Anda di halaman 1dari 6

1. Apa yang dimaksud bintik buta dan bintik kuning?

Dijawab :
 Bintik buta adalah bagian pada retina dimana tidak terdapat sel-sel fotoreseptor yang
berfungsi sebagai penerima rangsang cahaya, apabila bayangan jatuh pada bagian bintik
buta, bayangan akan menjadi tidak jelas/ kabur. Bintik buta menjadi jalan saraf optik
meninggalkan bola mata. Sel-sel fotoreseptor (sel konus dan sel batang) akan menerima
cahaya yang datang dan menghantarkan rangsang cahaya tersebut menuju serabut
saraf untuk di interpretasikan di otak. Namun, pada bagian bintik buta tidak terdapat
sel-sel ini, sehingga ketika cahaya jatuh di tempat tersebut tidak akan terjadi
penghantaran rangsang menuju otak. Bintik buta pada manusia terdapat di bagian
belakang mata. Tepat di belakang bintik buta merupakan saluran untuk pembuluh darah
dan saraf yang masuk jaringan mata. Bagian bintik buta dikonsentrasikan sebagai pintu
gerbang bagi pembuluh darah dan saraf sehingga bagian ini tidak memiliki sel
fotoreseptor untuk menangkap cahaya. Bintik buta ditemukan oleh Edme Moriette
sekitar tahun 1660 yang awalnya menganggap bagian ini paling sensitif terhadap
cahaya.
 Bintik kuning (fovea) adalah tempat berkumpulnya fotoreseptor berupa sel kerucut,
sehingga apabila bayangan jatuh tepat di bintik kuning, maka akan terbentuk bayangan
yang jelas karena rangsang cahaya dapat diterima dan diteruskan ke otak. Bintik kuning
terdapat di bagian tengah retina, dan dapat disebut sebagai pusat mata. Fungsi dari
bintik mata yaitu memberikan ketajaman penglihatan yang tinggi.

Gambar 1. Bagian Bintik Buta dan Bintik Kuning

https://www.ed
ubio.info/2016/01/struktur-dan-bagian-mata-manusia.html

2. Apa yang dimaksud dengan miopi, hipermetropi dan presbiopi?


Dijawab :
 Miopi (ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh dengan jelas) adalah anomali
refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan retina, ketika mata tidak dalam
kondisi berakomodasi. Ini juga dapat dijelaskan pada kondisi refraktif dimana cahaya yang
sejajar dari suatu objek yang masuk pada mata akan jatuh di depan retina, tanpa akomodasi.
Miopia berasal dari bahasa Yunani “muopia” yang memiliki arti menutup mata. Miopia
merupakan manifestasi kabur bila melihat jauh, istilah populernya adalah “nearsightedness”
supaya objek atau benda jauh tersebut dapat terlihat jelas atau jatuh tepat di retina diperlukan
kaca mata minus/ lensa cekung. (American Optometric Association, 2006).
Miopi atau sering disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang disebabkan
pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang terlalu cekung.
 Hipermetropi adalah atau far-sightendess (ketidakmampuan mata untuk melihat benda dekat)
adalah kondisi dimana sinar yang masuk ke dalam mata difokuskan di belakang bola mata (fokus
imajiner). Penyebab utama kondisi ini adalah terjadi pemendekan aksis anteroposterior bola
mata (hipermetropia aksis). Setiap terjadi pemendekan aksis bola mata sebesar 1 mm akan
menyebabkan hipermetropia 2 D. Gejala yang muncul pada penderita hipermiopia adalah
merasakan keluhan seperti kekaburan, mata sakit, dan sakit kepala pada saat melihat dekat.
Penanganan bagi penderita hipermetropia adalah dengan pemberian lensa sferis positif (lensa
cembung).
 Presbiopi (ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh dan dekat dengan jelas)
adalah cacat mata akibat berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan
meningkatnya umur. Kelainan ini terjadi pada mata normal berupa gangguan perubahan
kecembungan lensa yang dapat berkurang akibat berkurangnya elastisitas lensa sehingga
terjadi gangguan akomodasi. Penanganan bagi penderitas prebiopi adalah dengan pemberian
lensa ganda.
3. Apakah hal-hal yang mempengaruhi visus seseorang?
Dijawab :
Visus adalah ketajaman penglihatan. Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk melihat
ketajaman penglihatan.
 Faktor yang mempengaruhi visus seseorang :
 Faktor Internal
a. Usia
Seiring bertambahnya usia menyebabkan lensa mata kehilan gan elastisitasnya,
sehigga agak kesulitan melihat pada jarak yang dekat. Hal seperti ini bisa menimbulkan
ketidaknyamanan penglihatan pada saat mengerjakan sesuatu pada jarak yang dekat
dan penglihatan jauh Tenaga kerja yang semakin tua akan kehilangan ketajaman
penglihatan karena lensa mata menjadi keruh atau kehilangan elastisitasnya. Selain itu
iris juga tidak dapat berakomodasi pada sinar redup, ketajaman manusia juga berkurang
menurut umur lebih dari 40 tahun. Umumnya manusia normal berakomodasi optimal
sampai umur 40 tahun dan selanjutnya akan mengalami daya akomodasi sehingga
terjadinya kelainan seperti rabun dekat.
b. Lama kerja
Lama seseorang bekerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan adalah waktu kerja yang ditentukan untuk 8 jam dalam 1 hari.
Kemampuan seseorang bekerja dalam sehari 8-10 jam, lebih dari itu kualitas dan
efisiensi kerja akan menurun organ tubuh lainnya, dan fungsi mata hendaknya jangan
dipacu terus untuk bekerja, apalagi jika kerja tersebut menuntut ketelitian. Untuk itu
beberapa jam harus istirahat. Semakin orang melihat secara dekat, maka akan semakin
mudah terkena miopi.
c. Masa kerja
Pertambahan masa kerja seseorang yang terakumulasi cukup lama akan
mengakibatkan kelelahan pada otot mata dan otot penggerak bola mata sehingga bisa
berakibat daya kerja seseorang pada penglihatannya akan semakin menurun. Hasil
penelitian menyebutkan masa kerja sebagian besar yang berisiko tinggi adalah > 3
tahun.
d. Obat-obatan
Pada penderita malaria diberikan obat klorokuin kinine dan apabila pemberian
obat dilakukan tiap hari dengan dosis yang tinggi selama bertahun-tahun maka akan
menimbulkan gangguan toksik pada mata yaitu kerusakan pada retina yang
menyebabkan gangguan penglihatan sentral dan penciutan lapangan pandang perifer.
e. Penyakit
Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan kelainan meta bolik yang kompleks yang juga
mengenai pembuluh darah kecil sehingga sering terjadi kerusakan luas pada beberapa
jaringan termasuk mata. Pada penderita diabetus melitus yang sudah lama akan
mengakibatkan gangguan pada retina (retinopati diabetes). Kelainan retina ini yang
diakibat diabetes melitus mengganggu penglihatan sehingga tidak dapat ditentukan
dengan tepat keadaannya karena kekeruhan lensa di depan retina yang akan diperiksa.
Hipertensi secara klasik yaitu dinamakan malignam apabila ada edema papil
saraf optik. Pada penderita hipertensi, biasanya ada bercak-bercak yang mirip seperti
kapas atau pendarahan itu menunjukkan bahwa keadaan gawat dimana keadaan seperti
ini bisa menyebabkan kebutaan.
f. Vitamin A
Pada pusat mata banyak sel kerucut yang berespon pada penglihatan dan
persepsi warna. Di sekitar lapisan tepi retina jumlah sel batangnya lebih banyak dan
sensitif terhadap gerakan obyek di dalam lapang pandang. Dalam sel batang berisi
pigmen yang biasa disebut ungu visual, yaitu berfungsi mengintesis vitamin A yang
dibutuhkan sehingga apabila kekurangan vitamin A bisa menyebabkan buta senja.
Kekurangan vitamin A juga bisa terjadi pada semua usia. Penderita akan mengeluh mata
kering seperti kelilipan, sakit, buta senja dan penglihatan akan turun berlahan.
 Faktor Eksternal
g. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya juga menentukan jangkauan akomodasi, apabila intensitas
cahaya yang rendah titik jauh bergerak menjauh maka kecepatan dan ketepatan
akomodasi bisa berkurang. Sehingga apabila intensitas cahaya makin rendah maka
kecepatan dan ketepatan akomodasi juga akan berkurang.
h. Kontras
Kontras adalah perbedaan derajat terang antara obyek dan sekelilingnya atau
antara 2 permukaan. Kontras yaitu derajat perbedaan luminensi antara dua obyek atau
permukaan. Ketajaman penglihatan bertambah pada obyek gelap dengan latar belakang
terang dan tidak sebaliknya.
i. Luminensi (brightness)
Luminensi merupakan ukuran tingkat suatu terangnya permukaan. Sehingga
ketajaman penglihatan tergantung pada tingkat luminensi dari suatu permukaan(16).
Luminensi merupakan tingkat terangnya lapangan penglihatan yang tergantung pada
suatu penerangan dan pemantulan obyek.
4. Apakah hubungan vitamin A dengan visus seseorang? Jelaskan?
Dijawab :
Hubungan vitamin A dengan visus seseorang adalah sangat berkaitan dan berbanding
lurus. Apabila seseorang banyak mengonsumsi vitamin A, maka dapat diketahui bahwa visus
seseorang tersebut tinggi, namun apablia seseorang sedikit mengonsumsi vitamin A, maka
dapat diketahui bahwa visus seseorang tersebut rendah. Hal tesebut dapat terjadi karena pada
pusat mata banyak sel kerucut yang berespon pada penglihatan dan persepsi warna. Di sekitar
lapisan tepi retina jumlah sel batangnya lebih banyak dan sensitif terhadap gerakan obyek di
dalam lapang pandang. Dalam sel batang berisi pigmen yang biasa disebut ungu visual, yaitu
berfungsi mengintesis vitamin A yang dibutuhkan sehingga apabila kekurangan vitamin A bisa
menyebabkan buta senja. Kekurangan vitamin A juga bisa terjadi pada semua usia. Penderita
akan mengeluh mata kering seperti kelilipan, sakit, buta senja dan penglihatan akan turun
berlahan.
Berkaitan dengan fungsinya, vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya
remang. Di dalam mata, retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi
retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu
(visual purple) atau rodopsin. Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang
dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merahungu ini berubah menjadi
kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu terjadi rangsangan elektrokimia yang
merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual.
Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah menjadi retinol.
Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi
untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan harus diganti
oleh darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam darah menentukan kecepatan pembentukan
kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai bahan reseptor di dalam retina.
Penglihatan dengan cahaya samar-samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
5. Sebutkan perbedaan hipermetropi dan presbiopi?
Dijawab :

Anda mungkin juga menyukai