Anda di halaman 1dari 7

RANTAI PASOK CATHMENT AREA

Sungai Mahakam Kadar Fe dan Mn tinggi pada air Sungai Mahakam disebabkan M
banyaknya aktivitas tambang batubara di daerah hulu sungai
Sungai Mahakam Produksi stop pada tiap-tiap IPA disebabkan terjadinya intrusi air M
laut ke sungai
Seluruh IPA Debit air baku menurun pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) M
disebabkan musim kemarau
Seluruh IPA Air Bangai mempengaruhi kualitas air produksi tiap-tiap IPA M
menjadi turun disebabkan musim kemarau
Seluruh IPA Kadar DO turun pada air baku mempengaruhi kualitas air M
produksi IPA disebabkan pertumbuhan tanaman eceng gondok
secara berlebih
UPBG, UPGL, UPPG Air baku terkontaminasi oleh limbah industri rumah tangga M
(pabrik tahu, kotoran hewan, limbah loundry) karena buruknya
penanganan sanitasi di wilayah sekitar intake
INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)
Seluruh IPA Pencucian filter lebih sering, kualitas air tidak baik dan biaya M
produksi meningkat pada proses koagulasi tidak sempurna karena
kesalahan dalam penentuan dosis koagulan (kurang/lebih)
UPBG, UPGL Filter rusak/jebol pada sistem IPA disebabkan dosis polimer PE M
tidak tepat/salah (berlebih) dan kualitas pengerjaan/pembuatan
filter tidak sesuai/standar
Seluruh IPA Flok/lumpur naik ke permukaan pada bak sedimentasi M
mempengaruhi kualitas air produksi menurun karena disebabkan
kerusakan valve buang lumpur yang rusak/macet
Seluruh IPA Terjadi kehilangan air fisik dan gangguan aliran pada pelanggan D
di Instalasi Pengolahan Air (IPA) karena terjadinya
luapan/overflow atau lessflow air bersih di reservoir
JARINGAN PIPA
Seluruh Zona Pasokan air ke pelanggan terganggu/mati akibat pipa pecah yang D
disebabkan adanya tekanan pada pipa di tanah yang meningkat
akibat adanya beban berat dipermukaan tanah/jalan
Seluruh Zona Terjadinya pipa pecah dan air tidak mengalir pada pelayanan D
pelanggan disebabkan high/low presure pada pipa
Seluruh Zona Pengaturan aliran air distribusi tidak bisa dikendalikan karena D
valve pengatur aliran pada jaringan pipa distribusi rusak oleh
faktor umur dan kualitas barang
Seluruh Zona Meter induk di pipa distribusi tidak berfungsi baik/error sehingga D
tidak dapat merekam pencatatan debit air yang mengalir
disebabkan kurangnya dilakukan perawatan dan kalibrasi meter
induk
PELANGGAN
Seluruh Zona Angka meter di flowmeter pelanggan tidak dapat dibaca D
disebabkan buram, tertimbun di dalam tanah, pagar terkunci
Seluruh Zona Angka flowmeter pelanggan tidak dicatat sehingga perhitungan D
NRW tidak akurat disebabkan petugas tidak jalan/membaca secara
rutin/ hanya ditaksir
Seluruh Zona Meter air di pelanggan hilang sehingga pemakaian air tidak D
tercatat dan air bersih terbuang disebabkan adanya pencurian
meter air pelanggan
MEKANIKAL
Seluruh Intake Terganggunya aliran, tekanan, dan debit air di pipa transmisi D
karena disebabkan terjadinya korosi/keropos (kapitasi) pada
impeler pompa dan casing
Seluruh IPA Terganggunya supplai air produksi dan yang didistribusikan pada D
tiap IPA karena terjadinya kerusakan pada pompa distribusi
Seluruh IPA Pompa rusak karena bearing rusak disebabkan jam pemakaian M
pompa berlebih
ELEKTRIKAL
Seluruh IPA dan Intake Pengaliran air terganggu sehingga pasokan air berkurang pada M
IPA disebabkan suplai Listrik PLN padam
Seluruh IPA dan Intake Pengoperasian sistem dan produktivitas sistem di intake dan IPA M
tidak optimal disebabkan daya atau kapasitas trafo kurang
memenuhi kebutuhan
POTENSI KEJADIAN BAHAYA
RPAM PERUMDAM TIRTA KENCANA SAMARINDA

RANTAI PASOK CATHMENT AREA


Sungai Mahakam Kadar Fe dan Mn tinggi pada air Sungai Mahakam disebabkan
banyaknya aktivitas tambang batubara di daerah hulu sungai
Sungai Mahakam Produksi stop pada tiap-tiap IPA disebabkan terjadinya intrusi air
laut ke sungai
Seluruh IPA Debit air baku menurun pada Instalasi Pengolahan Air (IPA)
disebabkan musim kemarau
Seluruh IPA Air Bangai mempengaruhi kualitas air produksi tiap-tiap IPA
menjadi turun disebabkan musim kemarau
Seluruh IPA Kadar DO turun pada air baku mempengaruhi kualitas air
produksi IPA disebabkan pertumbuhan tanaman eceng gondok
secara berlebih
UPBG, UPGL, UPPG Air baku terkontaminasi oleh limbah industri rumah tangga
(pabrik tahu, kotoran hewan, limbah loundry) karena buruknya
penanganan sanitasi di wilayah sekitar intake
INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)
Seluruh IPA Pencucian filter lebih sering, kualitas air tidak baik dan biaya
produksi meningkat pada proses koagulasi tidak sempurna karena
kesalahan dalam penentuan dosis koagulan (kurang/lebih)
UPBG, UPGL Filter rusak/jebol pada sistem IPA disebabkan dosis polimer PE
tidak tepat/salah (berlebih) dan kualitas pengerjaan/pembuatan
filter tidak sesuai/standar
Seluruh IPA Flok/lumpur naik ke permukaan pada bak sedimentasi
mempengaruhi kualitas air produksi menurun karena disebabkan
kerusakan valve buang lumpur yang rusak/macet
Seluruh IPA Terjadi kehilangan air fisik dan gangguan aliran pada pelanggan
di Instalasi Pengolahan Air (IPA) karena terjadinya
luapan/overflow atau lessflow air bersih di reservoir
JARINGAN PIPA
Seluruh Zona Pasokan air ke pelanggan terganggu/mati akibat pipa pecah yang
disebabkan adanya tekanan pada pipa di tanah yang meningkat
akibat adanya beban berat dipermukaan tanah/jalan
Seluruh Zona Terjadinya pipa pecah dan air tidak mengalir pada pelayanan
pelanggan disebabkan high/low presure pada pipa
Seluruh Zona Pengaturan aliran air distribusi tidak bisa dikendalikan karena
valve pengatur aliran pada jaringan pipa distribusi rusak oleh
faktor umur dan kualitas barang
Seluruh Zona Meter induk di pipa distribusi tidak berfungsi baik/error sehingga
tidak dapat merekam pencatatan debit air yang mengalir
disebabkan kurangnya dilakukan perawatan dan kalibrasi meter
induk
PELANGGAN
Seluruh Zona Angka meter di flowmeter pelanggan tidak dapat dibaca
disebabkan buram, tertimbun di dalam tanah, pagar terkunci
Seluruh Zona Angka flowmeter pelanggan tidak dicatat sehingga perhitungan
NRW tidak akurat disebabkan petugas tidak jalan/membaca secara
rutin/ hanya ditaksir
Seluruh Zona Meter air di pelanggan hilang sehingga pemakaian air tidak
tercatat dan air bersih terbuang disebabkan adanya pencurian
meter air pelanggan
MEKANIKAL
Seluruh Intake Terganggunya aliran, tekanan, dan debit air di pipa transmisi
karena disebabkan terjadinya korosi/keropos (kapitasi) pada
impeler pompa dan casing
Seluruh IPA Terganggunya supplai air produksi dan yang didistribusikan pada
tiap IPA karena terjadinya kerusakan pada pompa distribusi
Seluruh IPA Pompa rusak karena bearing rusak disebabkan jam pemakaian
pompa berlebih
ELEKTRIKAL
Seluruh IPA dan Intake Pengaliran air terganggu sehingga pasokan air berkurang pada
IPA disebabkan suplai Listrik PLN padam
Seluruh IPA dan Intake Pengoperasian sistem dan produktivitas sistem di intake dan IPA
tidak optimal disebabkan daya atau kapasitas trafo kurang
memenuhi kebutuhan
Gambaran umum

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kencana Kota Samarinda adalah suatu Badan
Usaha Pemerintah Daerah dibidang jasa pelayanan air minum yang memenuhi syarat.
Kota Samarinda sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Timur dengan luas 71.800 ha,
dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 963.038 jiwa dan sampai dengan
tahun 2015 berpenduduk 884.859 jiwa.

Melihat laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, Kita juga menyadari bahwa
PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda harus terus berusaha meningkatkan pelayanan
dan memenuhi kebutuhan Masyarakat secara optimal melalui penambahan kapasitas
produksi dengan membangun Instalasi Pengolahan Air dan perluasan jaringan
distribusi, yang sumber dana pengembangan tersebut diharapkan diperoleh dari
tertibnya warga Masyarakat (Pelanggan) membayar rekening penagihan pemakaian air
bersih secara teratur dan bantuan dari pihak Pemerintah Daerah maupun Lembaga
terkait lainnya.

Letak geografis Kota Samarinda adalah 718,00 Km2,terletak antara 117ํ 03’00” Bujur
Timur dan 117ํ ํ18’14” Bujur Timur serta diantara 00 ํ19’02” Lintang Selatan dan 00 ํ
42’34” Lintang Selatan. Topografi dari kota Samarinda adalah Berbukit 45%, dataran
dan bergelombang 38%, lembah/sungai/rawa/patahan dan lain-lain 17

SEJARAH SINGKAT

Tabel 4.x sejarah singkat PDAM Tirta Kencana


Tahun Keterangan
1932 Pada tahun 1932, Pemerintahan Belanda membangun satu sistem
pengolahan air minum dan satu intake dengan kapasitas10 l/dt.
1974 - 1985 Berdasarkan peraturan Daerah Kotamadya Samarinda No. 13 Tahun 1974
tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Kotamadya Tingkat
II Samarinda tanggal 13 April 1974

Tahun 1975 – 1985, Cipta Karya merehabilitasi Intake Teluk Lerong Ulu,
membangun instalasi pengolahan dengan kapasitas 50 l/dete dan rehabilitasi
IPA peninggalan Belanda menjadi 20 l/dt. Pemanfaatan ex kolam renang
Kinibalu menjadi instalasi pengolahan air dengan kapasitas 30 l/dt dengan
dana PDAM sendiri.

Pinjaman dari IBRD (Bank Dunia) sebesar ± Rp. 3 Milyar, untuk


melaksanakan Proyek Air Minum Samarinda Fase I Tahap I dengan membuat
2 buah instalasi air minum, yaitu IPA Cendana kapasitas 160 l/dt dan IPA
Samarinda Seberang 40 l/dt, sehingga total kapasitas menjadi 300 l/dt.
1986 - 1995 Tahun 1986 – 1995, Peningkatan kapasitas IPA Cendana dari 160 l/dt
menjadi 300 l/dt dan IPA Tirta Kencana dari 100 l/dt menjadi 160 l/dt dengan
pendanaan dari pinjaman PRJ – 01 dan RDA – 06 sebesar ± Rp 2,9 Milyar ,
sehingga total kapasitas menjadi 500 l/dt. PSPAB Samarinda melimpahkan
pengelolaan IKK Palaran dengan kapasitas 2,5 l/dt dan IKK Lempake
selanjutnya disebut IPA Lempake dengan kapasitas 2,5 l/dt dan IKK
Makroman dengan kapasitas 5 l/dt (saat ini IPA Makroman sudah tidak
berfungsi lagi dikarenakan air baku/sumur bor tidak ada airnya).
Peningkatan kapasitas IPA Tirta Kencana dari total kapasitas 160 l/dt menjadi
360 l/dt dan IPA Samarinda Seberang dari 40 l/dt menjadi 100 l/dt, sehingga
total kapasitas menjadi 767,5 l/dt.
Tahun 1996 – 2002, Pembangunan IPA Selili berkapasitas 100 l/dt dengan
dana dari PDAM sendiri ± Rp 6,34 Milyar, serta penambahan kapasitas IPA
Palaran menjadi 17,5 l/dt dan pembuatan IPA Bengkuring kapasitas 12,5 l/dt
dengan dana hibah pemerintah pusat. Total kapasitas pada tahun ini menjadi
897,5 l/dt.
Hibah pemerintah pusat berupa pembangunan IPA Sambutan kapasitas 2,5
l/dt yang berupa bagian dari relokasi pemukiman Sungai Karang Mumus,
serta Pembangunan IPA Cendana II dengan kapasitas 200 l/dt dengan
pendanaan dari Pinjaman Bank Dunia (KUDP) sebesar ± Rp 17, 6 Milyar.
Bantuan Penambahan kapasitas IPA Selili 25 l/dt, sehingga kapasitas total
menjadi 1.128 l/dt.
Pembangunan Intake Loa Kulu dengan kapasitas 800 l/dete sebagai antisipasi
terjadinya musim kemarau.
2003 - 2004 Tahun 2003 – 2004, Modifikasi IPA Cendana 2 dari 200 l/dt menjadi 300
l/dt.
Pembangunan IPA Bendang dengan sistem Built Operating & Transfer
(BOT) dengan kapasitas 400 l/dt.
Bantuan dari lembaga nasional melalui BNI 46 untuk IPA Lempake dan
Bengkuring masing-masing 10 l/dt, dan bantuan pemerintah pusat
(Kimpraswil) pembangunan IPA Pulau Atas 20 l/dt, sehingga kapasitas total
menjadi 1685 l/dt.
2008 - 2014 Tahun 2008 – 2014, Modifikasi IPA Cendana 2 dari 300 I/dt menjadi 600
I/dt.
Hibah Pemerintah Provinsi berupa pembangunan IPA Gunung Lipan dengan
Kapasitas 200 l/dt (2008), IPA Loa Bakung 250 I/dt (2010), IPA Gn. Lingai
100 I/dt (2012).
IPA Bukuan ditambah WTP Mobile 10 I/dt dari IPA Bengkuring (2012).
Pembangungan SPAM Sungai Kapih (2012).

KEPEGAWAIAN

Jumlah pegawai yang belum sebanding dengan jumlah Pelanggan PDAM Tirta Kencana
Kota Samarinda, oleh setiap jajaran baik Direksi maupun seluruh karyawan/karyawati
dirasakan sebagai tantangan untuk tetap bekerja maksimal, sehingga hasil yang
diperolah dapat optimal walaupun pada rasio jumlah karyawan/karyawati maximum
setiap 1 orang hanya dapat melayani 1.000 sambungan.
Pada kondisi nyata perbandingan jumlah Pegawai PDAM Tirta Kencana Kota
Samarinda dengan jumlah sambungan sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015
sebagai berikut :

NO TAHUN PEGAWAI SAMBUNGAN RASIO


1 2010 386 101.711 3,80
2 2011 391 107.385 3,64
3 2012 417 113.625 3,67
4 2013 483 120.706 4,00
5 2014 528 128.950 4,09
6 2015 735 137.135 5,00

MOTTO : CERMAT
(Cepat, Effisien, Ramah, Melayani, Aktif, Terus Menerus)

Visi
Terwujud pelayanan air minum bagi seluruh masyarakat samarinda di dukung kinerja
perusahaan yang sehat.

Misi
1. Mewujudkan pelayanan yang maksimal bagi kebutuhan air masyarakat
2. Meningkatkan kinerja perusahaan
3. Meningkatkan profesionalisme
4. Mendukung program pemerintah kota dalam mewujudkan kesejahteraan sosial
dan kesehatan masyarakat Samarinda
5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai

Anda mungkin juga menyukai