Anda di halaman 1dari 13

Makalah Bahasa Indonesia

CARA KERJA KACAMATA TERHADAP KELAINAN MATA

Oleh:
1. Zudah Sima’atul Kubro (G74120023)
2. Shinta Anggia Murni (G74120024)
3. Supriyanto (G74120027)

TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TAHUN AJARAN 2012-2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di zaman yang serba modern sekarang ini, begitu banyak alat-alat yang
memudahkan manusia, seperti halnya komputer, TV, tablet, dan teknologi terbaru
lainnya.
Jika alat-alat tersebut sering digunakan akan berdampak buruk terhadap
kesehatan seperti kelainan pada mata. Kelainan pada mata tersebut dapat
mengganggu penglihatan sehingga membutuhkan alat bantu agar dapat melihat
secara normal. Beberapa alat bantunya adalah kacamata dan softlens.
Tanpa disadari ternyata kedua alat tersebut menggunakan prinsip fisika
dalam penggunaannya. Hal ini menunjukkan bahwa fisika sebagai ilmu dasrar
yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu fiisika
juga terkait dengan ilmu yang lainnya seperti ilmu biologi, kimia, matematika,
ststistika, dan sebagainya. Sehingga penerapannya pun sangat luas. Tidak hanya
mencakup di satu bidang saja tetapi juga seluruh alam semesta ini.
Salah satu contoh fisika dalam kehidupan sehari-hari adalah cara kerja
kacamata. Ada berbagai macam kelainan pada mata dan setiaap kelainan memiliki
kelainan mata yang berbeda-beda. Rabun jauh mengunakan lensa cekung dan
rabun dekat menggunakan lensa cembung. Pada umumnya rabu jauh diderita oleh
remaja karena sering membaca dalam jarak dekatdan menggunakan laptop dalam
keadaan remang-remang. Sedangkan penderita rabun dekat kebanyakan diderita
oleh arang dewasa karena faktor umur sehingga daya akomodasi mata berkurang.
Oleh karena itu penggunaan kacamata sangat membantu manusia dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari.

2. Rumusan masalah
1. Bagaiman cara kerja kacamata terhadap kelainan mata?
2. Apa saja lensa yang digunakan pada kacamata berdasarkan kelainann
mata?
3. Tujuan
1. Menjelaskan cara kerja kacamata terhadap kelaina mata
2. Menjelaskan macam-macam lensa yang digunakan pada kacamata
berdasarkan kelainan mata
BAB II
ISI
A. Pembahasan
1. Definisi
a. Mata
Mata merupakan organ penglihatan yang mendeteksi cahaya dan
tergolong ke dalam salah satu panca indra paling penting. Fungsi mata
adalah sebagai alat untuk melihat, mendeteksi dan menerima rangsang
berupa Cahaya. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual (Lulu 2013).
Menurut Young dan Freedman (2003) bentuk mata hampir
merupakan sebuah bola dan diametenya kira-kira 2,5 cm. Bagian depan
mata agak lebih melengkung secara tajam dan ditutupi oleh membran
keras yang tembus cahaya yang dinamakan kornea. Daerah di belakang
selaput mata itu berisi cairan yang dinamakan aqueous humor. Berikutnya
adalah lensa kristal yaitu sebuah kapsul yang berisi seelai serat yang keras
dipusatnya dan secara progresif lebih lunak di bagian sebelah luar. Lensa
kristal itu ditopang pada tempatnya oleh ikatan sendi tulang yang
mengikatnya ke otot siliar. Di belakang lensa itu terdapat vitreous humor.
1. Bagian-Bagian Mata
a) Bagian Luar Mata
Menurut Lulu (2013), bagian luar mata terdiri dari:
1. Alis, yang berfungsi untuk melindungi mata dari keringat
2. Kelopak, yang berfungsi untuk melindungi mata dari kotoran
dan debu
3. Kelenjar air mata, yang berfungsi menjaga mata supaya tidak
kering dengan cara menghasilkan air mata.
4. Bulu mata, yang berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya
dan debu
b) Bagian dalam mata
Menurut Diwarta (2012), bagian dalam mata terdiri dari:
1. Kornea
Kornea bersifat tembus pandang (bening) dan selalu dibasahi
air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata. Fungsi dari
kornea adalah untuk melindungi lensa mata.
2. Iris (selaput pelangi)
Iris disebut dengan selaput pelangi. Hal ini karena setiap
manusia berasal dari ras yang berbeda sehingga memiliki warna
iris yang berbeda pula. Ada orang yang memiliki iris berwarna
hitam, cokelat, biru, dan hijau. Iris mata berfungsi untuk memberi
warna pada mata.
3. Pupil
Pupil adalah celah lingkaran yang terdapat di tengah-tengah
iris. Pupil berfungsi sebagai shutter, yakni tempat jalan masuk
cahaya ke dalam rongga mata. Pupil dapat melebar dan dapat juga
menyempit. Melebar dan menyempitnya pupil tergantung pada
intensitas cahaya yang masuk ke mata. Pupil ini menyempit
ketika cahaya terang dan membesar ketika cahaya redup.
4. Lensa mata
Lensa mata merupakan lensa cembung. Perbedaanya, lensa
mata bersifat lentur sehingga dapat menebal atau menipis.
Kemampuan menebal dan menipisnya lensa mata disebut dengan
daya akomodasi. Lensa mata dapat menebal atau menipis karena
adanya otot akomodasi mata. Lensa mata berfungsi untuk
memfokuskan bayangan supaya jatuh di retina (bintik kuning).
5. Retina
Retina mata berfungsi sebagai tempat jatuhnya bayangan
hasil proyeksi lensa mata. Retina terdiri atas bintik kuning yang
peka terhadap cahaya karena mengandung jutaan sel saraf dan
bintik buta yang tidak peka terhadap cahaya.
6. Sel saraf
Sel saraf berfungsi menangkap sinyal visual dan
mengirimkannya ke saraf pusat penglihatan di otak. Ada dua
macam sel saraf pada mata, yaitu sel batang dan selkerucut.

2. Proses melihat pada mata


Lulu (2013) mengatakan bahwa sebenarnya yang dilakukan mata
adalah menangkap pantulan cahaya pada suatu benda. Cahaya dipantulkan
oleh benda tersebut ke dalam mata dengan menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil. Lalu cahaya diteruskan ke lensa mata. Lensa
mata mengatur kecembungan. Supaya sebuah benda terlihat tajam,
bayangan itu harus terbentuk tepat pada retina mata. Mata itu
menyesuaikan dirinya dengan jarak benda yang berbeda-beda dengan
mengubah panjang fokus dari lensanya (Young & freedman 2003).
Bayangan yang jatuh ke retina bersifat terbalik dan diperkecil. Di retina
cahaya diterima oleh sel-sel penglihatan di bintik kuning dan diteruskan
oleh saraf ke otak. Otak akan mengolah dan menginterpretasikan stimulasi
cahaya sehingga kita tahu jenis benda yang terlihat atau dengan kata lain
yaitu kesan visual

b. Kelainan Mata
Haryadi (2010) membagi kelainan mata menjadi beberapa macam
antara lain:
1. Rabun Dekat
Rabun dekat ialah kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat
benda yang jaraknya dekat. Penyakit rabun dekat ini disebut dengan
hipermetropi.
Beberapa kebiasaan dapat menyebabkan rabun dekat seperti
membaca buku dalam jarak terlalu dekat atau membaca sambil tidur-
tiduran.
2. Rabun Jauh
Rabun jauh merupakan penyakit mata yang berkebalikan dengan
rabun dekat. Rabun jauh sering disebut dengan miopi. Kondisi rabun jauh
ini tidak memungkinkan untuk melihat benda-benda yang memiliki jarak
yang cukup jauh.
3. Rabun Jauh-Dekat
Rabun jenis ini mayoritas dialami oleh para orang tua yang
disebabkan oleh faktor usia. Biasanya orang yang mengalami rabun jauh
dan dekat ini ialah yang telah berumur di atas 45-an.
Rabun jauh dan dekat atau disebut dengan presbiopi ini merupakan
ketidakmampuan dalam melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat.
Untuk mengatasi rabun jauh dan dekat ini, penderitanya bisa menggunakan
kacamata rangkap yakni kacamata cekung dan kacamata cembung.
4. Buta Warna
Buta warna merupakan penyakit menurun. Seorang ibu atau ayah
yang mengalami buta warna berkemungkinan besar akan menurunkan
penyakit buta warna kepada keturunannya. Buta warna ini merupakan
keadaan seseorang tidak bisa membedakan warna.
Buta warna dibagi menjadi dua macam yaitu buta warna separuh dan
buta warna total. Orang yang menderita buta warna total hanya mampu
melihat warna hitam dan putih saja. Sedangkan orang yang buta warna
separuh hanya tidak bisa melihat warna tertentu saja, misalnya tidak bisa
melihat warna merah, biru, kuning, dan lainnya.
5. Rabun Senja
Rabun senja dikenal dengan istilah rabun ayam, merupakan
ketidakmampuan untuk melihat benda dalam keadaan remang atau di
malam hari. Gangguan mata ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A
sehingga sel-sel batang tidak dapat berfiungsi akibat tidak terbentuknya
protein rodopson.
6. Juling dan Katarak
Juling terjadi karena adanya ketidakserasian pada otot-otot mata.
Kalau penderita juling ini masih anak-anak maka potensi untuk
sembuhnya masih terbuka. Sebaliknya, bagi orang-orang pada usia di atas
55 tahun, katarak merupakan gangguan penglihatan yang paling umum.
Kelainan mata ini bisa disembuhkan dengan melakukan operasi mata

c. Definisi Kacamata
Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan
mempertajam penglihatan. Sekarang, selain menjadi alat bantu
penglihatan, kacamata sudah menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat
bantu khusus untuk menikmati hiburan seperti kacamata khusus tiga
dimensi.
Hitzfild (2013) mengatakan bahwa Kacamata pertama kali ditemukan
sekitar 3000 tahun yang lalu oleh bangsa di kota tua Niniwe, dimana pada waktu
itu fungsinya adalah sebagai kaca pembesar. Bahan yang digunakan juga
bukanlah lensa kaca melainkan batu Kristal. Perkembangan kacamata kemudian
baru melesat pada abad XII di Cina dan Eropa. Ketika itu, Bangsa Yunani kuno
menggunakan bola kaca berisi air sebagai kaca pembesar.
Hasyim (2012) membedakan Jenis-jenis kacamata menjadi kacamata baca,
kacamata hitam, dan kacamata 3D. Kacamata baca digunakan untuk membantu
mata mencapai pelihatan normalnya ketika membaca. Kacamata jenis ini
menjadi kebutuhan bagi para penderita cacat mata. Pertama, kacamata miopi,
yakni kacamata rabun jauh. Kedua, kacamata hipermetropi atau rabun dekat.
Ketiga, kacamata presbiopi atau rabun tua, biasa dialami oleh orang-orang yang
sudah berusia di atas 40 tahun. Keempat, kacamata astigmatisma atau silinder,
dibuat bagi penderita yang tidak mampu membedakan garis lurus. Selanjutnya
yaitu Kacamata Hitam. Kacamata ini mempunyai lensa berwarna hitam atau
gelap. Biasanya kacamata ini digunakan untuk melindungi mata dari cahaya silau
hingga cahaya ultraviolet (UV) yang berlebih. Untuk Kacamata 3D, memiliki
satu lensa yang berwarna merah dan satu lensa yang berwarna biru atau cyan.
Kacamata ini biasa digunakan ketika menonton film tiga dimensi

2. Cara Kerja Kacamata terhadap Kelainan Mata


Cara kerja dari kacamata adalah Cahaya yang masuk ke mata
difokuskan oleh sistem lensa dan kornea pada retina lalu diteruskan ke
lapisan serat saraf. Retina berisi struktur indra cahaya yang sangat halus serta
berfungsi untuk menerima dan memancarkan informasi di sepanjang saraf
optik. Bentuk lensa kristal dapat dipengaruhi oleh otot siliari. Apabila mata
difokuskan pada benda yang jauh otot akan mengendur dan lensa berada pada
jarak fokus yang maksimum terhadap retina. Apabila benda didekatkan, otot
siliari akan meningkatkan kelengkungan lensa sehingga jarak fokus ke retina
berkurang. Kemampuan menebal dan menipisnya lensa mata disebut dengan
daya akomodasi yang di sebabkan oleh otot akomodasi mata. Hal ini sesuai
dengan Tipler (1991).
Jika benda terlalu jauh, kemampuan lensa untuk menangkap bayangan
berkurang sehingga cahaya yang masuk tidak sampai ke retina. Namun,
bayangannya jatuh tepat di depan retina. Kelainan yang semacam ini disebut
rabun jauh ( miopi ) yaitu kecendrungan seseorang melihat dekat karena tidak
dapat melihat yang jauh (Tipler 1991). Rabun jauh dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cekung (-) yang bersifat mengumpulkan
cahaya. Dengan demikian, bayangan yang jatuh di depan retina dapat
diteruskan oleh lensa cekung sehingga dapat jatuh tepat di retina (Giancoli,
1991).
Jika benda terlalu dekat, kemampuan lensa untuk menangkap bayangan
berkurang sehingga bayangan jatuh di belakang retina (Tipler 1991).
Kelainan ini disebut juga rabun dekat ( hypermetropi ) yaitu kecendrungan
seseorang melihat benda yang jauh karena tidak dapat melihat benda yang
terlalu dekat. Rabun dekat dapat ditolong dengan menggunakan kacamata
berlensa cembung (+) yang bersifat menyebarkan cahaya. Dengan demikian,
bayangan yang jatuh di belakang retina dapat di sebarkan oleh lensa cembung
sehingga bayangan jatuh tepat di retina (Giancoli 2001).
Kelainan mata lainnya adalah astigmatisme . Kelainan ini disebabkan
oleh bentuk kornea yang tidak bulat lagi tetapi memiliki kelengkungan
pembiasaan kornea yang berbeda pada satu bidang dan bidang yang lainnya.
Hal ini menyebabkan kekaburan bayangan benda yang berupa titik menjadi
garis pendek (Pedrotti F & Pedrotti S 1993). Astigmatisme dapat diperbaiki
dengan lensa silindris.
3. Macam-macam Lensa yang Digunakan pada Kacamata berdasarkan
Kelainan Mata
Lensa adalah benda transparan yang dibatasi oleh dua bidang lengkung
atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar. Lensa mata berfungsi untuk
memfokuskan bayangan agar jatuh tepat di retina. Lensa menggunakan sifat
pembiasan cahaya dan efek kelengkungan permukaannya. Pembiasan pada
lensa bergerak dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat. Medium
yang kurang rapat adalah udara, dan medium yang lebih rapat adalah lensa.
Hal ini sesuai dengan Diwarta (2012).
Fadila (2013) menyebutkan apabila ada sinar yang datang menuju
lensa, maka yang terjadi adalah pembiasan. Ada 2 jenis lensa yaitu lensa
cembung dan cekung. Lensa cembung adalah lensa yang mengumpulkan
sinar (konvergen) sebaliknya lensa cekung adalah lensa yang menyebarkan
sinar (divergen). Sifat dari bayangan lensa cembung sama dengan bayangan
di cermin cekung, sedangkan untuk lensa cekung sifat bayangannya sama
dengan cermin cembung. Perhitungan yang dipakai pada lensa sama dengan
cermin. Jalannya sinar di lensa hampir sama dengan cermin dan
perbedaannya hanya terletak pada pusat lensa. Berikut jalannya sinar di lensa
cekung dan lensa cembung. Sinar istimewa pada lensa cekung :
 Sinar yang datang sejajar dengan sumbu x, akan dibelokkan ke titik
fokus yang ada di sisi sumber sinar datang.
 Sinar yang datang ke pusat lensa akan diteruskan tak berhingga.
 Sinar yang datang ke titik fokus sisi bersebrangan dengan sumber sinar
akan dibelokkan sejajar dengan sumbu x.
1) Sinar istimewa pada lensa cembung :
 Sinar yang datang sejajar dengan sumbu x, akan dibelokkan ke titik
fokus yang ada di sisi bersebrangan dengan sumber sinar datang
 Sinar yang datang ke pusat lensa akan diteruskan tak berhingga.
 Sinar yang datang ke titik fokus dari sisi yang sama dengan sumber
sinar datang akan dibelokkan sejajar dengan sumbu x.
Adapun pembagian lensa lainnya adalah sebagai berikut:
 Lensa Tunggal (Single Vision Lenses)
Lensa Tunggal hanya terdiri dari satu ukuran, baik untuk jarak jauh,
menengah (komputer), atau dekat. Bahannya terdiri dari kaca, plastik, atau
polikarbon.
 Lensa Bifokal (Bifocal Lenses)
Lensa Bifokal terdiri dari 2 ukuran sehingga bisa memberikan pandangan
yang baik untuk jarak jauh dan jarak dekat. Lensa Bifokal menyediakan
bagian lensa untuk membaca dengan berbagai bentuk dan lebar. Yang paling
populer adalah Flat Top dengan lebar sekitar 28 mm.
 Lensa Progresif (Progressive Lenses)
Lensa progresif memberikan perubahan yang tidak terlihat antara jarak
jauh, menengah, dan jarak dekat. Jadi jika dengan bifokal anda hanya punya 2
ukuran untuk jarak jauh dan jarak dekat, dengan progresif semua ukuran
termasuk jarak menengah sudah termasuk dengan perubahan ukuran yang
bertahap. Ini selain memberikan pandangan lebih baik, juga orang tidak tahu
kalau anda juga mengenakan lensa untuk membaca.
 Lensa Transition (Transition Lenses)
Ini adalah lensa yang bisa berubah warna. Jika dalam ruangan, warnanya
menjadi bening persis kacamata baca. Tapi jika di luar ruangan, apalagi
dengan sinar matahari yang cerah, warnanya akan berubah jadi gelap seperti
Sunglasses sehingga memberikan perlindungan mata anda dari sinar Ultra
Violet. Pilihan warna bermacam-macam dari abu-abu, coklat, hijau, dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pada makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa inti pokok
1. Cara kerja kacamata bagi penderita kelainan mata yaitu untuk menambah
atau mengurangi kekuatan fokus pada lensa mata. Kekuatan yang
diperlukan untuk memfokuskan bayangan secara langsung ke retina.
Sehingga bayangan tidak fokus tepat di retina mata yang mengakibatkan
menjadi kabur. Pada kondisi normal,saat mata beristirahat bayangan dapat
fokus tepat di retina sehingga penglihatannya jelas.
2. Ada berapa macam kelainan refraksi dan bagaimana mengatasinya
1) Miopi atau rabun jauh ditolong dengan kacamata minus
2) Hipermetropia atau rabun dekat di tolong dengan kacamata positif.
3) Astigmatisma ditolong dengan kacamata silinder.
4) Presbiopia di tolong dengan kacamata minus dan positif
Dan hal-hal yang dapat kita lakukan agar mata tetap sehat, di antaranya
sebagai berikut:
1) Mengatur jarak baca (minimal 25 cm).
2) Menonton televisi jangan terlalu dekat.
3) Membaca di ruang terang karena untuk menghindari melebarnya pupil
mata yang mengakibatkan kelelahan pada mata
4) Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.

.
DAFTAR PUSTAKA

Diwarta. 2012. Pengertian dan Bagian-bagian Mata (terhubung berkala)


http://www.diwarta.com/pengertian-bagian-bagian-mata-beserta-
penjelasannya/774/ (26 Mei 2013).

Fadila. 2013. Fungsi lensa cekung dan cembung (terhubung berkala)


http://rajinbelajar.net/fungsi-lensa-cekung-dan-cembung#.UaDClHohTIU
(26 Mei 2013).

Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Haryadi, E. 2010. Aneka gangguan pada mata (terhubung berkala)


www.deherba.com/mengenal-aneka-gangguan-pada-
mata.html#ixzz2U1CRgMEe (26 Mei 2013).

Hasyim. 2012. Kacamata (terhubung berkala) http://koran-


Jakarta.com/index.php/detail/view01/95165 (27 Mei 2013).

Hitzfild. 2013. Sejarah kacamata (terhubung berkala)


http://falcoplak.mywapblog.com/sejarah-kacamata.xhtml (26 Mei 2013).

Lulu. 2013. Fungsi Mata Manusia sebagai Alat Optik (terhubung berkala)
http://www.drzpost.com/reading-160-Fungsi-Mata-Manusia-sebagai-Alat-
Optik.html (26 Mei 2013).

Pedrotti, Frank LSJ, Pedrooti, Leno I. 1993. Introduction to Optics. USA:Prentice


–Hall, Inc.

Tipler, Paul A.2001. Fisika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Young, H. D. , Freedman, R. A. 2013. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai