Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

DISUSUN OLEH:

NASHA NOVITA

P07220218021

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN


TIMUR

2019

1
Soal :

1. Menurut saudara jelaskan penyebab kasus tersebut!


Jawab:
a. Penyebab utama dari penyakit PPOK adalah asap tembakau, termasuk
yang pada Tn. D sebagai perokok aktif dan juga pasif. Asap tembakau inilah
yang memicu respon inflamasi abnormal pada paru-paru. Respon inflamasi
di saluran udara yang lebih besar dikenal sebagai bronkitis kronis, yang
didiagnosa secara klinis ketika orang secara teratur batuk dahak. Di alveoli,
respon inflamasi menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru, proses yang
dikenal sebagai emphysema.
Emphysema dan bronkiris kronis umum ditemui pada orang dengan
PPOK, menyebabkan terjadinya kerusakan paru-paru. Akibatnya, paru-paru
kehilangan kemampuannya dalam mengambil dan melepaskan udara (proses
pernapasan). Oleh karena gangguan itu, secara otomatis, akan semakin
sedikit udara yang dapat masuk ke dalam saluran udara.
Beberapa alasan yang menyebabkan paru-paru kehilangan
kemampuannya dalam menyalurkan udara, yaitu:
1) Saluran udara dan kantung-kantung udara kecil (alveolus) di paru-paru
kehilangan kemampuannya untuk mengembang dan menyusut kembali.
2) Dinding di antara alveolus mengalami kerusakan.
3) Dinding saluran udara menjadi tebal dan meradang (teriritasi dan
bengkak).
4) Saluran udara menghasilkan lendir lebih banyak daripada biasanya, yang
dapat menyumbat dan menghalangi aliran udara.
b. Faktor lingkungan pasien yang bekerja didalam ruangan tertutup didaerah
permukiman yang padat, seperti debu dan bahan kimia di rumah, polusi
udara, dan kabut asap.
c. Pengaruh gen dari orangtua pasien.

2. Bagaimana strategi yang saudara lakukan ?


Jawab :
Beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menghindari PPOK dan
sekalipun yang sudah terkena PPOK antara lain:

2
a. Berhenti merokok
b. Berjaga-jaga, rutin memeriksa kesehatan
c. Mengonsumsi makanan sehat, dan minum banyak air
d. Melindungi diri dari infeksi, seperti mencuci tangan
e. Mengatasi kebutuhan emosional dengan meditasi, teknik pernapasan khusus,
dan lain-lain
f. Istirahat yang cukup
g. Menjalani vaksin secara rutin
h. Menghindari polusi udara

Dalam penanganan medis:


a. Pengunaan obat-obatan untuk mengatasi PPOK dari dokter
b. Fisioterapi dada
c. Tindakan operasi

3. Buatlah asuhan keperawatan pada gambaran kasus tersebut!


Jawab :
KASUS
Klien datang dari IGD dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak semakin
parah. 3 bulan yang lalu sesak napas dirasakan semakin berat walaupun beraktivitas
ringan. Klien juga mengeluh sulit tidur karena penyakitnya. TD : 180/80, N:
89x/mnt, RR: 28x/mnt, S: 36,2˚C

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. D /L
Umur : 47 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak ada pekerjaan
Suku : Sunda / Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Jl. Merdeka
Nomor RM : 10006995
Tanggal Masuk : 09 Agustus 2019
Tanggal Pengkajian : 09 Agustus 2019

3
Diagnosa Medis : PPOK

Penanggung Jawab : Ny. E /P


Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Sunda / Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Hubungan dengan Klien : Istri
Alamat : Jl. Merdeka

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Tn. D mengatakan sesak nafas semakin parah
b. Riwayat Penyakit Saat Ini
Tn. D mengalami sesak napas dan batuk berdahak putih kental semakin
parah, yang menyebabkan pasien dan keluarga khawatir dengan kondisi
pasien. Tn. D juga mengatakan sering sesak napas walaupun beraktivitas
ringan seperti memakai baju terkadang sampai tidak sadarkan diri. TD
180/80 mmHg, Nadi 89x/menit serta frekuensi pernafasan 28x/menit.
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Tn. D mengatakan sesak napas dirasakan sejak tahun 1983
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn. L mengatakan ayahnya mempunyai penyakit COPD
e. Riwayat Alergi
Tn. L mengatakan tidak ada alergi terhadap pengobatan.atau makanan
3. Persepsi tentang kesehatan diri
Pasien sebagai perokok aktif selama 40 tahun, 2-3 batang seharinya, sudah
mencoba berhenti sejak 10 tahun yang lalu namun selalu gagal
4. Pola Persepsi tentang penyakit dan perawatannya
Pasien mengetahui penyakitm parunya, tetapi tidak pernah berobat kecuali
jika keadaan memburuk

4
5. Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan diri, imunisasi
Pasien berobat ke Puskesmas dan diberikan amosilin dan 2 obat lainnya
(warna putih bulat kuning dimunum 3x.hari)
6. Keadaan lingkungan tempat tinggal
Bekerja didalam ruangan tertutup di daerah permukiman yang padat
7. Pola persepsi sensori dan kognitif
Sebelum sakit dan selama sakit daya ingat klien baik, dan tidak ada nyeri.
8. Pola hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan keluarga dan orang lain baik.
9. Riwayat psikososial
a. Pola konsep diri : keluarga dan pasien menerima penyakit yang diderita
pasien dan berusaha melakukan perawatan agar sembuh
b. Pola kognitif : keluarga dan pasien mengetahui penyakit pasien.
10. Riwayat spiritual
Sholat, berdoa.
11. Pengkajian Fisik
Keadaan umum : Lemah
 Kesadaran : Compos Mentis
 TTV
TD : 180/80 mmHg
Nadi : 89x/menit
RR : 28x/menit
Suhu : 36,2˚C
 TB : 150 cm
 BB : SMR : 54 kg, MRS : 43 kg

Kebutuhan Sehari – hari


No Aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS
1 Pola Makan:
 Frekuensi 3 x Sehari 3 x sehari,
 Jenis Nasi, Lauk-Pauk, Sayur Nasi, lauk-pauk, sayur
 Jumlah 1 Porsi ½ porsi sedikit

 Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

5
No Aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS
Pola Minum :
 Frekuensi ±7 x sehari ±5 x sehari
 Jenis Air putih Air putih
 Jumlah ±1500 cc ±1200 cc
2 Pola Eliminasi :
a. BAB
 Frekuensi 2 hari sekali 3 hari sekali
 Konsistensi Normal/lunak Encer
 Warna Kecoklatan Kuning

 Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

b. BAK
 Frekuensi ±7 x sehari sedikit ±5x sehari sedikit

 Warna Kuning Kuning


Tidak ada masalah Tidak ada masalah
 Masalah
3 Pola Istirahat dan
Tidur :
 Lama 7 Jam 2-4 jam
 Masalah Tidak ada masalah Gangguan pola tidur
4 Personal Hygiene :
 Frekuensi mandi 2x sehari mandiri 2x sehari dibantu
 Frekuensi sikat gigi 2x sehari mandiri 2x sehari dibantu
dan mulut
 Ganti pakaian 2x sehari mandiri 2x sehari dibantu

 Data Sistemik
a. Kepala
Rambut : Lurus
Warna : Hitam
Tekstur : Baik
Struktur : Tebal
Penampilan : Cukup rapi

6
b. Sistem Penglihatan
Lapang Pandang : Normal
Kesimetrisan Mata : Kedua mata simetris
Kelopak Mata : Cekung
Konjuntiva : Normal
Skelera : Normal
Kornea : Hitam
c. Hidung
Bentuk : Simetris
Lesi : Tidak ada
Peradangan : Tidak ada
d. Mulut
Membrane mukosa : Kering
Bibir : Kering
Lesi : Tidak ada
Lidah : Pucat, kasar
Gigi : Lengkap
Peradangan tonsil : Tidak ada
e. Sistem Pernapasan
Frekuensi : 28x/menit
Batuk : ada
Sputum : ada
Bunyi Nafas : Ronkhi dan wheezing
Bentuk Dada : Simetris
Napas cuping hidung : ada
Pola nafas : abnormal
Sianosis : ada
Masalah Keperawatan :1.Bersihan jalan napas tidak efektif, 2.
gangguan pertukaran gas, 3. Risiko infeksi
f. Sistem Kardiovaskular
TD : 180/80 mmHg
Nadi : 89x/menit
Suhu : 36,2˚ C

7
I : Bentuk dada Simetris
P : Murmur tidak ada
P : Tidak terdapat nyeri tekan
A : BJ1 dan BJ2

g. Sistem Saraf
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
E (membuka mata) :4
V (mengikuti perintah) :5
M (melokalisir nyeri) :6
h. Sistem Intigumen
Warna Kulit : agak pucat
Luka : Tidak ada
Edema : tidak ada
Turgor Kulit : Normal
g. Sistem Gastrointestinal
Nafsu Makan : sedikit
Porsi SMRS : 1 Porsi
Porsi MRS : ½ Porsi
Kemampuan Mengunyah : ada
Kemampuan Menelan : ada
Perut : normal
Bising usus : 20x/menit
h. Sistem Muskuloskeletal
Rentang Gerak : Luas
Cara jalan : Dibantu dan mandiri
Kemampuan beraktivitas : Dibantu
Tonus otot :4
Akral : Hangat
Frakturr : Tidak ada
Masalah Keperawatan : intoleransi aktivitas

8
i. Sistem Perkemihan
Urine : Kuning
Bau : khas
i. Seksualitas dan Reproduksi
Tidak ada masalah

12. Pemeriksaan Radiologi


 Hasil rontgen thorax tgl 22/06/14
Pulmo : tampak bercak dilapang tengah dan bawah paru kanan
Kesan : - TB paru lama curiga aktif
- Emfisema pilmonum
- Atherosclerosis aorta
Hematologi : LED 20 mm/jam (N 0-15)
Analisa data : PO2 54,7 mmHg (N 69-116)
Base Excess : 1,5 Meq/L (( N (-2) – (+3) ))
13. Terapi
Oksigen nasal kanul 2 liter
Ceftazidim 3x1 gr 10 18 02
Dexamethasone 2x1 amp 10 22
Nebulizer.combivent 3x/hari 10 18 02

9
ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn. D Dx Medis : PPOK


Jenis Kelamin : Laki-laki No RM : 10006995
No Kamar/Bed : 211 Hari/Tanggal : Kamis, 08/08/19

Masalah
No Data Etiologi Paraf
Keperawatan
1 DS :
 Tn. L mengatakan Sekresi yang tertahan Bersihan jalan
sesak napas dan nafas tidak efektif
batuk berdahak
DO :
 Bunyi nafas Ronkhi
dan wheezing
 Dispnea
 Sputum berlebih
 Batuk tidak efektif
 Terpasang oksigen
nasal kanul 2 liter
 Rr : 28x/mnt
 N : 89x/mnt

2. Ds:
 Tn. L mengatakan Ketidakseimbangan Gangguan
sesak napas ventilasi-perfusi pertukaran gas
Do :
 PO2 menurun
 Bunyi napas
tambahan
 Napas cuping hidung
 Pola napas abnormal
 Warna kulit pucat

10
Masalah
No Data Etiologi Paraf
Keperawatan
3. DS :
 Tn. D mengeluh lelah Ketidakseimbangan Intoleransi
dan lemah antara suplai dan aktivitas
 Sesak napas setelah kebutuhan aksigen
beraktivitas
Do:
 Frekuensi jantung
meningkat >20% dari
kondisi istirahat
 Sianosis
4. Ds :
 Tn. D mengeluh sulit Hambatan lingkungan, Gangguan pola
tidur, pola tidur kurangnya kontrol tidur tidur
berubah, istirahat
tidak cukup
 Mengeluh aktivitas
menurun
Do:
 Telihat lemas
5. Ds:
 Tn. D mengatakan Peningkartan paparan Risiko Infeksi
batuk semakin berat organisme patogen lingkungan
Do:
 Terdapat sputum
putih kental

11
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. D Dx Medis : PPOK


Jenis Kelamin : Laki-laki No RM : 10006995
No Kamar/Bed : 211 Hari/Tanggal : Kamis, 08/08/19

Tanggal Tanggal
No Paraf Diagnosa Keperawatan Paraf
ditemukan Teratasi
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
0/08/19 sekresi yang tertahan ditandai dengan 08/08/19
tanda dan gejala dispnea, bunyi nafas
ronkhi dan wheezing, dispnea, sputum
berlebih, batuk tidak efektif.
2 Gangguan pertukaran gas b.d
0/08/19 ketidakseimbangan ventilasi-perfusi 08/08/19
ditandai dengan tanda dan gejala PO2
menurun, bunyi napas tambahan, napas
cuping hidung, pola napas abnormal,
1. warna kulit pucat
3. Intoleransi aktivitas b.d
0/08/19 ketidakseimbangan antara suplai dan 0/08/19
kebutuhan aksigen ditandai dengan tanda
dan gejala mengeluh lelah dan lemah,
sesak napas setelah beraktivitas, frekuensi
jantung meningkat >20% dari kondisi
istirahat, sianosis
4. 08/08/19 Ganggguan pola tidur b.d hambatan 08/08/19
lingkungan, kurangnya kontrol tidur
ditandai dengan tanda dan gejala
mengeluh sulit tidur, pola tidur berubah,
istirahat tidak cukup, mengeluh aktivitas
menurun, lemas

12
5. 08/08/19 Risiko infeksi b.d peningkartan paparan 08/08/19
organisme patogen lingkungan ditandai
dengan tanda dan gejala batuk semakin
berat, terdapat sputum

13
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. D Dx Medis : PPOK


Jenis Kelamin : Laki-laki No RM : 10006995
No Kamar/Bed : 211 Hari/Tanggal : Kamis, 08/08/19

Hari
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Tanggal Rasionalisasi Paraf
Keperawatan (SDKI,SIKI)
jam
08/08/19 Dx. I Bersihan jalan nafas tidak efektif
I. Latihan batuk efektif
a. Observasi
 Identifikasi kemampuan batuk Memudahkan
b. Teraupetik mengeluarkan
 Atur posisi semifowler atau sekret bila tebal
fowler
 Buang sekret pada tempat
sputum
II. Manajemen jalan napas
a. Observasi Memantau penurunan

 Monitor pola napas (frekuensi, bunyi napas, pola


kedalaman, usaha napas) napas, dan sputum

 Monitor bunyi napas tambahan


(ronchi, wheezing)
 Monitor sputum (jumlah, warna,
aroma)
b. Teraupetik
Membantu
 Lakukan fisioterapi dada
memudahkan
 Berikan oksigen
mengeluarkan sekret
c. Edukasi
 Ajarkan teknik batuk efektif
Diperlukan untuk
d. Kolaborasi
pengobatan lanjutan
 Kolaborasipemberian
dalam proses
bronkodilator,ekspektoran,
penyembuhan
mukolitik. 14
08/08/19 Dx. II Gangguan Pertukaran Gas
I. Pemantauan Respirasi
a. Observasi
 Palpasi kesimetrisan ekspansi Mengkaji bunyi napas,
paru dan betuk dada
 Auskultasi bunyi napas
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor hasil x-ray toraks
b. Teraupetik
 Dokumentasi hasil pemantauan Mencatat hasil
Pengkajian
08/08/19 Dx. III Intoleransi aktivitas
Manajemen Energi
a. Observasi
 Monitor kelelahan fisik dan
emosional Memantau pola dan
 Monitor pola dan jam tidur jam istirahat
 Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
b. Teraupetik
 Sdiakan lingkungan nyaman memberikan rasa

dan rendah stimulus nyaman

 Lakukan latihan rentang gerak


pasif/aktif
c. Edukasi
 Anjurkan melakukan aktifitas
secara bertahap
memudahkan dan
 Anjurkan menghubungi perawat
mengajarkan pasien
jika tanda dan gejala kelelahan
dalam melakukan
tidak berkurang
aktivitas
 Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan

15
08/08/19 Dx. IV Gangguan Pola Tidur
Dukungan Tidur
a. Observasi
 Identifikasi pola aktivitas dan Mengetahui penyebab
tidur Terganggunya tidur
 Identifikasi faktor penggangu
tidur
b. Teraupetik
 Tetapkan jadwal tidur Memberikan rasa

 Lakukan prosedur untuk Nyaman

meningkatkan kenyamanan
c. Edukasi
 Anjurkan menepati kebiasaan Mengajarkan pasien

tidur agar membiasakan

 Ajarkan faktor-faktor yang tidur terkontrol

berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
08/08/19 Dx . V Risiko Infeksi
Pencegahan Infeksi
a. Observasi
 Monitor tanda dan gejala infeksi Memantau terjadinya
local dan sistemik Infeksi
b. Teraupetik
 Batasi jumlah pengunjung Memberikan rasa
 Cuci tangan sebelum dan nyaman
sesudah kontak dengan pasien Menghindari
dan lingkungan pasien terjadinya infeksi
c. Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala Agar pasien

infeksi Mengetahui terjadinya

 Ajarkan cuci tangan yang benar infeksi

 Ajarkan etika batuk Agar pasien dapat


menjaga kesehatannya

16
d. Kolaborasi dan disekitarnya
 Kolaborasi pemberian imunisasi Diperlukan untuk
pengobatan lanjutan
dalam proses
penyembuhan

17
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. D Dx Medis : PPOK


Jenis Kelamin : Laki-laki No RM : 10006995
No Kamar/Bed : 211 Hari/Tanggal : Jumat, 09/08/19

Hari
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Tanggal Evaluasi/respon Paraf
Keperawatan (SDKI,SIKI)
jam
09/08/19 Dx. I Bersihan jalan nafas tidak efektif
I. Latihan batuk efektif
a. Observasi
 mengkaji kemampuan batuk S: Pasien mengatakan,
b. Teraupetik tidak sesak napas,
 mengatur posisi semifowler atau tidak ada batuk dan
fowler tidak ada lagi sputum
 membuang sekret pada tempat
sputum O : Pasien tidak batuk,
II. Manajemen jalan napas tidak sesak napas,
a. Observasi bunyi napas normal

 memantau pola napas vesikuler, RR:16x/mnt

(frekuensi, kedalaman, usaha


napas)
 memantau bunyi napas
tambahan (ronchi, wheezing)
 memantau sputum (jumlah,
warna, aroma)
b. Teraupetik
 memberikan oksigen
c. Edukasi
 mengajarkan teknik batuk
efektif

18
09/08/19 Dx. II Gangguan Pertukaran Gas
I. Pemantauan Respirasi
a. Observasi S: Pasien mengatakan
 Melakukan palpasi kesimetrisan batuk dan sputum
ekspansi paru telah hilang, napas
 Melakukan auskultasi bunyi kembali normal
napas
 Memantau hasil x-ray toraks O : Pasien tidak sesak
b. Teraupetik napas, tidak batuk,

 Mendokumentasi hasil bunyi napas normal

pemantauan vesikuler,RR:16x/mnt,
tidak ada bercak
dipulmo
09/08/19 Dx. III Intoleransi aktivitas
Manajemen Energi
a. Observasi
 Memantau kelelahan fisik dan S: pasien mengatakan
emosional tidak merasa cepat
 Memantau pola dan jam tidur lelah, dan lemas,
 Memantau lokasi dan mampu melakukan
ketidaknyamanan selama aktivitas sehari
melakukan aktivitas harinya secara mandiri
b. Teraupetik
 menyediakan lingkungan O: pasien tampak

nyaman dan rendah stimulus lebih segar, dan

c. Edukasi mampu melakukan

 meganjurkan melakukan aktifitas secara

aktifitas secara bertahap mandiri

 menganjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
 mengajarkan strategi koping
untuk mengurangi kelelahan

19
09/08/19 Dx. IV Gangguan Pola Tidur
Dukungan Tidur
a. Observasi
 Mengkaji pola aktivitas dan S: Pasien mengatakan
tidur pola tidunya sudah
 Mengkaji faktor penggangu terkontrol dan tidurnya
tidur nyenyak.
b. Teraupetik
 menetapkan jadwal tidur O: Pasien terlihat

 melakukan prosedur untuk segar, dan nyaman

meningkatkan kenyamanan saat tidur

c. Edukasi
 menganjurkan menepati
kebiasaan tidur
 mengajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
09/08/19 Dx . V Risiko Infeksi
Pencegahan Infeksi
a. Observasi
 Memantau tanda dan gejala S: Pasien mengatakan
infeksi lokal dan sistemik dia sudah merasa
b. Teraupetik baikkan
 membatasi jumlah pengunjung
 melakukan cuci tangan sebelum O: Pasien terlihat
dan sesudah kontak dengan baik-baik saja, tidak
pasien dan lingkungan pasien terdapat tanda dan
c. Edukasi gejala infeksi

 menjelaskan tanda dan gejala


infeksi
 mengajarkan cuci tangan yang
benar

20
 mengajarkan etika batuk
d. Kolaborasi
 mengkolaborasi pemberian
imunisasi

21
EVALUASI

Nama Pasien : Tn. D Dx Medis : PPOK


Jenis Kelamin : Laki-laki No RM : 10006995
No Kamar/Bed : 211 Hari/Tanggal : Jumat, 09/08/19

Hari
No. Dx.
Tanggal Subjektif/onjektif/analisa/perencanaan Paraf
Kep
jam
09/08/19 D.0001 S: Tn. D mengatakan sudah tidak batuk dan
tidak sesak napas lagi
O: Tn. D tampak tenang dan nyaman
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
09/08/19 D.0003 S: Tn. D mengatakan napasnya sudah kembali
normal
O: Tn. D tampak tenang dan nyaman
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
09/08/19 D.0056 S: Tn. D mengatakan sudah bisa melakukan
aktivitas sehari-harinya secara mandiri
O: Tn. D tampak lebih segar dan nyaman
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
09/08/19 D.0055 S: Tn.D mengatakan tidurnya sudah bisa
nyenyak
O: Tn. D tampak tenang dan nyaman
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
09/08/19 D.0141 S: Tn. D mengatakan sudah merasa baikkan
O: Tn. D tampak lebih segar dan tenang
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

22

Anda mungkin juga menyukai