Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PENYAKIT

ASMATIKUS

PENGKAJIAN

A. DATA UMUM
1. Identitas klien
Nama inisial klien : Ny. A
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : .SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Sumber Informasi : Keluarga (Suami)
Alamat : Jln. Pahlawan
Tanggal masuk RS/RB : 11 Mei 2023
Nomor Rekam Medis : 20.02.1350
Diagnosa Medis : Asmatikus
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Pahlawan
Hubungan dengan klien : Suami

B. ALASAN MASUK RS/KELUHAN UTAMA


Klien datang dengan keluhan sesak napas

C. PENGKAJIAN PRIMER
 Airway :
Klien sulit bernapas, saat diauskultasi terdapat suara napas tambahan wheezing.
 Breathing :
Suara napas tidak teratur, RR 30×/ menit, PCH+, terlihat penggunaan otot bantu
napas, napas cepat dan dangkal, ekspirasi memanjang,
 Circulation :
TD 120/80 mmHg, nadi teraba lemah, CRT >3 detik
 Disability :
Klien merespon saat diberikan rangsangan verbal berupa suara dan tepukan.
 Exposure :
Tidak terdapat luka pada tubuh pasien, akral dingin.

D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


 Riwayat Penyakit :
Klien mengatakan riwayat kekambuhan asmanya ± setahun 3×. Klien tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabetes.
 Riwayat perawatan :
Klien pernah masuk RS 3 tahun yang lalu dengan penyakit yang sama
 Riwayat pengobatan :
Keluarga mengatakan jika klien menggunakan obat jika asmanya kembali
kambuh
 Riwayat pembedahan :
Klien tidak memiliki riwayat operasi.
 Riwayat alergi :
Klien alergi terhadap debu
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Genogram (3 Generasi)

Keterangan:

laki-laki klien

perempuan meninggal

tinggal serumah

Penjelasan:

 G1: ibu dan ayah klien masih hidup. Kedua orang tua klien tidak memiliki
riwayat asma dan penyakit keturunan lain seperti hipertensi dan diabetes
 G2: klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara sedangkan suami klien
merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara.
 G3: klien memiliki 2 anak yang berusia 8 tahun dan 5 tahun.
F. PENGKAJIAN SEKUNDER
 Keadaan Umum : klien terlihat kesulitan bernapas
 Kesadaran : Samnolen
GCS: E=3, V= 4, M=4
 Vital Sign : TD= 120/80 mmHg
RR= 30×/ menit
S=34º C
N= 55×/ menit
 Pemeriksaan Fisik (Head to Toe) :
o Kepala dan rambut
Kepala simetris, rambut bersih, tidak terdapat nyeri tekan
o Kulit
Kulit tampak pucat, akral dingin
o Kuku
Kuku pendek dan bersih
o Mata/penglihatan
Simetris antara mata kanan dan kiri, sclera putih, konjungtiva anemis,
tidak ada edema pada palpebra, tidak ada nyeri tekan dan lepas pada
daerah mata.
o Hidung
Hidung simetris, tidak ada perdarahan pada hidung, keadaan lubang
hidung bersih, terpasang alat bantu napas, tidak ada nyeri tekan ataupun
nyeri lepas pada hidung.
o Telinga
Simetris antara telinga kanan dan kiri, keadaan lubang telinga bersih, tidak
ada nyeri tekan atau nyeri lepas pada telinga, tidak teraba benjolan pada
daun telinga
o Mulut dan gigi
Mulut terlihat bersih, gigi depan masih lengkap, warna bibir sedikit
kecoklatan.
o Leher
Simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran tiroid
o Dada
Terlihat penggunaan otot bantu napas, takipnea, fase ekspirasi memanjang,
tidak ada nyeri tekan, vocal premitus kanan kiri, bunyi sonor, terdapat
suara napas tambahan wheezing, bunyi jantung S1 S2
o Abdomen
Simetris, tidak ada lesi atau kemerahan, bising usus 7×/ menit, bunyi
tympani, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
o Perineum dan genitalia
Labia mayora kering, tidak ada kemerahan dan hemoroid, tidak ada nyeri
o Ekstremitas atas dan bawah
Kulit pucat, tidak ada edema pada ekstremitas, akral dingin, CRT >3 detik,
terpasang infus RL pada tangan kiri

G. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI


1. Nutrisi

No URAIAN SEBELUM MRS SAAT MASUK RS

1 Frekuensi, 3x sehari 2 x sehari

2 Porsi makan 1 piring kecil 1-4 sendok

3 Makanan yang disukai Nasi goreng Nasi goreng

4 Makanan pantangan Udang Udang

5 Diet Tidak ada


Sesuai aturan rumah
sakit (MB)

2. Cairan

No URAIAN SEBELUM MRS SAAT MASUK RS

1 Frekuensi 7-8 gelas/ hari 2-4 gelas/ hari

2 Cara pemenuhan Minum air putih dan Minum air putih, cairan
mengonsumsi buah infus RL
yang mengandung
banyak air
3. Eliminasi BAB

No URAIAN SEBELUM MRS SAAT MASUK RS

1 Frekuensi 1-2 x sehari Tidak pernah BAB

2 Warna Kuning kecoklatan -

3 Konsistensi Sedang -

4 Penggunaan pencahan Tidak ada Tidak ada

4. Eliminasi BAK

No URAIAN SEBELUM MRS SAAT MASUK RS

1 Frekuensi 5-6 x sehari 4-5 x sehari

2 Warna Kuning jernih Kuning pekat

3 Bau Khas Khas

5. Istirahat Tidur

No URAIAN SEBELUM MRS SAAT MASUK RS

1 Frekueni Mulai tidur jam 22.00 Klien sulit tidur karena


dan bangun saat subuh sesak napas

2 Lama tidur 6-7 jam Tidak teratur

3 Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada


6. Aktifitas dan latihan

No URAIAN SEBELUM MRS SAAT MASUK RS

1 Kegiatan Klien bekerja sebagai ibu Klien hanya berbaring


rumah tangga di bed dan sebagian
aktivitas dibantu oleh
keluarga

2 Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada

7. Personal hygiene

No URAIAN SEBELUM MRS SAAT MASUK RS


1 Kebiasaan mandi 2x sehari Tidak pernah mandi,

2 Mencuci rambut 1x 2 sehari -

3 Memotong kuku Potong kuku saat panjang -

H. RIWAYAT PSIKO SOSIO SPRITUAL


 Pola koping
Klien selalu bermusyawarah dengan keluarga untuk menyelesaikan masalah
 Harapan klien terhadap penyakitnya
Klien berharap agar dapat sembuh dari penyakitnya
 Faktor stressor
 Klien sering merasa khawatir jika penyakitnya kembali kambuh
 Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien mengetahui tentang penyakitnya
 Adaptasi
Klien mampu beraptasi dengan lingkungan di sekitarnya
 Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga baik
 Hubungan dengan masyarakat
Hubungan dengan masyarakat baik
 Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Perhatian terhadap lawan bicara kurang, klien hanya merespon saat diberikan
rangsangan berupa suara dan sentuhan.
 Kegiatan keagamaan
Klien selalu mengerjakan ibadah seperti shalat lima waktu dan terkadang
mengikuti kegiatan keagamaan

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
HARI/TANGGAL JENIS HASIL NILAI SATUAN
& JAM PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN NORMAL
Kamis, 11 mei Hemoglobin 11,5 11,7-15,5 gr/dl
2023
Pukul 09.30 Leukosit 15,39 3,6-11
10/ul
WITA
Trombosit 564 150-440 10/ul

Ureum 15 15-38 mg/dl

Creatinin 0,42 0,7-1,4 mg/dl

GDA 200 <140 mg/dl

NA 121,5 1138-142 mg/dl


J. PENATALAKSANAAN MEDIK
1. Pemasangan oksigen
2. Infus RL
3. Nebulizer ventolin 1 ampul
4. Salbutamol 3×2 tablet

DATA FOKUS

Nama Pasien : Ny. A

Umur/J. Kelamin : 32 tahun/ perempuan

Ruangan/Kamar : IGD

Diagnosa Medis : Asmatikus

1. Klien mengeluh sesak napas


2. Klien mengatakan kepala pusing
3. Klien sulit tidur karena sesak napas
4. Klien terlihat menggunakan otot bantu napas
5. Pernapasan cuping hidung
6. RR 30×/ menit
7. N: 55 ×/ menit
8. S: 34º C
9. Fase ekspirasi memanjang
10. Tekanan inspirasi menurun
11. Suara napas tambahan wheezing
12. Po2 menurun 65 mmHg
13. Pola napas cepat dan dangkal
14. Kulit pucat
15. CRT >3 detik
16. Nadi teraba lemah
KLASIFIKASI DATA

Nama Pasien : Ny. A

Umur/J. Kelamin : 32 tahun/ perempuan

Ruangan/Kamar : IGD

Diagnosa Medis : Asmatikus

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengeluh sesak napas 1. Klien terlihat menggunakan otot bantu


2. Klien mengatakan kepala pusing napas
3. Klien sulit tidur karena sesak napas 2. Pernapasan cuping hidung
3. RR 30×/ menit
4. N: 55 ×/ menit
5. S: 34º C
6. Fase ekspirasi memanjang
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Suara napas tambahan wheezing
9. Po2 menurun 65 mmHg
10. Pola napas cepat dan dangkal
11. Kulit pucat
12. CRT >3 detik
13. Nadi teraba lemah
14. Akral dingin
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. A

Umur/J. Kelamin : 32 tahun/ perempuan

Ruangan/Kamar : IGD

Diagnosa Medis : Asmatikus

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1 DS: Hambatan upaya Pola napas tidak efektif
a. Klien mengeluh sesak napas napas
DO:
a. Klien terlihat menggunakan
otot bantu napas
b. Pernapasan cuping hidung
c. RR: 30×/menit
d. Fase ekspirasi memanjang
e. Tekanan ispirasi menurun
f. Suara napas tambahan
wheezing

DS: Ketidakseimbangan Gangguan pertukaran gas


2 a. Klien mengeluh sesak napas ventilasi perfusi
b. Klien mengatakan kepala
pusing
DO:
a. Po2 menurun 65 mmHg
b. Bunyi napas tambahan
wheezing
c. Pernapasan cuping hidung
d. Pola napas cepat dan dangkal
e. Kulit pucat
3 DS: Kekurangan volume Perfusi perifer tidak efektif
a. Klien mengatakan kepala cairan
pusing

DO:
a. CRT >3 detik
b. Nadi teraba lemah
c. Akral dingin
d. Kulit pucat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. A

Umur/J. Kelamin : 32 tahun/ perempuan

Ruangan/Kamar : IGD

Diagnosa Medis : Asmatikus

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI


1. Pola napas tidak efektif b.d 11 Mei 2023 11 Mei 2023
hambatan upaya napas

2. Gangguan pertukaran gas b.d 11 Mei 2023 11 Mei 2023


ketidakseimbangan ventilasi perfusi

3. Perfusi perifer tidak efektif b.d 11 Mei 2023 11 Mei 2023


kekurangan volume cairan
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. A Ruangan/Kamar : IGD


Umur/J. Kelamin : 32 tahun / perempuan Diagnosa Medis : Asmatikus

DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama: Observasi
hambatan upaya napas ditandai keperawatan selama 1 x 8 jam, 1. Manajemen jalan napas a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
dengan: maka pola napas membaik, dengan usaha napas)
kriteria hasil: b. Monitor bunyi napas tambahan (misalnya:
DS: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
a. Klien mengeluh sesak napas a. Dispnea menurun (5) c. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
DO: b. Penggunaan otot bantu Terapeutik
a. Klien terlihat menggunakan napas menurun (5) a. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
otot bantu napas c. Pemanjangan fase ekspirasi head-tilt dan chin-lift (jaw thrust jika curiga
b. Pernapasan cuping hidung menurun (5) trauma fraktur servikal)
c. RR: 30×/menit d. Frekuensi napas membaik b. Posisikan semi-fowler atau fowler
d. Fase ekspirasi memanjang (5) c. Berikan minum hangat
e. Tekanan ispirasi menurun e. Kedalaman napas membaik d. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Suara napas tambahan (5) e. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
wheezing detik
f. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
g. Keluarkan sumbatan benda padat dengan
forsep McGill
h. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
tidak ada kontraindikasi
b. Ajarkan Teknik batuk efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberian bronkodilator,


ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

2. Pemantauan Respirasi Observasi


a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas
b. Monitor pola napas (seperti bradypnea,
takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-
stokes, biot, ataksik)
c. Monitor kemampuan batuk efektif
d. Monitor adanya produksi sputum
e. Monitor adanya sumbatan jalan napas
f. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
g. Auskultasi bunyi napas
h. Monitor saturasi oksigen
i. Monitor nilai analisa gas darah
j. Monitor hasil x-ray thoraks

Terapeutik
a. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
b. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.

Intervensi Pendukung Observasi


Pemberian obat inhalasi a. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan
kontraindikasi obat
b. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
Alasan: c. Periksa tanggal kedaluwarsa obat
Karena selama serangan d. Monitor tanda vital dan nilai laboratorium
asma, saluran napas menjadi sebelum pemberian obat, jika perlu
sempit akibat kontraksi otot- e. Monitor efek terapeutik obat
otot bronkus sehingga f. Monitor efek samping, toksisitas, dan
menjadi hambatan fisik interaksi obat
dalam aliran udara yang Terapeutik
masuk dan keluar dari paru- a. Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat,
paru dan perubahan pola dosis, waktu, rute, dokumentasi)
napas secara tiba-tiba serta b. Kocok inhaler selama 2-3 detik sebelum
cara mengatasinya dengan digunakan
pemberian obat inhalasi c. Lepaskan penutup inhaler dan pegang terbalik
sesuai dengan rekomendasi d. Posisikan inhaler di dalam mulut mengarah ke
medis tenggorokan dengan bibir
Edukasi
a. Anjurkan berapas lambat dan dalam selama
penggunaan nebulizer
b. Anjurkan menahan napas selama 10 detik
c. Anjurkan ekspirasi lambat melalui hidung
atau dengan bibir mengkerut
d. Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara
pemberian obat
e. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
tindakan yang diharapkan, dan efek samping
obat
f. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektifitas obat

2. Gangguan pertukaran gas b.d Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama Observasi
ketidakseimbangan ventilasi keperawatan selama 1 x 8 jam, a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
perfusi ditandai dengan: maka pertukaran gas meningkat, 1. Pemantauan respirasi upaya napas
dengan kriteria hasil: b. Monitor pola napas (seperti bradypnea,
DS: takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-
a. Klien mengeluh sesak napas a. Sesak napas menurun (5) stokes, biot, ataksik)
b. Klien mengatakan kepala b. Wheezing menurun (5) c. Monitor kemampuan batuk efektif
pusing c. PO2 membaik (5) d. Monitor adanya produksi sputum
DO: d. pH arteri membaik (5) e. Monitor adanya sumbatan jalan napas
a. Po2 menurun 65 mmHg f. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
b. Bunyi napas tambahan g. Auskultasi bunyi napas
wheezing h. Monitor saturasi oksigen
c. Pernapasan cuping hidung i. Monitor nilai analisa gas darah
d. Pola napas cepat dan dangkal j. Monitor hasil x-ray thoraks
Kulit pucat Terapeutik
a. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2. Terapi oksigen Observasi
a. Monitor kecepatan aliran oksigen
b. Monitor posisi alat terapi oksigen
c. Monitor aliran oksigen secara periodik dan
pastikan fraksi yang diberikan cukup
d. Monitor efektifitas terapi oksigen (mis.
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
e. Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
makan Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
dan atelektasis
f. Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
g. Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
a. Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
b. Pertahankan kepatenan jalan napas
c. Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
d. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
e. Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
f. Gunakan perangkat oksigen yang sesual
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
a. Alarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
a. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
b. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur

Intervensi pendukung Observasi


Pemberian obat intavena a. Identifikasi kemungkinan alerg), Interaksi,
dan kontraindikasi obat
Alasan: b. Verifikasi order obat sesual dengan indikasi
Karena pasien asma dapat c. Periksa tanggal kedaluwarsa obat
mengalami perubahan pola d. Monitor tanda vital dan nilai laboratorium
napas secara tiba-tiba sebelum pemberian obat, jika perlu
selama serangan asma e. Monitor efek samping, toksisitas, dan
sehingga aliran udara yang interaksi obat
masuk dan keluar terbatas f. Monitor efek terapeutik obat
dan pemberian obat secara Terapeutik
intravena dapat memberikan a. Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat,
efek untuk meredakan dosis, waktu, rute, dokumentasi)
gejala asma contohnya b. Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV
brokondilator c. Campurkan obat ke dalam kantung, botol, atau
buret, sesuai kebutuhan
d. Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
e. Tempelkan label keterangan nama obat dan
dosis pada wadah cairan IV
f. Gunakan mesin pompa untuk pemberian obat
secara kontinu, jika perlu
Edukasi
a. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
b. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektifitas obat
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama Observasi
kekurangan volume cairan keperawatan selama 1 x 8 jam, 1. Perawatan sirkulasi a. Periksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer,
ditandai dengan: maka perfusi perifer meningkat, edema, pengisian kapiler, warna, suhu,
dengan kriteria hasil: ankle-brachial index)
DS: b. Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
a. Klien mengatakan kepala a. Pengisian kapiler membaik (5) (mis: diabetes, perokok, orang tua,
pusing b. Akral membaik (5) hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi)
DO: c. Warna kulit pucat menurun (5) c. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
a. CRT >3 detik d. Turgor kulit membaik (5) bengkak pada ekstremitas
b. Nadi teraba lemah Terapeutik
c. Akral dingin a. Hindari pemasangan infus, atau pengambilan
Kulit pucat darah di area keterbatasan perfusi
b. Hindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
c. Hindari penekanan dan pemasangan
tourniquet pada area yang cidera
d. Lakukan pencegahan infeksi
e. Lakukan perawatan kaki dan kuku
f. Lakukan hidrasi
Edukasi
a. Anjurkan berhenti merokok
b. Anjurkan berolahraga rutin
c. Anjurkan mengecek air mandi untuk
menghindari kulit terbakar
d. Anjurkan menggunakan obat penurun
tekanan darah, antikoagulan, dan penurun
kolesterol, jika perlu
e. Anjurkan minum obat pengontrol tekanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
darah secara teratur
f. Anjurkan menghindari penggunaan obat
penyekat beta
g. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
tepat (mis: melembabkan kulit kering pada
kaki)
h. Anjurkan program rehabilitasi vaskular
i. Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi (mis: rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
j. Informasikan tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan (mis: rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka tidak sembuh,
hilangnya rasa).
2. Manajemen Sensasi Observasi
Perifer a. Identifikasi penyebab perubahan sensasi
b. Identifikasi penggunaan alat pengikat,
prostesis
c. Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul
d. Periksa perbedaan sensasi panas atau dingin
e. Periksa kemampuan mengidentifikasi lokasi
dan tekstur benda
f. Monitor terjadinya parestesla, jika perlu
g. Monitor perubahan kulit
h. Monitor adanya tromboflebitis dan
tromboernboli vena
Terapeutik
a. Hindari pemakaian benda-benda yang
berlebihan suhunya (terlalu panas atau
dingin)
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Edukasi
a. Anjurkan penggunaan termometer untuk
menguji suhu air
b. Anjurkan penggunaan sarung tangan termal
saat memasak
c. Anjurkan memakai sepatu lembut dan
bertumit rendah
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
b. Kolaborasi pemberian kortikosteroid, jika
perlu
Intervensi pendukung Observasi
Terapi oksigen a. Monitor kecepatan aliran oksigen
b. Monitor posisi alat terapi oksigen
Alasan: c. Monitor aliran oksigen secara periodik dan
Karena terjadi kekurangan pastikan fraksi yang diberikan cukup
volume cairan sehingga d. Monitor efektifitas terapi oksigen (mis.
mengakibatkan dehidrasi oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
selama serangan asma yang e. Monitor kemampuan melepaskan oksigen
dimana kulit menjadi dingin saat makan Monitor tanda-tanda
atau kesemutan pada hipoventilasi Monitor tanda dan gejala
ekstremitas terhadap reaksi toksikasi oksigen dan atelektasis
tubuh sehingga cara f. Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
mengatasinya dengan oksigen
pemberian oksigen untuk g. Monitor integritas mukosa hidung akibat
memastikan bahwa jaringan pemasangan oksigen
perifer menerima banyak Terapeutik
pasokan oksigen yang a. Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
cukup trakea, jika perlu
b. Pertahankan kepatenan jalan napas
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
c. Siapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
d. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
e. Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
f. Gunakan perangkat oksigen yang sesual
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
a. Alarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
a. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
b. Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas dan/atau tidur
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. A Ruangan/Kamar : IGD


Umur/J. Kelamin : 32 tahun/ perempuan Diagnosa Medis : Asmatikus
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Mei 2023

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI


1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas 09. 27 WITA a. Monitor pola napas
b. Memposisikan pasien semi fowler
09.29 WITA c. Memberikan terapi O2
09.31 WITA d. Kolaborasi pemberian nebulizer ventolin 1 ampul

2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan 09.35 WITA a. Auskultasi bunyi napas tambahan
ventilasi perfusi b. Memonitor adanya umbatan napas baru
09.40 WITA c. Mendokumentasikan hasil pemantauan
d. Menginformasikan hasil pemantauan

3. Perfusi perifer tidak efektif b.d kekurangan volume 09.43 WITA a. Melakukan pemeriksaan sirkulasi perifer
cairan b. Melakukan hidrasi
c. Menghindari pemasangan infus/ pengambilan sarah di area
keterbatasan perfusi
09.47 WITA d. Menginformasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan
EVALUASI KEPERAWATAN (SOAP)

Nama Pasien : Ny. A Ruangan/Kamar : IGD


Umur/J. Kelamin : 32 tahun/ perempuan Diagnosa Medis : Asmatikus
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Mei 2023

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM EVALUASI


1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya 09.31 WITA S : klien mengatakan sesak napas sedikit berkurang
napas O : - klien terlihat masih mengguakan otot bantu napas
- PCH menurun
- Frekuensi napas membaik
- RR 26×/ menit
- Pemanjangan fase ekspirasi menurun
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

2. Gangguan pertukaran gas b.d 09.40 WITA S: klien mengatakan sesak napas berkurang
ketidakseimbangan ventilasi perfusi O: - bunyi napas tambahan menurun
- PO2 membaik 70 mmHg
- PCH menurun
- Kulit masih pucat
- Pola napas membaik
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM EVALUASI
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d kekurangan 09.47 WITA S: klien mengatakan pusing berkurang
volume cairan O: - kulit masih pucat
- CRT >2 detik
- Akral masih dingin
- Nadi teraba lemah
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai