Anda di halaman 1dari 100

PENGAMBILAN DARA VENA

No Dokumen No Revisi Halaman


01 0 1/ 89

Ditetapkan
Standar Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur Tanggal terbit
Operasional 21 Januari 2014
(SPO) dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Pengertian Pengambilan darah vena adalah cara pengambilan
darah dengan menusuk area pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit. Pengambilan darah vena yaitu suatu
pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam fossa
cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup
besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan
representatif dengan menggunakan spuit atau vacutainer.

Tujuan : - Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan


memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan.
- Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah
(infeksi, needle stic injury) akibat vena punctie bagi
petugas maupun penderita.
- Untuk petunjuk bagi petugas yang melakukan
pengambilan darah (phlebotomy)
- Untuk mendapatkan spesimen darah vena tanpa anti
koagulan yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan
kimia klinik dan imunoserologi.

1
- Untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti
sel darah merah, sel darah putih, angka leukosit, dan angka
trombosit.
- Darah vena juga dapat digunakan untuk analisa gas darah
jika darah arteri tidak dapat diperoleh, tetapi hanya
berguna untuk mengevaluasi pH, PaCO2 dan base excess.
Kebijakan : Pe Perawat ruangan yang melaksanakan pelayanan dan
melakukan pengambilan darah.
Unit Terkait : IGD, Ruang perawatan, Poliklinik, Ruang kebidanan

Persiapan alat :
- Spuit ukuran 3-5 cc
- Kapas alkohol pada tempatnya
- Antikoagulan (untuk mencegah hemolisis) seperti EDTA (ethylene
diaminetetra acetate)
- Botol/tabung untuk menampung darah
- Karet Pembendung/ tourniket
Langkah Kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Ambil spuit sesuai kebutuhan sampel (3-5 cc)
4. Tentukan vena untuk mengambil darah (mis: Vena basilica, mediana
cubiti)
5. Lakukan desinfeksi dengan alcohol
6. Lakukan dengan membendung lengan menggunakan tourniket pada
bagian atas vena yang akan dilakukan pengambilan darah
7. Lakukan penusukan pada vena dengan lubang jarum spuit menghadap ke
atas dengan sudut kemiringan 30-45 derajat terhadap kulit dan lanjutkan

2
pengambilan darah dan saat pengambilan pembendung dilepaskan
terlebih dahulu
8. Setelah didapatkan darah yang diperlukan, tekan bagian yang ditusuk
selama 2-5 menit. Dan masukkan darah ke dalam botol yang telah diberi
antikoagulan
9. Isi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan tepat dan
kirimkan ke laboratorium
10. Cuci tangan setelah prosedur tindakan dilakukan
11. Catat tanggal prosedur,jumlah dan jenis sampel, serta respon pasien.

MEMBERIKAN TRANSFUSI
No Dokumen No Revisi Halaman
02 0 3/ 89

3
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO) dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memberikan darah tambahan untauk mengatasi hipovolemia

Tujuan : Untuk mencegah terjadinya syok hipovolemik dan


mempertahankan keadaan tubuh dan mengganti darah yang
hilang.
Kebijakan : Perawat yang terampil
Tersedia alat-alat lengkap
Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Ruang kebidanan

Alat dan Obat yang dibutuhkan :


- Transfusi set
- Cairan NaCL 0,9%
- Darah yang sesuai dengan kebutuhan
- Kapas alkohol 70%
- Bethadine 10%
- Gas steril
- Gunting
- Plester
- Pengalas
4
- Bengkok

Langkah kerja :
1. Cuci tangan
2. Berikan penjelasan kepada pasien
3. Siapkan area yang akan ditusuk
4. Teliti keadaan darah dan suhu sesuai dengan suhu tubuh normal
5. Cek silang kembali tabel darah dengan formulir permintaan, nama
pasien, gol darah dan nomor tempat tidur
6. Pasang infus dengan cairan NaCL 0,9% sesuai dengan prosedur
pemasangan infus
7. Cek silang dengan teman sejawat sebelum darah dipasang
8. Pindahkan slang transfusi pada kantong darah
9. Hitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan
10. Perhatikan reaksi klien
11. Catat waktu pemberian, gol darah dan jumlah tetesan
12. Bereskan alat
13. Cuci tangan

MENGHITUNG BALANCE CAIRAN


No Dokumen No Revisi Halaman
03 0 5/ 89

5
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO) dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Suatu cara untuk mengetahui keseimbangan antara intake
output dan input

Tujuan : Untuk mengetahui keseimbangan cairan pada klien


Kebijakan : Suatu tolak ukur yang dapat mengetahui keadaan klien

Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Ruang kebidanan, kamar Operasi,


Ruang Perinatologi
Alat yang dibutuhkan:
1. Gelas ukuran
2. Bahan yang akan diukur
3. Formulir observasi pemasukan dan pengeluaran cairan

Langkah Kerja:
1. Cuci tangan
2. Berikan penjelasan kepada pasien
3. Hitung cairan yang masuk baik oral maupun parenteral
4. Ukur cairan yang keluar
5. Bereskan dan bersihkan alat-alat
6
6. Cuci tangan
7. Catat hasil dan tindakan

PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI


No Dokumen No Revisi Halaman
04 0 6/ 89

7
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO) dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Suatu tindakan untuk memberikan obat baik secara
intravena, Subcutan dan Intra muscular

Tujuan : Memasukkan obat yang dapat mengurangi rasa sakit dan


menyembuhkan penyakit
Kebijakan : Perawat yang terampil
Tersedia alat-alat lengkap
Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Ruang kebidanan, kamar Operasi,
Ruang Perinatologi

Alat yang dibutuhkan :


- Spuit disposible
- Kapas alkohol
- Kikir ampul
- Bengkok

Langkah kerja :
1. Cuci tangan
2. Beri penjelasan kepada pasien
3. Baca etiket obat

8
4. Baca dosis obat
5. Masukan obat suntik kedalam spuit dan keluarkan udara dalam spuit
6. Atur posisi pasien
7. Tentukan daerah yang akan disuntik
8. Desinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol
9. Masukan jarum: - dengan posisi 90 derajat ( Untuk Injeksi I.M )
- Dengan posisi 45 derajat ( untuk injeksi I. V )
- Dengan posisi 30 derajat ( untuk injeksi SC dan IC )
10. Aspirasi untuk menentukan tidak mengenai pembuluh darah (untuk
injeksi I. M)
11. Masukan obat suntik perlahan-lahan
12. Cabut jarum suntik perlahan-lahan dan hapus kulit dengan kapas
alkohol
13. Perhatikan reaksi pasien
14. Cuci tangan
15. Catat jam pemberian obat dan jenis obat suntik

Catatan : pada injeksi IC setelah dilakukan penyuntikan tidak diperbolehkan


menghapus suntikan dengan kapas alkohol

9
IDENTIFIKASI SEBELUM MEMBERIKAN OBAT

No Dokumen No Revisi Halaman


05 0 8/ 89

Ditetapkan

10
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO) dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada
manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan
bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi
di dalam tubuh.

Tujuan : Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian
obat, tepat waktu, tepat pendokumentasian.
Kebijakan : Perawat yang terampil

Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Poliklinik, Ruang kebidanan, Ruang


Perinatologi
1. Alat yang dibutuhkan: Status pasien

Langkah kerja:
1. Sebelum mempersipakan obat ketempatnya bidan harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika
memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.
2. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan
dosis harusdiperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat
cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus,

11
alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat
benar untuk diberikan kepaad pasien.
3. Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan
mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan
pada pasien.
4. Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengna waktu yang
dprogramkan , karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat.

IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN DARAH

No Dokumen No Revisi Halaman


06 0 10/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu

12
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memberikan darah tambahan untauk mengatasi hipovolemia

Tujuan : Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi


kebutuhan klien.
Kebijakan : Perawat yang terampil
Tersedia alat-alat lengkap
Unit terkait - Ruang perawatan, Ruang kebidanan, Ruang Perinatologi

Alat yang dibutuhkan:


1. Bengkok besar 1
2. Cairan NACL
3. Tranfusi set
4. Darah Sesuai kebutuhan
5. Persediaan darah sesuai kebutuhan,
6. Sarung tangan bersih
7. Plester
8. Gunting
9. Kapas alkohol
Langkah Kerja:
1. Mempersiapan alat dan bahan
2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan
3. Mendekatkan alat disamping tempat tidur pasien
4. Menjaga privasi klien
5. Mencuci tangan
6. Memakai masker
7. Memakai sarung tangan
8. Membuat jalur intravena, mengunakan selang dengan tipe Y
13
9. Memberikan cairan NACL terlebih dahulu,lakukan tindakan kemudian darah
10. Mengatakan pada px bahwa tindakan telah dilakukan
11. Membuang sampah yang telah dipakai pada tempatnya
12. Melepas sarung tangan
13. Mencucui tangan
14. Mendokumentasikan hasil yang telah di lakukan

MEMBERIKAN OBAT ORAL

No Dokumen No Revisi Halaman


07 0 12/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memberikan obat oral adalah suatu tindakan untuk
membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan

14
obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program
pengobatan dokter.

Tujuan : 1 Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program


pengobatan dokter.
2 Memperlancar proses pengobatan dan menghindari
kesalahan dalam pemberian obat.
Kebijakan : Perawat yang terampil
Tersedia alat-alat lengkap
Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Poliklinik, Ruang kebidanan
Alat yang dibutuhkan :
- Gelas obat
- Gelas air minum

Langkah Kerja :
1. Cuci tangan
2. Beri penjelasan kepada pasien
3. Berikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai
obat ditelan habis
4. Cuci tangan
5. Catat jam pemberian obat dan nama obat yang diberikan

15
MENCUCI TANGAN

No Dokumen No Revisi Halaman


08 0 13/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanisme
melepaskan kotoran dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air.

Tujuan : 1. Supaya tangan bersih


2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme

16
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
Kebijakan : Perawat terampil
Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Poliklinik, Ruang kebidanan, Ruang
Perinatologi, Kamar Operasi

Langkah kerja:
1. Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan ,lepaskan cincin, jam
tangan dan perhiasan tangan lain
2. Basahi tangan sampai sepertiga lengan dibawah air mengali
3. Ambil sabun cair kira-kira 5 ml,ratakan pada tangan yang telah dibasah
4. Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya lalu masukan
jari-jari tangan kanan ke sela-sela jari-jari tangan kiri
5. Pindahkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri gosokan, tanpa
saling melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela0sela tangan
kiri. Lakukan pada tangan yang sama.
6. Lakukan penggosokan kuku-kuku
7. Bersihkan jempol tangan kanan dengan menggegamnya dengan tangan kiri
lalu diputar-putar, lakukan pada tangan yang satunya.
8. Kadang perlu menggosok garis telapak tangan
9. Bersihkan dengan air mengalir lalu keringkan.

17
LIMA MOMENT MENCUCI TANGAN

No Dokumen No Revisi Halaman


09 0 14/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Saat waktu dimana petugas harus melakukan cuci tangan untuk
mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan melalui tangan
(bisa dalam bentuk proses hand rub dan hand wash denganjenis
sabun, durasi dan ketentuan kundusi pengunaan sesuai
ketentuan WHO

Tujuan : Untuk menghilangkan kotoran dan debris yang melekat


pada tangan
Untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme pada
kulitdan mikroorganisme permanen yang tinggal di dalam
lapisan terdalam kulit( baik yang diperoleh dari kontak
dengan pasien maupun lingkungan
18
Untuk memberikan pelayanan yang higienis kepada pasien
Untuk mengurangi infeksi nosokomial dalam proses
melayani pasien
Untuk meningkatkan pelayanan yang berbasis keselamatan
pasien

Kebijakan :

Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Poliklinik, Ruang kebidanan

Langkah Kerja
Saat Sebelum Kontak dengan Pasien
1. Petugas/Keluarga pasien/Pengunjung sebelum kontak dengan pasien
harus melakukan Hand rub lebih dahulu
2. Petugas/Keluarga pasien/Pengunjung melakukan SPO Pelaksanaan
Hand Hygiene bagian Hand Rub dengan antiseptik cair beralkohol dengan
durasi ,20-30 detik
3. Petugas/Keluarga pasien/Pengunjung masuk ke ruang rawatan dengan
memperkenalkan nama( profesi dan unit kerja
4. Petugas/Keluarga pasien/Pengunjung melakukan kontak dengan
pasien
5. Petugas/Keluarga pasien/Pengunjung mengucapkan salam sambil
keluar dari ruang rawat pasien

Saat Sesudah Kontak dengan Pasien

19
1. Petugas/Keluarga pasien/Pengunjung sesudah kontak dengan pasien
harus melakukan Hand rub
2. Petugas /Keluarga pasien/Pengunjung melakukan SPO Pelaksanaan
Hand Hygiene bagian Hand rub dengan antiseptik cair beralkohol dengan
durasi ,20-30detik
Saat setelah memegang alat-alat di lingkungan pasien
1. Petugas/Keluarga pasien/Pengunjung setelah memegang alat-alat
yang berada di lingkungan pasien harus melakukan Hand rub
2. Petugas /Keluarga pasien/Pengunjung melakukan SPO Pelaksanaan
Hand Hygiene bagian Hand rub dengan antiseptik cair beralkohol dengan
durasi ,20-30detik
Saat sesudah melakukan tindakan aseptik
1. Petugas sesudah melakukan tindakan aseptik terhadap pasien harus
melakukan Hand $ash
2. Petugas melakukan SPO Pelaksanaan Hand Hygiene bagian Hand wash
dengan sabun cair beralkohol beserta air dengan durasi 40-60 detik
Saat sesudah terpapar dengan cairan tubuh pasien
1. Petugas sesudah terpapar dengan cairan tubuh pasien harus
melakukan Hand wash
2. Petugas melakukan Pelaksanaan Hand H ygiene bagian Hand wash
dengan sabun cair beralkohol beserta air dengan durasi 40-60 detik

PEMASANGAN GELANG RESIKO JATUH

20
No Dokumen No Revisi Halaman
10 0 16/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 2 Desember 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Cara menggunakan gelang risiko pasien
jatuh pada p e r g e l a n g a n tangan selama masa
perawatan di rumah sakit.

Tujuan : Untuk mengidentifikasi pasien yang


beresiko jatuh selama m a s a pearawatan di
rumah sakit
Kebijakan : 1.Semua pasien rawat inap yang berisiko
jatuh (risiko jatuh s e d a n g dan tinggi)
harus dipasangkan gelang kuning penanda
r i s i k o jatuh (Surat Keputusan Direktur
Nomor ...................tentangK e b i j a k a n
Pela yanan In stalasi Rawat
Inap RS P K U Muhammadiyah Temanggung)
2.Penilaian risiko jatuh dan
21
pemasangan gelang risiko
j a t u h dilakukan oleh PPJP

Unit terkait - IGD, Ruang Perawatan, Ruang kebidanan

Alat dan lingkungan yang dibutuhkan


1. Gelang identitas resiko jatuh ( Gelang kuning )

2. Alat tulis

Langkah-langkah tindakan
1. Siapkan gelang identitas resiko jatuh ( gelang berwarna kuning )

2. Isi label gelang dengan identitas pasien dan tingkat resiko jatuh ( nama, nomor
rekam medis dan tingkat resiko jatuh) sesuai berkas rekam medis pasien.

3. Ucapkan Salam

Selamat pagi / siang / malam , bapak / ibu


4. Sebut nama dan peran anda

Saya .............. ( nama ), saya sebagai perawat penanggung jawab terhadap


perawatan ibu saat ini.
5. Jelaskan maksud dan tujuan

22
PELAYANAN BEDAH UNTUK MEMASTIKAN TEPAT
LOKASI, TEPAT PROSEDUR DAN TEPAT PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


11 0 18/ 89
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Semua tindakan pengobatan
y a n g menggunakan cara infasive dengan membuka
atau menampilkan bagian tubuhy a n g akan di
t a n g a n . P r o s e s o p e r a s i merupakan pembukaan
bagian tubuh untuk dilakukan perbaikan yang
diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka.

Tujuan : Mengurangi kecemasan pre operasi


Memberikan pemahaman tentang perawatan post operasi

Kebijakan : Dilakukan oleh perawat yang terampil,Tersedianya peralatan


lengkap
Unit terkait - Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan

23
Langkah Kerja : digunakan (penggantian balutan,
1. Berikan informasi kepada pasien dan pengobatan dll) dan berikan
keluarga tanggal, waktu dan lokasi penjelasan tentang tujuan masing-
pembedahan masing.
2. Berikan informasi kepada pasien dan 13. Berikan penjelasan kepada pasien
orang terdekat berapa lama operasi teknik mengubah posisi ditempat
akan dijalani tidur dengan tepat
14. Evaluasi kemampuan pasien untuk
3. Kaji pengalaman pembedahan
memdemonstrasikan cara
terdahulu dan tingakatpengetahuan
mengubah posisi dengan tepat
klien terkait dengan pembedahan
15. Berikan penjelasan kepada pasien
4. Kaji kecemasan pasien/keluarga
cara menggunkan insentif
terkait dengan pembedahan
spirometri
5. Berikan waktu kepada pasien untuk 16. Evaluasi kemampuan pasien dalam
mengajukan pertanyaandan mendemontrasikan kemampuan
mendiskusikan hal-hal yang menjadi menggunkan insentif spirometri
perhatian dengan tepat
17. Berikan penjelasan kepada pasien
6. Gambarkan rutinitas yang dilakukan
cara menekan daerah pembedahan,
sebelum operasi(anastesi, diet,
batuk efektif dan nafas dalam
dll)
18. Evaluasi kemampuan pasien dalam
7. Jelaskan medikasi pra operatif, efek
mendemontrasikankemampuan
yang akan terjadi danrasionalisasi
menekan daerah pembedahan,
penggunaan
batuk efektif dannafas dalam
8. Berikaan informasi kepada orang
dengan tepat
terdekat tentang tempat menunggu 19. Berikan penjelasan kepada pasien
hasil pembedahan dengan tepat tentang teknik melatih kaki
20. Evaluasi kemampuan pasien untuk
9. Berikan informasi tentang apa yang 24
PROSEDUR MEDIS DAN TINDAKAN PENGOBATAN
GIGI/DENTAL

No Dokumen No Revisi Halaman


12 0 20/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Pengobatan gigi merupakan salah satu dari jenis layanan
dipuskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut dasar seperti penambalan gigi, pencabutan gigi dan
pembersihan karang gigi.

Tujuan : Sebagai Pedoman kerja bagi Dokter Gigi/Perawat Gigi dalam


melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan perawatan kesehatan
Gigi dan Mulut.
Kebijakan : Untuk mengurangi penyakit gigi
Unit terkait - Poli Gigi

Alat & lingkungan yang dibutuhkan:

25
Meja, kursi dan dental unit.
Alat-alat Gigi.
Bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi
Kompresor.
Bor gigi.
Persiapan Petugas :
Perlindungan diri.

Pemeriksaan Pasien :
Anamnesa.
Pemeriksaan Gigi ( oral )
Pemeriksaan ekstra oral

Persiapan Tindakan :
Catat rencana tindakan.
Konseling.
Sterilisasi instrumen.

Melakukan Tindakan :
Konservatif.
Pencabutan.

Langkah Kerja :

26
1. Petugas menyiapkan Ruangan dan Alat, membersihkan meja, kursi dan
dental unit, menyiapkan alat-alat gigi, bahan-bahan / obat-obatan untuk
gigi, menghidupkan kompresor, memeriksa apakah bor dapat berfungsi
dengan baik.

2. Petugas memakai alat perlindungan diri seperlunya.misalnya : Lab Jas,


masker dan sarung tangan.

3. Petugas melakukan pemeriksaan pasien, meliputi :


Anamnesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa lama,
lokasinya dimana, apakah mengganggu tidur, tanyakan juga riwayat
penyakit yang lain ( Jantung, Kencing manis, Tekanan darah tinggi,
kehamilan pada wanita, alergi, asthma, tbc ).

4. Pemeriksaan Gigi ( oral ) :


Gigi ( karies, warna, posisi, bentuk ).
Lidah ( warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran ).
Mukosa pipi ( ulkus, lesi, radang ).
Langit-langit keras ( apakah ada kista, tumor, celah langit-langit ).
Dasar mulut ( apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar ludah ).
Pemeriksaan ekstra oral ( pipi, bibir, kelenjar limfe ).

5. Petugas menentukan Diagnosa dan melakukan persipan tindakan ( buat


rencana tindakan, konseling kepada pasien tentang rencana tindakan dan
hal-hal yang penting diketahui oleh pasien ) serta melaksanakan sterilisasi
instrumen.Petugas melakukan Tindakan sesuai dengan diagnosa dan jenis
tindakan yang diperlukan

27
PENANDAAN LOKASI OPERASI

No Dokumen No Revisi Halaman


13 0 22/ 89

28
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Fase di mulai ketika keputusan untuk
m e n j a l a n i operasi/pembedahan dibuat dan
diakhiri ketika pasien dipindahkan ke meja operasi.

Tujuan : Untuk mencegah salah operasi, salah sisi, dan salah pasien
Kebijakan : Dokter operator

Unit terkait - Ruang Perawatan, UGD, Poli klinik

Alat dan lingkungan yang dibutuhkan


1. Spidol permanen

Persiapan operasi :
Persiapan pasien: fisik dan mental
Di visite oleh Dokter operator dan Dokter Anestesi, satu hari sebelum operasi
(pasien rawat inap)

29
Kelengkapan dokumen: Persetujuan dari pasien (informed consent), gelang
identitas Konsultasi2, Hasil pemeriksaan golongan darah,laboratorium dan
Radiologi
Kebutuhan: darah, implan dan peralatan khusus tersedia

Pemberian tanda pada:


Organ yang mempunyai lateralisasi
Beberapa digit pada jari tangan atau kaki
Tulang belakang bagian depan atau belakang pada tingkat: cervical, thoracal,
lumbal dan sacrum.
Tindakan Invasiv ke dalam saluran alami: mata, hidung, telinga, atau bilateral

Pengecualian pemberian tanda pada:


Organ tunggal seperti: uterus, jantung
Di mana secara teknis atau anatomis tidak mungkin untuk diberi tanda,
seperti: permukaan mukosa, perineum, bayi premature
Untuk gigi, nama prosedur tindakan gigi akan ditandai pada Rontgen gigi
Dokumentasi, gambar, dan atau diagram yang tersedia di ruang tindakan
sebelum memulai tindakan
Penandaan tidak dilakukan pada tindakan: Endoskopi gastroenterology,
Operasi amandel, Hemorroidectomy

Langkah Kerja :
1. Jika ada dua atau lebih lokasi operasi dengan tindakan operasi yang berbeda
diberikan tanda pada kedua lokasi tersebut.
2. Kasus lesi multipel dan ketika hanya beberapa lesi dilakukan tindakan maka
lokasi harus diidentifikasi sebelum prosedur tindakan dilakukan

30
3. Prosedur akses minimal untuk mengobati organ tertentu baik lateralisasi,
perkutan atau melalui saluran alami , penandaan tulis pada dekat lokasi
operasi/invasif yang dituju.

KOMUNIKASI SECARA LISAN/TELP

No Dokumen No Revisi Halaman


14 0 25/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM

31
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Komunikasi efektif yang dilakukan secara lisan dan/atau
melalui telepon, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
dipahami, sehingga akan mengurangi kesalahan, dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien

Tujuan : 1. Untuk mengurangi kesalahan akibat komunikasi secara


lisan dan/atau melalui telepon.
2. Menghasilkan peningkatan keselamatan pasien
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/
PER/ VIII/2011 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Teungku
Peukan Nomor .............. tentang Sasaran Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan :
a. Penerima perintah menulis lengkap perintahnya,
membaca ulang dan melakukan konfirmasi
b. Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal,
isi perintah, nama penerima perintah dan tanda tangan,
nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada
kesempatan berikutnya)
c. Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung
nama obat LASA (look alike sound alike), maka nama
obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya.
d. Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike
sound alike, look alike, dan sound alike.
e. Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat
setelah pemberi perintah mendengar pembacaan dan
memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara
32
lisan misal ya sudah benar. Konfirmasi tertulis
dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus
diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya .
f. Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat
hal-hal yang perlu dicatat, misal pemberi perintah tak
mau tanda tangan
g. Bila kondisi tidak memungkinkan seperti di kamar
operasi dan situasi gawat darurat di IGD atau ICU
diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali
(read back).

Unit terkait - 1. Unit Gawat Darurat (UGD)


2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
3. Kamar Operasi
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. Unit Rawat Jalan
6. Unit penunjang medik

A. KOMUNIKASI SECARA LISAN


1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan menanyakan langsung nama
pasien ( pada keluarga bila pasien tidak sadar) dan melihat ke gelang identitas pasien.
2. Siapkan status pasien. Verifikasi identitas pasien sesuai antara gelang pasien, status pasien
dan nama pasien, siapkan form konsul.
3. Ucapkan salam dan laporkan identitas pasien meliputi nama, jenis kelamin, umur,
keluhan, hasil pemeriksaan dan pengamatan serta obat-obatan bila ada.
4. Tanyakan tindak lanjut kepada pemberi perintah/dokter.

33
5. Tulis secara lengkap jam/tanggal, isi perintah, nama penerima perintah dan
tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada kesempatan
berikutnya) pada form yang telah disediakan.
6. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan membacakan ulang
kepada pemberi perintah/dokter. Eja ulang satu persatu hurufnya bila perintah
mengandung nama obat gologan LASA (look alike sound alike) / NORUM
(Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat LASA /
NORUM dan High Alert terlampir.
7. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah pemberi
perintah/dokter mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan
kebenaran pembacaan secara lisan misal ya sudah benar.
8. Cantumkan tanda cawang pada kolom membaca ulang isi laporan bila sudah dibacakan
ulang.
9. Ucapkan terima kasih dan salam.
10. Lakukan konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah/dokter
yang harus diminta pada kesempatan kunjungan/visite berikutnya.

B. KOMUNIKAS MELALUI TELEPON


1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan menanyakan langsung nama
pasien ( pada keluarga bila pasien tidak sadar) dan melihat ke gelang identitas pasien.
2. Siapkan status pasien. Verifikasi identitas pasien sesuai antara gelang pasien, status pasien
dan nama pasien, siapkan form konsul
3. Tekan nomor ekstensi pemberi perintah/dokter.
4. Setelah terdengar nada sambung ucapkan salam.

34
5. Laporkan identitas pasien meliputi nama, jenis kelamin, umur, keluhan, hasil
pemeriksaan dan pengamatan serta obat-obatan bila ada.
6. Tanyakan tindak lanjut kepada pemberi perintah/dokter.
7. Tulis secara lengkap jam/tanggal, isi perintah, nama penerima perintah dan
tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada kesempatan
berikutnya) pada form yang telah disediakan.
8. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan membacakan ulang
kepada pemberi perintah/dokter. Eja ulang satu persatu hurufnya bila perintah
mengandung nama obat gologan LASA (look alike sound alike) / NORUM
(Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat LASA /
NORUM dan High Alert terlampir.
9. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah pemberi
perintah/dokter mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan
kebenaran pembacaan secara lisan misal ya sudah benar.
10. Cantumkan tanda cawang pada kolom membaca ulang isi laporan bila sudah dibacakan
ulang.
11. Telpon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum dibacakan ulang, dan belum
konfirmasikan ulang isi perintah.
12. Ucapkan terima kasih dan salam.
13. Lakukan konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah/dokter
yang harus diminta pada kesempatan kunjungan/visite berikutnya

35
MEMBERIKAN MAKAN MELALUI NGT

No Dokumen No Revisi Halaman


15 0 27/ 89
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januarir 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Pemberian makan melalui tube nasogastrik adalah kompetensi
yang harus dimiliki oleh perawat dalam menangani pasien-
pasien yang mengalami gangguan sistem gastrointestinal yang
tidak mampu atau tidak boleh menelan untuk memenuhi
kebutuhan dasar: pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui
selang yang dimasukkan melalui salah satu lubang hidung
melalui nasopharynx sampai ke gaster.

Tujuan : Memenuhi kebutuhan asupan nutrisi pasien


Kebijakan : Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
Unit terkait - Ruang Perawatan, IGD, Ruang Perinatologi

36
Alat-alat yang diperlukan :
1. Makanan cair
2. Air putih
3. Spuit 50 cc/ corong
4. Tissue/kassa
5. Perlak
6. Bengkok

Langkah Kerja :

37
1. Memberikan salam terapeutik kepada pasien / keluarganya
2. Memberitahu pasien bahwa saatnya Ia makan dengan jelas
3. Mengkaji posisi tube apakah masih berada pada tempat yang tepat
4. Memeriksa kembali jenis dan jumlah makanan yang akan diberikan
5. Menyiapkan makanan sesuai yang diperlukan
6. Menyiapkan alat-alat diatas baki/trolley
7. Mendekatkan makanan dan alat-alat kedekat pasien
8. Mengatur posisi pasien dengan meninggikan bagian kepala 20 30
9. Memasang alas pada dada dan meletakan bengkok diatasnya
10. Mengaspirasi isi lambung, mencatat jumlah dan warnanya, dan memasukkan
kembali ke lambung
11. Memasukkan makanan dalam spuit atau tabung Feeding drip
12. Meletakan spuit/tabung feeding drip 30 cm diatas tubuh pasien
13. Mencegah adanya udara dalam tube makanan
14. Membilas tube dengan air putih setelah makanan habis

38
MELEPASKAN NGT

No Dokumen No Revisi Halaman


16 0 29/ 89
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Pelepasan tube nasogastrik adalah kompetensi yang harus
dimiliki oleh perawat dalam menangani pasien-pasien yang
mengalami gangguan sistem gastrointestinal dimana terpasang
selang yang dimasukkan melalui salah satu lubang hidung
melalui nasopharynx sampai ke gaster dan telah tertangani
masalahnya.

Tujuan : Melapas tube nasogastri yang sudah tidak dipakai lagi


Kebijakan : Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
Unit terkait - Ruang Perawatan, Ruang perinatologi

Alat-alat yang diperlukan:


1. Sarung tangan (1 pasang)
2. Perlak
3. Bengkok
4. Tisue/kasa, handuk (bila diperlukan)
5. Kantong Plastik

39
Langkah Kerja :
1. Memberikan salam terapeutik kepada pasien / keluarganya
2. Mengidentifikasi pasien untuk meyakinkan bahwa prosedur yang akan
dilakukan pada pasien yang tepat
3. Memberitahu pasien bahwa tube yang terpasang akan dilepas dengan jelas
4. Mengidentifikasi kebutuhan alat
5. Mendekatkan makanan dan alat-alat kedekat pasien
6. Perawat mencuci tangan
7. Memasang sarung tangan bersih
8. Mendekatkan tempat alat kotor infectious yang tertutup
9. Melipat sisa tube agar aliran tube benar-benar tertutup
10. Menarik tube sampai semua terangkat dan masukkan kedalam tempat alat
kotor dan tutup
11. Membuka sarung tangan

40
MEMBERIKAN MAKAN MELALUI MULUT

No Dokumen No Revisi Halaman


17 0 31/ 89
Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 24 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memberikan makan dan minum melalui mulut merupakan
salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat
dalam menangani pasien-pasien yang mengalami
ketidakmampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
nutrisi (ADL: makan & minum) untuk memenuhi kebutuhan
dasar: pemenuhan kebutuhan nutrisi

Tujuan : Tindakan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien


yang mengalami ketidakmampuan dalam melakukan
kebutuhan dasarnya (ADL: makan dan minum) sehingga
dapat dicegah komplikasi/akibat yang dapat ditimbulkan
apabila kebutuhan nutrisi pasien tidak terpenuhi (marasmus,
kwasiorkor, hipoalbuminemia dll)
Kebijakan : Tenaga perawat yang terampil

Unit terkait - Ruang perawatan

ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN:


1. Perlak
2. Alat makan (sendok, garpu, gelas, plato/piring)
3. Air minum
4. Tissue
5. Bengkok

41
Langkah Kerja :
1. Memberikan salam terapeutik kepada pasien / keluarga pada saat bertemu
2. Pemberitahuan rencana untuk memberi makan/minum
3. Memeriksa jenis dan junlah diet yang harus diberikan pada pasien
4. Menciptakan lingkungan yang bersih, tenang, dan tidak bau
2.2. Menyiapkan alat makan diatas baki/trolley
5. Makanan sesuai yang dibutuhkan/diinginkan pasien (jika tak ada kontra
indikasi)
6. Mendekatkan alat-alat dan makanan ke dekat pasien
7. Perawat mencuci tangan
8. Membantu pasien untuk duduk (jika tak ada kontra indikasi)
9. Meletakkan makanan agar terlihat/tercium oleh pasien
10. Memasang alas
11. Menawarkan minum sebelum makan
12. Memberikan makanan dalam jumlah yang memudahkan untuk dikunyah
13. Mengobservasi perilaku pasien selama makan
14. Memberi minum setelah selesai makan
15. Membersihkan mulut
16. Alat dirapikan dan disimpan kembali diatas baki/trolley
17. Mengembalikan alat ke tempat semula
18. Perawat mencuci tangan

42
PEMASANGAN KATETER

No Dokumen No Revisi Halaman


18 0 33/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 24 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter
melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk
mengeluarkan air seni atau urine.

Tujuan :
1. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih

43
2. Untuk pengumpulan spesimen urine

3. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam


kandung kemih

4. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan


selama pembedahan

Kebijakan : Dilakukan oleh tenaga perawat yang terampil


Tersedianya peralatan yang lengkap
Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Ruang Kebidanan, Poliklinik
kebidanan

Persiapan Alat :
Peralatan dasar yang digunakan untuk pemasangan kateter adalah:
1. Dalam paket steril
a. Sarung tangan (satu pasang)
b. Duk atau kain (dua buah)
c. Kom kecil (dua buah)
d. Kapas atau kassa untuk membersihkan perineum
e. Pinset anatomis (satu buah)
f. Bengkok (satu buah)
2. Tidak dalam paket steril
a. Kateter uth dalam plastik steril sesuai ukuran
- Dewasa : Wanita, 16 - 18 Fr, pria, 18 - 20 Fr
- Bayi dan balita : 8 Fr
- Anak diatas lima tahun : 14 Fr
b. Spuit 10 cc dalam kemasan steril
c. Urin Bag
d. Gantungan urin bag
e. Bethadin / sublimat dalam botol untuk desinfektan
f. Aquabidest (steril) untuk mengsis bolon fiksasi kateter
g. Jelly yang larut dalam air (steril)
h. Plester
i. Gunting plester
j. Korentang dalam tempatnya
44
k. Bengkok
3. Peralatan tambahan
a. Lampu sorot
b. Selimut mandi
c. Peralatan untuk pireneal care
d. Botol urine untuk sampel pemeriksaan urin

Langkah Kerja
1. Cuci tangan untguk konrol.infeksi
2. Pilih jenis dan ukuran kateter yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan
pasien
3. Kumpulkan peralatan yang akan digunakan didekat pasien
1. Identifikasi pasien untuk meyakinkan tindakan dilakukan pada pasien yang
tepat
2. Jelaskan prosedur kepada pasien dan jawab pertanyaan jiak ada
3. Tutup pintu atau pasang sampiran
4. Atur posisi pasien, posisi yang tepat sesuai keadaan pasien:
a. Dorsal recumbent untuk pasien wanita dan sadar
b. Supine untuk pasien pria
5. Mengatur peralatan
a. Atur pencahayaan sehingga perenium bisa terlihat jelas. Bila kotor
lakukan perineal care terlebih dahulu sambil melihat letak meatus uretra
b. Buka paket steril dengan benar dan letakkan ditempat yang mudah
dijanggakau (dekat kaki pasien) dan bentangkan kain steril dibawah
perineum klien dengan benar
c. Buaka tutup paket steril dengan kedua tangan, perhatikan tangan hanya
berada pada bagian luar kain (bagian ujungnya), buka kearah luar, dan
kemudian kain penutup paket steril dibentangkan dibawah perineum.
d. Atur penempatan bak steril dan alat-alat steril daalam bak steril dengan
menggunakan korentang
e. Pasang duk steril diatas paha pasien:
- Gunakan korentang untuk mengambil Duk
- Pegang ujung luar Duk dengan tangan, lipat bagianatas duk
kearah luar
- Pasangkan Duk dengan bagian steril menghadap kearah perawat
f. Buka kateter dengan benar dan letakkan di area steril

45
- Buka pembungkus dengan kedua tangan tetap berada diluar
pembungkus
- Letakkan kateter dengan cara menjatuhkannya kedalam bak steril
g. Buka spuit dari kemasan dengan benar dan letakkan diarea steril
h. Tuangkan bethadin dan aquabidest kedalam kom steril dengan benar
i. Tuangkan sedikit jelly kedalam bak steril sesuai kebutuhan
j. Pakai sarung tangan steril dengan benar
k. Tes balon kateter dengan memasukkan aquabidest steril sesuai volume
yang dibutuhkan (tertera pada ujung kateter)
- Isi spuit dengan 5 ml aquabidest
- Masukkan kedalam lumen untuk balon, perhatikan jenis tempat
pemasukannya
l. Oleskan jelly keujung kateter
m. Siapkan kapas bethadin untuk membersihkan perineum
n. Pasang duk bolong diatas perineum pasien
o. Dekatkan bengkok steril ke dekat perineum pasien
p. Lakukan vulva hygiene dengan tangan dominan dan menggunakan pinset
tangan yang tidak dominan membuka meatus, arah dari atas kebawah
dengan satu kali usapan untuk satu kapas pada klien perempuan,
sedangkan untuk laki-laki pegang penis pasien dengan tangan non
dominan, bersihkan secara sirkuler dengan satu kali usapan untuk satu
kapas, buang kapas dan pinset kedalam bengkok non steril
q. Memasukkan kateter:
- Masukkan kateter perlahan-lahan ke urthra sampai 2-3 inci
(perempuan) atau 6-9 inci (laki-laki) atau sampai keluar urin
masukkan 2 cm lagi lalu
- Isi balon dengan aquabidest sesuai kebutuhan
- Tarik kateter perlahan sampai ada tahanan (tersangkut)
r. Sambungkan ujung kateter dengan urin bag
s. Buka sarung tangan
t. Fiksasi ujung kateter ke paha pasien untuk perempuan dan keperut untu
laki-laki dengan benar
u. Pasangkan urine bag pada gantungan, simpan dirangka tempat tidur
v. Atur posisi yang nyaman bagi pasien
w. Bereskan semua peralatan
x. Cuci tangan di air mengalir

46
ENEMA

No Dokumen No Revisi Halaman


19 0 37/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 24 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Enema adalah pemberian larutan melalui rectum dan colon
sigmoid, dengan memasukkan ujung selang kedalam anus
yang telah terhubung dengan wadah/kantung berisi larutan
47
enema hangat yang diangkat pada jarak antara 30-45 cm
diatas perut klien. Kegunaannya adalah untuk mengeluarkan
feces atau flatus. (kozier, at all)

Tujuan : Mengeluarkan Feses atau Flatus


Kebijakan : Dilakukan oleh perawat yang terampil
Tersedianya peralatan yang lengkap
Unit terkait - Ruang perawatan, Ruang Kebidanan, IGD, Poliklinik

Alat-alat yang diperlukan :


Enema set dengan penampung larutan enema, klem, selang, rectal tube
( Irigator lengkap dengan kanula steril )
Alas perlak/bokong
Jelly untuk lubrikasi
Tissue kertas atau kassa
Bengkok
Handuk mandi
Gloves
Pispot
Larutan enema hangat pada 40.5 C
Standar infus

Langkah Kerja :
1. Menyampaikan salam kepada klien/keluarganya
2. Melakukan pengkajian klien terhadap eliminasi BAB,meliputi : pola BAB,
karakteristi feces, masalah eliminasi BAB, faktor yang mempengaruhi
proses eliminasi BAB
3. Melakukan pemeriksaan fisik di abdomen, rectum, dan anus meliputi
inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi.
4. Menerangkan prosedur pelaksanaan huknah kepada klien dan menjelaskan
kenapa harus dilakukan
5. Perawat mencuci tangan
Mempersiapkan alat-alat pengkajian
Mencek apakah alat-alat berfungsi atau tidak

48
Membawa alat ke dekat klien
6. Menutup gorden
7. Melakukan Inform Concern sebelum dilakukan tindakan
8. Membuang udara dalam selang dengan memasukkan larutan enema dari
wadah sampai keujung selang. Lalu selang di klemp.
9. Lubrikasi ujung selang dengan jelly sepanjang 5 cm untuk orang dewasa
dan 2,5 cm untuk anak-anak.
10. Atur posisi tubuh klien berbaring miring kekanan (Sims position) dengan
lutuk kiri ditekuk pada huknah tinggi sedangkan miring kiri dengan kaki
kanan ditekuk pada huknah rendah dan pastikan menutup anggota tubuh
yang lain.
11. Memasang perlak dibawah pinggul dan buka pakaian bagian pantat klien.
12. Dekatkan pispot diarea yang mudah terjangkau
13. Pasang sarung tangan pada tangan dominan .
14. Mencek kembali sambungan selang dengan wadah yang berisi larutan 1000
ml ( untuk huknah tinggi ) dan 500 750 ml (untuk huknah rendah) .
Lalu masukkan ujung selang sejauh 5-10 cm ( huknah tinggi ) dan 15 cm
( huknah rendah ) kedalam anus secara perlahan menuju umbilikus
melewati kedua sphincter. Pada bayi dan anak kecil , selang dimasukkan
sejauh 2,5 7,5 cm. Pastikan menghindari hemmoroids.
15. Biarkan cairan enema masuk secara perlahan setelah klemp dibuka sambil
mengangkat wadah 30 cm ( pada huknah tinggi ) dan 50 cm ( pada
huknah rendah ) dari abdomen
16. Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam dan mengeluarkannya dari
mulut jika klien merasa tidak nyaman. Jika terasa mules hentikan dahulu
pemasukan cairan dengan mengklemp selang sampai mules hilang
17. Setelah larutan enema dimasukkan seluruhnya, selang kembali di klemp
dan secara perlahan keluarkan selang.
18. Menganjurkan klien untuk defekasi di kamar mandi

49
MEMENUHI KEBUTUHAN KEAMANAN
MENCUCI TANGAN BIASA

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 40/ 89
20
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih
(mengalir / disiramkan).

50
Tujuan : - Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
- Menjaga kebersihan perseorangan
Kebijakan : Dalam memenuhi kebutuhan keamanan mencuci tangan biasa
perawat harus bersikap :hati-hati dan teliti.
Unit terkait - IGD, Ruang perawatan, Ruang Kebidanan, Poliklinik, Ruang
Perinatologi, Kamar operasi

Persiapan Alat
- Sabun yang mengandung desinfektan dan tidak merusak tangan
- Lap tangan bersih dan kering atau alat pengering
Langkah langkah
- Kedua tangan dibersihkan di air yang mengalir
- Tangan disabuni dan digosok terutama di sela sela jari dan kuku
secara merata
- Tangan dibilas dari jari ke arah siku di bawah air yang mengalir sampai
bersih
- Tangan dikeringkan dengan lap atau alat pengering.
Sikap
- Hati hati
- Teliti

MEMAKAI MASKER

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 41/ 89
21
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut

51
Tujuan : - Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Kebijakan : Dalam memakai masker perawat harus bersikap teliti.
Unit terkait - IGD, Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan, Kamar Operasi,
Poliklinik, Ruang Perinatologi

Persiapan Alat
- Masker

Langkah langkah
- Mencuci tangan
- Memberi tahun pasien, maksud perawat memakai masker
- Memasang masker menutup hidung dan mulut kemudian mengikat tali-
talinya
- Tali bagian atas diikat kebelakang kepala melewati bagian atas telinga
- Tali bagian bawah diikat dibelakang leher
- Mengenakan masker , dengan melepaskan ikatan talinya talinya .
kemudian masker dilipat dengan luar didalam
- Masker direndam dengan larutan lysol (masker dissposible langsung
dibuang)
- Hal hal yang perlu diperhatikan :
Masker hanya dipakai 1 kali , kemudian dicuci / dibuang
Jika masker sudah lembab berati tidak efektif lagi dan harus
diganti
Jangan menggulung masker dileher dan kemudian dipakai lagi
Tidak memakai masker keluar dari lingkungan pasien

52
MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 43/ 89
22
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membuat larutan desinfektan sesuai ketentuan

Tujuan : - Membuat larutan desinfektan yang akan digunakan secara


tepat guna dan aman serta dalam keadaan siap pakai
53
Kebijakan : Dalam membuat larutan desinfektan perawat harus bersikap :
Hati hati supaya tidak tercecer, Teliti.
Unit terkait - IGD, Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan, Kamar Operasi,
Poliklinik

Persapan alat
- Tabung / gelas ukuran
- Larutan desinfektan
- Air ( sesuai dg yang dibutuhkan )
- Tempat ukuran air + cairan desinfektan (piala ginjal + ember dsb)
- Alat tulus (k/p)

Langkah langkah
- Meninjau kembali presentasi dan jumlah cairan yang akan dibuat
( mis : lysol % sebanyak 3 liter
- Menuangkan lysol kedalam gelas ukuran (sebanyak 15 cc)
- Mencampurkan lysol 15 cc kedalam air ( 3 liter ) yang telah
disediakan
- Membereskan alat alat
- Mencuci tangan

Sikap
- Hati hati supaya tidak tercecer
- Teliti

54
MEMASANG RESTRAINT

Halaman
No Dokumen No Revisi
45/ 89
23 0
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memasang spalk pada extremitas atau bagian lain yang
dianggap perlu.

Tujuan : - Memelihara keamanan pasien yang sedang dilaksanakan


tindakan atau dalam keadaan tidak sadar
Kebijakan : Dalam melakukan restrain pearawat harus bersikap : berhati-
hati, teliti.
Unit terkait -

Persiapan Pasien
- Mengkaji keadaan klien
- Mengkaji jenis restrain yang diperlukan
- Menjelaskan alasan pemasangan restrain

Persiapan Alat
- Retrain yang cocok
- Bantalan pelindung kulit / tulang

Pelaksanaan
- Mencuci tangan
- Menggunakan restrain yang dipilih
- Mengikatkan restrain

55
- Mencuci tangan
- Buka restrain setiap 4 jam selama 30 menit
- Kaji kembali kemungkinan adanyan luka setiap 4 jam ( observasi
warna , denyut pada extremitas)
- Catat hasil pengkajian sebelum dan sesudah pemasangan restraian

56
MEMAKAI SARUNG TANGAN

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 47/89
24
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Menggunakan sarung tangan steril pada kedua tangan.

Tujuan : - Mencegah terjadinya infeksi nosokomial


Kebijakan : Dalam memakai sarung tangan steril perawat harus bersikap :
Sabar, Hati hati, Cermat terhadap sterilitet.
Unit terkait - IGD, Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan, kamar Operasi,
Poliklinik.

Persiapan Alat
- Sarung tangan
- Piala ginjal yang berisi larutan desinfektan

Langkah langkah
- Mencuci tangan
- Mengambil sarung tangn hingga lipatan jari jari terlepas
- Memasukan jari jari tangan , sesuai dengan jari jari sarung
tangan
- Membuka sarung tangan , kemudian dimasukan kepiala ginjal
yang berisi lauran desinfekatan
- Membereskan alat- alat
- Mencuci tangan

57
Sikap
- Sabar
- Hati hati
- Cermat terhadap sterilitet

58
MEMENUHI KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN
KENYAMANAN FISIK, MENGGANTI ALAT ALAT TENUN
TEMPAT TIDUR ( DENGAN PASIEN DIATASNYA)

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 49/89
25
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Mengganti alat alat tenun kotor pada tempat tidur pasien tanpa
memindahkan pasien.

Tujuan : - Memberikan rasa nyaman bagi pasien


- Mencegah terjadinya luka baring (dekubitus)
- Mempertahankan kebersihan dan keterampilan
Kebijakan : Dalam mengganti alat-alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa
memindahkan pasien perawat harus bersikap : bekerja dengan
cermat dan rapi.
Unit terkait - Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan

Persiapan Alat
- Menyediakan alat tenun yang bersih ( sprei besar , sprei kecil, sarung bantal
, sarung guling , selimut) dan ember cucian kotor , larutan desinfektan dan
lap.

Langkah langkah
- Memiringkan pasien kekiri
- Pasien memakai 1 bantal
- *) Menggulung sprei kecil ke tenggah tempat tidur sejauh mungkin
- Membersihkan perlak dengan larutan desinfektan , lalu di gulung ketempat
tidur
- *) Menggulung sprei besar sejauh mungkin
- Memasang perlak dan membedaki tipis- tipis
- Memasang sprei kecil setengah bagian
59
- Memiringkan pasien kekanan
- Menggangkat sprei kecil yang kotor dan dimasukkan kedalam kantong
cucian.
- Membersihkan perlak dengan laurtan desinfektan
- Mengangkat sprei besar yang kotor
- Memasang sprei besar
- Memasang perlak dan membedaki tipis tipis
- Memasang sprei kecil
- Mengangkat sarung bantal / gulin yang kotor
- Memasang sarung bantal / guling yang bersih
- Menyusun bantal dan membaringkan pasien pada posisi yang tepat
- Memasang selimut
- Membereskan alat alat
- Mencuci tangan
-
Sikap
- Berkerja dengan cermat dan rapi

60
MENGGANTI ALAT TENUN TEMPAT TIDUR
(TANPA PASIEN DIATASNYA )

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 51/89
26
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Mengganti alat tenun tempat tidur dengan alat tenun yang
baru tanpa pasien diatasnya.

Tujuan : - Mempertahankan kebersihan dan kepaihan


- Mencegah terjadinya luka baring (dekubitus)
- Memberikan rasa yang nyaman bagi pasien
Kebijakan : Dalam mengganti alat-alat tenun kotor pada tempat tidur
dengan memindahkan pasien perawat harus bersikap : bekerja
dengan cermat dan rapi.
Unit terkait - Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan, IGD, Poliklinik

Persiapan Alat
- Menyediakan alat tenun yang bersih ( sprei besar , sprai kecil , sarung
bantal , sarung guling , selimut dan ember cucian kotor , lurutan
desinfektan dengan lap.

Langkah langkah
- Menanggalkan sarung bantal, sarung guling , selimut dan dimasukan
dalam ember cucian
- Menggangkat sprei kecil dan dimasukan kedalam ember cucian
- Mendesinfeksi perlak lalu dibentangkan dikursi
- Mengangkat sprei besar dan memasukannya kedalam ember cucian
- Menggulung kasur dari bagian kepala kearah bagian kaki

61
- Mendesinfeksi tempat tidur kedua sisinya
- Membalik kasur
- Memasang sprei besar dengan gariss tengah lipatan tepat di tengah
kasur
- Membuat sudut pada kedua sisi hingga membentuk segitiga
- Memasang perlak lebih kurang 30 cm dari tepi atas tempat tidur
- Memberi bedak tipis tipis yang rata pada perlak
- Memasang selimut
- Membuat sudut sama seperti sprei besar
- Memasang sarung bantal / guling yang bersih dan menyusun bantal
- Mencuci tangan
Sikap
- Berkerja dengan cermat & rapi

62
MENGGANTI POPOK PADA BAYI

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 53/89
27
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Melepaskan popok dan mengganti dengan popok yang bersih
pada bayi

Tujuan : - Menjaga kebersihan kulit


- Memberi rasa nyaman
- Mencegah infeksi
Kebijakan : Dalam mengganti popok pada bayi perawat harus bersikap :
lembut, hati-hati dan rapi
Unit terkait - Ruang Kebidanan, Ruang Perinatologi

Persiapan Alat :
- Popok Bersih
- Kapas bersih yang basah
- Minyak kelapa ( baby oil)
- Tempat kapas kotor ( bengkok)
- Ember tempat pakaian kotor

Langkah langkah
- Mencuci tangan
- Melepas popok
- popok dibuka , dilipat , diangkat dan dimasukkan kedalam emebr .
( bila bayi buang air besar , bokong dibersihkan dengan ujung popok ,
lalu dibersihkan dengan kapas minyak , k/p menggunkan air )

63
- Mengenakan popok :
o Meletakan popok bersi dibawah bokong
o Melipat popok dengan rapih
o Menyematkan tali
o Alat alat dikembalikan pada tempatnya
o Mencuci tangan
o Mencatat tentang Bab / bak pasien

Sikap
- Lembut
- Hati hati
- Rapi

64
MENGGUNTING KUKU

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 55/89
28
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memotong kuku pasien yang panjang karena tidak dapat
melakukannya sendiri

Tujuan : Menjaga kebersihan dan mencegah timbulnya luka atau


infeksi
Kebijakan : Dalam menggunting kuku pasien perawat harus bersikap hati-
hati sehingga tidak melukai pasien
Unit terkait - Ruang perawatan

Persiapan Alat
- Handuk
- Gunting kuku
- Piala ginjal ( bengkok)
- Kapas alkohol
- K/p air hangat

Langkah langkah
- Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
- Mencuci tangan
- Meletakan handuk dan bengkok dibawah lengan atau kaki
- *) Menggunting kuku jari tangan bundar , jari kaki lurus
- Kuku yang keras direndam dengan air hangat
- Membersihkan kuku

65
- *) Pinggir kuku yang kotor dan hitam dibersihkan dengan kapas
alkohol
- Membersihkan alat alat yang dipakai

Sikap
- Hati hati tidak melukai kulit pasien

66
MENYISIR RAMBUT

No Dokumen No Revisi Halaman


29 0 57/89
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional 21 Januari 2014
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Mengatur rambut agar rapih dengan menggunakan sisir,
dilakukan pada pasien yang tidak dapat menyisir
Tujuan : - Memberikan rasa nyaman
- Rabut terpelihara dengan baik dan kelihatan rapih
- Merangsang kulit kepala
- Mencegah kuku pada kepala dan kotoran lain
- Untuk Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit
kepala
Kebijakan Dalam menyisir rambut pasien , perawat harus bersikap :
Sopan terhadap pasien, Berkerja dengan hati hati
sehingga tidak melelahkan dan menyakiti pasien.

Unit Terkait Ruang Perawatan

Persiapan Alat
- Handuk atas
- Sisir
- K/p Karet pengikat, air minyak rambut , dan bengkok berisi lysol 2 %

Langkah langkah
- Memberitahu kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
- Mengajurkan pasien untuk duduk bila mungkin
- Meletakan handuk di atas bahu atau dibwah kepala
- *) Rambut dibagi dua dan sedikit demi sedikit dari ujung kepangkal

67
- Setelah licin dijalin dan diikat ( bila rambut panjang )
- Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkus dengan kertas
- Membereskan alat alat
- Sisir direndam dalam larutan lisol

Sikap
- Sopan terhadap pasien
- Berkerja dengan hati hati sehingga tidak melelahkan dan menyakiti
pasien

68
MENCUCI RAMBUT

No Dokumen No Revisi Halaman


30 0 59/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Mencuci rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sabun
atau sampo
Tujuan : - Membersihkan kulit kepala dan rabut
- Menghilangkan bau
- Memberi rasa nyaman
- Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala
- Membasmi kutu/ ketombe
Kebijakan Dalam mencuci rambut pasien , perawat harus bersikap : ramah,
sopan dan hormat.
Unit Terkait Ruang Perawatan

Persiapan Alat
- Handuk
- Perlak pengalas
- Perlak sebagai talang / alat pencuci rambut
- Ember kosong
- Shampo / sabun , sisir dan kapas
- Sampiran k/ p

Persiapan Pasien
- Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan
memasang sampiran

Langkah langkah :
- Mencuci tangan
69
- *) Memasang perlak pengalas dibawah kepala dipinggir tempat tidur
- Memasang talang / alat pencuci rambut diarahkan keember kosong
- Menutup telingga dangan kapas, dan dada dengan handuk sampai
leher
- Membasahi rambut dengan air hangat
- *) Mencuci rambur dengan shampo / sabun
- *) Membilas beberapa kali dengan air hanggat
- Mengeringkan rambut dengan handuk
- Mengangkat perlang pengalas dan talang, lalu dimasukan dalam ember
- Menyisir sambil mengeringkan
- Menyelesaikan :
Tempat tidur dirapihkan
Alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya
Perawat mencuci tangan

Sikap
- Ramah
- Sopan
- Hormat

70
MEMBANTU MENYIKAT GIGI

No Dokumen No Revisi Halaman


31 0 61/ 89

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional 21 Januari 2014
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membersihkan gigi dari kotoran / sisa makanan dengan
menggunakan sikat gigi
Tujuan : - Supaya mulut dan gigi bersih dan tidak berbau
- Mencegah terjadinya infeksi
- Memberi perasaan nyaman dan meningkatkan rasa
percaya diri
Kebijakan Dalam membantu pasien menyikat gigi perawat harus
bersikap : Sabar dan sopan, Tidak tergesa gesa, Tidak
menunjukan rasa jijik, *) Berkerja dengan hati hati.
Unit Terkait Ruang Perawatan

Persiapan Alat
- Sikat gigi
- Pasta gigi
- Gelas kumur
- Kom kumur
- Handuk atas
- k/p Sedotan
Persiapan pasien
- Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Langkah langkah
- Mencuci tangan

71
- *) Menganjurkan pasien untuk memiringkan kepala dipinggir
tempat tidur
- Jika memungkinkan pasien dianjurkan duduk
- Meletakan handuk atas dibawah dagu pasien
- Membasahi sikat gigi dan memberi pasta
- Menganjurkan pasien untuk sikat gigi
- Menganjurkan pasien untuk berkumur dan air bekas kumur
ditumpahkan pada kom kumur.
- Memberikan sikap yang menyenangkan
- Handuk dikembalikan pada tempatnya
- Mencuci sikat gigi, gelas, dan kom kumur dibawah air yang
mengalir, mengeringkan dan mengembalikan pada tempatnya
- Perawat cuci tangan
Sikap
- Sabar dan sopan
- Tidak tergesa gesa
- Tidak menunjukan rasa jijik
- *) Berkerja dengan hati hati

72
MEMBERSIHKAN MULUT

No Dokumen No Revisi Halaman


32 0 63/ 89

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional 21 Januari 2014
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membersihkan rongga mulut , gigi dan lidah untuk menjaga agar
mulut tetap bersih dan sehat
Tujuan : - Memperhatikan kebersihan mulut dan gigi
- Menghilangkan / mencegah bau mulut
- Mencegah infeksi pd mulut
- Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan rasa percaya
diri pasien
- Membantu membangkitkan nafsu makan
Kebijakan Dalam membantu pasien dalam membersihkan mulut perawat
harus bersikap : Tidak menunjukan rasa jijik, Tidak tergesa
gesa, Berkerja dengan hati hati sehingga tdk menyakitkan
pasien.
Unit Terkait : Ruang Perawatan
Persiapan Alat
- Handuk atas
- Boraks Glyserin
- K/ p Gention Violet
- Gelas kumur bersisi air matang
- Spatel dan kasa bersih
- Bengkok
- Kapas lidi
Persiapan Pasien
- Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Langkah langkah
- Mencuci tangan
- Meletakan handuk atas dibawah dagu pasien
73
- *) Memiringkan kepala pasien diatas pinggiran bantal
- Membuka mulut pasien dengan spatel yang dibungkus dengan
kasa yang bersih
- Membersihkan rahang dan gigi dengan kasa basah yang dililit
dengan spatel
- Sela sela gigi dibersihkan dengan kapas gigi.
- Mengolesi bibir dan mukosa mulut dengan boraks glyserin
- Membersihkan :
Gelas dan sikat gigi dicuci dibawah air mengalir, dan
dikembalikan pada tempatnya
Spatel direndam dalam piala ginjal dengan air
desinfektans
Mencuci tangan
Sikap
- Tidak menunjukan rasa jijik
- Tidak tergesa gesa
- Berkerja dengan hati hati sehingga tdk menyakitkan pasien

74
MEMANDIKAN PASIEN
( DALAM POSISI BERBARING )

No Dokumen
No Revisi Halaman
33
0 65/89
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membersihkan tubuh pasien dengan menggunakan air bersih
dan sabun
Tujuan : - Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
- Memberikan rasa nyaman
- Merangsan peredaran darah
- Mencegah infeksi kulit
- Mendidik pasien dalam kebersihan perorangan
Kebijakan Dalam memandikan pasien dam posisi berbaring perawat
harus bersikap : *) Peka pada privacy pasien, Bersikap
ramah sopan dan sabar, Hati hati, Cermat dalam
menentukan langkah langkah sesuai kondisi pasien.

Unit Terkait Ruang Perawatan, Ruang kebidanan, Ruang Perinatologi

Persiapan Alat
- Dua kom berisi air 2/3 bagian
- Dua kantong pencuci / waslap
- Satu handuk
- Alas meja
- Sabun dalam tempatnya
- Kamphaer spiritus dan bedak / talk
- Peralatan untuk menggosok gigi
- Pakaian bersih
75
- Sisir
- Botol berisi air untuk membilas sesudah BAB / BAK
- Kertas closet

Persiapan Pasien
- *) Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
- Menutup pintu dan jendela
- Memasang sampiran dan tirai
Langkah langkah
- Mencuci tangan
- Menutup selimut pada bagian kaki tempat tidur
- Membantu pasien menyikat gigi
- Menawarkan pasien untuk BAB/ BAK
- Mencuci muka pasien :
Handuk dibentangkan dibawah kepala
*) Membersihkan mata pasien tanpa menggunakan sabun
*) Mencuci muka dan telingga dengan kantong pencuci atas,
mengeringkan dengan handuk (menanyakan apakah muka perlu
disabun)
- Mencuci tangan :
Pakaian bagian atas dutanggalkan
Handuk dibentangkan memanjang disisi kanan dan
handuk bwah disisi kiri sehingga menutup bagian depan dan
kedua lengan diatas handuk
*) Mencuci lengan dan ketiak , membilas minimum 3
x
Mengeringkan dengan handuk
- Mencuci dada dan perut
Kedua lengan di keataskan dan diletakan disamping
kepala
Merubah letak handuk sehingga leher, dada dan prut dapat
dicuci .
*) Mencuci leher , dada & perut kemudian mengeringkannya
dengan handuk
Memberi bedak tipis tipis pada leher, dada, ketiak dan perut
- *) Mencuci punggung .

76
Menutup bagian depan dengan handuk
Menanggalkan celana dalam
Menganjukan pasien miring kekiri
Membentangkan handuk memanjang dibawah punggung
Mencuci punggung dengan kntong pencuci
Mencuci paha dan bokong
Mengeringkan punggung dengan handuk paha dan bokong dg
handuk.
Menggosok Kamfer Spritus dan membedaki tipis tipis
Mengajurkan pasien miring kekanan
*) Mencuci punggung paha dan bokong sebelah kiri ( terahir
anus ) seperti sebelah kanan .
Menggosok Kanwers spritus dan memberi badak tipis tipis.
Mengenakan pakaian bagian atas
- Mencuci paha dan kaki
Membentangkan handuk menutupi bagian bawah
Handuk memanjang dibawah kaki
Mencuci dengan kantong pencuci
Mengeringkan dengan handuk
- *) Mencuci bagian bawah depan
Menanggalkan pakaian bagian bawah.
Handuk melintang dibawah bokong, separuh menutupi bagian
atas
Mencuci bagian bawah depan dengan kantong pencuci
Mengeringkan dengan handuk bawah
Memberi bedak tipis tipis
Mengenakan pakaian bawah
Menyisir rambur
Membereskan alat alat
Mecuci tangan
Sikap
- *) Peka pada privacy pasien
- Bersikap ramah sopan dan sabar
- Hati hati

77
- Cermat dalam menentukan langkah langkah sesuai kondisi
pasien

MEMENUHI KEBUTUHAN ISTIRAHAT & TIDUR

No Dokumen No Revisi Halaman


34 0 68/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO) dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membantu pasien mengatur posisi tidur, lingkungan , dan
waktu tidur
Tujuan : - Memenuhi kebutuhan istirahat atau tidur pasien sesuai
dengan pola tidur sebelum sakit
Kebijakan Dalam memenuhi kebutuhan istirahat tidur perawat harus
bersikap : sopan dan tenang.
Unit Terkait Ruang Perawatan

Persiapan Pasien
- Memberi tahu pasien saatnya istirahat atau tidur
Langkah langkah
- Mengatur posisi yang nyaman
- Mengatus fentilasi dan pencahayaan yang sesuai
- Mencegah kebisingan suara
- Memperhatikan kebersihan lingkungan
- Mengatur pelaksanaan pengobatan / tindakan perawatan
- Mengatur kunjungan dokter ( visite)
- Mencegah tamu diluar jam berkungjung

78
- Menyediakan bantuan tidur (bila ada ) , seperti :
Obat , makanan, buku catatan, musik, dll
- Observasi respon pasien
Sikap
- Sopan
- Tenang

MEMBANTU PASIEN PINDAH DARI TEMPAT


TIDUR KE KURSI RODA & SEBALIKNYA

No Dokumen No Revisi Halaman


35 0 69/ 89
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk diatas
kursi bagi pasien yang tidak dapat berjalan sendiri , tetapi sudah
boleh duduk
Tujuan : - Membantu mobilitas pasien untuk melatih otot dan sendi
- Memberikan rasa nyaman pada pasien
- Memenuhi kebutuhan konsultasi dan pindah ruangan
Kebijakan Dalam membantu pasien pindah dari tempat tidur kekursi roda
dan sebaliknya perawat harus bersikap : Sabar, *) Hati hati,
Penuh perhatian.

Unit Terkait IGD, Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan, Poliklinik

Persiapan :
- Mencuci tangan
- Memberi tahu pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan

79
Langkah Langkah :
- Meletakan korsi roda sejajar dengan tempat tidur
- Mengunci korsi roda dan membuka sandaran kaki
- Kedua kaki pasien digeser kepinggir tempat tidur dan dibantu untuk duduk
dengan kaki terjuntai
- Perawat berdiri didepan pasien dengan kaki direntangkan
- *) Perawat meletakan kedua tangan dibawah ketiak pasien dan jari jari jari
Melebar menutupi bagian atas
- Pasien dibantu untuk berdidri
- Menganjurkan Pasien mebelakangi korsi roda
- Kedua tangan pasien memegang kedua tangan korsi roda kemudian pasien
dibantu duduk diatas korsi roda
- Memasang kembali sandaran kaki dan meletakan kaki pasien diatas
sandaran kaki
- Mencuci tangan

Sikap
- Sabar
- *) Hati hati
- Penuh perhatian

80
MEMBANTU PASIEN YANG DAPAT PINDAH
SENDIRI DARI TEMPAT TIDUR KE KRETA
DORONG

No Revisi Halaman
No Dokumen
0 71/ 89
36
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membantu pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda
tanpa mengangkat pasien
Tujuan : - Membantu mobilitas pasien untuk melatih otot dan sendi
- Memenuhi kebutuhan konsultasi dan pindah ruangan
Kebijakan Dalam membantu pasien yang dapat pindah sendiri dari tempat
tidur ke kreta dorong perawat harus bersikap : hati-hati

Unit Terkait IGD, Ruang Perawtan, Ruang Kebidanan, Poliklinik

Persiapan Alat:
- Kreta dorong yang sudah dialasi
- Satu buah bantal

Persiapan pasien
- Memberi tahu pasien mengenai prosedur
81
yang akan dilakukan

Langkah langkah
- Perawat mencuci tangan
- *) Mengunci roda tempat tidur , letakan
kreta dorong merapat pada pinggir tempat tidur
- Mengunci roda kreta dorong
- *) Menganjurkan pasien bergeser ke kreta
dorong
- Menyelimuti pasien dengan rapi
- Perawat mencuci tangan

82
MEMINDAH PASIEN / MENGANGKAT DARI
TEMPAT TIDUR KE KRETA DORONG
( OLEH 2 ATAU 3 ORANG PERWAT )

No Dokumen No Revisi Halaman


37 0 73/ 89
Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memindah pasien yang tidak dapat / tidak bisa berjalan
,dilakukan dari tempat tidur ke kreta dorong.

Tujuan : - Mengurangi atau menghindarkan pergerakan pasien


sesuai dengan keadaan fiisik
- Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan
Kebijakan : Dalam memindah pasien / mengangkat dari tempat tidur ke
kreta dorong ( oleh 2 atau 3 orang perwat ) perawat harus
bersikap : Sabar, *) Hati hati, Penuh perhatian, Kerjasama.
Unit terkait - IGD, Ruang Perawatn, Ruang Kebidanan, Kamar Operasi,
Poliklinik

Persiapan Alat :
- Kreta dorong yang sudah dialasi
- Bantal
Persiapan Pasien :
83
- Memberi tahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
Langkah langkah :
- Menempatkan kreta dorong
- Mendekatkan kepala kereta dorong
kebagian kaki kreta dorong ( melintang )
- *) Mengunci roda kreta dorong
- Menggeser pasien ketepi
- *) Mengangkat pasien :
- Perawat satu dibagian kepala
- Tangan kiri menyokong kepala dan
memegang pangkal lengan
- Tanggan kanan memulai atas dada pasien
memegegang tangan perawat dua dibawah punggung
- Perawat dua dibagian tengah tangan kiri
dibawah pinggang pasien berpegangan dengan tangan perawat 1, tangan
kanan dibawah pangkal paha.
- Perawat 3 dibagian kaki tanggan kiri
menyokong paha bawah, tanggan kanan pada betis
- Kedua tanggan pasien menyilang diatas
dada
- Perawat 1 memberi aba aba
- Bersama sama mengangkat pasien
- Memberi posisi yang menyenangkan
- Perawat mencuci tangan
Sikap :
- Sabar
- Hati hati, Penuh perhatian, Kerjasama

84
MEMBERI POSISI SEMI FOWLER

No Dokumen No Revisi Halaman


38 0 75/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Cara Berbaring pasien dengan posisi setengah duduk
Tujuan : - Mengurangi sesak napas
- Memberikan rasa nyaman
- Membantu memperlancar keluarnya cairan misalnya
pada WSD
- Membantu mempermuda tindakan pemeriksan
Kebijakan : Dalam memberi posisi semi fowler perawat harus bersikap :
sabar dan penuh perhatian.

Unit Terkait : IGD, Ruang Perawatan


Persiapan alat :
- Bantal 2 -5 buah
- k/p sandaran punggung

85
Persiapan Pasien :
- Perawat mencuci tangan
- Memberi tahu pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan

Langkah langkah -
- Membantu pasien untuk duduk
- *) Menyusun bantal dengan sudut 30 60
derajat
- Menaikan pasien :
Perawat berdiri disebelah kanan menghadap pasien
Menganjurkan pasien untuk menekuk lutut
Mengnjurkan pasien untuk menopang badan dengan kedua lengan
Tanggan kanan perawat membantu dibawah ketiak dan tangan kiri
dibawah punggung pasien
- Bila pasien tidak dapat membantu :
Kedua perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur
Masing masing perawat merentangkan tangan dibawah bahu dan
satu tangan dibawah pangkal paha saling berpegangan
Menganjurkan pasien untuk menundukan kepala dan kedua tangan
diatas perut
*) salah satu perawat memberi aba- aba dan bersama mengangkat
pasien keatas
Memberi posisi yang enak
Perawat mencuci tangan
Sikap :
- Sabar
- Penuh Perhatian

86
MEMIRINGKAN PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman


39 0 77/ 89

Ditetapkan
Standar Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Prosedur 21 Januari 2014
Operasional
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membaringkan pasien dalam posisi miring yang
menyenangkan
Tujuan : - Memberi rasa nyaman
- Membantu pasien untuk memudahkan tindakan
pemeriksaan dan pengobatan
Kebijakan Dalam memiringkan pasien perawat harus bersikap : Sabar,
Hati hati, Penuh perhatian.
Unit Terkait : Ruang Perawatan, IGD, Ruang Kebidanan

Langkah langkah :

87
- Perawat mencuci tangan
- Memberi tahu pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan
- Perawat berdiri didepan perut pasien pada
posisi yang dituju
- Bantal digerser keposisi yang sama
- Tangan pasien yang berada didekat perawat
dijatuhkan dari badan pasien
- Pasien yang berlawanan disilang kearah
perawat
- Tanggan perawat memegang bahu dan
pinggul pasien sambil menarik kearah perawat
- Pasien dibantu untuk tidur dalam sikap
menyenangkan
- Perawat Mencuci tangan

Sikap
- Sabar
- Hati hati
- Penuh perhatian

88
MEMBERIKAN POSISI DORSAL RECUMBENT

No Dokumen No Revisi Halaman


40 0 79/ 89
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional 21 Januari 2014
(SPO)

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membaringkan pasien dengan posisi telentang dengan
lutut ditekut dan telapak kaki menapak ditempat tidur,
sedangkan kedua belah kaki direnggangkan
Tujuan : - Mempermudah tindakan pemeriksaan dan tindakan
perawat pada daerah genitalia
- Mempermudah posisi persalinan kepada pasien yang
akan bersalin

89
Kebijakan : Dalam memberikan posisi dorsal rekumben perawat
harus bersikap : sabar, sopan dan empati.
Unit Terkait : Ruang Kebidanan, Poliklinik Kebidanan

Persiapan alat :
- Memberi tahu pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan
- Menutup pintu , jendela dan memasang
tabir

Langkah langkah
- Perawat mencuci tangan
- Membantu pasien menekuk lutut dan
melebarkan kedua kaki
- Pasien memakai bantal dikepala
- Kedua telapak kaki tepat menapak ditempat
tidur
- Kedua tangan pasien diletakan kearah
kepala

Sikap :
- Sabar
- Sopan
- Empati

90
MEMBERIKAN POSISI NUNGGING
( GENUFECTURAL )

No Dokumen No Revisi Halaman


41 0 81/ 89
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional (SPO) 21 Januari 2014

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Memberikan pasien dengan posisi nungging kedua kaki

91
ditekuk dan dada menempel pada kasur
Tujuan : - Memudahkan tindakan pemeriksaan daerah rectum
dan sigmoid
- Membantu merubah letak kepala janin pada pasien
dengan kehamilan sungsang
Kebijakan : Dalam memberi tahu pasien posisi genufektoral perawat
harus bersikap : sabar, sopan dan empati.
Unit Terkait : Ruang Kebidanan, Poliklinik Kebidanan, IGD, Poliklinik

Persiapan alat :
- Memberi tahu pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan
- Menutup pintu , jendela dan memasang tabir

Langkah langkah
- Perawat mencuci tangan
- Membantu pasien dalam posisi berlutut
dengan kepala dan dada menempel pada bantal
- Membantu pasien memutarkan muka
kesalah satu sisi dan kedua tangan disamping kepala
- Meluruskan punggung sehingga tahanan
bukan terletak pada siku dan lutut
- Paha tegak lurus dengan tepat tidur
- Perawat menunggui pasien selama posisi ini
- Perawat mencuci tangan
Sikap
- Sabar
- Sopan
- Empati

92
MEMBERIKAN POSISI LITHOTOMI

No Dokumen No Revisi Halaman


42 0 83/ 89
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional (SPO) 21 Januari 2014

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Membaringkan pasien dengan posisi telentang dengan
kedua paha diangkat dan ditarik kearah perut , sedangkan

93
tungkai bawah membuat sudut 900 terhadap paha
Tujuan : - Memudahkan pemeriksaan daerah genetalia
- Memudahkan prosedur persalinan
- Memudahkan Pemasangan AKDR (alat kontrasepsi
dalam rahim )
Kebijakan : dalam membaringkan pasien dengan posisi litotomi
perawat harus bersikap : Sabar , sopan , empati.
Unit Terkait : Ruang Kebidanan, Poliklinik Kebidanan
Persiapan Pasien :
- Memberi tahu pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan
- Menutup pintu , jendela dan memasang tabir
Langkah Langkah
- Perawat Mencuci tangan
- Pasien tidur telentang dengan kedua paha
diangkat dan ditekuk kearah perut
- Tungkai bawah membuat sudut 90 0 terhadap
paha
- Karena sikap ini sukar dipertahankan , maka
dipergunakan alat penahan kaki
- Perawat mencuci tangan
- Perawat mencuci tangan
Sikap :
- Sabar , sopan , empati

MEMBERIKAN POSISI SIMS

No Dokumen No Revisi Halaman


43 0 84/ 89

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional 21 Januari 2014
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
94
Pengertian : Membaringkan pasien dengan posisi miring dan setengah
telungkup untuk maksud tertentu
Tujuan : - Membatu pasien untuk mempermudah tindakan
pemeriksaan rectum atau pemberian huknah atau obat
obatan lain melalui anus
- Memberikan suntikan Intra Musculer pada bokong
Kebijakan : Dalam memberikan posisi sims perawat harus bersikap :
Sabar, Sopan, Menjaga privacy pasien.

Unit terkait : IGD, Ruang Perawatan, Ruang Kebidanan, Poliklinik

Persiapan Pasien :
- Perawat Mencuci tangan
- Memberi tahun pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan

Langkah Langkah
- Menutup pintu , jendela dan memasang tabir
- *) Menganjurkan pasien tidur setengah telungkup , kearah sisi kiri ,
tumpuan badan terletak pada tubuh bagian kiri
- Meletakan lengan kiri pasien sejajar dengan punggung
- Perawat menekuk lutut badan dan menarik kearah perut
- Perawat Mencuci tangan

Sikap
- Sabar
- Sopan
- Menjaga privacy pasien

95
MEMBERIKAN LATIHAN PASIF

No Dokumen No Revisi Halaman


44 0 86/ 89
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional 21 Januari 2014
(SPO)
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Melatih dan membatu pasien yang tirah baring untuk
96
melakukan pergerakan otot dan sendi extremitas dengan
gerakan normal
Tujuan : - Mempertahankan ROM
- Mencegah terjadinya kontraktur

Kebijakan : Dalam memberikan latihan pasif perawat harus bersikap :


sabar dan sopan.
Unit terkait : Ruang Perawatan

Persiapan Pasien :
- Memberi tahu dan menjelaskan kepada
pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
- Memasang tabir disekliling tempat tidur

Langkah Langkah
- Perawat Mencuci tangan
- Membantu pasien dalam posisi tidur
telentang

- *) Melatih pergerakan otot dan sendi pada


kedua lengan , siku pergelangan tangan dan jari secara bergantian dengan
gerakan normal
- Merapihkan pasien dan lingkunganya
- Perawat Mencuci tangan

Sikap
- Sabar
- Sopan

97
MEMBANTU PASIEN DALAM LATIHAN
AKTIF

No Dokumen No Revisi Halaman


45 0 88/ 89
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RSUD Kota Bengkulu
Operasional 21 Januari 2014
(SPO)

98
dr. Lista Cerlyviera, MM
NIP. 19690704 199903 2 003
Pengertian : Melatih dan membantu pasien untuk duduk, berdiri ,
berjalan dan kembali lagi ketempat tidur sesuai
kemampuan
Tujuan : - Mengembalikan fungsi mobilisasi pasien
Kebijakan : Dalam membantu pasien dalam latihan aktif perawat harus
bersikap : teliti, hati-hati dan sopan.
Unit terkait : Ruang Perawatan

Persiapan Alat :
- Menyediakan alat bantu sesuai kebutuhan ,
misalnya : tripot , lowbot , tongkt dll

Persiapan Pasien :
- Memberi tahu dan menjelaskan kepada
pasien mengenai prosedur yang akan dilkukan

Langkah langkah
- Perawat Mencuci tangan
- Melatih pasien berbaring duduk sampai
duduk ditempat tidur
- *) Melatih pasien duduk dipinggir tempat
tidur dan mengoyangkan kaki
- Membantu pasien duduk dikursi
- Melatih pasien berdiri , jelas sesuai
kemampuan
- Pasien di bantu kembali naik ketempat
tidur
- Mengobservasi tensi, nadi , pernapasan dan
keluhan pasien
- Perawat mencuci tangan
- Menulis dalam cacatan perawatan

Sikap :
- Teliti
- Hati hati
99
- Sopan

100

Anda mungkin juga menyukai