Anda di halaman 1dari 28

Pemeriksaan Serologis

pada Penyakit Sifilis


Apa itu sifilis?
Penyakit menular seksual
the bacterium Treponema pallidum
"the great imitator
Treponema pallidum
Bakteri berbentuk spiral dgn 2-3 flagella di
ujungnya
Panjang 6 to 20 m & lebar 0.10 to 0.18 m
Identik struktur, serologis dan morfologis:
T. endemicum, T. pertenue, and T. carateum analisis
genetik
Tidak terwarnai pada pewarnaan Gram
Perjalanan penyakit
Tahap primer
chancre, single atau multiple
infeksi- simptom :10 - 90 hari ( 21 hari)
chancre hilang 3-6 minggu tanpa tx/ 2nd
Tahap sekunder
kulit kemerahan , lesi tdk gatal, limfadenopati, dll
hilang tanpa pengobatan tahap berikut
Tahap laten dan akhir
mulai sesudah gejala tahap sekunder hilang
10-20 tahun sesudah infeksi
kerusakan otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah,
hati, tulang dan sendi kematian
Tujuan skrining Sifilis
Mengontrol penyebaran penyakit
Mencegah transmisi sifilis kongenital
Mencegah kerusakan permanen pada
individu yang terinfeksi
Menurunkan transmisi HIV
Siapa yang harus diskrining Sifilis?
Donor darah
Wanita hamil
Pasien di klinik penyakit menular seksual
Diagnosis?
Treponema pallidum tidak dapat
dikultur in vitro
Metode diagnostik direk dan indirek
Metode direk:
pem. mikroskopik pada apus cairan
atau lesi, pem. histologis jaringan dan
PCR
Metode Indirek:
Pem. serologis utk deteksi antibodi
FTA-Abs untuk konfirmasi
Pemeriksaan Serologis
Klasifikasi 2 grup:
1. Non-treponemal tests:
non-specific antibodies, memakai antigen lipoidal
the Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
rapid plasma reagin (RPR)
the unheated serum reagin (USR)
the toluidine red unheated serum test (TRUST)

2. Treponemal tests:
specific treponemal antibody
Treponema pallidum hemagglutination assay (TPHA)
the fluorescent treponemal antibody-
absorbed (FTA-abs)
Pemeriksaan Enzyme Immunoassay
Antibodi pada tahapan Sifilis
Pemeriksaan non Treponemal
Antibodi IgG & IgM antiphospholipid respons thd materi
lipoidal yang keluar dari sel yang rusak pada infeksi awal dan
lipid dari permukaan sel Treponema
Cepat, sederhana, murah
Memonitor perjalanan penyakit dan mendeteksi reinfeksi
Limitasi:
sensitivitas rendah pada sifilis primer dan laten/akhir
positif palsu karena reaksi silang
negatif palsu karena reaksi prozone dan HIV (+)
Pemeriksaan non-Treponemal
VDRL USR RPR TRUST
antigen
=RPR
suspensi Antigen stabil Antigen stabil
Toluidine red
segar/hari
Simplifikasi
Dapat CSF
VDRL

Mikroflokulasi Makroskopis flokulasi


mikroskop tanpa mikroskop

Semikuantitatif titrasi
Prinsip RPR
Prosedur RPR
Prosedur titrasi

1 2 3 4 5 6 7

Lingkaran 1 2 3 4 5 6 7

Pengenceran 1/2 1/4 1/8 1/16 1/32 1/64

NaCl 0,9% 50 50 50 50 50 50
(L)
Serum (L) 50 50

Pindahkan 50 50 50 50 50 50

Antigen (tetes) 1 1 1 1 1 1 1
Interpretasi Hasil

Kualitatif

Semi Kuantitatif
Informasi RPR
Reagen stabil (2 tahun)
Disimpan suhu 2-80C
Kontrol positif dan negatif
RPR di rotator 8 menit
Ukuran kit 2 mL (100 tes), 10mL (500 tes)
Kualitatif atau semi kuantitatif
Tidak membutuhkan banyak alat laboratorium
Tidak mahal
Pemeriksaan Treponemal
Antigen T. pallidum atau komponennya
Reaktif bertahun-tahun, dengan/ tanpa terapi
Tidak dapat dipakai mengevaluasi respon terapi atau relaps
atau reinfeksi
Tidak bisa membedakan sifilis venereal dengan sifilis endemik
treponemal nonpatologis dan komensal
Pemeriksaan konfirmasi
Prevalensi rendah skrining (rapid test atau EIA)
Sensitivitas dan spesifisitas lebih baik dari pem. non-
treponemal
Lebih sulit dan mahal drpd non-treponemal
Penyebab reaksi silang

Treponema pallidum lain Trepanemal


nonpatologis/ komensal
yaws (T. pallidum pertenue T. denticola
bejel (T. pallidum endemicum) T. phagedenis
pinta (T. carateum) T. Refringens
T. vincentii
Prinsip TPHA
Prosedur TPHA
Informasi TPHA
Menggunakan eritrosit unggas
Inkubasi 45-60 menit
Masa kadaluarsa 18 bulan
Kontrol positif dan negatif
Kualitatif dan semi kuantitatif
Reaksi non spesifik langkah absorpsi
Positif palsu: leprosi, infectious mononucleosis dan kelainan
jaringan ikat
Hasil TPHA
Hasil Sel test Sel kontrol
Positif kuat Pola sel memenuhi dasar Tidak ada aglutinasi, bentuk
well kancing padat
Positif lemah Pola sel menutupi 1/3 dasar Tidak ada aglutinasi, bentuk
well kancing padat
Indeterminat Pola sel terbuka di tengah Tidak ada aglutinasi, bentuk
kancing padat
Negatif Sel-sel terletak memadat di Tidak ada aglutinasi, bentuk
dasar well dan jernih di kancing padat
bagian tengah
Non spesifik* Hasil positif Hasil positif

*Absorpsi non spesifik


10 uL spesimen + 190uL sel kontrol, inkubasi 30 menit
Sentrifus 15 menit 1000 rpm, ambil 25 uL supernatan dengan metode kualitatif.
Bila tetap non spesifik gunakan metode lain
Hasil TPHA
Rapid test
point of care
Aglutinasi lateks, antigen treponemal
immunochromatographic
Darah lengkap, serum atau plasma
Suhu kamar, sederhana, pelatihan sederhana, tanpa alat dan
cepat (<30 mnt)
Tidak ada kontrol interna kualiti kontrol eksternal secara
periodik
Interpretasi hasil pemeriksaan
serologis

Non- Treponemal Interpretasi


treponemal tests
tests
+ + Sifilis, yaws atau pinta
+ Positif palsu bukan
sifilis
+ Sifilis primer atau laten,
sifilis tanpa terapi atau
baru diterapi, yaws atau
pinta
Bukan sifilis, sifilis
inkubasi
Kontrol kualitas

Reliabilitas: pem. reprodusibilitas intra- & interlaboratorium


Kontrol kualitas:
1. praktek laboratorium yang baik
2. reagen, kontrol dan tenik yang terstandarisasi
3. mengikuti profisiensi test
Program kontrol kualitas diawasi untuk mengenali
permasalahan dan dilakukan tindakan koreksi
Algoritme Diagnosis Sifilis
RPR Hasil negatif (-)

Hasil positif (+) Hasil negatif (-) Anggap negatif

Ulangi RPR &TPHA


TPHA 1 mg kemudian

Hasil Positiif (+) RPR (+) RPR (+) RPR (-)


TPHA (+) TPHA (-) TPHA (-)

RPR titer
Positif palsu negatif
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai