Anda di halaman 1dari 13

LATAR BELAKANG

Desain Produk Regal Marine


Dengan ratusan pesaing dalam bisnis perahu, Regal Marin harus bekerja untuk
membedakan dirinya dari kelompok. Seperti yang kita lihat di Profil Perusahaan
Global, Regal Marin secara terus menerus mengenalkan produk inovatif dan
berkualitas tinggi. Itu adalah strategi diferensiasi yang direfleksikan oleh lini
produk yang terdiri dari 22 model.
Untuk menjaga kebiasaan inovasi dengan begitu banyak variasi siklus hidup
perahu, Regal secara terus-menerus melihat masukan desain dari para pelanggan,
penjual dan konsultan. Ide desain secara cepat ditemukan didalam styling studio, di
mana mereka ditempatkan di dalam mesin CAD agar mempercepat proses
pembangunannya. Desain perahu yang ada sekarang ini selalu berkembangkan
sewaktu perusahaan mencoba untuk tetap stylish dan kompetitif. Terlebih lagi dengan
daur hidup produk yang pendek selama 3 tahun, arus produk baru yang kuat
dibutuhkan. Beberapa tahun lalu, produk baru adalah Rush dengan 3 penumpang
seharga $11.000, sebuah perahu kecil tetapi sangat bertenaga untuk menarik orang
yang bermain sky. Ia diikuti oleh kapal tempel 20 kaki yang penuh inovasi dan telah
memenangkan penghargaan didalam industri. Kapal jenis lain adalah Commodore 44
kaki yang didesain ulang dengan ruang kabin yang mewah. Dengan semua model dan
inovasi, desainer Regal dan tenaga produksi dibawah tekanan untuk menanggapi
dengan cepat.
Dengan memasukkan pemasok kunci lebih awal dan mendesak mereka dalam
tahap desain, Regal meningkatkan inovasi dan kualitas sambil mempercepat
pengembangan produk. Regal menemukan bahwa semakin cepat membawa pemasok
masuk, maka semakin cepat kita dapat membawa perahu ke pasar. Setelah tahap
pengembangan yang merupakan inovasi dan model, desainer CAD menghasilkan
spesifikasi produk. Tahap pertama dalam produksi sesungguhnya adalah pembuatan
“plug”, ukiran berbasis busa yang digunakan untuk membuat cetakan untuk lambung,
serat kaca dan deck. Spesifikasi dari sistem CAD mengendalikan proses ukiran.
Sekali plug diukir, cetakan permanen untuk setiap hull baru dan desain dek terbentuk.
Cetakan memakan waktu sekitar 4 sampai 8 minggu untuk dibuat dan seluruhnya
buatan tangan. Cetakan lain yang serupa dibuat untuk banyak fitur lain di perahu
Regal, dari galeri dan kabin, komponen untuk wc dan tangga. Jadi cetakan yang
sudah selesai dapat bergabung dan digunakan untuk membuat ribuan perahu.
PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep siklus hidup produk diterapkan pada produk regal marine?
2. Apa strategi yang digunakan regal untuk etap kompetitif ?
3. Apa jenis penghematan teknis yang di peroleh regal dengan menggunakan teknologi
CAD dibandingkan dengan teknik drafiting tradisional ?
4. Apa keuntungan yang mungkin diperoleh dari teknologi desain CAD ?
PEMBAHASAN

A. PEMECAHAN MASALAH
Pendekatan Teori Desain Produk
a) Desain Yang Tangguh
Desain yang tangguh (robust design) berarti produk didesain sedemikian rupa
sehingga sedikit bervariasi atau perakitan tidak berdampak banyak pada produk.
Sebagai contoh, AT & T mengembangkan sebuah IC (integrated circuit) yang dapat
digunakan pada banyak produk untuk memperkuat sinyal suara. Seperti telah
didesain sebelumnya, IC harus diproduksi degan sangat tepat untuk menghindari
adanya variasi kekuatan sinyal. Sebuah IC dapat menghabiskan banyak biaya
karena dibutuhkan pengendalian kualitas yang ketat selama proses produksi.
Setelah menguji dan menganalisis desain, insinyur AT & T menyadari bahwa jika
resistansi IC dikurangi yang merupakan sebuah perubahan kecil tanpa biaya maka
IC akan jauh kurang sensitive terhadap variasi pada proses produksi. Hasilnya
adalah perbaikan kualitas sebesar 40 %.
b) Desain Modular
Produk yang didesain dalam komponen yang terbagi-bagi dikenal sebagai
desain modular (modular design). Desain modular dapat juga dikatakan sebagai
bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dapat dengan
mudah ditukar atau digantikan. Desain modular menawarkan fleksibilitas pada
produksi dan pemasaran sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Sebagai contohnya, harley-Davidson yang menggunakan relative sedikit mesin,
gardan, tangki bensin dan system suspensi berbeda, dipadukan untuk memproduksi
berbagai variasi motor. Konsep komponen pemilahan-pemilahan yang sama
digunakan banyak industri, mulai dari produsen kerangka pesawat hingga restoran
cepat saji untuk membuat variasi produksi. Contoh yang lain dapat dijumpai pada
produk penjualan peripheral computer, gadget dll. Pada satu titik tertentu, desain
modular juga berarti mencapai tingkat kepuasan konsumen sesuai dengan
keinginan.
c) Computer-Aided Design (CAD)
Computer-Aided Design (CAD) adalah penggunaan sebuah computer secara
interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
Walaupun penggunaan dan variasi software CAD sangat luas,CAD secara umum
masih digunakan untuk membuat gambaran kasar dan gambar tiga dimensi.
Walaupun demikian,penggunaan CAD meluas dengan cepat. Software CAD
menjadikan perancang menghemat waktu uang dengan memperpendek siklus
pengembangan hampir semua produk. CAD secara efektif dan efisien serta hemat
waktu dalam menggambarkan secara 3D, desain produk yang akan diproduksi dalam
pencapaian target pasar. Satu perluasan dari CAD adalah software Design for
Manufactur and Assembly (DFMA). DFMA adalah software yang memungkinkan
perancang melihat dampak desain pada proses produksi pada suatu produk. CAD
dapat juga menggambarkan produk dalam versi beta/ visual atau prototype.
Beberapa sistem CAD telah berpindah ke internet melalui e-commerce,dimana
mereka menghubungkan desain berbasis computer dengan pembelian,
outsourcing,produksi dan pemeliharaan jangka panjang. Dengan CAD di internet,
pelanggan dapat memasukkan perpustakaan desain pemasok dan melakukan
perubahan desain.
Teknologi CAD didasarkan pada informasi desain produk elektronik dalam
bentuk digital. Informasi digital telah terbukti sangat penting dan standar. Untuk
penukaran telah dikembangkan dan dikenal sebagai Standar for the Exchange of
Produk Data (STEP). STEP menyajikan sebuah format yang memungkinkan
transmisi elektronik data tiga dimensi. STEP membuat produsen dapat menyatakan
informasi produk tiga dimensi dalam sebuah format standar, sehingga data tersebut
dapat dipertukarkan secara lebih luas (internasional), menjadikan jarak dan waktu
bukan masalah yang besar bagi produsen dalam memadukan desain produksi dan
proses pendukung.
2. Pendekatan Teori Siklus Hidup
a) Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu
produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu
produk.
Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya
menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada
pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market
acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline
(obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah
penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan
decline.
Daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun
volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru
(betul-betul baru) karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos
yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang
harus agresif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi
barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan
cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal
barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak
seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga
persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas
dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih
meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun
laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga
perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap
kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk
menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam
tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama
yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan
biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila
barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru,
maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas'
Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan
menurun antara lain:
a) Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b) Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program
produksinya agar lebih efisien.
c) Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d) Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada
barang yang sudah ada.
e) Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
5. Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik
bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga
faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan
pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk
dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume,
rate of change of market volume. Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan
yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit
promosi.Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi
untuk menekan biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya
promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling
cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan
harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang
cepat dan biaya promosi yang rendah.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk
mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan
gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta
(yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi
produk utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi
yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product
awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap
harga dilapisan berikutnya.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih
berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada
produk baru.
a. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk
merek yang mapan.
b. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
c. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu
bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluasi keanekagunaan,
keamanan atau kenyaman produk.
d. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil
dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
e. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk,
misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
f. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk
seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
g. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat
memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
4. Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi
persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam
industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan
konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
BAB III
PENUTUP
1.1 JAWABAN KASUS
Jawaban :
1. Strategi Temsa Global pada tahun 2009 adalah sebagai perusahaan yang
mengembangkan sendiri produknya, sehingga memiliki keunggulan teknologi
dan biaya murah dari pesaing.
Strategi tahun 2009 berbeda dengan strategi tahun 1984, pada waktu itu Temsa
Global tidak mengembangkan produknya sendiri, tetapi membeli lisensi
produk dari perusahaan lain (Mitsubishi) dan memproduksinya.
Perubahan organisasional yang mendukung hal ini adalah bahwa Temsa global
telah secara bertahap mengembangkan kemampuan desain untuk mendukung
pergeseran dalam strategi produk, sampai pada tahun 2003 Temsa Global
mendirikan Temsa R&D and Technology Inc. Perusahaan tersebut berhasil
mendesain bus kota pertama bagi Temsa Global bernama Avenue, yang mempunyai
keunggulan biaya murah sehingga membuat Temsa Global mampu bersaing di pasar.
Selain itu Avenue juga menawarkan teknologi hybrid dengan keunggulan hemat
bahan bakar sampai 25%.
2. Keuntungan yang mungkin didapat dari investasi R&D Center untuk teknologi
lanjutan adalah :
a) Penghematan Biaya, perusahaan tidak perlu membeli lisensi produk dari
perusahaan lain sehingga harga produk ke konsumen menjadi lebih murah.
b) Customized Product, perusahaan dapat mengembangkan produknya sendiri
sesuai keinginan dan kebutuhan pasar, sehingga produk yang dihasilkan
dapat memenuhi harapan konsumen dan dapat disesuaikan pada konsumen
yang berbeda.
3. Market Driven Product Strategy adalah sebuah konsep bagaimana perusahaan
menyesuaikan strategi dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Temsa
Global dalam mendukung market-driven product strategy dan customized
designs sehingga harus fokus pada keinginan dan kebutuhan konsumen. Setelah
mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, perusahaan harus merespon
dengan cepat supaya tidak kehilangan kesempatan.
4. Regal Marine mempunyai daur hidup produk yang berlangsung selama 3 tahun,
sebuah produk yang sudah berumur 3 tahun akan out of date dalam hal desain
dan siklus produknya akan berakhir.
5. Regal Marine menggunakan strategi diferensiasi produk, yang terus-menerus
memperkenalkan produk baru dengan inovasi baru dan gaya baru untuk tetap
kompetitif.
6. Regal Marine dapat menghemat biaya dan waktu dengan sistem CAD. Sistem
CAD memungkinkan kita melakukan pengujian desain dan model dengan cepat
dan murah, karena model dapat diuji lewat bantuan software 3D yang
memungkinkan melihatnya seperti nyata. Bila menggunakan sistem manual
maka dibutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih banyak karena model dibuat
asli.
7. Manfaat yang paling utama dari teknologi desain CAD adalah
kesederhanaan dan kecepatan. Sebuah model dapat dibuat dan diuji secara cepat
dengan proses sederhana, sebelum model itu benar - benar diproduksi.
KESIMPULAN

Sebelum membuat atau mengembangkan bisnis Regal Marine melihat dari


ribuan peluang dimana perusahaan ini harus memiliki keunggulan kompetitif yaitu
menciptakan produksi kapal dengan model yang limited namun berkualitas tinggi serta
memunculkan porduk-prduk baru hanya dalam jangka waktu 3 tahun dengan model
yang tetap stylish dan mewah. Selai itu perusahaan Regal Marine menggunakan
system CAD agar model inovasi dan kualitasnya diatas rata-rata bahkan lebih.

Anda mungkin juga menyukai