ASMATIKUS
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Identitas klien
Nama inisial klien : Ny. A
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : .SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Sumber Informasi : Keluarga (Suami)
Alamat : Jln. Pahlawan
Tanggal masuk RS/RB : 11 Mei 2023
Nomor Rekam Medis : 20.02.1350
Diagnosa Medis : Asmatikus
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Pahlawan
Hubungan dengan klien : Suami
C. PENGKAJIAN PRIMER
Airway :
Klien sulit bernapas, saat diauskultasi terdapat suara napas tambahan wheezing.
Breathing :
Suara napas tidak teratur, RR 30×/ menit, PCH+, terlihat penggunaan otot bantu
napas, napas cepat dan dangkal, ekspirasi memanjang,
Circulation :
TD 120/80 mmHg, nadi teraba lemah, CRT >3 detik
Disability :
Klien merespon saat diberikan rangsangan verbal berupa suara dan tepukan.
Exposure :
Tidak terdapat luka pada tubuh pasien, akral dingin.
Genogram (3 Generasi)
Keterangan:
laki-laki klien
perempuan meninggal
tinggal serumah
Penjelasan:
G1: ibu dan ayah klien masih hidup. Kedua orang tua klien tidak memiliki
riwayat asma dan penyakit keturunan lain seperti hipertensi dan diabetes
G2: klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara sedangkan suami klien
merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara.
G3: klien memiliki 2 anak yang berusia 8 tahun dan 5 tahun.
F. PENGKAJIAN SEKUNDER
Keadaan Umum : klien terlihat kesulitan bernapas
Kesadaran : Samnolen
GCS: E=3, V= 4, M=4
Vital Sign : TD= 120/80 mmHg
RR= 30×/ menit
S=34º C
N= 55×/ menit
Pemeriksaan Fisik (Head to Toe) :
o Kepala dan rambut
Kepala simetris, rambut bersih, tidak terdapat nyeri tekan
o Kulit
Kulit tampak pucat, akral dingin
o Kuku
Kuku pendek dan bersih
o Mata/penglihatan
Simetris antara mata kanan dan kiri, sclera putih, konjungtiva anemis,
tidak ada edema pada palpebra, tidak ada nyeri tekan dan lepas pada
daerah mata.
o Hidung
Hidung simetris, tidak ada perdarahan pada hidung, keadaan lubang
hidung bersih, terpasang alat bantu napas, tidak ada nyeri tekan ataupun
nyeri lepas pada hidung.
o Telinga
Simetris antara telinga kanan dan kiri, keadaan lubang telinga bersih, tidak
ada nyeri tekan atau nyeri lepas pada telinga, tidak teraba benjolan pada
daun telinga
o Mulut dan gigi
Mulut terlihat bersih, gigi depan masih lengkap, warna bibir sedikit
kecoklatan.
o Leher
Simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran tiroid
o Dada
Terlihat penggunaan otot bantu napas, takipnea, fase ekspirasi memanjang,
tidak ada nyeri tekan, vocal premitus kanan kiri, bunyi sonor, terdapat
suara napas tambahan wheezing, bunyi jantung S1 S2
o Abdomen
Simetris, tidak ada lesi atau kemerahan, bising usus 7×/ menit, bunyi
tympani, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
o Perineum dan genitalia
Labia mayora kering, tidak ada kemerahan dan hemoroid, tidak ada nyeri
o Ekstremitas atas dan bawah
Kulit pucat, tidak ada edema pada ekstremitas, akral dingin, CRT >3 detik,
terpasang infus RL pada tangan kiri
2. Cairan
2 Cara pemenuhan Minum air putih dan Minum air putih, cairan
mengonsumsi buah infus RL
yang mengandung
banyak air
3. Eliminasi BAB
3 Konsistensi Sedang -
4. Eliminasi BAK
5. Istirahat Tidur
7. Personal hygiene
I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
HARI/TANGGAL JENIS HASIL NILAI SATUAN
& JAM PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN NORMAL
Kamis, 11 mei Hemoglobin 11,5 11,7-15,5 gr/dl
2023
Pukul 09.30 Leukosit 15,39 3,6-11
10/ul
WITA
Trombosit 564 150-440 10/ul
DATA FOKUS
Ruangan/Kamar : IGD
Ruangan/Kamar : IGD
Ruangan/Kamar : IGD
DO:
a. CRT >3 detik
b. Nadi teraba lemah
c. Akral dingin
d. Kulit pucat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ruangan/Kamar : IGD
Terapeutik
a. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
b. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
2. Gangguan pertukaran gas b.d Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama Observasi
ketidakseimbangan ventilasi keperawatan selama 1 x 8 jam, a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
perfusi ditandai dengan: maka pertukaran gas meningkat, 1. Pemantauan respirasi upaya napas
dengan kriteria hasil: b. Monitor pola napas (seperti bradypnea,
DS: takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-
a. Klien mengeluh sesak napas a. Sesak napas menurun (5) stokes, biot, ataksik)
b. Klien mengatakan kepala b. Wheezing menurun (5) c. Monitor kemampuan batuk efektif
pusing c. PO2 membaik (5) d. Monitor adanya produksi sputum
DO: d. pH arteri membaik (5) e. Monitor adanya sumbatan jalan napas
a. Po2 menurun 65 mmHg f. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
b. Bunyi napas tambahan g. Auskultasi bunyi napas
wheezing h. Monitor saturasi oksigen
c. Pernapasan cuping hidung i. Monitor nilai analisa gas darah
d. Pola napas cepat dan dangkal j. Monitor hasil x-ray thoraks
Kulit pucat Terapeutik
a. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2. Terapi oksigen Observasi
a. Monitor kecepatan aliran oksigen
b. Monitor posisi alat terapi oksigen
c. Monitor aliran oksigen secara periodik dan
pastikan fraksi yang diberikan cukup
d. Monitor efektifitas terapi oksigen (mis.
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
e. Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
makan Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
dan atelektasis
f. Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
g. Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
a. Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
b. Pertahankan kepatenan jalan napas
c. Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
d. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
e. Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
f. Gunakan perangkat oksigen yang sesual
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
a. Alarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
a. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
b. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan 09.35 WITA a. Auskultasi bunyi napas tambahan
ventilasi perfusi b. Memonitor adanya umbatan napas baru
09.40 WITA c. Mendokumentasikan hasil pemantauan
d. Menginformasikan hasil pemantauan
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d kekurangan volume 09.43 WITA a. Melakukan pemeriksaan sirkulasi perifer
cairan b. Melakukan hidrasi
c. Menghindari pemasangan infus/ pengambilan sarah di area
keterbatasan perfusi
09.47 WITA d. Menginformasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan
EVALUASI KEPERAWATAN (SOAP)
2. Gangguan pertukaran gas b.d 09.40 WITA S: klien mengatakan sesak napas berkurang
ketidakseimbangan ventilasi perfusi O: - bunyi napas tambahan menurun
- PO2 membaik 70 mmHg
- PCH menurun
- Kulit masih pucat
- Pola napas membaik
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM EVALUASI
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d kekurangan 09.47 WITA S: klien mengatakan pusing berkurang
volume cairan O: - kulit masih pucat
- CRT >2 detik
- Akral masih dingin
- Nadi teraba lemah
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan