantaran potensial aksi karena tahanan arus
listrik berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar arus tersebut.
PENYEBAB POTENSIAL AKSI

Potensial aksi ditimbulkan oleh adanya sensasi yang dirasakan oleh tubuh.
Pada saat ini kita dapat membagi sensasi menjadi dua, yaitu :
A. General Sense
Dimana reseptornya secara luas tersebar di tubuh. General sense ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Somatic sense
Menyediakan informasi sensorik tentang tubuh dan lingkungan sekitar, yang termasuk dalamnya adalah
sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri.
2. Visceral sense
Menyediakan informasi tentang keadaan organ internal, yang terutamanya nyeri dan tekanan.
B. Special Sense
Lebih mengkhusus pada struktur maupun penempatan pada organ tubuh. Yang termasuk dalam special
sense adalah bau, rasa, suara, cahaya, keseimbangan.
MEKANISME POTENSIAL AKSI

Tahap-tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:


1.Tahap Istirahat
Pada saat ini, membran dapat dikatakan “terpolarisasi”, karena selama tahap ini berlangsung,
potensial membrannya bersifat negatif dengan nilai sekitar -90 milivolt.
2.Tahap Depolarisasi Pada tahap ini, membran secara tiba-tiba menjadi sangat permeabel
terhadap ion natrium. Hal ini menyebabkan kanal ion natrium terbuka dengan cepat dan
sejumlah besar ion natrium yang bermuatan positif berdifusi masuk ke dalam akson. Keadaan
membran yang awalnya terpolarisasi dengan nilai -90 milivolt secara cepat menjadi semakin
positif.
2. Tahap Depolarisasi Pada tahap ini, membran secara tiba-tiba menjadi sangat permeabel
terhadap ion natrium. Hal ini menyebabkan kanal ion natrium terbuka dengan cepat dan
sejumlah besar ion natrium yang bermuatan positif berdifusi masuk ke dalam akson. Keadaan
membran yang awalnya terpolarisasi dengan nilai -90 milivolt secara cepat menjadi semakin
positif.
3. Tahap Repolarisasi Tahapan ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan
membran menjadi lebih permeabel terhadap ion kalium. Berakhirnya tahap depolarisasi
adalah ketika kanal ion natrium tertutup dengan cepat yang diikuti oleh pembukaan kanal ion
kalium secara lambat. 4. Tahap Hiperpolarisasi Setelah tahap repolarisasi berakhir, dikenal
suatu kondisi yang disebut positive after potential. Keadaan ini merupakan kondisi potensial
membran yang lebih negatif dari kondisi istirahat. terjadi akibat lambatnya penutupan kanal
ion K.
POTENSIAL MEMBRAN

Membran potensial merupakan potensial yang diakibatkan oleh


adanya perbedaan muatan pada sisi dalam dan sisi luar membran sel.
Proses yang berperan pada potensial membran adalah difusi dan
transport aktif.
DIFUSI

Difusi terjadi karena sifat membran sel yang semipermeabel, oleh


karena konsentrasi dalam sel yang tinggi, ion K cenderung berdifusi
keluar sel sehingga mengurangi muatan positif didalam sel
danmembentuk elektropositif di luar sel dan elektronegatif di dalam
sel.
TRANSPOR AKTIF

Transport aktif terjadi karena adanya pompa Na dan K yang bersifat


elektrogenik oleh karena lebih banyak mengeluarkan ion positif (3 ion Na
akan keluar setiap 2 ion K masuk). Kejadian ini menimbulkan gradien
konsentrasi yang tinggi antara ion Na dan ion K untuk modal awal agar terjadi
difusi.
Kondisi Potensial Membran

Resting membran potensial merupakan potensial membran saat sel


saraf berada pada kondisi istirahat, biasanya sebesar -90 mV. Faktor
yang berperan pada resting membran meliputi :
· Potensial difusi K (-94 mV)
· Potensial difusi Na (+64 mV)
· Pompa Na-K (-4 mV)

Anda mungkin juga menyukai