Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN WIDAL

Nomor Nomor revisi Halaman


dokumen 0 /2

Tanggal terbit : Ditetapkan oleh :


15 April 2019 Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Lampung Selatan
PROSEDUR
KERJA
(PK)
Edy Purwanto ST.,M.Kes
NIP. 196310201990031001

Pengertian Merupakan suatu cara pemeriksaan terhadap kuman, salmonella secara imunologi.
Adanya antibodi Salmonella pada sampel serum akan bereaksi dengan antigen yang
terdapat pada reagen widal sehingga menyebabkan reaksi aglutinasi.
Tujuan  Untuk membantu menegakkan pemeriksaan demam typhoid.
 Mengetahui adanya antibody spesifik terhadap bakteri Salmonella
Alat Dan Bahan 1. Alat :
a. Mikropipet
b. Yellow Tip
c. Slide widal

2. Bahan :
a. Reagen Widal
b. Plester
c. handscoon

Prosedur a. Penentuan Kualitatif


1. Memipet 20 µl serum diletakkan diatas obyek glas
2. Menambahkan satu tetes antigen pada masing-masing serum tadi, aduk dengan
3. stik pengaduk
4. Mencampur dengan menggoyang-goyangkan secara melingkar selama 1 menit.
5. Mengamati hasil reaksi yang terjadi dengan menggunakan mikroskop.
6. Hasil positif apabila terjadi aglutinasi sebelum 1 menit.

b. Penentuan Semi kuantitatif


1. Memipet masing-masing 80 ul; 40 ul; 20 ul; 10 ul; dan 5 ul serum pada slide
widal
2. Menambahkan masing-masing serum dengan 1 tetes suspensi antigen, lalu
aduk selama 1 menit dan amati hasilnya
3. Menentukan hasil akhir titernya
Titer antibodi ekuivalen dengan pengenceran :
Volume Ekuivalen
serum pengenceran
80 ul 1 : 20
40 ul 1 : 40
20 ul 1: 80
10 ul 1 : 160
5 ul 1 : 320

c. Interpretasi Hasil
Hasil pemeriksaan test widal dianggap positif mempunyai arti klinis sebagai
PEMERIKSAAN WIDAL

Nomor Nomor revisi Halaman


dokumen 0 /2

Tanggal terbit : Ditetapkan oleh :


15 April 2019 Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Lampung Selatan
PROSEDUR
KERJA
(PK)
Edy Purwanto ST.,M.Kes
NIP. 196310201990031001

berikut
(Kosasih, 1984)
a. Titer antigen O sampai 1/80 pada awal penyakit berarti suspek demam tifoid,
kecuali pasien yang telah mendapat vaksinasi.
b. Titer antigen O diatas 1/160 berarti indikasi kuat terhadap demam
tifoid.
c. Titer antigen H sampai 1/40 berarti suspek terhadap demam tifoid kecuali
pada pasien yang divaksinasi jauh lebih tinggi.
d. Titer antigen H diatas 1/80 memberi indikasi adanya demam tifoid

Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2013 Tentang cara Penyelenggaraan


Laboratorium Klinik Yang Baik.
2. Praktik Laboratorium yang benar Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Direktorat Pelayanan Penunjang
Medic tahun 2008

Anda mungkin juga menyukai