Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR NO DOK.

: SPO-PPL-PUS-LAB-10

OPERASIONAL TGL TERBIT : 02 - 01-2015

PENGAMBILAN DAN NO REVISI : 00

PENERIMAAN SAMPEL HALAMAN : 1/4

Ditetapkan
Kepala Bidang
DINAS KESEHATAN Penanggulangan Penyakit Dan
KABUPATEN SLEMAN Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan

dr. Novita Krisnaeni. MPH.


NIP 19661104 199803 2 001

RUANG LINGKUP Serangkaian kegiatan mulai dari pengambilan sampel sampai dengan
pelabelan sampel

TUJUAN Mendapatkan sampel yang benar sesuai dengan permintaan pemeriksaan

KEBIJAKAN Kegiatan pengambilan sampel dilakukan pada anak dan dewasa yang
menjadi pasien di laboratorium
PETUGAS Petugas laboratorium

1. Spuit
PERALATAN 2. Tourniquet
3. Pot (sputum, urin dan feses)
4. Obyek Glass
5. Tabung / botol penampung darah
6. Lanset / autoklik
7. Plester
1. Darah vena
BAHAN 2. Darah kapiler
PEMERIKSAAN 3. Feses
4. Sputum
5. Urin

6. Kerokan kulit

BAHAN 1. Kapas alkohol


PENUNJANG
PROSEDUR 1. Pengambilan sample darah vena
1.1 Letakkan lengan pasien lurus diatas meja dengan telapak
tangan menghadap keatas.
1.2 Area pengambilan sample darah vena yang paling baik terletak
dilipat siku. Pilih yang paling besar dan paling jelas.
1.3 Kemudian lengan diikat cukup erat dengan tourniquet.

1.4 Pasien diminta untuk mengepalkan tangan dengan ibu jari di


dalam.

1.5 Dalam posisi masih mengepal, ditentukan lokasi pengambilan


sample darah.
1.6 Bersihkan area pengambilan sample dengan menggunakan
kapas alkohol dan biarkan mengering dengan sendirinya.
1.7 Pegang spuit dengan tangan kanan dan ujung telunjuk pada
pangkal jarum.
1.8 Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri diatas
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative
dan Kepala Dinas Kesehatan
STANDAR PROSEDUR NO DOK. : SPO-PPL-PUS-LAB-10

OPERASIONAL TGL TERBIT : 02 01-2015

NO. REVISI : 00

PENGAMBILAN DAN
PENERIMAAN SAMPEL HALAMAN : 2/4
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN

pembuluh darah kemudian tusukan jarum dengan sisi miring


menghadap keatas membentuk sudut 250.
1.9 Jarum dimasukan sepanjang pembuluh darah kurang lebih 1 s/d
1,5 cm.
1.10 Dengan tangan kiri penghisap spuit ditarik perlahan-lahan darah
masuk kedalam spuit.
1.11 Setelah volume darah dalam spuit cukup untuk pemeriksaan
yang akan dilakukan kemudian kepalan tangan dibuka dan
ikatan tourniquet dilepaskan.
1.12 Letakan kapas kering pada bekas tusukan dan tarik jarum dari
penusukan, plester bekas luka.
1.13 Lepaskan jarum dari spuitnya dan alirkan darah melalui dinding
botol sample yang telah berisi anti koagulan.
1.14 Campurkan darah dengan larutan antikoagulan dengan
memutar botol sample secara perlahan.

2. Pengambilan sample darah kapiler


2.1. Area pengambilan sample di desinfecsi menggunaan kapas
alcohol dan di biarkan mengering dengan sendirinya.
2.2. Area pengambilan sample pada ujungj jari manis atau ujung jari
tengah bagian tepi pada pasien dewasa
2.3. Area pengambilan sample ujung tumit atau ujung jari kaki pada
pasien bayi.
2.4. Area pengambilan sample bukan daerah yang terinfeksi. Bila
kulit dingin atau pucat harus dipijit atau direndam pada air
hangat terlebih.
2.5. dahulu sebelum dilakukan pengambilan sample.
2.6. Pegang bagian yang akan ditusuk sambil ditekan sedikit.
2.7. Tusuk bagian tepi jari dengan Autoclick sedalam kurang lebih 3
mm pada pasien dewasa dan sedalam tidak lebih dari 2,5 mm
pada pasien bayi
2.8. Darah harus keluar dengan sendirinya tanpa harus diperas.
2.9. Tetes darah pertama dihapus dengan tissue.
2.10. Tetes darah berikutnya digunakan sebagai sample.
2.11. Setelah selesai pengambilan sample tutup luka dengan kapas
kering.

3. Sampel Urin
3.1. Persiapkan wadah / pot bermulut lebar, bersih, kering dan
bertutup
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative
dan Kepala Dinas Kesehatan
STANDAR PROSEDUR NO DOK. : SPO-PPL-PUS-LAB-10

OPERASIONAL TGL TERBIT : 02 01-2015

NO. REVISI : 00

PENGAMBILAN DAN
PENERIMAAN SAMPEL HALAMAN : 3/4
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN

3.2. Beri label pot penampung sesuai nomor, nama, umur, alamat,
tanggal
3.3. Ambil urine sewaktu atau urine pagi hari 20 ml
3.4. Segera periksa urine tersebut
3.5. Bila ditunda maka urine harus disimpan pada suhu 4 C

4. Sampel Feses
4.1 Persiapkan wadah / pot yang bermulut lebar bertutup ulir, dan
bersih
4.2 Beri label wadah sesuai nomor, nama, alamat, umur dan tanggal
4.3 Untuk pengambilan faeces / tinja segar pada pagi hari atau
sewaktu
4.4 Ambil tinja segar bagian tengah sebesar ujung ibu jari dengan
lidi atau spatel kayu masukkan dalam wadah
4.5 Untuk pengambilan rectal sweb, tinja diambil dari rectum dengan
lidi kapas
5. Sampel Dahak
5.1 Persiapan bahan dan alat botol bermulut lebar, tutup ulir, suci
hama, tidak mudah pecah dan transparan
5.2 Botol sputum diberi label sesuai kode penomoran dan identitas
pasien
5.3 Botol sputum diserahkan kepada pasien kemudian dijelaskan
cara untuk mengeluarkan dahak yang benar dan cara
penampungannya.

6. Sampel kerokan kulit


1.1 Bersihkan kulit dengan suspek jamur dengan kapas alkohol 70
%, tunggu hingga kering
1.2 Kerok pelan-pelan kulit dengan bisturi, hasil kerokan ditaruh
pada obyek glass
1.3 Tetesi hasil kerokan tersebut dengan larutan KOH 10%,
kemudian tutup dengan deck glass

REFERENSI 1. Buku petunjuk pemeriksaan laboratorium diterbitkan oleh departemen


kesehatan RI pada tahun 1992 halaman 25-30
2. Buku Panduan Pemeriksaan Mikroskopis TBC Tahun 2007 hal. 4
3. Ganda Soebrata. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian
Rakyat.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative
dan Kepala Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai