Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek (KP)
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Tahun Akademik 2020/2021
Disusun Oleh :
Aldo Mardazan Lopes ( 17.16.1.0021 )
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek di PT.
Amanah Jaya Persada yang berjudul “PROSES PEMBUATAN PART ROLLER
PRESSURE PADA MESIN KEMASAN PLASTIK OTOMATIS
(CONTINIOUS BAND SEALER) MENGGUNAKAN MESIN CNC”. Pada
kesempatan ini dengan setulus hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih
kepada orang tua dan semua pihak yang telah membantu baik dari segi moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Dan juga
penulis mengucapkan terimakasih khusunya kepada :
1. Dr. H. Riza M. Yunus ,S,T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Majengka.
2. Asep Rahcmat S,T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Majalengka yang selalu senantiasa memberikan bimbingan dan
dorongan selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Majalengka.
3. Dony Susandi S,T., M.T. selaku dosen pembimbing kerja praktek sekaligus
wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Majalengka.
4. Adi Amirullah S.T , selaku pembimbing lapangan kerja praktek sekaligus
Direktur PT. Amanah Jaya Persada.
5. Seluruh Dosen di Fakultas Teknik Universitas Majalengka yang telah
membimbing, mengajar, dan mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK... .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.. ................................................................................... iii
DAFTAR ISI.. .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR... .................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan .............................................................................................. 2
1.3.2 Manfaat ............................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah......................................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................. 3
1.6 Time Schedule............................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 5
2.1 PROFIL PERUSAHAAN .......................................................................... 5
2.1.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................... 5
2.1.2 Alamat PT. Amanah Jaya Persada (PT. AJP) ................................... 5
2.1.3 Tujuan dan Kegiatan Instansi PT. Amanah Jaya Persada ................. 5
2.1.4 Alat dan Fasilitas PT. Amanah Jaya Persada (PT. AJP) ................... 5
2.1.5 Legalitas PT. Amanah Jaya Persada (PT. AJP) ................................ 6
2.1.6 Logo PT. Amanah Jaya Persada (PT. AJP)....................................... 6
2.2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6
2.2.1 Pengenalan Perankat Lunak .............................................................. 6
2.2.1.1 Software Solidwork........................................................................ 6
2.2.1.2 Simulator Perangkat Lunak CNC................................................... 7
2.2.2 Mesin Bubut CNC ........................................................................... 9
2.2.3 Prinsip Kerja Mesin CNC ................................................................. 10
2.2.4 Sistem Koordinat dan Sumbu Mesin Bubut CNC............................. 10
2.2.5 Komponen Mesin Bubut ................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Contoh mesin CNC yang mudah ditemukan dan sering digunakan adalah
mesin bubut CNC. Mesin bubut CNC adalah mesin yang dikendalikan oleh
sistem kontrol yang disebut dengan kontrol numerik terkomputerisasi (CNC).
Mesin bubut digunakan untuk memotong logam yang berbentuk silindris.
Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin bubut CNC adalah poros bertingkat
biasa maupun yang memiliki alur atau ulir, misalnya Part Roller Pressure.
Part Roller Pressure Merupakan suatu bagian komponen pada Mesin Kemas Otomatis
(Continous Band Sealer). Dari segi posisi sistem kerjanya, Part Roller Pressure yaitu
menutup segel kemasan plastik dengan metode pengepresan. Awalnya, plastik kemasan
yang sudah di isi sebuah produk akan di simpan diatas konveyor pada mesin pengemas
otomatis, kemudian konveyor akan menggeser kemasan melalui Heater untuk proses
memanaskan bagian segel pada kemasan, dan bagian segel akan masuk pada celah diantara
dua Roller Pressure yang berputar untuk proses pengepresan secara permanen.
Dalam uraian diatas maka akan dibuat Part Roller Pressure pada Mesin
Kemas Otomatis (Continious band sealer) dengan bentuk yang di modifikasi
dari bentuk sebelumnya menggunakan mesin Bubut CNC.
Oleh karena itu, seorang engineer harus dapat mengoprasikan mesin CNC,
selain dapat merancang komponen yang akan dibuat. Sehingga seorang
engineer pun akan mengetahui sifat bahan serta mesin. Selain itu pula dapat
mengetahui, bagaimana kriteria pengerjaan yang baik untuk suatu proses
pembuatan produk sehingga akan didapatkan hasil yang baik.
BAB IV PERANCANGAN
Gambar kontruksi, proses pembuatan Part Roller Pressure di PT.Amanah
Jaya Persada.
BAB V IMPLEMENTASI
Hasil penelitian dan Pembahasan proses pembuatan Part Roller Pressure di
PT.Amanah Jaya Persada.
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pembahasan selama kerja praktek.
LAMPIRAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kontrak Kerja
1
Praktek
Pembuatan
2 Proposal Kerja
Praktek
Melaksanaan
3
Kerja Praktek
Pengumpulan
4 dan Pengolahan
Data
Penyusunan dan
Bimbingan
5
Laporan Kerja
Praktek
BAB II
LANDASAN TEORI
Dasar dari model simulasi tiga dimensi adalah mesin bubut dengan
susunan unit klasik, dilengkapi dengan sistem CNC, menara delapan posisi,
chuck tiga rahang, tailstock, sistem pasokan pendingin, dan mesin lainnya.
Pemrosesan material dilakukan pada dua sumbu pada bidang horizontal.
Gambar 2.7 Menu Tools Catalog dan Turet Set CNC Simulator
koordinat pada mesin bubut CNC adalah sistem koordinat kartesian dengan dua
sumbu yaitu sumbu X, dan sumbu Z. Sumbu X menunjukkan besarnya diameter
benda kerja sedangkan sumbu Z menunjukkan panjang benda kerja yang sedang
dikerjakan.
2. Magazine Tool atau juga sering disebut dengan tool turret, berfungsi sebagai
tempat penyimpanan alat potong dan memfasilitasi proses pertukaran cutter
selama proses pemesinan berlangsung. Magasin tool biasanya memiliki
banyak slot untuk banyak sekali jenis tool, biasanya antara 8-24 slot, sangat
tergantung pada jenis mesin cnc yang di gunakan.
2. Pahat Muka
Hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar sudut
puncaknya yaitu 55°. Digunakan untuk membubut permukaan ujung benda kerja
hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh senter atau tidak. Pemakanannya
di mulai dari bagian tengah (titik senter) ke arah sisi pekerjaan. Jadi gerakannya
mundur. Putaran benda kerja harus benar. Jika putaran salah akan menyebabkan
benda kerja tidak terpotong dan memberi beban berlebih pada pahat sehingga
patah.
3. Pahat Ulir
digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan
kebutuhan. Biasanya digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir benda
kerja. Bentuknya hampir sama dengan pahat alur.
5. Pahat Bentuk
digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam. Tujuannya untuk
memudahkan benda kerja dalam perakitannya. Sebenarnya semua bagian yang
tajam sebaiknya di chamfer, walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya.
Chamfer yang tidak ada pada gambar kerja cukup yang kecil saja. Ambil kira-
kira 0,2 mm x 45°.
2.2.7 Prosedur menyalakan mesin bubut CNC
1. Switch ON : hidupkan kontak panel dibelakang mesin yang terhubung pada
panel.
2. Cek driver spindle : menyalanya display warna merah bertulisan : r 00
(berarti driver ready dengan rotasi 0 rpm).
3. Cek driver servo X,Z.
4. Tutup panel listrik mesin CNC.
Selanjutnya kita pindah ke operasional panel bagian depan mesin CNC
1. Hidupkan power pada kontrol : memutar kunci searah jarum jam hingga
LCD monitor menyala.
2. Tekan tombol reset : untuk melihat tampilan pada LCD monitor.
3. Tombol emergency stop : putar searah jarum jam hingga keluar lebih tinggi.
4. Tekan tombol reset pada keypad cotroller cnc hingga display alarm
emergency stop tidak muncul kembali.
5. Proses menyalakan sudah selesai.
Selanjutnya kita akan menzerokan mesin CNC
1. Tekan tombol mpg.
2. Geser sumbu z kearah negative.
3. Geser sumbu x kearah negative.
4. Tekan tombol machine zero sumbu z untuk automatic zero mesin.
5. Tekan tombol machine zero sumbu x untuk automatic zero mesin.
6. Tekan tombol reset dan mesin siap digunakan.
NO Kode Penjelasan
25 G63 Pengerjalaan Tapping (ulir dalam)
26 G64 Pengerjaan pemotongan
27 G74 Menghitung putaran Tapping
28 G76 Pengerjaan proses canned cycle
29 G80 Pembatalan pengerjaan siklus
30 G81 Pengoperasian eksernal atau putaran drilling
31 G82 Keliling counter boring
32 G83 Peck drilling cycle
33 G84 Pengerjaan keliling Tapping
34 G85 Pengerjaan keliling boring
35 G90 Perintah system koordinat absolute
36 G91 Perintah system koordinat incremental
37 G94 Penentuan satuan pemakanan dalam (inchi/menit)
38 G95 Penentuan satuan pemakanan dalam (inchi/putaran)
39 G96 Kecepatan potong permukaan konstan
40 G98 Kembali ke titik initial di sebuah siklus
41 G99 Kembali ke titik R di sebuah siklus
2.2.8.2 KODE M
Berikut kode M dan penjelasan pada software Fanuc SERIES Oi
Tabel 2.2 Kode M
NO Kode Penjelasan
Berhenti antar program, spindle berhenti : 3 sumbu
1 M00 x,y,z berhenti, distart kembali setelah kembali setelah
menekan “cycle start”
2 M01 Usulan program stop
3 M02 Akhir program, program berhenti, lampu alarm hidup
4 M03 Putaran spindle searah jarum jam
5 M04 Putaran spindle berlawanan arah jarum jam
6 M05 Spindle berhenti berputar tetapi kode lainnya masih
NO Kode Penjelasan
jalan
Pergantian tool otomatis dari spindle dengan tool di
7 M06
magazine
Coolant (pendingin) mengeluarkan angin otomatis
8 M07
untuk membersihkan bram
9 M08 Coolant ON
10 M09 Coolant OFF
11 M10 Rem ke-4 sumbu ON untuk menghentikan jalan
12 M11 Rem ke-4 sumbu OFF untuk menjalankan
13 M19 Spindle berhenti pada yang diorientasikan secara tepat
Koveyor bram diperintahkan bergerak berlawanan
14 M23
jarum jam
Konveyor bram diperintahkan bergerak searah jarum
15 M24
jam
Khusus system fanuc, spindle yg sedang menjepit tool
16 M29 tidak bisa diganti langsung tetapi harus gunakan
perintah S
17 M30 Akhir program, program berhenti
18 M48 Pembatalan (cancel) hidupnya OVERRIDE
19 M50 Coolant untuk pengeboran dalam perintah
20 M52 Kode bayangan sumbu X keluar
21 M53 Kode bayangan sumbu Y keluar
Kode bayangan sumbu X,Y dan keempat arah gerakan
22 M54
ditutup
23 M80 Diperintahkan tool buka klem
24 M81 Diperintahkan tool menjepit klem
Memerintahkan posisi ATC kedepan untuk menjepit
25 M90
tool
Memerintahkan posisi ATC kebelakang (kembali)
26 M91
untuk menjepit tool
NO Kode Penjelasan
27 M98 Untuk memanggil program pembantu (sub-program)
Untuk keluar dari program pembantu dan kembali ke
28 M99
program utama
Pada gambar diatas misalkan bahan memiliki diameter 50, pahat dari A
(posisi diameter 70 mm, jarak dari ujung benda 30 mm) menuju ke B (diameter
54 mm, jarak 2 mm dari ujung benda), maka programnya adalah : G0 X54 Z2
2.2.9.2 Format Program G01
G01 adalah gerakan pemakanan atau interpolasi lurus
Format penulisan :
N... G01 X(U)... Z(W)... F...
Dimana :
N : nomor blok
X(U) : titik yang dituju searah sumbu X
Z(W) : titik yang dituju searah sumbu Y
F : kecepatan pemakanan dalam mm/menit
Gerakan interpolasi lurus adalah gerak lurus dengan gerak makan tertentu
yang ditulis pada F. Satuan F adalah mm/menit, dengan jangkauan harga F
antara 5 sampai dengan 6000 mm/menit. Satuan F bisa dengan mm/menit
apabila sebelumnya ditulis G98 atau mm/putaran bila sebelumnya ditulis G99.
Contoh gambar dibawah, gerak menuju B adalah :
Dimana :
N : nomor blok.
U : kedalaman pemakanan pada gambar 2.20 ∆d.
R : jarak kembali alat potong setiap penyayatan dalam mm.
P : nomor baris program sebagai awal bentuk kontur yang
dikerjakan.
Q : nomor baris program sebagai akhir bentuk kontur yang
dikerjakan.
U : sisa yang diinginkan untuk proses finishing arah sumbu X
W : sisa yang diinginkan untuk proses finishing arah sumbu Z
F : kecepatan pemotongan.
2.2.11.2 G70
G71 adalah program finishing, dimana pada program G71 disisakan untuk
proses finishing.
Format penulisan :
N... G70 P... Q... F...
Dimana :
N : nomor blok
P : nomor baris program sebagai awal bentuk kontur yang
dikerjakan.
Q : nomor baris program sebagai akhir bentuk kontur yang
dikerjakan.
F : kecepatan pemotongan.
Dimana :
V = kecepatan potong
D = diameter benda kerja
f = gerak makan
L = panjang yang akan dimakan
i = berapa kali pemakanan
a = kedalaman potong
2.2.13 Alat dan Bahan
2.2.13.1 Spesifikasi Bahan
Tabel 2.4 Spesifikasi Bahan
No Material Panjang Diameter
1 S45C 100 mm 60 mm
2 S45C 100 mm 40 mm
Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan atau proses yang
tidak dilakukan oleh mesin (manual)
Simbol Arus/Flow
Untuk menyetakan jalannya suatu proses.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Mulai
Observasi
Rumusan Masalah
Studi Pustaka
Praktek Lapangan
Pengumpulan Data
Analisis Data
Selesai
Mulai
Desain Produk
Pemotongan Material
Pembuatan Program
Tidak
Proses Inspection
Ya
Proses Assy
Selasai
buat secara manual ke mesin CNC tersebut dan dilakukanlah proses pemesinan.
Langkah terakhir dalam proses ini yaitu assy atau penggabungan antara kedua
bahan dengan proses las menggunakan mesin las listrik.
Model DL 8TH
Serial NO TH8C3169
Rated Voltage 220 V
Rated Power Capacity 21 Kva
Reted Current 50 A
Machine Weight 3200
4. Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat penggantian Tool Otomatis
(Auto Tool Change) berlangsung.
5. Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat mesin beroperasi.
6. Jangan membersihkan chip, terutama yang berada di meja mesin pada saat
mesin beroperasi.
7. Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin
sedang beroperasi.
8. Jangan menggunakan sumber arus yang cepat berubah seperti arus yang
dipakai oleh mesin las di area yang berdekatan dengan mesin CNC.
9. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat mesin sedang
beroperasi, hentikan mesin segera dengan menekan tombol Emergency Stop.
10. Hentikan putaran mesin dan pergerakan meja maupun spindle sebelum
memasuki mesin untuk penggantian part mesin, pembersihaan, atapun
penyesuaian.
11. Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin.
12. Hindarkan sirkuit atau tabel yang terbuka tanpa pengaman.
13. Bersihkan dinding taper (miring) pada bagian dalam spindle arbor. Hal ini
harus benar-benar diperhatikan agar keakurasian pemotongan cutter dapat
terjamin.
14. Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda keja di cekam pada fixture
ataupun pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.
15. Pengoprasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switch dengan
memakai sarung tangan.
16. Jangan menyentuh chips dengan tangan telanjang,gunakan sarung tangan.
17. Jaga kebersihan lantar di sekitaran mesin.
18. Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari barang-barang yang
menghalangi.
19. Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja.
20. Pastikan hanya operator yang ditunjuk yang boleh mengoperasikan mesin.
21. Jangan mengoperasikan mesin, kecuali yakin tidak akan membahayakan diri
dan rekan kerja.
22. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di dalam mesin yang
beroperasi.
23. Kembalikan tool dan alat ke tempat semula setelah dipakai.
24. Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.
25. Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin
sedang beroperasi.
26. Jangan memberihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin sedang
beroperasi.
27. Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain lap.
28. Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.
29. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin,gelang,
kalung maupun sejenisnya.
30. Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja.
31. Biasakan berdoa sebelum bekerja.
BAB IV
PERANCANGAN
Tombol yang tertulis satu huruf atau satu angka berfungsi sesuai dengan
huruf atau angka yang tertera, misalnya: G,M,X,Z,S,T,F, 0-9, (.), dan (-).
Tombol yang tertulis dua huruf, misalnya U/, WE, IP,KN, DL, berfungsi
untuk menulis kedua huruf tersebut. Apabila tombol ditekan satu kali yang
muncul huruf yang pertama, apabila ditekan dua kali maka huruf yang kedua
yang muncul.
Program CNC diakhiri dengan M2 atau M30, dan program yang telah
ditulis akan tersimpan di memori mesin.
9. Tekan offset
10. Lalu pilih offset geometry
11. Masukan Z0 kedalam kolom Z sesuai urutan pahat
T01 M08 ;
G97 S800 M03 ;
G00 X70 Z-62.9 ;
G01 X20 F0.1 ;
G00 X70 ;
M30 ;
Gambar 4.14 Proses CutOff
T01 M08 ;
G97 S800 M03 ;
G00 X30 Z-62.9;
G01 X9 F0.1 ;
G00 X45 ;
M30 ;
Gambar 4.19 Proses CutOff
BAB V
IMPLEMENTASI
d = 30 mm
f = 0,2 mm/rev
n = 800 rpm
i = 1 kali pemakanan
L = 70 mm
= 75,36 mm/menit
Kecepatan makan (Vf) = f . n
= 0,2 . 800
= 160 mm/menit
= 2,6 mm/s
= 26,9 detik
d = 45 mm
f = 0,2 mm/rev
n = 1000 rpm
a = 0,5 mm
L = 50
= 141,3 mm/menit
Kecepatan makan (Vf) = f . n
= 0,2 . 1000
= 200 mm/menit
= 3,3 mm/s
Dimana (i) =
= 15 kali Pemakanan
T =
= 227 detik
d = 58 mm
f = 0,5 mm/rev
n = 1000 rpm
a = 0,5 mm
L = 62,9 mm
= 182,12 mm/menit
Kecepatan makan (Vf) = f . n
= 0,5 . 1000
= 500 mm/menit
= 8,3 mm/s
Dimana (i) =
= 7 kali Pemakanan
T =
= 53 detik
= 50,24 mm/menit
Kecepatan makan (Vf)= f . n
= 0,1 . 800
= 80 mm/menit
= 1,3 mm/s
= 29 detik
5.2.5 Proses Inspection
Proses inspeksi dilakukan dengan mencocokkan sample ukuran yang
sesuai dengan gambar kerja dan toleransi 0,2 mm, jika sesuai maka produk
lolos uji inpeksi, jika tidak sesuai maka kembali lagi ke proses CNC karena
ada kesalahan tool dan mesin saat setting.
d = 10 mm
f = 0,2 mm/rev
n = 600 rpm
i = 1 kali pemakanan
L = 70 mm
= 18,84 mm/menit
Kecepatan makan (Vf)= f . n
= 0,2 . 600
= 120 mm/menit
= 2 mm/s
= 35 detik
d = 10 mm
f = 0,2 mm/rev
n = 600 rpm
i = 1 kali pemakanan
L = 50 mm
= 37,68 mm/menit
Kecepatan makan (Vf)= f . n
= 0,2 . 600
= 120 mm/menit
= 2 mm/s
= 25 detik
d = 30 mm
f = 0,2 mm/rev
n = 1000 rpm
a = 0,5 mm
L = 62,9 mm
= 94,2 mm/menit
Kecepatan makan (Vf) = f . n
= 0,2 . 1000
= 200 mm/menit
= 3,3 mm/s
Dimana (i) =
= 10 kali Pemakanan
T =
= 190 detik
= 22,60 mm/menit
Kecepatan makan (Vf)= f . n
= 0,1 . 800
= 80 mm/menit
= 1,3 mm/s
= 16 detik
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN