Anda di halaman 1dari 73

BANGUNAN PENGAMBILAN AIR

BAKU/INTAKE
Definisi
Bangunan atau struktur yang digunakan untuk
mengambil atau menyadap air dari sumbernya atau
badan air seperti sungai, situ, danau dan kolam
sesuai dengan debit yang di perlukan untuk
pengolahan.

Berfungsi untuk mengambil air dari sumber untuk


keperluan pengolahan dan suplai, menyaring benda-
benda kasar dengan menggunakan bar screen.
Persyaratan intake
• Keandalan
• Keamanan
• Pengoperasian minimal
• Biaya operasi

Lokasi intake
• Sungai
• Danau/reservoir
• Sumber air tanah
• Mata air
Gambar 1. Sumber air, intake, IPAB/BPAB dan konsumen
• Pemilihan lokasi intake berdasarkan:
– Aspek konstruksi: stabilitas palung dan tebing sungai,
dan lainnya.
– Jarak ke BPAB/IPAB.
– Kualitas air.
– Sumber pencemaran.
– Intrusi air asin.
– Aspek kelokan sungai: bagian sungai yang lurus
merupakan pilihan yang terbaik.
– Arus sungai dan banjir.
– Untuk muka air yang berfluktuasi, inlet yang ke sumur
pengumpul sebaiknya di buat beberapa level
– Dapat memberikan suplai air dalam jumlah yang spesifik
Studi yang harus dilakukan untuk menentukan lokasi
intake :
• Hak penggunaan air
• Kualitas sumber air
• Kondisi iklim
• Fluktuasi aliran
• Ketinggian air
• Informasi kondisi geografi dan geologi
• Kondisi perekonomian
Gambar 2. Pemilihan lokasi intake
Gambar 3. Pemilihan lokasi intake
Jenis-jenis intake
Intake Langsung (direct intake)
• Intake ini diterapkan di sungai dengan kedalaman air
cukup dalam. Intake ini lebih murah dibandingkan
intake lainnya, karena air langsung diambil melalui
pipa. Disamping air cukup dalam, juga tebing harus
tahan terhadap erosi, sebagai faktor yang harus
diperhatikan untuk intake langsung. Penempatan
titik/pipa intake harus selalu di bawah muka air
minimum, paling tidak 1 m.
Kriteria pemilihan intake sungai
• Kualitas air;
• Kemungkinan perubahan yang terjadi, misal:
Sungai kapuas dulu bersih sekarang banyak industri sehingga
kualitas air menurun;
• Minimasi efek efek negatif;
• Adanya akses yang baik guna perawatan dan perbaikan;
• Adanya tempat bagi kendaraan;
• Pertambahan fasilitas dimasa yang akan datang;
• Kuantitas air;
• Efek terhadap kehidupan aquatik yang ada;
• Kondisi geologis yang baik;
Jenis jenis intake pada danau dan reservoir:
• Tower intake, submerged intake, shore shaft.

Persyaratan lokasi intake pada danau dan reservoir:


• Karakteristik stratifikasi air;
• Kualitas air;
• Karakteristik pertumbuhan alga, dan siklus pertumbuhan mikro
organisme;
• Kondisi tepian air, arah angin, kecepatan aliran;
• Kondisi area penyadapan air termasuk potensi sebab polusi;
• Kondisi yang menyebabkan terjadinya sedimentasi pada reservoar;
Intake Air Tanah
a. Air tanah : sumur artesis, deep filtration gallery Pipes , sumur dangkal,
sumur dalam.
b. Harus dilakukan studi pendahuluan untuk mempelajari:
• Hubungan antara ketinggian air sungai terdekat dengan ketinggian air
tanah pada lokasi pada musim kering;
• Kuantitas air;
• Kualitas, kuantitas dan kondisi geologis di lokasi sekitar sumur dan
infiltration galleries;
• Temperatur dan kualitas air;
• Efek limbah industri dan kemungkinan terjadinya peresapan air limbah
(nitrat) ke dalam akuifer;
c. Hal hal yang juga perlu dipertimbangkan:
• Potensi intrusi air laut
• Penurunan ketinggian air jika beberapa sumur dibangun di daerah sekitar;
• Kemungkinan migrasi polutan dan lokasi pembuangan limbah industri
yang toksik
Gambar 4. Well intake
Gambar 5. Well intake
Gambar 6. Direct intake
Gambar 7. Floating intake with buoy/float
Gambar 8. Floating intake with raft
Gambar 9. Permanent direct intake with well
Gambar 10. Permanent direct intake with dam/water collector structure
Gambar 11. Simple Permanent direct intake with pump
Gambar 12. Permanent direct intake with water collector and earthfill dam/embankment
Gambar 13. Infiltration intake
Gambar 14. Riverside well intake
Gambar 15. Riverside infiltration intake
Gambar 16. Infiltration system below stream bed
Gambar 17. Multiple pipe Infiltration system
Gambar 18. Multiple pipe Infiltration system with excavated trench
Gambar 19. Direct river intake with small dam/wing wall
Gambar 20. Gravity flow intake
Gambar 21. Direct river intake with pier/catwalk
Gambar 22. Spring box with open side
Gambar 23. Spring box with open bottom
Gambar 24. Complete intake plant
Gambar 25. Complete intake plant
Gambar 26. Complete intake plant
Gambar 27. Complete intake plant
Gambar 28. Complete intake plant
Gambar 29. Complete intake plant
Gambar 30. Complete intake plant
Gambar 31. Complete intake plant
Gambar 32. Complete intake plant
Gambar 33. Complete intake plant
Gambar 34. Intake sederhana di desa Simpang Kanan, Kecamatan Sei Ambawang,
KKR
Gambar 35. Intake terapung di Kota Putussibau
Gambar 36. Intake terapung di Kota Putussibau
Gambar 37. Intake di Kecamatan Sei Raya, KKR
Gambar 38. Intake di Kecamatan Sei Raya, KKR
Gambar 39. Intake di Danau Sebedang, Kabupaten Sambas
Gambar 40. Intake di Danau Sebedang, Kabupaten Sambas
Sumber: http://fzan721.wordpress.com/2011/06/10/floating-intake/
Sumber: http://www.greenscapepump.com/products/float-n-foot-valve.html
Sumber: http://www.greenscapepump.com/products/float-n-foot-valve.html
• Beberapa kriteria perencanaan intake:
– Saluran masuk/pengarah aliran
– Struktur/bangunan pelindung
– Saringan/strainer
– Katup pengaman dan katup penguras
– Tapak/pondasi yang baik (untuk intake terapung
memiliki tambatan yang baik)
– Ruang pompa jika menggunakan pompa
Contoh kriteria desain dalam perencanaan intake:
• Lantai intake, posisi pipa hisap, ukuran kolam intake
dan lainnya (dirujuk pada buku peraturan, literatur
atau contoh-contoh pekerjaan di tempat lain):
– Posisi lantai intake minimal 1,5 m di bawah muka
air terendah.
– Posisi mulut pipa hisap minimal 1 m diatas lantai
intake.
– Volume kolam intake ditentukan dengan lama
tinggal air cukup untuk pengoperasian pompa
secara kontinu.
Contoh kriteria desain:
• Saringan/strainer
– Kecepatan aliran melalui saringan antara 0,15 –
0,30 m/detik.
– Lubang saringan diameternya antara 6 – 12 mm
(1/4 – ½”)
– Luas penampang kotor saringan adalah 2 kali luas
efektifnya
Beberapa peralatan pendukung yang dilengkapi pada intake :
1. Pipa inlet yang berfungsi untuk membawa air masuk ke dalam intake
2. Gate valve berfungsi untuk mengatur debit aliran air dengan jalan
membuka dan menutup aliran
3. Screen berfungsi untuk menyaring kotoran atau suspended solid yang
mungkin terbawa dalam air
4. Overflow berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air sehingga tinggi
muka air dalam bak tetap terjaga konstan
5. Ventilasi berfungsi untuk menjaga tekanan udara agar selalu sama dengan
tekanan udara luar
6. Pompa berfungsi untuk menaikkan air dari sumber air
7. Drain berfungsi untuk menguras air
8. Pipa outlet berfungsi untuk membawa air keluar dari intake
(3) LAY OUT BANGUNAN
Lay out atau tata letak bangunan dipengaruhi
oleh:
1. Sistem pengolahan yang dipilih.
2. Kondisi topografi.
3. Ketersediaan lahan dan infrastruktur lain di
lokasi pembangunan IPAB/BPAB.
Tugas
Rancanglah intake Dengan kondisi sungai:
– Kasus A: Sungai yang dalam, lebar dan digunakan untuk
transportasi air. (0)
– Kasus B: Sungai yang dalam dengan permukaan airnya tetap
sepanjang tahun. (1)
– Kasus C: Sungai yang dasarnya berlumpur, airnya keruh dan
kedalaman airnya berubah-ubah menurut musim. (2, 4)
– Kasus D: Sungai yang dalam, berarus deras dan banyak
membawa sisa-sisa tumbuhan/sampah. (3, 5)
– Kasus E: Sungai yang lebar dan dangkal dengan aliran air dan
debit tetap sepanjang tahun. Aliran air sungai banyak membawa
sedimen berupa pasir dan kerikil. (6, 8)
– Kasus F: Sungai yang sempit dan dalam (menyerupai palung)
dengan aliran air yang berubah-ubah menurut musim dengan
bahan dasar sungai pasir, kerikil dan batu. (7, 9)
Tugas
• Pipa yang digunakan pada intake dapat berupa pipa fleksibel atau
pipa kaku. Elevasi permukaan air normal selalu lebih rendah dari
pada elevasi permukaan tebing sungai sedangkan elevasi
permukaan air banjir maksimum sama dengan elevasi tebing
sungai. Air baku dari sumbernya dialirkan ke instalasi pengolahan
air bersih dengan menggunakan pipa.
• Hasil rancangan berupa sebuah gambar tampak samping dan
denah dari intake yang dilengkapi dengan keterangan untuk setiap
bagian konstruksi yang nampak pada gambar. Apabila diperlukan,
dimensi/ukuran dari setiap bagian konstruksi dapat anda asumsikan
dengan ketentuan memenuhi common senses.
• Hasil rancangan harus disertai dengan alasan dan penjelasan
sistem kerja intake dan fungsi serta tujuan dari setiap bagian intake.

Anda mungkin juga menyukai