TULANG
RAWAN DAN
TULANG KERAS
HISTOLOGI UNIVERSITAS
JAMBI
TULANG RAWAN(CARTILAGO)
Bentuk jaringan ikat khusus (penyokong),
komponen sistem kerangka tubuh, terdiri dari
:
Komponen sel : Kondroblas,
- Kondrosit
Komponen matrik : * serat kolagen dan elastin
* substansia dasar
Tulang rawan umumnya mendapat nutrien dan O2
secara difusi dari kapiler yg berdekatan
(perikondrium) tulang rawan tidak mempunyai
pembuluh darah, saluran limfe atau saraf
Tulang rawan pada persendian, (-) perikondrium
mendapat nutrien dan O2 dari cairan sinovial
dalam rongga sendi
DISTRIBUSI
Awal embrio → Semua skeleton berupa
kartilago
Dewasa → membalut permukaan sendi,
pada kerangka saluran pernapasan
(hidung, glotis, laring, trachea, bronchus),
kerangka daun telinga, ujung ventral
costa
fungsi
• Bersifat lentur maka : sebagai bantalan, dan
memungkinkan pergeseran sendi untuk
membantu pergerakan tulang serta
menahan tekanan mekanis tanpa distorsi
menetap
• Menunjang jaringan lunak karena
permukaannya halus.
• Tulang rawan juga penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan tulang
panjang sebelum dan sesudah lahir
Sel = kondrosit
• Fungsi kondrosit : mempertahankan matriks (berasal dari
kondroblas/ kondrosit muda & masih berkembang
mensintesis matriks)
Tampak kondrosit
gepeng tersusun
berderet di antara serat
kolagen
TULANG
Jar. ikat khusus terdiri dari :
sel : osteoblas, osteosit dan
osteoklas
matriks : serabut kolagen tipe I dan
substansi dasar
Memiliki komponen ekstraseluler yang
mengalami kalsifikasi dan osifikasi → sangat
keras.
Komponen anorganik yaitu Ca fosfat(85%), Ca
karbonat(10%) dan sedikit Ca fluorida, dan Mg
fluorida.
Komponen organik yaitu serat kolagen tipe I
dan substansi dasar amorf yang mengandung
proteoglikan
TULANG
Fungsi:
sebagai kerangka utama pada manusia
penunjang otot
pelindung organ vital seperti otak dan rongga
toraks
tempat sum-sum tulang (sistem hematopoetik)
Tempat penyimpanan kalsium, fosfor dan ion
lainnya yg dapat dilepaskan atau disimpan
untuk mempertahankan kadar ion tersebut
tetap dalam cairan tubuh.
Bila tulang dihilangkan Ca nya (unsur anorganik)→ lentur seperti
tendo
bila bagian organiknya (terutama terdiri dari serat kolagen)
diangkat → mudah pecah dan hancur
SEL TULANG
1. Sel osteoprogenitor (sel osteogenik)
Berasal dari mesenkim
Sel ini mempunyai kemampuan untuk
berkembang menjadi osteoblas yg kemudian
menjadi osteosit.
Bentuk seperti gelendong, berinti
gepeng,kromatin inti halus, sitoplasmanya
bercabang.
Letak dipermukaan tulang pada lapisan dalam
periosteum dan endosteum.
SEL TULANG
2. Osteoblas
Sel berbentuk kubis atau seperti piramid.
Berinti besar, mempunyai anak inti 1.
sitoplasma sangat basofilik. Terdapat
tonjolan sitoplasma yg berhubungan
dengan tonjolan sitoplasma yg
berdekatan.
Terletak dipermukaan tulang.
Mensintesis komponen organik matriks
tulang (kolagen tipe I, proteoglikan dan
glikoprotein) dan mengendapkan
komponen anorganik matrik tulang.
The blue arrows indicate the osteoblasts. The yellow arrows indicate the
bone matrix they’ve just secreted.
SEL TULANG
3. Osteosit
Berasal dari osteoblas yg sudah berubah menjadi osteosit dan
sudah dikelilingi matriks.
Bentuknya seperti buah kenari,gepeng. Sitoplasma sedikit
basofilik.
Terletak dalam lakuna yg berbentuk lonjong diantara 2 lamel
matrik.
Tiap lakuna berisi satu osteosit.
Tonjolan sitoplasma osteosit, terletak dalam kanalikuli yg
memancar keluar dari lakuna. Tonjolan tersebut saling
berhubungan satu sama lain melalui taut rekah (gap junction)
sehingga nutrien dapat sampai ke sel-sel tulang tersebut.
Pertukaran zat antara osteosit dan pembuluh darah juga terjadi
sedikit melalui substansi yg terletak diantara osteosit dan matriks
tulang.
Osteosit mempertahankan matriks tulang terus menerus. Bila
osteosit mati maka terjadi resorbsi matriks oleh osteoklas.
Yellow arrows indicate
osteocytes – notice how they
are surrounded by the pinkish
bone matrix.
Blue arrow shows an
osteoblast in the process of
becoming an osteocyte.
SEL TULANG
4. Osteoklas
Adalah sel sangat besar/raksasa, dapat bergerak,
berinti banyak, berasal dari monosit yg menyatu.
Sitoplasma biasanya asidofilik. Cabang
sitoplasmanya banyak dan bervariasi tebal serta
bentuknya.
Terletak dekat permukaan daerah tulang yg
sedang mengalami proses resorbsi dalam lekukan
matriks yg disebut lakuna howship. >>> pada
endosteum
Mensekresi asam kolagenase dan enzim proteolitik
lainnya, yg menyerang matriks tulang dan
membebaskan substansi dasar yang mengapur
Secara aktif menghilangkan debris yg terbentuk
Jaringan tulang
1. Tulang primer (imature)
jaringan tulang pertama yg muncul pada
perkembangan embrio prenatal, pada
penyembuhan fraktur dan proses reparasi lainnya.
Tanda khas tulang primer:
serat-serat kolagen halus yg tersusun seperti anyaman
yg tidak teratur (lamel belum jelas terlihat).
kadar mineral lebih sedikit dan lebih banyak
osteositnya daripada tulang sekunder.
Tulang primer bersifat sementara dan akan
digantikan oleh tulang sekunder pd masa dewasa
kecuali pd tempat tertentu yaitu dekat sutura
tulang pipih kepala,soket gigi dan pada insersi
beberapa tendo.
Jaringan tulang
2. Tulang sekunder (mature/ lamel)
Terdapat pd keadaan dewasa.
Tanda khasnya adalah serat-serat kolagen yg
tersusun membentuk lamel-lamel setebal 3-7
um yg sejajar satu sama lain atau konsentris
mengelilingi pembuluh darah
Lamel-lamel konsentris yg mengelilingi sebuah
saluran dengan saluran tersebut yg berisi
pembuluh darah, saraf dan jaringan ikat
longgar disebut sistem havers atau osteon.
Lakuna berisi osteosit terdapat di antara atau
di dalam lamel. Dalam tiap lamel serat
kolagen sejajar satu dng yg lain
STRUKTUR MIKROSKOPIS
SISTEM HAVERS = OSTEON PUSAT = CANALIS HAVERS, DILAPISI 4-20 LAMELLA CONCENTRIS
SERABUT SHARPEY
2. Tulang pendek
Mirip seperti kubus.
tulang pada
pergelangan tangan dan
kaki
Carpal Bones
3. Tulang pipih
Tipis, datar sedikit
cembung
Scapulae, sternum,
iga dan hampir semua
tulang tengkorak
Sternum
4. Tulang tidak
beraturan/irregular
Bentuk berbeda
Vertebrae, tulang
pelvis, tulang
sphenoid dan
ethmoid
Sphenoid
Bone
Struktur tulang panjang
Tulang
tidak berkembang dari jaringan tulang
rawan tapi langsung dari jaringan masenkim
OSTEOGENESIS INTRAMEMBRANOSA
MESSENHYM PROLIFERASI
VASKULARISASI BERTAMBAH
OSTEOBLAS → OSTEOSIT
ada
remodeling
Remodeling pada anak-anak 200x lebih cepat pada dewasa
Anak2 dan remaja : aktivitas osteoblas > osteoklas
→ tulang lebih panjang dan tebal
Dewasa muda : aktivitas osteoblas = osteoklas
→ jumlah massa tulang konstan
Usia pertengahan : aktivitas osteoklas > osteoblas
→ kepadatan tulang berkurang
Dekade 70-80an : dominasi osteoklas
→ tulang rapuh dan patah