Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

VDRL / RPR

 Agnesia Hilma 1811E2002


 Luthfiana Kurniasih 1811E2022
 Maghfira Maulani F. P 1811E2023
 Ningrum Wijayanti 1811E2031
 Nurdiana 1811E2036
 Nurjanah 1811E2037
 Riza Heliani 1811E2046
PENDAHULUAN

MATERI PERINGATAN PEMERIKSAAN


DAN TINDAKAN ANTIBODY
PENCEGAHAN T.PALLIDUM

HAL – HAL
YANG PENGERTIAN
HARUS PEMERIKSAAN
DIPERHATIKA VDRL/RPR
N

PENYIMPANAN METODE DAN


DAN STABILITAS PRINSIP
REAGEN PEMERIKSAAN

ALAT DAN
INTERPRETASI BAHAN
HASIL YANG
DIGUNAKAN

CARA KERJA
PENDAHULUAN
Sifilis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh spirochaete, Treponema
pallidum (T. pallidum) dan merupakan salah satu bentuk infeksi menular seksual.
Respon serologi untuk sifilis melibatkan produksi dan antibody untuk berbagai
antigen, termasuk antibody tidak spesifik dan antibody tidak spesifik dan antibody
spesifik anti-sifilis.
Respon deteksi pertama untuk infeksi adalah produksi dari spesifik anti-treponemal
IgM, yang dapat dideteksi dalam 4-7 hari setelah muncul dan sampai akhir minggu
kedua dari infeksi anti-treponemal IgG muncul sekitar 4 minggu kemudian.
Pada saat gejala [enyakit sifilis sebagian besar pasien terdeteksi melalui kedua IgG
dan IgM.
Jika tidak diobati, organisme – organisme berpindah diseluruh tubuh dan dapat
menyebabkan kerusakan ke banyak organ – organ tubuh.
PEMERIKSAAN ANTIBODY Treponema
Pallidum

Tes yang menentukan antibodi Tes yang menentukan antibodi


nonspesifik spesifik

 Tes VDRL (Veneral


Diseases Research
 Tes TPHA (Treponema
Laboratory)
Pallidum
Haemagglutination
 Tes RPR (Rapid Plasma
Assay)
Reagin)
PEMERIKSAAN
VDRL/RPR
Pemeriksaan RPR/VDRL
merupakan Pemeriksaan
Penyaring atau Skrining Test,
dimana bila RPR positif maka
akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan TPHA.

Rapid Plasma Reagin (RPR) 


Salah satu pemeriksaan non
treponemal untuk sifilis untuk
mendeteksi non-spesifik antibody
(regain) dalam darah pasien.
METODE DAN PRINSIP PEMERIKSAAN RPR
(RAPID PLASMA REAGIN)
Metode Kualitatif dan semi
Metode
kuantitatif
(RAPID)
(SLIDE)

Test ini didasarkan pada teknologi sandwich


antigen ganda canggih, yang menggunkan
antigen T.Pallidum rekombinasi (15,17,47 kDa)
yang difiksasi dalam garis uji dan juga
terkonjugasi dengan emas koloid pada fase
Adanya antibody Reagin (antibody gerak, dan antibody T.Pallidum (kambing) pada
non treponema) dalam serum garis control.
penderita akan bereaksi dengan
Sebagai sampel mengalir melalui pad penyerap,
antigen lipoid terdiri dari mikro antibody T.Pallidum manusia terikat oleh
partikel charcoal (carbon) T.Pallidum, pewarna terkonjugasi untuk
membentuk immunocomplex, yang mengikat
membentuk presipitasi. antigen T.Pallidum rekombinasi dalam garis uji
dan menghasilkan garis uji merah-violet (T).
Kelebihan konjugat pada garis control (C)
dengan antibody anti T.Pallidum (kambing)
membentuk garis merah-ungu kedua untuk
menunjukkan fungsi reagen yang benar.
ALAT DAN BAHAN
METODE SLIDE

ALAT :
BAHAN :
• Slide pemeiksaan berlatar
belakang putih • Control Positif
• Mikropipet • Control Negatif
• Yellow Tip • Reagen Carbon
• Timer • Serum,Plasma, atau Cairan
• Batang pengaduk Otak.
• Rotator
ALAT DAN BAHAN
METODE RAPID

ALAT :
BAHAN :
• Strip Test
 Diluent
• Disposable pipet
 Serum, Plasma, atau Whole
• Centrifuge
Blood
• Timer

KLIK
CARA KERJA
SLIDE
KUALITATIF SEMI KUANTITATIF

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Kedalam lingkaran slide dipipet 50 ul serum/plasma 2. Lakukan pengenceran berseri pada slide dengan cara
50 ul serum + 50 ul saline dihomogenkan kemudian hari
3. Tambahkan 20 ul atau 1 tetes antigen (reagen RPR) campuran tersebut dipipet 50 ul dan diletakkan pada
4. Homogenkan dengan batang pengaduk lingkaran ke dua pada slide yang sama kemudian
tambahkan 50 ul salin dan homogenkan kembali lalu
5. Putar pada rotator dengan kecepatan 100 rpm lakukan hal yang sama seperti pada lingkaran pertama
selama 4 – 8 menit sampai lingkaran terakhir dimana pada pengenceran
terakhir hasil pengenceran dibuang sebanyak 50 ul.
6. Amati ada tidaknya flokulasi
Maka hasil pengenceran adalah 1/2 , 1/4 , 1/8, 1/16,
1/32, 1/64, 1/128.
3. Kepada masing-masing pengenceran tambahkan 1 tetes
( 20 ul ) antigen RPR ( reagen)
4. Kemudian dihomogenkan dan diputar dengan rotator
kecepatan 100 rpm selam 5-8 menit
5. Amati ada tidaknya flokulasi setiap pengenceran dan
tentukan titer pemeriksaannya ( yaitu pengenceran
trerakhir yang masih menunjukkan flokulasi )
CARA KERJA
RAPID
INTERPRETASI HASIL
Metode SLIDE

NON REAKTIF
Bila tidak tampak
flokulasi/gumpalan

REAKTIF LEMAH
Bila tampak flokulasi/gumpalan
kecil-kecil

REAKTIF
Bila tampak flokulasi/gumpalan
sedang atau besar
INTERPRETASI HASIL
METODE RAPID

Positif (+) : Muncul dua garis. Satu garis warna harus ada dalam wilayah garis, dan control (C) dan
garis warna harus ada dalam wilayah test (T)
Negatif (-) : Satu garis warna muncul diwilayah garis control (C), tidak muncul garis pada wilayah
garis test (T)
Invalid : Garis control tidak muncul.
PENYIMPANAN DAN STABILITAS
REAGEN

 Semua bahan reagensia di pasok / di sediakan untuk siap digunakan.


Simpan alat test yang tidak digunakan dan tidak dibuka pada 20C – 30C.
Jika disimpan pada 20C – 80C, pastikan bahwa alat test dibawa ke suhu ruang
sebelum dibuka.
 Alat test stabil melalui tanggal kadaluarsa yang tertera pada segel kantong.
Jangan membekukan kit atau membuka kit lebih dari 30C.
HAL – HAL
YANG HARUS DIPERHATIKAN

 Apabila specimen yang diterima adalah cairan otak maka specimen


tersebut harus dicentrifuge pada kecepatan 3000 rpm selama 5 – 10 menit.
 Apabila serumnya lipemik baiknya dicentrifuge pada kecepatan tinggi
pada 10.000 rpm selama 10 menit.
 Serum yang lipemik dan lisis tidak boleh diperiksa.
 Jika terdapat penundaan pemeriksaan, serum disimpan 2 – 8°c dimana
dapat bertahan selama 3 hari. Dan bila disimpan -20ºc, serum akan
bertahan lebih lama.
 Serum atau plasma yang beku sebelum dilakukan pemeriksaan harus
dicairkan dan dihomogenkan dengan baik sebelum melakukan
pemeriksaan.
 Reagen harus disimpan pada suhu 2 – 8ºc jika tidak digunakan dan jangan
disimpan di freezer.
PERINGATAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

1. Hanya digunakan untuk diagnostik professional in vitro


2. Peringatan : reagen – reagen kit ini mengandung natrium azide yang dapat
berekasi dengan timbal atau pipa tembaga untuk membentuk logam azide
yang berpotensi untuk meledak
3. Jangan digunakan jika kantong atau tabung rusak
4. Test ini hanya sekali digunakan saja. Jangan menggunakan kembali secara
berulang.
5. Tangani semua specimen jika mereka mengandung agen infeksius. Amati
prosedur standar yang tepat untuk pembuangan dari specimen.
6. Gunakan baju pengaman seperti jas laboratorium, sarung tangan sekali pakai
atau disposable dan pelindung mata ketika memriksa specuimen.
7. Kelembapan dan suhu dapat mempengaruhi hasil.
LAMPIRAN INSERT KIT
METODE SLIDE
LAMPIRAN INSERT KIT
METODE RAPID
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai