CAD-CAE
KELOMPOK : 3
ASISTEN : DIMAS YUSUF PRASETYO
LABORATORIUM MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
Srengseng Sawah, Jagakarsa, JAKARTA 12640
Telp : 7270086-89 Ext. 329 Fax. (021) 7270128
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
CAE sebagai tanggung jawab penulis untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
telah penulis pelajari ketika menempuh perkuliahan kelas reguler selesainya penyusunan
laporan ini diperoleh dari arahan dan bimbingan asisten dosen dan rekan-rekan
mahasiswa lainnya.
ini masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar mendapatkan hasil yang baik dan bermanfaat kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
i
BAB V PENUTUP....................................................................................................52
5.1 Kesimpulan..................................................................................................52
5.2 Saran............................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................53
i
DAFTAR GAMBAR
i
Gambar 3.27 Sketch extrude.
Gambar 3.28 Sketch alas kaki.
Gambar 3.29 Sketch extrude.
Gambar 3.30 Model yang telah diberikan fitur material assignment tool dan displacement
constraint tool.
Gambar 3.31 Model yang telah diberikan fitur force / moment load.
Gambar 3.32 Mechanica analyses/studies dan grafik.
Gambar 3.33 Model benda Posh.
Gambar 3.34 Sketch.
Gambar 3.35 Model setelah diatur ketebalannya.
Gambar 3.36 Model yang menggunkan fitur round.
Gambar 3.37 Membuat lubang pada desain.
Gambar 3.38 Model benda yang telah dilubangi.
Gambar 3.39 Setelah menentukan material dan displacement constraint.
Gambar 3.40 Setelah menentukan force.
Gambar 3.41 Analysis mechanica dan grafiknya.
Gambar 4.1Model soal uas.
Gambar 4.2 Desain soal_uas.
Gambar 4.3 Setelah menggunakan beam.
Gambar 4.4 Menentukan titik point.
Gambar 4.5 Menentukan displacement constraint pada titik PNT0 dan PNT3.
Gambar 4.6 Menentukan spring.
Gambar 4.7 Model setelah menentukan material.
Gambar 4.8 Memberikan gaya pada F1.
Gambar 4.9 Kotak dialog function definition.
Gambar 4.10 Memberikan gaya pada F2.
Gambar 4.11 Analysis mechanica results
Gambar 4.12 Analysis mechanica dan grafiknya.
v
BAB I
PENDAHULUAN
komponen dengan bentuk dan karakteristik yang ditentukan oleh material dan
untuk berinteraksi dengan beban berupa berat dan gaya tanpa menimbulkan
pada perancangan.
penerapan algoritma dan logika sistem komputer yang digunakan untuk menghitung
1
simulasi Computer Aided Engineering (CAE) dapat dilihat perilaku suatu
tahapan perancangan berupa simulasi nyata dari model atau pengujian prototype
yang cenderung memakan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar,berkenaan
3. Latihan membuat design dan menganalisa gambar yang diberikan pada mata
perancangan/design.
perancangan.
2
menggunakan software Pro Engineer.
3
4. Melatih mahasiswa terampil dalam menggunakan software Pro Engineer.
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pengenalan dan teori singkat mengenai software CAD
Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan design yang didapat pada saat
5. BAB V PENUTUP
6. Daftar Pustaka
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Computer Aided Design (CAD) adalah suatu software untuk mendesain gambar
rekayasa (design engineering) suatu produk atau bagian dari produk dengan
makna tertentu.produk yang diinginkan dalam Computer Aided Design (CAD) bisa
Perangkat lunak CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak
5
penerapan perangkat lunak ini adalah untuk memperoleh desain tepat dan terbaik
dengan 3 dimensi dapat dihasilkan gambar 2 dimensi secara cepat dan model 3
dimensinya dapat digunakan untuk hal-hal yang lain seperti yang telah disebutkan
optimasi design, simulasi gerakan pada assembly, simulasi analisa struktur dan
thermal, serta simulasi proses manufakturnya. Secara umum software ini terdiri dari
Pada bagian ini model model dibuat dalam bentuk 3D dengan tools yang
telah disediakan dan dari gambar 3D tersebut dapat dibuat gambar teknik
lengkap dengan Bill of Material-nya. Dari bentuk bentuk model yang telah
(assembly) pada
6
bagian ini bersifat tetap (tanpa pergerakan).
Model-model yang telah dibuat dianalisis pada bagian ini untuk melihat
diperoleh yang diperoleh dapat dibuat beberapa bentuk baru yang lebih
optimal
software ini.
Salah satu aspek penting yang terdapat dalam Pro Engineer adalah hubungan
yang dibuat terakhir akan dipengaruhi oleh rancangan fitur/part awal. Dengan kata
lain bila kita akan melakukan suatu editing pada suatu part awal maka secara
otomatis Pro Engineer juga akan melakukan editing pada fitur/part yang terakhir
dibuat. Dalam hal ini fitur/part awal tersebut biasa disebut induk (parent) dan
Di dalam Pro Engineer untuk membuat sebuah benda kerja maka kita harus
mengetahui menu-menu apa saja yang harus digunakan. Di bawah ini akan
dijelaskan menu apa saja yang ada di dalam software Pro Engineer.
A. Datum Planes
Fitur ini digunakan untuk membuat suatu bidang datum tambahan sebagai
referensi dalam pembuatan fitur/part dan assembly.
Prosedur Datum Planes :
7
1. Aktifkan Datum Planes Tools.
8
2. Masukkan bidang referensinya dengan meng-klik datum yang telah ada
seperti planes, permukaan, edges ( sisi ), points, atau sumbu.
3. Untuk metode penempatan datum yang baru ada beberapa metode seperti :
a. Through : Datum baru ditempatkan pada reference yang telah dipilih.
b. Offset : Datum baru ditempatkan dengan jarak referensi yang telah
dipilih.
c. Parallel : Datum baru ditempatkan parallel terhadap referensi yang telah
dipilih.
d. Normal : Datum baru ditempatkan normal terhadap referensi yang telah
dipilih.
4. Pilih OK
5. Untuk memasukan bidang referensi lebih dari satu tekan tombol CTRL pada
waktu memilih bidang referensi yang lain.
B. Datum Axis
Fitur ini sama seperti datum planes, datum axis berguna sebagai referensi
datum planes, menempatkan objek yang membutuhkan garis tengah dan untuk
membuat sumbu.
objek solid atau permukaan dan untuk menambahkan atau membuang material.
9
1. Aktifkan Extrude Tools.
2. Klik create a section.
3. Pilih bidang gambar (datum) sebagai referensi.
4. Pilih sketch toolbar untuk menggambar secara 2D.
5. Klik continue.
6. Tentukan nilai kedalaman extrude.
Pada menu option terdapat pilihan :
Blind : Nilai ketebalan dimasukkan secara manual.
Symetric : Extrude dilakukan di bidang referensi yang telah dipilih
secara sama.
To Select : Objek di extrude dengan batasan yang telah kita pilih.
7. Click Applies icon.
8. Untuk meng-extrude objek menjadi dua bagian dengan nilai yang
berbeda, masukkan nilai depth di side dua.
Remove Material : Berfungsi untuk membuang objek extrude.
D. Revolve Tools
Fitur ini berfungsi untuk membuat objek yang mempunyai sumbu putar di center
line berupa solid atau permukaan dan menambah atau membuang material.
Prosedur Revolve :
dari dua tipe yaitu Straight hole dan Standard hole. Pada Straight hole kita
1
pada Standard hole diameter lubang ditetapkan berdasarkan ISO dan UNC.
dihilangkan.
1
berdasarkan suatu bidang tertentu (draft hinges).
Prosedur pembuatan draft :
1. Aktifkan Draft Tools.
2. Pilih bidang referensi :
Pilih permukaan yang akan dihilangkan di draft surface.
Pilih bidang yang akan di draft things.
Masukkan sudut draft.
3. Split Option berfungsi untuk membagi bidang draft.
H. Round Tools
Fitur ini digunakan untuk membulatkan pertemuan dua bidang berdasarkan
radius tertentu.
berbentuk suatu potongan (cut) berdasarkan suatu alur (path) yang ditentukan.
Prosedur sweep :
1
3. Pilih Okay>Default.
4. Buat lintasan trajectoy, plih continue with......untuk mengakhiri.
5. Buat objek di perpotongan garis centerline, pilih continue with......untuk
melanjutkannya.
6. Pilih OK.
K. Blend Tools
Fitur ini digunakan untuk menghubungkan paling sedikit dua bidang yang
Tipe Blend :
Protusion : Untuk obyek solid
Thin Protusion : Untuk obyek Blending tipis
Prosedur pembuatan Blend :
1. Aktifkan tool Blend melalui insert>Blend pada menu bar. Pilih tipe Blend
yang diinginkan. Maka akan tampil jendela Blend Opts.
2. Pilih salah satu option pada jendela Blend Opts, lalu klik Done.
Parallel : Semua bagian Blend terletak pada bidang secara parallel
pada satu bagian sketsa.
Rotational : Bagian Blend berotasi terhadap sumbu-Y, sampai sudut
maksimum 120º. Setiap bagian dibuat secara individual dan aligned
menggunakan sistem koordinat.
General : Bagian-bagian pada general Blend dapat berputar atau
bertranslasi sepanjang sumbu X, Y, dan Z. Setiap bagian dibuat secara
individual dan aligned menggunakan sistem koordinat.
Regular Sec : Fitur ini menggunakan bidang sketsa.
Project Sec : Fitur ini menggunakan proyeksi pada bagian permukaan
yang dipilih. Option ini hanya digunakan untuk parallel Blend.
Select Sec : Pilih bagian entity. Option ini tidak digunakan pada
parallel Blend.
Sketch Sec : Sketch bagian entity.
3. Pada menu Attributes, pilih jenis tampilan Blend :
Straigth : Sisi-sisi yang terbentuk tidak beradius.
Smooth : Sisi-sisi yang terbentuk beradius/halus.
1
4. Pada menu Setup plane, pilih bidang referensi
Plane : memilih bidang yang sudah ada.
Make datum : Membuat datum baru.
Quit plane.
Lalu klik Done untuk mengakhiri pilihan.
5. Pada tampilan menu SETUP SK PLN, pilih Setup New dan pilih arah
pembuatan Blend pada menu Direction.
Flip : Untuk merubah arah.
Okay : Untuk menerima arah.
6. Pada tampilan menu Sket View, pilih Default.
7. Tentukan bidang-bidang yang akan dijadikan referensi.
8. Buat Sketsa gambar pertama, setelah jadi klik kanan dan pilih Toggle
section untuk membuat sketch kedua. Lalu ulangi kembali untuk membuat
gambar sketch ketiga jika diperlukan. Jumlah sisi-sisi antara gambar
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya harus sama.
9. Tentukan titik Start Point pada masing-masing sketsa.
10. Setelah gambar sketsa selesai klik icon continue dan tentukan jarak antara
sketsa pertama dengan sketsa kedua dan seterusnya.
L. Pattern Tools
Fitur ini digunakan untuk menggandakan fitur. Fitur awal yang akan
Tipe Pattern :
Dimension : Mengontrol pattern dengan menggunakan driving dimension
dan perubahan jarak spesifik. Pattern dimensional dapat berupa
unidirectional (searah) dan bidirectional (dua arah).
Table : Mengontrol pattern dengan menggunakan Table pattern dan nilai
dimensi spesifik untuk setiap pattern.
Reference : Mengontrol pattern dengan menggunakan referensi pattern
lainnya.
Fill : Mengontrol pattern dengan menandai sebuah area sebagai tempat
peletakkan hasil pattern.
Prosedur pebuatan pattern :
1
1. Pilih fitur yang akan di Pattern dan klik Edit>Pattern atau iconnya.
2. Pilih dimensi untuk pattern pada arah pertama. Ubah nilai sebagai jarak
untuk fitur yang baru.
3. Untuk memilih pattern pada arah lainnya tekan dan tahan RMB (Right
Mouse Button), lalu pilih Direction 2 Dimension. Lalu ubah nilainya.
Sedangkan untuk pattern rotational dimensi yang dipilih berupa sudut.
4. Tentukan jumlah pattern pada arah pertama dan kedua (defaultnya dua) pada
dashboard.
5. Lalu klik centang untuk menampilkan hasil pattern.
M. Family Table
Fitur ini berfungsi untuk membuat variasi dari objek yang telah kita buat.
lain dengan membuat suatu formula yang menghubungkan kedua fitur tersebut.
1. Klik Tools>Relations.
2. Pilih insert dimension.
3. Pilih anak objek.
4. Klik sudut induk dengan anak.
1
5. Masukkan rumus di kotak relations.
Sudut induk dengan anak = 360º / jarak induk dengan anak objek.
6. Klik OK.
7. Pilih regenerate.
8. Relations hanya dapat digunakan bila objek telah di pattern.
O. Copy Tools
Spesifikasi metode penempatan :
1
4. Klik insert>Component>Create pada menu bar untuk menampilkan jendela
Component Create.
5. Pilih Part pada type dan Mirror pada sub-type lalu ketikkan nama part hasil
mirror. Klik OK. Nama part hasil mirror harus beda dari part original.
6. Pada jendela Mirror Part pilih Reference pada type. Pilih objek yang akan
di mirror pada Part Reference dan pilih permukaan/bidang hasil mirror.
Q. Sketch
Membuat sketsa/ kerangka suatu benda berupa garis linier yang diinginkan.
Sketch Tools:
Langkah berikut dalam proses Mechanica adalah menambah konstrain pada part.
1
3) Klik tempat dimana konstrain diletakkan.
4) Ok.
U. Force/ Moment Load
.
1. Meng-klik Force/ Moment Load Tool:
2. Menentukan Referencesuntuk menentukan tipe letak gaya.
3. Klik tempat dimana gaya diletakkan.
4. Menentukan nilai pada Force di sumbu x, y, z sesuai kebutuhan.
5. Ok.
V. Beam
Yaitu membuat titik acuan dengan jarak yang ditentukan yang dapat dijadikan
references. Caranya:
1
2. Pilih tipe Simple.
3. Tentukan References untuk menentukan tipe letak massa.
4. Klik tempat dimana massa akan diletakkan.
5. Pada kolom Mass ketikkan besar massa yang diinginkan.
6. Ok.
Y. Springs
Langkahnya:
Setelah mengatur geometri, material, beban dan elemen braket, kita ingin
1
3. Pilih Display Option.
4. Pilih Animate.
5. Pilih tipe bergerak yang berulang.
6. Ok.
BB. Membuat Grafik
2
Gambar 2.3 Tampilan awal Pro Engineer
2. Memilih folder tempat penyimpanan pada Data (D) dengan nama folder CAD-
CAE_ADITYAKARELADJIELAKSONO_4320210010
2
Gambar 2.5 Set Working Directory
3. klik OK
2
BAB III
ANALISA LATIHAN
A. Desain Bracket :
Langkah Kerja :
1. [1] Buka aplikasi Pro/Engineer 5.0 pada komputer.
2. Pilih file pada baris menu, lalu pilih set working directory untuk menentukan
dimana data disimpan, pilih folder yang diinginkan, lalu tekan OK.
3. Pilih file pada baris menu, pilih new. Perintah ini akan memunculkan kotak
dialog new. Pada kolom type pilih part, pada kolom sub type pilih solid, pada
isian name ketikkan nama file yaitu ‘bracket’ tanpa spasi dan tanda petik.
Lalu hilangkan centang pada use default templates, klik OK.
4. Lalu akan muncul kotak dialog new file options. Kotak dialog ini digunakan
untuk menentukan satuan ukuran objek yang akan dibuat. Pada kolom
templates pilih mmns_part_solid pilihan ini akan membuat setiap ukuran pada
objek diukur dengan satuan millimeter (mm). Setelah itu, klik OK
5. Setelah itu pilih insert pada baris menu lalu pilih extrude atau masukkan
perintah extrude dengan menekan ikon extrude.
2
6. Pilih placement, lalu tekan tombol define. Akan muncul kotak dialog sketch
untuk menentukan arah pandangan dalam pembuatan gambar.
7. Pilih pandangan atas (front) pada plane dan pandangan depan (right) pada
reference. Lalu klik sketch.
8. Pada halaman kerja sketch, buat desain dengan ukuran seperti berikut:
9. Buat desain tersebut menggunakan line, Setelah itu, klik done untuk melihat
hasil. Lalu ubah ukuran tebalnya menjadi 2,5mm. Klik done.
10. Setelah itu tekan round pada bagian seperti pada Gambar 3.4 , atur ukurannya
2.5 mm. Klik done.
2
Gambar 3.4 Membuat round.
11. Tambahkan lubang pada permukaan depan braket klik fitur hole. Pilih
placement, lalu klik define. Akan muncul kotak dialog sketch untuk
menentukan arah pandangan pembuatan lubang.
12. Pilih pandangan front.
13. Pada halaman kerja sketch, buat desain dengan ukuran seperti berikut:
14. Klik kotak putih yang berada di tengah tabung lalu geser ke tempat yang
diinginkan seperti pada gambar untuk mengatur jarak lubang klik kotak yang
berwarna hijau ke tepi bidang untuk mengatur jaraknya. Klik done.
15. Buat lubang yang sama seperti pada gambar Gambar 3.5 menggunakan fitur
pattern. Klik fitur pattern, ubah pada kolom dimension menjadi direction
2
pilih bidang yang akan menjadi acuan arah pattern lalu rubah arah panah dan
atur jaraknnya dengan memasukkan angka 30. Klik done.
2
Gambar 3.8 Mechanica model setup.
2
Gambar 3.10 Memilih material.
2
Gambar 3.12 hasil gambar constraints
10. Buat beban bearing dengan klik bearing load. Beri nama load set dengan
beban_bearing.
11. Menentukan References yaitu surfaces. Lalu klik permukaan dalam lubang.
12. Menentukan nilai pada Force x = -889 N & y = 44.5 N. Klik ok.
2
Gambar 3.14 hasil bearing load pada lubang atas.
13. Membuat force pada lubang lainnya dengan x = 889 N & y = 44.5 N.
14. Buat beban bearing lain pada tepi bawah depan dan lubang bawah dengan
menggunakan prosedur yang sama.
15. Beri nama load set : beban_bearing 2.
3
Gambar 3.16 Ok.
C. Analisis :
Langkah Kerja :
1. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
2. Klik file lalu klik new static.
3. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_braket”.
4. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
5. Klik srat run.
6. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
7. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
8. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16
type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.
12. Klik tahan scrool lalu klik ok.
3
Gambar 3.17 Hasil analisa bracket
13. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna
merah terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling
kritis atau titik yang paling rawan terjadi patahan.
3
4. Type : part&Sub-type : solid.
5. Ketik nama/judul.
6. Hilangkan tanda centang pada Use Default Template.
7. Klik OK.
8. Pilih satuan mmns_part_solid.
9. Klik OK.
10. Klik Sketch ( . )
11. Klik kanan tahan, pilih Define Internal Sketch.
12. Pilih front sebagai bidang skets.
13. Klik Sketch.
14. Membuat garis seperti gambar 3.19
3
Gambar 3.20 Menentukan Beam Definition
26. Klik Datum Point.
27. Letakkan PNT0 & PNT1 seperti Gambar 3.21
28. Ok.
3
Gambar 3.22 Menentukan Spring Definition
35. Klik Mass Tool.
36. Pilih tipe Simple.
37. Tentukan References untuk menentukan tipe letak massa yaitu point.
38. Klik tempat dimana massa akan diletakkan yaitu di PNT1.
39. Pada kolom Mass ketikkan besar massa yang diinginkan.
40. Ok.
3
47. Klik run (bendera hijau).
48. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed” menandakan
proses run berhasil.
49. Setelah menganalisis, pilih Mechanica Result ( ).
50. Ketik nama animasi yang diinginkan.
51. Pilih Display Option.
52. Pilih Animate.
53. Pilih tipe bergerak yang berulang.
54. Ok.
55. Untuk membuat grafik, klik Mechanica Result ( ).
56. Pilih tipe Graph.
3
3.3 Latihan 3 (Alas Kulkas)
3
Gambar 3.26 Sketch alas kulkas.
9. Buat desain tersebut menggunakan line, Setelah itu, klik done untuk melihat
hasil. Lalu ubah ukuran tebalnya menjadi 100mm. Klik done.
10. Lalu setelah itu buat alas kaki kulkas dengan menggunakan ekstrude pilih
pandangan depan untuk menentukan bidang sketch.
3
11. Atur ketebalannya menjadi 100mm.
Gambar 3.30 Model yang telah diberikan fitur material assignment tool dan
displacement constraint tool.
3
20. Lalu berikan gaya tarik kebawah dengan menggunakan fitur force / moment
load. Dengan nilai yaitu -784.8 N.
Gambar 3.31 Model yang telah diberikan fitur force / moment load.
C. Analisis :
21. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
22. Klik file lalu klik new static.
23. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_Alas_Kulkas”.
24. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
25. Klik srat run.
26. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
27. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
28. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16
type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.
32. Klik tahan scrool lalu klik ok.
4
Gambar 3.32 Mechanica analyses/studies dan grafik.
33. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna
merah terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling
kritis.
4
2. Pilih file pada baris menu, lalu pilih set working directory untuk menentukan
dimana data disimpan, pilih folder yang diinginkan, lalu tekan OK.
3. Pilih file pada baris menu, pilih new. Perintah ini akan memunculkan kotak
dialog new. Pada kolom type pilih part, pada kolom sub type pilih solid, pada
isian name ketikkan nama file yaitu ‘soaluts’ tanpa spasi dan tanda petik. Lalu
hilangkan centang pada use default templates, klik OK.
4. Lalu akan muncul kotak dialog new file options. Kotak dialog ini digunakan
untuk menentukan satuan ukuran objek yang akan dibuat. Pada kolom
templates pilih mmns_part_solid pilihan ini akan membuat setiap ukuran pada
objek diukur dengan satuan millimeter (mm). Setelah itu, klik OK
5. Setelah itu pilih insert pada baris menu lalu pilih extrude atau masukkan
perintah extrude dengan menekan ikon extrude.
6. Pilih placement, lalu tekan tombol define. Akan muncul kotak dialog sketch
untuk menentukan arah pandangan dalam pembuatan gambar.
7. Pilih pandangan depan (front) pada plane dan pandangan samping (right) pada
reference. Lalu klik sketch.
8. Pada halaman kerja sketch, buat desain dengan ukuran seperti berikut:
9. Setelah itu, klik done untuk melihat hasil. Lalu ubah ukuran lebarnya menjadi
50 mm. Pilih done.
4
Gambar 3.35 Model setelah diatur ketebalannya.
10. Setelah itu gunakan fitur round untuk membuat lengkungan pada model soal
uts seperti pada gambar dibawah ini. Dengan nilai jari-jari 25 mm. Lalu klik
OK.
11. Setelah itu buat lubang pada model latihan 4 (posh) dengan menggunakan
fitur extrude. Dengan jarak masing-masing lubang 70 mm dengan ukuran jari-
jari lingkaran lubang tersebut 8 mm.
4
Gambar 3.37 Membuat lubang pada desain.
12. Atur ukuran panjangnya hingga menembus benda, tekan tombol untuk
mengubah arah tabung menuju ke bidang awal, lalu tekan remove material
untuk membuat lubang. Klik done untuk melihat hasilnya.
4
7. Pilih material yang digunakan yaitu Fe20. Klik ok.
8. Buat konstrain pada lubang yang bawah dengan mengklik displacement
constraint tool.
C. Analisis :
Langkah Kerja :
1. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
2. Klik file lalu klik new static.
3. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_uts”.
4. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
5. Klik srat run.
6. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
4
7. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
8. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16
type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.
12. Klik tahan scrool lalu klik ok.
13. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna
merah terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling
kritis.
4
BAB IV
ANALISA UJIAN
4
Gambar 4.2 Desain soal_uas.
4
Gambar 4.3 Setelah menggunakan beam.
14. Buat sebuah point pada empat titik seperti gambar dibawah ini. Dengan
menggunakan datum point tool.
15. Buat penumpu dengan menggunakan displacement constraint. Pada titik PNT0
dan PNT3.
Gambar 4.5 Menentukan displacement constraint pada titik PNT0 dan PNT3.
16. Buat pegas pada PNT1 dan PNT2. Pilih idealization > spring > new.
4
17. Pilih to ground sebagai typedan PNT1 sebagai referensi. Untuk properti pegas
ketik more dan new dan ketik 10, 1000, 10 untuk Kxx, Kyy dan Kzz dan
biarkan default lainnya.
18. Begitu juga pada PNT2. Langkah membuat spring sama dengan langkah PNT1.
18. Gunakan fitur force / moment load pada gambar dibawah ini dengan nama
gayanya F1. Dengan jumlah gayanya yaitu 200 N.
5
Gambar 4.8 Memberikan gaya pada F1.
19. Gunakan fitur force / moment load juga pada F2. Dengan jumlah gayanya
yaitu F2 = X2 + 1 = 150 N.
20. Lalu akan muncul kotak dialog force / moment load pada kolom properties
klik advanced ubah pada kolom distribution menjadi force per unit length.
Lalu pada kolom spatial variation rubah menjadi function of coordinates.
Pada kolom function definition masukkan bilangan seperti gambar dibawah
ini.
5
Gambar 4.10 Memberikan gaya pada F2.
C. Analisis :
Langkah Kerja :
24. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
25. Klik file lalu klik new static.
26. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_soaluas”.
27. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
28. Klik start run.
29. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
30. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
31. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16
type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.
5
Gambar 4.11 Analysis mechanica results
13. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna merah
terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling kritis.
5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Setelah mempelajari praktikum Computer Aided Engineering (CAE) melalui
Software Pro Engineering sebaiknya sering melakukan latihan ulang untuk
memperdalam pemahaman terhadap Software Pro Engineering ini dengan penjelasan
yang lebih intensif dari pengajar kepada setiap mahasiswa
5
DAFTAR PUSTAKA