Anda di halaman 1dari 9

SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 1 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

Pengambilan dan pengelolaan sampel darah adalah aktivitas


Pengertian dalam mengambil sampel darah dan pengelolaannya sebagai
bahan baku pemeriksaan.
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku proses
Tujuan pengambilan sampel, agar mendapatkan sampel laboratorium
yang representatif dan memenuhi syarat.
1. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Departemen
Kesehatan Rebuplik Indonesia th. 1999
Acuan
2. Persyaratan ISO 9001:2008 Pasal 6.3, 6.4, 7.4.1, 7.5.1, 7.5.3,
7.5.4, 7.5.5, 8.2.3, 8.2.4, 8.3.
Prosedur
Pelaksana:
1. Petugas Sampling 1.1 Alat-alat yang digunakan :
1.1.1 Spuit
1.1.2 Tourniquet
1.1.3 Kapas alkohol
1.1.4 Kapas kering
1.1.5 Tabung vacutainer
1.1.6 Holder
1.1.7 Jarum multi
1.1.8 Transpore
1.1.9 Heparin (Untuk pengambilan darah arteri)

1.2 Mempersiapkan Pasien :


1.2.1 Persiapan sarana dan prasarana Plebotomi.
1.2.2 Memberi salam kepada pasien dan mempersilahkan
duduk.
1.2.3 Meminta FPL (DP-A.2/1) dan melakukan verifikasi
ulang terhadap data pasien (nama, alamat, usia,
tanggal lahir, no. telepon/HP), data dokter pengirim,
data pengambilan hasil, dan verifikasi ulang tentang
persiapan puasa untuk pemeriksaan darah yang
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 2 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

membutuhkan persiapan puasa.


1.2.3.1 Bila persyaratan belum memenuhi, maka
tunda pengambilan darah sampai dengan
pasien siap dan persyaratan terpenuhi. Buatkan
form Susulan (DP-B/10), berikan kepada
pasien.
1.2.3.2 Ketika pasien datang kembali dan sudah
memenuhi persayaratan, minta form susulan.
1.2.4 Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan
dari tindakan yang akan kita lakukan.
1.2.5 Apabila pasien terlihat takut dan gelisah, petugas harus
berusaha menenangkan pasien terlebih dahulu, jangan
langsung melakukan tindakan sebelum pasien tenang.
1.2.6 Setelah pasien tenang, pengambilan darah baru bisa
dilaksanakan sesuai prosedur pengambilan darah yang
benar dan standar.

1.3 Pengambilan darah vena metode spuit :


1.3.1 Lengan pasien sebelah kiri atau sebelah kanan, dipilih
yang lebih pasti venanya, tangan pasien diletakkan
dilengan kursi sampling, atau bila diperlukan
pengambilan darah di tempat tidur pasien.
1.3.2 Pasang tourniquet  10 cm diatas lipatan siku.
1.3.3 Informasikan kepada pasien, bahwa peralatan yang
digunakan masih steril (sekali pakai).
1.3.4 Lakukan perabaan terhadap lokasi vena yang akan
diambil darahnya (pilih vena median cubiti atau
chepalic). Pastikan daerah tersebut adalah vena yang
paling besar.
1.3.5 Apabila tidak yakin sebaiknya jangan langsung
melakukan penusukan, tetapi carilah vena pada lengan
yang satunya, dan apabila tetap tidak yakin sebaiknya
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 3 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

di alihkan kepada petugas yang lebih senior dan ahli.


1.3.6 Pencarian vena bisa dilakukan dengan menepuk-nepuk
perlahan daerah vena, atau pasien diminta untuk
membuka-tutup kepalan tangan, atau dengan
melakukan olahraga ringan daerah lengan yang akan
ditusuk.
1.3.7 Apabila dalam waktu 2-3 menit vena belum di
temukan, petugas harus melepas kembali torniquet
yang terpasang.
1.3.8 Apabila sudah yakin, pengambilan darah bisa
dilakukan dan daerah vena harus didesinfeksi dengan
kapas alkohol 70 % yang sudah di peras terlebih
dahulu atau kapas kering yang dibasahi dengan
Betadine.
1.3.9 Pada saat penusukan dan pengambilan darah, jarum
spuit membentuk sudut antara 25-30 derajat.
1.3.10 Apabila saat aspirasi tampak darah yang keluar di
tabung spuit, berarti penusukan vena sudah tepat.
1.3.11 Apabila tidak ada darah yang keluar pada permukaan
tabung spuit, berarti penusukan vena belum tepat.
Pada kondisi ini apabila tidak yakin sebaiknya jarum
spuit langsung di cabut pelan-pelan, jangan sampai
jarum di belok-belokkan dalam usaha mencari vena
yang benar (Ulang lagi prosedur 1.3.1).
1.3.12 Setelah darah sudah keluar sesuai dengan jumlah
pemeriksaan, torniquet dilonggarkan, tarik jarum
searah tusukan secara perlahan dan tekan tutup luka
bekas tusukan dengan kapas kering.
1.3.13 Pasien diminta untuk meluruskan lengan dan
menekan kapas kering pada daerah tusukan beberapa
saat.
1.3.14 Lakukan pembagian sampel pada tabung yang
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 4 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

diperlukan dilanjutkan dengan pelabelan sampel.


1.3.15 Luka bekas tusukan diperiksa untuk meyakinkan
bahwa perdarahan sudah berhenti. Apabila perdarahan
sulit berhenti maka pasien diminta untuk
mengelevasi/menaikkan lengannya sambil tetap
menekan kapas pada bekas tusukan.
1.3.16 Apabila perdarahan sudah berhenti diberikan plester
pada luka yang sudah ditutup kapas kering.
1.3.17 Pastikan sampel yang diambil sesuai dengan tabel
(DP-B/11).
1.3.18 Otorisasi FPL/form susulan serta tulis jenis dan
jumlah sampel.
1.3.19 Petugas menjelaskan prosedur persiapan pemeriksaan
glukosa darah 2 jpp (apabila ada), dan berikan form
tata cara pemeriksaan glukosa puasa dan 2 jam PP
(DP-B.14).
1.3.20 Sampaikan ucapan terima kasih dan mempersilahkan
pasien untuk menunggu atau melanjutkan
pemeriksaan berikutnya.
1.3.21 Lanjutkan ke prosedur 1.6

1.4 Pengambilan darah vena metode vacuum :


1.4.1 Lakukan pemasangan jarum vacutainer pada holder.
1.4.2 Lengan pasien sebelah kiri atau sebelah kanan, dipilih
yang lebih pasti venanya, tangan pasien diletakkan
diatas lengan kursi, atau bila diperlukan pengambilan
darah dapat dilakukan di tempat tidur pasien
1.4.3 Pasang tourniquet  10 cm diatas lipatan siku.
1.4.4 Informasikan kepada pasien, bahwa peralatan yang
digunakan masih steril (sekali pakai).
1.4.5 Lakukan perabaan terhadap lokasi vena yang akan
diambil darahnya.(pilih vena median cubiti atau
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 5 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

chepalic). Pastikan daerah tersebut adalah vena yang


paling besar.
1.4.6 Apabila petugas tidak yakin sebaiknya jangan
langsung melakukan penusukan, tetapi carilah terlebih
dahulu vena pada lengan yang satunya, dan apabila
tetap tidak yakin sebaiknya di alihkan kepada petugas
yang lebih senior dan ahli.
1.4.7 Pencarian vena bisa dilakukan dengan menepuk-nepuk
perlahan daerah vena, atau pasien diminta untuk
membuka-tutup kepalan tangan, atau juga bisa dengan
melakukan olahraga ringan daerah lengan yang akan
ditusuk vena/pembuluh darahnya.
1.4.8 Apabila dalam waktu 2-3 menit vena belum di
temukan, petugas harus melepas kembali torniquet
yang terpasang.
1.4.9 Apabila sudah yakin, pengambilan darah bisa
dilakukan dan daerah vena harus didesinfeksi dengan
kapas alkohol 70 % yang sudah di peras terlebih
dahulu atau kapas kering yang dibasahi dengan
Betadine.
1.4.10 Pada saat penusukan dan pengambilan darah, jarum
membentuk sudut antara 25-30 derajat.
1.4.11 Penusukan dilakukan dengan jarum Vacutainer dan
dilanjutkan dengan pemasangan tabung darah sesuai
kebutuhan pada holder secara hati hati.
1.4.12 Setelah darah masuk kedalam tabung vacutainer,
lakukan penampungan darah sampai didapatkan
sampel darah yang diperlukan.
1.4.13 Apabila terjadi kegagalan aspirasi, berarti pengambilan
darah vena tidak tepat, pada kondisi ini harus
dilakukan prosedur pencabutan jarum dengan benar,
jangan sampai jarum dibelok-belokkan dalam usaha
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 6 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

mencari vena yang benar. (Ulang prosedur 1.4.1)


1.4.14 Setelah darah sudah keluar sesuai dengan jumlah
pemeriksaan, torniquet dilonggarkan, tarik jarum
searah tusukan secara perlahan dan tekan bekas luka
tusukan dengan kapas kering. Berikan label pada
sampel.
1.4.15 Pasien diminta untuk meluruskan lengan dan menekan
pada daerah tusukan beberapa saat.
1.4.16 Luka bekas tusukan diperiksa untuk meyakinkan
bahwa perdarahan sudah berhenti. Apabila perdarahan
sulit berhenti maka pasien diminta untuk mengelevasi/
menaikkan lengannya sambil tetap menekan kapas
pada bekas tusukan.
1.4.17 Apabila perdarahan sudah berhenti, maka diberikan
plester diatas kapas penutup bekas luka tusukan.
1.4.18 Pastikan sampel yang diambil sesuai dengan tabel
Jenis, syarat mutu, dan penyimpanan sampel
(DP-B/11).
1.4.19 Otorisasi FPL/form susulan serta tulis jenis dan jumlah
sampel.
1.4.20 Petugas menjelaskan prosedur persiapan pemeriksaan
glukosa darah 2 jam PP (apabila ada), dan berikan
form tata cara pemeriksaan glukosa puasa dan 2 jam
PP (DP-B.14).
1.4.21 Sampaikan ucapan terima kasih dan mempersilahkan
pasien untuk menunggu atau melanjutkan pemeriksaan
berikutnya.
1.4.22 Lanjutkan ke prosedur 1.6

1.5 Pengambilan darah arteri :


1.5.1 Lakukan perabaan pada daerah arteri (daerah yang
berdenyut), pastikan daerah tersebut adalah pembuluh
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 7 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

darah arteri yang paling besar.


1.5.2 Apabila tidak yakin, sebaiknya jangan melakukan
penusukan, tetapi carilah arteri pada area tubuh yang
lain, dan apabila tidak yakin sebaiknya dialihkan
kepada petugas yang lebih senior dan ahli.
1.5.3 Pencarian arteri bisa dilakukan dengan melakukan
perabaan pada area tubuh (daerah yang berdenyut)
biasanya pada area tangan dan kaki.
1.5.4 Apabila sudah yakin, pengambilan daerah arteri bisa
dilakukan dan daerah arteri harus didesinfeksi dengan
kapas alkohol 70% yang sudah diperas terlebih
dahulu, atau kapas kering yang dibasahi dengan
betadine.
1.5.5 Pada saat penusukan dan pengambilan darah, jarum
spuite membentuk sudut 900 (spuit terlebih dahulu
dibilas dengan heparin).
1.5.6 Apabila jarum spuite yang ditusukkan tepat mengenai
arteri, maka darah akan mengalir dengan sendirinya
ke dalam spuit dan darah akan terlihat berwarna
merah segar.
1.5.7 Tarik jarum searah tusukan secara perlahan dan tekan
tutup luka bekas tusukan agak lama dengan kapas
kering.
1.5.8 Spuit yang berisi darah arteri ditutup rapat, agar tidak
ada udara yang masuk.
1.5.9 Otorisasi FPL/form susulan serta tulis jenis dan jumlah
sampel.
1.5.10 Melakukan pengiriman sampel heparin ke
Laboratorium Rujukan Rumah Sakit Sanglah dengan
mengacu pada SOP pengiriman sampel rujukan (SOP-
B/15). Petugas yang mengirim, bisa perawat langsung
atau petugas pick up sampel/driver.
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 8 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

1.6 Lakukan otorisasi pada LIS, sesuai IK Sampling pada LIS


(IK-G.3/3)
1.7 Menyerahkan sampel kepada petugas distribusi sampel
beserta FPL/form susulan dan form bukti penyerahan
spesimen (DP-B/7).
Catatan : Bila sampel belum terambil karena pasien belum
memenuhi persyaratan, FPL tetap diserahkan kepada petugas
Distribusi Sampel, dengan diberi catatan bahwa sampel
belum tersedia, dan dijelaskan alasannya.

2.1 Menerima spesimen beserta FPL/form susulan dan form bukti


penyerahan sampel (DP-B/7) serta memeriksa kesesuaiannya.
2. Petugas 2.2 Bila ada yang tidak sesuai, ditanyakan kepada petugas
Distribusi Sampel sampling, sampai mendapat penyelesaiannya.
2.2.1 Jika tidak sesuai dan terpaksa harus mengambil
ulang sampel maka isi formulir penolakan sampel
(DP-B/22) dan diserahkan ke petugas sampling
setelah ditandatangani oleh analis & petugas DS.
2.2.2 Bila sudah sesuai lanjutkan ke prosedur 2.3.
2.3 Merekap spesimen di form Rekap Harian Distribusi Sampel
(DP-B/8) dan melakukan otorisasi pada LIS sesuai IK
Penanganan Sampel pada LIS (IK-G.3/4).
2.4 Pengelolaan spesimen :
2.4.1 Untuk spesimen darah EDTA, tidak dilakukan
apapun.
2.4.2 Untuk spesimen darah beku (30 menit dari waktu
pengambilan darah) di centrifuge sesuai IK
penggunaan centrifuge (IK-B/1).
2.4.3 Untuk spesimen darah antikoagulan NaF dapat
langsung di centrifuge (IK-B/1).
2.4.4 Untuk spesimen darah antikoagulan natrium citrat
SOP

PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

NIKKI MEDIKA SOP-B/1 01 9 dari 9

LABORATORIUM Tanggal Terbit


14 Juni 2011

dapat langsung di centrifuge (IK-B/1).


2.5 Sampel yang dihasilkan dari pengelolaan didistribusikan ke
bagian Hematologi/Kimia klinik/Imunoserologi beserta form
bukti serah terima sampel dari DS ke bagian (DP-B/9).
2.6 Mendistribusikan FPL/form susulan ke Bagian Hasil.
Unit Terkait Petugas Distribusi Sampel

Dibuat Oleh Disetujui Oleh


Jabatan (Manager) (Direktur)
Tanda Tangan

(Made Dewi Prajayanti) (Fanina Yulianthi, M.Com MPA)


Tanggal 14 Juni 2011 14 Juni 2011

Anda mungkin juga menyukai