Oleh:
1. Zudah Sima’atul Kubro (G74120023)
2. Shinta Anggia Murni (G74120024)
3. Supriyanto (G74120027)
2. Rumusan masalah
1. Bagaiman cara kerja kacamata terhadap kelainan mata?
2. Apa saja lensa yang digunakan pada kacamata berdasarkan kelainann
mata?
3. Tujuan
1. Menjelaskan cara kerja kacamata terhadap kelaina mata
2. Menjelaskan macam-macam lensa yang digunakan pada kacamata
berdasarkan kelainan mata
BAB II
ISI
A. Pembahasan
1. Definisi
a. Mata
Mata merupakan organ penglihatan yang mendeteksi cahaya dan
tergolong ke dalam salah satu panca indra paling penting. Fungsi mata
adalah sebagai alat untuk melihat, mendeteksi dan menerima rangsang
berupa Cahaya. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual (Lulu 2013).
Menurut Young dan Freedman (2003) bentuk mata hampir
merupakan sebuah bola dan diametenya kira-kira 2,5 cm. Bagian depan
mata agak lebih melengkung secara tajam dan ditutupi oleh membran
keras yang tembus cahaya yang dinamakan kornea. Daerah di belakang
selaput mata itu berisi cairan yang dinamakan aqueous humor. Berikutnya
adalah lensa kristal yaitu sebuah kapsul yang berisi seelai serat yang keras
dipusatnya dan secara progresif lebih lunak di bagian sebelah luar. Lensa
kristal itu ditopang pada tempatnya oleh ikatan sendi tulang yang
mengikatnya ke otot siliar. Di belakang lensa itu terdapat vitreous humor.
1. Bagian-Bagian Mata
a) Bagian Luar Mata
Menurut Lulu (2013), bagian luar mata terdiri dari:
1. Alis, yang berfungsi untuk melindungi mata dari keringat
2. Kelopak, yang berfungsi untuk melindungi mata dari kotoran
dan debu
3. Kelenjar air mata, yang berfungsi menjaga mata supaya tidak
kering dengan cara menghasilkan air mata.
4. Bulu mata, yang berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya
dan debu
b) Bagian dalam mata
Menurut Diwarta (2012), bagian dalam mata terdiri dari:
1. Kornea
Kornea bersifat tembus pandang (bening) dan selalu dibasahi
air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata. Fungsi dari
kornea adalah untuk melindungi lensa mata.
2. Iris (selaput pelangi)
Iris disebut dengan selaput pelangi. Hal ini karena setiap
manusia berasal dari ras yang berbeda sehingga memiliki warna
iris yang berbeda pula. Ada orang yang memiliki iris berwarna
hitam, cokelat, biru, dan hijau. Iris mata berfungsi untuk memberi
warna pada mata.
3. Pupil
Pupil adalah celah lingkaran yang terdapat di tengah-tengah
iris. Pupil berfungsi sebagai shutter, yakni tempat jalan masuk
cahaya ke dalam rongga mata. Pupil dapat melebar dan dapat juga
menyempit. Melebar dan menyempitnya pupil tergantung pada
intensitas cahaya yang masuk ke mata. Pupil ini menyempit
ketika cahaya terang dan membesar ketika cahaya redup.
4. Lensa mata
Lensa mata merupakan lensa cembung. Perbedaanya, lensa
mata bersifat lentur sehingga dapat menebal atau menipis.
Kemampuan menebal dan menipisnya lensa mata disebut dengan
daya akomodasi. Lensa mata dapat menebal atau menipis karena
adanya otot akomodasi mata. Lensa mata berfungsi untuk
memfokuskan bayangan supaya jatuh di retina (bintik kuning).
5. Retina
Retina mata berfungsi sebagai tempat jatuhnya bayangan
hasil proyeksi lensa mata. Retina terdiri atas bintik kuning yang
peka terhadap cahaya karena mengandung jutaan sel saraf dan
bintik buta yang tidak peka terhadap cahaya.
6. Sel saraf
Sel saraf berfungsi menangkap sinyal visual dan
mengirimkannya ke saraf pusat penglihatan di otak. Ada dua
macam sel saraf pada mata, yaitu sel batang dan selkerucut.
b. Kelainan Mata
Haryadi (2010) membagi kelainan mata menjadi beberapa macam
antara lain:
1. Rabun Dekat
Rabun dekat ialah kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat
benda yang jaraknya dekat. Penyakit rabun dekat ini disebut dengan
hipermetropi.
Beberapa kebiasaan dapat menyebabkan rabun dekat seperti
membaca buku dalam jarak terlalu dekat atau membaca sambil tidur-
tiduran.
2. Rabun Jauh
Rabun jauh merupakan penyakit mata yang berkebalikan dengan
rabun dekat. Rabun jauh sering disebut dengan miopi. Kondisi rabun jauh
ini tidak memungkinkan untuk melihat benda-benda yang memiliki jarak
yang cukup jauh.
3. Rabun Jauh-Dekat
Rabun jenis ini mayoritas dialami oleh para orang tua yang
disebabkan oleh faktor usia. Biasanya orang yang mengalami rabun jauh
dan dekat ini ialah yang telah berumur di atas 45-an.
Rabun jauh dan dekat atau disebut dengan presbiopi ini merupakan
ketidakmampuan dalam melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat.
Untuk mengatasi rabun jauh dan dekat ini, penderitanya bisa menggunakan
kacamata rangkap yakni kacamata cekung dan kacamata cembung.
4. Buta Warna
Buta warna merupakan penyakit menurun. Seorang ibu atau ayah
yang mengalami buta warna berkemungkinan besar akan menurunkan
penyakit buta warna kepada keturunannya. Buta warna ini merupakan
keadaan seseorang tidak bisa membedakan warna.
Buta warna dibagi menjadi dua macam yaitu buta warna separuh dan
buta warna total. Orang yang menderita buta warna total hanya mampu
melihat warna hitam dan putih saja. Sedangkan orang yang buta warna
separuh hanya tidak bisa melihat warna tertentu saja, misalnya tidak bisa
melihat warna merah, biru, kuning, dan lainnya.
5. Rabun Senja
Rabun senja dikenal dengan istilah rabun ayam, merupakan
ketidakmampuan untuk melihat benda dalam keadaan remang atau di
malam hari. Gangguan mata ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A
sehingga sel-sel batang tidak dapat berfiungsi akibat tidak terbentuknya
protein rodopson.
6. Juling dan Katarak
Juling terjadi karena adanya ketidakserasian pada otot-otot mata.
Kalau penderita juling ini masih anak-anak maka potensi untuk
sembuhnya masih terbuka. Sebaliknya, bagi orang-orang pada usia di atas
55 tahun, katarak merupakan gangguan penglihatan yang paling umum.
Kelainan mata ini bisa disembuhkan dengan melakukan operasi mata
c. Definisi Kacamata
Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan
mempertajam penglihatan. Sekarang, selain menjadi alat bantu
penglihatan, kacamata sudah menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat
bantu khusus untuk menikmati hiburan seperti kacamata khusus tiga
dimensi.
Hitzfild (2013) mengatakan bahwa Kacamata pertama kali ditemukan
sekitar 3000 tahun yang lalu oleh bangsa di kota tua Niniwe, dimana pada waktu
itu fungsinya adalah sebagai kaca pembesar. Bahan yang digunakan juga
bukanlah lensa kaca melainkan batu Kristal. Perkembangan kacamata kemudian
baru melesat pada abad XII di Cina dan Eropa. Ketika itu, Bangsa Yunani kuno
menggunakan bola kaca berisi air sebagai kaca pembesar.
Hasyim (2012) membedakan Jenis-jenis kacamata menjadi kacamata baca,
kacamata hitam, dan kacamata 3D. Kacamata baca digunakan untuk membantu
mata mencapai pelihatan normalnya ketika membaca. Kacamata jenis ini
menjadi kebutuhan bagi para penderita cacat mata. Pertama, kacamata miopi,
yakni kacamata rabun jauh. Kedua, kacamata hipermetropi atau rabun dekat.
Ketiga, kacamata presbiopi atau rabun tua, biasa dialami oleh orang-orang yang
sudah berusia di atas 40 tahun. Keempat, kacamata astigmatisma atau silinder,
dibuat bagi penderita yang tidak mampu membedakan garis lurus. Selanjutnya
yaitu Kacamata Hitam. Kacamata ini mempunyai lensa berwarna hitam atau
gelap. Biasanya kacamata ini digunakan untuk melindungi mata dari cahaya silau
hingga cahaya ultraviolet (UV) yang berlebih. Untuk Kacamata 3D, memiliki
satu lensa yang berwarna merah dan satu lensa yang berwarna biru atau cyan.
Kacamata ini biasa digunakan ketika menonton film tiga dimensi
Kesimpulan
Pada makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa inti pokok
1. Cara kerja kacamata bagi penderita kelainan mata yaitu untuk menambah
atau mengurangi kekuatan fokus pada lensa mata. Kekuatan yang
diperlukan untuk memfokuskan bayangan secara langsung ke retina.
Sehingga bayangan tidak fokus tepat di retina mata yang mengakibatkan
menjadi kabur. Pada kondisi normal,saat mata beristirahat bayangan dapat
fokus tepat di retina sehingga penglihatannya jelas.
2. Ada berapa macam kelainan refraksi dan bagaimana mengatasinya
1) Miopi atau rabun jauh ditolong dengan kacamata minus
2) Hipermetropia atau rabun dekat di tolong dengan kacamata positif.
3) Astigmatisma ditolong dengan kacamata silinder.
4) Presbiopia di tolong dengan kacamata minus dan positif
Dan hal-hal yang dapat kita lakukan agar mata tetap sehat, di antaranya
sebagai berikut:
1) Mengatur jarak baca (minimal 25 cm).
2) Menonton televisi jangan terlalu dekat.
3) Membaca di ruang terang karena untuk menghindari melebarnya pupil
mata yang mengakibatkan kelelahan pada mata
4) Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
.
DAFTAR PUSTAKA
Lulu. 2013. Fungsi Mata Manusia sebagai Alat Optik (terhubung berkala)
http://www.drzpost.com/reading-160-Fungsi-Mata-Manusia-sebagai-Alat-
Optik.html (26 Mei 2013).