Disusun oleh :
Nama : Arsyi Robiansyah
NIM : 220421001
Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim…
Allhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang
telah memberi kesehatan dan keselamatan kepada kita semua selama ini.
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Pemodelan Elemen Hingga “Truss
Element” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas individu pada
mata kuliah Finite Elemen Methode (FEM). Selain itu, laporan ini bertujuan agar menambah
wawasan mengenai elemen hingga pada suatu konstruksi dengan mempraktikannya
menggunakan software solidwork dan secara manual analisis dengan mathcad.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari,
bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna, baik segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya terbuka terhadap segala saran dan kritik
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik
kedepannya. Selain itu, saya berharap laporan Pemodelan Elemen Hingga “Truss Element”
ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Arsyi Robiasnyah
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................1
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM.......................................................................................................1
1.4 HIPOTESA.........................................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN....................................................................................................................3
2.2 LANGKAH DASAR DALAM PEMODELAN ELEMEN HINGGA..........................................3
BAB 3.........................................................................................................................................5
MOTODA ANALISIS.............................................................................................................5
3.1 KASUS TRUSS...................................................................................................................5
3.2 PERHITUGAN DENGAN METODE KEKUATAN BAHAN....................................................5
3.3 PERHITUGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA.......................................................7
3.4 ANALISIS DENGAN SIMULASI CAE DI SOLIDWORK....................................................11
BAB 4.......................................................................................................................................12
HASIL ANALISIS.................................................................................................................12
4.1 PERHITUNGAN HASIL KBH...........................................................................................12
4.2 PERHITUNGAN METODE ELEMEN HINGGA.................................................................12
4.3 SIMULASI CAE DI SOLIDWORK....................................................................................12
BAB 5.......................................................................................................................................13
PEMBAHASAN.....................................................................................................................13
5.1 PERBANDINGAN TEGANGAN DARI SETIAP METODE....................................................13
5.2 PERBANDINGAN GAYA PADA BATANG METODE KBH DAN CAE..............................14
5.3 PERBANDINGAN PERPINDAHAN NODAL METODE FEM DAN CAE............................14
5.4 DEFORMASI PADA METODE KBH................................................................................15
BAB 6.......................................................................................................................................16
II
BAB 1
PENDAHULUAN
Metode elemen hingga merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan rekayasa. Salah satunya untuk mendapatkan tegangan,
perpindahan titik, dan lain lain. Pada praktkum kali ini terdapat suatu kasus truss dengan
pembebanan yang diiterapkan sesuai dengan gambar di bawah ini.
Mahasiswa diharpkan mampu menyelesaikan kasus ini dengan beberapa metode yang
telah ditentukan. Yaitu metode kekuatan bahan, Metode elemen hingga dan pemodelan
menggunakan solidworks.
a. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pemodelan elemen hingga pada suatu sistem
struktur untuk melakukan analisa perpindahan dan tegangan yang terjadi pada
maisng-masing batang truss.
1
c. Mahasiswa mampu membuat laporan hasil simulasi CAE untuk menjawab
permasalahan rekayasa yang ada.
1.4 Hipotesa
a. Berdasarkan metode KBH, jika hanya di amati deformasi dan pembebanan paling
besar terdapat pada batang AC dikarenakan menerima beban pada ujunng batang,
lalu berdasarkan rumus dengan mempertimbangkan gaya, tegangan, dll maka
batang yang ter-deformasi paling besar berada pada batang BC, dan batang AB
mengalami pembebanan dan deformasi paling kecil.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Metode elemen hingga (Finite Elemen Methode) adalah metode yang populer untuk
memecahkan persamaan diferensial numerik yang timbul dalam rekayasa dan pemodelan
matematika. Area masalah umum yang menarik termasuk bidang tradisional analisis
struktural, perpindahan panas, aliran fluida, transportasi massa, dan potensi elektromagnetik.
Dalam memodelkan Elemen Hingga terdapat Langkah Langkah dasar yang harus
diterapkan, yaitu :
a. Processing Phase
3
b. Solution Phase
Memecahkan satu set persamaan aljabar linier atau non linier secara cepat
untuk mendapatkan hasil nodal seperti nilai perpindahan pada nodal-nodal yang
berbeda atau nilai temperatur pada nodal-nodal yang berbeda dalam masalah
perpindahan panas
c. Postprocesssing Phase
Pada sesi ini kita akan mendapatkan informasi penting lainnya. Seperti nilai
tegangan (stress) dalam analisa statik, distribusi kecepatan meknika fluida, distribusi
temperatur dan lain-lain.
4
BAB 3
MOTODA ANALISIS
Sebuah struktur menerima beban seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
5
6
3.3 Perhitugan dengan Metode Elemen Hingga
7
8
9
10
3.4 Analisis dengan Simulasi CAE di Solidwork
11
- Proses / Running
12
- Hasil Simulasi
13
BAB 4
HASIL ANALISIS
Tegangan
BC -235,785 MPa
AC 259,363 MPa
AB 141,471 MPa
Gaya Tegangan
FBC 166,678 kN BC 235,801 MPa
FAC 183,342 kN AC 259,376 MPa
FAB 100,007 kN AB 141,480 MPa
Displacement
u1 0 mm
v2 -0,849 mm
u2 2,075 mm
v2 - 7,55 mm
u3 0 mm
v3 0 mm
BAB 5
14
PEMBAHASAN
Membandingkan hasil perhitungan dan simulasi dari masing – masing metode. Jika
diamati, batang BC yang memiliki tegangan paling besar. Maka, kita membuktikan apakah
sesuai dengan hipotesa.
Dapat dilihat dari masing – masing metode terdapat perbedaan hasil. Maka saya
bandingkan perbedaan hasil dari metode KBH (karena metode KBH nilainya menjadi acuan 0
agar memudahkan perbandingan)
PERBANDINGAN
0.018
0.016
0.016
0.014
0.012
0.012 CAE
0.01 0.009 FEM
KBH
0.008
0.006
0.004
0.002 0.001
0 0 0
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Terlihat dari grafik bahwa metode CAE memiliki nilai atau hasil yang lebih akurat.
Terlihat dari grafik juga bahwa metode FEM dan KBH cenderung memiliki hasil yang sama
15
5.2 Perbandingan Gaya pada Batang Metode KBH dan CAE
Membandingkan hasil gaya perhitungan dan simulasi dari metode KBH dan CAE.
Jika diamati, batang AC yang menerima beban paling besar. Maka, kita membuktikan apakah
sesuai dengan hipotesa.
16
5.4 Deformasi pada Metode KBH
Dalam kasus Tarik tekan, akan terjadi penambahan ukuran dari batang tersebut.
Penambahan ukuran ini dinamakan deformasi. Dari perhitungan KBH, pada kasus kali ini
deformasi terbesar tejadi di batang BC.
Deformasi
BC 3,93 mm
AC 2,594 m
AB 0,849 mm
17
BAB 6
KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudah dilakukan, dalam menyelesaikan suatu kasus dari suatu
kosntruksi dalam kasus kali ini yaitu “Truss” memiliki beberapa metode yang dilakukan.
Metode – metode pada kasus kali ini menggunakan metode KBH, FEM, dan CAE. Tentunya
dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan pada masing – masing metode terdapat
perbedaan hasil dikarenakan tingkat akurasi dan cara yang dilakukan. Metode KBH dan FEM
dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikerjakan pada software Mathcad untuk
memudahkan perhitungan. Untuk metode CAE menggunakan software Solidwork. Dari
pelaksanaan praktikum yang telah dilakukan, hasil dari masing – masing metode berbeda –
beda tetapi memiliki hasil yang cenderung tidak terlalu jauh berbeda – dan hanya memiliki
perbandingan yang kecil atau perbandingannya dekat dari hasil metode satu dengan yang
lain. Tetapi dari pengamatan yang saya lakukan, metode CAE memiliki nilai yang lebih besar
dari metode lain di hampir semua perhitungan dan analisis. Maka dari itu, saya
menyimpulkan bahwa hasil dari perhitungan dan analisis menggunakan software CAE lebih
akurat atau lebih mendekati dengan hasil yang sebenarnya.
18