Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PRAKTIKUM

CAD-CAE

NAMA MAHASISWA NOMOR POKOK


ADITYA KAREL ADJIE.L 4320210010

KELOMPOK : 3
ASISTEN : DIMAS YUSUF PRASETYO

LABORATORIUM MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
Srengseng Sawah, Jagakarsa, JAKARTA 12640
Telp : 7270086-89 Ext. 329 Fax. (021) 7270128
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan

hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum CAD-

CAE sebagai tanggung jawab penulis untuk memenuhi persyaratan mata kuliah

praktikum CAD-CAE di fakultas teknik jurusan teknik mesin universitas pancasila.

Penyusunan laporan praktikum CAD-CAE berdasarkan atas berbagai hal yang

telah penulis pelajari ketika menempuh perkuliahan kelas reguler selesainya penyusunan

laporan ini diperoleh dari arahan dan bimbingan asisten dosen dan rekan-rekan

mahasiswa lainnya.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan praktikum CAD-CAE

ini masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun agar mendapatkan hasil yang baik dan bermanfaat kedepannya.

Jakarta, 14 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan Praktikum......................................................................................2

1.4 Batasan Masalah.........................................................................................3

1.5 Sistematika penulisan.................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4

2.1 Computer Aided Design (CAD)...................................................................4

2.2 Pro Engineering...........................................................................................4

2.3 Program Pro Engineer................................................................................5

2.4 Hubungan Parent-child..............................................................................6

2.5 Menu-menu dalam Pro Engineer..............................................................6

2.6 Cara membuka program Pro Engineer...................................................18

BAB III ANALISA LATIHAN...............................................................................21

3.1 Latihan 1 (Bracket)......................................................................................21

3.2 Latihan 2 (Truss).........................................................................................30

3.3 Latihan 3 (Alas Kulkas)..............................................................................35

3.4 Latihan 4 (Posh)..........................................................................................39

BAB IV ANALISA UJIAN......................................................................................45

4.1 Soal UAS......................................................................................................45

i
BAB V PENUTUP....................................................................................................52

5.1 Kesimpulan..................................................................................................52

5.2 Saran............................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................53

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pro Engineering


Gambar 2.2 Masuk dari tampilan windows ke pro engineer
Gambar 2.3 Tampilan awal pro engineer
Gambar 2.4 Set working directory
Gambar 2.5 Set working directory
Gambar 3.1 Bracket.
Gambar 3.2 Sketch bracket.
Gambar 3.3 sketch extrude.
Gambar 3.4 Membuat round.
Gambar 3.5 Membuat lubang.
Gambar 3.6 Membuat lubang dengan pattern.
Gambar 3.7 Mechanica
Gambar 3.8 Mechanica model setup.
Gambar 3.9 Materials.
Gambar 3.10 Memilih material.
Gambar 3.11 Membuat Constraint.
Gambar 3.12 hasil gambar constraints
Gambar 3.13 Menentukan nilai force/moment load.
Gambar 3.14 hasil bearing load pada lubang atas.
Gambar 3.15 Preview.
Gambar 3.16 Ok.
Gambar 3.17 Hasil analisa bracket
Gambar 3.18 Design Truss
Gambar 3.19 Sketch truss
Gambar 3.20 Menentukan Beam Definition
Gambar 3.21 Menentukan PNT0 dan PNT1
Gambar 3.22 Menentukan Spring Definition
Gambar 3.23 Menentukan Mass Definition
Gambar 3.24 Hasil analisa truss
Gambar 3.25 Model alas kulkas.
Gambar 3.26 Sketch alas kulkas.

i
Gambar 3.27 Sketch extrude.
Gambar 3.28 Sketch alas kaki.
Gambar 3.29 Sketch extrude.
Gambar 3.30 Model yang telah diberikan fitur material assignment tool dan displacement
constraint tool.
Gambar 3.31 Model yang telah diberikan fitur force / moment load.
Gambar 3.32 Mechanica analyses/studies dan grafik.
Gambar 3.33 Model benda Posh.
Gambar 3.34 Sketch.
Gambar 3.35 Model setelah diatur ketebalannya.
Gambar 3.36 Model yang menggunkan fitur round.
Gambar 3.37 Membuat lubang pada desain.
Gambar 3.38 Model benda yang telah dilubangi.
Gambar 3.39 Setelah menentukan material dan displacement constraint.
Gambar 3.40 Setelah menentukan force.
Gambar 3.41 Analysis mechanica dan grafiknya.
Gambar 4.1Model soal uas.
Gambar 4.2 Desain soal_uas.
Gambar 4.3 Setelah menggunakan beam.
Gambar 4.4 Menentukan titik point.
Gambar 4.5 Menentukan displacement constraint pada titik PNT0 dan PNT3.
Gambar 4.6 Menentukan spring.
Gambar 4.7 Model setelah menentukan material.
Gambar 4.8 Memberikan gaya pada F1.
Gambar 4.9 Kotak dialog function definition.
Gambar 4.10 Memberikan gaya pada F2.
Gambar 4.11 Analysis mechanica results
Gambar 4.12 Analysis mechanica dan grafiknya.

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam industri manufaktur,ilmu mekanika digunakan untuk merancang suatu

komponen dengan bentuk dan karakteristik yang ditentukan oleh material dan

dimensi,sehingga dapat difungsikan dalam suatu pekerjaan.Perancangan ini

melibatkan analisa sifat-sifat mekanik,yang menyatakan kemampuan suatu material

untuk berinteraksi dengan beban berupa berat dan gaya tanpa menimbulkan

kerusakan (failure) pada komponen tersebut.jika suatu resiko dapat diketahui,maka

dapat diambil tindakan untuk meminimalisir hingga menghindari resiko tersebut

pada perancangan.

Computer Aided Design dan Computer Aided Engineering merupakan

penerapan algoritma dan logika sistem komputer yang digunakan untuk menghitung

hingga menganalisa sebuah komponen.dalam hal ini disebut model 3D,ditampilkan

pada sebuah simulasi yang bersinggungan dengan ilmu disiplin ilmu,diantaranya

adalah mekanika.sehingga dapat diketahui kecendrungan yang terjadi pada model

tersebut ketika diberikan aksi berupa gaya atau pembebanan.kecendrungan yang

terjadi,dihubungkan dengan sifat-sifat mekanika diantaranya adalah stress

analysis,selanjutnya diatur oleh parameter.parameter dimensional dan kekuatan

bahan yang diberlakukan pada model.

Dengan simulasi ini,setidaknya dapat diketahui kebiasaan (behavior) dari

sebuah model,kemudian mengurangi resikonya dengan optimasi dimensi hingga

perubahan desain,sehingga didapatkan model desain yang dapat berfungsi

sebagaimana mestinya (desired perfomance) sebelum prototype dibuat. Dengan

1
simulasi Computer Aided Engineering (CAE) dapat dilihat perilaku suatu

komponen ketika mendapat gaya,pembebanan,perilaku

panas dan sebagainya.sehingga mengurangi

tahapan perancangan berupa simulasi nyata dari model atau pengujian prototype

yang cenderung memakan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar,berkenaan

dengan pembuatan model yang belum diketahui pasti sifat-sifatnya. Pro

Engineering merupakan software yang dibuat oleh PTC (Parametric Technology

Corporation) sebuah software untuk mempermudah pembuatan gambar/desain

lengkap dengan BOM (Bill Of Material),optimasi design,simulasi gerakan pada

assembly,simulasi analisa struktur,thermal,dan simulasi proses

manufakturnya. Secara umum software ini terdiri dari 3 bagian :

1. CAD (Computer Aided Design)

2. CAM (Computer Aided Manufacturing)

3. CAE (Computer Aided Engineering)

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan suatu gambar yang telah diajarkan

2. Teori-teori yang menunjang pada software Design Engineering

3. Latihan membuat design dan menganalisa gambar yang diberikan pada mata

kuliah praktikum CAD-CAE.

1.3 Tujuan Praktikum

1. Melatih mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dibidang

perancangan/design.

2. Melatih mahasiswa untuk memiliki pemahaman kekuatan material suatu

perancangan.

3. Melatih mahasiswa memahami langkah-langkah pembuatan suatu design

2
menggunakan software Pro Engineer.

3
4. Melatih mahasiswa terampil dalam menggunakan software Pro Engineer.

5. Membekali mahasiswa supaya dapat bersaing dalam penguasaan teknologi.

1.4 Batasan Masalah

1. Praktikum berlangsung melalui media Anydesk dan Zoom Meeting.

2. Praktikum dilakukan dalam cakupan modul praktikum.

3. Software yang digunakan dalam praktikum menggunakan Pro Engineer.

4. Pembahasan mengenai latihan praktikum selama jam matakuliah CAD-CAE.

1.5 Sistematika Penulisan

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang,rumusan masalah,tujuan praktikum,batasan

masalah, dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengenalan dan teori singkat mengenai software CAD

(Computer Aided Design) Pro Engineer.

3. BAB III ANALISA LATIHAN

Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan design yang didapat pada saat

mata kuliah praktikum CAD-CAE.

4. BAB IV ANALISA UJIAN

Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan gambar/design pada saat

mengikuti ujian matakuliah praktikum CAD-CAE

5. BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang gambaran akhir pembuatan laporan.

6. Daftar Pustaka

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Computer Aided Design (CAD)

Computer Aided Design (CAD) adalah suatu software untuk mendesain gambar

rekayasa (design engineering) suatu produk atau bagian dari produk dengan

mentransformasikan gambar geometris secara cepat.produk yang ingin

digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki

makna tertentu.produk yang diinginkan dalam Computer Aided Design (CAD) bisa

berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi.

Perangkat lunak CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak

seperti CAE (Computer Aided Engineering) adalah sistem merekayasa manufaktur

yang mengoptimalkan program komputer untuk menerjemahkan desain rekayasa

yang dibuat oleh CAD.

CAD (Computer Aided Design) mempunyai fungsi utama dalam

design,analisa,optimasi dan manufaktur.seperti melakukan analisa elemen (finite

element analysis),analisa transfer panas (heat transfer analysis),analisa tekanan

(stress analysis) dan analisa lainnya.

2.2 Pro Engineering

Pro Engineering sebuah perangkat lunak desain yang dikeluarkan oleh

Parametric Technology Corporation (PTC) yang berbasis gambar 3 dimensi

(memiliki massa volume dan pusat gravitasi),secara umum Pro Engineering

merupakan perangkat lunak multi desain yang memungkinkan dilakukannya yaitu

pemodelannya, penggambaran, analisa, pengerjaan manufaktur dan optimasi suatu

desain.baik untuk menghitung posisi titik berat,inersia,berat,dan berat total.tujuan

5
penerapan perangkat lunak ini adalah untuk memperoleh desain tepat dan terbaik

dalam waktu singkat.

Pada Pro Engineering lebih menitikberatkan pada pemodelan 3 dimensi,karena

dengan 3 dimensi dapat dihasilkan gambar 2 dimensi secara cepat dan model 3

dimensinya dapat digunakan untuk hal-hal yang lain seperti yang telah disebutkan

diatas,sedangkan pada gambar/desain yang menggunakan tangan atau tradisional

lebih mengarah pada gambar 2 dimensi.

Gambar 2.1 Pro Engineering

2.3 Program Pro Engineer.


Pro Engineer Wildfire merupakan software yang dibuat oleh PTC (Parametric

Technology Corporation) untuk mempermudah pembuatan model model, perakitan

komponen, pembuatan gambar teknik lengkap dengan BOM (Bill of Material),

optimasi design, simulasi gerakan pada assembly, simulasi analisa struktur dan

thermal, serta simulasi proses manufakturnya. Secara umum software ini terdiri dari

tiga bagian, yaitu:

 CAD (Computer Aided Design)

Pada bagian ini model model dibuat dalam bentuk 3D dengan tools yang

telah disediakan dan dari gambar 3D tersebut dapat dibuat gambar teknik

lengkap dengan Bill of Material-nya. Dari bentuk bentuk model yang telah

dibuat dapat dirakit menjadi sebuah model assembly. Perakitan

(assembly) pada
6
bagian ini bersifat tetap (tanpa pergerakan).

 CAE (Computer Aided Engineering)

Model-model yang telah dibuat dianalisis pada bagian ini untuk melihat

kekuatan struktur dan simulasi thermal-nya. Dari hasil analisis yang

diperoleh yang diperoleh dapat dibuat beberapa bentuk baru yang lebih

optimal

 CAM (Computer Aided Manufacturing)

Simulasi proses manufaktur dilakukan pada bagian ini. Model-model dapat

langsung diproduksi pada mesin mesin CNC yang compatible dengan

software ini.

2.4 Hubungan Parent-child

Salah satu aspek penting yang terdapat dalam Pro Engineer adalah hubungan

induk-anak (parent/child relationship) dimana untuk merancang suatu fitur/part

yang dibuat terakhir akan dipengaruhi oleh rancangan fitur/part awal. Dengan kata

lain bila kita akan melakukan suatu editing pada suatu part awal maka secara

otomatis Pro Engineer juga akan melakukan editing pada fitur/part yang terakhir

dibuat. Dalam hal ini fitur/part awal tersebut biasa disebut induk (parent) dan

fitur/part terakhir disebut anak (child).

2.5 Menu-menu dalam Pro Engineer

Di dalam Pro Engineer untuk membuat sebuah benda kerja maka kita harus

mengetahui menu-menu apa saja yang harus digunakan. Di bawah ini akan

dijelaskan menu apa saja yang ada di dalam software Pro Engineer.

A. Datum Planes
Fitur ini digunakan untuk membuat suatu bidang datum tambahan sebagai
referensi dalam pembuatan fitur/part dan assembly.
Prosedur Datum Planes :

7
1. Aktifkan Datum Planes Tools.

8
2. Masukkan bidang referensinya dengan meng-klik datum yang telah ada
seperti planes, permukaan, edges ( sisi ), points, atau sumbu.
3. Untuk metode penempatan datum yang baru ada beberapa metode seperti :
a. Through : Datum baru ditempatkan pada reference yang telah dipilih.
b. Offset : Datum baru ditempatkan dengan jarak referensi yang telah
dipilih.
c. Parallel : Datum baru ditempatkan parallel terhadap referensi yang telah
dipilih.
d. Normal : Datum baru ditempatkan normal terhadap referensi yang telah
dipilih.
4. Pilih OK
5. Untuk memasukan bidang referensi lebih dari satu tekan tombol CTRL pada
waktu memilih bidang referensi yang lain.
B. Datum Axis

Fitur ini sama seperti datum planes, datum axis berguna sebagai referensi

tambahan untuk pembuatan objek. Datum axis digunakan untuk membuat

datum planes, menempatkan objek yang membutuhkan garis tengah dan untuk

membuat sumbu.

Prosedur Datum Axis :


1. Aktifkan Datum Axis Tools.
2. Masukan bidang referensi untuk datum axis yang baru.
3. Metode penempatan datum axis terdapat beberapa pilihan :
a. Normal : Untuk menempatkan datum axis yang memepunyai jarak
dengan memasukkkannya di kotak offset reference.
b. Through : Datum axis ditempatkan melewati bidang referensi yang
telah dipilih.
4. Pilih OK untuk mengakhiri.
C. Extrude Tools
Fitur ini merupakan metode pembuatan yang mengijinkan kita untuk membuat

objek solid atau permukaan dan untuk menambahkan atau membuang material.

Prosedur pembuatan extrude :

9
1. Aktifkan Extrude Tools.
2. Klik create a section.
3. Pilih bidang gambar (datum) sebagai referensi.
4. Pilih sketch toolbar untuk menggambar secara 2D.
5. Klik continue.
6. Tentukan nilai kedalaman extrude.
Pada menu option terdapat pilihan :
 Blind : Nilai ketebalan dimasukkan secara manual.
 Symetric : Extrude dilakukan di bidang referensi yang telah dipilih
secara sama.
 To Select : Objek di extrude dengan batasan yang telah kita pilih.
7. Click Applies icon.
8. Untuk meng-extrude objek menjadi dua bagian dengan nilai yang
berbeda, masukkan nilai depth di side dua.
 Remove Material : Berfungsi untuk membuang objek extrude.
D. Revolve Tools
Fitur ini berfungsi untuk membuat objek yang mempunyai sumbu putar di center

line berupa solid atau permukaan dan menambah atau membuang material.

Prosedur Revolve :

1. Aktifkan Revolve Tools.


2. Pilih create a section.
3. Pilih bidang referensi (datum reference).
4. Pilih sketch untuk menggambar secara 2D.
5. Buat center lines untuk arah perputarannya.
6. Pilih Continue.
7. Masukkan nilai sudut putar.
8. Pilih applies feature untuk menyelesaikannya.
E. Hole Tools
Fitur ini digunakan untuk membuat lubang pada objek solid. Hole Tools terdiri

dari dua tipe yaitu Straight hole dan Standard hole. Pada Straight hole kita

hanya dapat menentukan diameter lubang dan kedalaman lubang, sedangkan

1
pada Standard hole diameter lubang ditetapkan berdasarkan ISO dan UNC.

Prosedur pembuatan lubang :

1. Aktifkan Hole Tools.


2. Pilih tipe hole yang diinginkan yaitu Straight hole dan Standard hole.
3. Tentukan cara peletakan lubang (Placement).
 Linear : Letak lubang berdasarkan dua bidang.
 Coaxial : Letak lubang bedasarkan sumbu dan bidang.
 Radial : Letak lubang berdasarkan bidang yang berputar.
4. Isi diameter dan kedalaman lubang.
5. Tentukan jenis kedalaman pelubangan.
 Blind : Mengisi nilai kedalaman.
 Symetric : Membagi sama besar jarak kedalaman lubang pada suatu
bidang.
 To Next : Kedalaman lubang sampai pemukaaan bidang berikutnya.
 Through All : Kedalaman lubang sampai permukaan paling akhir.
 Through Until : Kedalaman lubang sampai bidang batas yang
ditentukan.
 To Selected : Kedalaman lubang ditentukan sampai bidang permukaan
obyek yang ditentukan.
F. Shell Tools
Fitur ini digunakan untuk merubah bentuk suatu objek solid menjadi bentuk

padat dengan ketebalan tertentu dimana salah satu permukaannya dapat

dihilangkan.

Prosedur pembuatan shell :


1. Aktifkan Shell Tools.
2. Pilih permukaan benda yang akan dihilangkan (reference surface to be
remove).
3. Masukkan nilai ketebalan di kolom thickness.
4. Click applies icon.
G. Draft Tools
Fitur ini digunakan utuk membuat suatu permukaan yang rata menjadi miring

1
berdasarkan suatu bidang tertentu (draft hinges).
Prosedur pembuatan draft :
1. Aktifkan Draft Tools.
2. Pilih bidang referensi :
 Pilih permukaan yang akan dihilangkan di draft surface.
 Pilih bidang yang akan di draft things.
 Masukkan sudut draft.
3. Split Option berfungsi untuk membagi bidang draft.
H. Round Tools
Fitur ini digunakan untuk membulatkan pertemuan dua bidang berdasarkan

radius tertentu.

Tipe round tool :


1. Edge : Dengan memilih sisi hasil pertemuan dua bidang/permukaan.
2. Surface Edge : Dengan memilih permukaan dan sisi yang terbentuk.
3. Surface-surface : Dengan memilih bidang-bidang yang akan dibentuk
round.
4. Full Round : Untuk membuat round pada dua sisi hasil pertemuan tiga
bidang.
I. Chamfer Tools
Fitur ini digunakan untuk membuat sudut patah pada ujung siku hasil pertemuan

dua bidang yang hanya dapat ditentukan jaraknya.

Tipe chamfer tool :


1. D x D : Jarak patahan pada dua sisi sama besar.
2. D1 x D1 : Jarak patahan ditentukan berdasarkan panjang satu sisi dan sudut.
3. D x 45 : Jarak patahan ditetukan berdasarkan panjang sisi dan sudut 45º.
J. Sweep Tools
Fitur ini digunakan untuk membuat suatu profil baik itu ekstrusi (solid) maupun

berbentuk suatu potongan (cut) berdasarkan suatu alur (path) yang ditentukan.

Prosedur sweep :

1. Pilih insert>Sweep>Protrusion>Sketch traj.....


2. Tentukan bidang referensi pada setup plane.

1
3. Pilih Okay>Default.
4. Buat lintasan trajectoy, plih continue with......untuk mengakhiri.
5. Buat objek di perpotongan garis centerline, pilih continue with......untuk
melanjutkannya.
6. Pilih OK.
K. Blend Tools
Fitur ini digunakan untuk menghubungkan paling sedikit dua bidang yang

tersambung pada sisi-sisinya dengan permukaan transional.

Tipe Blend :
 Protusion : Untuk obyek solid
 Thin Protusion : Untuk obyek Blending tipis
Prosedur pembuatan Blend :
1. Aktifkan tool Blend melalui insert>Blend pada menu bar. Pilih tipe Blend
yang diinginkan. Maka akan tampil jendela Blend Opts.
2. Pilih salah satu option pada jendela Blend Opts, lalu klik Done.
 Parallel : Semua bagian Blend terletak pada bidang secara parallel
pada satu bagian sketsa.
 Rotational : Bagian Blend berotasi terhadap sumbu-Y, sampai sudut
maksimum 120º. Setiap bagian dibuat secara individual dan aligned
menggunakan sistem koordinat.
 General : Bagian-bagian pada general Blend dapat berputar atau
bertranslasi sepanjang sumbu X, Y, dan Z. Setiap bagian dibuat secara
individual dan aligned menggunakan sistem koordinat.
 Regular Sec : Fitur ini menggunakan bidang sketsa.
 Project Sec : Fitur ini menggunakan proyeksi pada bagian permukaan
yang dipilih. Option ini hanya digunakan untuk parallel Blend.
 Select Sec : Pilih bagian entity. Option ini tidak digunakan pada
parallel Blend.
 Sketch Sec : Sketch bagian entity.
3. Pada menu Attributes, pilih jenis tampilan Blend :
 Straigth : Sisi-sisi yang terbentuk tidak beradius.
 Smooth : Sisi-sisi yang terbentuk beradius/halus.

1
4. Pada menu Setup plane, pilih bidang referensi
 Plane : memilih bidang yang sudah ada.
 Make datum : Membuat datum baru.
 Quit plane.
 Lalu klik Done untuk mengakhiri pilihan.
5. Pada tampilan menu SETUP SK PLN, pilih Setup New dan pilih arah
pembuatan Blend pada menu Direction.
 Flip : Untuk merubah arah.
 Okay : Untuk menerima arah.
6. Pada tampilan menu Sket View, pilih Default.
7. Tentukan bidang-bidang yang akan dijadikan referensi.
8. Buat Sketsa gambar pertama, setelah jadi klik kanan dan pilih Toggle
section untuk membuat sketch kedua. Lalu ulangi kembali untuk membuat
gambar sketch ketiga jika diperlukan. Jumlah sisi-sisi antara gambar
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya harus sama.
9. Tentukan titik Start Point pada masing-masing sketsa.
10. Setelah gambar sketsa selesai klik icon continue dan tentukan jarak antara
sketsa pertama dengan sketsa kedua dan seterusnya.
L. Pattern Tools
Fitur ini digunakan untuk menggandakan fitur. Fitur awal yang akan

digandakan dinamakan Pattern Leader.

Tipe Pattern :
 Dimension : Mengontrol pattern dengan menggunakan driving dimension
dan perubahan jarak spesifik. Pattern dimensional dapat berupa
unidirectional (searah) dan bidirectional (dua arah).
 Table : Mengontrol pattern dengan menggunakan Table pattern dan nilai
dimensi spesifik untuk setiap pattern.
 Reference : Mengontrol pattern dengan menggunakan referensi pattern
lainnya.
 Fill : Mengontrol pattern dengan menandai sebuah area sebagai tempat
peletakkan hasil pattern.
Prosedur pebuatan pattern :

1
1. Pilih fitur yang akan di Pattern dan klik Edit>Pattern atau iconnya.
2. Pilih dimensi untuk pattern pada arah pertama. Ubah nilai sebagai jarak
untuk fitur yang baru.
3. Untuk memilih pattern pada arah lainnya tekan dan tahan RMB (Right
Mouse Button), lalu pilih Direction 2 Dimension. Lalu ubah nilainya.
Sedangkan untuk pattern rotational dimensi yang dipilih berupa sudut.
4. Tentukan jumlah pattern pada arah pertama dan kedua (defaultnya dua) pada
dashboard.
5. Lalu klik centang untuk menampilkan hasil pattern.
M. Family Table
Fitur ini berfungsi untuk membuat variasi dari objek yang telah kita buat.

Prosedur Family Table :

1. Pilih Tools>Family Table.


2. Pilih insert a new instance untuk membuat variasi objek.
3. Pilih instance Name untuk mengganti nama objek variasi.
4. Pilih add/delete the table colums. Pada kotak add item terdapat pilihan :
 Dimension : Variasi berdasarkan dimensi yang diinginkan.
 Feature : Variasi berdasarkan kelengkapan dari objek.
5. Pilih OK.
6. Masukkan ukuran variasi yang diinginkan.
7. Klik preview the selected instance untuk melihat variasi objek.
8. Klik OK untuk mengakhiri.
N. Relations
Fitur ini digunakan untuk membat relasi ( hubungan ) suatu fitur dengan fitur

lain dengan membuat suatu formula yang menghubungkan kedua fitur tersebut.

Contohnya membagi suatu sudut sama besar untuk satu putaran.

Prosedur penggunaan relations :

1. Klik Tools>Relations.
2. Pilih insert dimension.
3. Pilih anak objek.
4. Klik sudut induk dengan anak.

1
5. Masukkan rumus di kotak relations.
Sudut induk dengan anak = 360º / jarak induk dengan anak objek.
6. Klik OK.
7. Pilih regenerate.
8. Relations hanya dapat digunakan bila objek telah di pattern.
O. Copy Tools
Spesifikasi metode penempatan :

 New Refs : Meng-copy fitur dengan sebuah option untuk memilih


referensi baru untuk fitur yang akan di copy.
 Same Refs : Meng-copy fitur menggnakan referensi yang sama dengan
fitur original. Anda bisa memvariasikan dimensi untuk fitur yang akan di
copy.
 Mirror : Meng-copy fitur dengan pencerminan pada permukaan bidang
atau datum.
 Move : Meng-copy fitur dengan cara translasi atau rotasi.
Spesifikasi pemilihan fitur yang akan di copy :
 Select : Memilih fitur dari aktif model untuk di copy.
 All Feat : Memilih semua fitur untuk di copy.
 FromDifModel : Memilih fitur dari model yang berbeda untuk di copy.
Option ini digunakan pada New Refs.
 FromDifVers : Memilih fitur dari different revision dari current model to
copy. Option ini digunakan pada New Refs atau Same Refs.
Spesifikasi Dependent (terikat) atau Independent (bebas) :
 Independent : Membuat fitur hasil copy tidak terikat terhadap dimensi
parent. Fitur hasil copy dari model atau versi yang berbeda secara
otomatis tidak terikat (independent).
 Dependent : Membuat dimensi hasil copy terikat (dependent) terhadap
dimensi parent.

P. Mirror Tools pada Assembly Component


1. Open obyek yang akan di mirror pada tampilan Part (PRT).
2. Buat assembly dengan nama yang sesuai.
3. Masukkan komponen yang akan di mirror melalui icon Add Comp.....

1
4. Klik insert>Component>Create pada menu bar untuk menampilkan jendela
Component Create.
5. Pilih Part pada type dan Mirror pada sub-type lalu ketikkan nama part hasil
mirror. Klik OK. Nama part hasil mirror harus beda dari part original.
6. Pada jendela Mirror Part pilih Reference pada type. Pilih objek yang akan
di mirror pada Part Reference dan pilih permukaan/bidang hasil mirror.
Q. Sketch

Membuat sketsa/ kerangka suatu benda berupa garis linier yang diinginkan.

Sketch Tools:

R. Proses dalam Mekanika


1. Geometri Benda.
2. Sifat material.
3. Kendala (constraint).
4. Beban (loads).
5. Elemen.
6. Definisi dan jalankan analisis.
7. Intepretasi hasil.

Mengaktifkan Mechanica Structure dengan meng-klik Application>Mechanica


pada Toolbar. Konfirmasi sistem satuan anda dan klik Continue. Pilih Structure
dari menu Mechanica, OK.
S. Menentukan Material

Yaitu menetukan material benda yang kita inginkan, langkah-langkahnya :


.
1. Meng-klik Material Assignment Tool:
2. Klik benda yang ditentukan materialnya.
3. Pada Material klik More.
4. Ok.
T. Konstrain (Tumpuan)

Langkah berikut dalam proses Mechanica adalah menambah konstrain pada part.

1) Meng-klik Displacement Constraint Tool: .


2) Menentukan References untuk menetukan tipe letak konstrain.

1
3) Klik tempat dimana konstrain diletakkan.
4) Ok.
U. Force/ Moment Load

Yaitu memberikan gaya/ beban yang diterima/ dilakukan (aksi-reaksi) benda,

langkahnya sebagai berikut:

.
1. Meng-klik Force/ Moment Load Tool:
2. Menentukan Referencesuntuk menentukan tipe letak gaya.
3. Klik tempat dimana gaya diletakkan.
4. Menentukan nilai pada Force di sumbu x, y, z sesuai kebutuhan.
5. Ok.
V. Beam

Jika pembuatan obyek menggunakan sketch maka mengatur geometricalobyek

dengan menggunakan Beam Tools. Caranya:

1. Meng-klik Beam Tool.


2. Pada Type, pilih Beam.
3. Pada References, pilih tipe yang sesuai dengan obyek.
4. Pada material, pilih material yang dinginkan.
5. Pada Beam Section untuk menetukan bentuk penampang obyek.
6. Ok.
W. Datum Point

Yaitu membuat titik acuan dengan jarak yang ditentukan yang dapat dijadikan

references. Caranya:

1. Klik Datum Point.


2. Pilih Ratio atau Real sesuai kebutuhan.
3. Atur jarak titik point pada offset sesuai kebutuhan.
4. Ok.
X. Mass

Yaitu memberikan beban massa kepada obyek/ benda. Langkahnya:

1. Klik Mass Tool.

1
2. Pilih tipe Simple.
3. Tentukan References untuk menentukan tipe letak massa.
4. Klik tempat dimana massa akan diletakkan.
5. Pada kolom Mass ketikkan besar massa yang diinginkan.
6. Ok.
Y. Springs

Langkahnya:

1. Klik Springs Tool.


2. Pada Type, pilih To Ground.
3. Klik tempat dimana spring akan diletakkan.
4. Klik more pada spring property.
5. Isi Kxx, Kyy, Kzz sesuai kebutuhan dan biarkan default lainnya.
6. Ok.
Z. Menganalisis

Setelah mengatur geometri, material, beban dan elemen braket, kita ingin

mencari distribusi tegangan dan tegangan maksimum. Langkahnya:

1. Pilih Analysis pada Toolbar.


2. Pilih Mechanica Analysis.
3. Klik File > New Static.
4. Ketik nama analisisnya.
5. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih.
6. Ok.
7. Klik run (bendera hijau).
8. Lalu akan muncul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
AA. Animasi

Setelah menjalankan analisa statis, untuk melihat berbagai hasil eksekusi

Mechanica, harus dibuat sebuah window hasil.

1. Setelah menganalisis, pilih Mechanica Result ( ).


2. Ketik nama animasi yang diinginkan.

1
3. Pilih Display Option.
4. Pilih Animate.
5. Pilih tipe bergerak yang berulang.
6. Ok.
BB. Membuat Grafik

Grafik berfungsi untuk mengetahui beban yang yang diterima pada


bagian-bagian obyek/ benda. Langkah membuat grafik:
1. Klik Mechanica Result ( ).
2. Pilih tipe Graph.

3. Pilih tanda cursor ( ).


4. Akan muncul gambar benda.
5. Klik obyek.
6. Klik tengah pada mouse .
7. Tentukan letak dimana awal grafik menganalisa beban yang diterima obyek
dengan meng-klik Toggle.
8. Ok

2.6 Cara membuka program Pro engineer


1. Klik Start > all programs > PTC > Pro engineer

Gambar 2.2 Masuk dari tampilan windows ke Pro Engineer

2. Setelah itu muncul tampilan pada layar sebagai berikut

2
Gambar 2.3 Tampilan awal Pro Engineer

2.7 Cara awal membuat benda kerja


1. Membuka Pro Engineer > mengklik File > memilih Set Working Directory

Gambar 2.4 Set Working Directory

2. Memilih folder tempat penyimpanan pada Data (D) dengan nama folder CAD-
CAE_ADITYAKARELADJIELAKSONO_4320210010

2
Gambar 2.5 Set Working Directory
3. klik OK

2
BAB III

ANALISA LATIHAN

3.1 Latihan 1 (Bracket)

Gambar 3.1 Bracket.

A. Desain Bracket :
Langkah Kerja :
1. [1] Buka aplikasi Pro/Engineer 5.0 pada komputer.
2. Pilih file pada baris menu, lalu pilih set working directory untuk menentukan
dimana data disimpan, pilih folder yang diinginkan, lalu tekan OK.
3. Pilih file pada baris menu, pilih new. Perintah ini akan memunculkan kotak
dialog new. Pada kolom type pilih part, pada kolom sub type pilih solid, pada
isian name ketikkan nama file yaitu ‘bracket’ tanpa spasi dan tanda petik.
Lalu hilangkan centang pada use default templates, klik OK.
4. Lalu akan muncul kotak dialog new file options. Kotak dialog ini digunakan
untuk menentukan satuan ukuran objek yang akan dibuat. Pada kolom
templates pilih mmns_part_solid pilihan ini akan membuat setiap ukuran pada
objek diukur dengan satuan millimeter (mm). Setelah itu, klik OK
5. Setelah itu pilih insert pada baris menu lalu pilih extrude atau masukkan
perintah extrude dengan menekan ikon extrude.

2
6. Pilih placement, lalu tekan tombol define. Akan muncul kotak dialog sketch
untuk menentukan arah pandangan dalam pembuatan gambar.
7. Pilih pandangan atas (front) pada plane dan pandangan depan (right) pada
reference. Lalu klik sketch.
8. Pada halaman kerja sketch, buat desain dengan ukuran seperti berikut:

Gambar 3.2 Sketch bracket.

9. Buat desain tersebut menggunakan line, Setelah itu, klik done untuk melihat
hasil. Lalu ubah ukuran tebalnya menjadi 2,5mm. Klik done.

Gambar 3.3 sketch extrude.

10. Setelah itu tekan round pada bagian seperti pada Gambar 3.4 , atur ukurannya
2.5 mm. Klik done.

2
Gambar 3.4 Membuat round.

11. Tambahkan lubang pada permukaan depan braket klik fitur hole. Pilih
placement, lalu klik define. Akan muncul kotak dialog sketch untuk
menentukan arah pandangan pembuatan lubang.
12. Pilih pandangan front.
13. Pada halaman kerja sketch, buat desain dengan ukuran seperti berikut:

Gambar 3.5 Membuat lubang.

14. Klik kotak putih yang berada di tengah tabung lalu geser ke tempat yang
diinginkan seperti pada gambar untuk mengatur jarak lubang klik kotak yang
berwarna hijau ke tepi bidang untuk mengatur jaraknya. Klik done.
15. Buat lubang yang sama seperti pada gambar Gambar 3.5 menggunakan fitur
pattern. Klik fitur pattern, ubah pada kolom dimension menjadi direction

2
pilih bidang yang akan menjadi acuan arah pattern lalu rubah arah panah dan
atur jaraknnya dengan memasukkan angka 30. Klik done.

Gambar 3.6 Membuat lubang dengan pattern.

16. Sebelum masuk mechanism, di save terlebih dahulu.

Gambar 3.7 Mechanica.

B. Pembebanan Hasil Disain Bracket :


Langkah Kerja :
1. Aktifkan mechanica structure dengan meng-klik application lalu klik
Mechanica pada toolbar.
2. Pilih sistem satuan anda ingginkan dan klik continue.
3. Pilih structure dari menu mechanica. Klik done.

2
Gambar 3.8 Mechanica model setup.

4. Untuk menentukan material yang akan digunakan klik material assignment


tool.
5. Klik benda yang ditentukan materialnya.
6. Pada kolom material klik more.

Gambar 3.9 Materials.

7. Pilih material yang digunakan yaitu steel. Klik ok.

2
Gambar 3.10 Memilih material.

8. Buat konstrain tepi dengan mengklik displacement constraint tool.


9. Buat contrain set baru dengan nama las. Pilih tepi atas depan dengan klik kiri
dan tepi bawah depan braket sebagai kurva referensi dengan menekan
CTRL+klik kiri.

Gambar 3.11 Membuat Constraint.

2
Gambar 3.12 hasil gambar constraints

10. Buat beban bearing dengan klik bearing load. Beri nama load set dengan
beban_bearing.
11. Menentukan References yaitu surfaces. Lalu klik permukaan dalam lubang.
12. Menentukan nilai pada Force x = -889 N & y = 44.5 N. Klik ok.

Gambar 3.13 Menentukan nilai force/moment load.

2
Gambar 3.14 hasil bearing load pada lubang atas.

13. Membuat force pada lubang lainnya dengan x = 889 N & y = 44.5 N.
14. Buat beban bearing lain pada tepi bawah depan dan lubang bawah dengan
menggunakan prosedur yang sama.
15. Beri nama load set : beban_bearing 2.

Gambar 3.15 Preview.

16. Lalu klik OK.

3
Gambar 3.16 Ok.
C. Analisis :
Langkah Kerja :
1. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
2. Klik file lalu klik new static.
3. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_braket”.
4. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
5. Klik srat run.
6. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
7. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
8. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16

dan klik icon ini , lalu klik ok and show.


9. Pilih tipe bergerak yang berulang. Klik ok.
10. Untuk membuat grafik, klik Mechanica Result..
11. Lalu akan muncul kotak dialog result window definition. Pada kolom display

type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.
12. Klik tahan scrool lalu klik ok.

3
Gambar 3.17 Hasil analisa bracket

13. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna
merah terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling
kritis atau titik yang paling rawan terjadi patahan.

3.2 Latihan 2 (Truss)

Gambar 3.18 Design Truss


Langkah:
1. Buka aplikasi pro/Engineering.
2. Pilih file > Set Working Directory > Folder yang ingin kita tuju untuk menyimpan
file kita.
3. Pilih new.

3
4. Type : part&Sub-type : solid.
5. Ketik nama/judul.
6. Hilangkan tanda centang pada Use Default Template.
7. Klik OK.
8. Pilih satuan mmns_part_solid.
9. Klik OK.
10. Klik Sketch ( . )
11. Klik kanan tahan, pilih Define Internal Sketch.
12. Pilih front sebagai bidang skets.
13. Klik Sketch.
14. Membuat garis seperti gambar 3.19

Gambar 3.19 Sketch truss


15. Klik .
16. Aktifkan Mechanica Structure dengan meng-klik Application > Mechanica pada
Toolbar.
17. Konfirmasi sistem satuan anda dan klik Continue.
18. Pilih Structure dari menu Mechanica.
19. Ok.
20. Klik Beam Tool.
21. Pada Type, pilih Beam.
22. Pada References, pilih edge/ curve.
23. Pada material, pilihsteel.
24. Pada Beam Section, pilih Hollow Circle dengan R=8 & Ri=6.
25. Ok.

3
Gambar 3.20 Menentukan Beam Definition
26. Klik Datum Point.
27. Letakkan PNT0 & PNT1 seperti Gambar 3.21
28. Ok.

Gambar 3.21 Menentukan PNT0 dan PNT1


29. Klik Springs Tool.
30. Pada Type, pilih To Ground.
31. Klik tempat dimana spring akan diletakkan yaitu di PNT0.
32. Klik more pada spring property.
33. Isi Kxx, Kyy, Kzz sesuai kebutuhan dan biarkan default lainnya.
34. Ok.

3
Gambar 3.22 Menentukan Spring Definition
35. Klik Mass Tool.
36. Pilih tipe Simple.
37. Tentukan References untuk menentukan tipe letak massa yaitu point.
38. Klik tempat dimana massa akan diletakkan yaitu di PNT1.
39. Pada kolom Mass ketikkan besar massa yang diinginkan.
40. Ok.

Gambar 3.23 Menentukan Mass Definition


41. Pilih Analysis pada Toolbar.
42. Pilih Mechanica Analysis.
43. Klik File > New Static.
44. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analisis_braket”.
45. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih.
46. Ok.

3
47. Klik run (bendera hijau).
48. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed” menandakan
proses run berhasil.
49. Setelah menganalisis, pilih Mechanica Result ( ).
50. Ketik nama animasi yang diinginkan.
51. Pilih Display Option.
52. Pilih Animate.
53. Pilih tipe bergerak yang berulang.
54. Ok.
55. Untuk membuat grafik, klik Mechanica Result ( ).
56. Pilih tipe Graph.

57. Pilih tanda cursor ( ).


58. Akan muncul gambar benda.
59. Klik obyek/ benda.
60. Klik tengah pada mouse di bagian rollnya.
61. Tentukan letak dimana awal grafik menganalisa beban yang diterima obyek
dengan meng-klik Toggle.
62. Ok.

Gambar 3.24 Hasil analisa truss

3
3.3 Latihan 3 (Alas Kulkas)

Gambar 3.25 Model alas kulkas.

A. Desain Alas Kulkas :


Langkah Kerja :
1. Buka aplikasi Pro/Engineer 5.0 pada komputer.
2. Pilih file pada baris menu, lalu pilih set working directory untuk menentukan
dimana data disimpan, pilih folder yang diinginkan, lalu tekan OK.
3. Pilih file pada baris menu, pilih new. Perintah ini akan memunculkan kotak
dialog new. Pada kolom type pilih part, pada kolom sub type pilih solid, pada
isian name ketikkan nama file yaitu ‘Alas_kulkas’ tanpa spasi dan tanda petik.
Lalu hilangkan centang pada use default templates, klik OK.
4. Lalu akan muncul kotak dialog new file options. Kotak dialog ini digunakan
untuk menentukan satuan ukuran objek yang akan dibuat. Pada kolom
templates pilih mmns_part_solid pilihan ini akan membuat setiap ukuran pada
objek diukur dengan satuan millimeter (mm). Setelah itu, klik OK
5. Setelah itu pilih insert pada baris menu lalu pilih extrude atau masukkan
perintah extrude dengan menekan ikon extrude.
6. Pilih placement, lalu tekan tombol define. Akan muncul kotak dialog sketch
untuk menentukan arah pandangan dalam pembuatan gambar.
7. Pilih pandangan atas (front) pada plane dan pandangan depan (right) pada
reference. Lalu klik sketch.
8. Pada halaman kerja sketch, buat desain dengan ukuran seperti berikut:

3
Gambar 3.26 Sketch alas kulkas.

9. Buat desain tersebut menggunakan line, Setelah itu, klik done untuk melihat
hasil. Lalu ubah ukuran tebalnya menjadi 100mm. Klik done.

Gambar 3.27 Sketch extrude.

10. Lalu setelah itu buat alas kaki kulkas dengan menggunakan ekstrude pilih
pandangan depan untuk menentukan bidang sketch.

Gambar 3.28 Sketch alas kaki.

3
11. Atur ketebalannya menjadi 100mm.

Gambar 3.29 Sketch extrude.

B. Pembebanan Hasil Disain Alas Kulkas :


Langkah Kerja :
1. Aktifkan mechanica structure dengan meng-klik application lalu klik
Mechanica pada toolbar.
2. Pilih sistem satuan anda ingginkan dan klik continue.
3. Pilih structure dari menu mechanica. Klik done.
4. Untuk menentukan material yang akan digunakan klik material assignment
tool.
5. Klik benda yang ditentukan materialnya.
6. Pada kolom material klik more.
7. Pilih material yang digunakan yaitu Fe60. Klik ok.
8. Buat constraint di bagian bawah alas kaki kulkas dengan mengklik
displacement constraint tool.

Gambar 3.30 Model yang telah diberikan fitur material assignment tool dan
displacement constraint tool.

3
20. Lalu berikan gaya tarik kebawah dengan menggunakan fitur force / moment
load. Dengan nilai yaitu -784.8 N.

Gambar 3.31 Model yang telah diberikan fitur force / moment load.

C. Analisis :
21. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
22. Klik file lalu klik new static.
23. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_Alas_Kulkas”.
24. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
25. Klik srat run.
26. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
27. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
28. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16

dan klik icon ini , lalu klik ok and show.


29. Pilih tipe bergerak yang berulang. Klik ok.
30. Untuk membuat grafik, klik Mechanica Result..
31. Lalu akan muncul kotak dialog result window definition. Pada kolom display

type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.
32. Klik tahan scrool lalu klik ok.

4
Gambar 3.32 Mechanica analyses/studies dan grafik.

33. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna
merah terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling
kritis.

3.4 Latihan 4 (Posh)

Gambar 3.33 Model benda Posh.

A. Desain Latihan 3 (Posh) :


Langkah Kerja :
1. Buka aplikasi Pro/Engineer 5.0 pada komputer.

4
2. Pilih file pada baris menu, lalu pilih set working directory untuk menentukan
dimana data disimpan, pilih folder yang diinginkan, lalu tekan OK.
3. Pilih file pada baris menu, pilih new. Perintah ini akan memunculkan kotak
dialog new. Pada kolom type pilih part, pada kolom sub type pilih solid, pada
isian name ketikkan nama file yaitu ‘soaluts’ tanpa spasi dan tanda petik. Lalu
hilangkan centang pada use default templates, klik OK.
4. Lalu akan muncul kotak dialog new file options. Kotak dialog ini digunakan
untuk menentukan satuan ukuran objek yang akan dibuat. Pada kolom
templates pilih mmns_part_solid pilihan ini akan membuat setiap ukuran pada
objek diukur dengan satuan millimeter (mm). Setelah itu, klik OK
5. Setelah itu pilih insert pada baris menu lalu pilih extrude atau masukkan
perintah extrude dengan menekan ikon extrude.
6. Pilih placement, lalu tekan tombol define. Akan muncul kotak dialog sketch
untuk menentukan arah pandangan dalam pembuatan gambar.
7. Pilih pandangan depan (front) pada plane dan pandangan samping (right) pada
reference. Lalu klik sketch.
8. Pada halaman kerja sketch, buat desain dengan ukuran seperti berikut:

Gambar 3.34 Sketch.

9. Setelah itu, klik done untuk melihat hasil. Lalu ubah ukuran lebarnya menjadi
50 mm. Pilih done.

4
Gambar 3.35 Model setelah diatur ketebalannya.

10. Setelah itu gunakan fitur round untuk membuat lengkungan pada model soal
uts seperti pada gambar dibawah ini. Dengan nilai jari-jari 25 mm. Lalu klik
OK.

Gambar 3.36 Model yang menggunkan fitur round.

11. Setelah itu buat lubang pada model latihan 4 (posh) dengan menggunakan
fitur extrude. Dengan jarak masing-masing lubang 70 mm dengan ukuran jari-
jari lingkaran lubang tersebut 8 mm.

4
Gambar 3.37 Membuat lubang pada desain.

12. Atur ukuran panjangnya hingga menembus benda, tekan tombol untuk
mengubah arah tabung menuju ke bidang awal, lalu tekan remove material
untuk membuat lubang. Klik done untuk melihat hasilnya.

Gambar 3.38 Model benda yang telah dilubangi.

B. Pembebanan Hasil Desain :


Langkah Kerja :
1. Aktifkan mechanica structure dengan meng-klik application lalu klik
Mechanica pada toolbar.
2. Pilih sistem satuan anda ingginkan dan klik continue.
3. Pilih structure dari menu mechanica. Klik done.
4. Untuk menentukan material yang akan digunakan klik material assignment
tool.
5. Klik benda yang ditentukan materialnya.
6. Pada kolom material klik more.

4
7. Pilih material yang digunakan yaitu Fe20. Klik ok.
8. Buat konstrain pada lubang yang bawah dengan mengklik displacement
constraint tool.

Gambar 3.39 Setelah menentukan material dan displacement constraint.

22. Membuat force pada lubang atas dengan y = -950 N.

Gambar 3.40 Setelah menentukan force.

C. Analisis :
Langkah Kerja :
1. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
2. Klik file lalu klik new static.
3. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_uts”.
4. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
5. Klik srat run.
6. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.

4
7. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
8. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16

dan klik icon ini , lalu klik ok and show.


9. Pilih tipe bergerak yang berulang. Klik ok.
10. Untuk membuat grafik, klik Mechanica Result..
11. Lalu akan muncul kotak dialog result window definition. Pada kolom display

type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.
12. Klik tahan scrool lalu klik ok.

Gambar 3.41 Analysis mechanica dan grafiknya.

13. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna
merah terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling
kritis.

4
BAB IV

ANALISA UJIAN

4.1 Soal UAS

Gambar 4.1 Model soal uas.

A. Desain Soal UAS :


Langkah Kerja :
1. Buat folder baru pada folder CAD-CAE_ ADITYAKARELADJIELAKSONO
_4320210010 dengan nama folder UAS.
2. Buka aplikasi Pro/Engineer 5.0 pada komputer.
3. Pilih file pada baris menu, lalu pilih set working directory untuk menentukan
dimana data disimpan, pilih folder yang diinginkan, lalu tekan OK.
4. Pilih file pada baris menu, pilih new. Perintah ini akan memunculkan kotak
dialog new. Pada kolom type pilih part, pada kolom sub type pilih solid, pada
isian name ketikkan nama file yaitu ‘soaluts’ tanpa spasi dan tanda petik. Lalu
hilangkan centang pada use default templates, klik OK.
5. Lalu akan muncul kotak dialog new file options. Kotak dialog ini digunakan
untuk menentukan satuan ukuran objek yang akan dibuat. Pada kolom
templates pilih mmns_part_solid pilihan ini akan membuat setiap ukuran pada
objek diukur dengan satuan millimeter (mm). Setelah itu, klik OK.
6. Gunakan fitur sketch untuk membuat desain gambar truss. Seperti berikut :

4
Gambar 4.2 Desain soal_uas.

B. Pembebanan Hasil Desain Soal UAS :


Pada langkah ini sedikit berbeda dengan pembebanan soal uts sebelumnya
karena menggunakan idealization beam sebagai penampang benda.
Langkah Kerja :
1. Aktifkan mode mechanica structure.
2. Tambahkan beam baru dengan nama hollow-tube. Dari menu mechanica
structure pilih semua kurva pada model.
3. Untuk referances, pilih edge / curve dan pilih semua kurva pada model.
4. Untuk material, pilih vektor dalam wcs dan ketik 0,0,1 masing-masing untuk
arah x,y, dan z.
5. Untuk section, klik more untuk menambahkan sebuah penampang klik new
untuk menambahkan penampang beam dengan nama hollow_circle.
6. Set jenis penampang pada hollow circle dengan jari-jari luar 30mm dan jari-
jari dalam 15mm.
7. Ketika selesai, tampil ikon sepanjang masing-masing beam seperti gambar
berikut.

4
Gambar 4.3 Setelah menggunakan beam.
14. Buat sebuah point pada empat titik seperti gambar dibawah ini. Dengan
menggunakan datum point tool.

Gambar 4.4 Menentukan titik point.

15. Buat penumpu dengan menggunakan displacement constraint. Pada titik PNT0
dan PNT3.

Gambar 4.5 Menentukan displacement constraint pada titik PNT0 dan PNT3.

16. Buat pegas pada PNT1 dan PNT2. Pilih idealization > spring > new.

4
17. Pilih to ground sebagai typedan PNT1 sebagai referensi. Untuk properti pegas
ketik more dan new dan ketik 10, 1000, 10 untuk Kxx, Kyy dan Kzz dan
biarkan default lainnya.
18. Begitu juga pada PNT2. Langkah membuat spring sama dengan langkah PNT1.

Gambar 4.6 Menentukan spring.


19. Pilih material yang digunakan yaitu PVC. Dengan menggunakan material
assigment.

Gambar 4.7 Model setelah menentukan material.

18. Gunakan fitur force / moment load pada gambar dibawah ini dengan nama
gayanya F1. Dengan jumlah gayanya yaitu 200 N.

5
Gambar 4.8 Memberikan gaya pada F1.

19. Gunakan fitur force / moment load juga pada F2. Dengan jumlah gayanya
yaitu F2 = X2 + 1 = 150 N.
20. Lalu akan muncul kotak dialog force / moment load pada kolom properties
klik advanced ubah pada kolom distribution menjadi force per unit length.
Lalu pada kolom spatial variation rubah menjadi function of coordinates.
Pada kolom function definition masukkan bilangan seperti gambar dibawah
ini.

Gambar 4.9 Kotak dialog function definition.

21. Klik ok.

5
Gambar 4.10 Memberikan gaya pada F2.

C. Analisis :
Langkah Kerja :
24. Setelah itu pilih analysis pada menu bar lalu pilih mechanica analyses/studies.
25. Klik file lalu klik new static.
26. Ketik nama analisisnya yaitu ”Analysis_soaluas”.
27. Pastikan benda yang akan dianalisis sudah terpilih. Klik ok.
28. Klik start run.
29. Lalu akan mucul kotak dialog yang terdapat tulisan “run completed”
menandakan proses run berhasil.
30. Setelah menganalisis, pilih mechanica result .
31. Pada pilihan display option, klik pilihan animate, lalu atur frame menjadi 16

dan klik icon ini , lalu klik ok and show.


32. Pilih tipe bergerak yang berulang. Klik ok.
33. Untuk membuat grafik, klik Mechanica Result..
34. Lalu akan muncul kotak dialog result window definition. Pada kolom display

type ubah menjadi graph lalu pilih icon untuk menentukan bidang yang
ingin di analisa.

5
Gambar 4.11 Analysis mechanica results

35. Klik tahan scrool lalu klik ok.

Gambar 4.12 Analysis mechanica dan grafiknya.

13. Pada gambar diatas menjelaskan bahwa pada benda yang terdapat warna merah
terjadi tegangan yang paling tinggi sehingga disitulah titik yang paling kritis.

5
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Computer Aided Design (CAD) seperti Pro Engineering merupakan suatu


software yang dibuat oleh Parametric Technology Corporation (PTC) untuk
mempermudah pembuatan model-model desain,perakitan komponen gambar teknik
lengkap dengan bill of material,optimasi desain,simulasi gerakan pada
assembly,simulasi analisa struktur,dan simulasi proses manufakturnya.
Setelah saya menyelesaikan pratikum Computer Aided Engineering (CAE) ini
saya dapat menyimpulkan perangkat lunak Pro/Engineer dapat digunakan membuat
desain benda dan menganalisis kekuatan material. Saya juga dapat mengetahui beberapa
fungsi dari elemen yang berada dalam perangkat lunak Pro/Engineer dan dapat
menggunakan elemen tersebut seperti mechanica, material assigment, constraint, beam,
force, analysis and design studies, springs, dengan sebagaimana fungsi elemen tersebut.

5.2 Saran
Setelah mempelajari praktikum Computer Aided Engineering (CAE) melalui
Software Pro Engineering sebaiknya sering melakukan latihan ulang untuk
memperdalam pemahaman terhadap Software Pro Engineering ini dengan penjelasan
yang lebih intensif dari pengajar kepada setiap mahasiswa

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Panduan pratikum simulasi mekanika kekuatan material (CAD-CAE) penyusun tim


laboratotiun. Laboratorium Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta
Selatan 2014.
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Pro/ENGINEER di akses tanggal 15 Oktober 2021
pukul 10.00.
3. Repository.umy.ac.id.
4. Eprints.ums.ac.id
5. Sejarah CAD-CAE.CADASS.2004

Anda mungkin juga menyukai