PENGLIHATAN
Imroatul Farida
Indera manusia
Penglihatan (visual)
Pendengaran (auditori)
Perabaan (taktil)
Penciuman (olfaktori)
Rasa (gustatori)
Riwayat keperawatan
Lingkungan:bahaya, stimulus yg
bermakna, jumlah stimulus
Pengkajian lnjt....
Sosialisasi:
Metode komunikasi
Status mental
Pengkajian fisik
Pemeriksaan penunjang
Pengkajian optalmik
Peran prwt dlm perwatan mata
meliputi: pengkajian, pendidikan
kesehatan, perawatan tindak lanjut
Pengkajian mata dan struktur
lainnya mrpkan px neurologis
Derajat potensial keterlibatan
optalmik menentukan kpn diperlukan
evaluasi khusus atau hanya singkat
saja
1. Riwayat optalmik
Informasi meliputi: penurunan tajam
penglihatan, dan upaya keamanan
dan tgt alasan melakukan px
optalmik
Selidiki setiap riwayat kelainan mata:
katarak, glaukoma, pelepasan retina,
penurunan tajam penglihatan
Kaji riwayat: diabetes, hipertensi,
trauma mata, pembedahan mata, dll
Riwayat optalmik lnjt....
Kaji riwayat gejala optalmik: fotophobia,
nyeri kepala (lokasi, frekwensi), pusing,
nyeri okuler atau dahi, mata gatal, keluar
air mata, floater, rabas pd mata
Riwayat medis yg berkaitan:mistenia
gravis (gang otot akibat kerusakan syarat
& otot), sklerosis multiple (imun
menggerogoti lapisan pelindung syaraf),
trauma kepala, regimen obat
Riwayat optalmik lnjt....
Kaji riwayat psikososial: keamanan
lingkungan klien, aktivitas klien,
fasilitasi komunikasi
Pendekatan gerontologik
2. Px fisik penglihatan dan mata
Pengkajian ketajaman penglihatan:
dilakukan plg awal, menggunakan kartu
snelen (jarak 6 mtr)
https://www.youtube.com/watch?
v=nBN7CWWCwvI
Pengkajian gerakan mata:uji menutup,
lirikan terkoordinasi, pemeriksaan kalori
Pengkajian lapang pandang: konfrontasi
langsung dan menggunakan jari telunjuk :
https://www.youtube.com/watch?
v=n2HT5vsfz4w
Pemeriksaan Tajam
Penglihatan (Visus)
• Kartu di letakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan
posisi lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien.
Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya
mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat
melihat pada jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m,
berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain
meter ada kaki = 20/20, ada juga log
(logaritma).
• Pastikan cahaya harus cukup
• Bila ingin memeriksa visus mata kanan,
maka mata kiri harus ditutup dan pasien
diminta membaca kartu.
Pemeriksaan Tajam
Penglihatan (Visus)
• Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :
• Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau
6/6, maka tidak usah membaca pada baris berikutnya => visus normal
• Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas
visus normal, cek pada 1 baris tersebut
• Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak
pada baris tersebut dengan false 1.
• Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris
tersebut dengan false 2.
• Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang
ada, berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak
dapat dibaca.
• Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat
pada baris di atasnya.
Pemeriksaan Tajam
Penglihatan (Visus)
• Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan
pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)
• Bila visus tetap berkurang => berarti bukan kelainan refraksi
Koreksi refraksi
B. Diagnosa
Gangguan persepsi sensori: penglihatan
Cemas b/d kerusakan sensori
Risiko cedera
Nyeri akut b/d trauma pd mata,
peningkatan TIO
Defisit self care
PK: Infeksi
Isolasi sosial b/d keterbatasan
kemampuan utk berpartisipasi dlm
aktivitas sosial krn gangguan penglihatan
Konjungtivitis dan trakoma
PK: infeksi
Gangguan persepsi sensori: penglihatan
Risiko cedera
Nyeri akut
Defisit self care
Kurang pengetahuan mengenai
konjungtivitis atau tarkoma
Gangguan pola tidur
Cemas
Keratokonus post transplantasi
kornea
Risiko infeksi
Nyeri akut
PK: Perdarahan
Risiko cedera
Cemas
Katarak
Gangguan persepsi sensori:
penglihatan
Risiko cedera
PK: perdarahan
Risiko infeksi
Risiko cedera
Gangguan persepsi
sensori:penglihatan
Benda asing
Pengkajian dan manifestasi klinis:
Benda asing dlm kornea: mengeluh
sensasi adanya benda asing dlm kornea,
air mata banyak, mata merah
Penatalaksanaan:
Benda asing superfisial pd kornea: irigasi
Risiko infeksi
Cemas
Risiko cedera
Abrasi kornea
Definisi:kornea kehilangan sel epitel
Manifestasi klinis: nyeri mendadak,
fotofobia, sensasi benda asing,
airmata berlebihan
Penatalaksanaan:
Nyeri akut
Cemas
Nyeri akut
Cemas
Cemas
Risiko cedera