Anda di halaman 1dari 6

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

BIDANG IMUNOSEROLOGI
A. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IMUNOSEROLOGI
 Pengumpulan,
 Transport

 Penyimpanan spesimen.

 Menyiapkan, menyimpanan reagen dan melakukan tes.

 Bahan kontrol dan kalibrator yang digunakan harus terdaftar.

Selain itu SOP bersisi petunjuk untuk penggunaan bahan kontrol


atau kalibrator dan intruksi perbaikan jika terjadi hasil out of
control.
B. PEMILIHAN PROSEDUR
pemilihan metode imunoserologi setiap laboratorium harus
memperhatikan beberapa faktor diantaranya akurasi,
spesifisitas, sensitivitas, presisi, biaya dan kemudahan prosedur.
Spesifisitas klinis metode imunoserologi dapat dievaluasi
dengan menguji sampel negatif dan sampel yang mengandung
zat yang mungkin menyebabkan gangguan.
Sensitivitas klinis metode imunoserologi dievaluasi dengan
membandingkan dengan metode lain atau metode gold standar.
Dimana hasil pemeriksaan harus dapat membedakan antara
normal dan abnormal.
C. PENGUMPULAN SPESIMEN
Darah yang lisis tidak cocok untuk pemeriksaan imunoserologi. Selalu
dianjurkan untuk
 menghindari faktor-faktor yang menyebabkan hemolisis. Spesimen
mengandung yang presipitat harus disentrifugasi sebelum pengujian.
Penyebab hemolisis yang dapat dihindari :
1. Pengambilan sampel darah melalui jarum suntik yang terlalu kecil
2. Memaksakan pengisapan darah di spuit selama pengumpulan darah
3. Guncangan darah yang kuat dari spuit, terutama melalui jarum
4. Sentrifugasi spesimen darah dengan kecepatan tinggi sebelum
pembekuan
5. Pembekuan dan pencairan darah
6. Tabung kotor mengandung sisa deterjen
7. Air dalam semprit atau tabung
D. BAHAN KONTROL
Bahan kontrol harus dalam keadaan tetap steril
Terdiri dari:
 serum kontrol normal (negatif),

 serum kontrol positif kuat,

 dan serum kontrol positif yang reaktif pada konsentrasi kritis (borderline
positive).
 Bahan kontrol dengan konsentrasi analit yang rendah
 Bahan kontrol yang direkomendasikan oleh produsen tes tertentu harus
selalu digunakan.
 Serum yang digunakan sebagai bahan kontrol harus distandarisasi oleh
standar internasional.
 Bahan kontrol yang termasuk dalam kit komersial tidak dikalibrasi satu
sama lain dan seringkali tidak boleh saling dipertukarkan.
 Pembekuan dan pencairan ulang bahan kontrol harus dihindari.
E. REAGEN IMUNOSEROLOGI
validasi prosedur dan reagen imunoserologi yang dapat
dilakukan dengan :
1. Harus memiliki proses verifikasi kinerja prosedur yang
tepat.
2. Harus memiliki proses verifikasi bahwa reagen akan
bereaksi positif dengan zat yang diuji.
3. Harus memiliki proses verifikasi bahwa reagen tidak
akan bereaksi jika tidak ada zat yang diuji.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai