Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM IMUN II

MATERI 1 : PEMERIKSAAN
LABORATORIUM SIFILIS
SIFILI
▸ Disebabkan oleh Treponema

S
Pallidum
▸ Umumnya ditularkan mealalui
hubungan seksual ( didapat) atau dari
ibu kejanin (kongenital)
▸ Pada tes ini, bukan bakterinya yang akan
dideteksi, namun antibodi yang dibentuk
tubuh sebagai respon terhadap infeksi
bakteri tersebut

▸ Pemeriksaan serologi untuk


2
mendeteksi sifilis ada dua jenis, yaitu
PENULARAN MORFOLOGI
TREPONEMA
PALLIDUM
▸ Treponema palidum masuk melalui selaput lendir yang
utuh, atau kulit yang mengalami abrasi, menuju kelenjar
limfe, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah, dan
diedarkan ke seluruh tubuh.

▸ Biasanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual


(membran mukosa atau uretra), kontak langsung dengan
lesi atau luka yang terinfeksi, transfusi darah dan juga
dari ibu yang menderita sifilis ke janin yang dikandung
melalui plasenta pada stadium akhir kehamilan

3
4
LABORATORIUM SIFILIS
Tes treponema : Tes Non treponema :
▸ TP Rapid ▸ Rapid plasma reagin (RPR) test
▸ TPHA (treponema pallidum ▸ Venereal disease research
Hemaglutinati agglutination laboratory (VDRL) test.
assay) ▸ Pemeriksaan Venereal Disease Research
▸ FTA-ABS (fluorescent Laboratory (VDRL) / Serum atau
treponemal antibody Cerebrospinal Fluid (RPR) merupakan
satu-satunya pemeriksaan laboratorium untuk
absorption) neunurosipilis yang disetujui oleh Centers for
▸ TP-PA Disease Control. Pemeriksaan VDRL serum
bisa memberikan hasil negatif palsu pada
tahap late sipilis dan kurang sensitif dari RPR.
5
6
PEMERIKSAAN SEROLOGI SIFILIS
NON TREPONEMA
▸ Merupakan pemeriksaan screening untuk sifilis
▸ Memberikan banyak hasil positif palsu (Penyakit infeksi kronis dan
autoimun kronis )
▸ Non spesifik
▸ Setelah terapi dapat non reaktif/serofast
▸ Kegunaan ; Screening dan Respon terapi
▸ Hasil positif pada tes non spesifik treponema tidak selalu berarti bahwa
seseorang pernah atau sedang terinfeksi sifilis. Hasil tes ini harus
7
ANTIBODI REAGIN
▸ Antibodi non treponema atau reagin Antibodi non-treponema
adalah antibodi yang terbentuk akibat kerusakan sel yang
disebabkan oleh penyakit sifilis atau penyakit infeksi yang lain.
▸ Reagin adalah campuran antibodi IgG, IgM dan IgA terhadap
beberapa antigen yang banyak terdapat pada jaringan rusak

8
PEMERIKSAAN SEROLOGI SIFILIS
TREPONEMA
▸ Jarang memberikan hasil positif palsu

▸ Memberikan hasil reaktif/positif seumur hidup

▸ Bersifat spesifik

▸ Kegunaan : Konfirmasi

▸ Tes jenis ini tidak dapat digunakan untuk membedakan antara infeksi aktif dan infeksi
yang telah diterapi secara adekuat.Tes treponemal hanya menunjukkan bahwa
seseorang pernah terinfeksi treponema, namun tidak dapat menunjukkan apakah
seseorang sedang mengalami infeksi aktif
9
TP RAPID)

▸ Prinsip pemeriksaan sama dengan rapid lain

▸ Dipakai untuk peyaring sifilis pada ibu hamil

▸ Mudah dilakukan, tidak memerlukan tempat penyimpanan


khusus

▸ TP Rapid dapat digunakan hanya sebagai pengganti


pemeriksaan TPHA, dalam rangkaian pemeriksaan
bersama dengan RPR. Penggunaan TP Rapid tetap harus
didahului dengan pemeriksaan RPR

10
PEMERIKSAAN RPR
a. Uji flokulasi RPR digunakan untuk menentukan antibodi nontreponemal (regain). Antigen yang
digunakan pada pengujian terdiri dari cardiolipin dan lechitin yang diekstraksi dari jantung sapi
dan dimurnikan kemudian disuspensikan dlaam alcohol. Untuk mempermudah reaksi, ke dalam
suspensi antigen dlam alcohol ditambahkan kolesterol. Reagin mempunyai daya sifat mengubah
daya larut antigen sehingga timbul flokulasi

b. Metode:Immuoassay Flokulasi /slide

▸ Prinsip :Antigen berupa suspensi karbon partikulat yang dilapisi dengan cardiolipin,
yang dapat membentuk aglutinasi terhadap reagin yang terdapat dalam serum. Reaksi
aglutinasi terlihat bentuk flokulasi hitam yang dapat dilihat secara makroskopik dan
menunjukkan adanya antibodi tersebut dalam sampel yang diuji.

11
ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
B. Bahan :
∙ Mikropipet 50µL

∙ Rotator ∙ Serum sampel


∙ Kartu tes ∙ Antigen
∙ Stir drop ∙ Serum kontrol positif
∙ Botol dispensing (3 mL)
∙ Serum kontrol negatif
∙ Jarum

12
CARA KERJA RPR
KUALITATIF
1. Letakkan dan hangatkan reagen dan sampel pada suhu
kamar.
2. Letakkan 50µl (1 tetes) sampel dan 1 tetes kontrol positif
dan kontrol negatif pada lingkaran slide dengan latar
putih.
3. Homogenkan carbon antigen secara perlahan.
4. Ratakan dan lebarkan sampel di setiap lingkaran
menggunakan stirer.
5. Tambahkan 1 tetes antigen (menggunakan jarum
hipodermik yang terpasang pada botol penetes) pada
setiap lingkaran. Sampel Kontrol positifKontrol negatif
6. Putar slide/kartu menggunakan rotator pada kecepatan
100 rpm selama 8 menit
7. Bila terjadi flokulasi, hasil dinyatakan reaktif dan
lanjutkan kepemriksaan semikuantitatif untuk
menentukan titer RPR.

13
14
RPR KUANTITATIF
1. Tambahkan 50 µL saline ke dalam lingkaran 2, 3, 4, dan 5 menggunakan pipet semi- otomatis. Saline
jangan diratakan.
2. Tambahkan 50 µL sampel pasien ke dalam lingkaran 1 dan 2.
3. Campur saline dan sampel dalam lingkaran 2 dengan cara menghomogenkan naik- turun secara
perlahan untuk menghindari adanya gelembung.
4. Pindahkan campuran 50 µL dari lingkaran 2 ke saline yang ada pada lingkaran 3.
5. Lakukan pengenceran serial yang sama sampai lingkaran terakhir.
6. Ratakan sampel yang sudah diencerkan di seluruh area dari setiap lingkaran dimulai dari lingkaran 5
dan mundur secara berurutan sampai sampel di lingkaran 1.
7. Teteskan satu tetes reagen RPR pada semua pengenceran..letakkan diatas rotator selama 8 menit
100 rpm . Baca hasil dengan melihat adanya flokulasi pada setiap pengenceran. Titer ditunjukkan
pada pengenceran yang tertinggi yang masih terjadi flokulasi

Lingkaran 1 2 3 4 5
Pegenceran 1:2 1:4 1:8 1:16 1:32
15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai