Anda di halaman 1dari 28

Laporan Manual O&P

Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

BABIII
MANUAL O&P

STANDAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN (SOP)


A. Operasi dan Pemeliharaan
1. Unit Bangunan Penyadap Air Baku (Intake)
Konstruksi dan kapasitas yang diperlukan bangunan penyadap
sumber air baku serta sistem pengaliran transmisi akan disesuaikan
dengan pemanfaatan air baku.
Untuk penyadapan sumber air baku, konstruksi bangunan penyadap
akan digunakan konstruksi pasangan beton bertulang dan pasangan batu
kali.
Agar bangunan Intake terpelihara dengan baik perlu pengecekan
secara rutin. Saluran intake berfungsi sebagai saluran yang akan
mengambil air baku dari sumber air. Dalam merencanakan jenis intake ini
maka harus diperhatikan karakteristik air seperti tinggi air minimum dan
maksimum, materi tersuspensi dan terapung. Kecepatan merupakan
parameter penting agar tidak terjadi pengendapan.
Untuk perawatan bangunan Penyadap air Baku (intake) diperlukan
manual Operasi dan Pemeliharaan intake itu sendiri. Adapun tata cara utuk
perawatan dan pemeliharaan yaitu:
- Selalu mengecek ketinggian muka air di saluran intake tersebut.
- Selalu mengecek kondisi saluran intake agar selalu bersih dari sampah
ataupun ranting pohon.
- Selalu mengontrol kondisi trashrack (penyaring sampah) agar selalu
berfungi menahan kotoran atau sampah yang akan masuk ke dalam
saluran intake.
Pengoperasian Intake mulai dilakukan pada alat ukur yang dipasang,
Untuk memonitor dan menjamin bahwa debit air yang disadap sesuai
dengan yang sudah diijinkan dan direncanakan, atau bilamana ada
penyimpangan kapasitas debit, maka diambil langkah-langkah untuk
perbaikan dan penyesuaian.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Konstruksi intake dengan Peninggi Muka Air harus selalu


diperhatikan dengan cara seperti dibawah ini:
 Selalu dijaga kebersihan daerah air baku dari sampahsampah,
tanaman air, gulma air, enceng gondok, bangkai binatang, batang
pohon.
 Secara estetika sampah-sampah tersebut tidak sedap dipandang
mata dan dapat mempengaruhi kapasitas pengambilan air baku.
 Batang pohon tumbang juga berbahaya, kalau sampai hanyut oleh
banjir dapat menghantam jembatan, ponton, dudukan pipa.
 Bronjong yang berada di depan dan samping bangunan intake harus
tetap terjaga keutuhannya untuk pertahanan terhadap longsoran-
longsoran tanah.

Untuk bangunan pelengkap dan Peralatan Mekanikal yaitu sebagai


berikut:
 Pintu sampah/jeruji:
- Bagian-bagian persendian yang selalu bergerak harus selalu
diberi pelumas/grease.
- Bagian-bagian yang kena air harus sering dicat kembali dengan
cat anti karat, supaya tidak karatan.
- Sampah-sampah plastik, daun-daun dibersihkan agar air baku
yang masuk ruang pompa tidak terhalang.

2. Jalur Pipa Transmisi


Jalur pipa transmisi adalah jalur pipa yang mengalirkan air baku dari
unit Intake menuju instalasi pengolahaan air bersih (IPA/WTP). Sistem
pengaliran air dari sumber ke instalasi pengolahaan air bersih (WTP)
dengan sistem perpompaan dan memakai pipa HDPE dia.600 mm.
Sistem ini dipilih karena keadaaan tofografi (beda tinggi muka tanah)
setempat, dalam hal ini jika daerah pelayanan terletak lebih tinggi dari
sumber air. Untuk daerah pelayanan yang mempunyai beda tinggi yang
besar ini sistem gravitasi tidak dapat diterapkan.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Untuk perhitungan dimensi pipa transmisi digunakan debit hari


maksimum (Qmax-day) dengan formulasi Hazen-William. Sistem pengaliran
dengan menggunakan cara pemompaan. Untuk jaringan pipa transmisi akan
digunakan jenis pipa HDPE.
Perhitungan dimensi ini sudah dipersiapkan seoptimal mungkin
untuk mengantisipasi kebutuhan air pada debit hari maksimum (Q max-day).
Diperkirakan mampu melayani kebutuhan sampai akhir perencanaan.
Rumus Hazen-William:
Menggunakan formula Hazen – William
1,85
Q
Hf = 0 ,2785 . CHW .( D)2 ,63 x L
Dimana :
Hf = Kehilangan tekanan (m)
Q = Debit air (m3/dt)
CHW = Koefisien kekasaran pipa
D = Diameter pipa (m)
L = Panjang pipa (m)
Agar jalur pipa transmisi terpelihara dengan baik perlu pengecekan
secara rutin.
B. Pemasangan dan Penyetelan Pipa dan Accesories Pipa
1. Pemasangan dan Penyetelan Pipa
Didalam memasang dan menyetel pipa, perlu diperhatikan
kedudukan pipa tersebut, ukuran-ukuran yang diminta dalam gambar,
gerakan-gerakan akibat pengembangan dan atau pengerutan akibat
temperatur, dan tegangan-tegangan yang mungkin terjadi akibat
penyambungan atau pemuaian akibat panas pada pipa dan beban-beban
yang ditanggung pipa tersebut.
Peralatan yang dipakai adalah sebagai berikut :
 Alat pengangkat (mobile crane, tripot, tackle, block dan lain-lain)
 Mesin las lengkap (untuk penyambungan pipa GI)
 Alat rata air (waterpass)
 Siku-siku baja

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

 Alat-alat pembantu untuk penyetelan


 Mesin las potong (autogene)
 Alat pemotong pipa
 Alat penyambung pipa (but joint)
 Alat-alat pertukangan pipa lainnya (kunci trimo, martil dan lain-lain)
 Alat penyangga pipa yang dapat diturunkan atau dinaikkan
 Roda pemutar pipa
Adapun langkah-langkah penyetelan pipa dan accesoriesnya adalah
sebagai berikut :
a. Langkah Persiapan
 Semua peralatan disiapkan
 Bahan-bahan yang akan dipasang, disiapkan dan diperiksa
keadaannya, misalnya apakah bahan utuh, berkarat, bahan sama
atau berbeda dengan bagian yang akan disambung
 Menyiapkan/mempelajari bahan
 Menyiapkan tukang pipa
b. Membaca gambar
 Dari gambar utama dijabarkan bagian-bagian kecil dalam bentuk
isometris agar muah dimengerti oleh para tukang.
 Membubuhkan ukuran-ukuran secara rinci pada gambar isometris
tersebut sehingga jelas dapat ditentukan ukuran setiap bagian dari
pasangan pipa tersebut
 Jika terdapat keganjilan/kelainan dan atau kekeliruan pada
gambar tersebut wajib ditanyakan kepada pihak pemilik atau
perencana gambar tersebut.
c. Menyusun rencana kerja dan urutan langkah-langkah
pelaksanaan yang paling efisien.
Diprioritaskan bagian-bagian yang mudah dikerjakan terlebih
dahulu, kemudian baru bagian yang sulit. Bagian yang akan
langsung dihubungkan dengan bagian lain dilapangan sebaiknya
dilaksanakan dilapangan, dimana penyetelan dapat dilaksanakan
sebaik-baiknya tanpa harus ada paksaan ataupun pemanasan-

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

pemanasan guna penyetelannya. Bagaimana juga, jika dilaksanakan


secara salah maka pemanasan dapat mengurangi kekuatan bahan.
d. Penyetelan
Bagian-bagian pipa dipotong dengan alat potong pipa atau las
potong, sesuai gambar. Penyetelan merupakan pekerjaan yang
sangat penting. Setiap langkah harus dilaksanakan secara teliti
sekali. Pemotongan bagian-bagian pipa harus tepat sekali dengan
ukuran yang tercantum pada gambar

2. Perlengkapan Jalur Pipa Transmisi


Katup Udara (air valve)
fungsi                              : 
untuk mengeluarkan udara    yang terakumulasi pada pipa distribusi.
pemasangannya                        :
- Dipasang pada pipa distribusi di daerah yang  relatif tinggi dari
sekitarnya.
- Jembatan pipa, dengan peletakan ¼ L (lebar bentang jembatan) dari
arah aliran.
- Pada jalur lurus setiap jarak tertentu (750 – 1000 m)

- Pemeliharaan Katup Udara    (air valve)


- Periksa apakah bola ada kebocoran atau rembesan pada
sambungan katup dengan pipa atau pada pentil (lubang udara).
- Cek secara visual apakah kondisi luar masih baik atau berkarat.
- Cek apakah katup masih berfungsi dengan baik.
- Berilah pelumas pada tangkai katub dan mur yang terdapat pada Air
Valve tersebut. Pemberian pelumas ini dimaksud agar pelumas
tersebut dapat mencapai gland packing (penekan Paking) sehingga
paking menjadi lembut dan tidak rusak.

Katup Sekat (gate valve)


Fungsi      : 
Menutup atau membuka aliran dan mengatur aliran air.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Pemasangannya :
- Dipasang pada interval 1 sampai dengan 3 km pada pipa tranmisi,
percabangan, siphon, drain, penyebrangan pipa, dan sebagainya.
- Lokasi ujung pipa tempat aliran masuk/kleluar air.
- Dipasang pada persimpangan/percabangan pipa.

- Pemeliharaan Katup Sekat (gate valve) 


- Pemeriksa secara visual apakah ada kebocoran,  tetesan,
rembesan air pada sambungan antara pipa dengan katup pada
drat.
- Periksa apakah kondisi luar katup masih bagus atau berkarat.
- Periksa apakah drat katup perlu pelumasan.
- Periksa apakah katup masih berfungsi dengan baik.
- Minimal valve harus dioprasikan  enam (6) bulan sekali

- Katup Penguras (wash out)


- Berfungsi untuk mengeluarkan lumpur atau endapan yang
terperangkap dalam pipa.
- Dipasang pada :
- Tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur distribusi di
mana kotoran terakumulasi dan memungkinkan penguraian
secara gravitasi.
- Ujung pipa yang mendatar atau menurun.
- Titik awal jembatan pipa.

- Pemeliharaan Katup Penguras (wash Out)


- Periksa secara visual apakah ada kebocoran, tetesan, rembesan,
air pada sambungan antara pipa dengan katup pada drat.
- Periksa apakah kondisi luar katup masih bagus atau berkarat.
- Periksa apakah drat katup perlu pelumas.
- Periksa apakah katup masih berfungsi dengan baik.

- Cara Pengurasan sebagai berikut :


- Buka pelan-pelan valve wash out.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

- Biarkan air mengalir beberapa saat.


- Catat waktu serta kondisi air yang keluar (berwarna keruh,ada
pasir dsb).
- Ambil contoh air untuk diperiksa di laboratorium tentang
kualitasnya.
- Setelah air yang keluar dari wash out berwarna jernih, tutup
kembali valve wash out dengan pelan-pelan agar tidak terjadi
water hammer.
- Catat jumlah air yang terbuang (ini merupakan kebocoran yang
dapat dipertanggung jawabkan).
- Buat laporan tentang pengurasan ini  :
- Saat dilakukan pengurasan.
- Kondisi air pengurasan.
- Hasil pemeriksaan kualitas air dari laboratorium.

 Check Valve
- - Dipasang pada instalasi pompa, instalasi WTP/ IPA, reservoir.
- - Check valve dipasang didepan pemasangan gate valve pada instalasi
pompa, instalasi WTP/ IPA, reservoir.
Check valve berfungsi untuk menghentikan aliran air yang balik
pada pipa (water hammer). Pengoperasian check valve secara
otomatis, ketika terjadi aliran balik (Back Water) pada pipa.
Agar Check valve terpelihara dengan baik perlu pengecekan
secara rutin
a. Perlintasan Pipa
Perlintasan pipa yang umum digunakan pada pipa transmisi berupa
Jembatan Pipa atau Syphon. Pada pekerjaan ini perlintasan pipa
menggunakan jembatan pipa yang terbuat dari rangka baja dan single
beam.

Jembatan pipa
Pada waktu merencanakan jembatan pipa, perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut :
III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

 Pipa yang digunakan untuk jembatan pipa disarankan menggunakan


pipa baja atau pipa Ductile Cast Iron.
 Sudut antara pipa masuk/keluar dengan pipa tidak lebih rendah 45 o dan
diberikan blok beton penahan (Thrus Block).
Sedangkan penggunaan Syphon apabila pipa melewati bagian bawah
dari sungai/saluran. Dalam merencanakan syphon, maka sudut antara
pipa masuk/keluar dengan pipa tidak lebih dari 45 o dan diberikan blok
beton penahan (Thrus Block).

3. Instalasi Pengolahan Air


Dari intake air baku dialirkan lewat pipa transmisi (dengan sistim
pompa) menuju ke instalasi pengolahan air (WTP/IPA). Proses pengolahan
air baku dilakukan dengan paket baja WTP yang terdiri dari
koagulasi/flokulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi dan desinfeksi.
Agar WTP/IPA terpelihara dan hasil kualitas air yang dihasilkannya
memenuhi standar, perlu dilakukan pemeliharaan dan pengecekan secara
rutin. Untuk pengoperasian WTP diperlukan tenaga operator dengan
keahlian tertentu.

4. Reservoir
Air yang telah diolah, dialirkan menuju reservoir (ground reservoir)
yang berfungsi mengatasi fluktuasi pemakaian air.
Reservoir distribusi ini sebagai bak penampung air bersih pada saat
pemakaian air lebih kecil dari pemakaian air rata-rata dimana air yang
ditampung ini akan digunakan pada saat pemakaian air lebih besar dari
kebutuhan pemakaian air rata-rata.
Reservoir distribusi digunakan untuk menampung kelebihan air pada
saat kebutuhan minimum, sehingga dapat memberikan supply air pada
kebutuhan jam puncak.
Perhitungan volume reservoir didasarkan atas 15 – 20 % kebutuhan
air maksimum atau kira-kira 4 jam kebutuhan air untuk hari rata-rata.
Untuk konstruksi reservoir terbuat dari beton bertulang terdiri dari 2
(dua) kompartemen bila satu kompartemen dibersihkan, maka ada unit
III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

lainnya yang dapat difungsikan sehingga operasi reservoir tidak terganggu).


Untuk kelancaran operasinya, antara kompartemen satu dengan lainnya
dihubungkan dengan pipa.

STANDAR OPERASIONAL JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN


DISTRIBUSI
Perencanaan pipa transmisi dan jaringan pipa distribusi tergantung
dari jenis pelayanannya, kadang kala untuk daerah pelayanan dengan
tinggkat penduduk sangat rendah, maka akan menyebabkan nilai
investasi jaringan perpipaan yang sangat mahal untuk tingkat pelayanan
yang tidak terlalu tinggi.
Jaringan pipa transmisi dan distribusi merupakan elemen proyek
yang membutuhkan nilai investasi yang termahal (60% - 70%) dari seluruh
nilai investasi proyek system air bersih. Biasanya tingkat persentase
pelayanan dan system air bersih akan meningkat bila kepadatan
penduduk di suatu wilayah meningkat sejalan dengan meningkatnya
kemajuan dan kemampuan penduduknya untuk bilangan system air
bersih.
Untuk itu perencanaan system jaringan tranmisi dan distribusi yang
baik sangat diperlukan dengan investasi yang besar dapat memberikan
hasil yang maksimal.

Sistim Transmisi
 Perencanaan detail sistim transmisi
Tujuan dari perencanaan detail ini adalah untuk mendapatkan
sistim transmisi yang layak dari segi teknis dan nilai investasi semurah
mungkin. Sistim pengaliran dapat dengan gravitasi maupun pemompaan.
 Informasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan design ini adalah :
- Beda tinggi statis antara titik inlet dan outlet di jalur pipa.
- Peta geografi dari kedua titik inlet dan outlet.
- Data topografi dan geologi dijalur pipa antara kedua titik inlet dan
outlet.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Langkah pertama perencanaan adalah menentukan jalur pipa


dengan potongan memanjang dan melintang dengan
mempertimbangkan faktor ekonomis. Kemudian pencapaian lokasi jalur
pipa selama kontruksi maupun untuk perawatan perlu diperhatikan.
Setelah total panjang jalur pipa diketahui dari hasil pengukuran,
maka masih perlu ditambahkan 1% s.d. 3% ekstra memperkirakan
kehilangan tekanan di valve, bend, dan pipa tergantung dari besarnya
diameter dan jenis material pipa.

Kecepatan Aliran
1. Kecepatan : 1,2 m/det
2. Kecepatan minimum : 0,6 m/det
Tekanan Kerja
Tekanan kerja minimum tergantung dari kebutuhan pemanfaatan
aliran air dari outlet  air di instalasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Tekanan kerja maksimum yang diijinkan sesuai dengan jenis pipa yang
digunakan.
Factor Hari Maksimum
Perencanaan jalur tranmisi menggunakan besar aliran hari
maksimum dengan faktor 1,15 – 1,2. faktor hari maksimum ini
dimaksudkan mengantisipasi fluktuasi kebutuhan dalam Kehilangan air.
Untuk menentukan besar aliran juga perlu memperhatikan faktor
kehilangan air yang digunakan sebesar 15% s.d. 20%.
Sistim Distribusi
Sistim distribusi adalah bagian yang paling terpenting pada sistim
penyediaan air bersih untuk menjangkau masyarakat para pelanggan
didaerah pelayanan. Suatu sistim distribusi harus direncanakan dengan
mempertimbangkan tempatnya lokasi pelanggan, baik disaat ini maupun
dimasa yang akan datang. Setiap jenis pelanggan masing-masing
mempunyai jumlah pemakaian air perhari yang berbeda-beda jenis
pelanggan  ini adalah pemakaian untuk domestik non domestik.
Pemakaian domestik biasanya dilayani melalui hidran umum,
sambungan rumah untuk kebutuhan rumah tangga. Sedangkan

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

pemakaian untuk non domestik dimaksudkan untuk kebutuhan komersial


seperti untuk perkantoran, niaga beasar, industri, pelabuhan, taman
rekreasi dan sebagainya, termasuk didalamnya untuk keperluan social
seperti tempat ibadah, sekolah dan lain sebagainya.
Sistim distribusi adalah suatu sistim dimana terdiri dari jaringan
perpipaan yang bertekanan untuik melayani sambungan pelanggan.
Untuk merencanakan maka ada dua hal pokok yang harus diketahui
ialah besarnya tekanan air dan jumlah aliran yang dibutuhkan, yang
selanjutnya kebutuhan pipa dapat dihitung dengan menggunakan
prinsip-prinsip hidrolika.
Pada dasarnya ada dua macam sistim perpipaan distribusi :
- Branched System (system cabang)
- Looped System (system tertutup)

Jaringan pipa distribusi dengan sistim “branch” (cabang) biasanya


digunakan untuk kota-kota kecil dan pedesaan.
Keuntungan dari system ini adalah membutuhkan investasi yang
lebih murah dibanding dengan sistim loop. Namun bila timbul masal;ah
disuatu tempat tertentu, maka seluruh aliran air yang melalui pipa
cabang yang berasal dari tempat itu akan terhenti apabila perbaikan
akan dilakuakan dengan cara mematikan alirannya. ini disebabkan
karena sistim aliran adalah satu arah.
Lain halnya dengan menggunakan sistim loop, biasanya
membutuhkan jumlah pipa yang lebih banyak sehingga nilai investasinya
lebih besar. Keuntungan dari sistim loop ini adalah sistim aliran dengan
tidak satu arah, sehingga jika suatu tempat pada jalur pipa dilakukan
penutupan aliran, maka air akan tetap mengalir dari arah yang lain.
Perhitungan hidrolis pipa untuk sistim cabang lebih sederhana sehingga
dapat dilakukan dengan cara manual, sedangkan untuk sistim loop,
karena pada dasarnya adalah memperhitungkan kesetimbangan aliran
diseluruh jaringan distribusi, maka perhitungan manual akan
membutuhkan waktu yang lama dan rumit. Perhitungan kesetimbangan
aliran ini bisa dilakukan dengan cara Iterasi Hardi Cross. Program

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

komputer yang sudah disiapkan akan mempermudah dan mempercepat


perhitungan ini.
Sistim loop terdiri dari jaringan pipa induk, jaringan pipa sekunder
dan tersier. Jaringan pipa induk hanya dapat ditapping pada lokasi-lokasi
tertentu sesuai dengan yang telah dipertimbangkan pada perhitungan
hidrolisnya. Besarnya jumlah pengaliranpun maksimum tidak boleh apa
yang sudah direncanakan pada titik itu. Bila hal ini tidak diperhatikan,
maka akan mengakibatkan terganggunya sistim aliran dan tekanan
diseluruh jaringan.
Jaringan pipa sekunder adalah menghubungkan antar jaringan
pipa induk dengan pipa pelayanan. Jaringan pipa sekunder ini dapat juga
dilakukan dengan sistim loop. Sedangkan pipa yang langsung
berhubungan dengan sambungan pelanggan yaitu pipa pelayanan dapat
dilakukan dengan sistim cabang. Untuk mencapai daerah tertentu aliran
air didalam pipamembutuhkan tekanan yang cukup. Kebutuhan tekanan
ini bisa didapatkan dari sistim gravitasi atau sistim pemompaan. Yang
perlu diperhatikan akan sistim tekanan ini adalah kehilangan tekanan
didalam pipa, dan tekanan minimum yang diijinkan.
Detail desain penyediaan air baku Kota Jayapura SA Danau
Sentani ini menggunakan Branched System (system cabang)
Ada beberapa macam formula yang dapat digunakan untuk
menghitung sistim hidrolis didalam jaringan perpipaan yaitu antara lain
Colebrook – white formula, manning formula, dan hazen – William
formula. Di Indonesia perhitungan hidrolis pipa biasa menggunakan
formula Hazen –William dengan HWC (Hazen William Coefisien) atau
koefisien kekasaran pipa sebagai berikut :

 pipa AC     :           130


 Pipa DUCTILE, Cost Iron, GIP :           120
 PVC  :           140
   Concrete   :           120

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Perhitungan hidrolis harus mengikuti design criteria yang sudah


ditentukan sebagai berikut :
Kecepatan Aliran.
Kecepatan aliran didalam pipa juga dibatasi dengan harga-harga
tertentu. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan
penggerusan permukaan piap, sedangkan permukaan yang sangat
rendah dapat mengakibatkan pengensdapan pada jalur perpipaan.batas
kecepatan aliran didalam pipa yang bisa digunakan adalah sebagai
berikut :
1. kecepatan maksimum        =          2 – 3 m/det
2. kecepatan minimum          =          0,3 m/det.

Tekanan air
Tekanan minimum yang diijinkan. Didalam pipa adalah 1 bar, atau 10
mka. ini dimaksudkan agar setiap pelanggan bisa mendapatkan tekanan air
yang cukup bagi keperluannya.
Sedangkan tekanan kerja maksimum tidak boleh melampaui batas
yang diijinkan untuk masing-masing jenis pipa.

Faktor jam puncak (Peak Hour)


Jaringan pipa distribusi harus dihitunmg berdasarkan kapasitas jam
puncak yaitu kapasitas kebutuhan rata-rata dikalikan dengan pekerjaan
puncak. Factor jam puncak adalah perbandingan antara pemakaian
maksimum dan pemakaian rata-rata dalam satu hari. Factor jam puncak
yang bisa digunakan. Di Indonesia adalah antara 1, 75 s.d. 2.

Kehilangan air.
Kehilangan air dijaringan perpipaan biasa terjadi, oleh karena itu
harus selalu diperhitungkan. Kehilangan air ini akibat kebocoran
disambungkan, perlengkapan pipa, maupun kebocoran rambut di pipanya
sendiri, dan sebagainya. Kebocoran dijaringan biasanya dihitung antara
10% s.d. 30%.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Reservoir Distribusi
Fungsi utama dari reservoir distribusi ini adalah untuk menyimpanan
kelebihan produksi air disaat jumlah pemakaian pada jam-jam tertentu
adalah minimum (malam hari), dan mensuplai kebutuhan air pada saat
pemakaian maksimum (pagi dan sore hari) yaitu melebihi kapasitas
produksi instalasinya. Volume reservoir distribusi dapat dihitung dengan
menggunakan diagram flukturasi pemakaian air dalam satu hari. Untuk lebih
praktisnya, untuk factor peak hour sebesar 1,75 maka volume reservoir
yang dibutuhkan dapat diasumsikan sebesar 15 s/d 20% dari kebutuhan
dalam satu hari.
Cara pemeliharaan dan operasi reservoir yaitu :
1. Penampung Lumpur/Grit Chamber, Segera bersihkan endapan
lumpur atau pasir jika ada.
2. Pengecekan kebocoran pada dinding reservoir.
3. Pengecekan muka air didalam reservoir.
4. Pengecekan saluran buangan.

PENANAMAN PIPA
Penanaman pipa bertujuan untuk keamanan pipa secara permanen
maka harus diperhatikan kondisi tanah dan kondisi beban.
1. Bagian tanah dengan kondisi yang baik
Untuk penanaman pipa dengan kualitas tanah yang baik tanpa
ada campuran pasir berbatu atau pun berpadas, dasar galian/parit dapat
digunakan secara langsung.
2. Kondisi tanah yang Normal
Pada tanah yang normal,. Uruglah dasar galian dengan pasir,
ketebalan 10 cm atau lebih.
3. Tanah Berbatu
Pada tanah berbatu atau berdadas maka uruglah dengan pasir
minimal 30 cm pada dasar galian/parit kemudian tatalah pasir itu untuk
membuat urugan pasir.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Lebar Galian
Galian harus dibuat lebar untuk memudahkan pemasangan,
pengaturan dan pekerjaan pemadatan urugan
Standar Lembar Galian Untuk Pipa HDPE.

Sumber : Brosur Wavin, 2015


Untuk perawatan jaringan pipa diperlukan manual Operasi dan
Pemeliharaan pipa itu sendiri. Adapun tata cara utuk perawatan dan
pemeliharaan yaitu:
- Periksa apakah terjadi bocoran pada perpipaan. Jika perlu ganti
gasket dan kencangkan atau ganti mur dan baut.
- Periksa penyokong pipa. Bila perlu lakukan penggantian atau
perbaikan.
- Periksa pengkaratan pipa-pipa. Bila perlu lakukan penggantian
atau perbaikan.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

 Diperiksa setiap hari apakah bagian suction tidak tersumbat


oleh sampah, plastik, bangkai binatang, tikus, dan sebagainya.
 Valve, valve by pass terbuka atau tertutup, selalu diperiksa.
 Periksa kebocoran katup-katup. Bila perlu kencangkan baut-
baut atau lakukan perbaikan, serta ulir katup diberi gemuk.
 Periksa operasi katup-katup. Bersihkan dan perbaiki atau ganti
pemutar, tiang katup, dudukan, paking dan ring. Jika perlu
lakukan penggantian katup.

PENGURUGAN TANAH KEMBALI


Standar Pekerjaan Urugan Tanah Untuk Pipa
 Pengurugan diatas pipa
 Tebarkan pasir pada dasar galian untuk melapisi dasar pipa secara merata,
setelah pipa diletakkan, uruglah kembali dengan pasir hingga bagian atas
pipa. Hindarkan ikut masuknya material lain (batu/balok kayu). Padatkan
urugan dengan menggunakan alat pemadat untuk menghindari ruang
kosong.
 Pengurugan diatas 30 cm
 Pekerjaan dibagi menjadi 2 tahap pemadatan, yaitu 15 cm pertama lalu
dipadatkan kemudian 15 cm kedua dan dipadatkan. Usahakan tidak ada
material lain (batu/balok kayui) yang ikut masuk.
 Pengurugan sampai permukaan tanah
 Setelah proses diatas uruglah pipa sampai rata dengan tanah asli, pisahkan
dengan material lain dan padatkan untuk menghindari rongga, pemadatan
dapat dilakukan dengan roller/bulldozer jika tebal urugan lebih dari 30 cm.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


 Siramlah parit secara merata, isikan urugan pasir pada galian untuk
menahan getaran.
 Pasang pipa sesuai dengan ketentuan  untuk menghindari lubang
terbuka sedapat mungkin pipa dipasang dalam waktu sehari.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

 Apabila hal diatas tidak memungkinkan, tutuplah pipa dengan tanah


setebal 40 cm untuk menghindari pipa terapung jika terjadi hujan.
 Tutuplah ujung pipa dengan baik untuk menghindari masuknya
binatang / kotoran kedalam pipa.
 Setelah pemasangan selesai simpan kembali peralatan yang digunakan
pada tempat yang aman.

selain faktor yang merupakan faktor teknis, investasi dan penanganannya


Operasi dan pemeliharaan terdiri dari dua kata yang berbeda yaitu :
a) Operasi adalah “sesuatu proses pemanfaatan sumber daya untuk
menghasilkan produk (barang atau jasa) yang berguna untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi.”
b) Pemeliharaan adalah “upaya menjaga supaya sarana operasi mampu
berfungsi secara maksimal sesuai rencana,

Hal-hal yang penting dalam pemeliharaan jaringan pipa meliputi dua


aspek yaitu : pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan setelah
kerusakan. Dimana kedua aspek ini juga harus memperhatikan dua hal
yaitu :
1. Konservasi, yaitu melindungi agar sistem pipa berfungsi dengan baik
pada suatu kondisi kerja tertentu dalam periode waktu yang cukup
panjang.
2. Pemeliharaan lanjutan,yaitu pekerjaan perbaikan dari sistem pipa yang
lebih bersifat pemeliharaan praktis untuk masa mendatang

Sistem distribusi adalah sistim penyediaan air minum yang menyalurkan


air minum ke seluruh daerah Pelayanan, yang harus diperhatikan dalam
jaringan distribusi adalah :
 mampu mengalirkan air minum dengan kuantitas   kontinuitas dan
tekanan cukup  keseluruh bagian konsumen.
 Harus mampu menjaga kualitas air minum yang disyaratkan.
 Harus handal.
 Harus efisien dan ekonomis.
III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Pada Jaringan Transmisi dan distribusi umumnya dilengkapi dengan


perlengkapan dan perlindungan untuk menjamin operasinya jaringan sesuai
dengan standar perencanaan

OPERASI DAN PEMELIHARAAN RESERVOIR DISTRIBUSI


 Reservoir Distribusi adalah bangunan penampungan air bersih dari
instalasi pengolahan untuk kemudian didistribusikan ke daerah
pelayanan melalui jaringan pipa Distribusi.
 Reservoir Penyeimbang adalah Reservoir yang menampung kelebihan
air pada saat pemakaian air oleh konsumen relatif lebih kecil dari pada
air yang masuk, kemudian didistribusikan kembali pada saat pemakaian
air oleh konsumen relatif lebih besar pada air yang masuk.
 Reservoir Bawah tanah adalah reservoir yang ditempatkan di permukaan
tanah, baik yang bawah atau muncul sebagian maupun di atas
permukaaan tanah.
 Menara air adalah reservoir yang ditempatkan di atas suatu bangunan
penyangga yang mempunyai ketinggian dari permukaan tanah.
 Sterilisasi reservoir adalah pembersihan kuman-kuman dalam reservoir.
 Muka air maksimum adalah ketinggian muka air maksimum dalam
reservoir.
 Muka air minimum adalah ketinggian muka air minumum dalam reservoir
dimana bagian air ini tidak boleh diganggu untuk mencegah agar
endapan pada dasar reservoir tidak terbawa keluar.
 Lubang inspeksi atau manhole adalah lubang untuk keluar/masuk
inspektor pada saat melakukan pemeriksaan atau perbaikan terhadap
perlengkapan di dalam reservoir.
 Pipa inlet adalah pipa keluaran untuk mengalirkan air dari sistem
transmisi ke reservoir.
 Pipa outlet adalah pipa keluaran untuk mengalirkan air dari reservoir ke
sistem distribusi.
 Pipa By Pass adalah pipa yang dipasang pada pipa inlet dan
dihubungkan dengan pipa outlet, dilengkapi dengan gate valve.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Sehingga dapat terjadi pengaliran langsung dari sistem transmisi ke


sistem Distribusi pada saat reservoir dicuci.
 Pipa peluap adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air
dalam reservoir.
 Kapasitas reservoir adalah kapasitas keseluruhan dari ruang dalam
reservoir selain ruang lumpur.
 Ruang lumpur adalah tempat untuk menampung lumpur yang terbentuk,
yang diletakan di bagian dasar reservoir.
 Pipa penguras adalah pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan air
pencuci serta lumpur-lumpur yang mengendap di dasar reservoir.
 Operasi dan Pemeliharaan reservoir adalah merupakan aktivitas
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan reservoir agar sistem dapat
beroperasi secara optimal dan tidak mengalami gangguan apapun
sehingga pelayanan ke pelanggan berjalan sesuai rencana desain.

Sistem Pengendalian Intern


 Setiap kegiatan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan reservoir harus
berdasarkan pada SPK atau Uraian Tugas Rutin yang menjadi tanggung
jawab Bagian Produksi.
 Pada kegiatan operasi dan pemeliharaan reservoir harus dibuatkan
bahan dan material yang dibutuhkan yang dibuat oleh Ka.Sub.Bag
Instalasi Produksi yang disetujui oleh Kabag Produksi.
 Dilakukan Penilaian untuk memastikan kegiatan operasi dan
pemeliharaan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku serta
mencocokan dengan SPK yang ada.
 Hasil penyelesaian pekerjaan harus dibuatkan berita acara pekerjaan
yang disampaikan oleh pelaksanan lapangan kepada
KaSubBag.Instalasi Produksi yang selanjutnya diteruskan ke KaBag
Produksi serta bagian yang terkait.
 Keberadaan reservoir adalah penting mengingat pemakaian air oleh
pelanggan bersifat sangat fluktuatif dan memiliki pola yang hampir sama
setiap hari. Idealnya, untuk dapat melayani pelanggan dengan

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

pemakaian yang fluktuatif dibutuhkan minimal rasio reservoir sebesar


20% dari volume produksi.
 Oleh karena itu saat ini masih diperlukan tambahan reservoir untuk
mengatasi masalah pemakaian fluktuatif. Kapasitas reservoir yang
kurang memadai menimbulkan aliran yang tidak kontinu pada waktu-
waktu tertentu dan juga terjadinya overflow pada waktu-waktu tertentu.
 Instalasi produksi dipasang meter induk untuk mengukur volume air yang
diproduksi. Namun untuk reservoir tidak semuanya dipasang meter
induk. Meter induk berguna untuk mendeteksi dan menghitung tingkat
kehilangan air.

I. Cara Pengoperasian
A. PERSIAPAN PENGOPERASIAN
1. Pembersihan dan Sterilisasi dengan cara sebagai berikut :
a. Semprot dinding reservoir dengan larutan yang mengandung 500
mg/khlorine oleh operator yang masuk ke dalam reservoir dilengkapi
dengan alat-alat bantu pernafasan dan pakaian yang lengkap serta tali-
tali.
b. Masukan khlorine mencapai 50 mg/l selama 6 -2 4 jam.
2. Air Pembersih dan sterilisasi dibuang melalui pipa penguras
3. Buka tutup air masuk perlahan-lahan untuk dapat mengisi air sampai penuh
dan biarkan air melipah terlebih dahulu.
4. Cek penunjuk level air apakah betul-betul menunjukan bahwa air telah penuh
atau tidak, bila betul reservoir siap dioperasikan.

B. PENGOPERASIAN RESERVOIR
1. Buka perlahan-lahan katup pipa air keluar atau pipa hisap bila
menggunakan pompa. Hitung dan catat jumlah putaran katup didalam
kartu tutup yang telah disediakan
2. Catat ketinggian air setiap jam pada permulaan operasi dan untuk
selanjutnya setelah operasi satu bulan pertama level air dicatat pada
jam-jam yang perlu.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

3. Catat air masuk dan keluar dari reservoir setiap jam selama satu bulan
dan selanjutnya dicatat pada jam tertentu saja yang dianggap perlu.
4. Lakukan Pengurasan reservoir minimal 1 tahun sekali dengan prosedur
sebagai berikut :
a) Tentukan waktu pengurasan pada saat konsumen memakai air paling
sedikit pada hari tertentu dan jam-jam tertentu;
b) Setelah menentukan hari dan jam pengurasan maka operator siap
melakukan pengurasan sbb :
- Buka perlahan katup by pass kalau ada agar supaya air dapat
dialirkan langsung ke konsumen.
- Tutup perlahan-lahan katup pipa masuk yang menuju reservoir.
- Buka kran penguras perlahan-lahan sampai terbuka penuh.
- Buka tutup reservoir atau tutup man hole
- Pasang lampu penerangan ke dalam reservoir
- Semprotkan udara ke dalam reservoir dengan fan sehingga udara
cukup di dalam reservoir

C. PENGONTROLAN JALAN DAN FUNGSI RESERVOIR


 Harian :
 Inspeksi keadaan sekeliling reservoir terhadap kerusakan-
kerusakan gangguan-gangguan luar maupun dalam
 Catat ketinggian air di buku harian setiap jam pada bulan pertama
dan selanjutnya setiap jam-jam tertentu saja yang dianggap perlu.
 Catat kejadian penting termasuk perbaikan-perbaikan yang
dilakukan atau kunjungan inspeksi kepala bagian atau atasan.
 Bulanan :
 Keadaan operasi reservoir atau level air dalam reservoir
 Gangguan-gangguan yang terjadi termasuk kesulitan-kesulitan
 Kemajuan-kemajuan yang dicapai
 Jumlah air masuk maupun ke uar setiap bulan

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

II. Pemeriksaaan Perlengkapan Reservoir


 Periksa secara teratur katup-katup pada pipa masuk, pipa keluar, pipa
penguras, pipa by pass dan pipa penghubung. Apabila terdapat katup
yang tidak berfungsi dengan baik, segara lakukan perbaikan.
 Periksa secara berkala pengukur taraf muka air, alarm dan alat-alat yang
bekerja secara otomatis sehingga dapat memperlihatkan operasi yang
bener.
 Periksa secara teratur ketepatan flow meter dengan manometer
sehingga selalu menunjukan kuantitas air yang mengalir dengan tepat.
Lengkapi flow meter dengan alarm untuk memberi tanda apabila terjadi
aliran yang tidak normal seperti adanya ledakan pipa Distribusi, sehingga
penyebabnya dapat segera ditemukan.
 Periksa dan setel kembali kedudukan alat-alat bantu di dalam reservoir
distribusi segera setelah terjadi gempa bumi dan hujan disertai badai.

III. Perlindungan terhadap pencemaran


 Stasiun distribusi juga ada hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Pelihara kebersihan sekitar reservoir dan stasiun distribusi
 Masyarakat umum tidak diperkenankan memasuki kompleks
reservoir tanpa alasan yang jelas.
 Dilarang bertani atau mengembalakan ternak di komples reservoir
 Saluran drainase di sekitar reservoir harus baik.
 Sebagai perlindungan terhadap banjir karena hujan deras perlu
dibuatkan tanggul disekitar bangunan reservoir. Apabila ada pipa
pelimpah di reservoir, harus selalu diperiksa jangan sampai terjadi
aliran air limbah ke dalam reservoir.
 Buat jamban, penimbunan sampah, dan sumuran dengan
kontruksi kedap air dan cukup jauh dari reservoir untuk mencegah
adanya rembesan air limbah ke dalam reservoir.
 Lubang-lubang kontrol harus selalu dikunci dan hanya petugas
yang boleh keluar masuk.
 Lubang kontrol, lubang masuk untuk pemeriksaan ventilasi pipa
pelimpah, lubang pemeriksa air, pengukur tinggi muka air dan

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

blow off harus terlindung dari debu, hujan, air limbah dan
binatang-binatang kecil.
 Apabila bagian atas reservoir air minum digunakan untuk taman,
sarana olah raga atau t empat parkir kendaraan, maka reservoir
harus dilindungi terhadap pencemaran yang dapat masuk melalui
lubang kontrol dan ventilasi.

IV. Cara Pemeliharaannya


1. Pemeliharaan Bangunan Reservoir
Pemeliharaan reservoir untuk pekerjaan harian, tiga bulanan, enam
bulanan dan tahunan.
2. Pemeliharaan jaringan Pembawa atau Distribusi Air
Pemeliharaan ini berupa pengurasan atau Wash Out Pipe
3. Pemeliharaan Perlengkapan Pipa
Pemeliharaan perlengkapan pipa terdiri atas :
a) Pemeliharaan alat penunjuk ketinggian air atau level Indikator
b) Pemeliharaan katup pelampung atau Foot Valve
c) Pemeliharaan sambungan-sambungan pipa.
4. Pemeliharaan sambungan-sambungan pipa
Pemeliharaanya terdiri atas :
a. Sambungan jenis kompresor atau slip fool
b. Sambungan mekanik
c. Pemeliharaan katup udara bola
d. Pemeliharaan katup stop pintu atau Gate Valve. Ada pemeliharaan
khusus untuk katup searah
e. Pemeliharaan meter induk
f. Pemeliharaan manometer
g. Pemeliharaan hidran kebakaran
h. Pemeliharaan kran umum
i. Pemeliharaan kotak katup atau street box
j. Perlindungan atau protection.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

a) Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu alat yang fungsi untuk memindahkan zat cair
dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi.

b) Jenis-jenis Pompa
Berdasarkan jenis maka pompa dapat dibagi atas :
 Pompa yang bergerak bolak-balik disebut juga dengan pompa torak dan
plunyer.
 Pompa yang bergerak berputar disebut juga pompa sentrifugal dan
pompa ulir.
Berdasarkan prinsip dan cara kerjanya pompa dapat dibagi atas :
i. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal)

Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas


pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics).
Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding
dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh
pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan
putaran.
Komponen Utama Pompa
Adapun komponen utama dari pompa adalah sentrifugal tersebut
sebagai berikut :

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Pompa Sentrifugal.

Komponen utama dari pompa sentrifugal terdiri atas :


 Rumah pompa.
 Sudu-sudu atau impeller.
 Poros sudu-sudu atau poros impeller.
 Poros penghubung impeller dengan motor listrik penggerak.
 Ruang antara keliling impeller bagian luar dengan rumah pompa.
 Saluran isap.
 Saluran tekan.

Pengoperasian Pompa Sentrifugal


Adapun langkah yang dilakukan pada tahap pengoperasian pompa
sentrifugal adalah sebagai berikut :
(a). Langkah persiapan.
Adapun langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
 Pengecekan kelancaran putaran poros pompa dengan jalan memutar
beberapa kali.
 Pengecekan reames packing yang terdapat pada rumah pompa.
 Pemberian minyak pelumas pada bagian pompa yang bergerak.
 Pengecekan jumlah air yang terdapat pada rumah pompa, dengan jalan
membuka penutup cerat air yang terdapat pada rumah pompa.
 Pengecekan sistim perlistrikan pada motor pompa.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

(b). Langkah pelaksanaan.


Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
 Menstar motor penggerak pompa sambil mengamati, tekanan air pada
alat ukur.
 Menyetel nepel penekan reames packing, untuk mengatur debit air
pompa.
 Mengamati secara fisik kondisi pompa dari adanya kebocoran.
 Mengamati alat ukur tekanan air secara seksama yang terdapat pada
pompa.
(c). Langkah setelah pengoperasian.
Adapun langkah yang dilakukan setelah pengoperasian adalah :
 Mematikan motor penggerak pompa.
 Membersihkan bagian-bagian pompa yang kotor pada saat
pengoperasian.
 Menutup kran air yang berhubungan dengan pompa untuk mencegah
terjadinya kebocoran.
Membersihkan dan mengembalikan kunci-kunci yang digunakan
pada tempatnya setelah melaksanakan pengoperasian.

Perawatan Pompa
Perawatan pompa adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan
tujuan memperpanjang usia pakai, menjamin ketersediaan optimum dari
peralatan, menjamin kesiapan operasional, dan menjamin keselamatan
orang yang melaksanakan tugas perawatan. Berdasarkan jenis kegiatan
yang dilaksanakan, maka perawatan dibagi atas dua bagian, yaitu :
1. Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan (Preventiv Maintenance) adalah kegiatan
perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dapat
mengakibatkan terhambatnya kegiatan produksi. Sebagai contoh :
Kerusakan pada instalasi instalasi listrik, pompa-pompa, motor
penggerak dan lain-lain.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Adapun jenis perawatan pencegahan (Preventiv Maintenance)


yang dilakukan untuk jenis-jenis pompa pada dasarnya mempunyai
kesamaan, dan dibagi atas beberapa bagian, diantaranya adalah :
(a). Perawatan Harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap
harinya. Perawatan harian meliputi :
 Pengecekan tekanan air pada alat ukur tekanan (Pressure gauge).
 Pengecekan secara visual, tentang operasional pompa secara
keseluruhan.
 Pemberian grease (gemuk) pada poros pompa atau pada bagian
pompa yang bergerak.
 Pengecekan sistim perlistrikan pada pompa.
(b). Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap
minggunya. Perawatan mingguan meliputi :
 Penggantian reames packing, yang fungsinya untuk menjaga
kerapatan antara rumah pompa dengan poros penggerak impeller.
 Pengecekan paking karet rumah pompa dari adanya kebocoran.
(c). Perawatan berkala
Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan setiap satu
tahun. Perawatan berkala meliputi :
 Pengecekan kebocoran rumah pompa yang disebabkan oleh karat,
pada semua jenis pompa.
 Penggantian mechancal seal rumah pompa, pada pompa sentrifugal.
 Penggantian sudu-sudu impeller pompa, jika yang lama tidak dapat
digunakan lagi, pada pompa sentrifuga,l pompa cincin air dan pompa
ulir.
 Penggantian ball bearing rumah pompa yang tidak dapat digunakan
lagi, pada pompa sentrifugal.
 Pengecekan kelurusan poros penggerak impeller pompa, pada
pompa sentrifugal.
 Pengecekan dan penggantian katup pada pompa torak.

III - 1
Laporan Manual O&P
Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Jayapura SA Danau Sentani

Perawatan Korektif ( Corective Maintenance )


Perawatan Korektif (Corective Maintenance) disebut juga dengan
istilah reparasi (repair) yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
setelah terjadi kerusakan peralatan. Perawatan korektif meliputi :
reparasi minor, terutama untuk rencana yang mungkin timbul diantara
pemeriksaan, juga overhaul terencana.
(d). Perawatan pemakaian
 Hentikan pompa bila terdengar suara bising atau getaran yang tidak
biasa (tidak normal).
 Bersihkan saringan penyadap dan saringan pompa, jika terdapat
kotoran.

III - 1

Anda mungkin juga menyukai