Anda di halaman 1dari 38

KONSEP RECOVERY DAN SUPPORTIVE

ENVIRONMENT DALAM PELAYANAN KESEHATAN


JIWA.

STIKes Banten
Fransiska Haryati
KONSEP RECOVERY
Pengertian
 Recovery merupakan proses dimana
seseorang mampu untuk hidup, bekerja,
belajar dan berpartisipasi thd penurunan
atau pengurangan gejala secara keseluruhan
(Ware,dkk dlm Stuart, 2013)
 Kekuatan diri merupakan pondasi dari
dukungan dan sistem recovery yg berpusat pd
diri sendiri & motivasi diri
 Aspek terpenting dari recovery didefinisikan
oleh setiap individu dg pertolongan dari
pemberi layanan kesehatan jiwa dan orang2
yg sangat penting dlm kehidupannya ( Stuart,
2013)
 Recovery gangguan jiwa merupakan gabungan
pelayanan sosial, edukasi, okupasi, perilaku dan
kognitif yang bertujuan pd pemulihan jangka
panjang & memaksimalkan kecukupan diri
 Dukungan recovery dlm asuhan keperawatan jiwa
meliputi bekerja dg tim pengobatan multidisiplin
yg meliputi psikiater, psikolog, perawat, case
manager, pekerja sosial, konselor, terapis
okupasi, pakar konsumen, pengacara keluarga,
pakar pengambil kebijakan. Dukungan inin
membutuhkan perawat berfokus pd 3 elemen,
yaitu : individu, keluarga, komunitas
 Mengontrol diri sendiri merupakan bagian
dari manajemen diri yg dpt diartikan
meskipun kehidupan dipengaruhi keadaan
eksternal, namun kontrol tetap ada pd diri
kita sendiri. Walaupun intervensi dilakukan
oleh profesional kesehatan, namun inisiatif
ada pd diri, bukan menjadikan pasien
ketergantungan
10 KARAKTERISTIK RECOVERY

1. Self direction 6. Strenghts based


2. Person Centre 7. Peer support
3. Empowerment 8. Respect
4. Holistic 9. Responsibility
5. Non Linier 10.Hope
MODEL RECOVERY
 Model recovery pd kesehatan jiwa tdk
berfokus pd pengobatan, tetapi lebih
menekankan dpt hidup beradaptasi dg sakit
jiwa yg sifatnya kronis. Pd model ini lebih
menekankan kepada hubungan sosial,
pemberdayaan, strategi koping, dan makna
hidup
DOROTHY JOHNSON
BEHAVIORAL SYSTEM
 Membantu pasien kembali pd keadaan
seimbang ketika mengalami stres melalui
pengurangan atau menghilangkan sumber
stres & mendukung proses adaptif ( Johnson,
1980)
IMOGENE KING
GOAL ATTAINMENT
 Membangun hubungan interpersonal &
membantu pasien untuk mencapai tujuannya
berdasarkan perannya dalam konteks sosial
BETTY NEWMAN
SYSTEM MODEL
 Menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan
stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas
DOROTHES OREM
SELF – CARE DEFICIT
 Mengatasi deficit perawatan diri dan
mendorong pasien untuk terlibat secara aktif
pd perawatan diri mereka
HELDEGARD PEPLAU
INTERPERSONAL RELATIONS
 Menggunakan hubungan interpesonal sbg alat
terapeutik untuk menyembuhkan dan
mengurangi kecemasan
JEAN WATSON
TRANSPERSONAL CARING
 Caring merupakan prosedur dan tugas
penting membangun hubungan perawat
pasien, shg menghasilkan Therapeutic
Outcomes
SUPPORTIVE ENVIRONMENT
 ODGJ yg mendapatkan dukungan tepat dan
secara individual dpt pulih dari penyakitnya
& memiliki kehidupan yg memuaskan serta
produktif
 Recovery merupakan suatu proses
perjalanaan mencapai kesembuhan &
transformasi yg memampukan seseorang dg
gangguan jiwa untuk hidup bermakna di
komunitas yg dipilihnya untuk mencapai
potensi yg dimilikinya
 Recovery berimplikasi thd penurunan atau
pengurangan gejala secara keseluruhan. Kekuatan
diri merupakan dasar dari dukungan & sistem
recovery yg berpusat pd diri sendiri dan motivasi
diri.
 Recovery adalah setiap individu mendapat
pertolongan dari pemberi layanan kesehatan jiwa
& orang2 yg sangat penting dlm kehidupannya.
 Individu menerima dukungan pemulihan melalui
aktivitas yg didefinisikan sbg rehabilitasi yg
merupakan proses menolong seseorang kembali
kepada level fungsi tertinggi yg dpt dicapai
PERAN PERAWAT KESEHATAN
JIWA
1. Pelaksana asuhan keperawatan yg
bertanggungjawab melaksanakan asuhan
keperawatan secara komprehensif
2. Pengelola keperawatan yg
bertanggungjawab dlm administrasi
keperawatan, seperti menerapkan teori
manajemen dan kepemimpinan dlm
mengelola askep, mengorganisasi
pelaksanaan terapi modalitas, dll
3. Pendidik keperawatan
Yang bertanggungjawab memberikan
pendidikan kesehatan kepada individu,
keluarga, komunitas shg mampu merawat diri
sendiri
4. Peneliti yg bertanggungjawab dlm penelitian
untuk meningkatkan praktek keperawatan
jiwa
Rentang Asuhan keperawatan jiwa
Rentang asuhan mencakup fasilitas psikiatri, pusat
kesehatan mental masyarakat, unit psikiatri di
RSU/RSJ, fasilitas tempat tinggal, dan praktek
pribadi
Bentuk pengembangan pelayanan baru kesehatan
jiwa dlm tatanan penanganan alternatif meliputi
pelyanan di rumah, pelayanan rawat inap , pusat2
penitipan, panti asuhan atau rumah kelompk,
asosiasi perawat kunjungan, unit kedaruratan,
Klinik pratama, sekolah, penjara, industri, fasilitas
pengelolaan perawatan, organisasi pemeliharaan
kesehatan
FUNGSI PERAWAT KESEHATAN
JIWA
1. Memberikan lingkungan terapeutik
2. Bekerja untuk mengatasi masalah klien “here and
now”
3. Sebagai model peran
4. Memperhatikan aspek fisikdari masalah kesehatan
klien
5. Memberikan pendidikan kesehatan
6. Sebagai perantara sosial
7. Kolaborasi dg tim lain
8. Memimpin dan membantu tenaga keperawatan
9. Menggunakan sumber di masyarakat terkait dg
kesehatan mental
PELAYANAN & KOLABORASI INTERDISIPLIN
DLM KESEHATAN & KEPERAWATAN JIWA
Hak individu dlm pely.kes.jiwa
 Dalam Penjelasan atas Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2014
tentang Kesehatan Jiwa secara umum
disebutkan bahwa Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menjamin setiap orang dapat hidup sejahtera
lahir dan batin serta memperoleh
pelayanan kesehatan dengan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Pelayanan kesehatan jiwa diatur dlm :
Kemenkes No.406/Menkes/SK/VI/2009 tentang
pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa
Komunitas
Tingkat pelayanan :
1. Tingkat Primer  Puskesmas, Dokter
praktek, Perawat kesehatan Jiwa, Bidan,
Psikolog klinis, okupasi, pekerja sosial
2. Tingkat Sekunder  RSU
3. Tingkat Tersier  RSJ
Pusat Kesehatan Mental Masyarakat Yang Ideal ( menurut Predisen
John F.Keneddy)
1. Rawat Inap
2. Patient hospitalization
3. Pengobatan
4. Emergency
5. Konsultasi & edukasi untuk komunittas
6. Diagnostic service  perlu rrawat/tidak
7. Pelayanan rehabiliatsi dan konseling
8. Screening follow up
9. Training untuk semua personil kesehatan mental
10. Penelitian dan evaluasi
Krn setiap org pasti pernah mengalami stres dan kadang individu
tdk mampu mengatasi shg perlu minta bantuan pd pusat
kesehatan mental sepri diatas
Pelayanan kesehatan jiwa adalah pelayanan yg
berkesinambungan yaitu :
1. Sepanjang hidup
2. Sepanjang rentang sehat – sakit
3. Pada setiap konteks beradaaan di rumah, di
sekolah, tempat kerja, di rumah sakit dan
dimana saja
Jenjang pelayanan kesehatan jiwa terdiri dari :
1. Perawatan mandiri individu & lingkungan
2. Dukungan dari sektor formal & informal di
luar sektor kesehatan
3. Pelayanan Kesehatan jiwa melalui
pelayanan kesehatan dasar
4. Pelayanan kesehatan jiwa melalui
pelayanan kesehatan dasar
5. Pelayanan kesehatan jiwa di RSU/RSUD
6. Pelayanan kesehatan jiwa di RSJ
1. Perawatan mandiri individu & Keluarga
Kebutuhan pely.jiwa terbesar adalah
kebutuhan keehatan jiwa yg dpt dipenuhi
oleh masing2 individu & kelg.
Masy. baik individu maupun keluarga
diharapkan dpt secara mandiri memelihara
kesehatan jiwanya. Pd tingkat ini sangat
penting untuk memberdayakan keluarga dg
melibatkan mereka dlm memelihara kes.
anggota keluarganya
2. Dukungan masy. formal & non formal di luar
sektor kesehatan
Apabila masalah kes.jiwa ygdialami individu tdk
mampu diatasi secara mandiri di tingkat
individu & kelg maka upaya solusi tingkat
berikutnya adalah leader formal & non formal
yg ada di masy. menjadi tempat rujukan.
Tokoh masy, kelompok formal & non formal di
luar tatanan pelayanan kesehatan merupakan
target pelayanan kes.jiwa. Kelompok yg
dimaksud adalah : TOMA : tokoh agama, tokoh
wanita, Lurah, RT, RW, tetangga
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa Melalui
Pelayanan Kesehatan Dasar
Puskesmas memiliki kesehatan jiwa untuk
rawat jalan & kunungan ke masy.sesuai
wilayah kerja puskesmas. Tenaga kes.yg
memberikan pelayanan kesehatan jiwa
adalah perawat yang telah dilatih CMHN
(Community Mental Health Nursing) dan
dokter yg telah dilatih kes.jiwa yg bekerja
secara tim yg disebuttimkes.jiwa puskesmas
4. Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Kabupaten/Kota
Tim kse.jiwa terdiri dari psikiater, psikolog klinis,
perawat dg CMHN dan psikolog plus yang telah
mendapatkan pelatihan kes.jiwa. Tim berkedudukan
di tingakt dinas kesehatan Kabupaten/kota
Tim akan bergerak secara periodik ke tiap2 puskesmas
untuk memberi konsutasi , supervisi, monitoring &
evaluasi. Pd saat tim mengunjungi puskesmas, maka
penanggung jawab pelaynan kesehatan jiwa
komunitas di puskesmas akan mengkonsultasikan
kasus2 yg tdk berhasil ditangani
5. Pelayanan Kesehatan di RSU
RSUD pd tingkat kabupaten/kota diharapkan
menyediakan pelyanan rawat jalan dan rawat
inap bagi pasien gangguan jiwa dg jumlah
tidur yg terbatas sesuai kemampuan . Sistem
rujukan dari puskesmas/tim kes.jiwa ke RSU
dan sebaliknya hrs jelas. Pemberi pelayanan
dpt perawat + CMHN dan dokter umum +
CMHN dan telah mendapatkan pelatihan dari
Psichiatric Intensive Care Unit
6. Pelayanan Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
RSJ meruapakan pelayanan spesialis kesehatan
jiwa yg tdk berhasil dirawat di
keluarga/puskesmas/RSU. Sistem rujukan
dari RSU& rujukan kembali ke masy. Yaitu
puskesmas hrs jelas agar kesinambungan
pelayanan di klg dpt berjalan.Psien yg telah
selesai dirawat di RSJ dirujuk kembali ke
puskesmas
PELAYANAN & KOLABORASI
INTERDISIPLIN DLM KESEHATAN &
KEPERAWATAN JIWA
 Kolaborasi merupakan kegiatan meliputi
perencanaan, pengambilan keputusasn,
penyelesaian masalah, penetapan tujuan, dan
kewajiban individu yg bekerjasama dalam
komunikasi terbuka (Stuart, 2013)
 Perawat Jiwa berkolaborasi dg pasien , keluarga,
dan tim kesehatan lainnya
 Perawat bisa menjadi anggota dari 3
tipekelompok, yaitu :
1. Uni disiplin : semua anggota tim dlm
disiplin ilmu yg sama
2. Multidisiplin : anggota dari berbagai disiplin
ilmu
3. Interdisiplin : anggota dari berbagai disiplin
ilmu yg terlibat dlm pengaturan khusus
pelyanan thd pasien & juga untuk
memaksimalkan pertukaran ilmu. Mis : pd
tatatan pely.kesehatan
 Mental Health Personel
1. Perawat Jiwa
2. Psikiatri
3. Pekerja Sosial
4. Psikolog
5. Terapis aktivitas
6. Case worker
7. Konselor penyalahgunaan obat
Kolaborasi Perawat Jiwa

PASIEN DAN
KELUARGA

TIM TIM
KEPERAWATA KESEHATAN
N LAIN
 Kolaborasi interdisiplin tdk selalu bisa
dikembangkan dg mudah. Ada banyak
hambatan antara anggota interdisiplin,
meliputi ketidaksesuaian pendidikan &
latihan anggota tim,struktur organisasi yg
konvensional, konflik peran dan tujuan,
kompetisi, interpersonal, status dan
kekuasaan, dan individu itu sendiri
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DLM
PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA
Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa
(Stuart,2013)
1. Memberikan asuhan keperawatan langsung
kepada klien.
2. Memberikan komunikasi terapeutik dan
terapi modalitas
3. Melakukan pengelolaan/manajemen
keperawatan)
Dalam hubungan perawat dengan klien, ada
beberapa peran perawat dalam keperawatan
kesehatan jiwa, meliputi :
1. Kompetensi klinik.
2. Advokasi klien dan keluarga
3. Tanggung jawab keuangan
4. Kerja sama antar disiplin ilmu di bidang
keperawatan
5. Tanggung gugat sosial
6. Parameter etik-legal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai