Anda di halaman 1dari 63

Jaringan Tulang

Muhammad Iqbal Filayani S.Si. M.Si


Tulang Sejati

• Jaringan tulang menyangga struktur


berdaging,
• Melindungi organ-organ vital seperti
yang terdapat dalam tengkorak dan
rongga dada, dan menampung
sumsum tulang, tempat sel-sel darah
dibentuk.
• Tulang juga berfungsi sebagai cadangan
kalsium, fosfat dan ion lain,
• Tulang membentuk suafu sistem
pengungkit yang melipatgandakan
kekuatan yang dibangkitkan selama otot
rangka berkontraksi dan mengubahnya
menjadi gerakan Tubuh (alat gerak
pasif).
• Jaringan Tulang adalah jaringan ikat
khusus yang terdiri atas materi antar
sel berkapur, yaitu matriks tulang dan
sel tulang
Jenis sel tulang
• Osteoblas (osteon + yun. blastos, benih), yang
mensintesis unsur organik matriks, menskresi
matriks tulang
• Osteosit (yun. osteon, tulang, + kytos, sel), yang
terdapat dalam rongga-rongga (lakuna) di antara
lapisan (lamela) matriks tulang, sel tulang
sebenarnya berasal dari osteoblas, mampu
memecah matriks tulang
• Osteoklas (osteon + yun. klnstos, pecah), yang
merupakan sel raksasa multinukleus yang terlibat
dalam resorpsi dan remo deling jaringan tulang.
• Permukaan bagian luar dan dalam
semua tulang dilapisi lapisan-lapisan
jaringan yang mengandung sel-sel
osteogenik-endosteum pada permukaan
dalam dan periosteum pada permukaan
luar.
Osteoblas
• Berperan pada sintesis komponen
organik matriks tulang, yang terdiri atas
kolagen tipe I, proteoglikan dan
glikoprotein termasuk osteonektin.
• Osteoblas hanya terdapat pada
permukaan matriks tulang, dan
letaknya bersebelahan, yang mirip
dengan epitel selapis
• Bila osteoblas aktif menyintesis matriks,
osteoblas memiliki bentuk kuboid
sampai silindris dengan sitoplasma
basofilik
• Bila aktivitas sintesisnya menurun, sel
tersebut menjadi gepeng dan sifat
basofilik paja sitoplasmanya akan
berkurang.
• Aktivitas osteoblas dirangsang oleh
hormon paratiroid (PTH)
Sintesis matriks tulang
• Osteoklasin, polipeptida non kolagen
yg mampu mengikat ion Ca2+ dan
meningkatkan kosentrasinya
• Osteoblas melepaskan vesikel
berselubung membran yg kaya akan
fosfatase alkali dan enzim lain untuk
meningkatkan penyerapan ion PO4-
• Ion Ca2+ dan PO4- membentuk kristal
hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2], yaitu
langkah kalsifikasi pertama yang dapat
terlihat
• Membentuk suatu massa konfluen
material berkapur yang memendam
serat kolagen dan proteoglikan
Osteosit
• Setiap osteoblas secara bertahap dikelilingi
oleh produk sekresinya sendiri dan menjadi
osteosit yang terselubung sendiri-sendiri dalam
ruang yang disebut lakuna.
• Pada transisi dari osteoblas menjadi osteosit,
sel menjulurkan banyak tonjolan sitoplasma
panjang, yang juga diselubungi oleh matriks
berkapur.
• Suatu osteosit dan prosessusnya menempati
setiap lakuna dan kanalikuli yang menyebar
darinya
• Prosessus sel yang berdekatan
berkontak melalui taut erat, dan
molekul lalu lalang melalui struktur
tersebut dari sel ke sel
• Sel-sel ini secara aktif terlibat dalam
mempertahankan matriks tulang, dan
kematiannya diikuti oleh resorpsi
matriks tersebut
Osteoklas

• Osteoklas adalah sel motil bercabang


yang sangat besar dengan inti multipel
• Ukuran yang besar dan inti yang
multipel pada osteoklas terjadi karena
asalnya dari penggabungan sel yang
berasal dari sumsum tulang
• Di area terjadinya resorpsi tulang,
osteoklas terdapat di dalam lekukan
atau kriptus yang terbentuk akibat kerja
enzim pada matriks, yang dikenal
sebagai resorption bays (dulu disebut
lakuna Howship).
Resorpsi tulang
• Pada osteoklas yang aktif, permukaan yang
menghadap matriks tulang terlipat secara
iregular, yang membenfuk batas
bergelombang (ruffled border).
• Batas bergelombang ini dikelilingi oleh zona
sitoplasma terang yang kaya akan filamen
aktin dan merupakan tempat adhesi
osteoklas pada matriks tulang.
• Zona adhesi sirkumferensial ini menciptakan
lingkungan mikro di antara osteoklas dan
matriks tempat terjadinya resorpsi tulang
Matriks tulang
• Kira-kira 50% berat kering matriks
tulang berupa material anorganik.
• Hidroksiapatit paling banyak
dijumpai, tetapi bikarbonat, sitrat,
magnesium, kalium dan natrium
juga ditemukan.
• CaPO4, amorf (nonkristalin) dalam
jumlah banyak juga ditemukan.
periosteum
• Periosteum terdiri atas lapisan luar berkas kolagen
dan fibroblas
• Berkas serat kolagen periosteum, yang disebut
serat perforata (atau serat Sharpey), memasuki
matriks tulang dan mengikat periosteum pada
tulang.
• Lapisan dalam periosteum mengandung sel punca
mesenkimal yang disebut sel osteoprogenitor, yang
berpotensi membelah melalui mitosis dan
berkembang meniadi osteoblas.
• Sel osteoprogenitor berperan penting dalam
pertumbuhan dan perbaikan tulang.
Endosteum
• Melapisi rongga-dalam di dalam tulang.
• Endosteum merupakan selapis sel jaringan ikat yang
sangat tipis, yang berisi osteoblas dan osteoprogenitor
gepeng/ yang melapisi trabekula atau spikula kecil
tulang yang berproyeksi ke dalam rongga tersebut.
Jadi, endosteum secara bermakna lebih tipis daripada
periosteum.
• Fungsi utama periosteum dan endosteum adalah
memberi nutrisi pada jaringan tulang dan
menyediakan osteoblas baru secara kontinu unfuk
perbaikan atau pertumbuhan tulang.
Jaringan Tulang Primer

• Tulang primer adalah jaringan tulang


primer yang tampak pada
perkembangan embrio dan pada
perbaikan fraktur.
• Tulang ini ditandai dengan disposisi
acak serat kolagen halus sehingga
sering disebut tulang anyaman (zuoaen
bone)
• Selain berkas serat kolagen iregular,
ciri jaringan tulang primer lain adalah
kadar mineral yang lebih rendah (tulang
ini lebih mudah ditembus sinar-X) dan
proporsi osteosit yang lebih tinggi
ketimbang pada jaringan tulang
sekunder.
Jaringan Tulang Sekunder

• Jaringan tulang sekunder adalah jenis


jaringan yang biasanya dijumpai pada
orang dewasa.
• Jaringan tersebut secara khas
memperlihatkan berbagai lapisan matriks
berkapur (masingmasing dengan tebal3-
7 µm) dan sering disebut sebagai tulang
lamelar.
• Lamela tersebut cukup tersusun baik
secara paralel satu sama lain atau
konsentris di sekeliling kanal vaskular.
• Setiap kompleks lamela tulang
konsentrik yang mengelilingi suatu
kanal kecil yang mengandung
pembuluh darah, saraf, dan jaringan
ikat longgar, disebut osteon (dulu
dikenal sebagai sistem Havers)
• Di antara terdapat banyak kelompok
lamela paralel berbentuk iregular, yang
disebut lamela interstisial
• Struktur tersebut merupakan lamela
yang tersisa dari osteon yang sebagian
dihancurkan oleh osteoklas selama
pertumbuhan dan remodeling tulang
• Remodeling tulang terjadi secara
kontinu seumur hidup dan melibatkan
kombinasi sintesis dan penghancuran
tulang.
• Pada tulang kompak, remodeling
meresorpsi bagian osteon tua dan
menghasilkan osteon yang baru.
• Resorpsi melibatkan kerja osteoklas,
yang sering bekerja dalam kelompok
untuk membuang tulang yang tua
dalam rongga berbentuk terowongan
• Terowongan semacam itu cepat
disusupi oleh banyak sel
osteoprogenitor dan rambatan kapiler
darah, vang berasal dari endosteu.m
atau periosteum.
• Osteoblas terbenfuk, melapisi dinding
terowongan tersebut, dan mulai
menyekresi osteoid secara siklis, yang
membentuk lamela konsentris tulang
dengan osteosit yang terperangkap
• Pada orang den asa yang sehat, 5-10%
tulang mengalami pergantian setiap
tahunnva.
Tulang Rawan
• Tulang rawan meruPakan benluk khusus
jaringan ikat dengan konsistensi matriks
ekstrasel (ECM) yang "keras" sehingga
memungkinkan iaringan tersebut menahan
stres mekanis tanpa terjadinya distorsi yang
permanen.
• Karena permukaannya yang licin dan lentur,
tulang rawan merupakan peredam benturan
dan daerah pergeseran bagi sendi serta
memudahkan pergerakan tulang
• Tulang rawan terdiri atas sel-sel, yang
disebut kondrosit dan matriks ekstrasel luas,
yang terdiri atas serat dan substansi dasar.
• Kondrosit mensintesis dan mensekresi ECM,
dan sel-selnya sendiri terdapat di dalam
rongga-rongga matriks yang disebut lakuna
• Kolagen asam hialuronat, proteoglikan, dan
sejumlah kecil glikoprotein adalah
makromolekul utama yang terdapat di semua
jenis matriks tulang rawan.
• Daiam matriks kartilago hialin, yaitu bentuk
yang paling umum dijumpai, kolagen II
merupakan tipe kolagen utamanya.
• Kartilago elastis yang lebih lentur dan dapat
teregang, memiliki banyak serat elastin di
dalam matriksnya selain kolagen tipe II
• Fibrokartilago, yang dijumpai pada bagian-
bagian tubuh yang mengalami tarikan, ditandai
dengan suatu matriks yang mengandung
anyaman padat serat kolagen tipe I yang
kasar'
• Ketiga tulang rawan tidak mempunyai
pembuluh darah dan mendapat nutrisi
melalui difusi dari kapiler jaringan ikat di
dekatnya (perikondrium)
• Perikondrium adalah selubung jaringan
ikat padat yang mengelilingi tulang
rawan di kebanyakan tempat, yang
membentuk tempat pertemuan antara
tulang rawan dan jaringan yang
disangga tulang rawan tersebut
TULANG RAWAN HIALIN
• Bentuk tulang rawan yang paling umum
dijumpai dan paling banyak dipelaiari
dari ketiga bentuk.
• Tulang rawan hialin segar berwarna
putih-kebiruan dan bening.
• Pada embrio, tulang rawan berfungsi
sebagai kerangka sementara, sampai
tulang ini secara berangsur diganti oleh
tulang seiati.
Matriks
• Empat puluh persen berat kering tulang
rawan hialin terdiri atas kolagen, yang
terbenam dalam gel berhidrasi padat dari
• proteoglikan dan glikoprotein struktural
• Tulang rawan hialin terutama mengandung
kolagen tipe II
• Proteoglikan mengandun
Glikosaminoglikan
• Komponen penting lain dari matriks
tulang rawan adalah glikoprotein
multiadhesif struktural kondronektin.
Kondrosit
• Di bagian tepi tulang rawan hialiry
kondrosit muda memiliki bentuk lonjong,
dengan sumbu panjangnya yang paralel
terhadap permukaan.
• Lebih ke dalam, sel-sel ini menpJi bulat
dan terdapat dalam kelompok yang dapat
beranggotakan hingga delapan sel yang
berasal dari pembelahan mitosis sebuah
kondrosit. Kelompok ini disebut agregat
isogen
• Kondrosit menyintes; kolagen dan molekul
matriks lainnya. Saat matriks diproduksi,
sel-sel di agregat tersebut bergerak
menjauh dan menempati lakuna yang
terpisah.
• Karena tulang rawan tidak memiliki kapiler
darah kondrosit "bernapas" pada tekanan
oksigen yang rendah.
• Selsel tulang rawan hialin
memetabolisme glukosa terutama
melalui glikolisis anaerob untuk
menghasilkan asam laktat sebagai
produk akhir.
TULANG RAWAN ELASTIS
• Tulang rawan elastis pada dasarnya
sangat serupa dengan tulang rawan
hialin, kecuali banyaknya kandungan
jalinan serat elastin halus, selain serabut
kolagen tipe II
• Tulang rawan elastis segar memiliki
warna kekuningan karena adanya elastin
dalam serat elastin.
• Tulang rawan elastis ditemukan dalam
aurikula telinga, dinding liang telinga
luar, tuba auditorius (eustachius),
epiglotis, dan cartilago cuneiformis di
laring.
FIBROKARTILAGO

• Jaringan intermedia antara jaringan ikat padat


dan tulang rawan hialin
• Fibrokartilago mengandung kondrosit, baik
satu-safu atau dalam agregat isogen, dan
umumnya tersusun secara aksial dalam
barisan panjang yang dipisahkan oleh serat
kolagen tipe I kasar dan lebih sedikit
proteoglikan ketimbang bentuk lain kartilago
• Karena kaya akan kolagen tipe I, matriks
fibrokartilago bersifat lebih asidofilik
PEMBENTUKAN TULANG
RAWAN
• Tulang rawan berasal dari mesenkim
embrionik pada proses kondrogenesis
• Membulatnya sel-sel mesenkim, dengan
retraksi cabang-cabangnya, dan membelah
dengan cepat serta membentuk kondensasi
sel  Kondroblas
• Selama perkembangan embrionik,
diferensiasi tulang rawan
berlangsungdari pusat ke luar; jadi, sel-
sel yang berada lebih ke pusat memilikr
ciri kondrosit, sedangkan sel2 di perifer
merupakan kondroblas yang tipikal.
• Mesenkim superfisial berkembang
menjadi perikondrium.
OSTEOGENESIS
• Osifikasi intramembranosa, osteoblas
berdiferensiasi langsung dari mesenkim
dan mulai menyekresi osteoid.
• Osifikasi endokondral, matriks tulang
rawan yang sudah ada mengalami erosi
dan digantikan dengan osteoblas yang
menghasilkan osteoid.
Osifikasi lntramembranosa
Oksifikasi endokondral
• Pembentukan model tulang rawan hialin
yg dikelilingi oleh perikondrium,
• Kondrosit akan mengalami hipertrofi dan
lakuna membesar, matriks tulang
mengecil sampai terbentuk septum
• Perikondrium akan menjadi periosteum di
daerah diafisis dan akan menjadi
osteoblas

Anda mungkin juga menyukai