Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN JIWA DENGAN

ISOLASI SOSIAL

AMELIA KHAIRANI DAMAYANTI


2030011

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2020
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
STIKES HANG TUAH SURABAYA

RUANG RAWAT : - TANGGAL DIRAWAT :-


I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Nn. S Tanggal Pengkajian :27-10-2020
Umur : 28 Tahun
No RM :-

II. ALASAN MASUK


-
KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan lebih suka menyendiri, malas bergaul dengan orang lain karna
takut untuk dipukuli, dan pasien nampak menyendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?  Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya  Berhasil  Kurang berhasil  Tidak berhasil
3. Trauma
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan /20-23 tahun
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Penjelasan No. 1,2,3
Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, tapi klien mengalami
penolakan dari keluarganya karna klien tidak pernah dilibatkan dalam
pengambilan keputusan didalam keluarganya, serta pasien dilarang keluar rumah
sendirian oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan :  Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
 Berduka disfungsional
 Berduka antisipasi
 Respon pasca trauma perkosaan
 Resiko tinggi kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa  Ya  Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan / Perawatan
_________________ _____________ __________________________
_________________ _____________ __________________________
_________________ _____________ __________________________
Masalah Keperawatan :  Koping keluarga tidak efektif/ketidakmampuan
 Koping keluarga tidak efektif kompromi
 Resiko tinggi kekerasan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan selalu diperintah dengan kata-kata yang kasar oleh kakaknya.
Masalah Keperawatan :  Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
 Berduka disfungsional
 Berduka antisipasi
 Respon pasca trauma perkosaan
 Resiko tinggi kekerasan
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Pernapasan : 20 x/menit
2. Pengukuran
TB : 150 cm
BB : 45 Kg
3. Keluhan Fisik :  Ya  Tidak
Penjelasan : Klien tidak memiliki keluhan fisik
Masalah Keperawatan :  Risiko perubahan suhu tubuh
 Deficit volume cairan
 Kelebihan volume cairan
 Resiko tinggi terhadap infeksi
 Perubahan nutrisi < kebutuhan tubuh
 Perubahan nutrisi > kebutuhan tubuh
 Perubahan perlindungan
 Kerusakan integrasi kulit
 Perubahan membrane mukosa oral
 Perubahan pola eliminasi feses

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki : Tinggal Serumah

: Perempuan : Garis Keturunan


: Garis Perkawinan
: Klien : Meninggal

Penjelasan :
Pola Asuh : klien di asuh oleh kedua orang tuanya.
Pola komunikasi : klien adalah introvert karna klien mengatakan saat klien
memiliki masalah klien tidak menceritakannya pada orang
lain.
Pengambil keputusan : pengambil keputusan dalam keluarga adalah ayah klien
dalam bentuk kepemimpinan demokratis.
Masalah Keperawatan :  Koping keluarga tidak efektif/ketidakmampuan
 Koping keluarga tidak efektif kompromi
 Resiko tinggi kekerasan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan merasa puas dan menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas :
Klien mengatakan belum menikah, merupakan anak ke-empat dari lima
bersaudara
c. Peran :
Klien berperan sebagai seorang anak perempuan dalam keluarganya dan klien
mampu menjalankan perannya tersebut karna klien mengatakan selalu
menuruti perintah orang tuanya seperti membantu ibunya dalam mengerjakan
pekerjaan rumah diantaranya menyapu, mengepel, dan memasak.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan berharap keluarganya bisa menerima dirinya
e. Harga diri :
Klien mengatakan kecewa karena ibunya tidak pernah datang membesuk
waktu dia di RSJ dan dirumah pun Ibunya tidak mengurusnya dan klien juga
merasa tidak diharapkan lagi oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan :  Pengabaian unilateral
 Gangguan citra tubuh
 Gangguan identitas pribadi
 HDR situasional
 HDR Kronik

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan pernah mengikuti kegiatan kelompok keagamaan katolik di
gereja.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain dan lebih senang
bekerja di rumah.
Masalah Keperawatan :  Kerusakan komunikasi verbal
 Isolasi sosial
 Kerusakan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan :
Klien tidak mengetahui dirinya mengalami gangguan jiwa klien meyakini
dirinya sehat.
b. Kegiatan Ibadah :
Klin mengatakan rajin ke gereja dan menurut klien berdoa di gereja merupakan
suatu kewajiban.
Masalah Keperawatan :  Distress Spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi  Penggunaan pakaian  Cara berpakaian tidak
Tidak sesuai seperti biasanya
Penjelasan :
Klien tampak memakai pakaian yang lengkap dan sesuai, klien tampak agak rapi,
rambut pendek berwarna hitam terurai,tapi gigi nampak kotor.
Masalah Keperawatan :  Sindrom deficit perawatan diri
(makan, mandi, berpakaian, toileting, instrumentasi)
2. Pembicaraan
 Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren
 Apatis  Lambat  Membisu  Tidak mampu memulai pembicaran
Penjelasan
Cara bicara lambat dan suara pelan, bicara hanya ketika ditanya degan jawaban
singkat, klien mengatakan bingung ingin memulai pembicaraan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan :  Kerusakan komunikasi verbal
 Kerusakan komunikasi

3. Aktifitas motorik
 Lesu  Tegang  Gelisah  Agitasi
 Tik  Grimasen  Tremor  Kompulsif
Penjelasan :
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien berdiam diri dan menghabiskan
waktunya ditempat tidur
Masalah Keperawatan :  Risiko tinggi cedera
 Deficit aktivitas deversional/hiburan
 Intoleransi aktivitas
 Kerusakan mobilitas fisik
4. Alam Perasaan
 Sedih  Ketakutan  Putus asa  Khawatir  Gembira berlebihan
Penjelasan :
Klien merasa ketakutan dan merasa akan dipukul jika ingin memulai pembicaraan
dengan orang lain.
Masalah Keperawatan :  Risiko tinggi cedera
 Keputusasaan
 Ansietas
 Ketakutan
 Resiko tinggi membahayakan diri
 Resiko tinggi mutilasi diri
 Ketidakberdayaan
5. Afek
 Datar  Tumpul  Labil  Tidak sesuai
Penjelasan :
Klien hanya mau bicara ketika ditanya
Masalah Keperawatan :  Risiko tinggi cedera
 Kerusakan komunikasi
 Kerusakan komunikasi verbal
 Kerusakan interaksi sosial
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan  Tidak kooperatif  Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang  Defensif  Curiga
Penjelasan :
Klien lebih sering menundukkan kepala
Masalah Keperawatan :  Kerusakan komunikasi
 Isolasi sosial
 Kerusakan interaksi sosial
 Resiko tinggi membahayakan diri
 Resiko tinggi mutilasi diri
 Resiko tinggi kekerasan
7. Persepsi/Halusinasi
 Pendengaran  Penglihatan  Perabaan
 Pengecepan  Penghidu
Penjelasan :
Klien mengalami halusinasi terbukti dengan klien mengatakan mendengar suara-
suara aneh dan klien juga pernah terlihat berbicara sendiri.
Masalah Keperawatan :  Perubahan sensori perceptual (pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, penghiduan)
8. Proses Pikir
 Sirkumstansial  Tangensial  Kehilangan Asosiasi
 Fight of idea  Blocking  Pengulangan Pembicaraan
Persevarasi
Penjelasan :
Selama pengkajian/ wawancara, klien dapat mejawab pertanyaan sesuai dengan
topik pembicaraan.
Masalah Keperawatan :  Perubahan proses pikir

9. Isi Pikir
 Obsesi  Fobia  Hipokondria
 Depersonalisasi  Ide yang terkait  Pikiran Magis
Waham
 Agama  Normatik  Kebesaran  Curiga
 Nihilstik  Sisip pikir  Siar pikir  Kontrol pikir

Penjelasan :
Tidak ditemukan adanya gangguan isi pikir
Masalah Keperawatan :  Perubahan proses pikir
10. Tingkat Kesadaran
 Bingung  Sedasi  Stupor
Disorientasi
 Waktu  Tempat  Orang
Penjelasan :
Klien terkadang bingung saat menjawab pertanyaan, klien tidak mengalami
disorientasi terbukti klien mengetahui waktu pagi, siang, sore, dan malam, begitu
pula waktu mandi dan makan, serta klien mengenal pengkaji dan beberapa pasien
lain.
Masalah Keperawatan :  Risiko tinggi cedera
 Perubahan proses pikir
11. Memori
 Gangguan daya ingat  Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini  Konfabulasi
Penjelasan :
Klien tidak mengingat kejadian- kejadian pada masa lalunya
Masalah Keperawatan :  Perubahan proses pikir
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih  Tidak mampu  Tidak mampu berhitung
 Berkonsentrasi  Sederhana
Penjelasan :
Klien mampu menyebutkan perhitungan 1-10 tapi . Untuk kemampuan berhitung,
klien kurang mampu dibuktikan dengan jawaban 2 + 2 = 4, 10 -7 = 11, 3 + 2 = 5,
tetapi saat dikatakan salah, klien sudah mampu memberikan jawaban yang benar
Masalah Keperawatan :  Perubahan proses pikir
 Isolasi sosial
13. Kemampuan Penilaian
 Gangguan ringan  Gangguan bermakna
Penjelasan :
Tidak ada gangguan, klien mampu mengambil keputusan yang sederhana misalnya
ketka diberikan pilihan seperti duluan mana mandi atau makan, klien menjawab
mandi dulu lalu makan.
Masalah Keperawatan :  Perubahan proses pikir
14. Daya Tilik Diri
 Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal di luar
dirinya
Penjelasan :
Klien mengatakan ia sehat dan masuk ke Rumah Sakit karna ingin berobat.
Masalah Keperawatan :  Ketidakefektifan regimen teraputik
 Ketidakpatuhan
 Perubahan proses pikir
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Bantuan minimal Bantuan partial Bantuan total
1. Makan
2. BAB / BAK
3. Mandi
4. Berpakaian / Berhias
5. Istirahat dan tidur
6. Penggunaan obat
7. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan Keuangan
9. Kegiatan di luar rumah
Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Penjelasan :
1. Makan
 Klien mampu makan dengan mandiri dan dilakukan dengan baik
seperti biasanya, klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore. Minum
± 5 gelas perhari
2. BAB/BAK
 Klien BAB 1x sehari, BAK ± 5x sehari dan mampu melakukan
eliminasi dengan baik, menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK
dengan baik.
3. Mandi
 Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari. Menyikat
gigi saat mandi hanya dilakukan pada saat pagi hari, kebersihan
tubuh baik
4. Berpakaian
 Klien mengganti pakaian 1x sehari
5. Pola Istirahat Tidur
 Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur, karena klien
dapat tidur dengan kulitas 6-8 jam perhari sedangkan siang 2-3
jam perhari
6. Penggunaan Obat
 Klien mengatakan masih mengonsumsi obat, jika klien kontrol
7. Aktivitas di dalam rumah
 Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci,
menyapu,memasak,dll.
8. Aktivitas di luar rumah
 Klien mengatakan keluar rumah jika ingin ke pasar, ke gereja
serta membeli sesuatu di warung dekat rumah. Pasien di temani
salah satu anggota keluarganya.
Masalah Keperawatan :  Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Perubahan pola eliminasi
 Sindrom defisit
 Gangguan pola tidur
 Perubahan nutrisi
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat / berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktifitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya ….  Lainnya ….
Penjelasan :
Klien lambat berespon saat menjawab pertanyaan, terkesan malas / bosan. Klien
mengatakan saat ada masalah klien tidak mau menceritakannya pada orang lain,
klien lebih banyak berdiam diri dan jarang beraktivitas diluar kamar.
Masalah Keperawatan :  Koping tidak efektif / maladaptif
IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
 Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
 Koping  Obat-obatan
 Lainnya ….
Penjelasan :
Klien tidak tahu ia sakit apa, dan mengatakan ia ke Rumah Sakit untuk berobat
Masalah Keperawatan :  Koping tidak efektif / maladaptif
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah situasional
3. Risiko perubahan sensori persepsi : halusinasi

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH

1 DS : Isolasi Sosial
Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain
DO :
- Klien nampak lesu, malas beraktivitas
- Klien lebih sering berdiam diri dan menghabiskan
waktunya dirumahnya/ditempat tidur
- Kontak mata kurang, klien lebih sering
menundukkan kepalanya
- Afek tumpul

2 DS : Harga Diri rendah


Klien merasa tidak diharapkan lagi oleh keluarganya,
karena penyakitnya tersebut
DO :
- Cara bicara lambat dan suara pelan
- Bicara hanya ketika ditanya dengan jawaban
singkat
- Kontak mata kurang, klien lebih sering
menundukkan kepalanya
- Klien lebih sering berdiam diri

3 DS = Gangguan Persepsi
Klien mengatakan pernah mendengar suara-suara aneh Sensori : Halusinasi
DO = Pendengaran
- Klien sering menyendiri
- Klien terkadang berbicara sendiri
- Klien sering bengong / melamun

XI. POHON MASALAH


Risiko Perubahan Sensori Presepsi
Halusinasi

Isolasi Sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri :Harga Diri Rendah

XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Gangguan Persepsi Sensori
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn. S


Ruangan :-
No. RM :-

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Isolasi sosial
TUM =
Klien dapat berinteraksi
denganorang lain
TUK =

1. Klien dapat Setelah 2x interaksi klien 1. Identifikasi penyebab isolasi


menyebutkan dapat menyebutkan penyebab sosial pasien.
penyebab isolasi isolasi a. Tanyakan siapa yang paling
dekat
b. Siapa yang tidk dekat
c. Apa sebabnya

2. Klien mampu Setelah 2x interaksi klien 2. Diskusi dengan pasien tentang


menyebutkn dapat menyebutkan keuntungan punya teman dan
keuntugan punya keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
teman dan bercakap-cakap
bercakap-cakap
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

3. Klien mampu
3. Diskusikan dengan pasien tentang
menyebutkan Setelah 2x interaksi klien
keugian tidak punya teman dan
kerugian tidak dpat menyebutkan kerugian
bercakap-cakap
punya teman dan punya teman dan bercakap-
bercakp-cakap cakap

4. Klien dapat
4. Ajarkan pasien cara berkenalan
melaksanankan Setelah 2x interaksi klien
Anjurkan kegiatan latihan
hubungan sosial dapat melaksanakan
berkenalan berbicara saat
secara bertahap hubungan sosial secara
melakukan hubungan sosial
bertahap

5. Klien dapat
5. Evaluasi kegiatan latihan
mempraktekkan cara Setelah 2x interksi klien
berkenalan, berbicara saat
berkenalan berbicara dapat berkenalan dan
melakukan kegiatan harian san
saat melakukan berbicara saat melakukan
sosialisasi
kegiatan harian dan kegiatan harian
Ajarkan kegiatan harian
sosialisasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn. S


Ruangan :-
No. RM :-

Dx.Keperawatan/S
NO Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
P

1 Isolasi Sosial/ Selasa/ DATA S


SP1P 27-10-2020  Klien mengatakan punya teman
1. Klien mengatakan malas berhubungan dengan dekat namanya Nn”A” sebabnya
orang lain karena ia baik
2. Klien merasa tidak diharapkan lagi oleh  Klien mengatakan tidak punya
keluarganya teman tidak dekat
3. Klien mengatakan saat ada masalah, klien tidak  Klien mengatakan lebih suka
menceritaannya pada orang lain. menyendiri
4. Klien nampak lesu, malas beraktivitas  Klien mengatakan susah
5. Klien lebih sering berdiam diri dan mengajak orang lain berbicara
menghabiskan waktunya di tempat tidur  Klien mengatakan malas
6. Kontak mata kurang, klien lebih sering berbicara dengan orang lain
menundukkan kepalanya O
7. Afek tumpul  Klien nampak Malas bergaul,
8. Cara bicara lambat dan suara pelan beraktifitas sendiri tampa banyak
9. Bicara hanya ketika ditanya dengan jawaban bercerita, ekspresi wajah kurang
singkat berseri
10.Klien lebih sering berdiam diri

DX = Isolasi Sosial A
Dx.Keperawatan/S
NO Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
P
SP1P  Isolasi Soial (+)
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial : P
1) Siapa yang serumah  Latihan berkenalan
2) Siapa yang dekat - Latihan berkenalan dengan
3) Siapa yang tidak dekat teman 2x sehari
4) Apa sebabnya - Latihan berkenalan dengan
2. Mengetahui Keuntungan punya teman dan perawat 2x sehari
bercakap-cakap
3. Mengetahui Kerugian tidak punya teman dan
tidak bercakap-cakap
4. Melatih cara berkenalan dengan teman dan
tamu
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan
1) Latihan berkenalan dengan teman 2x
sehari
2) Latihan berkenalan dengan perawat 2x
sehari

S
Dx.Keperawatan/S
NO Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
P
 klien mengatakan masih
mengingat cara berkenalan
dengan teman kamar atau
perawat
 Klien mengatakan ingin di
SP2P ajar lagi cara berbicara saat
1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan (berkenalan melakukan kegiatan harian
dengan teman dan perawat) O
2. Melatih cara berbicara saat melakukan kegiatan  nampak dapat berkenalan
harian dengan bantuan
1) Mengucapkan kata “Trimakasih” jika  Beraktivitas sendiri tampa
berbuat baik adanya bantuan
2 Isolasi Sosial / Rabu / 2) Mengucapkan kata “Minta Maaf” jika  Ekspresi wajah kurang
SP2P 28-10-2020 berbuat salah berserih
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk A
latihan berkenalan  Isolasi Sosial (+)
1) Latihan berkenalan dengan teman 2x sehari P
2) Latihan berkenalan dengan perawat 2x  Latihan berkenalan 2-3 orang
sehari dan berbicara saat melakukan
kegiatan harian
- Latihan berkenalan
dengan teman 2x sehari
- Latihan berkenalan
dengan perawat 2x
sehari
Dx.Keperawatan/S
NO Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
P

3 Isolasi sosial/ Kamis/ SP3P S


SP3P 29-10-2020 1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan  Klien mengatakan sudah
(berkenalan dengan teman, perawat atau tamu), mengetahui caraberkenalan
bicara saat melakukan dua kegiatan harian.  Klien mengatakan susah memulai
2. Melatih cara berbicara saat melakukan kegiatan pembicaraan
harian O
3. Memasukkan pada kegiatan untuk latihan  Nampak dapat berkenalan
berkenalan 4-5 orang,berbicara saat melakukan  Beraktivitas sendiri tampa adanya
4 kegiatan harian bantuan
 Ekspresi wajah kurang berserih
A
 Isolasi Sosial (+)
P
 Latihan berkenalan 4-5 orang dan
berbicara saat melakukan
kegiatan harian
- Latihan berkenalan dengan
teman 3x sehari
- Latihan berkenalan dengan
perawat atau tamu 3x sehari
Dx.Keperawatan/S
NO Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
P
SP4P S
4 Isolasi sosial / Jum’at/ 1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan  klien mengatakan sudah
SP4P 30-10-2020 (berkenalan dengan temannya) bicara saat mengetahui cara berkenalan
melakukan empat kegiatan harian.  Klien mengatakan sudah banyak
2. Melatih cara bicara sosial : meminta sesuatu. teman
Menjawab sesuatu  Klien mengatakan sudah bisa
3. Memasukkan pada kegiatan untuk latihan menjawab beberapa pertanyaan
berkenalan > 5 orang baru,berbicara saat temannya
melakukan kegiatan hariandan sosialisasi  Klien mengatakan takut meminta
sesuatu
O
 nampak dapat berkenalan
 Beraktivitas sendiri tampa adanya
bantuan
 Ekspresi wajah kurang berserih
 Klien nampak mempraktekkan
cara bicara sosial : menjawab
pertanyaan temannya
A
 Isolasi Sosial Mulai berkurang
P
 Latihan berkenalan >5 orang
baru, berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan bersosialisasi
- Latihan berkenalan
dengan teman 3x sehari
- Latihan berkenalan
dengan perawat atau tamu
Dx.Keperawatan/S
NO Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI
P

3x sehari
5 S
 klien mengatakan sudah dapat
berkenalan secara mandiri
 Klien mengatakan sudah banyak
teman
 Klien mengatakan suka punya
banyak teman
SP5P O
1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan  nampak dapat berkenalan
berbicara saat melakukan kegiatan harian dan  Klien nampak senang
sosialisasi (Berkenalan dengan  Klien nampak mempraktekkan
teman/perawat) kegiatan hariannya
Isolasi Sosial/ Sabtu/ 2. Melatih kegiatan harian  Klien nampak bersosialisasi
SP5P 31-10-2020 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri dengan teman sekamarnya
4. Menilai apakah isolasi sosial teratasi A
 Isolasi Sosial (-)
P
 Pertahankan
Latihan berkenalan >5 orang
baru, berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan bersosialisasi
- Latihan berkenalan
dengan teman, perawat,
saudara atau tamu 3x
sehari

Anda mungkin juga menyukai