Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Kekerasan
pada Perempuan”. Salam serta salawat penulis peruntukkan kepada Nabi Muhammad SAW.
yang telah menjadi panutan umat manusia.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari
dosen pengampu Ibu Fitriani, S.Kep, Ns, M.Kes pada mata kuliah Keperawatan Kesehatan
Reproduksi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang topik
makalah yang diberikan oleh dosen bagi para pembaca dan penulis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih dalam pembuatan makalah ini dan Ibu dosen,
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Kelompok V
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata
KataPengantar…………………..…………………..…………..…………..………….i
Pengantar…………………..…………………..…………..…………..……………….i
Daftar
DaftarIsi………….…..…………..…………..…………..…………..…………...........ii
Isi………….…..…………..…………..…………..…………..…………..................ii
BAB
BABIIPENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar
LatarBelakang…………..…………..…………..…………………..………….1
Belakang…………..…………..…………..…………………..…………...….1
B.
B. Rumusan
RumusanMasalah………..…………..…………..…………………..…………2
Masalah………..…………..…………..…………………..……………...2
C.
C. Tujuan
TujuanPenulisan…………..…………..………….……..…………..…….........2
Penulisan…………..…………..………….……..…………..……................2
D.
D. Manfaat
ManfaatPenulisan……..…………..………….……..…………..……...............2
Penulisan……..…………..………….……..…………..……......................2
BAB
BABII
IITINJAUAN
TINJAUANPUSTAKA
PUSTAKA
A.
A. Definisi
DefinisiKDRT………..………..…………..........................................................3
KDRT………..………..…………................................................................3
B.
B. Bentuk-bentuk
Bentuk-bentukkekerasan
kekerasanterhadap
terhadapperempuan…….............................................3
perempuan……...................................................3
C.
C. Faktor
Faktorpenyebab KDRT.........................................................................................4
penyebab
D. Dampak kekerasan terhadap kesehatan reproduksi……..……...………………...6
KDRT...............................................................................................4
E.
D. Asuhan
Dampakkeperawatan dalam menolong
kekerasan terhadap kesehatankaum perempuan KDRT...………………9
reproduksi……..……...………………........6
E. Asuhan keperawatan dalam menolong kaum perempuan KDRT...
BAB III PENUTUP
………………….9
A. Kesimpulan…………..…………..…………..…………..……..………………10
BAB III PENUTUP
B. Saran…………..…..…………..…………..…………..………………………..10
A. Kesimpulan…………..…………..…………..…………..……..………………….10
DAFTAR PUSTA
B. Saran…………..…..…………..…………..…………..…………………………....10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekerasan terhadap perempuan sampai saat ini masih menjadi isu yang sangat
penting, baik itu di dalam negeri ataupun di luar negeri. Kekerasan ini terjadi dalam
segala bidang kehidupan baik itu dalam lingkungan budaya maupun agama.
Terjadinya kekerasan terhadap perempuan pada akhirnya akan menghambat
perempuan untuk terlibat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pendidikan.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia yang terdaftar dalam Simfoni mulai 1 januari 2023 hingga saat ini
angka korban kekerasan perempuan mencapai 8.232 yang meliputi kekerasan fisik,
psikis, seksual, eksploitasi, trafficking, penelataran, dan lainnya (Kemenpppa, 2023).
Kekerasan terhadap perempuan di ranah personal terjadi dalam berbagai jenis,
seperti kekerasan terhadap istri (KTI), kekerasan dalam pacaran (KdP), kekerasan
terhadap anak perempuan (KTAP), kekerasan yang dilakukan oleh mantan suami
(KMS) dan kekerasan mantan pacar (KMP), kekerasan yang terjadi pada pekerja
rumah tangga, dan ranah personal lainnya (Komnas Perempuan 2021).
Kekerasan memang tidak memandang gender, namun terlihat sangat jelas dari
data yang disajikan di atas bahwa kekerasan terhadap perempuan sangatlah
mengkhawatirkan. Selain itu, Kemen PPA juga menyajikan data bahwa Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan kekerasan dengan tingkat paling tinggi
saat ini (Kementrian Perlindungan Perempuan dan Anak 2020). Bentuk KDRT tidak
hanya kekerasan secara fisik, namun masih ada bentuk lainnya dan lebih kompleks.
Sehingga sangat dibutuhkan Undang-Undang yang dapat melindungi korban KDRT,
khususnya terhadap perempuan yang lebih sering menjadi korban KDRT. Tercantum
dalam Pasal 5 UndangUndang No. 23 tahun 2004 Tentang PKDRT mengenai setiap
kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual atau penelantaran rumah tangga.
Undang-Undang tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan, penanganan
secara khusus, pendampingan oleh pekerja sosial, dan pelayanan bimbingan
kerohanian terhadap korban KDRT.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan KDRT?
2. Apa saja bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan?
3. Jelaskan faktor penyebab terjadinya KDRT?
4. Bagaimana dampak kekerasan terhadap kesehatan reproduksi?
5. Bagaimana asuhan keperawatan yang dapat diberikan untuk menolong kaum
perempuan dari tindak kekerasan dalam rumah tangga?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Dapat mengetahui definisi KDRT
2. Dapat mengetahui kekerasan terhadap perempuan
3. Dapat mengetahui faktor penyebab terjadinya KDRT
4. Dapat mengetahui dampak kekerasan terhadap kesehatan reproduksi
5. Dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan untuk
menolong kaum perempuan dari tindak kekerasan dalam rumah tangga
adalah
D. Manfaat Penulisan
Hasil pembelajaran ini diharapkan dapat mempumyai manfaat bagi penulis dan
pembaca.
1. Manfaat bagi penulis, penulisan ini memberikan pengetahuan tentang
Kekerasan pada Perempuan.
2. Manfaat dari pembaca, penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan
kajian atau referensi tambahan tentang Kekerasan pada Perempuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik, seksual, psikologis, dan/ atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, dan perampasan kemerdekaan secara
melawan hukum dalam lingkup rumah tangga (Pemerintah Indonesia 2004). Tingkat
KDRT yang setiap tahunnya cenderung meningkat menandakan bahwa korban mulai
menyadari bahwa tindak KDRT bukanlah sesuatu yang dapat dinormalisasi, sehingga
korban memiliki hak untuk memperjuangkan hak hidup aman dan lebih baik. Namun,
dengan tingkat KDRT yang cenderung meningkat juga memberikan tanda bahwa
sangat dibutuhkannya peninjauan ulang terhadap perlindungan yang telah ada dan
dilakukan saat ini agar dapat lebih efisien dalam terhadap perlindungan korban
KDRT (Alimi, R., & Nurwati, N., 2021).
Kekerasan dalam rumah tangga menurut Undang-undang RI No. 23 tahun
2004 adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang
berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,
dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga.
Menurut Bonaparte 2012 dalam Alimi, R., & Nurwati, N., 2021, ada
beberapa hambatan dalam penangan dan perlindungan korban KDRT, misalnya
korban mencabut pengaduan dengan berbagai alasan, misalnya demi keutuhan
keluarga atau kondisi psikologis anak, korban secara ekonomi tergantung pada
pelaku, korban takut ancaman dari pelaku/ suami, dan adanya campur tangan
pihak keluarga atau alasan budaya/adat/norma agama. Kurangnya bukti, yang
disebabkan beberapa hal, misalnya menghindari anak sebagai saksi, mengingat
kondisi psikologis anak dan dampaknya; menjaga netralitas saksi dalam
lingkungan rumah tangga; korban tidak langsung melapor setelah kejadian
sehingga terjadi kesulitan ketika melakukan visum; penelantaran ekonomi karena
pelaku tidak mempunyai pekerjaan/ penghasilan (Susiana 2020 dalam Alimi, R.,
& Nurwati, N., 2021).
5. Asuhan keperawatan yang dapat diberikan untuk menolong kaum perempuan dari
tindak kekerasan dalam rumah tangga
Asuhan keperawatan yang dapat diberikan untuk menolong kaum perempuan
dari tindak kekerasan dalam rumah tangga adalah
a. Merekomendasikan tempat perlindungan seperti crisis center, shelter dan one
stop crisis center.
b. Memberikan pendampingan psikologis dan pelayanan pengobatan fisik
korban. Disini perawat dapat berperan dengan fokus meningkatkan harga diri
korban, memfasilitasi ekspresi perasaan korban, dan meningkatkan
lingkungan sosial yang memungkinkan.
c. Memberikan pendampingan hukum dalam acara peradilan.
d. Melatih kader-kader (LSM) untuk mampu menjadi pendampingan korban
kekerasan.
e. Mengadakan pelatihan mengenai perlindungan pada korban tindak kekerasan
dalam rumah tangga sebagai bekal perawat untuk mendampingi korban,
Sutrisminah, E. (2023).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang, terutama perempuan, yang menyebabkan penderitaan fisik, seksual,
psikologis, atau penelantaran dalam lingkup rumah tangga. KDRT dapat berupa
kekerasan fisik, psikis, seksual, atau penelantaran rumah tangga. Faktor penyebab
KDRT antara lain ketidakseimbangan kekuasaan antara suami dan istri,
ketergantungan ekonomi, kekerasan sebagai alat penyelesaian konflik, persaingan
antara suami dan istri, frustasi, dan kurangnya kesempatan bagi perempuan dalam
proses hukum. KDRT juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan reproduksi
perempuan, seperti gangguan menstruasi, komplikasi kehamilan dan persalinan, dan
perubahan pola pikir, emosi, dan ekonomi keluarga. Upaya penghapusan KDRT
perlu dilakukan dengan memperhatikan perlindungan korban, pemahaman hukum,
pemberdayaan perempuan, dan pencegahan KDRT.
B. Saran
Sebagai seorang perawat diharapkan lebih meningkatkan kemampuan dalam
mendengarkan dan memberikan dukungan emosional, menjaga kerahasian, serta
melakukan pendekatan sosial pada korban. Sehingga kita bisa dikatakan sebagai
perawat professional dan di percaya oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Alimi, R., & Nurwati, N. (2021). Faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga
terhadap perempuan. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(JPPM), 2(1), 20-27. Diakses pada tanggal 19 Mei 2023 pada Pukul 22.40 Wita
dengan Website
http://journal.unpad.ac.id/jppm/article/view/33434
Sutrisminah, E. (2023). Dampak kekerasan pada istri dalam rumah tangga terhadap kesehatan
reproduksi. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 50(127), 23-34. Diakses pada tanggal 19
Mei 2023 pada Pukul 22.30 Wita dengan Website
https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung/article/view/62