Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY I 56 TAHUN DENGAN

GANGGUAN KEJIWAAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh :
ROSDIANTY MARVIA DEWI
NPM : 17.156.01.11.029
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

B. PENGKAJIAN
Seorang perempuan usia 56 tahun di bawa ke RSJ oleh kepala desa karena mengamuk, klien
hidup seorang diri dan serba kekurangan, klien sering mengamuk dan mencederai dirinya dan
orang lain di sekitarnya, klien sering mengamuk karena klien merasa kesal di tinggal oleh
suaminya meninggal sehingga klien merasa malu dan putus asa karena tinggal sendiri. Klien
selama di rumah hiduo seorang diri serba kekurangan. Sehingga hal ini menyebabkan klien
menarik diri dari lingkungan rumahnya. Klien merasa minder dan kesal saat melihat lingkungan
rumahnya ramai oleh masyarakat sekitar.
Sejak saat itu kliens ering mengamuk marah- marah dan melempar batu kepada orang-orang
yang ada dilingkunganya. Setiap ada warga yang ingin membantu klien tampak mengurung diri
di rumahnya. Sehingga warga melaporkan hal ini kepada kepala desa untuk kliens segera di
bawa ke RSJ untuk di tindak lanjuti, karena menurut warga kasian yang melihat klien hidup
seorang diri dan klien mulai meresahkan warga saat di bantu.

RUANGAN RAWAT : DAHLIA


TANGGAL DIRAWAT : 28 APRIL 2021
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : NY I (P)
Tanggal pengkajian : 06 MARET 2021
Umur : 56 TAHUN

II. ALASAN MASUK


Pasien di antar oleh kepala desa ke RSJ karena mengamuk dan mengganggu lingkungan
sekitar.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?

Ya V Tidak

2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil Kurang berhasil V Tidak berhasil

3. Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia

Aniaya fisik V

Aniaya seksual

Penolakan V

Kekerasan kriminal V
Jelaskan No. 1, 2, 3 : klien mengatakan kesal dan suka mengamuk karena klien merasa
kesepian dalam hidupnya, klien mengatakan suka memukul kepalnya sendiri ..

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : kepala desa mengatakan
bahwa Ny. I hidup sebatangkara tidak mempunyai keluarga dan serba kekurangan

Ya V Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan


.............................. .............................. ...............................................
.............................. .............................. ...............................................
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : menurut kepala desa Ny.I sering
mengamuk semenjak hidup sediri karena suaminya meninggal duia dua tahun lalu.

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120 N : 85 S : 36,5°C
P: 24x/menit
2. Ukur : TB : 156cm BB : 60kg

3. Keluhan fisik : Ya Tidak


V

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan : Ny. I anak tunggal dari pasangan suami istri Tn. A dan
Ny. B, orang tua Ny. I sudah meninggal dua-duanya.

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

a. Gambaran diri : klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan menyukai tubuhnya
apa adanya.

b. Identitas diri : klien mengatakan anak tunggal dari kedua orang tuanya, dan
klien mengatakan sudah menikah tetapi suaminya meninggal sejak 2 tahun lalu
c. Peran diri : klien mengatakan berperan sebagai istri yang baik selama
suaminya masih hidup

d. Ideal diri : klien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya


e. Harga diri : klien mengatakan tidak percaya diri dan klien mengatakan takut
karena klien hidup sendiri

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : orang yang berarti Ny. I adalah suami yang kini telah
meninggalkan Ny.I untuk selama-lamanya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :sebelum suaminya


meninggal Ny.I ikut seta dalam kegiatan masyarakat

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan


mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena rasa malu, dan
tidak percaya diri karena Ny.I hidup sebatangkara dan serba kekurangan.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah


3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : nilai-nilai yang di pegang Ny.I adalah nilai-nilai islam
Ny.I mengatakan shalat itu wajaib dan puasa itu wajib.

b. Kegiatan ibadah : kegiatan ibadah Ny.I sholat 5 waktu sebelum sakit seperti
ini, Ny I tidak pernah lalai ibadah.

Masalah keperawatan : tidak ada

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

V Tidak rapih Penggunaan pakaian Cara berpakaian


tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : penampilan Ny.I tidak rapih dan klien tampak belum


mandi
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
2. Pembicaraan

Cepat V Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berkata agak kacau dan mudah tersinggung


Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

3. Aktivitas motorik

Lesu Tegang V Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : klien tampak gelisah ketika di ajak berbicara

Masalah keperawatan : harga diri rendah

4. Alam perasaan

V Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira


berlebihan

Jelaskan : klien mengatkan merasa sedih berada di RSJ .

Masalah keperawatan : harga diri rendah

5. Afek

Datar Tumpul V Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Ny.I mudah marah dan tersinggung ketika di tanya


masalalunya.

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif V Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Ny. I saat wawancara tatapan mata tajam dan mudah


tersinggung ketika menanyakan hal mengenai masalalu dan almarhum suaminya.

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan


Persepsi

V Pendengaran V Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghiduan

Jelaskan : Ny. I mengatkan suka mendengar bisikan-bisikan aneh


maupu meliht bayangan menyerupai suaminya.

Masalah keperawatan : halusinasi


7. Proses pikir

Sirkumtansial Tangensial Kehilangan


Asosiasi
V
Flight of idea Blocking Pengulangan
pembicaraan

Jelaskan : proses berpikir klien adalah asosiasi karena merasa


kehilangan suaminya.

Masalah keperawatan : perubahan proses berpikir

8. Isi pikir

Obsesi V Fobia Hipokondria

Dipersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran V Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau


kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan
secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan


9. Tingkat kesadaran

V Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : klien tampak bingung karena di bawa ke RSJ, tapi klien


mampu menjawab ada di mana dan hari apa sekarang dan jam berapa.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Memori

Gangguan daya ingat V Gangguan daya ingat


jangka panjang jangka pendek

Gangguan daya ingat Konfabulasi


saat ini

Jelaskan : klien mengatkan lupa kapan klien datang ke RSJ

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung

V Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu


Konsentrasi berhitung sederhana

Jelaskan : klien tidak mampu konstrasi saat di tanya oleh perawat,


teapi klien masih bisa berhitung 1-10

12. Kemampuan penilaian

V Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : klien mempunyai gangguan kekmampuan penilaian ringan


karena klien tidak dapat memilih antara dua pilihan.

13. Daya tilik diri

V Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal


yang diderita diluar dirinya
Jelaskan : .klien mengatakan sehat dan tidak mengalami sakit
apapun.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

V Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK
V Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : klien makan 3xsehari dengan mandiri.


Klien bab dan bak secara mandiri di kamar mandi
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi

V Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : klien mandi 2x sehari selama di rumah sakit


Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Berpakaian / berhias

V Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : klien menggunakan baju dan berhias secara mandiri


Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Istirahat dan tidur

V Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.00

Tidur malam lama : 20.00 s/d 05.00

Kegiatan sebelum / sesudah tidur : menyulam baju


5. Penggunaan obat

V Bantuan minimal Bantuan total

6. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan lanjutan V Ya Tidak

V
Perawatan pendukung Ya Tidak

7. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan V Ya Tidak

Menjaga kerapian rumah Ya V Tidak

Mencuci pakaian V Ya Tidak

Pengaturan ruangan Ya V Tidak

8. Kegiatan di luar rumah

Belanja V Ya Tidak

Transportasi Ya V Tidak

Lain-lain Ya V Tidak

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Tekinik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif V Menghidar

V
Olah raga Mencederai diri

Lainnya ................................... Menghindar ..................

Masalah keperawatan : resiko perilaku sosial

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik masyarakat sekitar mendukung


kesembuhan Ny. I
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Ny. I mempunyai masalah
dengan lingkungannya karena merasa malu
Masalah dengan pendidikan, spesifik Ny. i mengatakan hanya lulusan SD
Masalah dengan pekerjaan, spesifik klien tidak mengalami malalah dalam
pekerjaan
Masalah dengan perumahan, spesifik klien tidak mengalami malalah dalam
perumahan

Masalah ekonomi, spesifik klien mengatakan hidupnya serba kekurangan.


Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik klien mengatkan tidak ada masalah
dengan pelayanan kesehatan
Masalah lainnya, spesifik tidak ada

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor predisposisi Penyakit fisik

V Koping Obat-obatan

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan.

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Skizofrenia Paranoid


Terapi medik : Resperidon 2x2mg
Chlorponazin atau CPZ
triheksipenidile atau THP

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a. Resiko perilaku kekerasan
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Harga diri rendah
XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

a. Resiko perilaku kekerasan


b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Harga diri rendah

XIV. POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan

Isolasi Sosial

Gangguan harga diri rendah


C. ANALISA DATA

NO. DATA MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS:

Klien mengatakan cepat tersinggung,


Klien mengatakan sering merasa kesal dan ingin
mengamuk,
Klien suka membentak orang yang ada di
sekitarnya Resiko perilaku kekeasan

DO:

Klien berbicara keras, agak kacau cepat


tersinggung, emosi labil dan kontak mata tajam
saat di ajak bicara.

2. DS:

Klien mengatakan tidak suka melihat keramaian


Klien mengatakan tidak mau bergaung dengan Isolasi Sosial : menarik
teman- teman yang ada di RSJ diri
Klien mengatakan benci ketika melihat orang
yang sedang berkumpul
DO:

Mata merah, pandangan tajam, nada suara tinggi


Klien tidak mau di ajak komunikasi dengan
perawat.

3.
DS: Harga diri rendah

Klien merasa malu dan tidak percaya diri karena


klien meraasa tidak punya siapa-siapa dan
serbakekurangan

DO

Klien tampak menyendiri, klien tampak tidak


mau di ganggu
D. INTEVENSI

Inisial klien : Ny. I Ruangan : Dahlia

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan Rasional
Resiko Tujuan Umum : Setelah dilakukan 1. Bina - Agar pasien percaya
Perilaku Klien tidak pertemuan 2-4x hubungan saling percaya : dengan perawat
Kekerasan menunjukkan resiko Klien dapat  Ucapkan salam setiap kali unuk memudahkan
perilaku kekerasan menunjukan tanda- berinteraksi dengan klien memecahkan
tanda percaya  Perkenalkan nama dan nama msalah apa yangb
Tujuan Khusus : kepada perawat panggilan perawat serta sedang di rasakan
1. Klien dapat dengan : tujuan perawat berkenalan oleh klien.
membina hubungan  Klien mau  Tanyakan nama dan nama - Klien dapat percaya
saling percaya menyebut nama panggilan kesukaan klien dengan perawat dn
dan tersenyum  Tanyakan perasaan dan menceritakan
 Klien mau keluhan klien saat ini ,asalah apa yang
membalas salam  Buat kontrak topik, waktu dan sedang klien hadapi.
 Klien mau tempat bersama klien
berjabat tangan  Tunjukkan sikap empati
 Klien mau  Dengarkan dengan penuh
mengetahui nama perhatian ungkapan perasaan
perawat klien
2. Klien dapat Setelah dilakukan 2. Bantu - Klien dapat
mengidentifikasi pertemuan 2 x Klien klien mengungkapkan perasaan menceritakan
penyebab perilaku dapat menceritakan marahnya : masalah kepada
kekeraan yang penyebab perilaku  Beri kesempatan klien untuk perawat dengan hati
dilakukannya kekerasan yang mengungkapkan perasananya yang tenang
dilakukannya  Dengarkan tanpa menyela - Perawat dapat
dengan : atau memberi penilaian setiap membantu
 Menceritakan ungkapan perasaan klien menyelesaikan
penyebab masalah yang ada
perasaan kesal pada diri klieklien.
atau marah baik
dari diri sendiri
maupun
lingkungannya
3. Klien dapat Setelah dilakukan 3. Bantu Perawat dapat
mengidentifikasi pertemuan 2x Klien klien mengungkapkan tanda- membantu
tanda-tanda dapat menceritakan tanda perilaku kekerasan yang menyelesaikan masalah
perilaku kekerasan keadaannya seperti : dialaminya : klien dengan melihat
 Fisik : mata  Anjurkan klien tanda gejala yang di
merah, tangan mengungkapkan yang alami oleh klien.
mengepal, dialaminya soal marah atau
ekspresi tegang, kesal
dll  Observasi tanda perilaku
 Emosional : kekerasan pada klien
perasaan marah  Simpulkan bersama klien
atau kesal, bicara tanda-tanda marah/kesal yang
dengan suara dialami klien
ekras dan bicara
kasar
 Social :
bermusuhan yang
dialami saat
terjadi perilaku
kekerasan
4. Klien dapat Setelah dilakukan 4. Disku Memberi penjelasan
mengidentifikasi pertemuan 2x Klien sikan dengan klien tentang kepada klien apakah
jenis perilaku dapat menjelaskan perilaku kekerasan yang dengan cara klien marah
kekerasan yang tentang : dilakukannya selama ini ; akan menyelesaikan
pernah  Jenis-jenis  Anjurkan klien menceritakan masalah yang klien
dilakukannya ekspresi jenis-jenis tindakan perilaku hadapi.
kemarahan yang kekerasan yang pernah
telah dilakukannya
dilakukannya’  Motivasi klien menceritakan
 Perasaan saat perasaannya setelah terjadi
marah terjadi perilaku kekerasan
 Cara yang  Diskusikan masalah dengan
dipakai dalam tindakan kekerasan yang
menyelesaiakan dilakukannya akan
masalah nya menyelesaiakan masalah
tersebut
5. Klien dapat Setelah dilakukan 5. Disku - Menjelaskan kepada
mengidentifikasi pertemuan 2 kali sikan dengan klien akibat klien akibat kerugian
akibat perilaku Klien dapat negative (kerugian) cara yang klien setelah
kekerasan menjelaskan akibat dilakukan pada : melakukan tindakan
tindak kekerasan  Diri sendiri kekerasan
yang dilakukannya  Orang lain/keluarga - Agar klien paham apa
terhadap :  Lingkungan saja kerugian yang
 Diri sendiri :  Bicarakan akibat/kerugian akan di terima oleh
luka, dijauhi dari cara yang telah dilakukan klien akibat
teman dll klien perilakunya sendiri.
 Orang
lain/keluarga :
luka,
tersinggung,
ketakutan dll
 Lingkunga :
barang atau
benda rusak, dll
6. Klien dapat Setelah dilakukan 6. Disku - Memberi alternative
mengidentifikasi pertemuan 2-4x sikan dengan klien : kepada klien agar
cara konstruktif Klien dapat  Apakah klien mau klien dapat
dalam menjelaskan cara- mempelajari cara baru mengontrol marahnya
mengungkapkan cara sehat mengungkapkan marah yang - Memberi contoh
kemarahan mengungkapkan sehat kepada klien untuk
marah  Jelaskan berbagai alternatif mengontrol marahnya.
pilihan untuk
mengungkapkan marah selain
perilaku kekerasan yang
diketahui oleh klien
 Jelaskan cara-cara sehat
untuk mengungkapkan marah
:
- Cara fisik : Tarik napas
dalam dan memukul
bantal/kasur
- Verbal : mengungkpakn
perasaan kesal atau marah
kepada orang lain
- Spiritual :
beribadah/berdoa, dzikir,
meditasi dll sesuai agama
masing-masing
7. Klien dapat Setelah melakukan 7. Diskusikan cara yang mungkin
mendemonstrasika pertemuan 2-4x dipilih dan anjurkan klien memilih
n cara mengontrol Klien dapat cara yang mungkin untuk
perilaku kekerasan memperagakan cara mengungkapkan kemarahan.
mengontrol perilaku  Latih klien memperagakan cara
kekerasan dengan yang dipilih :
cara :  Peragakan cara
 Fisik : Tarik melaksanakan cara yang
napas dalam dan dipilih
memukul  Jelaskan manfaat cara
bantal/kasur tersebut
 Verbal :  Anjurkan klien menirukan
mengungkapkan peragaan yang sudah
perasaan eksal diajarkan
atau amrah  Beri penguatan pada klien,
kepada orang lain perbaiki cara yang masih
 Spiritual : belum sempurna
beribadah/berdoa, - Anjurkan klien
dzikir, meditasi menggunakan cara yang
sesuai agama sudah dilatih saat
masing-masing marah/kesal
8. Klien Setelah dilakukan 8. Jelaskan manfaat menggunakan - Menjelaskan kepada
menggunakan obat pertemuan 2-4x obat secara teratur dan kerugian jika klien salah satu
sesuai program Klien dapat tidak menggunakan obat mengontrol marah bisa
yang telah menjelaskan :  Jelaskan kepada klien : dengan cara
ditetapkan  Manfaat minum  Jenis obat (nama, warna dan mengonsumsi obat
obat bentuk obat) - Menjelaskan kepada
 Kerugian tidak  Dosis yang tepat klien obat yang di
minum obat  Waktu dan cara pemakaian minum secara teratur
 Nama obat  Efek yang dirasakan klien akan membantu
 Bentuk dan  Anjurkan klien : pemulihan klien
warna obat  Minta dan menggunakan
 Dosis yang obat tepat waktu
diberikan  Lapor ke perawat/dokter
 Waktu jika mengalami efek yang
pemakaian tidak biasa
 Cara pemakaian  Beri pujian terhadap
 Efek yang kedisplinan klien
dirasakan menggunakan obat
 Menggunakan
obat sesuai
program

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan Rasional
Isolasi Sosial Tujuan Umum : Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling percaya - Agar klien mampu
pertemuan selama dengan: menceritakan masalah
Klien dapat 2-4x klien dapat :  Beri salam setiap klien
berinteraksi dengan berinteraksi. - Agar klien dapt
orang lain 1. Klien  Perkenalkan nama, nama berkomunikasi dengan
menunjukkan panggilan perawat dan tujuan perawat dan klien lain
Tujuan Khusus: tanda-tanda perawat berkenalan - Agar klien mampu
percaya kepada /  Tanyakan dan panggil nama percaya kembali
1. Klien dapat terhadap kesukaan klien kepada oranhg lain
membina hubungan perawat:  Tunjukkan sikap jujur dan
saling percaya menepati janji setiap kali
- Wajah cerah, berinteraksi
tersenyum  Tanyakan perasaan klien dan
- Mau berkenalan masalah yang dihadapi kllien
- Ada kontak  Buat kontrak interaksi yang
mata jelas
- Bersedia  Dengarkan dengan penuh
menceritakan perhatian ekspresi perasaan
perasaan klien
- Bersedia
mengungkapkan
masalahnya
- Bersedia
mengungkapkan
masalahnya
2. Klien mampu 2.Setelah 2x 2. Tanyakan pada klien tentang: - Tujuannya untuk
menyebutkan pertemuan klien  Orang yang tinggal serumah / menyelesaikan masalah
penyebab menarik dapat teman sekamar klien klien
diri menyebutkan  Orang yang paling dekat - Klien dapat bercerita
satu penyebab dengan klien di rumah/ di RS masalahnya dengan
menarik diri  Apa yang membuat klien orang terdekatnya
dari: dekat dengan orang tersebut
- diri sendiri  Orang yang tidak dekat
- orang lain dengan klien di rumah/di RS
- lingkungan  Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
 Upaya yang harus dilakukan
agar dekat dengan orang lain
- Beri kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan penyebab
menarik diri atau tidak mau
bergaul
- Beri pujian terhadap kemampuan
klien mengungkapkan
perasaannya
3. Klien mampu 2. Setelah 3-5 x 3. Tanyakan pada klien tentang : -Agar klien mampu
menyebutkan pertemuan klien  Manfaat jika berhubungan menilai keuntungan
keuntungan dapat dengan orang lain. bberkomunikasi dengan
berhubungan menyebutkan  Kerugian jika tidak orang lain.
dengan orang lain keuntungan berhubungan dengan orang -Memberikan pujian
dan kerugian tidak berhubungan lain. kepada klien mampu
berhubungan denga orang - Beri kesempatan pada klien membuat klien lebih
dengan orang lain lain, misalnya untuk mengungkapkan percaya diri dank lien
- banyak teman perasaan tentang keuntungan dapat berkomunikasi
- tidak kesepian berhubungan dengan orang dengan orang lain
- bisa diskusi lain dan kerugian tidak
- saling berhubungan dengan orang
menolong, lain.
dan kerugian - Diskusikan bersama klien
tidak tentang manfaat berhubungan
berhubungan - dengan orang lain dan
dengan orang kerugian tidak berhubungan
lain, misalnya: dengan orang lain.
- sendiri - Beri pujian terhadap
- kesepian kemempuan klien
- tidak bisa mengungkapkan perasaannya
diskusi
3. Klien dapat Klien dapat 4. Observasi perilaku klien dengan Mengobservasi klien
melaksanakan melakukan berhubungan dengan orang lain gunanya unytuk menilai
hubungan social hubungan sosial sejauh mana klien dapat
secara bertahap secara bertahap - Motivasi dan bantu klien untuk berkumnikasi dengan orng
antara: berkenalan / berkomunikasi lain ataupun perawat
o Klien – dengan :
Perawat  Perawat
o Klien –  Perawat lain
Perawat  Klien lain
lain  Kelompok masyarakat
o Klien –
klien lain - Libatkan klien dalam Terapi
o Klien– AktivitasKelompok
kelompok/ Sosialisasi
masyarakat - Motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan ruangan
- Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas pergaulannya
- Diskusikan jadwal harian
yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi

5. Klien mampu Setelah 5 x 5.Beri kesempatan klien untuk - Tujuannya untuk


mengungkapan pertemuan Klien mengungkapkan perasaannya mengetahui perasaan
perasaanya setelah dapat setelah berhubungan dengan klien setelah
berhubungan mengungkapkan orang lain berkomunikasi dengan
dengan orang lain perasaanya - Diskusikan dengan klien orang lain ataupun
setelah tentang perasaannya setelah perawat
berhubungan berhubungan dengan orang - Apakah klien
dengan orang lain merasakan manfaat
lain untuk : - Beri pujian terhadap yang telah di terima
o diri sendiri kemampuan klien oleh klien sendiri.,
o orang lain mengungkapkan
o lingkungan perasaannya.

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Rasional


Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
Harga Diri Tujuan Umum: Setelah dilakukan 2-4x Bina hubungan saling percaya - Agar klien mampu
Rendah pertemuan dengan mengungkapkan menceritakan
klien memiliki klien dapat menunjukkan : prinsip komunikasi terapeutik : masalah klien
konsep diri yang - Ekpresi wajah - Sapa klien dengan - Agar klien dapt
positif bersahabat ramah baik verbal berkomunikasi
- menunjukkan rasa - maupun non verbal dengan perawat
Tujuan Khusus: senang - Perkenalkan diri dan klien lain
- ada kontak mata dengan sopan - Agar klien mampu
1. Klien dapat - mau berjabat tangan - Tanyakan nama percaya kembali
membina - mau menyebutkan nama lengkap dan nama kepada oranhg lain
hubungan saling - mau menjawab salam panggilan yang disukai
percaya dengan - klien mau duduk klien
perawat berdampingan dengan - Jelaskan tujuan
perawat pertemuan
- mau mengutarakan - Jujur dan menepati
masalah yang dihadapi. janji
- Tunjukan sikap empati
dan menerima klien
apa adanya
- Beri perhatian kepada
dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
Klien dapat 2. Klien mengidentifikasi Diskusikan kemampuan dan - Tujuannya untuk
mengidentifikasi kemampuan dan aspek aspek positif yang dimiliki klien lebih percaya
kemampuan dan positif yang dimiliki klien dan buat daftarnya diri
aspek positif yang - Kemampuan yang jika klien tidak mampu - Klien tidak
dimiliki dimiliki klien mengidentifikasi maka mempunyai
- Aspek positif keluarga dimulai oleh perawat persefsi buruk
- Aspek positif untuk memberi pujian terhadap dirinya
lingkungan yang pada aspek positif yang sendiri
dimiliki klien dimiliki klien
- Setiap bertemu klien
hindarkan memberi
penilaian negative
- Utamakan memberi
pujian yang realistis
Klien dapat 3. Klien menilai kemampuan - Diskusikan dengan - Tujuannya untuk
menilai yang dimiliki untuk klien kemampuan yang melatih aktivitas
kemampuan yang dilaksanakan masih dapat klien selama sakit
dimiliki untuk dilaksanakan selama dan berada di RSJ
dilaksanakan sakit. - Agar membantu
- Diskusikan pemulihan klien
kemampuan yang dapat
dilanjutkan
pelaksanaannya

Klien dapat Klien membuat rencana Rencanakan bersama klien - Tujuannya klien dapat
(menetapkakan) kegiatan harian aktivitas yang dapat melakukan
merencanakan dilakukan setiap hari aktivitasnya
kegiatan sesuai sesuai kemampuan - Klien mempunyai
dengan  kegiatan mandiri kegiatan harian yang
kemampuan yang  kegiatan dengan bantuan dapat mempercepatb
dimiliki sebagian peroses penyembuhan
 kegiatan yang klien
membutuhkan bantuan
total.
- Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
kondisi klien.
- Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien
lakukan.
Klien dapat Klien melakukan kegiatan - Beri kesempatan pada - Tujuannya untuk
melakukan sesuai kondisi dan klien untuk mencoba memberikan
kegiatan sesuai kemampuannya. kegiatan yang telah dukungan penuh
kondisi dan direncanakan. kepada klien
kemampuannya - Beri pujian atas karena klien dapat
keberhasilan klien. menyelesaikan
- Diskusikan kegiatan yang
kemungkinan telah di coba oleh
pelaksanaan kegiatan klien
setelah pulang. - Klien dapat lebih
percaya diri
setelah
mendpatkan pujian
IMPLEMENTASI EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

Inisial klien : Ny.I Ruangan : Dahlia RM. NO. : 0008899


Diagnosis Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi
Resiko Perilaku SP 1: S:
Kekerasan 1. Membina hubungan saling percaya.  Pasien mengatakan penyebab marahnya
2. Mengidentifikasi penyebab marah. karena kesal dengan apa yang tekah terjadi
3. Identifikasi tanda dan gejala resiko pada dirinya.
perilaku kekerasan.  Pasien mengatakan Tanda marahnya wajah
4. Mengidentifikasi resiko perilaku kekerasan memerah, tegang, tatapan mata tajam,
yang biasa dilakukan tangan mengepal, nada bicara keras
5. Mengidentifikasi akibat resiko perilaku  Pasien mengatakan jika Marah yang biasa
kekerasan yang biasa dilakukan. dilakukan merusak alat-alat rumah tangga
6. Mengidentifikasi cara mengontrol  Klien mengatkan jika marah melempar
resikoperilaku kekerasan. orang lain dengan barang yang ada di
7. Melatih cara kontrol resiko perilaku dekatnya.
kekerasan dengan cara fisik 1 (nafas  Pasien mengatakan Akibatnya dapat
dalam) mencederai orang lain
8. Memberi reinforcement positif  pasien mengaatakan Cara mengontrol marah
kepadapasien. : latihan fisik (nafas dalam dan pukul
9. Rencana tindak lanjut perawat. bantal), secara verbal, secara spiritual dan
minum obat.
a.Menganjurkan pasienmemasukkan ke
dalam jadwal kegiatan O:
Pasien bisa menjelaskan penyebab, tanda, marah
yang biasa dilakukan, akibat marah dan cara
mengontrol marah Kontak mata ada
Pasien dapat mempraktekkan cara mengontrol
latihan fisik 1 (nafas dalam)

A : SP1 tercapai

P : Lanjutkan SP2 dan latihan fisik 2 (pukul bantal


atau pukul kasur)Anjurkan pasien untuk minum
obat jam 07.00 dan jam 17.00 setelah makan
SP 2: S : Pasien mengatakan sudah melakukan
1. Mengevaluasi kemampuan pasien Latihan fisik 1 (nafas dalam)
mengontrol resiko perilaku kekerasan Latihan fisik 2 (pukul bantal atau pukul kasur)
dengan cara fisik 1 (nafas dalam).
2. Melatih cara kontrol resiko perilaku O :Pasien mempraktekkan latihan fisik 2 (pukul
kekerasan dengan cara fisik 2 (pukul bantal/ bantal atau pukul kasur)
kasur).
3. Memberi reinforcement positif kepada A : SP2 tercapai
pasien
4. Rencana tindak lanjut perawat P : Lanjutkan SP3 secara verbal
a.Menganjurkan pasien memasukkan ke Anjurkan pasien untuk minum obat jam 07.00 dan
dalam jadwal harian. jam 17.00 setelah makan
SP 3: S : Pasien mengatakan sudah melakukan latihan
1. Mengevaluasi kemampuan pasien fisik (tarik nafas dalam dan pukul bantal)
mengontrol resiko perilaku kekerasan -Latihan secara verbal
dengan cara fisik 1 (nafas dalam )dan fisik
(pukul bantal /kasur). O : Pasien mempraktekkan latihan secara verbal
2. Melatih cara kontrol resiko perilaku
kekerasan dengan cara verbal. A : SP3 tercapai
3. Memberi reinforcement positif kepada
pasien.
4. Rencana tindak lanjut perawat. P : Lanjutkan SP4 secara verbal
a.Menganjurkan pasien memasukkan ke Anjurkan pasien untuk minum obat jam 07.00 dan
dalam jadwal harian. jam 17.00 setelah makan

SP 4: S:
1. Mengevaluasi kemampuan pasien mengontrol -Pasien mengatakan sudah melakukan latihan
resiko perilaku kekerasan dengan cara fisik 1 fisik (tarik nafas dalam dan pukul bantal),
(nafas dalam), fisik 2 (pukul bantal /kasur), secara verbal-Latihan secara spiritual
cara verbal. -Pasien mengatkan melakukan latihan secara
2. Melatih cara kontrol resiko perilaku spiritual dengan cara sholat dan beristigfar.
kekerasan dengan cara spiritual.
3. Memberi reinforcement positif kepada O : Pasien mempraktekkan secara spiritual
pasien.
4. Rencana tindak lanjut perawat. A : SP4 tercapai
a.Menganjurkan pasien memasukkan ke P : Lanjutkan SP5 secara verbal anjurkan pasien
dalam jadwal harian. untuk minum obat jam 07.00 dan jam 17.00 setelah
makan
SP 5: S : Pasien mengatakan sudah melakukan latihan
1. Mengevaluasi kemampuan pasien mengontrol fisik (tarik nafas dalam dan pukul bantal), secara
resiko perilaku kekerasan dengan cara fisik 1 verbal dan spiritual-Latihan minum obat
(nafas dalam), fisik 2 (pukul bantal /kasur), O : pasien mempraktekkan minum obat
cara verbal, A : SP5 tercapai
2. Melatihcara kontrol resiko perilaku kekerasan P : Evaluasi latihan secara fisik 1 (nafas dalam dan
dengan minum obat teratur. pukul bantal) secara verbal, secara spiritual dan
3. Memberi reinforcement positif kepada minum obat
pasien.
4. Rencana tindak lanjut perawata.
a. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal

Diagnosis Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi


Isoalsi sosial SP 1 Isolasi sosial S:
SP 1 Pasien - klien mengatakan tidak mau berkenalan
1. Membina hubungan saling percaya, dengan orang lain
2. Membantu pasien menyadari maslah isolasi sosial, - klien mengatkan tidak mau keluar kamar
3. Melatih bercakap-cakap antara pasien dan keluarga - klien mengatakan tidak tau keuntungan
berinteraksi dengan orang lain
O: .
- klien tampak menyendiri
- klien tidak nampak bergaul dengan teman
disekitar ruangan klien
- klien tidak bisa menyebutkan kembali
keuntungan berinteraksi dengan orang lain
A:

Masalah belum teratasi

P:

Optimalkan kemampuan SP 1 isolasi sosial yaitu


melatih klien cara berkenalan

SP 2 Isolasi sosial S:
SP 2 pasien - Klien mengatakan sudah bisa berinteraksi
1. Melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan orang lain
2. Latihan bercakap -cakap dengan 1 orang - Klien mengatakan tau keuntungan
3. Memasukan pada jadwal kegiatan harian berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengatkan merasa senang bisa
berkenlan dengan teman ruanganya.

O:
Klien tampak sudah bisa berkenalan dengan
- Teman satu ruangannya
- Klien bisa menyebutkan keuntungan
berkenalan dengan orang lain
A:
- Klien mampu mengidentifikasi
keutungan berkenalan
- Klien bisa berkenalan dengan 1 orang
P:
SP 2 teratasi lanjutkan SP 3
SP 3 Isolasi sosial S:
SP 3 Pasien - Klien mengatakan sudah bisa berkenalan
1. Melatih pasien berinteraksi secara bertahap - Klien sudah dapat mempraktekan
-tahap berkenalan dengan 1 orang
2. Latihan bercakap -cakap
3. Memasukan pada jadwal kegiatan harian O:

- Klien sudah bisa berkenalan dengan 1


orang
- Klien sudah bisa menyebutkan
keuntungan berinteraksi
A:

- Klien mampu mengidentifikasi keuntungan


berkenalan \
- Klien bisa berkenalan dengan 1 orang dan 2
orang

P:
Optimalkan SP 3

Diagnosis Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi


Harga Diri Rendah SP 1 dan SP 2 : S:
Melatih klien meningkatkan kemampuan melakukan - Pasien mengatakan sudah bisa
kegiatan pertama (menyapu ruangan dan memasak) menyapu ruangan dan membersihkan
1. Melakukan salam terapeutik. ruangan
2. Mengevaluasi perasaan klien - Pasien mengatakan kadang-kadang ia
3. Melakukan kontrak waktu dengan klien 4. membersihkan ruanganya
- Pasien mengatakan sudah mulai berani
Menjelaskan dan mempraktekan cara menyapu
untuk menyapu lorong rumah sakit
ruangan dan memasak O:
4. Menyuruh klien mempraktekan menyapu ruangan - Pasien tampak bisa melakukan setelah
dan memasak diarahkan
5. Melakukan evaluasi terhadap latihan kegiatan A:
menyapu ruangan dan memasak yang diajarkan - Pasien melakukan kegiatan mandiri
pada klien tanpa arahan \
6. Melakukan rencana tindak lanjut Melakukan
P : Optimalkan kemampuan SP 1 dan 2
kontrak waktu selanjutnya.
SP 3 : S:
1. Melatih klien meningkatkan kemampuan - Klien mengatakan sudah bisa mengaji/
melakukan kegiatan pertama (mengaji/membaca membaca Al Quran
Al Quran). - Klien mengatkan sudah mulai terbiasa
untuk berdoa sebelum melakukan
2. Melakukan salam terapeutik.
aktivitas.
3. Mengevaluasi perasaan klien O:
4. Melakukan kontrak waktu dengan klien 4. - Klien tampak bisa melakukannya
Menjelaskan dan mempraktekan cara mengaji/ setelah diarahkan
membaca Al Quran. - Klien tampak percay diri mempraktikan
5. Menyuruh klien mempraktekan membaca Al semuanya.
Quran A:
- Klien melakukan kegiatan mandiri
6. Melakukan evaluasi terhadap latihan kegiatan
tampa arahan.
(mengaji/membaca Al Quran ) yang diajarkan -
pada klien P:
7. Melakukan rencana tindak lanjut Optimalkan kemampuan SP 3 HDR
8. Melakukan kontrak waktu selanjutnya
SP4 : S:
1. Melatih klien meningkatkan kemampuan - Klien mengatakan sudah bisa
melakukan kegiatan kedua (mencuci). melakukan mencuci
2. Melakukan salam terape utik. - Klien mengatakan setelah melakukan
kegiatan selalu membersihkan kembali
3. Mengevaluasi kembali cara merapikan membaca
O:
Al Quran - Klien tampak bisa melakukannya
4. Melakukan kontrak waktu dengan klien 4. setelah diarahkan
Menjelaskan dan mempraktekan cara mencuci A:
yang benar - Klien melakukan kegiatan mandiri
5. Menyuruh klien mempraktekan cara mencuci tampak arahan.
yang benar
6. Melakukan evaluasi terhadap latihan kegiatan P:
(mencuci) yang diajarkan - Optimalkan kemapuan SP 4 HDR
7. Melakukan rencanatindak lanjut
8. Melakukan kontrak waktu selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai