Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Sejak awal perusahaan didirikan, para pimpinan perusahaan sudah menetapkan maksud
dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.
 Tujuan ini disusun, baik yang bersifat jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Tujuan
Jangka Panjang memiliki waktu pencapaian lebih dari satu tahun dan untuk mencapai
jangka panjang ini, maka perlu disusun tujuan jangka pendek, dimana waktu
pencapaiannya tidak lebih dari satu tahun atau maksimal satu tahun.
 Penyusunan tujuan tersebut tentunya sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan.
 Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pimpinan Perusahaan perlu menetapkan Target
(kegiatan) yang harus dicapai dalam suatu peiode, beserta rencana anggaran yang harus
disediakan.
 Penyusunan rencana biasanya dibuat oleh masing-masing fungsi Manajemen yang ada di
dalam Perusahaan.
 Dalam praktiknya fungsi Manajemen Perusahaan belipti :
1. Bagian Keuangan.
2. Bagian Pemasaran.
3. Bagian Produksi.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia.
 Rencana masing-masing Bagian-Departemen, kemudian disatukan hingga menjadi rencana
Perusahaan secara keseluruhan.
 Para Manajer masing-masing Departemen harus mampu melaksanakan, mengawasi dan
mengendalikan jalannya kegi atan, agar tidak menyimpang dari rencana yang telah
disusun.
 Jika terjadi penyimpangan, maka harus segera untuk dapat di kendalikan ke jalur semula,
sehingga tidak mengalami kegagalan dalam pencapaian rencana yang telah disusun.
 Beberapa factor internal maupun eksternal yang mempengaruhi pencapaian Tujuan
Peruahaan seperti antara lain :
1. Kompetisi antar Perusahaan.
2. Pemilihan Teknologi.
3. Perubaan Harga.
4. Perubahan tingkat suku bunga.
5. Ketidakpastian situasi ekonomi local dan dunia.
6. Fluktuasi Nilai Tukar.
7. Perubahan Hukum Pajak.
 Salah satu departemen yang paling penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
adalah Departemen Keuangan yang dipimpin oleh MANAJER KEUANGAN.
 Hubungan departemen dengan departemen lainnya sangatlah penting, terutama dalam hal
penyusunan Anggaran yang dibutuhkan oleh masing-masing departemen.
 MANAJER KEUANGAN harus mampu untuk mengidentifikasi factor apa saja yang dapat
memengaruhi kebijakan Perusahaan, sehingga tujuan Perusahaan tidak meleset.
 MANAJER KEUANAN juga harus mampu beradaptasi dengan kondsi lingkungan eksternal
agar keputusan tentang INVESTASI, PENDANAAN, dan MANAJEMEN AKTIVA dapat sesuai
dengan yang diharapkan.
 MANAJER KEUANGAN harus mampu mengelola Kas secara tepat sehingga tidak terjadi
uang Kas menganggur (idle cash atau over cash).
 Seorang Manajer Keuangan juga dituntut untuk mampu mengelola Piutang, sehingga
prediksi Pendapatan yang diterima dapat diperoleh dengan tepat waktu.
 Ketidak tepatan dalam penagihan Piutang akan berakibat kurang baik bagi likuditas
Perusahaan, demikian pula dengan mengelola persediaan perlu dikelola secara baik
sehingga tidak terjadi kekurangan bahan pada saat dibutuhkan.

 MANAJER KEUANGAN memiliki tugas utama untuk berusaha mencari Dana yang
dibutuhkan, serta mengelola Dana yang sudah diperoleh tersebut secara efisien dan efektif
(sesuai sengan rencana). Investasi dapat dilakukan dalam dua hal :
1. Riil Invesment meliputi Investasi Aktiva Tetap seperti Pendirian Pabrik Baru, Pembelian
Mesin dan peralatan pendukungnya, Pembelian Kendaraan.
2. Financial Invesment, meliputi Investasi dalam Surat Berharga seperti Pembelian Saham
atau Obligasi.
 MANAJER KEUANGAN juga harus mampu menginvestasikan dalam bentuk MODAL KERJA
untuk menjalankan aktivitas Perusahaan .
 Investasi dalam bentuk MODAL KERJA diperlukan untuk pembelian : bahan baku atau
bahan pembantu serta yang berkaitan dengan kelancaran proses produksi seperti : Biaya
Gaji dan Upah, Biaya Pemeliharaan, dan biaya Lainnya.
 DANA yang sudah di INVESTASIKAN ini harus dikelola kembali satu dan lain hal, dalam
periode berjalan Peruahaan akan memperoleh sejum lah penghasilan : baik dari
Pendapatan yang berupa dari hasil penjualan maupun da ri pendapatan lainnya.
 MANAJER KEUANGAN harus melaporkan dari seluruh pemasukan dan pengeluaran yang
sudah ada dalam bentuk :
 Neraca, Laporan Laba rugi, Laporan Kas per periode.
 Penyusunan Laporan Keuangan ini merupakan tanggung jawab MANAJER KEUANGAN
Pada periode tertentu.
 Tugas selanjutnya Manajer Keuangan harus mengevaluasi Kinerja Perusahaan melalui
analisis keuangan yang telah disusun.
 Analsis Laporan Keuangan memberikan gambaran kondisi dan posisi Perusahaan pada
periode tertentu, apakah telah mencapai tujuan atau tidak.
 Perubahan kondisi dan posisi keuangan inilah yang menggambarkan kinerja keuangan yang
sesungguhnya. Sehingga dari hasil analisis keuangan dan laporan keuangan ini kita dapat
menilai pencapaian tujuan Perusahaan serta kemajuan Perusahaan.
 Jika pencapaian tujuan ini tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka perlu
diadakan evaluasi terhadap rencana dan pelaksanaannya. Kegiatan ini untuk melihat
dimana terjadi kelemahan atau kelalaian sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai.

B. Pengertian Manajemen Keuangan


 Tugas departemen dalam suatu Perusahaan yang diwakil i oleh MANAJER KEUANGAN
sangat berat. Pencapaian tujuan Perusahaan lebih banyak di bebenkan kepada Manajer
Keuangan dalam rangka mencari dan mengelola dana yang ada.
 Manajer Keuangan, juga harus berkoordinasi dan bekereja sama dengan departemen
lainnya untuk menyatukan pandangan dan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
rangka mencapai tujuan Perusahaan.
 James C. Van Horne : Mendifinisikan Manajamen Keuangan adalah segala aktivitas yang
berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa
tujuan menyeluruh.
 Sehingga dapat diartikan bahwa kegiatan Manajemen Keuangan, adalah :
1. Bagaimana memperoleh Dana untuk membiayai usahanya.
2. Bagaimana mengelola Dana tersebut sehingga tujuan Perusahaan tercapai.
3. Bagaimana Perusahaan megelola asset yang dimiliki secara efisien dan efektif.
 Fungsi dari pembuatan keputusan manajemen keuangan dibagi ke dalam :
1. Keputusan sehubungan dengan Investasi.
2. Pendanaan.
3. Manajemen Aktiva.
 Keptusan Investasi :
1. Berkaitan dengan jumlah aktiva yang dimiliki.
2. Penempatan komposisi masing-masing aktiva misalnya : berapa alokasi pada Kas, akiva
Tetap.
3. dan Aktiva Lainnya.
 Keputusan Pendanaan :
1. Berkaitan dengan Jumlah dana yang berkaitan dengan jumlah dana yang disediakan
Perusahaan (Modal Sendiri atau Utang).
2. Manajer Keuangan harus memikirkan penggabungan dana yang dibutuhkan apakah
jangka pendek, jangka panjang, atau Modal sendiri, serta Kebijakan Dividen.
 Keputusan Manajemen Aktiva berkaitan dengan : Pengeloaan Aktiva Lancar
(manajemen Modal Kerja) dan Aktiva Tetap (manajemen Investasi).
 Brigham mengatakan : Manajemen Keuangan adalah seni dan Ilmu, untuk me-manage
Uang, yang meliputi proses, institusi, pasar, dan instrument yang terlibat dengan masalah
transfer uang diantara individu,bisnis, dan pemerintah.
 Aktivitas Manajemen Keuangan : berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan
perusahaan, lembaga sumber pendanaan dan investasi keuangan perusahaan serta
instrument Keuangan.
===========
 Dalam praktiknya bahwa Bidang Keuangan dalam Kajian Manajemen Keuangan dibagi
menjadi dua macam sbb :
1. FINANCIAL SERVICE.
2. MANAGERIAL FINANCE.
 FINANCIAL SERVICE : Bidang Keuangan yang berhubungan dengan pembuatan desain dan
konsultasi produk Finacial, baik kepada individu, bisnis (dunia usaha) dan pemerintah.
Yang berkaitan dengan jasa Keuangan meliputi : Loan Officer, Pialang, dan Konsultan
Keuangan.
 MANAGERIAL FINANCE : Merupkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas
MANAJER KEUANGAN di Perusahaan yang aktif dalam mengelola Keuangan Perusahaan
sperti : Menyusun Budget, Peramalan keuangan, Manajemen Kas, Administrasi Kas,
Administrasi Kredit-Pembiayaan, Mencari Dana, dan Melakukan Investasi.
 Financial Service dan Managerial Finance berjalan searah untuk mencapai tujuan
perusahaan secara keseluruhan.

C. Tujuan Perusahaan
Beberapa tujuan perusahaan adalah sbb :
1. Memaksimalkan Nilai Perusahaan.
2. Memaksimalkan Laba.
3. Menciptakan Kesejahteraan bagi Stakeholder.
4. Menciptakan Citra Perusahaan.
5. Meningkatkan Tanggung Jawab Sosial.

 Semua tujuan ini dibebankan kepada Manajer Keuangan dengan dibantu oleh Manajer
Lainnya.
 Tugas manajer keuangan dalam memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan
nilai saham perusahaan – perkembangan harga saham perusahaan dari waktu kewaktu.
 Keuntungan dengan meningkatnya nilai saham perusahaan adalah perusahaan akan
memperoleh kepercayaan dari Lembaga Keuangan (PERBANKAN) untuk memperoleh
pinjaman dengan yg lebih lunak dan kepercayaan dari supplier.
 Menyejahterakan Stake holder , Manajer Keuangan harus mampu memaksimalkan laba,
dalam hal ini memaksimalkan penghasilan perusahaan setelah pajak. Dengan laba yg
maksimal maka tujuan menyejahterakan para Setakeholder akan mudah tercapai.
 Meningkatkan Citra Perusahaan, menigkatnya nilai saham perusahaan ikut meningkatkan
keuntungan peruahaan. Perusahaan harus menyisihkan keuntungan tersebut kepada
masyarakat dan lingkungannya melalui tanggung jawab social – Corporate Social
Responsibility (CSR).
 Ruang Lingkup CSR Perusahaan kepada masyarakat meliputi :
1. Perlindungan konsumen (product safety), bahwa produk yang diberikan atau di jual
kepada masyarakat harus menjamin aman untuk dikonsumsi.
2. Pengendalian polusi (pollution control), kegiatan perusahaan tidak akan merusak
lingkungan (terhadap air, tanah, dan udara).
3. Reinvest profit, Perusahaan perlu melakukan investasi dari laba yang diperoleh kepada
dunia pendidikan, pemberdayaan masyarakat sekitar usaha serta dukungan terhadap
pelestarian lingkungan alam.
 Terdapat beberapa kepentingan yang berbeda antara berbagai pihak di Perusahaan dalam
rangka tujuan Perusahaan sbb :
1. Pemegang Saham : Tujuan memaksimal nilai saham perusahaan akan memberikan
keuntungan bagi pemegang Saham. Artinya dengan meningkatnya nilai saham maka
otomatis pemegang Saham akan bertambah makmur. Namun apabila terjadi
penurunan nilai Saham maka akan merugikan pemegang saham akan kehilangan
keuntungan dan nilai sahamnya.
2. Pemegang Obligasi : Dengan meningkatnya nilai saham perusahaan, tidak banyak
memberikan pengaruh bagi mereka. Artinya pemegang Oblgasi tidak menerima
dampak langsung keuntungan peningkatan nilai saham tsb. Namun jika perusahaan
mengalami kerugian pemegang akan terkena dampaknya. Maka pemegang Obligasi
akan menghadapi risiko tidak terbayarnya Obligasinya.
3. Manajer Keuangan :
Seringkali antara Manajer dan pemegang Saham terlibat konflik. Sehingga perlu diatasi
secara professional. Penyebabnya seringkali kegiatan memaksimalkan nilai perusahaan
megabaikan kepentingan Manajer keuangan yg telah bersusah payah dalam mencapai
tujuannya. Pemegang Saham dapat meyakinkan diri mereka bahwa Manajer akan
membuat keputusan yang akan dapat memaksimalkan kesejahteraan Pemegang Saham
hanya jika disertai Pemberian Insentif yang memadai serta adanya pengendalian
terhadap Manajer.
4. Maksimalisasi Laba.
Perbedaan antara memaksimalkan nilai (value) Perusahaan, dengan memaksimalkan
laba (profit) Perusahaan yaitu :
1) Maksimalisasi nilai Perusahaan memperhitungkan tingkat Risiko dan arus
pendapatan. Sedangkan maksimalisasi Laba tidak. Contoh suatu usaha yang
memberikan laba tinggi akan memberikan risiko yang tinggi pula. Sedangkan yang
dicari Perusahaan adalah risiko relative aman meskipun laba kecil, sehingga mampu
mempertahankan atau meningkatkan nilai Perusahaan.
2) Untuk memaksimalkan nilai Perusahaan, harus memperhitungkan arus laba jangka
panjang dan nilai waktu dari pada uang, hanya saja maksimalisasi laba dalam jangka
panjang merugikan perusahaan. Contoh : Perusahaan dapat melakukan efisiensi
guna meningkatkan laba perusahaan, tetapi hal ini akan menurunkan nilai aktiva
sehingga menurukan nilai Perusahaan dalam jangka panjang.
3) Maksimalisasi nilai menghindari masalah kualitas pada arus dana, angka laba lebih
bervariasi yang bergantung kepada kebiasaan akuntansi yang digunakan, dan
mengutamakan pada arus kas atau dana bukan tergantung pada bentuk
pengukuran laba.

Dapat dikatakan bahwa memaksimalkan nilai perusahaan mengandung arti yang lebih
luas dari memaksimalkan laba perusahaan . Dapat dikatakan pula bahwa
memaksimalkan laba perusahaan lebih penting dari maksimalisasi laba.

D. Tujuan Manajemen Keuangan


 Sebagai ujung tombak untuk mencapai tujuan Perusahaan, maka Departemen Keuanganlah
yang paling berkepentingan terhadap pengelolaan keuangan Perusahaan dan memiliki
tugas-tugas yang cukup berat.
 Dalam praktiknya untuk mencapai tujuan tersebut, Manajemen Keuangan, memiliki tujuan
melalui dua pendekatan sbb :
1. Profit Risk Approach : terdiri dari :
a. Maksimalisasi profit : Manajer keuangan tidak hanya sekedar mengejar
maksimalisasi profit, juga harus memperhatikan risiko yang bakal di hadapi.
b. Minimal risk : Manajer Keuangan harus memitigasi risiko satu dan lain hal harapan
profit yang besar tidak tercapai akibat risiko yang dihadapi juga besar.
c. Maintain control : Manajer Keuangan harus melakukan pegawasan dan
pengendalian terhadap seluruh aktivitas yang dijalankan.
d. Achieve flexibility : Manajer Keuangan dalam menjalankan aktivitasnya harus
mengunakan prinsip kehati-hatian (careful management of fund and activities).

2. Liquidity and profitability :


a. Bagaimana Manajer Keuangan mengelola likuiditas dan profitabilitas perusahaan.
Dalam hal likuiditas Manjer Keuangan harus sanggup menyediakan dana – uang kas
untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo secara tepat waktu.
b. Manajer Keuangan harus mampu mengelola dana yang dimiliki termasuk pencarian
dana serta mampu mengelola asset perusahaan sehingga terus berkembang dari
waktu ke waktu.
c. Manajer Keuangan perlu memperhatikan berbagai perbedaan sudut pandang
antara keuangan dengan akuntansi dan factor inflasi. Sehingga tidak terjadi kesalah
pahaman dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan keuangan.

Contoh : Manajer keuangan berkepentingan terhadap Cash Flow , Akuntan untuk


laporan mendasarkan pada accrual method.
 PT MANDIRI membeli barang secara tunai Rp. 200.000,- Barang terebut di jual
kembali pada pelanggan dengan pembayaran secara kredit jangka waktu 3
bulan seharga Rp.300.000,-
 Pendapat Manajer Keuangan : Penerimaan Rp.0,- Pengeluaran Rp. 200.000.-
defisit Rp.200.000,-
 Pendapat Akuntan : Penjualan Rp.300.000,- HPP Rp. 200.000,- Laba : Rp.
100.000,-

Inflasi : Tingkat suku bunga bank akan meningkat berakibat tingginya cost of
capital, harga meningkat hal ini akan menyulitkan Manajer Keuangan dalam
membuat perencanaan, estimasi terhadap harga menjadi sulit. Untuk kebutuhan
bahan baku atau barang jadi dibutuhkan dana yang lebih banyak sehingga
perusahan perlu menambah Modal.

Bagi Akuntan : yang berkaitan dengan akuntasi perusahan perlu segera di adjust
sesuai dengan sudut pandang akuntasi.

E. Fungsi Manajemen Keuangan


 Fungsi utama Manajer Keuangan adalah, merencanakan, mencari dan memanfaatkan
Dana untuk memaksimalkan nilai Perusahaan. Atau dengan kata lain aktivitasnya
berhubungan dengan keputusan tentang pilihan Sumber Dana dan Alokasi Dana.
 Secara umum aktivitas Manajer Keuangan adalah :
1. Meramalkan dan merencankan keuangan : Seorang Manajer Keuangan harus mampu
berinteraksi dengan eksekutif lain dan bersama-sama merencanakan kegiatan apa saja
yang harus dilakukan untuk ke depan. Ramalan Kondisi -- > Menyusun rencana -- >
Kebutuhan Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Perusahaan.
2. Keputusan permodalan, investasi dan pertumbuhan : Manajer Keuangan dituntut
untuk mampu menghipun dana yang dibutuhkan. Permodalan jangka panjang sangat
diperlukan guna mendukung pertumbuhan Perusahaan seperti peningkatan Investasi
Pabrik, peralatan aktiva lainnya.  Mampu menentukan pertumbuhan penjualan 
proyek yang akan dibiayai, bentuk Investasi yg akan dilakukan, serta alternative
sumber dana penggunaan utang dan ekuitas.
3. Melakukan Pengendalian : Dalam perjalanannya bisa saja aktivitas perusahaan
menyimpang dari hal yang sudah direncanakan sebelumnya baik disengaja maupun
tidak. Manajer keuangan dituntut untuk mampu berinteraksi dengan eksekutif lainnya
dengan menjalankan opersional perusahaan secara efisien, sehingga masing-masing
pihak bisa mngendalikan kearah yang telah direncanakan. Tanpa pengendalian
kemungkinan kegagalan dalam pencapaian tujuan perusahaan sangat besar.
4. Hubungan dengan Pasar Modal : Kebutuhan modal dapat di cari dari berbagai
alternative sumber dana salah satunya dari Pasar Modal.
 Agar Manajer Keuangan dapat menjalankan tugas seperti tersebut diatas, maka harus
membagi fungsi keuangan yang ada dalam perusahaan. Dalam pratiknya fungsi Keuangan
Perusahaan di bagi ke dalam dua hal sbb :
1. Bendahara (treasurer).
2. Administrasi dan accounting (controller).
 Bendahara, dan bag. Administrasi – accounting semuanya harus bertanggung jawab
kepada Direktur Keuangan (Chief Financial Officer-CFO) sebgai pimpinan tertinggi di
departemen keuangan.
 Tugas Bendahara, bertanggung jawab dalam bidang sbb :

1. Penerimaan Dana. 2. Penyimpanan Dana. 3. Meyampaikan Laporan Kas.


4. Mengelola Kredit. 5. Pembagian Deviden. 6. Menjalin hubungan dengan
pihak lain.
7. Mengelola Asuransi. 8. Mengelola dana
Pensiun.

 Fungsi utama Administrasi dan accounting yang menyangkut hal-hal sbb :

1. Menyiapkan dan 2. Pemrosesan data 3. Penyampaian Laporan


menyampaikan akuntansi. Keuangan.
anggaran.
4. Daftar Gaji. 5. Pajak. 6. Audit Internal.

 Dalam Perusahaan besar di samping fungsi Keuangan diatas juga di bentuk Komite
Keuangan (finance committies).
 Komite ini terdiri dari orang-orang yangt memiliki latar belakang dan kemampuan yang
berbeda. Tugas Komite Keuangan a.l.
1. Melakukan pencairan dana, oleh karena itu dibutuhkan keahlian menyangkut
keputusan pemilihan bentuk utang jangka pendek dan jangka panjang yang
dibutuhkan, penggunaan utang atau equitas, serta persyaratan equitas.
2. Mengelola anggaran Modal dan Operasi : membuat rencana operasi dan investasi yang
di butuhkan.
 Komite Keuangan di bagi dalam Subkomite, dengan pembagian tugas :
1. Subkomite Pencairan Modal : bertanggung jawab terhadap penyusunan anggaran
Modal dan pengeluaran biaya dalam suatu periode tertentu.
2. Subkomite pembuatan anggaran operasional perusahaan tahun yang akan dating.
3. Subkomite pensiun : mengelola dana pension bagi seluruh karyawan.
4. Subkomite Gaji dan Keuangan : bertanggung jawab terhadap perencanaan
pengelolaah gaji dan penetapan kompensasi atau bonus bagi pihak manajemen.
 Perlu diketahui bahwa fungsi Direktur atau Manajer Keuagan setara dengan Direktur
Lainnya, seperti Direktiur Produksi, Direktur Peasaran, dan Direktur Sumber Daya Manusia.
 Dan masing-masing Direktur (Fungsi) bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Kemudian masing-masing memiliki pembantu – bawahan untuk menjalankan kegiatan.
Dlam hal ini Manajer Keuangan dibantu oleh Bendahara dan Administrasi Pembukuan –
Akuntansi.

BAB II BADAN USAHA PERUSAHAAN

A. Bentuk Badan Usaha


 Aktivitas berbagai perusahaan secara formal haruslah mimiliki Badan Hukum tertentu. Hal ini
penting agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya.
 Tiap dari jenis Badan Hukum yang dipilih memilki batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab
masing – masing . Kemudian juga memiliki keleluasaan dalam menjalankan aktivitasnya termasuk
tanggung jawab terhadap yang berkepentingan dengan Perusahaan.
 Keberadaan Badan Hukum Perusahaan akan melindungi peusahaan dari segala tuntutan akibatnya
aktivitas yang dijalankannya.
 Tuntutan ini akan berakibat merugikan perusahaan apabila ternyata legalitas Badan Hukum
Perusahaan tidak dimiliki atau bahkan tidak sah.
 Yang lebih parah kerugian akan menyebabkan kebangkrutan usaha yang dijalankan, dan yang
paling penting adalah keberadaan Badan Hukum Perusahaan memberikan kepastian berusaha,
sehingga Perusahaan memberikan kepastian berusaha.
 Dengan memiliki Badan Hukum, maka Perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap
berbagai pihak yang berkaitan dengan Perusahaan, baik yang ada di dalam maupun di luar
Perusahaan.
 Dalam pratiknya terdapat beberapa jenis bentuk Badan uasaha yang dapat dipilih, yaitu :
1. Perusahaan Perorangan.
2. Firma (Fa).
3. PerseroanKomanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV).
4. Perseroan Terbatas (PT).
5. Perusahaan Negara.
6. Perusahaan Daerah.
7. Yayasan.
8. Koperasi.
9. Bentuk Lainnya.
 Dalam praktiknya pertimbangan utama pemilihan Bentuk Badan Hukum Perusahaan a.l. :
 Keleluasaan untuk beraktivitas : Tanpa dibatasi oleh modal, wilayah bagi mereka yang memiliki
modal relative besar dan memiliki hubungan dg berbagai pihak terkait (Pemerintah, swasta,
dan asing).
 Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik : Merupakan petimbangan selanjutnya yang
memperhatikan masalah tanggung jawab terhadap utang piutang perusahaan terhadap harta
pribadi (tanggung jawab terbatas dan tidak terbatas).
 Kemudahan pendirian.  tdak rumit  langsung dijalankan.
 Kemudahan memperoleh modal.  Modal Sendiri  Modal Luar.
 Kemudahan untuk memperbesar usaha.  Perkembangan Usaha.
 Kelanjutan Usaha.  dikelola secara professional.

B. Perusahaan Perseorangan
 Perusahaan perseorangan merupakan bentuk Badan Hukum yang hanya dimiliki oleh satu orang
dan menanggung risiko secara pribadi.
 Manajemen perusahaan dikelola pemilik yang berfungsi sebagai direktur atau manajer, dan bahkan
sekaligus pelaksana harian di perusahaan tersebut.
 Memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan yang dimiliki
perusahaan.
 Dalam hal pembayaran pajak perusahaan perseorangan tidak megenal pemisahan dalam
pembayaran pajak. Pemilik hanya perlu menambahkan keuntungan atau mengurangi kerugian
yang terjadi dalam usahanya pada saat perhitungan penghasilan kena pajak pribadi.
 Keuntungan yang dapat diperoleh jika memilih Perusahaan Perseorangan adalah sbb :
1. Pendirian perusahaan sangat mudah tidak berbelit-belit, tidak memerlukan syarat yang berat
dan cepat dari segi waktu.
2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relative kecil (modal dan bidang usaha
terbatas).
3. Tidak memerlkan akta formal ( akta Notaris ), sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya
yang berlebihan.
4. Memiliki keleluasan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan arah perusahaan atau
hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
5. Tidak banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini. Sehingga pemilik
bebas untuk melakukan aktivitasnya.
6. Tidak perlu membayar pajak perseroan, walaupun semua pendapatan harus bayar pajak
perseorangan.
7. Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik dandapt digunakan secara bebas oleh
pemilik.
 Keterbatasan atau Kerugian perusahaan perseorangan antara lain dalam hal :
1. Permodalan : Relaitif lebih sulit memper oleh modal jika memerlukan modal tambahan baik
untuk modal kerja maupun Investasi dari pihak perbankan.
2. Mengikuti Tender : Pemenuhan kelengkapan syratat dokumen yang diutuhkan, dan jumlah
dana yang tersedia.
3. Tanggung jawab : Pemilik perusahan bertanggung jawab ternadap utang perusahaan sampai
dengan harta pribadi untuk mencukupi membayar utangnya.
4. Kelangsungan hidup : Relatif lebih singkat, disebabkan kepemimpinan sulit ditularkan kepada
keluarga sehingga terjadi kepakuman ( pemilik meninggal dunia sulit untuk mencari
penggantinya ).
5. Sulit Berkembang : Kesulitan dalam hal mengelola uasaha yang hanya berada dalam satu
tangan. Sehingga jika ingin memperbesar uasaha harus megubah Badan Hukumnya.
6. Administrasi yang tidak terkelola secara baik : Menyulitkan bila terjadi klaim dari berbagai
pihak.
 Dalam praktiknya pemilihan bentuk Badan Hukum Perseorangan ini dilakukan oleh pemilik Modal
Kecil, jenis usaha kecil, serta wilayah operasi hanya terpokus pada satu wilayah tertentu saja.

C. Firma (Fa) dan Perseroan Komanditer ( CV )


 Fa adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan persahaan atas
nama perusahaan.
 Dalam persekutuan Fa umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban tidak terbatas terhadap
perusahaan.
 Mendirikan Fa ada dua cara : akta resmi dan dibawah tangan. Jika akta resmi maka proses
selanjutnya harus sampai di Berita Negara. Sedangkan akta di bawah tangan cukup melalui
kesepatan pihak-pihak yang terlibat.
 Kepemilkan Fa berada sepenuhnya ditangan pemilik, dan bertanggung jawab terhadap segala
resiko yg mungkin timbul.
 Modal Fa dari mereka yang terlibat dalam Fa dan besarnya tergantung pada kesepakatan para
pihak.
 Keuntungan dengan mendirikan perusahaan dalam bentuk Fa a.l. sbb :
1. Untuk mendirikan Fa relative mudah tidak perlu syarat yang berat.
2. Dalam pendirian Fa. Tidak terlalu memerlukan akta formal.
3. Lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak bank lebih mempernyayainya, apa lagi
jika akta pendirin dengan akta resmi.
4. Lebih mudah berkembang karena manajemen di pegang lebih dari satu orang, sehingga lebih
terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan utuk kemajuan usaha.
 Kerugian jika Perusahaan dalam bentuk Badan Hukum Fa adalah :
 Dlam hal tanggung jawab pemilik Fa. Memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang
dimilkinya.
 Apabila salah satu pemilik Fa meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka akan mengancam
kelangsungan hidup perusahaan.
 Sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan usahanya.
 Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam jumlah
tertentu.
 Karakteristik yang dimiliki Perseroan Komanditer (Commaditaire Vennootschap) adalah sbb :
1. Didirikan minimal oleh dua orang, diamana salah satunya akan bertindak selaku pesero aktif
atau persero pengurus yang nantinya akan menjabat sebagai direktur,yang lainnya akan
bertindak selaku Pesero Komanditer atau Pesero Diam (pasif).
2. Seorang Pesero aktif akan bertindak melakukan sgala tindakan pengurusan atas perseroan.
Dalam hal terjadi kerugian maka Pesero Aktif akan bertanggung jawab secara penuh yang
dituntut oleh pihak ke tiga.
3. Pesero Komanditer, bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkan kedalam Perseroan.
 Keuntungan mendirikan CV adalah :
1. Untuk CV relative lebih sulit dibandingkan dengan Fa. Pendirian CV harus melalui akta notaris
dan didaftarkan di Departemen Kehakiman.
2. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan menengah. Sehinga
memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan, misalnya Tender pekrjaan tertentu.
3. CV lebih mudah dalam memperoleh Modal karena pihak perbankan lebih memercayainya, jika
disbandingkan dengan perusahaan perseorangan.
4. Lebih mudah berkembang karena manajemen di pegang ole yang ahli dan dipercaya oleh
sekutunya.
5. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja. Laba yang diberikan kepada
sekutu komanditer tidak lagi di kenakan pajak penghasilan.
 Kergian jika memilih perusahaan dalam bentuk CV. A.L. :
1. Tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi apabila sekutu Komanditer menjadi
sekutu aktif.
2. Status Hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh Pemilik Modal atau bebeapa proyek besar.
 Persyaratan pendirian CV adalah sbb :
1. Disyaratkan oleh dua orang dengan akta Notaris dengan mengunakan bahasa Indonesia.
2. Dipersiapkan Nama CV, Tempat kedudukan, yang akan bertindak pesero aktif dan diam,
maksud dan tujuan pendirian CV.
3. CV didaftarkan pada pengadilan Negeri setempat.

D. Perseroan Terbatas (PT)


 Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hokum peruahaan yang paling banyak digunakan dan
diminati oleh para pengusaha.
 Penyebabnya adalah karena badan hukum jenis ini memiliki banyak kelebihan jika di bandingkan
dengan badan hukum lainnya.
 Kelebihannya a.l. luasnya bidang usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang
usaha serta tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada Modal Yang Disetor.

 Ciri utama Perusahaan yang berbentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas yaitu :
1. Kewajiban kepada pihak luar, terbatas hanya kepada Modal yang disetorkannya. Artinya harta
pribadi tidak ikut di jaminkan untuk membayar kewajiban tersebut.
2. Kemudahan alih kepeilikan (transfer kepemilikan), artinya jika seseorang pemegang saham
perusahaan tersebut ingin menjualnya. Maka mudah untuk dipindah tangankan atau di jual
kepada pihak lain.
3. Usia PT. tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas memiliki usia
yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi. Atau walaupun Pemilik atau
manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan pemilik saham lainnya.
4. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah besar, artinya jika perusahaan ingin
memperoleh dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak Kreditor untuk
mempercayainya (layak untuk dibiayai).
5. Kebebasan untuk malakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau bidang uasaha maupun
wilayah operasinya yang lebih luas dan beragam.

 Menurut Undang-Undang yang dimaksud dengan PT adalah : Badan Hukum yang merupakan
persekutuan Modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan Modal
Dasar yang seluruhnya terbagi dalam Saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

 Beberapa hal penting dapat dikemukan sebagai berikut :


1. Bahwa Perseroan Terbatas merupakan suatu Badan Hukum perusahaan untuk melakukan suatu
kegiatan usaha untuk mencari keuntungan.
2. Pendirian Perseroan Terbatas dilakukan atas dasar suatu perjanjian antara para pihak yang ikut
terlibat di dalamnya.
3. Pendirian Perseroan Terbatas di dasarkan atas kegiatan atau ada usaha tertentu yang akan di
jalankan.
4. Pendirian PT dengan Modal Dasar yang terbagi dalam Saham.
5. Pendirian PT terbatas harus mematuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam UU serta
pemerintah lainnya.

 Untuk menjalankan aktivitasnya setiap PT memiliki Organ Perseroan sbb :


1. Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Direksi.
3. Dewan Komisaris.

 Jenis Perseroan Terbatas (PT) dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni :
1. Dilihat dari segi Kepemilikan : artinya siapa saja pemilik Saham Perusahaan, apakah Warga
Negara Indonesia, Asing, atau Pemerintah.
a. Perseroan Terbatas Biasa : Merupakan PT dimana para pendiri, pemegang Saham dan
Pengurusnya adalah Warga Negara Indonesia dan dalam Hukum Indonesia (tidak ada
Modal Asing).
b. Perseroan Terbatas Terbuka : Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman
modal dan dimungkinkan WNA dan atau Badan Hukum Asing menjadi pendiri, pemegang
Saham, dan atau pegurusnya dari PT tersebut.
c. Perseroan Terbatas PERSERO : Merupakan PT yang dimiliki oleh Pemerintah melalui Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). PT jenis ini sebagian besar pengaturannya tunduk pada
ketentuan tentang BUMN. Contoh Penulisan : PT. BANK MANDIRI (Persero).

2. Dilihat dari segi Status Perseroan Terbatas dibagi dalam :


a. Perseroan Tertutup : Merupakan PT yang Modal dan jumlah Pemegang Sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau Perseroan dan tidak melakukan Penawan Umum.
b. Perseroan Terbuka : adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang Sahamnya
memenuhi kriteria tertentu yang melakukan Penawaran Umum, sesuai dengan peraturan
perundang undangan dibidang Pasar Modal. Contoh Penulisan : PT. Kiat Sukses Tbk.

 Syarat pendirian PT sesuai dengan UU PT yakni :


1. Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta Notaris yang dibuat dalam bahasa
Indonesia.
2. Setiap Pendiri Perseroan wajib megambil bagian Saham pada saat Perseroan didirikan.
3. Ketentuan pada ayat (2) tidak berlaku dalam rangka peleburan.
4. Perseroan mendapat status Badan Hukum pada tanggal diterbitkannya leputusan Menteri
mengenai pengesagan Badan Hukum Perseroan.
5. Setelah Perseroan memperoleh status Badan Hukum dan pemegang saham menjadi kurang
dari dua orang, dalam jangka waktu paling lama enam bulan terhitung keadaan tersebut
Pemegang Saham ybs wajib mengalihkan sebagian Sahamnya kepada orang lain atau Perseroan
mengeluarkan Saham Baru kepada orang lain.
6. Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah dilampaui, pemegang
saham tetap kurang dari dua orang, Pemegang Saham bertanggung jawab secara pribadi atas
segala perikatan dan kerugian perseroan dan atas permohonan pihak yang berkepentingan,
pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut.
7. Ketentuan yang mewajibkan perseroan didirikan oleh dua orang lebih sebagaimana pada ayat
(1) dan ketentuan pada ayat (5), serta ayat (6) tidak berlaku bagi :
a. Perseroan yang seluruh Sahamnya dimilki Negara ; atau
b. Perseroan yg mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain yang diatur dalam UU tentang Pasar
Modal.

 Dalam praktiknya Modal Perseroan Terbatas terdiri dari :


1. Modal Dasar (authorized capital) : Modal Dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal
Saham dan merupakan modal yang pertama kali dan tertera dalam Akta Notaris pada saat
perseroan terbatas tsb didirikan. Besarnya Modal Dasar perseroan paling sedikit Rp. 50 juta.
2. Modal ditempatkan (issued capital) : Merupakan modal yang telah ditempatkan oleh
pemegang Saham. Besarnya modal ditempatkan minimal 25 % dari Modal Dasar.
3. Modal disetor (paid-up capital) : Merupakan modal yang harus sudah diseror oleh pemegang
Saham yang jumlahnya paling sedikit 25 % dari modal dasar harus ditempatkan dan distetor
penuh. Modal ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah.

E. KOPERASI DAN YAYASAN


 Koperasi : Badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang bertujuan untuk
mensejahterakan para anggotanya. Walaupun dalam praktiknya koperasi juga melayani
kepentingan umum.
 Yayasan : Merupakan badan usaha yang dibentuk untuk kegiatan social atau pelayanan masyarakat
(kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat umum dan tidak profitnoriented).
 Fungsi dan peran Koperasi sesuai dengan UU Koperasi No.25 tahun 1955 sbb :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manuasia dan
masyarakat.
3. Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

 Koperasi melaksanakan prinsip-nya sbb :


a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-msing
anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal kemandirian.
 Dalam pengembangan koperasi, maka koperasi melaksanakan : Pendidikan perkoperasian, dan
kerjasama antar koperasi.
 Persyaratan untuk mendirikan Koperasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, berazaskan
kekeluargaan sbb :
1. Koperasi Primer dibentuk sekurang kurangnya dua puluh anggota.
2. Koperasi Sekunder dibentuk sekurang kurangnya 3 koperas.
3. Dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar sekurang kurangnya :
a. Daftar nama Pendiri.
b. Nama dan tempat kedudukan.
c. Maksud dan Tujuan serta bidang Usaha.
d. Ketentuan mengenai : Keanggotaan, Rapat Anggota, Pengelolaan, Permodalan, Jangka
waktu Berdirinya, Pembagian SHU, dan Sanksi.
e. Koperasi memperoleh status Badan Hukum setelah ada akta pendiriannya disyahkan oleh
Pemerintah dan di umumkan dalam Berita Negara RI.
 Jenis Koperasi : Kopersi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-
seorang. Kopersi Sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.
Perangkat organisasi koperasi umumnya terdiri dari : Rapat Anggota, Pengurus, dan
Pengawas. Prinsip koperasi adalah anggota koperasi merupakan pemilik sekaligusn pengguna
jasa koperasi.
 Rapat Anggota merupakan perangkat yang paling tinggi dalam struktur Koperasi dan meilih dan
memberhentikan Pengurus, dan Pengawas Koperasi.
 Ketentuan dan persyaratan untuk diangkat menjadi pengurus Koperasi sbb :
1. Dipilih dari dan oleh Anggota Koperasi dalam rapat anggota.
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota.
3. Untuk pertama kali susunan dan nama anggota pengurus di cantumkan dalam akta
Pendirian.
4. Masa jabatan paling lama lima tahun.
5. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota pengurus ditetapkan dalam
anggaran dasar.
 Setelah diangkat menjadi pengurus memiliki Tugas dan Wewenang sbb :
1. Mengelola Koperasi dan Usahanya.
2. Mengajukan rencana kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan belanja Koperasi.
3. Menyelenggarakan rapat anggota.
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

 Sedangkan wewenang pengurus adalah :


1. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
2. Meutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai
dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemamfaatan koperasi sesuai dengan
tanggung jawab dan keputusan rapat anggota.
 Selanjutnya ketentuan dan persyaratan untuk menjadi Pengawas Koperasi adalah :
1. Dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
2. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
3. Persyaratan untuk dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam
anggaran dasar.
 Tugas Pengawas adalah :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
2. Membuat laporan tetulis tentang hasi pengawasannya.
 Wewenang Pengwas adalah :
1. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
3. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

 Modal Koperasi : Midal Sendiri dan Modal Pinjaman


1. Modal sendi dapat berasal dari :
a. Simpanan Pokok.
b. Simpanan Wajib.
c. Dana Cadangan.
d. Hibah.
2. Modal pinjaman dapat berasal dari :
a. Anggota.
b. Koperesi lainnya dan / atau anggotanya.
c. Bank dan lembaga.
d. Penerbitan Obligasi dan Surat Utang lainnya.
e. Sumber lain yang sah.
 Lapangan uasaha Koperasi yang dapat di jalankan :
1. Usaha kopetasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk
meningkatkan usaha dankesejahteraan anggota.
2. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang bukan anggota koperasi.
3. Kopersai menjalankan kegiatan usaha dah berperan utama di segala bidang kehidupan
ekonomi rakyat.
4. Koperasi dapat menghimpunan dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan
pinjam dari dan untuk :
a. Anggota koperasi yang bersangkutan.
b. Koperasi lain dan atau anggotanya.
5. Kegiatan simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan
koperasi.
6. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.

YAYASAN :

 Merupakan Badan Usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuantungan, lebih menekankan
usaha pada tujuan social.
 Modal berasal dari sumbangan. Wakap, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan memiliki
Pengurus danharta pengurus dipisahkan dari harta yayasan.
 Kegiatan atau usaha yang di jalankan biasanya lebih banyak kepada usaha layanan masyarakat :
Rumah Sakit, Pendidikan, Layanan social lainnya.
 Menrut UU Yayasan : yang dimaksud dengan yayasan adalah Badan Hukum yang terdiri atas
kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang social,
keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
 Dalam menjalankan kegiatannya se hari-hari yayasan mempunyai organ :
1. Pembina.
2. Pengurus.
3. Pengawas.
 Kekayaan Yayasan baik berupa Uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan :
Berdasarkan UU, dilarang dialihkan atau di bagikan secara langsung atau tidak langsung kepada
Pembina, Pengurus, Pengawas, Karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan
terhadap Yayasan.
 Ketentuan, syarat, dan Pendirian Yayasan a.l. :
1. Didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan
pendirinya sebagai kekayaan awal.
2. Pendirian yayasan dilakukan dengan akta Notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
3. Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat Wasiat.
4. Yayasan memperolah satatus BH setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari
Menteri.
5. Pengesahan akta pendiriaan sebagai BH : dilaksanakan oleh oleh Ka. Wil. Dep. Kehakiman
dan Asasi manusia a.n. Menteri yg wilayah kerjanya meliputi tempat kdudukan Yayasan.
6. Dalam memberikan pengesahan, Ka. Wilayah tsb. Dapat meminta pertimbangan dari
instansi terkait.

Anda mungkin juga menyukai