Anda di halaman 1dari 29

BAB 2

OLEH DR. I R. SUSI LAWATI , MSCHE


IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
Bab 2 BANGUNAN UTAMA
Semua bangunan yang
direncanakan di dan sepanjang
sungai atau aliran air,
yang dipakai untuk membelokkan
air ke jaringan saluran,
untuk berbagai keperluan
misalnya irigasi
Bangunan Utama berupa:
Bendung Tetap
Bendung Gerak

7
7
7
Pompa
Pengambilan Bebas
Pengambilan Bebas dengan ambal alam
7
Bangunan
pengendali
Bangunan
pengendali
Bangunan utama
dilengkapi:
Bangunan pengelak
Bangunan pengambilan
Bangunan pembilas/penguras
Kantong lumpur
Bangunan pengaturan sungai
Bangunan pelengkap
Bangunan Pengelak
Untuk memungkinkan dibelokkannya air sungai
ke jaringan, dengan jalan:
menaikkan muka air sungai
Bendung pelimpah
Bendung gerak (barrage)
mengambil air dari dasar sungai (bottom rack weir)
atau tanpa menaikkan muka air sungai
Bendung Saringan Bawah
Pompa
B
e
n
d
u
n
g

P
e
l
i
m
p
a
h
B
e
n
d
u
n
g

G
e
r
a
k
B
e
n
d
u
n
g

S
a
r
i
n
g
a
n

B
a
w
a
h
Tipe-tipe stasiun pompa tinggi energi rendah
Bangunan Pengambilan
Berupa pintu air air dibelokkan dari sungai
melalui bangunan ini
Pertimbangan utama dalam merencanakan
bangunan ini adalah debit rencana dan
pengelakkan terhadap sedimen
P
e
n
g
a
m
b
i
l
a
n

d
a
n

P
e
m
b
i
l
a
s
Bangunan Pembilas/Penguras
Dibuat tepat pada tubuh bendung di hilir
bangunan pengambilan
Berfungsi untuk mencegah masuknya bahan
sedimen kasar ke jaringan
Jika pada kedua sisi dari sungai dibuat
bangunan pengambilan, maka bangunan
pembilas juga dibuat pada kedua sisinya
2 Tipe Bangunan Penguras
Penguras bawah dikenal dengan undersluice
plat beton mendatar di depan dan setinggi ambang
pengambilan
diantara pintu pengambilan, pintu penguras dan pilar.
Pintu penguras dibangun sebagai terusan dari
tubuh bendung di dekat dan di sebelah hilir
ambang pengambilan
Tingginya pintu penguras sama dengan tinggi bendung
sehingga dapat dilimpasi air banjir di atasnya
P
e
m
b
i
l
a
s

b
a
w
a
h
Kantong Lumpur
Berfungsi untuk mengendapkan sedimen yang lebih
besar dari pada pasir halus: 0.06 0.07 mm
Bangunan ditempatkan di hilir pengambilan sebelum
air dibagi ke saluran induk
Bangunan ini dibersihkan secara berkala dengan
menggunakan aliran air deras dimana endapan
dibawa masuk kembali ke sungai
Kantong Lumpur
Bangunan Pengaturan Sungai
Bangunan khusus di sekitar bangunan utama
untuk menjaga agar bangunan tetap berfungsi
dengan baik
Bangunan ini dapat berupa:
Bangunan krib, matras batu, pasangan batu kosong dan/atau
dinding pengarah untuk melindungi dari kerusakan akibat
gerusan dan sedimentasi
Tanggul banjir untuk melindungi lahan berdekatan terhadap
banjir
Saringan, untuk melindungi agar pengambilan/pembilas
bawah tidak tersumbat
Tanggul penutup untuk menutup bagian sungai lama
Pengarah aliran
Bangunan Pelengkap
Pengukuran debit sungai dan saluran
Pengoperasian pintu air
Alat komunikasi
Jembatan untuk pemeriksaan
Instalasi tenaga mikro hidro
Data-data yang Diperlukan
untuk Perencanaan Bangunan Utama
Data topografi:
peta seluruh daerah aliran sungai
peta situasi letak bangunan utama
gambarpotongan memanjang dan melintang sungai bagian hulu dan hilir
bangunan utama
Data hidrologi:
data aliran sungai meliputi data banjir yang andal
data ini mencakup beberapa periode ulang; daerah hujan; type hujan;
tanah dan vegetasi di daerah aliran sungai.
Data morfologi:
kandungan sedimen;
kandungan sedimen kasar (bed load) maupun layang (suspended load)
distribusi ukuran butir,
perubahan-perubahan yang terjadi pada dasar sungai
unsur-unsur kimia sedimen.
Data geologi:
kondisi umum permukaan tanah,
geologi lapangan,
kedalaman lapisan keras,
sesar/patahan,
kelulusan (permeabilitas) tanah dan
bahaya gempa.
Data mekanika tanah:
bahan pondasi, bahan konstruksi, sumber-sumber
timbunan, agregat untuk beton serta parameter tanah
yang harus digunakan.
Standart untuk perencanaan serta aturan-aturan yang
dipakai
Data lingkungan dan ekologi
Data Topografi
Peta topografi (peta dasar) skala 1 : 50.000 mulai dari sumber sampai muara
Garis-garis ketinggian diberikan tiap 25 m
Berdasarkan peta ini dapat disiapkan profil memanjang sungai dan luas daerah
aliran sungai
Peta situasi sungai dimana bangunan utama akan dibuat
Peta ini sebaiknya berskala 1 : 2.000
Peta meliputi 1 km ke hulu maupun 1 km ke hilir dan lebar 250 m dari tepi sungai
Bantaran sungai juga harus digambar
Peta ini berskala garis ketinggian interval tiap 1.0 m kecuali dasar sungai garis
ketinggian tiap 0.5 m
Peta juga mencakup lokasi alternatif
Gambar potongan memanjang sungai dan potongan melintang setiap 50 m
Skala potongan melintang 1 : 200
Pada peta situasi penampang panjang skala vertikal 1 : 200
Potongan melintang memuat seluruh profil sungai sampai 50 m ke kanan dan ke
kiri
Pengukuran detail situasi bendung skala 1 : 500 atau 1 : 200
Peta situasi harus memperlihatkan bagian-bagian lokasi bangunan utama secara
lengkap termasuk kantong lumpur, tanggul penutup
Peta dilengkapi garis ketinggian interval 0.25 m
Data Hidrologi
Untuk perencanaan bangunan utama diperlukan:
data untuk menghitung berbagai harga debit banjir rencana
data untuk menilai debit rendah andalan
data untuk membuat neraca debit air
Debit banjir rencana
Untuk bangunan pengelak periode ulang 100 tahun
Tinggi tanggul banjir dan konstruksi terhadap keamanan
bendung periode ulang 1000 tahun.
Elevasi tanggul hilir sungai dari bangunan utama didasarkan
tinggi banjir periode ulang 5 sampai 25 tahun
Pada saat pelaksanaan biasanya saluran pengelak direncanakan
dengan banjir periode ulang 25 tahun
Rangkaian data banjir dari berbagai periode ulang harus andal.
Maka harus mempunyai catatan banjir yang mencakup waktu
lama ( 20 tahun)
Bila data tidak ada dapat didekati dengan data curah hujan
Pengukuran banjir lewat stasiun AWLR (Automatic Water Level
Recorder) serta pengukuran langsung dengan current meter.
Debit banjir dengan periode ulang 1, 5, 25, 50 , 100 dan 1000
tahun perlu diperhitungkan
Debit rendah andalan
Perhitungan debit rendah andalan dengan periode
ulang biasanya 5 tahun untuk memperhatikan luas
daerah potensial yang dapat dialiri dari sungai yang
bersangkutan
Pengukuran debit tiap hari selama periode tertentu
Jika tidak tersedia data itu, maka harus dihitung
berdasarkan limpasan air hujan dari daerah aliran
sungai
Neraca air
Neraca air (water balance) dibuat untuk
memperhitungkan alokasi air akibat dibuatnya
bangunan utama
Data Morfologi
Konstruksi bangunan pengelak akan mempunyai 2
konsekwensi terhadap morphologi sungai yaitu:
Konstruksi akan mengubah kebebasan sungai bergerak ke arah
horisontal.
Konsentrasi sedimen akan berubah. Air dan sedimen akan
dibelokkan dan digelontor kembali ke sungai lewat saluran pembilas
Data fisik yang diperlukan:
Kandungan dan ukuran sedimen
Tipe dan ukuran sedimen dasar
Distribusi ukuran sedimen
Banyaknya sedimen waktu tertentu, terutama pada saat-saat banjir
Data Geologi
Geologi permukaan harus dibuat peta geologi:
Peta daerah skala 1 : 100.000 atau 1 : 50.000
Peta semi detail skala 1 : 25.000 atau 1 : 5.000
Peta detail skala 1 : 2000 atau 1 : 100
Peta tersebut harus menunjukkan geologi daerah pengambilan
bahan bangunan, tipe batuan, sesar, daerah geser, pecahan dan
kemiringan lapis.
Berdasarkan pengamatan sumuran atau uji paritan dapat dilihat
perubahan formasi maupun tebal dan derajat pelapukan
Dalam banyak hal masih diperlukan pemboran untuk mengetahui
secara tepat lapisan dan tipe batuan terutama untuk
merencanakan pondasi bendung, stabilitas, baik terhadap
rembesan dan gaya angkat (uplift)
Juga perlu diketahui aliran sedimen yang lewat: pasir, batu,
kerikil, coloidal untuk menentukan lapis lindungnya

Anda mungkin juga menyukai