Anda di halaman 1dari 4

Anggota Kelompok :

1. Felicia Wong D12180168


2. Fernando Pratama Ruslim D12180257
3. Axellino Rivaldo Magaline D12180270
4. William Wesley Kwestianus D12180036
Teori Permainan adalah suatu metode pendekatan untuk merumuskan situasi persaingan atau
konflik antara berbagai persaingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses dalam
pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang berbeda yang melibatkan dua atau lebih
kepentingan. Teori permainan mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli matematika Prancis
yang bernama Emile Borel pada tahun 1921. Kemudian, John Von Neemann dan Oskar
Morgenstern mengembangkan lagi sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi(semua
pihak yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), baik itu
perorangan maupun organisasi (pemerintah atau swasta). Manfaat dari Teori Permainan yaitu
mengembangkan suatu konsep untuk menganalisa dalam pengambilan keputusan di situasi
perasaingan ( kerja sama ).
Secara umum model-model Game Theory setiaknya memiliki tiga unsur berikut :
 Para Pemain (Players) yaitu seseorang yang dalam pengambilan keputusan telah di kaji
perilakunya . Di pasar oligopoli umumnya players dapat di sebut sebagai perusahaan -
perusahaan
 Strategi (startegies) yaitu pengambilan keputusan yang efektif dan efisien yang di ambil
oleh para pemain
 Hasil (Payoffs) yaitu konsekuensi dari strategi yang diambil. Dalam model payoffs 
biasanya dinyatakan dengan keuntungan atau kerugian yang dapat diperoleh oleh
perusahaan
Model Teori Permainan
Model teori permainan dapat dikelompokkan menjadi jumlah pemain, jumlah keuntungan dan
kerugian serta Metode permainan yang digunakan dalam permainan.
1. Berdasarkan Jumlah Pemain Dengan Kepentingan Yang Berbeda
a. One-person : Tidak adanya persaingan dalam pengambilan keputusan, peristiwa ini dapat
terjadi di perusahaan monopoli
b. Two-person : Adanya perdebatan dalam pengambilan keputusan sehingga keuntungan
diterima bagi satu pihak dan kerugian bagi satu pihak lainnya peristiwa ini dapat terjadi
diperusahaan duopoli
2. Berdasarkan Macam Metode Permainannya
a. The Payoff Matrix of a Game (Profit Matrix)
b. Nash Equilibrium
c. The Presioner’s Delima
d. Repeated Games

1
e. Enforcing a Cartel
f. Sequental Games
g. A Game of Entry Detterence

c. Dilema tahanan (Prisoner’s dilemma)


Kondisi ini terkenal dengan sebutan dilema tahanan (prisoner’s dilemma). Contohnya, ada 2
tahanan (tersangka) yang diintrogasi secara terpisah tanpa saling bisa mengetahui pilihan
keputusan satu sama lain. Masing-masing tahanan mempunyai pilihan untuk mengaku atau
menyangkal, dengan keadaan seperti tergambar pada tabel di bawah ini.
Tahanan B : Mengaku B : Menyangkal
A : Mengaku 3,3 0,6
A : Menyangkal 6,0 1,1

Jika A mengaku, dia dapat bebas dan B akan menanggung hukuman 6 bulan. Jika kedua
tahanan sama-sama mengaku, keduanya akan ditahan selama 3 bulan. Jika keduanya
menyangkal, mereka akan ditahan 1 bulan. Jika A akan mengaku. Alasannya, bila B
menyangkal, dia akan bebas. Jika B mengaku, dia ditahan 3 bulan.
Saat kedua tahanan akan memilih mengaku (tanpa mengetahui strategi tahanan lain). Pada
akhirnya, kedua tahanan berada pada kondisi “A mengaku” dan “B mengaku” (3, 3) seperti
ditunjukkan sel kuning. Akan tetapi, keseimbangan ini ternyata bukan kondisi terbaik karena
kedua tahanan bisa mendapatkan hasil lebih baik jika “A menyangkal” dan “B menyangkal” pula
(1, 1), ditunjukkan oleh sel hijau. Tentu saja ini hanya bisa terjadi jika keduanya dapat saling
berkoordinasi agar hukumannya dapat menjadi 1 bulan saja bagi A dan B.

d. Repeated Games
         Di teori permainan ( Dilema Tahanan), permainan hanya terjadi sekali dan tidak terulang
kembali.Namun, bagaimana bila permainan ini dilangsungkan berkali-kali dengan orang yang
sama? Tentu hasilnya akan berbeda bukan?. Dengan strategi yang berbeda-beda dan tingkat
kemungkinan yang berbeda,dapat dipastikan juga jalan dan hasil permainan ini akan berbeda .
Kasus Repeated Game ini, setiap pemain mempunyai kemampuan untuk mendirikan citra

2
perusahaan dan juga mendorong pihak lain melakukannya. 
Dalam strategi ini, terdapat variabel yang mempengaruhi yaitu;
 Apakah permainan akan dilakukan beberapa kali putaran yang tetap atau melakukannya
dengan putaran yang tidak pasti
(Pemisalan)
Kedua pemain yang mengetahui bahwa akan terdapat 5 putaran dalam game kali ini.
Diputaran 5 atau putaran terakhir, tidak menutup kemungkinan bahwa kedua pemain akan
menggunakan strategi equilibrium dominan. Di putaran kelima, permainan ini sama halnya
dengan melakukannya satu kali sebab tidak ada kesempatan selanjutnya untuk melakukannya
lagi.Oleh karenanya, pemain biasanya cenderung lebih membuka pikiran dan serius dalam
menghadapi permainan ini. Kemungkinan kerja sama yang dilakukan hanya pada ronde
sebelum ronde terakhir, demi mencapai keuntungan maksimal. Permainan kerja sama ini
disebabkan oleh pola pikir pemain yang berpikir bahwa masih ada ronde/ putaran
berikutnya. Tapi jika permainan diulang beberapa putaran dan tidak ada lagi ketertarikan
(keuntungan), maka kemungkinan terbesar ialah terjadinya penolakan. Jika dia menolak pada
putaran ini, maka kita dapat menolak untuk putaran selanjutnya. Selama masih memiliki
keuntungan yang akan datang, ancaman bahwa tidak ada lagi kerjasama dapat cukup untuk
meyakinkan seseorang untuk memainkan strategi pareto efficient.
         Hal ini telah dibuktikan oleh seorang bernama Robert Axelrod yang membuat suatu
eksperimen dimana dia bertanya pada beberapa ahli game theory untuk memberikan strategi
terbaik mereka untuk menyelesaikan masalah the prisoner’s dilemma.Beberapa saat setelah
para ahli berdebat, pemenangnya yaitu yang memilih dengan keuntungan total paling tinggi
dengan mengemukakan strategi yang sangat sederhana. Strategi itu bernama ‘tit for tat’, di
strategi ini di putaran pertama, kita bekerjasama dengan memainkan strategi ‘tidak mengaku’.
Dan untuk langkah selanjutnya, kita mengikuti langkah yang dilakukan oleh lawan kita pada
putaran sebelumnya. Strategi ‘tit for tat’ bekerja dengan baik karena ia bekerja dengan
mengikuti apa yang lawan lakukan pada kita. Jika lawan melakukan hal baik, maka kita akan
membalasnya dengan melakukan hal yang sama di putaran selanjutnya, begitu juga sebaliknya.

Enforcing a Cartel
        Di pasar duopolis,masing-masing perusahaan memiliki kemampuan untuk menentukan
harga.Akibatnya, terjadilah competeitive equilibrium. Jika setiap perusahaan beranggapan
bahwa perusahaan lain akan menetapkan harga tetap di harga X maka perusahaan lain akan

3
menetapkan harganya sedikit dibawah harga X itu. Namun hal itu tidak akan terjadi jika harga
yang ditetapkan sudah sanggat rendah sehingga mendekati nol.
         Payoff matrix untuk pasar duopolis memiliki kesamaan dengan teori dilema tahanan. Jika
kedua perusahaan menetapkan harga yang tinggi, maka keduanya akan mendapatkan
keuntungan yang besar.

Disituasi ini, keduanya berkerjasama untuk menciptakan keadaan monopoli. Namun jika
salah satu perusahaan menetapkan harga yang tinggi, dan perusahaan lain menetapkan harga
sedikit lebih rendah dari perusaahaan itu, maka konsumen akan mengerubungi pasar terendah.
Hal ini berakibat pada perusahaan dengan harga yang tinggi akan langsung kehilangan
konsumennya.Tetapi, bila keduanya mematok harga yang rendah, akan terjadi profit yang
rendah tidak maksimal karena harga murah dan pasar yang tetap. Dan Nash equilibrium terjadi
ketika lawan menetapkan harga terendahnya. Jika digunakan strategi “tit for tat”, maka yang
akan terjadi adalah, jika lawan memotong harga di hari senin, maka di senin berikutnya, kita
akan memotong harga juga seperti yang dilakukan lawan kita. Namun hal ini tidak akan ada
habisnya jika dilakukan secara balas membalas dan akan menimbulkan persaingan
harga.Dampak penggunaan strategi ini ialah, siapa yang lebih dahulu mematok angka
mendekati 0 dan masih dapat bertahaan ialah yang menang.
         Dalam persaingan bisnis, strategi ini bisa saja terjadi. Seperti contoh; Perusahaan air
mineral Aqua dan Cleo.Keduanya mematok harga saling bersaing, dimana aqua mematok harga
Rp.3.500 dan Cleo dengan harga Rp.3.600. Ketika satu perusahaan berusaha untuk main
menyerang pihak lain, yang terserang akan melakukan pemotongan harga sebagai konsekuensi
perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai