TUGAS 1 PBA
SOAL 1
a. Uraikan definisi dan fungsi bangunan air Retarding Basin beserta Kriteria desain
lokasi!
Konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit
maksimum di sungai dating dan air hujan, kemudian secara perlahan-lahan
mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal. Secara spesifik
kolam retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai,
sehingga potensi over topping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan
luapan sungai tereduksi.
Fungsi dari banguna air yaitu retarding besin diantaranya sebagai berikut:
1. Sebagai pengendali banjir;
2. Menjadi konservasi air, karena mampu meningkatkan cadangan air tanah
setempat;
3. Bisa dijadikan sebagai tempat wisata air untuk mengedukasikan peran dan
fungsi banguna air tersebut;
Kolam retensi ini ada beberapa jenis yaitu kolam retensi yang berada di samping
badan sungai dan Kolam Retensi yang berada di dalam badan sungai.
SOAL 2
b. Uraikan definisi dan fungsi bangunan air Polder beserta Kriteria desain lokasi!
Sistem polder adalah suatu cara penanganan banjir rob dengan kelengkapan
sarana fisik satu kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan, yang meliputi:
sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling kawasan, pompa dan
pintu air. Manajemen sistem tata air dilakukan dengan mengendalikan volume,
debit, muka air, tata guna lahan dasn lansekap.
Sistem ini dipakai untuk daerah-daerah rendah dan daerah yang berupa
cekungan, ketika air tidak dapat mengalir secara gravitasi. Agar daerah ini tidak
tergenang, maka dibuat saluran yang mengelilingi cekungan. Air yang tertangkap
dalam daerah cekungan itu sendiri ditampung di dalam suatu waduk, dan
selanjutnya dipompa ke kolam tampungan.
Fungsi dan keunggulan dari polder diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem Polder mampu mengendalikan banjir dan genangan
2. polder juga dapat digunakan sebagai obyek wisata atau rekreasi,
3. lahan pertanian
4. lingkungan industri serta perkantoran
Untuk sistem polder sendiri terdiri dari 5 tipe polder menurut asalnya, tujuannya,
maupun bentuknya, diantaranya polder diperoleh dengan cara reklamasi suatu
daerah rawa, air payau, dan tanah-tanah basah, polder yang dilindungi tanggul
memanjang searah sungai, polder akibat pembendungan atau penanggulan pada
muara sungai, polder akibat pengendapan sedimen pada muara, polder yang
terbentuk dari proses land subsidence perlahan-lahan dari muka tanah menjadi
tanah rendah di bawah muka air laut rata-rata.
Polder merupakan salah satu Sistem Tata Saluran Pembuang di Rawa yang
disebut Sistem Tertutup. Kondisi hidrologi dan tata air dalam sistem ini dapat
dikontrol sepenuhnya oleh manusia. Biasanya sistem ini berupa sistem yang
dilengkapi bangunan pengendali muka air, misalnya pintu klep otomatis.
Umumnya sistem pembuangannya menggunakan pompa.
Kelengkapan sarana fisik pada sistem polder antara lain : saluran air atau kanal
atau tampungan memanjang dan waduk, tanggul, serta pompa. Saluran air atau
tampungan memanjang dan waduk dibangun sebagai sarana untuk mengatur
penyaluran air ketika elevasi air di titik pembuangan lebih tinggi dari elevasi
saluran di dalam kawasan.Yang kedua ialah tanggul yang dibuat di sekeliling
kawasan yang berguna untuk mencegah masuknya air kedalam kawasan, baik
yang berasal dari luapan sungai, limpasan permukaan atau akibat naiknya muka
air laut. Sebaliknya dengan adanya tanggul, air yang ada di dalam kawasan tidak
dapat keluar. Tanggul dibuat dengan ukuran yang lebar, besar, dan tinggi serta
dapat difungsikan sebagai jalan. Yang ketiga ialah pompa air yang berfungsi
sebagai pengering air pada badan air, dan bekerja secara otomatis apabila volume
atau elevasi air melebihi nilai perencanaan.