jantung ?
Triple Cardiac Marker (CK-MB, Myoglobin, Troponin I)
Stabilitas : Plasma atau Serum : 24 jam pada 2-8 C, >24 jam pada <= -20 C.
Sampel
Persiapan : -
Pasien
Metode : Immunokromatografi
Secara umum kolesterol berlebih akan menumpuk pada pembuluh darah, serta akan membuat
saluran tersebut menjadi menyempit, hingga akhirnya pembuluh darah dapat menjadi buntu,
dan hal inilah yang dapat menyebabkan kematian secara mendadak terhadap seseorang
pengidap kolesterol tinggi.
Selain itu terjadinya penumpukan lemak pada pembuluh darah akan membuat pembuluh
darah menyempit dan sangat mengganggu supplai oksigen dalam tubuh. Ketika kadar oksigen
di dalam darah berkurang, maka akan timbul berbagai gejala-gejala kekurangan oksigen
seperti sakit kepala atau pegal-pegal. Gejala-gejala kekurangan oksigen tersebut kerap tidak
disadari seseorang sebagai akibat dari kelebihan kolesterol, sehingga keberadaan kolesterol
yang tinggi kerap diketahui setelah mengalami serangan jantung dan juga stroke.
Seseorang yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi akan mengalami berbagai dampak dan
pengaruh yang dirasakannya, diantaranya adalah sebagai berikut:
Mudah mengantuk
Mudah mengantuk juga merupakan salah satu dampak dan pengaruh kadar kolestrol tinggi,
dalam hal ini seseorang yang memiliki kolesterol tinggi sudah pasti bawaannya akan cepat
mengantuk. Adapun penyebab timbulnya rasa ngantuk tersebut adalah akibat kurangnya
asupan oksigen ke otak dikarenakan pembuluh darah yang menyempit karena adanya
timbunan lemak akibat kolesterol.
Rasa kesemutan
Kadar kolesterol yang tinggi juga akan mengakibatkan darah menjadi kental sehingga aliran
oksigen menjadi berkurang. Sebagai dampaknya seseorang yang memiliki kadar kolesterol
tinggi akan merasakan kesemutan pada bagian tubuh tertentu, baik tangan, kaki dan
sebagainya.
Mudah lelah
Karena terbentuknya plak pada dinding arteri, maka dapat berakibat kondisi seperti
atherosclerosis, penyakit jantung koroner (PJK) dan penyakit mikrovaskuler koroner atau
coronary microvascular disease (CMD). Kondisi-kondisi seperti inilah yang menyebabkan
badan terasa mudah lelah.
"Pada jam segitu produksi adrenalin sedang mencapai puncaknya. Hal ini memicu
peningkatan pada beberapa hal yang berbahaya bagi penderita jantung," kata ahli jantung
dr. Muhammad Zaini, Sp.JP (K), FIHA pada acara 'Seminar Awam Penyakit Jantung Bisa
Diobati', yang diadakan RS. Premier Jatinegara Jakarta pada Minggu (2/6/2013).
Produksi adrenalin yang meningkat, lanjut Zaini, dapat merangsang tekanan darah dan
denyut jantung yang lebih cepat. Hal ini mengakibatkan darah yang mengalir dalam
pembuluh darah pun lebih cepat.
Padahal, pada penderita jantung koroner (PJK), pembuluh darahnya relatif berukuran lebih
kecil. Hal ini diakibatkan oleh penumpukan atau "bisul" berisi lemak, kapur, atau kolesterol
di saluran pembunuh darah bagian dalam.
Aliran darah yang lebih cepat mengakibatkan "bisul" berdinding tipis tersebut pecah.
Pecahnya dinding bisul berpotensi menimbulkan gumpalan, yang menghambat aliran darah.
Akibatnya, asupan darah yang kaya oksigen dan nutrisi tidak bisa mengalir lancar ke dalam
jantung.
"Asupan yang terhambat mengakibatkan kematian sebagian otot jantung. Akibatnya fungsi
jantung sebagai pompa tidak bisa dilakukan, dan terjadi kegagalan," kata Zaini.
Zaini mengatakan tidak ada gejala khas yang menentukan datangnya suatu serangan. Oleh
karena itu, dirinya menyarankan penderita jantung untuk mawas diri.
"Terutama bagi penderita pemula. Sering sakit dada kiri, namun segera hilang bila istirahat
bisa menjadi gejala awal. Sediakan selalu aspirin atau cedocard bila sewaktu-waktu terjadi
serangan," kata Zaini.
Cedocard dan aspirin merupakan dua obat yang digunakan sebagai pertolongan pertama
bagi pasein yang mengalami serangan jantung karena manfaatnya yang dapat melebarkan
pembuluh-pembuluh darah jantung.
4. Apa yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhuan oksigen pada penyakit jantung koroner?
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen dapat disebabkan :
Penyempitan arteri koroner (aterosklerosis), dimana merupakan penyebab tersering.
Penurunan aliran darah (cardiac output).
Peningkatan kebutuhan oksigen miokard
Spasme arteri koroner.
Merokok memiliki efek berbahaya pada jantung. Berikut ini adalah efek dari merokok pada
jantung :
Aterosklerosis
Merokok menyebabkan aterosklerosis. Dalam aterosklerosis arteri menebal dan mengeras
bisa karena penyimpanan zat lemak, disebut plak dan kolesterol. Hal ini membuat arteri
sempit dan membatasi aliran darah ke jantung. Merokok, meningkatkan pembangunan dari
plak dan kolesterol karena adanya racun dan racun dalam darah, mempercepat proses
aterosklerosis. Aterosklerosis akhirnya menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan
penyakit arteri.
Serangan jantung
Merokok menyebabkan suplai darah tidak memadai karena efek dari karbon monoksida
dikeluarkan dari asap tembakau. Karena tubuh membutuhkan suplai oksigen yang cukup,
jantung perlu bekerja lebih cepat. Hal ini menyebabkan stres pada jantung yang akhirnya
menyebabkan angina atau serangan jantung mendadak.
Angina
Merokok mengganggu pasokan darah ke jantung. Proses ini disebut angina. Gejala angina,
yang tidak menyebabkan kematian, termasuk sesak dan nyeri dada.
Kelumpuhan jantung
Merokok meningkatkan tekanan darah tinggi karena nikotin dalam tembakau mengangkat
tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gagal jantung.
Berhenti merokok secara signifikan dapat mengurangi risiko terkena salah satu penyakit di
atas. Berikut adalah manfaat dari berhenti merokok :
Proses aterosklerosis melambat sekali ketika perokok berhenti merokok. Jadi darah tidak
tersumbat lagi. Selain itu, oksigen dan darah melewati arteri lebih bebas dan lebih mudah. Ini
mengurangi stres pada jantung. Kadar kolesterol berkurang setelah berhenti
merokok. Menurunkan tekanan darah tinggi setelah berhenti merokok. Hal ini membuat hati
mereka sehat.