Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menopause merupakan keadaan dimana seorang perempuan tidak lagi mengalami

menstruasi yang terjadi pada rentang usia 50 sampai 59 tahun. Pada masa ini sangat

kompleks bagi perempuan karena akan mengalami perubahan kesehatan fisik yang

akan mempengaruhi kesehatan psikologisnya. Namun banyak wanita yang

menganggap bahwa menopause merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini

mungkin berasal dari suatu pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat,

dan tidak cantik lagi. Selain itu, wanita dalam masa menopause mengalami perubahan

besar dalam kehidupannya dan beradaptasi terhadap perubahan peran dalam keluarga

maupun masyarakat, serta harus menghadapi perubahan tubuh dan harapannya dalam

hidup.

Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara konstan

menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek

yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera

di hantarkan pada otak. Mata yang sehat adalah mata yang terbebas dari berbagai

penyakit seperti mata kering, katarak, gangguan retina dan berbagai penyakit lainnya

yang dapat mengganggu penglihatan seseorang.

Gangguan penglihatan merupakan kondisi terganggunya kemampuan mata dalam

melihat sehingga penglihatan akan menjadi kabur, buram atau hilang. Gangguan

penglihatan dapat meliputi berbagai kelainan seperti rabun jauh atau dekat hingga

kondisi serius seperti katarak atau degenerasi makula.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mata?

2. Apa saja organ mata manusia?

3. Penyebab ketidaknyamanan mata!

4. Bagaimana cara kerja mata?

5. Apa saja penyakit mata?

6. Gangguan mata pada masa menopause!

7. Menjaga kesehatan mata pada masa menopause!

1.3 Tujuan

Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa yang

nantinya harus dimengerti selain itu untuk mengetahui tingkat pengetahuan

masyarakat tentang gangguan mata terutama pada masa menopause, untuk

mengetahui kecemasan kesehatan pada mata.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MATA

Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara konstan

menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang

dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera di

hantarkan pada otak. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls

elektrokimia pada sel saraf. Mata umumnya digunakan untuk melihat objek yang jauh

dan dekat atau melihat kondisi di sekitar. Cara kerja mata cukup kompleks. Setiap bagian

dari mata memiliki peranannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah visual yang

biasanya Anda lihat. Mata hanya bisa melihat objek yang terkena pantulan cahaya.

Berdasarkan struktur anatominya, mata dibagi menjadi 3 lapisan, yang terdiri dari kornea

dan sklera di lapisan terluar, uvea di tengah, dan retina di lapisan yang terdalam. Sklera

memiliki fungsi protektif untuk mempertahankan struktur mata. Uvea merupakan sumber

nutrisi.

2.2 GANGGUAN KESEHATAN MATA

Gangguan penglihatan merupakan kondisi terganggunya kemampuan mata dalam

melihat sehingga penglihatan akan menjadi kabur, buram atau hilang. Gangguan

penglihatan dapat meliputi berbagai kelainan seperti rabun jauh atau dekat hingga

kondisi serius seperti katarak atau degenerasi makula. Faktor penyebabnya bisa

bermacam-macam, mulai dari kurangnya produksi air mata, penyakit autoimun, infeksi,
iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu sering terpapar angin atau sinar matahari,

hingga efek samping obat-obatan.

Gangguan kesehatan pada mata:

 Gangguan Refraksi: Masalah refraksi seperti miopi (rabun jauh), hipermetropi

(rabun dekat), atau astigmatisme dapat menyebabkan penglihatan buram atau kabur.

 Katarak: Katarak terjadi ketika lensa mata menjadi keruh, menyebabkan penglihatan

buram atau kabur.

2.3 ORGAN MATA MANUSIA

Mata adalah salah satu organ indra yang diberikan Tuhan kepada sekian banyak

makhluk hidup terkhusus kepada manusia. Melalui mata, manusia dapat berkembang

menjadi makhluk dengan keunggulannya dibandingkan makhluk hidup lain.

Organ mata pada manusia:

 SKLERA. Bagian terluar lapisan pelindung bola mata yang tampak putih, dan

seringkali tampak opak.

 KORNEA. Bagian depan bolamata yang berwarna bening, tempat di mana cahaya

masuk ke dalam mata.

 KONJUNGTIVA. Membran tipis yang berfungsi melindungi bagian depan mata dan

di dalam kelopak mata

 IRIS. Memberikan warna pada bola mata dan dilengkapi dengan otot kecil yang

melebarkan atau mengecilkan pupil, untuk mengatur cahaya masuk

 PUPIL. Bukaan kecil berwarna hitam di bagian tengah iris, yang merupakan jalan

masuknya cahaya ke dalam mata


 RETINA. Lapisan jaringan dengan sel reseptor yang mengirimkan pesan ke otak

melalui saraf optik

 LENSA. Jaringan fleksibel yang terletak di belakang iris dan pupil yang

memfokuskan cahaya ke retina

 MAKULA. Area di bagian tengah retina, terbuat dari sejumlah sel-sel berukuran kecil

untuk membantu lensa mata memfokuskan cahaya dan membantu fungsi yang

memerlukan ketepatan.

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak, untuk

memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim

balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut.

Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa.

Berdasarkan struktur anatominya, mata dibagi menjadi 3 lapisan, yang terdiri dari kornea

dan sklera di lapisan terluar, uvea di tengah, dan retina di lapisan yang terdalam. Sklera

memiliki fungsi protektif untuk mempertahankan struktur mata. Uvea merupakan sumber

nutrisi. Retina merupakan sel dalam mata yang terdiri dari sel-sel fotoreseptor yang

disebut dengan sel batang dan sel kerucut. Terdapat sekitar 120 juta sel batang di dalam

retina, namun hanya ada 6-7 juta sel kerucut.

Mengedipkan mata secara otomatis dapat mencegah benda asing masuk ke dalam

mata atau mengeluarkan benda asing dengan bantuan bulu mata. Mengedipkan mata

dapat membantu mengalihkan perhatian kita. Saraf mata atau disebut juga saraf optik

adalah jutaan serabut saraf yang ada di belakang setiap mata yang terhubung langsung ke

otak.

2.4 PENYEBAB DAN KETIDAKNYAMANAN MATA


Ketidaknyamanan yang muncul di permukaan bisa berupa perasaan tergores,

terbakar atau gatal-gatal. Nyeri pada permukaan biasanya disebabkan oleh iritasi benda

asing dan infeksi. Seringkali, jenis sakit mata ini bisa diobati dengan obat tetes mata dan

istirahat yang cukup.

Berikut beberapa penyebab umum gangguan penglihatan:

- Refraksi yang salah, seperti miopi (rabun dekat), hipermetropi (rabun jauh),

astigmatisme, Presbiopi, Katarak dan lain sebagainya.

- Glaukoma

- Degenerasi Makula

- Retinopati Diabetik

- Penyakit Autoimun seperti lupus atau sindrom sjogren

- Infeksi Mata seperti konjungtivitis (mata merah) atau infeksi kornea dapat

menyebabkan gangguan penglihatan sementara.

- Trauma atau Cedera Mata

- Faktor Genetik.

Mata lelah adalah masalah umum yang sering dialami oleh banyak orang,

terutama dalam era digital ini di mana penggunaan komputer dan gadget menjadi bagian

tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mata yang lelah dapat menyebabkan

ketidaknyamanan, penglihatan kabur, dan bahkan sakit kepala.

2.5 CARA KERJA MATA

Cahaya masuk melalui kornea menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata. Kornea

dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar difokuskan ke retina. Sel


fotoreseptor pada retina mengonversikan cahaya menjadi gelombang elektrik. Ketika

cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan

pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal

dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian mata lainnya

yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa.

Bagian-Bagian Mata:

1. Bola Mata

Bola mata berbentuk lingkaran seperti bola dan terletak dalam rongga mata serta

dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Bola mata dilindungi oleh kelopak mata. Di

bawah kelopak mata atau di atas sudut luar mata terdapat kelenjar air mata yang

berfungsi membasahi dan membersihkan permukaan bola mata. Sebut saja saat mata

terkena debu, otomatis air mata akan keluar untuk mengeluarkannya. Bola mata

memiliki tiga lapis dinding, yaitu sklera, koroid, dan retina.

 Sklera atau selaput keras: merupakan lapisan berwarna putih yang tidak

tembus cahaya dan keras. Bagian depan sklera yang bening dan transparan

disebut dengan kornea

 Kornea berfungsi untuk memfokuskan bayangan benda pada retina. Selain itu,

kornea memiliki selaput pelindung transparan yaitu konjungtiva. Bagian ini

biasanya dibasahi oleh kelenjar air mata supaya tidak mengalami konjungtivis

atau radang.

 Koroid atau selaput pembuluh: lapisan tengah yang berwarna cokelat

kehitaman yang berfungsi memberi zat makanan atau nutrisi dan oksigena

untuk retina. Koroid berisi banyak pembuluh darah

 Retina atau selaput jala: lapisan paling dalam yang lunak dan peka terhadap

cahaya. Retina memiliki bintik kuning atau fovea yang mengandung ujung-
ujung saraf mata sehingga menjadikannya sangat peka menerima rangsangan

cahaya.

2. Lensa Mata

Di dalam bola mata terdapat lensa yang transparan bikonveks atau cembung depan

belakang. Fungsinya sebagai penerima cahaya yang dipantulkan benda-benda yang

dilihat sehingga menjadi bayangan yang jelas pada retina. Lensa mata dapat

mengalami perubahan bentuk dari cembung ke pipih atau sebaliknya. Tujuan

perubahan bentuk tersebut untuk membuat bayangan benda jatuh tepat pada retina.

Lensa mata memipih ketika melihat benda yang jauh. Lensa mata berbentuk

cembung saat melihat benda yang dekat. Kemampuan lensa mata itu dinamakan daya

akomodasi mata.

3. Otot Mata

Bola mata memiliki enam otot sebagai penggerak. Empat otot mata berbentuk lurus

yang disebut rektus yang berfungsi menggerakkan bola mata ke atas, bawah, dalam,

dan sisi luar. Sementara dua otot agak menyerong dan disebut otot obliq yang

berfungsi menggerakkan mata ke bawah-sisi luar dan ke atas-sisi luar.

2.6 PENYAKIT MATA

Macam-Macam Penyakit Mata:

1. Katarak

Penyakit mata ini cukup sering terjadi di berbagai belahan dunia. Katarak

membuat penderitanya seperti memiliki penglihatan berawan. Pasalnya, cahaya yang

masuk tidak bisa masuk dengan mudah sehingga membuat penglihatan kabur.

Penderita katarak akan makin sulit melihat pada malam hari atau cahaya yang

minim. Katarak pun terbentuk secara perlahan. Penyakit mata ini tidak menyebabkan
rasa nyeri, mata merah, atau jaringan yang rusak. Katarak termasuk salah satu

penyakit mata yang bisa bisa disembuhkan dengan prosedur pembedahan.

Penderitanya bisa mengembalikan penglihatan menjadi normal.

2. Glaukoma

Penyakit mata glaukoma juga cukup sering muncul. Penyakit ini bisa

menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Glaukoma merupakan kondisi

saat bola mata mengalami peningkatan tekanan akibat adanya timbunan cairan dalam

mata.

Biarpun lebih banyak dialami oleh lansia, penyakit glaukoma juga bisa

menyerang siapa saja. Gejala awal dari penyakit ini pun hampir tidak terasa.

Penggunaan obat tetes mata dan pembedahan bisa membantu menyembuhkan

penyakit mata glaukoma.

3. Konjungtivitis

Penyakit mata ini terjadi akibat adanya peradangan yang membuat mata merah,

perih, gatal, dan berair. Konjungtivitis bisa disebabkan oleh alergi atau iritasi pada

mata. Namun, bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri yang membuat konjungtiva

mengeluarkan nanah.

Penanganan konjungtivitis bisa menyesuaikan dengan penyebabnya.

Konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi bisa ditangani dengan menjauhkan dari

alergen. Di sisi lain, konjungtivitis karena infeksi perlu diobati dengan obat mata yang

tepat, seperti tetes mata atau salep mata antibiotik.

4. Kelainan refraksi

Gangguan refraksi menyebabkan adanya hambatan untuk cahaya masuk ke retina

mata. Kelainan refraksi pada mata pun ada banyak lagi macamnya. Setiap macamnya

pun menimbulkan gejala yang berbeda.


 Rabun dekat (hiperopia) membuat penderitanya tidak bisa melihat benda dekat

secara jelas.

 Rabun jauh (miopia) membuat penderitanya tidak bisa melihat benda dari

kejauhan.

 Astigmatisma atau biasa disebut mata silinder merupakan kelainan pada

kelengkungan kornea tau lensa sehingga membuat penderitanya memiliki

pandangan kabur baik objek jauh maupun dekat.

 Presbiopia biasanya terjadi pada orang berusia 40 tahun ke atas dan penyebabnya

adalah penambahan usia sehingga menurunkan fungsi akomodasi mata.

1) Gangguan Retina

Retina merupakan bagian mata berbentuk lapisan tipis yang terdapat di

belakang mata. Lapisan ini bertugas untuk mengumpulkan gambar dan

meneruskannya ke otak. Saat terdapat gangguan pada retina, transfer gambar

ke otak pun akan mengalami gangguan.

Berikut beberapa gangguan retina yang sering muncul:

 Kerusakan makula atau cedera mata yang membuat munculnya

kerusakan pada bagian tengah retina.

 Ablasi retina atau retina robek karena adanya cairan berlebih di

sekitarnya, trauma, atau miopia berat

 Retinopati diabetik yang bisa muncul pada penderita diabetes akibat

adanya kerusakan pembuluh darah di retina

 Retinitis pigmentosa yang membuat penderitanya sulit melihat pada

malam hari dan mudah silau.

2) Kelainan kornea
Kornea merupakan lapisan mata yang paling luar yang berperan untuk

menjaga fokus untuk menangkap gambar dan cahaya. Lapisan ini juga menjadi

pelindung mata dari kuman dan debu yang akan masuk. Sayangnya, kelainan

kornea bisa membuat penglihatan menjadi terganggu.

Gangguan kornea bisa membuat mata merah, pedih, dan berair. Sejumlah

penderita gangguan ini juga melihat efek halo saat memandang ke sebuah titik.

Untuk mengatasinya, gangguan kornea bisa menggunakan kaca mata,

memberikan obat tetes mata, dan menjalani prosedur operasi.

5. Amblyopia

Penyakit ini juga sering disebut dengan “mata malas” dan cenderung dialami

oleh anak-anak. Ambliopia adalah adanya gangguan penglihatan pada salah satu

mata. Hal ini disebabkan oleh kerja mata dan otak tidak berjalan baik. Otak lebih

bersinkronisasi dengan mata lain yang tidak mengalami gangguan.

Kondisi ini membuat adanya ketidakseimbangan pada posisi mata. Salah satu

mata yang terganggu juga bisa membuatnya rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatik

yang lebih besar. Gangguan mata ini disarankan untuk diobati sejak usia dini

sebelum beranjak dewasa.

6. Buta warna

Kondisi buta warna terjadi saat tidak bisa membedakan di antara warna-warna

yang ada. Hal ini terjadi lantaran ada sel-sel di dalam mata untuk pembeda warna

yang tidak berfungsi. Buta warna yang paling sering terjadi adalah buta warna

merah dan hijau.

Kasus yang lebih parahnya lagi, penderita buta warna hanya bisa melihat

dengan warna abu-abu saja. Sebagian besar penyebab buta warna sudah dialami
sejak lahir. Untuk mengatasi masalah ini penderita akan diberikan kacamata khusus

yang bisa membantu melihat warna-warna tertentu.

2.7 MENGATASI MASALAH GANGGUAN MATA

 Melakukan diagnosis penyakit mata melalui pemeriksaan fisik dan penunjang pada

mata.

 Memeriksa fungsi penglihatan dan mendeteksi apakah terdapat gangguan penglihatan,

seperti rabun jauh dan rabun dekat.

 Memberikan resep kacamata untuk memperbaiki penglihatan pasien.

 Memberikan pengobatan dan perawatan medis untuk mengatasi penyakit atau

masalah pada mata, seperti mata kedutan konjungtivitis, daging tumbuh

dimata (pterigium), glaukoma, iritis, dan cedera atau luka pada mata.

 Melakukan operasi mata, misalnya pada cedera mata berat, mata juling, katarak,

dan glaukama, atau untuk transplantasi kornea.

 Operasi plastik untuk mengangkat kelopak mata yang turun atau menghilangkan

kerutan di sekitar mata.

 Mengontrol Kondisi Kesehatan Kronis.

 Lindungi Mata dari Sinar UV Matahari.

 Mencegah Cedera Mata.

 Konsumsi Makanan Sehat.

 Berhenti Merokok.

 Gunakan Lensa Korektif yang Tepat.

 Gunakan Pencahayaan yang Baik.


 Istirahatkan Mata untuk Cegah Mata Lelah.

2.8 GANGGUAN MATA PADA MASA MENOPAUSE

Berbagai perubahan mata dapat terjadi pada saat kadar hormon berfluktuasi, seperti

pada siklus menstruasi, kehamilan, dan perimenopause. Sekitar masa menopause,

penglihatan Anda mungkin sedikit berubah. Bentuk mata juga mungkin sedikit berubah,

membuat lensa kontak menjadi kurang nyaman dan meningkatkan kebutuhan akan lensa

korektif untuk membaca.

Masalah mata lain yang umum terjadi setelah usia paruh baya dan menopause

meliputi:

 Mata Kering.

Setelah menopause, beberapa wanita melaporkan mata kering dan gatal kronis,

seringkali disertai dengan sensitivitas cahaya, penglihatan kabur, peningkatan

robekan, atau kelopak mata bengkak atau memerah—suatu kondisi yang disebut

“sindrom mata kering kronis.” Kondisi ini dapat terjadi di iklim dengan udara kering,

serta akibat penyakit tertentu (seperti sindrom Sjögren, penyakit autoimun yang

mempengaruhi kelenjar yang memproduksi air mata dan air liur) dan penggunaan

obat-obatan tertentu (seperti obat alergi dan antidepresan).

 Katarak.

Prevalensi katarak (pengaburan lensa mata) lebih tinggi pada wanita pascamenopause

dibandingkan pria pada usia yang sama, meskipun untungnya penelitian belum

menemukan hubungan yang signifikan antara terapi hormon, usia pertama kali
menstruasi, usia saat menopause, atau tahun menstruasi. penggunaan kontrasepsi dan

katarak. Gejala berkembang perlahan dan tanpa rasa sakit dan sering dimulai setelah

usia 60 tahun. Masalah penglihatan termasuk sensitivitas silau, penglihatan kabur,

kesulitan melihat di malam hari, penglihatan ganda, dan hilangnya intensitas warna.

 Glaukoma.

Glaukoma adalah kondisi mata lain dimana usia merupakan faktor risiko

independen, apapun jenis kelaminnya. Glaukoma adalah sekelompok kondisi mata

yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik, biasanya akibat peningkatan tekanan

pada mata. Penyakit ini dapat merusak penglihatan secara permanen dan

menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.

2.9 MENJAGA KESEHATAN MATA PADA MASA MENOPAUSE

Menjaga gaya hidup sehat dapat membantu meningkatkan penglihatan sejak usia

50 tahun. Yang di maksud dengan gaya hidup sehat adalah pola makan sehat berupa

sayuran segar dan mengonsumsi ikan dengan kandungan omega 3 yang tinggi, atau

mengonsumsi suplemen omega 3. Minum banyak air dan berolahraga secara teratur,

sedapat mungkin di luar ruangan juga dapat membantu meringankan efek menopause

pada mata. Yang kami maksud bukan lari maraton, yang kami maksud hanyalah

bergerak lebih banyak beberapa kali seminggu dengan cara apa pun yang sesuai dengan

tubuh Anda. Merawat diri dengan baik adalah kunci untuk menikmati kehidupan yang

aktif dan sehat di tahun-tahun menopause dan pascamenopause.

Menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk kesehatan secara

keseluruhan, termasuk kesehatan mata. Kelebihan berat badan atau obesitas

meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, yang dapat berdampak besar

pada mata. Diabetes dapat menyebabkan kondisi seperti retinopati diabetik, yang dapat
menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak ditangani. Melindungi mata dari sinar

UV yang berbahaya sangat penting pada usia berapa pun, namun menjadi lebih penting

lagi saat menopause. Paparan sinar UV dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko

penyakit mata, termasuk katarak dan degenerasi makula terkait usia (AMD).

Berinvestasi pada kacamata hitam yang dapat menghalangi sinar UVA dan UVB dapat

membantu melindungi mata dari potensi kerusakan.

Melakukan olahraga teratur tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan secara

keseluruhan tetapi juga dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan mata. Aktivitas

fisik yang teratur dapat mengurangi risiko kondisi mata tertentu, seperti degenerasi

makula terkait usia. Sesuai anjuran otoritas kesehatan, lakukan setidaknya 150 menit

latihan aerobik intensitas sedang perminggu.

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan secara

keseluruhan, termasuk kesehatan mata. Saat tidur, tubuh mengalami proses perbaikan

penting, termasuk regenerasi sel. Kurang tidur dapat menyebabkan masalah yang

berhubungan dengan mata seperti kemerahan, bengkak, dan kering. Usahakan tidur 7-9

jam tanpa gangguan setiap malam untuk mendukung kesehatan mata yang optimal.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat disimpulkan gangguan mata merupakan salah satu

permasalahan utama yang dimiliki oleh masyarakat internasional. Maka dari itu

biasakan menjaga kesehatan mata sejak dini agar tidak mengalami gangguan kesehatan

pada mata. Konsep ini memberikan arahan kepada masyarakat bagaimana cara menjaga

kesehatan mata, sebagai bidan juga mempunyai peran untuk memberitahu pentingnya

kesehatan mata terutama pada anak usia dini sampai menopause. Dalam melaksanakan

profesi, bidan memiliki peran pelaksana sebagai tenaga professional, bidan memiliki

tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, seperti memberitahu dan mengajarkan

tentang menjaga kesehatan pada mata.

3.2 Saran

Bagi orang dewasa awal, yang sudah mengerti pentingnya kesehatan mata

sebaiknya mempertahankan dan mengingatkan kepada teman atau saudara yang masih

acuh akan kesehatan mata mereka. Karena jika sudah mengalami gangguan mata dan

terlambat dalam menanganinya maka hanya menyisakan penyesalan dan mengalami

gangguan pada penglihatan.


DAFTAR PUSTAKA

Abiemanyu, J.K., 2012, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelainan Refraksi

Tahun 2009/2010, Yogyakarta : Tesis FK UGM, 3.

Agus, 2007. Terobosan Medis Mengobati Mata Minus. Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

American Academy of Ophthalmology, 2006, Clinical Optics, Basic and

Clinical

Science Course, section 3.

Amos, J.F., 2006, Care of The Patient with Myopia, Optometric Clinical

Practice Guideline, USA.

Ankrum, D.R., 2010, New Visual Considerations At Computer Workstations.

Buehren, 2004. Nearwork Induced Corneal Aberrations in Progressing

Myopia.

Curtin, B.J., 2002, The Myopia, Philadelphia Harper & Row, 338-348.

Dahlan, M.S., 2006, Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, seri 2, Bandung: ALQAPRINT JATINANGOR.

Dahlan, M.S., 2011, Penelitian Prognostik dan Sistem Skoring, seri 8,

Bandung:ALQAPRINT JATINANGOR.
Daminggo, C.A., 2013, Hubungan Antara Derajat Miopia Dengan Glaukoma

Sudut Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai