Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya. Tugas ini penulis buat sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan mata kuliah Rekayasa Pengendalian Proyek Konstruksi.
Tugas ini disusun sudah maksimal atas bantuan banyak pihak, untuk itu
kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
Penulis
Wiswa Parwata
(1361121007)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.3.3 Criteria Sistem Pengendalian Biaya dan Jadwal ( Cost anda Sshedule
Control System Criteria-C/S-CSC),....................................................18
2.6 Reshedulling.................................................................................................24
2.9 Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan (Crash Program) dengan cara UREN. .37
3.8 Perhitungan Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS) dan Budgeted Cost
of Work Performance (BCWP) serta Actual Cost of Work Performance
(ACWP)........................................................................................................66
3.10 Perhitungan Perbedaan Biaya (Cost Variance – CV) dan Indeks Prestasi
Biaya (Cost Performance Indeks – CPI)......................................................71
3.21.6 Perhitungan bobot biaya normal bahan dan upah serta alat per hari.100
3.21.7 Perhitungan bobot biaya shift ke-1 bahan dan upah serta alat per hari
...........................................................................................................103
3.21.8 Perhitungan bobot biaya shift ke-2 bahan dan upah serta alat per hari
...........................................................................................................105
BAB IV KESIMPULAN....................................................................................118
4.1 Kesimpulan.................................................................................................118
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 2.3. Hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik
terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan
Pengertian nilai hasil yang diterangkan dalam gambar tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
1. Misal suatu pekerjaan mengecor pondasi dengan volume 300 3, anggaran
untuk pekerjaan ini sebesar Rp. 80.000.000,00
2. Pada minggu pertama dilaporkan sebanyak 75 m 3, pengecoran telah
diselesaikan. Ditanyakan berapa nilai hasil ( earned value) pada saat
pelaporan.
Nilai hasil (earned value) adalah biaya yang dianggarkan dari pekerjaan yag
telah diselesaikan dan dapat dihitung dengan rumus:
Jadi Nilai pada gambar diatas adalah dapat dihitung dengen perincian
sebagai berikut :
1. Jumlah yang telah diselesaikan adalah 75 m3 atau (75/300 x 100 %) = 25 %
2. Pengeluaran menurut anggaran = (25 % x Rp. 80.000.000,00) = Rp.
20.000.000,00
3. Jadi nilai hasil adalah Rp. 20.000.000,00
4. Pengeluaran actual dapat :
a. Lebih kecil dari nilai hasil, yaitu Rp. 15.000.000,00
b. Lebih besar dari nilai hasil, yaiut Rp. 35.000.000,00
c. Sama dengan nilai hasil, yaitu Rp. 20.000.000,00
SV = BCWP - BCWS
CV = BCWP - ACWS
II.3.3 Criteria Sistem Pengendalian Biaya dan Jadwal ( Cost anda Sshedule
Control System Criteria-C/S-CSC),
II.3.3.1 Pengertian
Criteria system Pengendalian Biaya dan Jadwal ( Cost and Schdule Control
Sytem Criteria-C/S- CSC) ada;ah harpan penerapan dari konsep nilai hasil dengan
memasukam unsure – unsure anggaran, pengeluaran, jadwal, nilai hasil, lingkup
kerja dan orgaisasi pengelola pelaksaan. Pada dsarnya, pendekatan dengan system
pengendalian biaya dan jadwal (Cost and Schdule Control Sytem Criteria-C/S-
CSC) dimaksudkan agar pelaksana atau kontraktor membuat perencanaan dasar
yang memadukan biaya dan adwal. Perencanaan dasar ini akan dipakai untuk
membandingkan kinerja pelaksaan pekerjaan yang tervcantum dalam kontrak.
Kinerja diukur setepat mungkin dengan memamkai indicator yang didasarkan atas
penyelesaian fisik dan bukan estimasi subyektif (Soeharto, I,. 1995:274)
Hubungan antara indicator ACWP, BCWS, dan BCWP terhadap biaya dan
penyelesaian proyek, dapat pada gambar di bawah dimana gambar tersebut
terlihat, bahwa kenaikan biaya anggaran ditunjukan oleh garis CB, dan
keterlibatan penyelesaian konstruksi ditunjukan oleh garis AB. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5. Prakiraan Jadwal dan Biaya (EAS dan EAC) pada akhir proyek
II.6 Reshedulling
Keunggulan dari diagram batang (bar chart) adalah mudah dibuat dan
dipahami. Sangat berfaedah sebagai alat perancanaan dan komunikasi, disamping
itu diagram batang (bar chart) juga mempunyai kelemahan (Soeharto,
I,1995:180), yaitu sebagai berikut :
1. Tidak menunjukan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu
kegiatan dengan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan
proyek.
2. Sukar mengadakan perbaikan ataupembaharuan (updating), karena umumnya
harus dilakukan dengan membuat diagram batang baru, padahal tanpa adanya
pembaharuan (updating), segera menjadi “kuno” dan menurun daya gunanya.
3. Untuk proyek berukuran sengan dan besar, lebih-lebih yang bersifat
komplek, penggunaan diagram batang (bar chart) akan menghadapi kesulitan
menyusun sedemikian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan ribu,
dan memiliki keterkaitan tersendiri di antara mereka, sehingga mengurangi
kemampuan penyajian secara sistematis.
II.7.2.1 Pengertian
Metode n PDM (Precedence Diagram Method) diperkenalkan oleh J.W
Fondhal dari Universitas Stanford USA pada awal dekade 60-an (soeharto,I.
1995:181). Metode Dioagram preseden (predence diagram method /PDM)
adalah jaringan kerja masuk klasifikasi Activity on node (AON). Kegiatan
dituliskan dalam node yang umumnya berbentuk segi empat sedangkan anak
panah hanya sebagai petunjuk hebungan antara kegiatan- kegiatan yang
bersangkutan (Iman Soeharto), 1995:241).
Walaupun penggunaan metode diagram preseden ini lebig logis dibanding metode
lainya, akan tetapi penggambaran masih dalam bentuk network yang dapat dibaca
atau demengerti oleh level manajemen tertentu saja.
Gambar 2.7. Jaringan Kerja Activity on node (AON) proyek pemasangan pipa
Bila proyek tersebut disajikan metode PDM akan dihasilkan diagram yang
relative lebih sederhana. Oleh karena itu metode ini banyak dijumpai pada proyek
– proyek engineering konstruksi yang kaya akan pekrjaan tumpang tindih dan
pengulangan, seperi pemasang pipa, pembangunan gedung bertingkat,
pengaspalan jalan dan lain- lain .terlihat bahwa jaringan kerja yang dihasilkan
seperti gambar 2.9, sebagai berikut :
Keterangan :
ES = Early Start ( Mulai Paling Awal )
EF = Early Finishi ( selesai Paling Awal )
LS = Last Start ( Mulai Paling Lambat )
LF = Last Finish ( Selesai Paling Lambat )
TF = Totao float ( pngembangan total ), yang menunjukan jumalah waktu yang
diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mepengaruhi jadwal
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Hitungan Mundur
Berlaku dan ditunjukan untuk hal – hal berikut :
1. Menentuka LS,LF dan kurung waktu float.
2. Bila lebih dari satu kegiatan bergabung diambil LS terkecil.
3. Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau sedangkan (j) adalah
kegiatan berikutnya
a. hitung LF(i) ,waktu selesai paling akhir kegiatan (i) yang sedang
ditinjau, yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan
LF plus konstrain yang bersangkutan.
LF(i) = LF(j) – FF(i-j) atau Catatan :
LF(i) = LS(j) – FS(i-j) atau Pilih angka terkecil dari
LF(i) = LF(j) – SF(i-j) + D(i) atau persamaan tersebut
LF(i) = LS(j) – SS(i-j) + D(j)
b. waktu mulai paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau LS(i), adalah
sama dengan waktu selesai paling akhir kegiatan tersebut LF(i),
dikurangi kurun waktu yang bersangkutan, atau
LS(i) = LF(j) + D(i)
Keterangan :
V
P1 =
d
dan
K SDM = K t x P1
dimana :
V = Volume
Data Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP) terdiri dari Rencana Biaya Pekerjaan
(RBP), daftar analisa, rekapitulasi RBP, biaya tidak langsung seperti disajikan
pada Tabel-tabel berikut:
Tabel 3.2 Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP)
Daftar Analisa
Harga Satuan Biaya Upah Biaya Bahan Biaya Alat Harga Satuan Pek.
No Uraian Koef. Satuan
Rp Rp Rp Rp Rp
V PEK. PEMBESIAN KOLOM
1 1 kg Pek. Memotong Besi Kolom
Pekerja 0,00035 55.000,00 hari 19,25
Tukang Besi 0,000035 70.000,00 hari 2,45
Kep. Tukang Besi 0,000035 80.000,00 hari 2,80
Mandor 0,00002 80.000,00 hari 1,60
Besi Beton 1,05 9.000,00 kg 9.450,00
26,10 9.450,00 9.476,10
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Kolom
Pekerja 0,0035 55.000,00 hari 192,50
Tukang Besi 0,0035 70.000,00 hari 245,00
Kep. Tukang Besi 0,00035 80.000,00 hari 28,00
Mandor 0,0002 80.000,00 hari 16,00
Kawat Beton 0,0105 14.500,00 kg 152,25
481,50 152,25 633,75
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT \
1 1 kg Pek. Memotong Besi Balok dan Plat
Pekerja 0,00035 55.000,00 hari 19,25
Tukang Besi 0,000035 70.000,00 hari 2,45
Kep. Tukang Besi 0,000035 80.000,00 hari 2,80
Mandor 0,00002 80.000,00 hari 1,60
Besi Beton 1,05 9.000,00 kg 9.450,00
26,10 9.450,00 9.476,10
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat
Pekerja 0,0035 55.000,00 hari 192,50
Tukang Besi 0,0035 70.000,00 hari 245,00
Kep. Tukang Besi 0,00035 80.000,00 hari 28,00
Mandor 0,0002 80.000,00 hari 16,00
Kawat Beton 0,0105 14.500,00 kg 152,25
481,50 152,25 633,75
VII PEK. PENGECORAN KOLOM
1 1 m³Pek. Pengecoran dan Pemadatan Kolom
Pekerja 0,02 55.000,00 hari 1.100,00
Mandor 0,002 80.000,00 hari 160,00
Alat Bantu (Tower Crane) 1 0,00 hari
Ready Mix 1 780.000,00 m³ 780.000,00
1.260,00 780.000,00 781.260,00
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Kolom
Pekerja 0,165 55.000,00 hari 9.075,00
9.075,00 9.075,00
IX PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 1 m³ Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok
Pekerja 0,02 55.000,00 hari 1.100,00
Mandor 0,002 80.000,00 hari 160,00
Alat Bantu (Tower Crane) 1 0,00 hari
Ready Mix 1 780.000,00 m³ 780.000,00
1.260,00 780.000,00 781.260,00
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Kolom
Pekerja 0,165 55.000,00 hari 9.075,00
9.075,00 9.075,00
Tabel 3.4 Rekapitulasi Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP)
Jumlah
No. Uraian Ket.
Rp %
I PENDAPATAN
1 Biaya Sesuai dengan RAB 247.497.518,00
2 Pajak PPN 10 % 22.499.774,00
Total I 224.997.744,00 100,0
II BIAYA DIPEKERJAAN (BDP)
A. Biaya Langsung
1 Biaya bahan 163.278.116,00
2 Biaya tenaga kerja 25.363.850,00
Total II - A 188.641.966,00 83,9
B. Biaya Tidak Langsung di Proyek
a Biaya Penyelesaian dan Persiapan
1. Biaya mobilisasi & demobilisasi tenaga dan alat 200.000,00
2. Biaya gudang, kantor penerangan, dll 3.500.000,00
3. Biaya perlengkapan K3 960.000,00
4. Biaya kontrol kwalitas, seperti tes kubus, dll 300.000,00
5. Biaya ijin bangunan 1.340.000,00
6. Biaya upacara pembukaan dan peresmian 2.400.000,00
Total II - Ba 8.700.000,00 3,9
b Biaya Umum Proyek
1. Biaya operasional kantor proyek 960.000,00
2. Biaya personil ( gaji karyawan proyek )
Kepala proyek 4.000.000,00
Pelaksana 2.400.000,00
Asisten pelaksana 2.000.000,00
Mekanik 1.760.000,00
Tenaga administrasi 1.280.000,00
Penjaga gudang 640.000,00
Tenaga harian lepas ( proyek ) 1.344.000,00
3. Biaya rapat - rapat lapangan dan jamuan tamu 32.000,00
4. Biaya kendaraan umum proyek, dll 880.000,00
5. Biaya asuransi 720.000,00
6. Biaya bank 800.000,00
7. Biaya foto dan gambar jadi 252.800,00
8. Biaya pajak dan sebagainya 2.080.000,00
9. Biaya peralatan kecil - kecil yang habis dipakai dbuang 1.200.000,00
Total II - Bb 20.348.800,00 9,0
c Biaya Umum Kantor
1. Biaya operasional kantor untuk keperluan administrasi,
telpon, internet, listrik, air. 1.120.000,00
2. Biaya personil ( gaji karyawan ) kantor 144.000,00
3. Biaya sewa kantor 720.000,00
4. Biaya rapat - rapat lapangan dan jamuan tamu 96.000,00
5. Biaya kendaraan umum kantor dll 104.000,00
6. Biaya ijin usaha dan frakwalifikasi 256.000,00
7. Biaya referensi bank 728.000,00
8. Biaya anggota asosiasi 308.000,00
9. Biaya pajak 2.560.000,00
Total II - Bc 6.036.000,00 2,7
d Biaya Pemasaran 1.203.200,00
Total II - Bd 1.203.200,00 0,5
Total II - B 36.288.000,00
Jumlah II-A+II-B 224.929.966,00 100,00
Tabel 3.5 Rekapitulasi Biaya Tidak Langsung
Daftar Analisa
Harga Satuan Biaya Upah Biaya Bahan Biaya Alat Harga Satuan Pek.
No Uraian Koef. Satuan
Rp Rp Rp Rp Rp
V PEK. PEMBESIAN KOLOM
1 1 kg Pek. Memotong Besi Kolom
Pekerja 0,00035 55.000,00 hari Rp19,25
Tukang Besi 0,000035 70.000,00 hari Rp2,45
Kep. Tukang Besi 0,000035 80.000,00 hari Rp2,80
Mandor 0,00002 80.000,00 hari Rp1,60
Besi Beton 1,05 9.000,00 kg Rp9.450,00
Rp26,10 Rp9.450,00 Rp9.476,10
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Kolom
Pekerja 0,0035 55.000,00 hari Rp192,50
Tukang Besi 0,0035 70.000,00 hari Rp245,00
Kep. Tukang Besi 0,00035 80.000,00 hari Rp28,00
Mandor 0,0002 80.000,00 hari Rp16,00
Kawat Beton 0,0105 14.500,00 kg Rp152,25
Rp481,50 Rp152,25 Rp633,75
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT \
1 1 kg Pek. Memotong Besi Balok dan Plat
Pekerja 0,00035 55.000,00 hari Rp19,25
Tukang Besi 0,000035 70.000,00 hari Rp2,45
Kep. Tukang Besi 0,000035 80.000,00 hari Rp2,80
Mandor 0,00002 80.000,00 hari Rp1,60
Besi Beton 1,05 9.000,00 kg Rp9.450,00
Rp26,10 Rp9.450,00 Rp9.476,10
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat
Pekerja 0,0035 55.000,00 hari Rp192,50
Tukang Besi 0,0035 70.000,00 hari Rp245,00
Kep. Tukang Besi 0,00035 80.000,00 hari Rp28,00
Mandor 0,0002 80.000,00 hari Rp16,00
Kawat Beton 0,0105 14.500,00 kg Rp152,25
Rp481,50 Rp152,25 Rp633,75
VII PEK. PENGECORAN KOLOM
1 1 m³Pek. Pengecoran dan Pemadatan Kolom
Pekerja 0,02 55.000,00 hari Rp1.100,00
Mandor 0,002 80.000,00 hari Rp160,00
Alat Bantu (Tower Crane) 1 0,00 hari
Ready Mix 1 780.000,00 m³ Rp780.000,00
Rp1.260,00 Rp780.000,00 Rp781.260,00
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Kolom
Pekerja 0,165 55.000,00 hari Rp9.075,00
Rp9.075,00 Rp9.075,00
IX PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 1 m³ Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok
Pekerja 0,02 55.000,00 hari Rp1.100,00
Mandor 0,002 80.000,00 hari Rp160,00
Alat Bantu (Tower Crane) 1 0,00 hari
Ready Mix 1 780.000,00 m³ Rp780.000,00
Rp1.260,00 Rp780.000,00 Rp781.260,00
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Kolom
Pekerja 0,165 55.000,00 hari Rp9.075,00
Rp9.075,00 Rp9.075,00
Tabel 3.8 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Satuan
Simbul
Harga S atuan Jumlah Bobot
No Uraian Volume
Rp Rp (%)
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 2990 287040 0,13
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 160 15360 0,01
302400 0,13
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat C unit 442 2990 1321580 0,59
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat D unit 442 160 70720 0,03
1392300 0,62
III PEK.BEKISTING KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Kolom E m² 84,02 303010 25458900,2 11,32
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Kolom F m² 84,02 52800 4436256 1,97
29895156,2 13,29
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 200,42 303010 60729264,2 26,99
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 52800 10582176 4,70
71311440,2 31,69
V PEK. PEMBESIAN KOLOM
1 Pek. Memotong Besi Kolom I kg 4619,82 10623,65 49079350,74 21,81
2 Pek. Merakit dan Pasang Kolom J kg 4619,82 821,9 3797030,058 1,69
52876380,8 23,50
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
1 Pek. Memotong Besi Balok dan Plat K kg 2944,41 10623,65 31280381,3 13,90
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2944,41 821,9 2420010,579 1,08
33700391,88 14,98
VII PEK. PENGECORAN KOLOM
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Kolom M m³ 9,26 920300 8521978 3,79
2 Pek. Finishing dan Perawatan Kolom N m³ 9,26 13200 122232 0,05
8644210 3,84
IX PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 920300 26495437 11,78
2 Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 13200 380028 0,17
26875465 11,94
Jumlah Real Cost Rp224.997.744 100
PPN 10% x Real Cost Rp 22.499.774
Rencana Anggaran Biaya Rp247.497.518
3.4 Data Ketersediaan Sumber Daya Manusia, Bahan, dan Alat
Adapun ketersediaan sumber daya manusia, bahan, dan alat yang dimiliki
oleh kontraktor, seperti disajikan pada Tabel 3.9, berikut:
Tabel 3.9 Daftar data ketersediaan dan upah sumber daya manusia
UPAH (Rp)/
No JUMLAH KET
Hari
1 2 3 4 5
1 Mandor 1 80,000
2 Kep. Tukang 1 80,000
3 Tukang Kayu 3 75,000
4 Tukang Besi 3 70,000
5 Tukang Batu 3 70,000
6 Pekerja 12 55,000
Tabel 3.10 Daftar data ketersediaan dan harga satuan sumber daya alat
Tabel 3.11 Ketentuan predecessor antara kegiatan satu dengan yang lain
RENCANA PREDECESSOR.
No Kegiatan Simbul Satuan Volume Durasi ( d ) hr Predecessor Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8
A BIAYA LANGSUNG
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Perancah Kolom A unit 96 1 E,FS
2 Pek. Bongkar dan Angkut Perancah kolom B unit 96 1 M,FS
Predecesor
Jadwal Pelaksanaan
Volume
Satuan
Simbul
Durasi
Bobot
No Uraian Pekerjaan Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus Ket.
% 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
I PEK. PERANCAH KOLOM
83,81
Fs 0 0 49 49
Q
0 1 1 Fs 0 1 9 10 Fs 0 10 6 16 0 49
I J E
0 1 1 10 10 16
Fs 0 16 1 17 Fs 0 17 1 18
A M
16 17 17 18
Fs 0 18 1 19 Fs 0 19 2 21
B F
18 19 19 21
Fs 0 21 1 22 Fs 0 22 5 27
N C
FS 21 22 22 27
0
Fs -1 26 14 40 Fs -4 36 1 37
G K
26 40 36 37
Fs -1 36 6 42 Fs 0 42 1 43
0 49 49 L O
S 36 42 42 43
0 49
Fs -1 42 2 44 Fs 0 44 4 48 Fs 0 48 1 49
P H D
42 44 44 48 48 49
FS 0 0 49 49
T
0 49
Gambar 3.3 Network Planning dengan metode AON berdasarkan Rencana Biaya
Pelaksanaan
Predecesor
Jadwal Pelaksanaan
Volume
Satuan
Simbul
Durasi
Bobot
No Uraian Pekerjaan Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus Ket.
% 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
I PEK. PERANCAH KOLOM
83,81
Predecesor
Jadwal Pelaksanaan
Volume
Satuan
Simbul
Durasi
Bobot
No Uraian Pekerjaan Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus Ket.
% 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
I PEK. PERANCAH KOLOM
83,81
Gambar 3.5 Rencana Jadwal Rencana dan Realisasi dengan metode bagan balok
berdasarkan Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP)
Rencana Jadwal Prestasi Pelaksanaan Pekerjaan
Predecesor
Jadwal Pelaksanaan
Volume
Satuan
Simbul
Durasi
Bobot
No Uraian Pekerjaan Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus Ket.
% 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
I PEK. PERANCAH KOLOM
83,81
Gambar 3.6 Rencana Jadwal Prestasi Rencana dan Realisasi berdasarkan Rencana
Biaya Pelaksanaan (RBP)
Tabel 3.12 Laporan Mingguan untuk minggu ke-1
Volume
Satuan
Simbul
Durasi
Bobot
No Uraian Pekerjaan Saat Bagian Total Lalu Minggu ini KET
S/D Saat ini S/D minggu ini %
% Lalu ini % % % %
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat unit 442 0,43 5
C
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat unit 442 0,02 1
D
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat m² 200,42 24,85 14
G
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat m² 200,42 0,32 4
H
Volume
Satuan
Durasi
Simbul
Bobot
No Uraian Pekerjaan Saat Bagian Total Lalu Minggu ini KET
S/D Saat ini S/D minggu ini %
% Lalu ini % % % %
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 0,09 1
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 0,005 1
Volume
Satuan
Simbul
Durasi
Bobot
No Uraian Pekerjaan Saat Bagian Total Lalu Minggu ini KET
S/D Saat ini S/D minggu ini %
% Lalu ini % % % %
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 0,09 1 0,09 0,09
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 0,005 1 0,005 0,005
Volume
Satuan
Durasi
Simbul
Bobot
No Uraian Pekerjaan Saat Bagian Total Lalu Minggu ini KET
S/D Saat ini S/D minggu ini %
% Lalu ini % % % %
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 0,09 1 0 96 96 100% 0,0942 0,09 0,00 0,09
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 0,005 1 0 96 96 100% 0,0047 0,005 0,00 0,005
Volume
Satuan
Durasi
Simbul
Bobot
No Uraian Pekerjaan Saat Bagian Total Lalu Minggu ini KET
S/D Saat ini S/D minggu ini %
% Lalu ini % % % %
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 0,09 1 96 0 96 100% 0,09 0,09 0,00 0,09
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 0,005 1 96 0 96 100% 0,005 0,005 0,000 0,005
Volume
Satuan
Durasi
Simbul
Bobot
No Uraian Pekerjaan Saat Bagian Total Lalu Minggu ini KET
S/D Saat ini S/D minggu ini %
% Lalu ini % % % %
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 0,09 1 96 0 96 100% 0,0942 0,09 0,00 0,09
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 0,005 1 96 0 96 100% 0,0047 0,005 0,000 0,005
Untuk perhitungan nilai BCWS dan BCWP serta ACWP untuk pekerjaan
yang lain, dapat dihitung dengan cara yang sama, hasilnya disajikan dalam Tabel
dan grafiknya dapat dilihat pada Tabel 3.26 berikut:
Tabel 3.18 Perhitungan BCWS, BCWP, dan ACWP
SV =BCWP−BCWS
SPI=BCWP/ BCWS
1. Perbedaan Jadwal (Schedule Variance – SV), untuk pekerjaan
merakit dan memasang perancah kolom dengan data sebagai
berikut :
a. BCWP = Rp.211.200,00
b. BCWS = Rp.211.200,00
c. SV = Rp.211.200,00 - Rp.211.200,00 = 0 (proyek tepat waktu)
2. Indeks Prestasi Jadwal (Schedule Performance Indeks – SPI), untuk
pekerjaan merakit dan memasang perancah kolom dengan data
sebagai berikut :
a. BCWP = Rp.211.200,00
b. BCWS = Rp.211.200,00
c. SPI = Rp.211.200,00 /Rp.211.200,00 = 1 (proyek tepat waktu)
Perhitungan SV dan SPI untuk pekerjaan lain, dapat dihitung dengan cara
yang sama, hasilnya disajikan seperti Tabel 3.28 berikut :
PROGRES
BCWS BCWP SV = BCWP-BCWS
No Uraian Pekerjaan BAC Rp. BOBOT % RENC. REALS. SPI=BCWP/BCWS KET
% % Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 7=6/4*3 8=5/4*3 9=8-7 10=8/7 11
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom Rp211.200,00 0,09 0,09 0,09 Rp211.200,00 Rp211.200,00 0,00 1,00
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom Rp10.560,00 0,00 0,005 0,005 Rp10.560,00 Rp10.560,00 0,00 1,00
Perhitungan CV dan CPI untuk pekerjaan lain, dapat dihitung dengan cara
yang sama, hasilnya disajikan seperti Tabel berikut :
Tabel 3.20 Perhitungan CV dan CPI
PROGRES
BCWP ACWP CV = BCWP-ACWP
No Uraian Pekerjaan BAC Rp. BOBOT % RENC. REALS. CPI = BCWP/ACWP KET
% % Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 7=6/4*3 8 9 10=7/8 11
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom Rp211.200,00 0,09 0,09 0,09 Rp211.200,00 Rp211.200,00 0,00 1,00
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom Rp10.560,00 0,00 0,00 0,00 Rp10.560,00 Rp10.560,00 0,00 1,00
Berdasarkan nilai BAC, BCWS, BCWP, ACWP, CPI seperti yang telah
dihitung diatas, maka dapat dihitung nilai ETC dan EAC dengan rumus:
Perhitungan ETC dan EAC untuk pekerjaan yang lain, dapat dihitung
dengan cara yang sama, hasilnya disajikan seperti Tabel, berikut :
Tabel 3.21 Perhitungan ETC dan EAC
Berdasarkan Tabel 3.21, hasil ETC total adalah Rp. 54.691.151,66 dan EAC
total Rp. 286.536.773,53. Dapat dilihat pada hasil total ETC mempunyai selisih
dengan nilai sisa biaya. Hal itu dikarenakan nilai ETC dipengaruhi oleh nilai CPI
yang membuat biayanya membesar. Akibatnya, nilai EAC juga membesar. Selain
nilai CPI yang berpengaruh pada biaya, nilai SPI juga mempengaruhi waktu
proyek. Perlu juga dihitung prakiraan waktu pekerjaan tersisa dan prakiraan total
waktu proyek. Perhitungan prakiraan waktu pekerjaan tersisa (ETS) dan prakiraan
total waktu proyek (EAS), dapat dilihat pada subban 3.12.
3.12 Perhitungan besarnya prakiraan waktu untuk pekerjaan tersisa
(Estimate Temporary Schedule – ETS) dan besarnya prakiran total
waktu proyek (Estimate All Schedule – EAS)
Berdasarkan nilai durasi rencana, durasi realisasi, dan SPI, seperti telah
dihitung diatas, maka dapat dihitung nilai ETS dan EAS dengan rumus:
Perhitungan ETS dan EAS untuk pekerjaan yang lain, dapat dihitung
dengan cara yang sama, hasilnya disajikan seperti Tabel berikut :
Tabel 3.22 Perhitungan (Estimate Temporary Schedule - ETS) dan (Estimate All
Schedule – EAS)
Gambar 3.22 Grafik Estimate Temporary Cost – ETC dan Estimate All Cost – EAC
Estimate Temporary Schedule – ETS dan Estimate All Schedule – EAS
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, sudah didapat durasi dan sisa volume.
Selanjutnya dapat dihitung biaya tersedia proyek. untuk perhitungan biaya, dihitung pada
subbab 3.13.
Perhitungan sisa volume, durasi, dan biaya untuk pekerjaan yang lain, dapat dihitung
dengan cara yang sama, hasilnya disajikan seperti Tabel berikut :
Tabel 3.23 Perhitungan sisa volume, durasi dan biaya
Satuan
Simbul
No Uraian Pekerjaan EAS Reals Tersed EAC BCWP Tersed. KET.
Renc. Reals Tersed
hari hari hari Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat unit 442 442 0 5 5 0 Rp972.400,00 Rp0,00
C Rp972.400,00
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat unit 442 0 442 1 0 1 Rp0,00 Rp48.620,00
D Rp48.620,00
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Kolom m² 84,02 84,02 0 6 6 0 Rp23.357.980,10 Rp0,00
E Rp23.357.980,10
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Kolom m² 84,02 84,02 0 2 2 0 Rp304.992,60 Rp0,00
F Rp304.992,60
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat m² 200,42 157,5 42,947 14,82 11 3,8182 Rp43.778.241,65 Rp27.135.273,75
G Rp70.913.515,40
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat m² 200,42 0 200,42 4 0 4 Rp0,00 Rp727.524,60
H Rp727.524,60
1 Pek. Memotong Besi Balok dan Plat kg 2944 2944 0 1 1 0 Rp27.901.523,60 Rp2.790.152,36
K Rp30.691.675,96
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat kg 2944 490,7 2453,7 31 1 30 Rp311.003,31 Rp12.004.727,62
L Rp12.315.730,93
Untuk menghitung besarnya harga satuan pekerjaan, dapat dilakukan dengan rumus
sebagai berikut :
Tabel 3.23 Perhitungan produktifitas, harga satuan pekerja dan bobot untuk masing-masing
pekerjaan
Produk (P)
Bobot (%)
Biaya tersedia Harga Biaya Pekerjaan
Volume
Satuan
Simbul
Durasi
No Uraian Pekerjaan sesuai EAC Satuan Volume Produktivitas KET
hr Rp. Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9=8/5 10=5*9 11=6*7*9 12 13
Predecesor
Durasi Durasi Durasi Jadwal Pelaksanaan
Volume
Satuan
Simbul
Bobot
No Uraian Pekerjaan Renc. Real. Sisa Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus Ket.
% hari hari hari 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
I PEK. PERANCAH KOLOM
Gambar 3.23 Jadwal pelaksanaan update dengan metode diagram batang (bar chart)
3.18 Perencanaan Network Planning
Untuk perencanaan network planning direncanakan dengan diagram jaring AON
(Activity On Node), dan hasilnya disajikan seperti Gambar, berikut :
0 45 45 45 37 82
Fs 0 R R
0 45 45 82
Fs 0 0 45 45 45 37 82
Q Q
0 1 1 Fs 0 1 9 10 Fs 0 10 6 16 0 45 45 82
I J E
0 1 1 10 10 16
Fs 0 16 1 17 Fs 0 17 1 18
A M
16 17 17 18
Fs 0 18 1 19 Fs -1 18 2 20
B F
18 19 18 20
Fs 0 20 1 21 Fs 0 21 5 26 Fs -1 25 14 39 Fs 0 39 4 43
N C G G1
FS 20 21 21 26 25 39 39 43
0
Fs -4 39 1 40 Fs -1 39 6 45 Fs 0 45 30 75 Fs 0 75 1 76
K L L1 O
39 40 39 45 45 75 75 76
0 45 45 Fs -1 75 2 77 Fs 0 77 4 81 Fs 0 81 1 82
S P H D
0 45 75 77 77 81 81 82
45 37 82
S
45 82
FS 0 0 45 45
T 45 37 82
0 45 T
45 82
Keterangan :
0 45 45 45 37 82
Fs 0 R R
-17 28 28 65
Fs 0 0 45 45 45 37 82
Q Q
0 1 1 Fs 0 1 9 10 Fs 0 10 6 16 -17 28 28 65
I J E
-17 -16 -16 -7 -7 -1
Fs 0 16 1 17 Fs 0 17 1 18
A M
-1 0 0 1
Fs 0 18 1 19 Fs -1 18 2 20
B F
1 2 1 3
Fs 0 20 1 21 Fs 0 21 5 26 Fs -1 25 14 39 Fs 0 39 4 43
N C G G1
FS 3 4 4 9 8 22 22 26
0
Fs -4 39 1 40 Fs -1 39 6 45 Fs 0 45 30 75 Fs 0 75 1 76
K L L1 O
22 23 22 28 28 58 58 59
0 45 45 Fs -1 75 2 77 Fs 0 77 4 81 Fs 0 81 1 82
S P H D
-17 28 58 60 60 64 64 65
45 37 82
S
28 65
FS 0 0 45 45
T 45 37 82
-17 28 T
28 65
Dari network diatas dicari terlebih dahulu Total Float (TF), dimana nantinya hasil
nilai total float yang dipilih adalah minus terbesar. Berikut adalah rumus untuk menghitung
Total Float (TF), untuk masing-masing kegiatan:
ES i Di EF i ES j Dj EF j
TF=LSj−EFi
Kegiatan i Kegiatan j
LS i TF i LF i LS j TF j LF j
Successor
Volume
Simbul
Satuan
Durasi
No Uraian Pekerjaan Total Float
(LS j) (EF i)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8-9
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 M,FS 1 0 17 -17
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 F,FS 1 1 19 -18
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat C unit 442 G,FS 5 8 26 -18
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat D unit 442 - 1 65 82 -17
III PEK.BEKISTING KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Kolom E m² 84,02 A,FS 6 -1 16 -17
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Kolom F m² 84,02 N,FS 2 3 20 -17
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 200,42 K,FS-4 4 22 43 -21
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 D,FS 4 64 81 -17
V PEK. PEMBESIAN KOLOM
1 Pek. Memotong Besi Kolom I kg 4619,82 - 1 -16 1 -17
2 Pek. Merakit dan Pasang Kolom J kg 4619,82 E, FS 9 -7 10 -17
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
1 Pek. Memotong Besi Balok dan Plat K kg 2944,41 L,FS-1 1 22 40 -18
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2944,41 O,FS 30 58 75 -17
VII PEK. PENGECORAN KOLOM
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Kolom M m³ 9,26 B,FS 1 1 18 -17
2 Pek. Finishing dan Perawatan Kolom N m³ 9,26 C,FS 1 4 21 -17
VIII PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 P,FS-1 1 58 76 -18
2 Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 H,FS 2 60 77 -17
Dari hasil perhitungan Total Float (TF), semua pekerjaan memiliki Total Float (TF)
negatif, maka seharusnya semua pekerjaan perlu dipercepat. Karena beberapa pekerjaan
sudah terealisasi dan selesai dikerjakan, maka yang dapat dipercepat adalah pekerjaan yang
belum selesai dan belum dikerjakan. Percepatan dapat dilakukan dengan rumus:
Dn(lama)
Dn ( baru )=Dn ( lama ) + ×(UREN −UPER)
Dz
Menghitung Dn (baru) pekerjaan L dengan data sebagai berikut:
Dn (lama) = 30 hari
Dz = Durasi D+Durasi G1+Durasi H +Durasi L1+Durasi O + Durasi P
= 1 hari + 4 hari + 4 hari + 30 hari + 1 hari + 2 hari
Dz = 42 hari
UREN = 65 hari
UPER = 82 hari
30 hari
Dn ( baru )=30 hari+ × ( 65 hari−82 hari ) =18 hari
42 hari
Untuk perhitungan Dn (baru) pekerjaan lainnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Successor
Dn baru
Dn lama
Volume
Simbul
Satuan
Proyek Proyek
No Uraian Pekerjaan Dz
(UREN) (UPER)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat D unit 442 - 1 65 82 42 1
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 200,42 K,FS-4 4 65 82 42 2
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 D,FS 4 65 82 42 2
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2944,41 O,FS 30 65 82 42 18
VIII PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 P,FS-1 1 65 82 42 1
2 Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 H,FS 2 65 82 42 1
0 45 45 45 20 65
Fs 0 R R
0 45 45 65
Fs 0 0 45 45 45 20 65
Q Q
0 1 1 Fs 0 1 9 10 Fs 0 10 6 16 0 45 45 65
I J E
0 1 1 10 10 16
Fs 0 16 1 17 Fs 0 17 1 18
A M
16 17 17 18
Fs 0 18 1 19 Fs -1 18 2 20
B F
18 19 18 20
Fs 0 20 1 21 Fs 0 21 5 26 Fs -1 25 14 39 Fs 0 39 2 41
N C G G1
FS 20 21 21 26 25 39 39 41
0
Fs -4 37 1 38 Fs -1 37 6 43 Fs 0 43 18 61 Fs 0 61 1 62
K L L1 O
37 38 37 43 43 61 61 62
0 45 45 Fs -1 61 1 62 Fs 0 62 2 64 Fs 0 64 1 65
S P H D
0 45 61 62 62 64 64 65
45 20 65
S
45 65
FS 0 0 45 45
T 45 20 65
0 45 T
45 65
Dari network diatas dicari terlebih dahulu Total Float (TF), dimana nantinya hasil
nilai total float yang dipilih adalah minus terbesar. Berikut adalah rumus untuk menghitung
Total Float (TF), untuk masing-masing kegiatan :
ES i Di EF i ES j Dj EF j
TF=LSj−EFi Kegiatan i Kegiatan j
LS i TF i LF i LS j TF j LF j
TF=17−17=0
Untuk perhitungan Total Float (TF) pekerjaan lainnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Latest Start Earliest Finish
Successor
Volume
Simbul
Satuan
Durasi
No Uraian Pekerjaan kegiatan masing-masing Total Float
setelahnya kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8-9
I PEK. PERANCAH KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom A unit 96 M,FS 1 17 17 0
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom B unit 96 F,FS 1 18 19 -1
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat C unit 442 G,FS 5 25 26 -1
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat D unit 442 - 1 65 65 0
III PEK.BEKISTING KOLOM
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Kolom E m² 84,02 A,FS 6 16 16 0
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Kolom F m² 84,02 N,FS 2 20 20 0
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 200,42 K,FS-4 4 37 41 -4
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 D,FS 4 64 64 0
V PEK. PEMBESIAN KOLOM
1 Pek. Memotong Besi Kolom I kg 4619,82 - 1 1 1 0
2 Pek. Merakit dan Pasang Kolom J kg 4619,82 E, FS 9 10 10 0
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
1 Pek. Memotong Besi Balok dan Plat K kg 2944,41 L,FS-1 1 37 38 -1
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2944,41 O,FS 30 61 61 0
VII PEK. PENGECORAN KOLOM
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Kolom M m³ 9,26 B,FS 1 18 18 0
2 Pek. Finishing dan Perawatan Kolom N m³ 9,26 C,FS 1 21 21 0
VIII PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 P,FS-1 1 61 62 -1
2 Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 H,FS 2 62 62 0
Dari hasil perhitungan Total Float (TF), semua pekerjaan memiliki Total Float (TF)
negatif, maka semua perlu dipercepat. Karena beberapa pekerjaan sudah terealisasi dan
selesai dikerjakan, maka yang dapat dipercepat adalah pekerjaan yang belum selesai dan
belum dikerjakan. Percepatan dapat dilakukan dengan rumus:
Dn(lama)
Dn ( baru )=Dn ( lama ) + ×(UREN −UPER)
Dz
Menghitung Dn (baru) pekerjaan L1 dengan data sebagai berikut:
Dn (lama) = 18 hari
Dz = Durasi D+Durasi G1+Durasi H +Durasi L1+Durasi O + Durasi P
= 1 hari + 2 hari + 2 hari + 18 hari + 1 hari + 1 hari
Dz = 25 hari
UREN = 65 hari
UPER = 82 hari
18 hari
Dn ( baru )=18 hari+ × ( 65 hari−82 hari )=18 hari
25 hari
Untuk perhitungan Dn (baru) pekerjaan lainnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Successor
Dn baru
Dn lama
Volume
Simbul
Satuan
Proyek Proyek
No Uraian Pekerjaan Dz
(UREN) (UPER)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat D unit 442 - 1 65 65 25 1
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 200,42 K,FS-4 2 65 65 25 2
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 D,FS 2 65 65 25 2
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2944,41 O,FS 18 65 65 25 18
VIII PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 P,FS-1 1 65 65 25 1
2 Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 H,FS 1 65 65 25 1
Pekerjaaan D : 1 hari
Pekerjaan G1 : 2 hari
Pekerjaan H : 2 hari
Pekerjaan L1 : 18 hari
Pekerjaan O : 1 hari
Pekerjaan P : 1 hari
Berdasarkan Tabel 3.24 dan 3.25, didapat hasil produktifitas normal dan shift dengan
durasi normal dan durasi yang telah dipercepat. Sebagai contoh, produktifitas normal untuk
pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan plat 81,79, pada saat dipercepat produktifitasnya
menjadi 136,32. Itu berarti ada selisih 54,53. Untuk mencapai sisa produktifitas tersebut per
hari, dipakailah metode shift. Untuk perhitungan shift ke-1 dapat dilihat pada subbab 3.21.2.
3.21.2 Menghitung produktifitas normal dan produktifitas percepatan shift ke-1
Produktivitas normal per hari dan per jam dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Produktifitas Normal kegt.Ke-n per jam = Biaya normal kegt.Ke-n per hari / 8
Pr
1. Produktivitas normal per hari untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan
pelat dengan data sebagai berikut :
a. Volume = 2453,68 kg
b. Durasi = 30 hari
c. 1 hari = 8 jam
Produktivitas shift ke-1 per hari dan per jam dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
i. Menghitung
produktivitas percepatan per hari dan durasi percepatan untuk Pekerjaan merakit dan
pasang besi balok dan pelat dengan data sebagai berikut :
a. Produktivitas normal perjam = 10,22 kg/jam
b. Volume = 2453,68 kg
c. Penambahan durasi shift = 4 jam
d. Produktivitas normal = 81,79 kg/hari
Untuk perhitungan pekerjaan yang lain, dapat dihitung dengan cara yang sama,
hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.32 Produktifitas normal dan shift ke-1
Berdasarkan Tabel 3.32, produktifitas yang masih bisa dikerjakan dalam keadaan normal adalah pada pekerjaan D dan O.
Sedangkan pekerjaan yang menggunakan shift adalah pekerjaan G,H,L,dan P. Tetapi pekerjaan tersebut belum mencapai total
produktifitas percepatan per hari yang diinginkan. Hal ini dikarenakan oleh durasi shift yang dibatasi hanya 4 jam. Oleh karena itu perlu
dilakukan shift tambahan yaitu shift ke-2.
3.21.3 Menghitung produktifitas percepatan shift ke-2
Produktivitas shift ke-2 per hari dan per jam dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Produktivitas shift ke-2 per hari = Total produktifitas normal dan shift ke-1
per jam x durasi shift ke-2
Total produktifitas perhari= Total produktifitas normal dan shiftke-1 per hari +
produktifitas shift ke-2 per hari
1. Men
2. Menghitung produktifitas shift ke-3 pekerjaan merakit dan pasang besi balok
dan pelat dengan data sebagai berikut:
Total produktifitas normal dan shift ke-2 per hari = 122,68 kg/hari
Total produktifitas normal dan shift ke-2 per jam = 10,22 kg/hari
Durasi shift ke-2= 2 jam
Produktivitas shift ke-3 per hari = 10,22 kg/hari x 2 jam = 20,45 kg/hari
Untuk perhitungan pekerjaan yang lain, dapat dihitung dengan cara yang sama,
hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.33 Produktifitas normal dan shift ke-3
Total Durasi
Total
produktifitas Total
produktifitas 1 hari = 4 jam Produktifitas
No Uraian Simbol Satuan Volume Durasi normal dan Produktifitas
normal dan shift (shif ke-2) shift ke-2 Normal Crash
shift ke-1 per perhari
ke-1 per hari
jam
1 2 3 4 5 6 8 9 = 8/12jam 10 11 =9+10 12 =8+11 13 14 =5/12
A BIAYA LANGSUNG
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat D unit 442 1 442,00 0,00 0 0,00 442,00 1 1
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 42,95 4 16,87 1,41 4 5,62 22,50 4 2
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 4 75,16 6,26 4 25,05 100,21 4 2
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2453,68 30 122,68 10,22 2 20,45 143,13 30 17
VIII PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 1 28,79 0,00 0 0,00 28,79 1 1
2 Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 2 21,59 1,80 4 7,20 28,79 2 1
Dari hasil perhitungan Tabel 3.33, ada beberapa Total produktifitas per hari yang menghasilkan nilai lebih besar dari total
produktifitas percepatan pada Tabel KSDM dan produktifitas percepatan per hari. Contoh, pekerjaan merakit dan pasang besi balok
dan pelat pada perhitungan di Tabel KSDM dan produktifitas percepatan per hari adalah 136, 32 kg/hari dengan durasi 18 hari, setelah
dihitung dengan metode shift menghasilkan 143,13 kg/hari dan durasi 17 hari. Hal ini dikarenakan oleh durasi shift yang genap yaitu 2
jam. Jika direncanakan durasi shift 1 jam, hasilnya produktifitas rencana yaitu 136,32 kg/hari tidak bisa terpenuhi. Sedangkan jika
direncanakan durasi shift 2 jam, produktifitas melampaui produktifitas rencana.
Setelah menghitung produktifitas shift, dilakukan perhitungan kebutuhan
sumber daya untuk setiap shift. Karena jam kerja waktu normal tidak sesuai dengan
jam kerja waktu shift, maka KSDMnya pun berbeda. Pada keadaan normal, waktu
bekerja selama 8 jam sedangkan shift, waktu bekerja adalah 4 jam. Untuk mengetahui
komposisi sumber daya tiap pekerjaan dapat dihitung pada subbab 3.21.4.
Menghitung KSDM shift 1 pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan
pelat dengan data sebagai berikut:
Produktifitas = 40,89 kg/hari
Kebutuhan sumber daya per satuan volume:
Pekerja = 0,00175
Tukang besi = 0,00175
Kepala tukang besi = 0,000175
Mandor = 0,0001
Komposisi sumber daya tiap pekerjaan berpengaruh kepada analisa harga satuan
setiap item pekerjaan. Selain itu harga satuan upah untuk pekerjan juga berbeda antara waktu
bekerja normal dan waktu bekerja shift. Upah bekerja untuk shift, lebih mahal jika
dibandingkan waktu normal. Semakin banyak jumlah shift, maka semakin meningkat upah
pekerja. Untuk mengetahui perhitungan analisa harga satuan tiap item pekerjaan, dapat dilihat
pada subbab 3.21.5.
3.21.5 Daftar analisa Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP)
Harga Satuan Biaya Upah Biaya Bahan Biaya Alat Harga Satuan Pek.
No Uraian Koef. Satuan
Rp Rp Rp Rp Rp
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
2 1 unit Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan pPat
Pekerja 0,002 Rp55.000,00 hari Rp110,00
Rp110,00 Rp110,00
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 1 m² Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat
Pekerja 0,66 Rp55.000,00 hari Rp36.300,00
Tukang Kayu 0,33 Rp75.000,00 hari Rp24.750,00
Kep. Tukang kayu 0,033 Rp80.000,00 hari Rp2.640,00
Mandor 0,033 Rp80.000,00 hari Rp2.640,00
Kayu Kelas III 0,04 Rp2.000.000,00 m³ Rp80.000,00
Paku 5 cm - 12 cm 0,4 Rp9.000,00 kg Rp3.600,00
Minyak Bekisting 0,2 Rp16.000,00 liter Rp3.200,00
Balok kayu kelas II 0,015 Rp1.925.000,00 m³ Rp28.875,00
Plywood tebal 9 mm 0,35 Rp120.000,00 lembar Rp42.000,00
Dolken kayu galam Ø ( 8 - 10 ) cm , panjang 4 m 2 Rp27.000,00 batang Rp54.000,00
Rp66.330,00 Rp211.675,00 Rp278.005,00
2 1 m² Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat
Pekerja 0,066 Rp55.000,00 hari Rp3.630,00
Rp3.630,00 Rp3.630,00
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT \
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat
Pekerja 0,0035 Rp55.000,00 hari Rp192,50
Tukang Besi 0,0035 Rp70.000,00 hari Rp245,00
Kep. Tukang Besi 0,00035 Rp80.000,00 hari Rp28,00
Mandor 0,0002 Rp80.000,00 hari Rp16,00
Kawat Beton 0,0105 Rp14.500,00 kg Rp152,25
Rp481,50 Rp152,25 Rp633,75
IX PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 1 m³ Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok
Pekerja 0,02 Rp55.000,00 hari Rp1.100,00
Mandor 0,002 Rp80.000,00 hari Rp160,00
Alat Bantu (Tower Crane) 1 Rp0,00 hari
Ready Mix 1 Rp780.000,00 m³ Rp780.000,00
Rp1.260,00 Rp780.000,00 Rp781.260,00
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Kolom
Pekerja 0,165 Rp55.000,00 hari Rp9.075,00
Rp9.075,00 Rp9.075,00
3.21.6 Perhitungan bobot biaya normal bahan dan upah serta alat per hari
Berdasarkan Daftar Analisa normal pada Rencana Biaya pelaksanaan (RBP) dan
bobot biaya bahan, upah dan alat, maka dapat dihitung bobot biaya bahan dan upah serta alat
per hari dengan rumus sebagai berikut:
Bobot bahan kegt.Ke-n = (Bobot biaya bahan kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
Bobot upah kegt.Ke-n = (Bobot biaya upah kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
Bobot alat kegt.Ke-n = (Bobot biaya alat kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
1. Menghitung biaya bahan untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
a. Bobot biaya bahan = 24%
b. Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
2. Menghitung biaya upah untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
a. Bobot biaya upah = 76/%
b. Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
3.
Biaya upah = (76/ 100) x Rp 4.892,55= Rp 3.717,18
Menghitung biaya alat untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
Bobot biaya alat = 0.00%
a. Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
Untuk perhitungan biaya upah, bahan, dan alat untuk pekerjaan yang lain, dapat
dihitung dengan cara yang sama, hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.29 Bobot Biaya Normal upah, bahan, dan alat
Berdasarkan Daftar Analisa untuk shift ke-1 pada Rencana Biaya pelaksanaan (RBP)
dan bobot biaya bahan, upah dan alat, maka dapat dihitung bobot biaya bahan dan upah serta
alat per hari dengan rumus sebagai berikut :
Bobot bahan kegt.Ke-n = (Bobot biaya bahan kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
Bobot upah kegt.Ke-n = (Bobot biaya upah kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
Bobot alat kegt.Ke-n = (Bobot biaya alat kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
1. Menghitung biaya bahan untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
c. Bobot biaya bahan = 1%
d. Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
2. Menghitung biaya upah untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
a. Bobot biaya upah = 99/%
b. Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
3.
Biaya upah = (99/ 100) x Rp 4.892,55= Rp 4892,5
Menghitung biaya alat untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
Bobot biaya alat = 0.00%
b. Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
Untuk perhitungan biaya upah, bahan, dan alat untuk pekerjaan yang lain, dapat
dihitung dengan cara yang sama, hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.30 Bobot Biaya Shift ke-1 upah, bahan dan alat
Berdasarkan Daftar Analisa utnuk shift ke-2 pada Rencana Biaya pelaksanaan (RBP)
dan bobot biaya bahan, upah dan alat, maka dapat dihitung bobot biaya bahan dan upah serta
alat per hari dengan rumus sebagai berikut :
Bobot bahan kegt.Ke-n = (Bobot biaya bahan kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
Bobot upah kegt.Ke-n = (Bobot biaya upah kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
Bobot alat kegt.Ke-n = (Bobot biaya alat kegt.ke-n/100)xH. Satuan (Biaya Pek).Kegt.ke-n
i. Menghitung biaya bahan untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
Bobot biaya bahan = 32%
Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
3. Menghitung biaya upah untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
Bobot biaya upah = 68/%
Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
4.
Biaya upah = (68/ 100) x Rp 4.892,55= Rp 3.331,75
Menghitung biaya alat untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok dan pelat
dengan data sebagai berikut :
Bobot biaya alat = 0.00%
Jumlah biaya pekerjaan = Rp 4.892,55
Untuk perhitungan biaya upah, bahan, dan alat untuk pekerjaan yang lain, dapat
dihitung dengan cara yang sama, hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.31 Bobot Biaya Shift ke-2 upah, bahan dan alat
Berdasarkan analisa kembali biaya normal upah dan biaya alat per hari, maka dapat
dihitung biaya normal per hari dan per jam dengan rumus sebagai berikut :
Biaya Normal kegt.Ke-n per hari = Biaya upah + Biaya alat kegt.Ke-n per hari
Biaya Normal kegt.Ke-n per jam = Biaya normal kegt.Ke-n per hari / 8
1. Menghitung biaya normal per hari untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok
dan pelat dengan data sebagai berikut :
a. Biaya upah = Rp 3.717,18
b. Biaya alat = Rp 0,00
Untuk perhitungan pekerjaan yang lain, dapat dihitung dengan cara yang sama,
hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.35 Biaya normal per hari
Produk (P)
Biaya Normal Biaya Normal
1 hari = 8
No Uraian Simbol Satuan Volume (upah+alat) per- (upah+alat)
Upah (Rp) Bahan (Rp) Alat (Rp) jam (jam)
hari per-jam
Durasi
1 2 3 4 5 6 7=5/6 8 9 10 11=8+10 12 13=11/12
I PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
2 1 unit Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan pPat D unit 442 1 442 Rp110,00 Rp110,00 8 Rp13,75
II PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 1 m² Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 42,9471 4 11,25 Rp150.750,00 Rp481.079,55 Rp150.750,00 8 Rp18.843,75
2 1 m² Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 4 50,11 Rp3.630,00 Rp3.630,00 8 Rp453,75
III PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2453,68 30 81,79 Rp3.717,18 Rp1.175,37 Rp3.717,18 8 Rp464,65
IV PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 1 m³ Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 1 28,79 Rp2.646,00 Rp0,00 Rp1.638.000,00 Rp1.640.646,00 8 Rp205.080,75
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 2 14,40 Rp14.066,25 Rp14.066,25 8 Rp1.758,28
3.21.10Perhitungan Biaya Shift ke-1 per hari
Berdasarkan analisa kembali biaya shift ke-1 upah dan biaya alat per hari, maka dapat
dihitung biaya shift ke-1 per hari dan per jam dengan rumus sebagai berikut :
Biaya shift ke-1 kegt.Ke-n per hari = Biaya upah + Biaya alat kegt.Ke-n per
hari
Biaya shift ke-1 kegt.Ke-n per jam = Biaya normal kegt.Ke-n per hari /
8
1. Menghitung biaya normal per hari untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok
dan pelat dengan data sebagai berikut :
c. Biaya upah = Rp 4.r829,95
d. Biaya alat = Rp 0,00
Untuk perhitungan pekerjaan yang lain, dapat dihitung dengan cara yang sama,
hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.36 Biaya shift ke-1 per hari
Produk (P)
Biaya Shift ke Biaya Shift ke
1 hari = 4
No Uraian Simbol Satuan Volume Alat 1 (upah+alat) 1 (upah+alat)
Upah (Rp) Bahan (Rp) jam (jam)
(Rp) per-hari per-jam
Durasi
1 2 3 4 5 6 7=5/6 8 9 10 11=8+10 12 13=11/12
II PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 1 m² Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 42,9471 2 21,4736 Rp325.901,96 Rp305.927,59 Rp0,00 Rp325.901,96 4 Rp81.475,49
2 1 m² Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 2 100,21 Rp3.630,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp3.630,00 4 Rp907,50
III PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2453,68 18 136,315 Rp4.829,95 Rp62,60 Rp4.829,95 4 Rp1.207,49
IV PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 1 28,79 Rp14.066,25 Rp14.066,25 4 Rp3.516,56
3.21.11Perhitungan Biaya Shift ke-2 per hari
Berdasarkan analisa kembali biaya shift ke-2 upah dan biaya alat per hari, maka dapat
dihitung biaya shift ke-2 per hari dan per jam dengan rumus sebagai berikut :
Biaya shift ke-2 kegt.Ke-n per hari = Biaya upah + Biaya alat kegt.Ke-n per
hari 1.
Biaya shift ke-2
1. Menghitung biaya normal per hari untuk Pekerjaan merakit dan pasang besi balok
dan pelat dengan data sebagai berikut :
e. Biaya upah = Rp 4.678,19
f. Biaya alat = Rp 0,00
Untuk perhitungan pekerjaan yang lain, dapat dihitung dengan cara yang sama,
hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.37 Biaya shift ke-2 per hari
Produk (P)
Biaya Shift ke Biaya Shift ke
1 hari = 4
No Uraian Simbol Satuan Volume 2 (upah+alat) 2 (upah+alat)
Upah (Rp) Bahan (Rp) Alat (Rp) jam (jam)
per-hari per-jam
Durasi
1 2 3 4 5 6 7=5/6 8 9 10 11=8+10 12 13=11/12
II PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 1 m² Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 42,9471 2 21,4736 Rp345.360,42 Rp286.469,12 Rp0,00 Rp345.360,42 4 Rp86.340,11
2 1 m² Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 2 100,21 Rp3.630,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp3.630,00 4 Rp907,50
III PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2453,68 18 136,315 Rp4.678,19 Rp214,36 Rp4.678,19 2 Rp2.339,09
IV PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 1 28,79 Rp14.066,25 Rp0,00 Rp0,00 Rp14.066,25 4 Rp3.516,56
3.21.12Perhitungan Total Biaya percepatan
Berdasarkan durasi dan produktivitas percepatan per hari serta biaya percepatan untuk
upah dan alat, maka total biaya percepatan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Total biaya percepatan = (biaya normal perhari+biaya shift perhari) x durasi perecpt. x total
produktifitas percepatan per hari
Biaya shift per hari = biaya shift ke-2 + biaya shift ke-3
1. Menghitung total biaya percepatan per hari untuk Pekerjaan merakit dan pasang
balok dan pelat dengan data sebagai berikut :
a. Biaya normal perhari = Rp 3.717,18
b. Biaya shift perhari = Rp 9.508,14
c. Durasi percepatan = 18 hari
d. Total Produktivitas per hari = 143,13 kg/hari
Rp 34.073.166,25
Untuk perhitungan pekerjaan yang lain, dapat dihitung dengan cara yang sama,
hasilnya disajikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.41 Total biaya percepatan
Total
Produktifitas Biaya Sift Total Biaya
Biaya Normal Produktifitas Produktifitas
No Uraian Simbol Satuan Volume Durasi normal Tambahan per- Percepatan Total Biaya
per-hari Shift perhari Percepatan
perhari hari perhari
perhari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=7+9 12=8+10 13=6*11*12
I PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
2 1 unit Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan pPat D unit 442 1 442,00 Rp110,00 0,00 Rp0,00 0,00 Rp48.620,00
II PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 1 m² Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 42,95 2 11,25 Rp150.750,00 11,25 Rp671.262,38 22,50 Rp822.012,38 Rp36.984.182,24
2 1 m² Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 2 50,11 Rp3.630,00 50,11 Rp7.260,00 100,21 Rp10.890,00 Rp2.182.573,80
III PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 1 kg Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2453,68 18 81,79 Rp3.717,18 61,34 Rp9.508,14 143,13 Rp13.225,32 Rp34.073.166,25
IV PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 1 m³ Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 1 28,79 Rp1.640.646,00 0,00 Rp0,00 0,00 Rp47.234.198,34
2 1 m³ Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 1 14,40 Rp14.066,25 14,40 Rp28.132,50 28,79 Rp42.198,75 Rp1.214.902,01
Rp121.737.642,64
3.22 Perencanaan kembali Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP)
Harga satuan
harga Normal
Total produk.
Durasi Bobot
harga Shift 1
harga Shift 2
Volume
Simbul
Satuan
P (Normal)
P (Shift 1)
P (Shift 2)
No Uraian Pekerjaan Total Biaya Perc. Total Biaya Renc.
Renc.
Kembali
sisa (%)
(hr) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=1+8+9 11 12 13 14 = 11+12+13 15 = 14 *10*6 16 17
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
2 Pek. Bongkar dan Angkut Balok dan Plat D unit 442 1 442,00 0,00 0,00 442,00 Rp110,00 Rp110,00 Rp48.620,00 0,03 0,01
IV PEK.BEKISTING BALOK DAN PLAT
1 Pek. Merakit dan Pasang Bekisting Balok dan Plat G m² 42,95 2 11,25 5,62 5,62 22,50 Rp631.829,55 Rp325.901,96 Rp345.360,42 Rp1.303.091,92 Rp58.629.030,97 38,59 7,27
2 Pek. Bongkar dan Angkut Bekisting Balok dan Plat H m² 200,42 2 50,11 25,05 25,05 100,21 Rp3.630,00 Rp3.630,00 Rp3.630,00 Rp10.890,00 Rp2.182.573,80 1,44 0,27
VI PEK. PEMBESIAN BALOK dan PLAT
2 Pek. Merakit dan Pasang Balok dan Plat L kg 2453,68 18 81,79 40,89 20,45 143,13 Rp4.892,55 Rp4.829,95 Rp4.678,19 Rp14.400,69 Rp37.101.341,03 24,42 4,60
VIII PEK. PENGECORAN BALOK DAN PLAT
1 Pek. Pengecoran dan Pemadatan Balok O m³ 28,79 1 28,79 0,00 0,00 28,79 Rp1.640.646,00 Rp1.640.646,00 Rp47.234.198,34 31,09 5,85
2 Pek. Finishing dan Perawatan Balok P m³ 28,79 1 14,40 7,20 7,20 28,79 Rp14.066,25 Rp14.066,25 Rp14.066,25 Rp42.198,75 Rp1.214.902,01 0,80 0,15
A TOTAL BIAYA LANGSUNG Rp146.410.666,15 96,37 18,15
BIAYA TIDAK LANGSUNG
1 Biaya Penyelesaian dan Persiapan hr 40 25 Rp58.285,71 Rp1.457.142,86 Rp1.457.142,86 0,96 0,18
2 Biaya Umum proyek hr 40 25 Rp81.600,00 Rp2.040.000,00 Rp2.040.000,00 1,34 0,25
3 Biaya umum Kantor hr 40 25 Rp47.794,29 Rp1.194.857,14 Rp1.194.857,14 0,79 0,15
4 Biaya Pemasaran hr 40 25 Rp32.640,00 Rp816.000,00 Rp816.000,00 0,54 0,10
B TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG Rp5.508.000,00 3,63 0,68
TOTAL A + B Rp151.918.666,15 100 18,83
TOTAL BOBOT RENCANA SISA = BOBOT RENCANA - BOBOT REALISASI = 100 - 81,17 =18,83
3.23 Perencanaan Kembali Jadwal Prestasi
Predecesor
Durasi (d) - hari Bobot (%) Jadwal Pelaksanaan Ket.
Volume
Satuan
Simbul
No Uraian Pekerjaan Rencana Reals Tersedia Rencana Reals Tersedia Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus
(hr) (hr) (hr) (%) (%) (%) 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 7 8 9 10 6 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
I PEK. PERANCAH KOLOM
99,62100,0
1 Pek. Merakit dan Pasang Kolom unit 96
A E,FS 1 1 0 0,09 0,09
2 Pek. Bongkar dan Angkut Kolom unit 96
B M,FS 1 1 0 0,005 0,00
92,40
II PEK. PERANCAH BALOK DAN PLAT
90,42
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengendalian proyek pembangunan Hotel The Bandha Legian-Kuta, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Durasi total proyek sebelum realisasi adalah 49 hari dengan biaya total RBP adalah
Rp. 224.184.516,82. Setelah dilakukan realisasi sampai dengan minggu ke-6, proyek
mengalami keterlambatan yang semestinya bobot rencana 97,28 % hanya terealisasi
81,17 %. Dari ketelambatan tersebut proyek mengalami varian biaya sebesar Rp
49.869.531,29.
2. Setelah dilakukan update jadwal dan biaya, proyek tersebut memiliki sisa biaya
sebesar Rp. 96.368.111,65 dan durasi total update adalah 82 hari.
3. Karena proyek mengalami keterlambatan, maka keputusan yang diambil adalah
memeprcepat proyek (crashing). Cara yang digunakan untuk mempercepat proyek
adalah dengan metode Umur rencana proyek (UREN).
4. Dalam metode UREN ditentukan umur rencana proyek yaitu 65 hari yaitu 17 hari
kurang dari umur perkiraan proyek yaitu 82 hari. Siklus metode UREN terus
berlangsung hingga antara umur perkiraan proyek dan umur rencana proyek
menghasilkan durasi yang sama yaitu 65 hari. siklus tersebut akan berdampak pada
pengurangan durasi pada pekerjaan G, H, L, dan P.
5. Dengan berkurangnya durasi pekerjaan G, H, L, dan P dari durasi normal ke durasi
percepatan, maka produktifitas pekerjaan tersebut akan meningkat. Untuk mencapai
produktifitas percepatan tersebut digunakan metode shift. Dengan menggunakan
metode shift didapat jumlah dua kali shift yang sekali shift berdurasi 4 jam.
6. Hasil total biaya percepatan yang didapat dengan metode shift adalah Rp
121.737.642,64. selanjutnya dibuatkan Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP) kembali
dengan jumlah total biaya Rp 151.918.666,15 dan jadwal pelaksanaan kembali.
7. Keputusan selanjutnya adalah menggunakan hasil RBP kembali dan penjadwalan
untuk dijadikan acuan pengendalian proyek selama realisasi kedepan.