Anda di halaman 1dari 10

Kepada Yth :

Tutorial Kimia Klinik


Rencana baca : Senin, 14 Oktober 2019 Jam 09.00
Waktu/Tempat : RS Unhas Gedung A Lt.4

Pemeriksaan Heart-Type Fatty Acid Binding Protein (H-FABP)


dengan menggunakan alat Chemistry Analyzer Randox
Andi Ita Maghfirah, Sulina Yanti Wibawa, Darmawati ER
Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

I. PENDAHULUAN
Heart-Type Fatty Acid Binding Protein (H-FABP) adalah protein yang
ditemukan pada sel-sel otot jantung dan kehadirannya dalam darah menunjukkan
adanya kerusakan pada otot jantung. Molekul H-FABP lebih kecil dari berat
molekul Troponin, ukurannya 15 kDa (kilo dalton), merupakan sejenis protein
sitoplasma yang terlibat dalam penyerapan intraseluler dan penyangga terhadap
asam lemak bebas pada miokardium. Kombinasi antara berat molekul yang rendah
dengan lokasi dari H-FABP pada sitoplasma memungkinkan H-FABP menjadi
penanda kenaikan awal yang sangat sensitif terhadap terjadinya sindrom koroner
akut (SKA), terdeteksi 30 menit awal setelah terjadinya episode/serangan iskemik
jantung (Gambar 1). Konsentrasi H-FABP mencapai puncak sekitar 6-8 jam dan
kembali normal dalam waktu kurang lebih 24-30 jam.1,2,3

Gambar 1. Proses pelepasan H-FABP pada sel jantung.


(Sumber: Randox Cardiology; Biomarker of myocardial ischaemia. 2018)

TUTORIAL KIMIA KLINIK 1


Pemeriksaan H-FABP dapat menggunakan metode yaitu
immunochromatography (ICT), Enzimed Linked Immunoassay (ELISA),
imunoturbidimetri, dan biochip array technology (BAT). Immunoturbidimetry
adalah metode optik dengan mengukur sebuah intensitas cahaya yang
ditransmisikan melalui media yakni partikel larutan dari reaksi kompleks antigen-
antibodi (aglutinasi) yang menimbulkan kekeruhan, cahaya kemudian
dihamburkan. Pengukuran turbidimetri dilakukan pada sudut 180o dari sinar/cahaya
yang datang (Gambar 2). Randox Clinical Chemystry Analyzer merupakan alat
yang digunakan untuk mendeteksi H-FABP dalam darah dengan menggunakan
metode imunoturbidimetri. Randox Chemystry Analyzer terdapat berbagai macam
tipe yaitu Randox Daytona, Randox Imola, dan Randox Monaco.4,5,6

Gambar 2. Prinsip Imunoturbidimetri.


(Sumber: Jacob S. Nephelometry and Immunoturbidimetry, 2018)

Randox H-FABP imunoturbidimetri assay adalah tes diagnostik


dimaksudkan digunakan untuk pasien yang diduga menderita SKA. Tes ini
dimaksudkan untuk dilakukan di laboratorium rumah sakit pada sampel darah
pasien ketika pertama kali memasuki ruang instalasi gawat darurat dan
dikombinasikan dengan pemeriksaan troponin. Kombinasi antara pemeriksaan H-
FABP dengan Troponin I akan memberikan peningkatan yang signifikan terhadap
sensitivitas SKA pada pasien yang dalam waktu 4 jam dan 12 jam. Troponin I dan
H-FABP menawarkan Negative Predictive Value (NPV) 98% pada 3-6 jam setelah
onset gejala. Pada penelitian yang dilakukan di Inggris, dengan mengkombinasikan
H-FABP dan Troponin T terhadap Acute Myocard Infark (AMI) didapatkan
sensitivitas 99,1%, dan NPV 99,7%.3,5,7

TUTORIAL KIMIA KLINIK 2


II. TUJUAN

Tujuan dari tutorial ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan H-FABP


dengan menggunakan metode imunoturbidimetri pada alat Clinical Chemistry
Analyzer Randox.

III. METODE
A. Pra Analitik2-4,6,8
1. Persiapan Pasien: Tidak membutuhkan persiapan khusus.
2. Persiapan Sampel:
- Sampel yang dapat digunakan adalah serum atau plasma.
- Hindari sampel serum yang lisis.
- Sampel didapatkan setelah dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan
1000 rpm selama 15 menit.
- Penyimpanan sampel serum atau plasma yang tidak langsung
diperiksakan dapat disimpan di kulkas dengan suhu yang bergantung
dari lama penyimpanan sampel, yaitu:

1 hari : Suhu 20 - 25°C


7 hari : Suhu 4 - 8°C
1 bulan : - 20°C
3. Persiapan Alat dan Bahan 2,3,6,8
Alat:
a. Randox RX-Daytona Chemistry Analyzer.

Gambar 3. Randox Tipe RX-Daytona Chemistry Analyzer.


(Sumber: Randox : RX : Daytona Operator Training Manual, 2018)

TUTORIAL KIMIA KLINIK 3


Pada alat Randox Tipe RX-Daytona, terdapat:
- Unit Pipet Reagen dan Unit Pipet Sampel (UPR dan UPS)
Unit pipet reagen dan unit pipet sampel berfungsi untuk
mengisap sampel dan reagen pada kuvet atau tabung reagen
maupun sampel. Setiap pipet mempunyai indikator yang dapat
mendeteksi cairan dan jumlah volume yang akan diisap.
- Unit Kontainer Reagen (UKR)
Unit Kontainer Reagen berisi hingga 40 botol reagen dalam
20 ml, 50 ml, atau 100 ml. Informasi reagen dibaca secara
otomatis pada alat chemistry analyser menggunakan barcode
reader dan fungsi scan pada UKR dari RUN MONITOR dan
INVENTORY pada layar.
- Unit Auto Sampler (UAS)
Unit auto-sampler berisi sampel, kontrol, dan kalibrator.
Jika diperlukan, tabung dapat diberi barcode agar dapat
dilakukan pembacaan secara otomatis.
- Unit Reaksi Inkubasi (URI) / Incubation Reaction Unit
Unit Reaksi Inkubasi ini berisi 45 kuvet kosong yang dapat
disinari cahaya 6 mm. Kuvet tersebut dapat digunakan hingga
usianya mencapai 5 tahun. Unit Reaksi Inkubasi ini merupakan
termostatik yang dikendalikan pada suhu 37oC ± 0,5oC.
- Unit Mix-1 dan Unit Mix-2
Unit Mix-1 analyzer digunakan untuk pencampuran reagen
R1 dan Unit Mix-2 analyzer digunakan untuk pencampuran
reagen R2.
- Unit Pencucian / Washing Unit
Washing Unit ini berfungsi untuk mencuci pipet setiap
tahap. Unit pencucian menjamin mencuci secara menyeruh
sehingga mencegah terjadinya kontaminasi silang.
- Detektor
Detektor ini terletak dalam URI. Detektor ini berfungsi
untuk mengukur jumlah cahaya yang diserap pada isi kuvet.

TUTORIAL KIMIA KLINIK 4


Gambar 4. Komponen Randox Chemistry Analyzer Tipe RX-Daytona.
(Sumber : Randox : RX : Daytona Operator Training Manual, 2018)

Adapun alat lain yang dibutuhkan adalah:


b. Micropipet dan tip pipet
c. Cup Sampel dan Tabung vakum
d. Sentrifus

b c d

Gambar 5. Alat yang digunakan pada Tes H-FABP.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Bahan:
a. Sampel Serum/Plasma

Gambar 6. Sampel serum.


(Sumber : Randox : Reagen H-FABP,
LT237, 2018)

TUTORIAL KIMIA KLINIK 5


b. Reagen Randox H-FABP

Gambar 7. Reagen Randox H-FABP.


(Sumber : Randox : Reagen H-FABP, LT237. 2018)

Tabel 1. Komposisi Reagen.


Isi Konsentrasi
R1. Buffer
Sodium Azide <0,1% w/v

R2. Reagen Antibodi-latex


Antibodi monoclonal tikus anti-HFABP
Natrium Azide <0.1% w/v
(Sumber : Randox : Insert Kit H-FABP. 2018)

c. Kontrol Randox H-FABP


4. Persiapan Reagen
- Reagen ditempatkan langsung ke dalam reagent tray.
- Penyimpanan reagen akan stabil hingga tenggat waktu pada bulan
kadaluarsa yang telah ditentukan, jika disimpan pada suhu 2 – 80C.
- Hindarkan reagen dari sinar matahari langsung dan reagen tes juga tidak
boleh dibekukan.
B. Analitik2-4,6,8
1. Prinsip Tes
Sampel direaksikan dengan buffer dan anti-H-FABP pada latex.
Pembentukan kompleks antigen-antibodi selama hasil reaksi akan

TUTORIAL KIMIA KLINIK 6


menimbulkan kekeruhan (turbidimetri), yang diukur dengan panjang
gelombang 700 nanometer (nm). Dengan membentuk kurva standar dari
absorbansi standar yang terdapat pada alat, sehingga konsentrasi H-FABP
dapat ditentukan.2

Gambar 8. Prinsip Tes Immunoturibidimetri.


(Sumber : Patricia T, Metode Kimia Tahap Dasar Orientasi Metode
Immunoturbidimetri, 2016)
2. Prosedur Kerja2
- Nyalakan tombol ON pada alat RX-Daytona, tunggu sampai lampu
LED berrwarna hijau.
- Kemudian hidupkan PC, tunggu hingga software analyser muncul
secara otomatis.
- Buka Unit Kontainer Reagen, masukkan Reagen R1 dan R2 H-FABP
yang telah dilabeli barcode ke dalam unit kontainer reagen (Gambar 7).

Gambar 9. Proses memasukkan reagen ke dalam unit kontainer reagen.


(Sumber : Randox : RX : Daytona Operator Training Manual, 2018)

TUTORIAL KIMIA KLINIK 7


- Masukkan sampel yang ingin diperiksa ke dalam unit auto-sampler.

Gambar 10. Proses memasuskkan sampel ke dalam unit auto-sampler.


(Sumber : Randox : RX : Daytona Operator Training Manual, 2018)

- Pilih No. Sampel dan jenis pemeriksaan yang diinginkan pada alat.
- Alat akan bekerja secara otomatis.
Secara otomatis alat RX-Daytona akan bekerja dengan cara:
- Pengambilan R1 160 µl + sampel serum 8 µl
- Diinkubasi selama 5 menit
- Selanjutnya pengambilan R2 40 µl
- Kemudian diinkubasi selama 12 – 40 detik (optimal)
- Alat akan membaca absorbansi A1
- Diinkubasi lagi selama 5 menit setelah penambahan R2
- Alat akan membaca absorbansi A2
- Laporkan hasil H-FABP

C. Pasca Analitik2-4,6,8
1. Nilai Rujukan
Nilai rujukan H-FABP adalah ≤ 2,5 ng/ml
2. Interpretasi Hasil
- Positif, jika H-FABP didapatkan > 2,5 ng/ml
- Negatif, jika H-FABP didapatkan ≤ 2,5 ng/ml
Hasil H-FABP > 6,32 ng/ml meningkatkan resiko terjadinya kematian oleh
karena penyakit jantung koroner, adapun penelitian terkait H-FABP
terdapat pada tabel 2:

TUTORIAL KIMIA KLINIK 8


Tabel 2. Kasus mortalitas pada hasil H-FABP.
Semua kasus Mortalitas
Unstable Angina NSTEMI STEMI
H-FABP negative 2,1 % (2) 4,8 % (9) 0 % (0)
(≤5,8µg/l)
H-FABP positive 22,9 % (19) 26,1 % (189) 23,0 % (77)
(>5,8µg/l)
(Sumber : Randox : Reagen H-FABP, LT237. 2018)
D. Linearitas2
Linearitas dari pemeriksaan H-FABP RX-Daytona :
• Batas bawah H-FABP adalah <0,747 ng/ml
• Batas atas H-FABP adalah >120 ng/ml

TUTORIAL KIMIA KLINIK 9


DAFTAR PUSTAKA

1. Horrizon Scanning Centre. H-FABP Immunoturbimetric Assay with troponin


testing for the assessment of heart-related chest pain. National Institute for Health
Reaserch. University of Brimingham, 2012. (1-4)
2. Insert Kit H-FABP. Randox, FB 4025. 2018
3. Broshur H-FABP. Randox Cardiology; Biomarker of myocardial ischaemia. 2018
4. Jacob S. Nephelometry and Immunoturbidimetry. Faculty of Nirmala College
Pharmacy. India, 2018. (2-6)
5. Dessy Fitria. Turbidimetri dan Nefelometri. Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. Surabaya, 2016. (1-4)
6. Broshur. Randox : RX Series Analyser. 2018
7. Hatice P et al. The Role of Heart-Type Fatty Acid-Binding Protein (H-FABP) in
Acute Myocardial Infarction (AMI) Compared to Conventional Cardiac
Biochemical Markers. Department of Medical Biochemistry, Faculty of Medicine,
Gazi University, Ankara. Turkey, 2012.
8. Broshur. Randox : RX : Daytona Operator Training Manual. 2018. (13-20)
9. Broshur. Randox : Reagen H-FABP, LT237. 2018. (2-4)
10. Patricia T. Metode Kimia Tahap Dasar Orientasi Metode Immunoturbidimetri.
Fakultas Kedokteran Univercsitas Sebelas Maret: Surakarta. 2016. (29)

TUTORIAL KIMIA KLINIK 10

Anda mungkin juga menyukai