Anda di halaman 1dari 8

Chemiluminescence Immunoassay Analyzer (CHLIA)

1. Pengertian : Immunoassay test berdasarkan pengikatan spesifik yang terjadi


antara antibody dan antigen yang dikenali secara khusus. Adapun
macam macam metode yang tersedia yaitu :
 ELISA
 CHLIA
CHLIA digunakan untuk memperkirakan analit yang memiliki
konsentrasi sangat rendah dalam darah sepesifik hormone,
penanda serologis, narkoba. Untuk metode konsentrasi sampel
sesuai dengan intesitas pendarahan yang dipancarkan oleh reaksi
kimia.
CHLIA sepenuhnya otomatis, alat tersebut dapat mendeteksi
sekitar 100 sampel dan memiliki fitur walk away. Sampel
dimasukan ke dalam tabung sampel primer dengan identifikasi
positif. Jenis penganalisa dikendalikan oleh computer dan mudah
dihubungkan ke sistem informasi lab untuk peningkatan
kemampuan manajemen data.
CHLIA mendeteksi virus hepatitis, penanda fungsi kelenjar tiroid,
fungsi jantung, metabolit – Vit B12 penanda tumor.
2. Prinsip Kerja CHLIA :
ANTIBODI ANTIGEN INKUBASI
+
REAGEN SPESIMENN

 Campurkan antibody dengan antigen lalu inkubasi, setelah


diinkubasi tambahkan konjugat maka akan terjadi suatu ikatan
antara antibodi dengan antigen dan membentuk komplek imun
dan setelah terjadi suatu ikatan tambahkan substart dan
inkubasi kembali. Lalu akan menghasilkan reaksi kimia
chemiluminesence.

3. Komponen CHLIA : 1. Processing center atau Pusat Pemrosesan


- Area aktivitas utama dari modul pemrosesan.
- Sampel dan reagen disalurkan dan dicampur ke dalam RV
(Reaction Vessels) di jalur 3 pemrosesan pengujian.
2. Probe
- umum untuk reagen dan sampel
- didukung oleh perakitan jarum suntik untuk aspirasi serta
pengeluaran
- unit pencucian yang didukung oleh pompa cuci
- pusat pemrosesan adalah jalur melingkar tertutup yang
menyediakan:
a. Suhu inkubasi
b. Aspirasi cairan
c. Titik cuci
3. Disposable Reaction Vessels (RV)
- Berbeda dengan sistem yg lain, beberapa sistem memiliki
RV pra-lapis dengan antigen atau antibodi yang dilapisi
pada RV
- Jika antigen yang akan dideteksi dalam sampel, maka
antibodi yang sesuai akan dilapisi begitu pula sebaliknya
4. SCC (System Control Center)
Merupakan pusat kontrol sistem yang menyediakan:
a. Antar perangkat lunak ke sistem
b. Antar perangkat komputer host
Di dalam SCC kita dapat:
- mengkonfigurasi sistem( setting progam)
- memasukan perintah pasien, kontrol pasien dan kalibrasi
- Dapat melihat hasil pemeriksaan pasien, data kontrol,
hasil kalibrasi sesuai yang dibutuhkan.
5. Tempat penyimpanan wash buffer
Digunakan untuk menyimpan buffer pencuci pada alat
6. Tempat penyimpanan limbah (waste storage)
Digunakan sebagai wadah limbah padat dan limbah cair
7. Sample handlers
Terdiri atas kalibrator, kontrol, dan sampel pasien. Ketiganya
akan dilanjutkan ke modul pemrosesan
8. Reagen
- Larutan Mikropartikel
- Konjugat
- Diluent/pengencer
- Pre-trigger
- Trigger

4. Persyaratan sampel : Persyaratan pada tabung sampel harus sesuai dengan volume
sampel yang akan diujikan & batas minimum volume sampel.
Sampel bias diproses didalam sistem :
a. Tabung sampel primer
b. Tabung aliquot
c. Tabung reaksi
Sampel cup dead memiliki volume 50 ul.

a. Persyaratan volume tabung premier


- Cek penutup, mekanik pada tabung
- Tanpa penutup
- Lepaskan penutup tabung
- Periksa manual dari kolom sampel yang terdiri dari
pemeriksaan : clot, gel separator, plasma gel sel regeraton.
b. Tabung aliquot
- Lepaskan semua penutup tabung
- Verivikasi sampel yang memadai
- Gunakan label pengukur sampel pada sampel carver untuk
memverifikasi setidaknya 8 mm dan sampel yang ada
dalam tabung.
Tindakan Pencegahan :
- Untuk menangani specimen ikuti semua tindakan
pencegahan pengumpulan darah dengan venipuncture
untuk menghindari hemolisis specimen
- Check atau lihat paket reagen untuk melihat informasi
mengenai :
a. Jenis specimen
b. Persiapan
c. Penyimpanan
- Perhatikan persiapan pengumpulan & penyimpanan yang
terdiri :
a. Spesimen klinis
b. Reagen
c. Control
d. Kalibrator
Semua ini mengandung human sourced materrals yang berpotensi
infeksius.
Reagen yang perpotensi menular :
Reagen yang berpotensi menular memuat kit reagen TST yang
berisi mieroparticles, konjugat, assay diluents. Dalam
penggunaannya, letakkan botol reagen ke tempat sesuai dengan
bagian berwarna sesuai warna botol. Masukkan ke dalam mesin.
Mesin akan memindahkan reagen melalui pembacaan kode
batang. Barcode akan mengidentifikasi kit reagen dan tercatat
pada alat monitor.
5. Persiapan Spesimen : - Verifikasi status kalibrasi analit yang akan diuji
- Jalankan kontrol kualitas
- Jangan gunakan kalibrator atau control jika melewati
tanggal kadaluwarsa
- Tentukan volume sampel minimum yang diperlukan
dalam tabung sampel
- Masukan 10 sampel ke dalam sistem secara manual
- Cetak laporan daftar yang akan diperiksa
- Perhatikan penempatan sampel yang baik
- Tempatkan sampel dan pastikan tidak miring pada carrier
sampel
- Hindari percikan diluar tabung sampel
- Masukkan sampel dengan mendorong hingga incubator
menyala
- Pastikan jumlah yang dimasukkan sesuai dengan jumlah
sampel yang diperiksa

6. Cara Pengoperasian : - Sampel dan partikel mikro dicampur secara menyeluruh


dengan bantuan vorteyer dan inkubasi
- Lakukan pencucian sembari probe melakukan pemberian
konjugat
- Larutan tersebut dicampur menggunakan vortexer diikuti
dengan proses inkubasi dan pencucian kembali
- Tambahkan larutan pre-trigger dan trigger
- Trigger tersebut akan memicu cahaya yang diukur dalam
RLU (satuan cahaya relatif) dengan bantuan optic
- Kemudian satuan cahaya relatif (RLU) tersebut diubah
menjadi OD oleh sistem
- Dan pembacaan dilakukan untuk analit yang ada pada
sampel

7. Perawatan :  Perawatan Harian

Pembersihan saluran vakum yang dilakukan oleh sistem sesuai


perintah.
 Perawatan Mingguan
1. Bershihkan probe dan area sekitarnya dengan air suling
menggunakan swab steril dan celupkan ke dalam air
suling.
2. Lepas wash cup dan bersihkan dengan air suling, lalu
ganti dengan hati-hati.
3. Bersihkan alat dengan hipoklorit 0.5% dan larutan
pengkondisi probe untuk menghilangkan residu pada
karier reagen yang dilepas pasang pada sistem.
 Perawatan Bulanan
Bersihkan filter udara secara manual

8. Kalibrasi : 1. Kalibrasi Alat

 Kalibrasi peralatan dilakukan setiap tahunnya oleh tim


teknisi pabrik. Yang perlu diperiksa pada proses kalibrasi
yaitu:
1. Verifikasi sistem optic
2. Aspirasi zona pencucian
Kalibrasi dilakukan sesuai dengan format ketentun
 Dalam pengkalibrasian alat, CHLIA akan menjadi
tanggung jawab pabrik atau produsen jika masih dalam waktu
garansi. Apabila CHLIA sudah habis masa garansi, maka
kalibrasi dilakukan oleh pihak luar atau agensi dengan syarat
dan ketentuan yang telah disepakati, baik itu waktu
pengkalibrasian dan komponen apa saja yang ingin dikalibrasi
sesuai dengan kebutuhan alat.
2.Kalibrasi Analit
 Merupakan kalibrasi yang dilakukan ketika terdapat slot
reagen yang berubah, stabilitas kalibrasi atau sebagian
dari tindakan korektif dalam kegagalan sistem kualiti
kontrol (qc).
 Dalam sistem kalibrasi ini, kalibrator dalam keadaan cair
akan stabil hingga batas kadarluarsa setelah dibuka.
Cairan ini disimpan pada suhu 20°C. Dalam
penggunaannya, gunakan pipet yang disediakan untuk
menghindari kontaminasi dead volume sebanyak 50 μl.
Sebagai contoh: apabila yang akan dikalibrasi volume
adalah X, maka total volume kalibrator adalah:

TSH kalibrator merupakan cairan yang digunakan untuk


melakukan kalibrasi. TSH kalibrasi memiliki masa stabilitas
cairan hinggga 29 hari, sehingga setiap 29 hari alat harus
dikalibrasi ulang dengan cairan TSH baru. Semakin banyak
jumlah kalibrator (TSH) yang digunakan, maka akan semakin
akurat hasil pengujiannya. Dalam monitor yang tersambung pada
alat, akan ditampilkan kurva kalibrasi secara detail, seperti berapa
banyak kalibrasi dan kapan waktu harus dilakukannya kalibrasi
pada alat.
Setelah melakukan kalibrasi dan terbaca oleh RLU, maka diplot
oleh peralatan secara otomatis, yang kemudian dapat di seleksi
apakah kalibrasi diterima atau tidak. Untuk melihat rekap hasil
kalibrasi, dapat dilihat pada daftar ringkasan kalibrasi untuk
setiap lot pengujian dan jenis reagen apa yang digunakan di layar
riwayat kalibrasi.

9. Linearitas :  Lineritas untuk TSH adalah 100, jika sampel melebihi 100
maka akan muncul notifikasi peringatan pada layar monitor >
100.
 Sampel harus diencerkan secara eksternal sesuai jarak laporan
laboratorium.
 Perhitungan yang sesuai dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor pengenceran
 Peralatan yang digunakan dapat diprogram untuk melakukan
pengenceran secara internal.
 Sampel dijalankan dalam bentuk encer dan hasil dapat dibaca
langsung setelahnya.
 Contoh kualitas internal, ialah:
a. Untuk TSH, 3 level kontrol kualitas biasanya dijalankan
sesuai level keputusan klinik yaitu tipe normal hipertiroid.
b. Nilai rata rata dan rentang nilai reverensi tersedia pada kit
insert kuning.
c. Bagan Levy Jennings diplot untuk setiap proses kontrol
kualitas.
d. Laboratorium harus terdaftar dalam program EQAS atau
selama penilaian kualitas external.
e. Pembuangan limbah rutin dengan BMW dengan
manajemen sampah biomedik.

Sumber : https://youtu.be/V2-mjVkeUW4

Anda mungkin juga menyukai