Pengambilan dan pengelolaan sampel darah adalah aktivitas
Pengertian dalam mengambil sampel darah dan pengelolaannya sebagai bahan baku pemeriksaan. Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku proses Tujuan pengambilan sampel, agar mendapatkan sampel laboratorium yang representatif dan memenuhi syarat. 1. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia th. 1999 Acuan 2. Persyaratan ISO 9001:2008 Pasal 6.3, 6.4, 7.4.1, 7.5.1, 7.5.3, 7.5.4, 7.5.5, 8.2.3, 8.2.4, 8.3. Prosedur Pelaksana: 1. Petugas Sampling 1.1 Alat-alat yang digunakan : 1.1.1 Spuit 1.1.2 Tourniquet 1.1.3 Kapas alkohol 1.1.4 Kapas kering 1.1.5 Tabung vacutainer 1.1.6 Holder 1.1.7 Jarum multi 1.1.8 Transpore 1.1.9 Heparin (Untuk pengambilan darah arteri)
1.2 Mempersiapkan Pasien :
1.2.1 Persiapan sarana dan prasarana Plebotomi. 1.2.2 Memberi salam kepada pasien dan mempersilahkan duduk. 1.2.3 Meminta FPL (DP-A.2/1) dan melakukan verifikasi ulang terhadap data pasien (nama, alamat, usia, tanggal lahir, no. telepon/HP), data dokter pengirim, data pengambilan hasil, dan verifikasi ulang tentang persiapan puasa untuk pemeriksaan darah yang SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 2 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
membutuhkan persiapan puasa.
1.2.3.1 Bila persyaratan belum memenuhi, maka tunda pengambilan darah sampai dengan pasien siap dan persyaratan terpenuhi. Buatkan form Susulan (DP-B/10), berikan kepada pasien. 1.2.3.2 Ketika pasien datang kembali dan sudah memenuhi persayaratan, minta form susulan. 1.2.4 Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan dari tindakan yang akan kita lakukan. 1.2.5 Apabila pasien terlihat takut dan gelisah, petugas harus berusaha menenangkan pasien terlebih dahulu, jangan langsung melakukan tindakan sebelum pasien tenang. 1.2.6 Setelah pasien tenang, pengambilan darah baru bisa dilaksanakan sesuai prosedur pengambilan darah yang benar dan standar.
1.3 Pengambilan darah vena metode spuit :
1.3.1 Lengan pasien sebelah kiri atau sebelah kanan, dipilih yang lebih pasti venanya, tangan pasien diletakkan dilengan kursi sampling, atau bila diperlukan pengambilan darah di tempat tidur pasien. 1.3.2 Pasang tourniquet 10 cm diatas lipatan siku. 1.3.3 Informasikan kepada pasien, bahwa peralatan yang digunakan masih steril (sekali pakai). 1.3.4 Lakukan perabaan terhadap lokasi vena yang akan diambil darahnya (pilih vena median cubiti atau chepalic). Pastikan daerah tersebut adalah vena yang paling besar. 1.3.5 Apabila tidak yakin sebaiknya jangan langsung melakukan penusukan, tetapi carilah vena pada lengan yang satunya, dan apabila tetap tidak yakin sebaiknya SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 3 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
di alihkan kepada petugas yang lebih senior dan ahli.
1.3.6 Pencarian vena bisa dilakukan dengan menepuk-nepuk perlahan daerah vena, atau pasien diminta untuk membuka-tutup kepalan tangan, atau dengan melakukan olahraga ringan daerah lengan yang akan ditusuk. 1.3.7 Apabila dalam waktu 2-3 menit vena belum di temukan, petugas harus melepas kembali torniquet yang terpasang. 1.3.8 Apabila sudah yakin, pengambilan darah bisa dilakukan dan daerah vena harus didesinfeksi dengan kapas alkohol 70 % yang sudah di peras terlebih dahulu atau kapas kering yang dibasahi dengan Betadine. 1.3.9 Pada saat penusukan dan pengambilan darah, jarum spuit membentuk sudut antara 25-30 derajat. 1.3.10 Apabila saat aspirasi tampak darah yang keluar di tabung spuit, berarti penusukan vena sudah tepat. 1.3.11 Apabila tidak ada darah yang keluar pada permukaan tabung spuit, berarti penusukan vena belum tepat. Pada kondisi ini apabila tidak yakin sebaiknya jarum spuit langsung di cabut pelan-pelan, jangan sampai jarum di belok-belokkan dalam usaha mencari vena yang benar (Ulang lagi prosedur 1.3.1). 1.3.12 Setelah darah sudah keluar sesuai dengan jumlah pemeriksaan, torniquet dilonggarkan, tarik jarum searah tusukan secara perlahan dan tekan tutup luka bekas tusukan dengan kapas kering. 1.3.13 Pasien diminta untuk meluruskan lengan dan menekan kapas kering pada daerah tusukan beberapa saat. 1.3.14 Lakukan pembagian sampel pada tabung yang SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 4 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
diperlukan dilanjutkan dengan pelabelan sampel.
1.3.15 Luka bekas tusukan diperiksa untuk meyakinkan bahwa perdarahan sudah berhenti. Apabila perdarahan sulit berhenti maka pasien diminta untuk mengelevasi/menaikkan lengannya sambil tetap menekan kapas pada bekas tusukan. 1.3.16 Apabila perdarahan sudah berhenti diberikan plester pada luka yang sudah ditutup kapas kering. 1.3.17 Pastikan sampel yang diambil sesuai dengan tabel (DP-B/11). 1.3.18 Otorisasi FPL/form susulan serta tulis jenis dan jumlah sampel. 1.3.19 Petugas menjelaskan prosedur persiapan pemeriksaan glukosa darah 2 jpp (apabila ada), dan berikan form tata cara pemeriksaan glukosa puasa dan 2 jam PP (DP-B.14). 1.3.20 Sampaikan ucapan terima kasih dan mempersilahkan pasien untuk menunggu atau melanjutkan pemeriksaan berikutnya. 1.3.21 Lanjutkan ke prosedur 1.6
1.4 Pengambilan darah vena metode vacuum :
1.4.1 Lakukan pemasangan jarum vacutainer pada holder. 1.4.2 Lengan pasien sebelah kiri atau sebelah kanan, dipilih yang lebih pasti venanya, tangan pasien diletakkan diatas lengan kursi, atau bila diperlukan pengambilan darah dapat dilakukan di tempat tidur pasien 1.4.3 Pasang tourniquet 10 cm diatas lipatan siku. 1.4.4 Informasikan kepada pasien, bahwa peralatan yang digunakan masih steril (sekali pakai). 1.4.5 Lakukan perabaan terhadap lokasi vena yang akan diambil darahnya.(pilih vena median cubiti atau SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 5 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
chepalic). Pastikan daerah tersebut adalah vena yang
paling besar. 1.4.6 Apabila petugas tidak yakin sebaiknya jangan langsung melakukan penusukan, tetapi carilah terlebih dahulu vena pada lengan yang satunya, dan apabila tetap tidak yakin sebaiknya di alihkan kepada petugas yang lebih senior dan ahli. 1.4.7 Pencarian vena bisa dilakukan dengan menepuk-nepuk perlahan daerah vena, atau pasien diminta untuk membuka-tutup kepalan tangan, atau juga bisa dengan melakukan olahraga ringan daerah lengan yang akan ditusuk vena/pembuluh darahnya. 1.4.8 Apabila dalam waktu 2-3 menit vena belum di temukan, petugas harus melepas kembali torniquet yang terpasang. 1.4.9 Apabila sudah yakin, pengambilan darah bisa dilakukan dan daerah vena harus didesinfeksi dengan kapas alkohol 70 % yang sudah di peras terlebih dahulu atau kapas kering yang dibasahi dengan Betadine. 1.4.10 Pada saat penusukan dan pengambilan darah, jarum membentuk sudut antara 25-30 derajat. 1.4.11 Penusukan dilakukan dengan jarum Vacutainer dan dilanjutkan dengan pemasangan tabung darah sesuai kebutuhan pada holder secara hati hati. 1.4.12 Setelah darah masuk kedalam tabung vacutainer, lakukan penampungan darah sampai didapatkan sampel darah yang diperlukan. 1.4.13 Apabila terjadi kegagalan aspirasi, berarti pengambilan darah vena tidak tepat, pada kondisi ini harus dilakukan prosedur pencabutan jarum dengan benar, jangan sampai jarum dibelok-belokkan dalam usaha SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 6 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
mencari vena yang benar. (Ulang prosedur 1.4.1)
1.4.14 Setelah darah sudah keluar sesuai dengan jumlah pemeriksaan, torniquet dilonggarkan, tarik jarum searah tusukan secara perlahan dan tekan bekas luka tusukan dengan kapas kering. Berikan label pada sampel. 1.4.15 Pasien diminta untuk meluruskan lengan dan menekan pada daerah tusukan beberapa saat. 1.4.16 Luka bekas tusukan diperiksa untuk meyakinkan bahwa perdarahan sudah berhenti. Apabila perdarahan sulit berhenti maka pasien diminta untuk mengelevasi/ menaikkan lengannya sambil tetap menekan kapas pada bekas tusukan. 1.4.17 Apabila perdarahan sudah berhenti, maka diberikan plester diatas kapas penutup bekas luka tusukan. 1.4.18 Pastikan sampel yang diambil sesuai dengan tabel Jenis, syarat mutu, dan penyimpanan sampel (DP-B/11). 1.4.19 Otorisasi FPL/form susulan serta tulis jenis dan jumlah sampel. 1.4.20 Petugas menjelaskan prosedur persiapan pemeriksaan glukosa darah 2 jam PP (apabila ada), dan berikan form tata cara pemeriksaan glukosa puasa dan 2 jam PP (DP-B.14). 1.4.21 Sampaikan ucapan terima kasih dan mempersilahkan pasien untuk menunggu atau melanjutkan pemeriksaan berikutnya. 1.4.22 Lanjutkan ke prosedur 1.6
1.5 Pengambilan darah arteri :
1.5.1 Lakukan perabaan pada daerah arteri (daerah yang berdenyut), pastikan daerah tersebut adalah pembuluh SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 7 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
darah arteri yang paling besar.
1.5.2 Apabila tidak yakin, sebaiknya jangan melakukan penusukan, tetapi carilah arteri pada area tubuh yang lain, dan apabila tidak yakin sebaiknya dialihkan kepada petugas yang lebih senior dan ahli. 1.5.3 Pencarian arteri bisa dilakukan dengan melakukan perabaan pada area tubuh (daerah yang berdenyut) biasanya pada area tangan dan kaki. 1.5.4 Apabila sudah yakin, pengambilan daerah arteri bisa dilakukan dan daerah arteri harus didesinfeksi dengan kapas alkohol 70% yang sudah diperas terlebih dahulu, atau kapas kering yang dibasahi dengan betadine. 1.5.5 Pada saat penusukan dan pengambilan darah, jarum spuite membentuk sudut 900 (spuit terlebih dahulu dibilas dengan heparin). 1.5.6 Apabila jarum spuite yang ditusukkan tepat mengenai arteri, maka darah akan mengalir dengan sendirinya ke dalam spuit dan darah akan terlihat berwarna merah segar. 1.5.7 Tarik jarum searah tusukan secara perlahan dan tekan tutup luka bekas tusukan agak lama dengan kapas kering. 1.5.8 Spuit yang berisi darah arteri ditutup rapat, agar tidak ada udara yang masuk. 1.5.9 Otorisasi FPL/form susulan serta tulis jenis dan jumlah sampel. 1.5.10 Melakukan pengiriman sampel heparin ke Laboratorium Rujukan Rumah Sakit Sanglah dengan mengacu pada SOP pengiriman sampel rujukan (SOP- B/15). Petugas yang mengirim, bisa perawat langsung atau petugas pick up sampel/driver. SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 8 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
1.6 Lakukan otorisasi pada LIS, sesuai IK Sampling pada LIS
(IK-G.3/3) 1.7 Menyerahkan sampel kepada petugas distribusi sampel beserta FPL/form susulan dan form bukti penyerahan spesimen (DP-B/7). Catatan : Bila sampel belum terambil karena pasien belum memenuhi persyaratan, FPL tetap diserahkan kepada petugas Distribusi Sampel, dengan diberi catatan bahwa sampel belum tersedia, dan dijelaskan alasannya.
2.1 Menerima spesimen beserta FPL/form susulan dan form bukti
penyerahan sampel (DP-B/7) serta memeriksa kesesuaiannya. 2. Petugas 2.2 Bila ada yang tidak sesuai, ditanyakan kepada petugas Distribusi Sampel sampling, sampai mendapat penyelesaiannya. 2.2.1 Jika tidak sesuai dan terpaksa harus mengambil ulang sampel maka isi formulir penolakan sampel (DP-B/22) dan diserahkan ke petugas sampling setelah ditandatangani oleh analis & petugas DS. 2.2.2 Bila sudah sesuai lanjutkan ke prosedur 2.3. 2.3 Merekap spesimen di form Rekap Harian Distribusi Sampel (DP-B/8) dan melakukan otorisasi pada LIS sesuai IK Penanganan Sampel pada LIS (IK-G.3/4). 2.4 Pengelolaan spesimen : 2.4.1 Untuk spesimen darah EDTA, tidak dilakukan apapun. 2.4.2 Untuk spesimen darah beku (30 menit dari waktu pengambilan darah) di centrifuge sesuai IK penggunaan centrifuge (IK-B/1). 2.4.3 Untuk spesimen darah antikoagulan NaF dapat langsung di centrifuge (IK-B/1). 2.4.4 Untuk spesimen darah antikoagulan natrium citrat SOP
PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 9 dari 9
LABORATORIUM Tanggal Terbit
14 Juni 2011
dapat langsung di centrifuge (IK-B/1).
2.5 Sampel yang dihasilkan dari pengelolaan didistribusikan ke bagian Hematologi/Kimia klinik/Imunoserologi beserta form bukti serah terima sampel dari DS ke bagian (DP-B/9). 2.6 Mendistribusikan FPL/form susulan ke Bagian Hasil. Unit Terkait Petugas Distribusi Sampel
Dibuat Oleh Disetujui Oleh
Jabatan (Manager) (Direktur) Tanda Tangan
(Made Dewi Prajayanti) (Fanina Yulianthi, M.Com MPA)