DISUSUN OLEH :
Keterangan:
: Pasien perempuan
: Suami pasien
: Anak pasien
Makan/minum √ √
Mandi √ √
Toileting √ √
Berpakaian √ √
Berpindah √ √
Ambulasi/ROM √ √
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
Masalah Keperawatan: Gangguan mobilitas fisik (D.0054)
3. Pola Nutrisi
a. Program diit di RS : Nasi Biasa
b. BB sebelum sakit : 60 kg
c. BB dalam satu bulan terakhir : 60 kg
d. BB saat pengkajian : Tidak Terkaji
e. TB : 160 cm
f. IMT & Interpretasi : BB kg : TB (m²) = 60 : 1,6 m² =
23,43
g. Intake makanan
b. Support iv line
1) Jenis cairan : Nacl 0,9
2) Tetesan : 20 tpm
3) Tempat pemasangan : Tangan kanan
c. Turgor kulit, mukosa bibir
Kulit bersih, akral hangat, turgor kulit kembali dalam <2 detik,
mukosa bibir sedikit kering.
d. Perhitungan balance cairan
Intake :
Minum : 660 cc
Infus : 1.440 cc (3 kolf)
Injeksi : 166 cc
Air Metabolisme : 5 x BB = 5 x 60 = 300 cc
Total input = 2.566 cc
Output :
Urine : 1.800 cc
BAB : 100 cc (1 kali bab)
Total output : 1.900 cc
IWL : 10 x BB = 10 x 60 = 600 cc
Balance Cairan = Input - (Output + IWL )
= 2.566 – (1.800 + 600)
= 2.566 - 2.500
= +66 (Kelebihan cairan sebanyak 66 cc)
Masalah Keperawatan: Tidak ada
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit Saat pengkajian
VIII. Pengobatan
Pengobatan untuk pasien:
Jenis Obat Dosis Rute Frekuensi
Infus Nacl 0,9 500 ml IV 20 Tpm
DO :
2. DS : Peningkatan Nausea
tekanan
1. Pasien mengatakan intrakranial
merasa mual
DO :
1. TTV :
TD : 175/106 mmHg
R : 20 x/menit
N : 73 x/menit
S : 36,7 C
SpO2 : 99%
3. DS : Hipertensi Resiko perfusi
perifer tidak efektif
1. Pasien mengatakan
merasa lemah bagian
ektremitas kiri sekitar 3
hari yang lalu.
2. Pasien mengatakan
merasakan pusing
DO :
3. TTV :
TD : 175/106 mmHg
R : 20 x/menit
N : 73 x/menit
S : 36,7 C
SpO2 : 99%
4. DS : Penurunan Gangguan
kekuatan otot mobilitas fisik
1. Pasien mengatakan
merasa lemah bagian
ektremitas kiri sekitar
3 hari yang lalu.
DO :
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Nama
terang
8 16.00 Nyeri akut 1. Memonitor kondisi umum dan TTV S : Toni
September pasien - Pasien mengatakan
2022 (Shift 2. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, bersedia dikaji
Siang) durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - Pasien mengatakan
nyeri) pusing berputar
3. Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien merasakan nyeri
4. Mengidentifikasi respon nyeri non dibagian kepala
verbal - Pasien mengatakan nyeri
5. Mengidentifikasi faktor yang berkurang sedikit
memperberat dan memperingan nyeri O : Pasien terlihat gelisah
6. Memberikan teknik nonfarmakologis - TD : 175/106 mmHg
nafas dalam untuk mengurangi rasa - R : 20 x/menit
nyeri - N : 73 x/menit
- S : 36,7 C
- SpO2 : 99%
P : aktivitas
Q : ditusuk-tusuk
R : Kepala
S:4
T : Hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Resiko perfusi 1. Memonitor status oksigenasi S:
2. Memonitor status cairan - Pasien mengatakan
perifer tidak
3. Memonitor tingkat kesadaran dan bersedia di kaji
efektif - Pasien mengatakan
respon pupil
pusing berputar
4. Memeriksa seluruh permukaan O:
tubuh terhadap adanya DOTS - TD : 175/106 mmHg
5. Berkolaborasi pemberlan infus - R : 20 x/menit
cairan, - N : 73 x/menit
6. Memeriksa sirkulasi perifer - S : 36,7 C
7. Mengidentifikasi faktor resiko - SpO2 : 99%
A : Masalah belum teratasi
gangguan sirkulasi
P : intervensi dilanjutkan
8. Memonitor panas, kemerahan,
nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
9. Menghindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
10. Menghindari pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas pada
keterbatasan perfusi
11. Menghindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada area
yang cidera
12. Menganjurkan minum obat
pengontrol tekakan darah secara
teratur
13. Menginformasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
seperti hilangnya rasa
Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau S : pasien mengatakan lemas Toni
keluhan fisik lainnya pada bagian tubuh kiri dari atas
mobilitas fisik
2. Mengidentifikasi toleransi fisik hingga bawah
melakukan ambulasi O:
3. Memoonitor frekuensi jantung dan - Pasien terlihat lemah
tekanan darah sebelum memulai - pasien memerlukan
ambulasi bantuan untuk
4. Memonitor kondisi umum selama beraktivitas
melakukan ambulasi - ekstremitas atas dan
5. Memfasilitasi aktivitas ambulasi bawah pasen memiliki
dengan alat bantu (mis. tongkat, skala 2
kruk) A : Masalah belum teratasi
6. Memfasilitasi melakukan mobilisasi P : intervensi dilanjutkan
fisik
7. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
9. Menganjurkan melakukan ambulasi
dini
10. Mengajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan
Nausea 1. Mengidentifikasi pengalaman mual, S : pasien mengatakan mual
isyarat nonverbal ketidak berkurang sedikit setelah
nyamanan, dampak mual terhadap diberikan obat
kualitas hidup O : terapi obat masuk
2. Mengidentifikasi faktor penyebab A : Masalah belum teratasi
mual P : intervensi dilanjutkan
3. Mengidentifikasi antiemetik untuk
mencegah mual
4. Memonitor mual, asupan nutrisi dan
kalori
5. Mengendalikan faktor lingkungan
penyebab mual
6. Mengurangi atau menghilangkan
keadaan penyebab mual
7. Memberikan makan dalam jumlah
kecil dan menarik
8. Menganjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
9. Menganjurkan sering
membersihkan mulut, kecuali jika
merangsang mual
10. Menganjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
11. Mengajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi
mual
12. Berkolaborasi pemberian antiemetik
(ondansetron dll)
19.00 Resiko perfusi 1. Memonitor status oksigenasi S:
2. Memonitor status cairan - pasien mengatakan masih
perifer tidak
3. Memonitor tingkat kesadaran dan merasakan pusing
efektif respon pupil berputas
4. Memeriksa seluruh permukaan O : terapi obat telah masuk
tubuh terhadap adanya DOTS - TD : 140/89 mmHg
5. Berkolaborasi pemberlan infus - R : 20 x/menit
cairan, - N : 89 x/menit
6. Memeriksa sirkulasi perifer - S : 36,4 C
7. Mengidentifikasi faktor resiko - SpO2 : 96%
gangguan sirkulasi A : Masalah belum teratasi
8. Memonitor panas, kemerahan, P : intervensi dilanjutkan
nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
9. Menghindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
10. Menghindari pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas pada
keterbatasan perfusi
11. Menghindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada area
yang cidera
12. Menganjurkan minum obat
pengontrol tekakan darah secara
teratur
13. Menginformasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
seperti hilangnya rasa
00.00 Nyeri 1. Memonitor kondisi umum dan TTV S: Via
pasien - Pasien mengatakan
(Shift akut
2. Mengkaji keluhan pasien bersedia
Malem) - Pasien mengatakan nyeri
3. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
berkurang sedikit
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
O : Pasien terlihat gelisah
nyeri)
- TD : 140/89 mmHg
4. Mengidentifikasi skala nyeri
- R : 20 x/menit
5. Mengajarkan teknik nonfarmakologi
- N : 89 x/menit
nafas dalam dan relaksasi untuk
- S : 36,4 C
mengurangi nyeri
- SpO2 : 96%
6. Mengkolaborasi dengan dokter
P : aktivitas
pemberian analgetik
Q : ditusuk-tusuk
Obat : Santagesik 1 ampule (metamizole
sodium 500 mg) R : Kepala
S:3
T : Hilang timbul
P : intervensi dilanjutkan
8. Memonitor panas, kemerahan, nyeri,
atau bengkak pada ekstremitas
9. Menghindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
10. Menghindari pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas pada
keterbatasan perfusi
11. Menghindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada area
yang cidera
12. Menganjurkan minum obat
pengontrol tekakan darah secara
teratur
13. Menginformasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
seperti hilangnya rasa
10.00 Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau S : Pasien mengatakan sudah ada Devita
keluhan fisik lainnya sedikit tenaga untuk beraktivitas
mobilitas fisik Toni
2. Mengidentifikasi toleransi fisik tetapi aktivitas tetap dibantu
melakukan ambulasi keluarga
3. Memoonitor frekuensi jantung dan O : pasien dapat menggerakan
tekanan darah sebelum memulai ektrimitas atas dan bawah bagian
ambulasi kiri dengan lumayan baik
4. Memonitor kondisi umum selama A : Masalah belum teratasi
melakukan ambulasi P : intervensi dilanjutkan
5. Memfasilitasi aktivitas ambulasi
dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)
6. Memfasilitasi melakukan mobilisasi
fisik
7. Melibatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
9. Menganjurkan melakukan ambulasi
dini
10. Mengajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan
14.00 Nausea 1. Mengidentifikasi pengalaman mual, S : pasien mengatakan sudah Tiwi
isyarat nonverbal ketidak nyamanan, tidak merasakan mual
(Shift
dampak mual terhadap kualitas hidup O : pasien terlihat lebih baik
Siang) 2. Mengidentifikasi faktor penyebab mual A : Masalah teratasi
3. Mengidentifikasi antiemetik untuk P : intervensi distop
mencegah mual
4. Memonitor mual, asupan nutrisi dan
kalori
5. Mengendalikan faktor lingkungan
penyebab mual
6. Mengurangi atau menghilangkan
keadaan penyebab mual
7. Memberikan makan dalam jumlah kecil
dan menarik
8. Menganjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
9. Menganjurkan sering membersihkan
mulut, kecuali jika merangsang mual
10. Menganjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
11. Mengajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi mual
12. Berkolaborasi pemberian antiemetik
(ondansetron dll)
18.00 Nyeri 1. Memonitor kondisi umum dan TTV S : pasien mengatakan nyeri dan Tiwi
pasien pusing sudah berkurang
akut
2. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, O:
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - TD : 138/87 mmHg
nyeri) - R : 20 x/menit
3. Mengidentifikasi skala nyeri - N : 86 x/menit
4. Mengidentifikasi respon nyeri non - S : 36,3 C
verbal - SpO2 : 99%
5. Mengidentifikasi faktor yang P : aktivitas
memperberat dan memperingan nyeri Q : ditusuk-tusuk
6. Memberikan teknik nonfarmakologis
R : Kepala
untuk mengurangi rasa nyeri
7. Mengkolaborasi dengan dokter S:2
pemberian analgetik T : Hilang timbul
Obat : Santagesik 1 ampule (metamizole
sodium 500 mg)
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau S : Pasien mengatakan sudah bisa Sofia
keluhan fisik lainnya melakukan aktivitas sendiri
mobilitas fisik
sedikit demi sedikit
2. Mengidentifikasi toleransi fisik O : pasien dapat makan sendiri
melakukan ambulasi - TD : 132/73 mmHg
3. Memoonitor frekuensi jantung dan - R : 20 x/menit
tekanan darah sebelum memulai - N : 77 x/menit
ambulasi
- S : 36,4C
4. Memonitor kondisi umum selama
melakukan ambulasi - SpO2 : 95%
5. Memfasilitasi aktivitas ambulasi
A : Masalah belum teratasi
dengan alat bantu (mis. tongkat,
P : intervensi dilanjutkan
kruk)
6. Memfasilitasi melakukan mobilisasi
fisik
7. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
9. Menganjurkan melakukan ambulasi
dini
10. Mengajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan
Resiko perfusi 1. Memonitor status oksigenasi S:
2. Memonitor status cairan - pasien mengatakan
perifer tidak
3. Memonitor tingkat kesadaran dan pusing sedikit berkurang
efektif respon pupil O : terapi obat candesartan telah
4. Memeriksa seluruh permukaan masuk
tubuh terhadap adanya DOTS - TD : 132/73 mmHg
5. Berkolaborasi pemberlan infus - R : 20 x/menit
cairan, - N : 77 x/menit
6. Memeriksa sirkulasi perifer - S : 36,4C
7. Mengidentifikasi faktor resiko - SpO2 : 95%
gangguan sirkulasi
8. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, A : Masalah teratasi sebagian
atau bengkak pada ekstremitas
9. Menghindari pemasangan infus atau P : intervensi dilanjutkan
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
10. Menghindari pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas pada
keterbatasan perfusi
11. Menghindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada area
yang cidera
12. Menganjurkan minum obat
pengontrol tekakan darah secara
teratur
13. Menginformasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
seperti hilangnya rasa
00.00 Nyeri akut 1. Memonitor kondisi umum dan TTV S : pasien mengatakan nyeri dan Sofia
pasien pusing sudah berkurang
2. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, O:
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - TD : 138/87 mmHg
nyeri) - R : 20 x/menit
3. Mengidentifikasi skala nyeri - N : 86 x/menit
4. Mengidentifikasi respon nyeri non - S : 36,3 C
verbal - SpO2 : 99%
P : aktivitas
5. Mengidentifikasi faktor yang Q : ditusuk-tusuk
memperberat dan memperingan nyeri R : Kepala
6. Memberikan teknik nonfarmakologis S:2
untuk mengurangi rasa nyeri
T : Hilang timbul
7. Mengkolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik
Obat : Santagesik 1 ampule (metamizole A : Masalah teratasi sebagian
sodium 500 mg) P : intervensi dilanjutkan
10 07.00 Nyeri akut 1. Memonitor kondisi umum dan TTV S : pasien mengatakan nyeri dan Tiwi
pasien pusing sudah tidak ada
september (Shift Via
2. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, O:
2022 Pagi) durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - TD : 130/81 mmHg
nyeri) - R : 20 x/menit
3. Mengidentifikasi skala nyeri - N : 76 x/menit
4. Mengidentifikasi respon nyeri non - S : 36,3 C
verbal - SpO2 : 99%
5. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri A : Masalah teratasi
6. Memberikan teknik nonfarmakologis P : Intervensi distop
untuk mengurangi rasa nyeri
7. Mengkolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik
Obat : Santagesik 1 ampule (metamizole
sodium 500 mg)
09.00 Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau S : Pasien mengatakan dapat Tiwi
keluhan fisik lainnya kekamarmandi dengan bantuan
mobilitas fisik Via
keluarga
O : kekuatan otot skala 4
2. Mengidentifikasi toleransi fisik A : Masalah teratasi sebagian
melakukan ambulasi P : intervensi dilanjutkan
3. Memoonitor frekuensi jantung dan
tekanan darah sebelum memulai
ambulasi
4. Memonitor kondisi umum selama
melakukan ambulasi
5. Memfasilitasi aktivitas ambulasi
dengan alat bantu (mis. tongkat,
kruk)
6. Memfasilitasi melakukan mobilisasi
fisik
7. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
9. Menganjurkan melakukan ambulasi
dini
10. Mengajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan
Resiko perfusi 1. Memonitor status oksigenasi S:
2. Memonitor status cairan - pasien mengatakan
perifer tidak
3. Memonitor tingkat kesadaran dan pusing berputar
efektif berkurang
respon pupil
4. Memeriksa seluruh permukaan O : terapi obat candesartan, V-
tubuh terhadap adanya DOTS blok dan HCT telah diberikan
5. Berkolaborasi pemberlan infus - TD : 130/81 mmHg
cairan, - R : 20 x/menit
6. Memeriksa sirkulasi perifer - N : 76 x/menit
7. Mengidentifikasi faktor resiko - S : 36,3 C
gangguan sirkulasi - SpO2 : 99%
8. Memonitor panas, kemerahan, - SpO2 : 95%
nyeri, atau bengkak pada A : Masalah teratasi sebagian
ekstremitas
9. Menghindari pemasangan infus atau P : intervensi dilanjutkan
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
10. Menghindari pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas pada
keterbatasan perfusi
11. Menghindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada area
yang cidera
12. Menganjurkan minum obat
pengontrol tekakan darah secara
teratur
13. Menginformasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
seperti hilangnya rasa