B. Praktikum Pemeriksaan HIV Metode CHLIA C. Hari/tgl Rabu, 8 Februari 2023 D. Landasan Metode CHLIA bergantung pada deteksi sinar yang dipancarkan Teori dan diasosiasikan dengan penghilangan energi dari substansi elektronik sebagai akibat reaksi elektrokimia. Ia menggunakan substrat chemiluminescence yang bereaksi dengan berbagai enzim yang dipergunakan untuk menandai, berupa luminol, isoluminol/derivatnya atau derivate acridium ester sehingga mengeluarkan cahaya Ketika ditambahkan reagen trigger seperti peroksidase dan H2O2 atau system enzimatik lainnya yang menghasilkan H2O2, seperti oksidase glukosa. Jika ditambahkan p- iodofenol, akan meningkatkan emisi cahaya sampai 2.800 kali. CHLIA menetapkan konsentrasi analit pada sampel berdasarkan intensitas dari luminescen yang dikeluarkan akibat reaksi kimia. Pada umumnya menggunakan teknologi assay sandwich, yaitu jumlah signal yang diukur secara proporsional langsung menujukkan jumlah analit yang ada pada sampel (Cinguanta, Fontana, & Bizzaro, 2017) E. Prinsip Pada pemeriksaan HIV ini menggunakan prinsip kerja sandwich assay: 1. Penambahan paramegnetik mikropartikel ke sampel 2. Inkubasi 3. Pencucian pertama, tambahkan konjugat. Kemudian inkubasi 4. Elektromagnetik akan merangsang ruthenium (Ru) dan menghasilkan sinyal yang akan memungkinakan deteksi kompleks Ag-Ab. 5. Pencucian kedua, tambah larutan Pre-trigger da Trigger ke dalam reaksi pencampuran 6. Pembacaan F. Tujuan Untuk mendeteksi antigen p24 dan natibodi HIV1/HIV2 di dalam serum atau plasma dari darah pendonor. G. Metode CMIA (Chemiluminescencet microparticle immunoassay) H. Alat & 1) Persiapan alat Bahan - Alat architect - Carrier sampel alat architect 2) Persiapan Reagensia - Mikropartikel - Conjugate - Assay Diluent - Architect I pre-Trigger Solution - Trigger solution - Wash buffer 3) Persiapan Sampel - Serum/Plasma 4) Bahan control - Negative control - Positive control 1 - Positive control 2 - Positive control 3 5) Kalibrator, yaitu Architect HIV Ag/Ab Combo Calibrators I. Prosedur a. Persiapan Kerja Botol mikropartikel perlu dihomogenkan untuk melarutkan Kembali mikropartikel yang telah mengendap. Kenakan sarung tangan yang bersih, keluarkan septum dari kemasan. Pasang septum di bagian atas botol dengan hati-hati. Order kalibrasi jika diperlukan dengan melihat Manual Operasi ARCHITECT System. Perintah tes atu order tes, dilakukan sesuai dengan Manual Operasi ARCHITECT System. b. Prosedur Pemeriksaan 1. Memasukkan kit reagen ARCHITECT HIV Ag/Ab Combo ke dalam ARCHITECT i system. 2. Memeriksa semua reagen yang diperlukan telah tersedia 3. Memastikan septum telah terpasang pada semua botol reagen 4. Volume sampel 5. Volume minimum sample cup dihitung oleh system dan dicetak pada laporan Orderlist. Jika menggunakan tabung primer atau aliquot, gunakan alat pengukur sampel untuk memastikan bahwa jumlah volume sampel yang mencukupi telah tersedia. 6. Menyiapkan kalibrator dan control 7. Kalibrator 1 dan control ARCHITECT HIV Ag/Ab Combo harus dihomogenkan dengan membolak- balikkan secara perlahan sebelum digunakan. Untuk memperoleh persyaratan volume yang direkomendasikan untuk calibrator 1 dan controls, pegang botol secara vertikel dan keluarkan 20 tetes kalibrator atau 10 tetes masing-masing control ke setiap sample cup yang dimaksud. 8. Memasukkan sampel 9. Menekan RUN 10. Perawatan rutin 11. Untuk kinerja yang optimal, prosedur perawatan rutin dilakukan seperti pada petunjuk dalam Manual Operasi ARCHITECT System 12. Prosedur Pengenceran Spesimen 13. Spesimen tidak dapat diencerkan pada tes ARCHITECT HIV Ag/Ab Combo 14. Kalibrasi 15. Kalibrasi dilakukan dengan tes Kalibrator 1 dalam tiga kali pengulangan. J. Interpretasi 1. Spesimen dengan nilai S/CO < 1,00 dianggap non-reactive Hasil (NR) 2. Spesimen dengan nilai S/CO ≥ 1,00 dianggap reactive (R) atau initial Reactive (IR) Catatan: Semua specimen yang pertama reaktif harus disentrifugasi dan dites ulang secara duplo. Hasil pengulangan seperti pada Tabel 6.1, selajutnya dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan status darah dan status donor (Abbott, 2016)
A. Judul IMLTD III
B. Praktikum Pemeriksaan HBsAg Metode CHLIA C. Hari/tgl Rabu, 8 Februari 2023 D. Landasan Chemiluminescence Immuno Assay (CHLIA) merupakan tes Teori serologi yang mengukur konsentrasi suatu substansi di dalam sampel darah dengan melihat reaksi antibody terhadap antigen agen infeksi. Metode CHLIA bergantung pada deteksi sinar yang dipancarkan dan diasosiasikan dengan penghilangan energi dari substansi elektronik sebagai akibat reaksi elektrokimia. Ia menggunakan substrat chemiluminescence yang bereaksi dengan berbagai enzim yang dipergunakan untuk menandai, berupa luminol, isoluminol/derivatnya atau derivate acridium ester sehingga mengeluarkan cahaya Ketika ditambahkan reagen trigger seperti peroksidase dan H2O2 atau system enzimatik lainnya yang menghasilkan H2O2, seperti oksidase glukosa. Jika ditambahkan p- iodofenol, akan meningkatkan emisi cahaya sampai 2.800 kali. CHLIA menetapkan konsentrasi analit pada sampel berdasarkan intensitas dari luminescen yang dikeluarkan akibat reaksi kimia. Pada umumnya menggunakan teknologi assay sandwich, yaitu jumlah signal yang diukur secara proporsional langsung menujukkan jumlah analit yang ada pada sampel (Cinguanta, Fontana, & Bizzaro, 2017) E. Prinsip Liat di buku ajalah F. Tujuan Untuk mendeteksi secara kualitatif penanda HBsAg di dalam serum atau plasma dari darah pendonor. G. Metode CMIA (Chemiluminescence Microparticle Immunoassay) H. Alat & a. Persiapan alat Bahan Assay file ARCHITECT HBsAg Qualitative II harus ter- install pada ARCHITECT i System sebelum menjalankan prosedur. - Alat Architect i1000 System - Carrier sampel alat Architect b. Persiapan Reagensia - Microparticles - Conjugat - Ancilliary Wash Buffer - Pre-trigger solution - Trigger solution - Wash buffer - Pengawet: agen antimikroba c. Persiapan Sampel Serum/plasma d. Bahan control - Negative control - Positive control e. Kalibrator Architect HBsAg Qualitative II Calibrators I. Prosedur a. Persiapan Kerja Homogenkan botol mikropartikel sebanyak 30 kali. Setelah mikropartikel larut Kembali, pasang septum sesuai instruksi kerja dari pabrik. b. Prosedur Pemeriksaan 1. Memasukkan kit reagen ARCHITECT HBsAg Qualititative II ke dalam ARCHITECT i System 2. Memeriksa semua reagen yang diperlukan telah tersedia 3. Memastikan septum yang telah terpasang pada semua botol reagen 4. Order kalibrasi (jika perlu) 5. Order tes sesuai instruksi 6. Volume sampel Prioritas: 125 µl untuk tes pertama, 75 µl untuk masing- masing tes tambahan dari sampel cup yang sama. Jika ≤ 3 jam on board 150 µl untuk tes pertama dan 75 µl untuk tambahan. Jika >3 jam on board maka ganti dengan sampel yang baru (sampel, control, dan kalibrator). 7. Menyiapkan kalibrator dan control 8. Memasukkan sampel sesuai instruksi 9. Menekan RUN sesuai instruksi 10. Melakukan perawatan rutin 11. Prosedur pengenceran specimen 12. Kalibrasi J. Interpretasi 1. Specimen dengan nilai S/CO < 1,00 dianggap non-reactive Hasil 2. Specimen dengan nilai S/CO ≥1,00 dianggap reactive (R) atau initial reactive (R) Catatan: Semua specimen yang pertama reaktif harus disentrifugasi dan dites ulang secara duplo. Hasil pengulangan seperti pada Tabel 6.2, selajutnya dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan status darah dan status donor