Anda di halaman 1dari 21

TUGAS LAPORAN

STATISTIK & PROBABILITAS

Disusunsebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Tugas Ujian Akhir Semester Program Studi Sarjana Teknik Sipil

Dosen Pengampu
Xbal Meiprasetyo, ST., M.Eng

Disusun Oleh:
Wempi Sanusi
NIM. 2411.201.128

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2021
JURUSAN TEKNIK SIPI
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelsaikan laporan
ini sebagai Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah “ Statistika dan
Probabilitas “, yaitu laporan yang berisi tentang dasar teori AHP
(Analytical Hierarchy Process), beserta contoh perhitungannya baik
secara manual menggunakan software Microsoft Excel maupun
menggunakan software Expert Choice 11.
Dalam penyusunan laporan ini dapat terlaksana dengan baik dan
terarah bukan hanya buah kerja keras penulis semata, tetapi juga
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Rono Hadinagoro, Ir., MT. selaku ketua jurusan Teknik Sipil
dari Universitas Jenderal Achmad Yani.
2. Xbal Meiprasetyo, ST., M.Eng. selaku dosen pengampu mata
kuliah
3. Orang tua serta rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak
memberikan dukungan dan saran
Saya harap laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan menjadi
referensi dalam menambah wawasan dan ilmu. Saya pun mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangunan agar laporan ini lebih
baik dari sebelumnya. Akhir kata saya mengucapkan Terimakasih

Sumedang, 28 Juni 2021

Wempi Sanusi
2411201128
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1 Dasar teori................................................................................................................2
2.1.1 Decomposition......................................................................................................2
2.1.2 Comparative judgement........................................................................................2
2.1.3 Synthesis of priority..............................................................................................3
2.1.4 Logical consistency..............................................................................................3
2.2 Perhitungan Suatu Permasalahan.............................................................................5
2.2.1 Decomposition......................................................................................................6
2.2.2 Comparative Judgement Pada Kriteria.................................................................6
2.2.3 Synthesis Of Priority Pada Kriteria......................................................................6
2.2.4 Logical Consistency Pada Kriteria.......................................................................7
2.2.5 Susunan Hierarki yang baru beserta bobotnya.....................................................8
2.2.6 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Harga.............................................9
2.2.7 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Kualitas..........................................9
2.2.8 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Standar SNI...................................9
2.2.9 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Tahan Elastisitas..........................10
2.2.10 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Kekuatan....................................10
2.2.11 Perangkingan Alternative (hasil penjumlahan dari perkalian setiap bobot
alternative dengan bobot kriteria yang bersesuaian).............11
2.2.12 Hasil Petangkaian Alternatif Menggunakan Expert Choice.............................11
BAB III PENUTUP...................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
DAFTAR GAMBER

GAMBAR 2.1 Bagan Goal............................................................................................6


GAMBAR 2.2 Bagan criteria weight............................................................................8
GAMBAR 2.3 Hasil perhitungan menggunakan expert choice .................................11
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Matriks pairwise comparison.....................................................................3


TABEL 2.2 Matriks local priority.................................................................................4
TABEL 2.3 Matriks local priority untuk persub kriteria...............................................6
TABEL 2.4 perhitungan bobot alternative harga..........................................................9
TABEL 2.5 perhitungan bobot alternative kualitas.......................................................9
TABEL 2.6 perhitungan bobot alternative standar SNI................................................9
TABEL 2.4 perhitungan bobot alternative tahan elastisitas........................................10
TABEL 2.5 perhitungan bobot alternative kekuatan...................................................10
TABEL 2.6 perhitungan alternative ...........................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa teknik sipil untuk berbagai zaman terus berkembang dan bersaing
sehingga menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif dan efisien. Hal ini
mendorong mahasiswa untuk mendalami bidang ilmu teknik sipil, salah satunya
melalui mata kuliah Statistika dan Probabilitas. Bukan hanya memahami teori
yang disampaikan oleh dosen, tetapi mahasiswa juga dapat memahaminya
melalui penerapan suatu kasus.

Laporan ini akan memuat mengenai salah satu materi dari mata kuliah
Statistika dan probabilitas yaitu AHP (Analytical Hierarchy Process), beserta
contoh perhitungan kasus baik secara manual menggunakan software Microsoft
Excel maupun menggunakan software Expert Choice 11.
.
1.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan dan perhitungan contoh kasus:
1. Untuk memenihi tugas Ujian Akhir Semester (UAS).

2. Sebagai penerapan teori yang telah diberikan selama kuliah.

3. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu memahami materi lebih dalam.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori


AHP merupakan suatu model pendukung keputusan keputusan yang
dikembangkan oleh Thomas L.Saaty.

Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau
multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki.

Menurut saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari


sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level
pertama adalah tujuan, yanag diikuti level faktor, Kriteria, sub kriteria, dan seterusnya
ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

2.1.1 Decomposition
Prinsip ini merupakan pemecahan persoalan-persoalan yang utuh menjadi
unsur-unsurnya ke bentuk hirarki Proses pengambilan keputusan dimana setiap unsur
atau elemen saling berhubungan.  Struktur hirarki keputusan tersebut dapat dikatakan
complete dan incomplete. Suatu hirarki disebut complete bila semua elemen pada
suatu. Tingkat berhubungan dengan semua elemen pada tingkat berikutnya,
sementara hirarki keputusan incomplete adalah kebalikan dari complete.
Tujuannya adalah mendefinisikan dari yang umum sampai yang khusus.
Dalam bentuk yang paling sederhana struktur berfungsi sebagai sarana untuk
membandingkan antara tujuan, kriteria dan level alternatif.

2.1.2 Comparative judgement


Prinsip ini memberikan penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada
suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat yang di atasnya. Penilaian ini
dapat disajikan dalam bentuk matriks yang disebut matriks pairwise comparison yaitu
matriks perbandingan berpasangan yang memuat tingkat preferensi beberapa
alternatif untuk kriteria. Skala preferensi dengan skala 1 menunjukan tingkat
paling rendah sampai dengan skala 9 tingkatan paling tinggi Dalam penilaian
kepentingan relatif dua elemen berlaku aksioma reciprocal artinya jika elemen i
dinilai 3 kali lebih penting dibanding j, maka elemen j harus sama dengan 1/3 kali
pentingnya dibanding elemen . Di samping itu, bila dua elemen dibandingkan
menghasilkan angka 1 berarti sama penting.

Tabel 2.1 Skala Preferensi

2.1.3 Synthesis of priority


Pada prinsip ini menyajikan matriks pairwise comparison yang kemudian
dicari eigen vektornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks pairwise
comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priorty
dapat dilakukan sintesa diantara local priority.

2.1.4 Logical consistency


Merupakan karakteristik yang paling penting. Hal ini dapat dicapai dengan
mengagresikan seluruh vektor eigen yang diperoleh dari tingkatan hirarki dan
selanjutnya diperoleh suatu vektor composite tertimbang yang menghasilkan urutan
pengambilan keputusan.
Bila diketahui A adalah matriks pairwise comparisons dimana penilaian
kita sempurna pada setiap perbandingan maka berlaku aij . ajk = aik untuk
semua i, j,,
k. dan selanjutnya matriks A dikatakan konsisten.

AHP mengukur seluruh konsistensi penilaian dengan menggunakan rumus


Consistency Ratio (CR):

CI
CR=
RI

(Z maks −n)
CI =
n−1

Dimana :

CR = Consistency Ratio

CI = Consistency Index

Z maks = nilai eigen maksimum dari matriks pairwise

n = Jumlah Sampel atau Kriteria


Tabel 2.5 Nilai Random Consistency Index (RI)

Nilai CR (consistency ratio) semestinya tidak boleh lebih dari 0.1 atau 10%. Jika
lebih maka harus diulangi perbandingan berpasangannya hingga CR kurang atau
sama dengan 0.1 atau 10

2.2 Perhitungan Suatu Permasalahan


Riko sedang membangun carport dan akan mulai untuk pengerjaannya.
Alternatif material pilihan untuk bahan carport ada bereberapa merek diantaranya
adalah Taso, Cilegon steel, Prima, Kencana, dan CBM. Sedangkan kriteria yang
dipertimbangkannya seperti berikut :
1. Harga
- Mahalah bergaransi
- Murah tidak bergaransi
2. Kualitas
- Antikarat
- Berumur lama
3. Standar SNI
- Ketebalan
- Berat
4. Tingkat elastisitas
- Tingkat kelenturan
- Tingkat tekukan
5. Kekuatan
- Tahan angina
- Dapat menahan beban per KG
2.2.1 Decomposition

Gambar 2.1 Bagan Goal

2.2.2 Comparative Judgement Pada Kriteria


Tabel 2.1 Matriks pairwise comparison

Matriks pairwise comparison untuk tujuan (goal) Matriks yang dinormalisasi

2.2.3 Synthesis Of Priority Pada Kriteria

Tabel 2.2 Matriks local priority

Sehingga diperoleh local priority untuk tujuan


Tabel 2.3 Matriks local priority untuk tujuan persub Kriteria

2.2.4 Logical Consistency Pada Kriteria


Rumus yang digunakan :
CI
CR=
RI
(Z maks −n)
CI =
n−1
Dimana :

CR = Consistency Ratio

CI = Consistency Index

Z maks = nilai eigen maksimum dari matriks pairwise

n = Jumlah Sampel atau Kriteria

Perhitungan :
Zmaks = Total ( jumlah kolom normalisasi x Local Priority)
= (8,83333 x 0.6924)+(3,92 x 1,1695)+(8.45 x 0,6315)+(15 x 0.2871)+(1.69 x
1.4626)
= 22,815
( Zmaks−n)
CI =
n−1
(22,815−5)
=
5−1

CI = 4,45375

CI
CR =
RI
4,45375
=
1,12

= 3,97656

Sehingga diperoleh nilai nya yaitu Zmaks 22,815, CI 4,45375 dan CR 3,97656.

2.2.5 Susunan Hierarki yang baru beserta bobotnya

Criteria Weight
Harga = 0.692473951
Kualitas = 1.169599778
Standar SNI = 0.631503034
Tahan Elastisitas = 0.28715595
Kekuatan =1.462663513

Gambar 2.2 Bagan Criteria weight


2.2.6 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Harga
Tabel 2.4 Perhitungan bobot alternative harga

2.2.7 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Kualitas


Tabel 2.5 Perhitungan bobot alternative Kualitas

2.2.8 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Standar SNI


Tabel 2.6 Perhitungan bobot alternative standar
2.2.9 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Tahan Elastisitas
Tabel 2.7 Perhitungan bobot alternative Tahan elastisitas

2.2.10 Perhitungan bobot alternative untuk kriteria Kekuatan


Tabel 2.7 Perhitungan bobot alternative Kekuatan
2.2.11 Perangkingan Alternative (hasil penjumlahan dari perkalian setiap bobot
alternative dengan bobot kriteria yang bersesuaian)
Tabel 2.8 Perhitungan Alternative

2.2.12 Hasil Perangkaian Alternatif Menggunakan Expert Choice

Gambae 2.3 Hasil perhitungan Menggunakan Expert Choice


Kesimpulan :
Setelah melakukan perhitungan kriteria dan perhitungan alternative
menggunakan excel maka didapatkan hasil akhirnya. Hasil akhir menunjukan bahwa
nilai terbesar yaitu 0,52914 adalah bajaringan yang bermerek Cilegon steel. dengan
begitu Riko akan memakai Baja Ringan dengan merek Cilegon steel untuk
membangun carport.
Sedangkan dengan menggunakan expert choice nilai terbesar 392 yaitu
dengan merek cilegon steel.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan untuk menentukan bajaringan untuk carport
menggunakan excel (perhitungan manual) dan dengan menggunakan expert choice
didapatkan nilai akhir yang sama dengan selisih nilai yang cukup berbeda namun
tetap presentasi peringkat untuk alternative tetap sama yaitu bajaringan bermerek
cilegon steel.
Untuk metode AHP ini sangat berguna untuk menentukan pilihan dari
beberapa alternative yang mempunyai beberapa kriteria metode ini dirasa lebih
efektif dan efisienkan waktu pengerjaan. Metode AHP ini juga sangat membantuk
untuk memecahkan masalah untuk beberapa persoalan yang kompleks dengan
menyederhanakan dan mempercepat pengerjaan

3.2 Saran.
Sarannya yaitu diharapkan mahasiswa memahami terlebih dahulu tentang metode
AHP supaya tidak susah waktu pengerjaan dan memiliki pegangan materi yang jelas
dan disarankan menggunakan data yang benar sehingga mendapatkan hasil akhir
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai