Anda di halaman 1dari 1

Siska Nurul WOC BRONCHOPNEUMONIA

Aslamiah
214120058 Klasifikasi : Pengkajian
Pemeriksaan Penunjang :
Penatalaksanaan Medis : Nama : Bayi X
Program Studi 1. Berdasarkan lesi paru 1. Pemeriksaan Lab : Darah, Jenis Kelamin : Laki – laki
Profesi Ners 2. Asal infeksi pem. Sputum, 1. Antibiotik
Umur : 9 Bulan
Stikes Jenderal 3. Mikroorganisme 2. Pem. Radiologi : Rontgen 2. Terapi O2 Keluhan Utama : Batuk
Achmad Yani 4. Karakteristik penyakit Thorax 3. Nebulizer Riwayat Penyakit Sekarang : Ibu klien mengatakan sejak 1 minggu yg
Cimahi 4. Istirahat yang cukup lalu klien batuk, pilek, demam & tampak lemas.
Pemeriksaan Fisik Head To Toe :
2021 Pengukuran Antropometri : BB : 8,6 kg
Manifestasi Klinis : TTV = R : 60x/menit, N : 110x/menit, Suhu : 39 C
Menurut (Wijayaningsih, 2015) : BRONCHOPNEUMONIA Hidung : Inspeksi: Terdapat pernapasan cuping hidung
1. Biasanya didahului infeksi traktus respiratori Dada : Inspeksi : Terdapat retraksi intercostal & subclavia
Bronchopneumonia yaitu peradangan pada Auskultasi : Terdapat suara napas ronchi, R : 60 x/menit.
bagian atas Komplikasi :
parenkim paru yang terlokalisir yang
2. Demam (39 C – 40 C) biasanya mengenai bronkiolus dan juga 1. Atelektasis
3. Anak gelisah, adanya nyeri dada yg terasa ditusuk mengenai alveolus disekitarnya,yang 2. Empisema Hipertermia
– tusuk, yg dicetuskan saat bernafas & batuk disebabkan oleh bermacam macam 3. Abses paru (SLKI) (SIKI)
4. Pernapasan cepat & dangkal, disertai PCH etiologi seperti bakteri,virus,jamur dan 4. Infeksi Sistemik Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia :
5. Terkadang disertai diare & muntah benda asing ( Bennete, 2013) Observasi :
asukan keperawatan selama 2 x
6. Suara napas tambahan : Ronchi, wheezing 1. Identifikasi penyebab
7. Awalnya batuk kering,kemudian batuk produktif 24 jam,termogulasi membaik, hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
Etiologi dengan kriteria hasil :
Terapeutik :
1. Suhu tubuh membaik 1. Berikan cairan oral
2. Longgarkan atau lepaskan
(36,5 – 37,5 C)
pakaian
Virus: Edukasi :
Bakteri : 1. Anjurkan tirah baring
Virus influenza Jamur dan benda
Peneumococus, Kolaborasi :
Legionella pneumonia asing
Streptococcus 1. Kolaborasi pemberian cairan &
elektrolit iv, jika perlu

Resiko defisit nutrisi Invasi saluran pernapasan Infeksi saluran Peradangan Peningkatan Hipertermia
suhu tubuh
(SLKI) (SIKI) bawah
Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
Tindakan asuhan Observasi : Kuman berlebih
keperawatan selama 1. Identifikasi status nutrisi di bronkus DAFTAR PUSTAKA :
Bersihan jalan napas tidak efektif
…x24 jam risiko 2. Monitor berat badan
defisit nutrisi membaik 3. Monitor hasil pemeriksaan (SLKI) (SIKI) Bennete M.J. 2013. Pediatric
kriteria hasil : laboratorium Setelah dilakukan Observasi : Pneumonia.
Proses Tindakan asuhan 1. Monitor bunyi napas tambahan (ronchi)
1. Kekuatan otot Terapeutik :
menelan meningkat 1. Sajikan makanan secara menarik &
peradangan keperawatan selama 2. Monitor pola napas (Mis. Academia.Edu. (2013). Laporan
2. Nafsu makan suhu yg sesuai …x24 jam bersihan Frekuensi,kedalaman, usaha napas) Pendahuluan Bronkopneumonia Pada
membaik 2. Berikan suplemen makanan, jika Mucus di bronkus jalan napas meningkat Terapeutik : Anak.
3. Berat badan perlu, & berikan ASI eksklusif meningkat Akumulasi secret di dengan kriteria hasil : 1. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
1. Produksi sputum 2. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi
membaik Kolaborasi :
bronkus menurun detik Keperawatan Indonesia.
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
2. Ronchi menurun 3. Berikan oksigen,jika perlu Jakarta Selatan: Dewan
menentukan jumlah nutrient yang Bau mulut tidak sedap
3. Frekuensi napas Kolaborasi : 1. Kolaborasi pemberian Pengurus Pusat Persatuan
dibutuhkan,jika perlu
Bersihan jalan napas membaik (30-60 bronkodilatoor, ekspetoran, mukolitik, jika perlu Perawat Nasional Indonesia.
tidak efektif x/menit) PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran
Anoreksia
Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan
Intake menurun Luaran : Observasi : Pengurus Pusat Persatuan
1. Identifikasi Perawat Nasional Indonesia.
Status nutrisi
status gizi
Risiko Defisit Nutrisi membaik, 2. Monitor
asupan
dibuktikan
Bersihan jalan makanan
napas tidak efektif dengan: Terapeutik:

Anda mungkin juga menyukai