Anda di halaman 1dari 10

REGULASI ALOSTERIK

ENZIM

KELOMPOK 3 :
SRI ANNISA KHASANAH (A 161 004)
ADIT YA YUSUF (A 161 008)
VIKA AMALIA (A 161 011)
IRWAN JAMALUDIN RACHMAT (A 161 019)
ERINA PUSPITASARI (A 161 022)
SUCI MAULIDA MUNAWAROH (A 161 023)
PUJI HASTUTI INDRIANI S (A 161 029)
SITI MUSDHALIFAH (A 161 036)
ROTUA MENANTI HOTLANDO T.T (A 161 037)
REGULASI ALOSTERIK

Enzim alosterik enzim yang merubah


konformasinya saat berikatan dengan
kofektor.
Regulasi alosterik mengacu pada
kecilnya molekul aktif pusat dengan
molekul protein enzim bagian selain
pengikatan spesifik dari molekul protein
enzim diinduksi perubahan konformasi,
sehingga mengubah aktivitas enzim.
PENGERTIAN ENZIM ALOSTERIK

Enzim alosterik ini disebut juga enzim


pengatur. Enzim allosterik merupakan enzim
regulator yang memiliki dua sisi katalik.
Salah satu sisi ikatannya untuk substrat dan
yang satunya sisi regulator atau sisi
allosterik (allo=lain, stereos=sisi) yang
berfungsi untuk memodulasi aktivitas enzim.
CONTOH MEKANISME
PENGHAMBATAN
contoh mekanisme penghambatan
balik pada pengubahan L-teronin
menjadi L-isoleusin yang
menggunakan lima macam enzim.
Enzim yang pertama adalah
dehidratase treonin (E1) enzim
alosterik akan dihambat oleh L-
isoleusin yang merupakan produk
akhir dari reaksi multienzim.
Tahap regulasi yang dikatalisis
oleh enzim E1 biasanya bersifat
tidak dapat balik di dalam sel.
MEKANISME KERJA

Enzim alosterik dikontrol oleh molekul efektor


(activator dan inhibitor) yang berikatan pada
enzim pada bagian tertentu dari enzim tersebut di
luar sisi aktif enzim, dan selanjutnya dapat
menyebabkan perubahan konformasi sisi aktif
enzim yang dapat mempengaruhi kecepatan enzim
tersebut. Molekul activator alosterik dapat
meningkatkan laju kerja enzim, sedangkan
molekul nhibitor alosterik dapat menurunkan kerja
enzim.
MACAM-MACAM ALOSTERIK KONTROL
ATAU FEEDBACK INHIBITION

1. Simple feedback
Simple feedback : contohnya
pada biosintesis asam amino
isoleusin (oleh E.
coli). Sintesis Isoleusin
dihambat oleh aktivitas
enzim threonine deaminase
MACAM-MACAM ALOSTERIK KONTROL
ATAU FEEDBACK INHIBITION

2. Concerted feedback
Concerted feedback. Pada
kasus ini enzim pengatur pada
suatu cabang pathway
memiliki tempat ganda
(multiple site) untuk efektor
alosterik yang berbeda yang
akan menghambat aktivitas
enzim tersebut. Penghambatan
akan terjadi sempurna apabila
kedua efektor terdapat pada
pathway tersebut.
MACAM-MACAM ALOSTERIK KONTROL
ATAU FEEDBACK INHIBITION

3. Multiple enzim control


Multiple enzim control : Bentuk kontrol dari
sistim ini sedikit berbeda dari yang lain. Enzim
yang ada pada cabang patway tidak hanya satu
tetapi lebih dari satu bentuk. Masing‐masing akan
dihambat oleh produk akhir yang berbeda.
Contohnya pada sintesis lysine, methyonine dan
isoleucine oleh E. coli.
MACAM-MACAM ALOSTERIK KONTROL
ATAU FEEDBACK INHIBITION

4. Comulative feedback
Comulative feedback, Kontrol ini unik dan
melibatkan tidak hanya satu senyawa sebagai produk
akhir dari suatu pathway. Enzim alosterik memiliki
berbagai tempat untuk mengikat senyawa dari
produk akhir pathway. Masing‐masing efektor
mengambil bagian hanya partial inhibition. Apabila
jumlah efektor terakumulasi secara jenuh, maka akan
tejadi penghambatan secara sempurna. Contohnya
terjadi pada enzim glutamine sintetase yang
mengkonversi glutamate menjadi glutamine.

Anda mungkin juga menyukai