Anda di halaman 1dari 36

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/362429396

Bab-3 BANGUNAN PENANGKAP AIR DAN SCREENING

Book · August 2022

CITATIONS READS

0 4,277

3 authors, including:

Benny Syahputra Hermin Poedjiastoeti


Universitas Islam Sultan Agung Universitas Islam Sultan Agung
30 PUBLICATIONS 14 CITATIONS 16 PUBLICATIONS 13 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Benny Syahputra on 03 August 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BAB

III BANGUNAN PENANGKAP AIR


I DAN SCREENING

3.1. Pendahuluan
Sumber air baku seringkali terdapat sampah-sampah padat yang dapat
mengganggu unit pengolahan yang ada, sehingga diperlukan penanganan
khusus untuk menghalangi sampah-sampah tersebut agar jangan sampai
masuk dalam unit pengolahan yang dapat mengganggu jalannya pengolahan
itu sendiri.

3.1.1. Deskripsi
Bangunan penangkap air merupakan bangunan yang berfungsi sebagai
penangkap air baku sebelum masuk ke instalasi pengolahan air bersih sesuai
dengan kuantitas ( debit ) yang diperlukan instalasi tersebut. Bangunan tersebut
dikenal dengan nama intake. Bangunan ini sangat diperlukan dalam
pengolahan air minum, karena akan mempermudah didalam pengambilan air.
Unit pengolahan setelah bangunan penangkap air kita temukan pertama kali
adalah screening. Screening adalah suatu fasilitas penahan benda-benda padat
yang berada pada sumber air baku. Jenis screen ini bermacam-macam dan
dirancang sesuai dengan jenis sampah yang paling dominan yang terdapat
pada sumber air baku. Pada bab ini dijelaskan rancangan screen yang baik
berdasarkan pertimbangan teknis yang ada.

3.1.2. Relevansi
Dalam proses perancangan screen diperlukan kemampuan seorang
design engineer yang memahami jenis-jenis screen yang ada berikut kelebihan
dan kekurangannya yang tentunya disesuaikan dengan sampah yang ada
pada sumber air baku tersebut, dengan memahami dasar-dasar tersebut, maka
akan dengan mudah dalam perancangannya.

Bangunan Penangkap Air Screening 50


3.1.3. Tujuan Instruksional Khusus (Kompetensi Dasar)
Dengan diberikannya teori tentang screen diharapkan mahasiswa
mampu menjelaskan jenis screen berikut perancangannya di dalam bangunan
pengolahan air minum.

3.2. Penyajian
Bab ini berisi teori dasar tentang screen berikut perancangannya.
Penyajian bab ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari jenis-jenis screen,
proses pembersihan screen, keuntungan dan kerugian berbagai tipe screen,
serta merancang instalasi screen.

3.2.1. Uraian
A. Intake
Intake bangunan yang berfungsi sebagai penangkap air baku sebelum
masuk ke instalasi pengolahan air minum sesuai dengan kuantitas (debit) yang
diperlukan. Oleh karena itu, intake harus berada pada lokasi yang mudah
dicapai dan dirancangan untuk mensuplai air dari sumbernya. Sistem Intake
biasanya dirangkai dengan grit chamber dan pompa intake. Grit Chamber
berfungsi untuk mengendapkan materi abrasif yang terlarut dalam air baku,
seperti; pasir, lempung, kerikil, cangkang kerang. Pengendapan ini bertujuan
melindungi peralatan mekanis (pompa, pengaduk) dari materi abrasif dan
mencegah akumulasi pasir pada saluran air baku dan pengolahan tahap awal
(Kawamura, 1991).
Peletakan intake haruslah mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Tanah cukup stabil dan tidak mudah erosi serta dibangun pada
tempat yang aman, arus aliran tidak terlalu deras, pada daerah sungai
yang landai dan lurus, sehingga faktor keamanan bangunan intake
terjamin dan sungai dapat dijaga kesinambungannya
b. Aliran air yang menuju intake sebaiknya bebas dari hambatan dan
gangguan
c. Inlet terletak dibawah permukaan sungai/ danau, juga terletak cukup
di atas dasar badan air.
d. Terletak cukup jauh dari sumber kontaminan.
e. Terletak dibagian hulu sungai
f. Intake dilengkapi dengan screen, ujung pipa pengambil dilengkapi
strainer

51 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


g. Muka air yang berfluktuasi inlet yang ke sumur pengumpul sebaiknya
dibuat pada beberapa level.
h. Apabila fluktuasi muka air pada musim hujan terlalu besar sedangkan
pada musim kemarau terlalu kecil (hampir kering), maka air dapat
ditampung dengan membuat weir kecil memotong sungai
i. Apabila muka air konstan dan tebing sungai terendam, intake dapat
dibuat di dekat sungai
j. Sebisa mungkin intake dekat dengan daerah pelayanan
k. Intake harus dibuat dengan mempertimbangkan peningkatan debit
dimasa yang akan datang

Kapasitas dari bangunan penyadap air seharusnya dapat mengantisipasi


kebutuhan maksimum per hari untuk jangka 50 tahun ke depan. Faktor-faktor
yang esensial pada pembangunan bangunan penyadap air (intake) adalah
reliable, aman dan minimal dalam hal biaya operasi serta perawatan. Intake
dapat dilokasikan pada sungai, danau, atau dapat di reservoir atau dirancangan
untuk air tanah atau mata air (Kawamura, 1991). Sebelum melokasikan intake,
beberapa studi harus diperhatikan; kebutuhan air, kualitas sumber air, kondisi
iklim, fluktuasi dari sumber. Jenis-jenis intake, yaitu: intake tower, shore intake
(pantai), intake crib, intake pipe atau conduit, dan infiltration gallery.
Kehilangan tekanan melalui screen merupakan pertimbangan penting
untuk dievaluasi sebagai bagian dari proses rancangan. Maksimum headloss
dari clogging (penyumbatan) dibatasi 0,8 - 1,5 m. Kehilangan tekan melalui
kisi-kisi atau saringan dapat dihitung sebagai kehilangan orifice (lubang) yang
merupakan fungsi tinggi kecepatan. Kirschmer telah merumuskan hubungan
empiris untuk menghitungnya dengan variasi bentuk kisi (Fair at al., 1966).
w 4/3
h=β( ) hv sin θ (3-1)
b
v2
hv  (3-2)
2g
Keterangan :
h = kehilangan tekan (m)
w = maksimum lebar kisi yang menghadap aliran (m)
b = lebar minimum antar kisi (m)
hv = tinggi kecepatan (m)
v = kecepatan aliran yang melewati kisi (m/s)

Bangunan Penangkap Air Screening 52


g = percepatan gravitasi ( = 9,81 m/s2)
θ = sudut kemiringan kisi dengan bidang horizontal ( º )
β = faktor bentuk kisi

Dalam kondisi normal seharusnya perancangan dan pembangunan


intake termasuk operasi dan perawatannya cukup sederhana. Perawatan rutin
terjadwal dengan peralatan mesin yang meliputi pemindah screen, pompa
intake dan peralatan lainnya serta sebagian besar materi terlarut yang
mengendap dikumpulkan oleh bar racks (Kawamura, 1991).
Bangunan penangkap air (intake) biasanya terbuat dari pasangan batu
atau beton bertulang yang bentuknya disesuaikan dengan keadaan sekitar
penempatan bangunan penangkap air tersebut. Bangunan penangkap air
berfungsi untuk menyadap dan mengumpulkan air yang bersumber dari air
sungai atau air danau.
Perlengkapan bangunan intake terdiri dari :
a. Pintu air untuk mengatur debit yang masuk atau keluarnya aliran air
yang biasanya digunakan sebagai alat ukur
b. Bendung sebagai peninggi muka air untuk air permukaan yang airnya
dangkal.
c. Saluran atau bak pengumpul air untuk mengumpulkan air sebelum
dialirkan ke bak selanjutnya.
d. Pompa submersible yang dipasang di dalam air dan pompa
sentrifugal dipasang di luar atau di daratan yang berfungsi untuk
menaikkan dan mengalirkan air.
e. Barscreen atau saringan batang untuk menyaring sampah-sampah
kasar atau partikel diskrit yang terbawa oleh aliran masuk ke unit
pengolahan, tujuannya untuk menghindari kerusakan dan
tersumbatnya peralatan yang ada pada unit instalasi pengolahan
seperti : pompa, katup, pipa penyaluran, dan pengadukan yang
diperlukan.
f. Pipa masuk dan pipa keluar serta pelampung.

53 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


Gambar 3.1. Reservoir intake
(Sumber : McGhee, 1991 )

Bangunan Penangkap Air Screening 54


Gambar 3.2. Lake intake
(Sumber : McGhee, 1991 )

55 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


Gambar 3.3. Submerged Crib Intake
(Sumber : McGhee, 1991 )

Bangunan Penangkap Air Screening 56


Gambar 3.4. Screened Pipe Intake
(Sumber : McGhee, 1991 )

1. Kriteria Rancangan untuk Intake


Perlengkapan terpenting didalam bangunan penangkap air adalah :
a. Bellmouth strainer atau Cylindrical strainer
b. Pipa gravitasi air baku
c. Valve (gate /sluice valve)
d. Suction well
e. Suction pipe
f. Backwashing pipe, digunakan untuk membersihkan foot valve dan
strainer.

Kriteria rancangan yang biasa digunakan dalam perencanaan bangunan


pengkap air tersebut adalah (Al-layla, 1978) :

a. Bellmouth strainer
 Kecepatan melalui lubang stainer 0,15 - 0,3 m/dt (0,5 – 1 fps),
disarankan menggunakan kecepatan yang mendekati nilai
terendah untuk mencegah masuknya kotoran.

57 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


 Luas total permukaan strainer adalah 2 kali luas efektifnya.

b. Cylindrical strainer
 Kriteria kecepatan melalui lubang stainer sama seperti criteria
rancangan bellmouth strainer
 Cylindrical strainer sebaiknya dipakai bila head air cukup tinggi,
yaitu 0,6 – 1 m (2 – 3 ft) di bawah muka air terendah jika tidak
punya lubang di bagian atas dan lebih dari 1 m (3 ft) jika punya
lubang di bagian atas.

c. Pipa gravitasi air baku


 Kecepatan antara 0,6 – 1,5 m/dt ( 2- 5 fps) untuk mencegah
sedimentasi dan erosi
 Ukuran pipa disesuaikan sehingga kecepatan pada low water
level (LWL) lebih besar dari 0,6 m/dt, dan pada high water level
(HWL) lebih kecil dari 1,5 m/dt

d. Suction well
 Untuk memudahkan pemeliharaan sebaiknya ada 2 sumur.
 Waktu detensi lebih kurang 20 menit
 Dasar sumur 1 m (3 ft) di bawah dasar sungai atau 1,5 m (5 ft) di
bawah muka air terendah.
 Ketinggian foot valve lebih besar atau sama dengan 0,6.
 Sumur kedap air dan dibuat dari beton dengan tebal lebih besar
atau sama dengan 20 cm.
 Sumur dibuat cukup besar sehingga dapat mengatasi up lift
pressure.

e. Suction pipe
 Kecepatan aliran 1 – 1,5 m/dt (3 – 5 fps).
 Perbedaan ketinggian antara muka air terendah dan pusat
pompa sebaiknya lebih kecil atau sama dengan 3,7 m (12 ft).
 Jika pompa lebih tinggi dari LWL, jarak suction sebaiknya lebih
kecil dari 4 meter (13 ft).

f. Backwashing pipe
Bangunan Penangkap Air Screening 58
 Kecepatan aliran lebih besar atau sama dengan 3 m/dt (10 fps).
 Dipakai air yang sudah diolah.
 Kuantitas air backwashing sebaiknya ⅓ aliran di suction pipe.

B. Screen
Screen adalah unit pengolahan yang pertama-tama dijumpai dalam
bangunan pengolahan air minum, unit pengolahan ini sifatnya opsional jika
dibutuhkan, tetapi terkadang menjadi wajib digunakan apabila sumber air baku
yang digunakan banyak terdapat sampah padat, baik yang berukuran besar
(coarse), sedang (fine) maupun yang kecil (micro). Screening ini pada
prinsipnya adalah suatu peralatan dengan bukaan, yang biasanya seragam
dalam ukurannya, dan digunakan untuk menahan benda-benda kasar yang
terdapat dalam sumber air baku.
Prinsip dasar dilakukannya penyaringan benda kasar (coarse screen)
adalah :
a. Menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada peralatan
b. Mengurangi kemungkinan pengolahan air minum yang kurang efektif
c. Menghindari terjadinya kontaminasi pada jalan air.

sedangkan pada penyaringan benda berukuran sedang (fine screen)


bertujuan untuk :
a. Melindungi proses peralatan, atau
b. Menghilangkan material yang menghambat penggunaan kembali
biosolid

Seluruh aspek screening, mulai dari tahap removal, transport, dan


disposal, haruslah mempertimbangkan :
a. Kemampuan penyaringan dalam menahan benda-benda atau meterial
b. Keselamatan dan kesehatan operator, karena pada penyaringan
terdapat organisme patogen dan kemungkinan terjadi serangan
serangga
c. Potensial bau yang terjadi (odor potential)
d. Persyaratan yang dibutuhkan dalam perawatan, pengangkutan, dan
pembuangan
e. Pemilihan tempat dalam proses pembuangan

59 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


Gambar 3.5. Klasifikasi Screening
(sumber Metcalf and Eddy, 2004)

Untuk tipe saringan (screen) coarse screens dan fine screens digunakan
pada tahap pengolahan pendahuluan (preliminary treatment). Umumnya
Elemen pada saringan (screen) terdiri dari :
a. Parallel bar (batang paralel)
b. Rods or wires (tangkai atau kawat)
c. Grating (jeruji)
d. Wire mesh (lubang kawat)
e. Perforated plate (piringan berlubang), dan
f. Opening (pembuka) dengan berbagai bentuk, umumnya dengan slot
bundar (circular) atau empat persegi panjang (rectangular).

Saringan (screen) yang disusun dengan batang parallel (parallel bar)


sering disebut dengan nama Bar Rack atau coarse screen yang digunakan
untuk menyaring padatan kasar. Dalam Pengolahan air minum Bar Rack
berfungsi melindungi pompa, valve, pipa dari kemungkinan rusak dan tersumbat
oleh kehadiran benda-benda kasar yang terbawa aliran.

C. Proses Pembersihan

Proses pembersihan sampah yang tersangkut di screen dapat


dibersihkan dengan dua cara yaitu :

Bangunan Penangkap Air Screening 60


a. Secara Manual (bahan yang tersaring diangkat dan dibuang sebagai
sampah)
b. Secara Mekanis (Mechanically cleaned)

Pembersihan ini tergantung dari besar kecilnya pengolahan. Pengolahan


dengan ukuran kecil hingga sedang dapat dilakukan dengan cara manual,
sedangkan pengolahan dengan skala besar dapat dilakukan secara mekanis.

1. Pembersihan Secara Manual (Hand Cleaned)


Pembersihan dengan cara ini biasanya digunakan pada stasiun pompa
dengan head pompa yang kecil, dan kadang-kadang juga digunakan pada
suatu instalasi pengolahan air minum dengan skala kecil hingga menengah.
Pembersihan secara manual dapat dilakukan bersamaan dengan
pembersihan secara mekanis. Pembersihan secara manual dihentikan apabila
pembersihan secara mekanis sedang berlangsung.

2. Pembersihan Secara Mekanis (Mechanically Cleaned)


Perancangan pembersihan secara mekanis pada bar screen harus
dilakukan secara seksama, agar dapat mengurangi masalah dalam
pengoperasian dan pemeliharaannya.
Pembersihan secara mekanis dapat dibagi menjadi :
a. Chain-Driven
b. Reciprocating Rake
c. Catenary
d. Continuous Belt

61 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


Gambar 3.6. Peralatan Pembersihan secara Mekanis : (a) Chain-Driven;
(b) Reciprocating Rake; (c) Catenary; dan (d) Continuous Belt
(Sumber : Metcalf and Eddy, 2004 )

Bangunan Penangkap Air Screening 62


(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3.7. Jenis-jenis Peralatan Screening : (a) Inclined fixed screen;


(b) Rotary drum screen; (c) Rotary disk screen; dan
(d) Centrifugal screen
(Sumber : Park, 2008)

63 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


D. Keuntungan dan Kerugian Berbagai Tipe Screen

Screen mempunyai tipe yang berbeda-beda, masing-masing mempunyai


keunggulan dan kekurangan, sehingga seorang engineer harusnya mampu
melihat kondisi yang ada dengan memilih dan memilah mana yang cocok untuk
digunakan. Pemilihan jenis screen ini harus dipertimbangkan dari segi
ekonomis, teknis, dan lingkungan. Segi ekonomis artinya alat tersebut tidak
terlalu mahal baik dalam operasionalnya maupun dalam pemeliharaan dan
perbaikan, sehingga harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Segi
teknis screen tersebut gampang dirakit/dipasang serta gampang pula
dioperasikan, sehingga tidak memerlukan keahlian khusus, sedangkan dari segi
lingkungan screen tersebut harus ramah dengan lingkungan, yaitu tidak
menimbulkan bau, bising, kotor ataupun pencemaran lainnya.

Tabel 3.1. Keuntungan dan Kerugian Berbagai Tipe Screen

Tipe Screen Keuntungan Kerugian

Chain-driven  Dapat digunakan  kurang efisien dalam penyaringan,


screen untuk pekerjaan yang yaitu membawa sisa hasil
Front clean / berat penyaringan ke saluran air baku
back return  Siklus pembersihan  Unit yang berfungsi sebagai
pendek penggerak di dalam air memerlukan
perawatan yang baik.

Front clean/  Saringan (screening)  Bagian penggerak yang terendam


Front return sangat kecil air (rantai, gir, tangkai) berpotensi
 Siklus pembersihan mengalami kerusakan
pendek  Unit yang berfungsi sebagai
penggerak di dalam air memerlukan
perawatan yang baik.

Back clean/  Bagian penggerak  Gigi penggaruk mudah patah


back retur yang terendam air  Unit yang berfungsi sebagai
(rantai, gir, tangkai) penggerak di dalam air memerlukan
terlindungi oleh Bar perawatan yang baik.
Rack
 Siklus pembersihan
pendek

Bangunan Penangkap Air Screening 64


Lanjutan Tabel 3.2.

Tipe Screen Keuntungan Kerugian

Reciprocating  Tidak ada penggerak  Beberapa penyaringan dapat


Rake yang terendam air, dengan mudah terbawa arus air.
sehingga perawatan &  Kebocoran pada saluran air sangat
pemeliharaan dapat tinggi, sehingga dapat
dilakukan di atas lantai menyebabkan motor terendam
 Penggarukan sangat dalam air dan motor mati seketika.
efektif, serta efisien  Membutuhkan headroom yang
dalam penyaringan. lebih dibandingkan dengan tipe
 Biaya perawatan & screen lainnya.
pemeliharaan relatif  Waktu siklus panjang, sehingga
murah kapasitas pengggarukan sangat
 Konstruksi stainless terbatas.
steel, sehingga tahan  Akumulasi grit (butiran kecil) pada
karat. bagian depan batang mengganggu
 Kapasitas aliran besar pergerakan penggaruk.
 Konstruksi dengan stainless steel
relatif tinggi

Catenary  Gir tidak terendam  Karena rancangan mengandalkan


dalam air, sehingga pada bobot rantai untuk bekerja,
dapat dilakukan di maka rantai menjadi berat & sukar
atas lantai untuk dipegang.
 Dibutuhkan headroom  Karena sudut kecondongan screen
0 0
relatif rendah (45 – 75 ), shg screen mempunyai
 Siklus pembersihan footprint yang besar
pendek  Ketidakteraturan dapat terjadi
apabila penggaruknya macet
 Kemungkinan akan memancarkan
bau yang tidak sedap, karena
dirancang dengan sistem terbuka

Continuous  Pemeliharaan dapat  Pemeriksaan atau penempatan


Belt dilakukan di atas lantai elemen-elemen saringan memakan
 Bagian-bagian dalam waktu dan biaya pengoperasian
screen ini relatif tidak relatif mahal
mudah macet

(Sumber : Metcalf and Eddy, 2004)

65 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


E. Merancang Instalasi Coarse Screen

Pertimbangan yang harus dilakukan dalam merancang Instalasi Saringan


(screen) adalah :

a. Lokasi
b. Kecepatan
c. Bentuk bukaan antara batang atau ukuran lubang
d. Headloss
e. Pemeliharaan screen, pengoperasian, dan pembuangan
f. Pengawasan

1. Lokasi Coarse Screen


Lokasi coarse screen ditempatkan pada inlet air baku, dan selalu berada
pada awal dalam rangka menahan benda-benda yang lebih besar (grit removal)
seperti ranting pohon, kertas, plastik, logam dan semisalnya. Coarse screen
juga berada di depan fasilitas pompa, penempatan ini disengaja agar tidak
merusak fasilitas pemompaan, menjaga fasilitas pengolahan lumpur (sludge
removal equipment), valve, nozzle, saluran, perpipaan dan peralatan lainnya.

Coarse screen

(a)
(a) (b)
Gambar 3.8. Penempatan Coarse Screen dengan Pembersihan (a) secara
Manual dan (b) Mekanis

Bangunan Penangkap Air Screening 66


2. Kecepatan
Pada Instalasi pembersihan secara manual, kecepatan (velocity) berkisar
0,45 meter/detik (1,5 ft/detik), sedangkan pembersihan secara mekanis,
kecepatan paling sedikit 0,4 m/detik (1,25 ft/detik). Untuk mencegah debris
pada aliran puncak kecepatan tidak boleh melebihi 0,9 m/detik (3 ft/detik).
Headloss pada pembersihan secara mekanis dibatasi minimal 150 mm (6 inch).
Waktu siklus disarankan 15 menit.

3. Bentuk Bukaan antara Batang atau Ukuran Lubang


Bentuk bukaan sangat bervariasi, umumnya dengan slot bundar
(circular) atau empat persegi panjang (rectangular), jarak antara batang secara
manual adalah 25 – 50 mm sedangkan yang mekanis 15 – 75 mm. Ukuran
batang adalah lebar berkisar antara 5 – 15 mm (baik manual maupun mekanis),
dan kedalaman 25 – 38 mm (baik manual maupun mekanis).
Screen dapat pula digunakan band screen dengan media berlubang,
tetapi screen jenis ini jarang digunakan, pertimbangan digunakan screen ini
adalah jenis sampah yang melewati umumnya berukuran seragam, atau jenis
sampahnya dapat diperkirakan. Ukuran diameter lubang berkisar antara 2 – 5
mm.

Gambar 3.9. Band Screen dengan Media Berlubang

67 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


4. Headloss
Headloss pada coarse screen dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus :

(Vb2  Va2 ) 1
hL   (3-3)
2g C
dimana :
hL = headloss, meter
C = koefisien debit secara empiris pada aliran turbulen dan eddy
losses, tipikalnya adalah 0,7 untuk saringan bersih, dan 0,6 untuk
saringan mampet.
V = kecepatan aliran bukaan pada bar screen, meter/detik
v = kecepatan dalam saluran upstream (hulu), meter/detik
2
g = percepatan gravitasi, 9,81 meter/detik

Sedangkan untuk Fine screen (Screen yang berukuran sedang) headloss


dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
2
1 Q
hL   
C  2g  A  (3-4)

dimana :
hL = headloss, meter
C = koefisien debit secara empiris pada aliran turbulen dan eddy losses,
tipikalnya adalah 0,7 untuk saringan bersih, dan 0,6 untuk
saringan mampet.
g = percepatan gravitasi, 9,81 meter/detik2
Q = debit yang melalui screen m3/detik;dan
A = luas bukaan efektif screen yang terendam dalam air, m2.

Untuk Screen (clean), headloss menggunakan rumus seperti rumus (3-1),


yaitu :
4/3
W
h L  β  h v sinθ
 b  (3-5)

dimana :
hL = headloss, meter

Bangunan Penangkap Air Screening 68


W = lebar maksimal penampang melintang batang yang searah dengan
aliran,m;
b = jarak minimal batang, m;
hv = velocity head aliran yang mendekati batang, m; dan
 = faktor bentuk batang

Tabel 3.2. Faktor Bentuk Batang pada Screen


No. Jenis Batang (Bar) β
1 Segi empat dengan bagian pinggirnya tajam 2,42
2 Segi empat dengan semi bulat pada bagian 1,83
depan
3 Bulat 1,79
4 Segi empat dengan semi bulat pada bagian 1,67
depan dan belakang
5 Bentuk yang sudah rusak 0,76
(Sumber : Metcalf and Eddy, 2004)

5. Pemeliharaan Screen, Pengoperasian, dan Pembuangan


Pemeliharaan screen harus dilakukan mengingat ada bagian penggerak
yang terendam air (rantai, gir, tangkai) berpotensi mengalami kerusakan, gigi
penggaruk mudah patah, kebocoran pada saluran air sangat tinggi, sehingga
dapat menyebabkan motor terendam dalam air dan motor mati seketika,
rancangan mengandalkan pada bobot rantai untuk bekerja, maka rantai
menjadi berat & sukar untuk dipegang dan lain-lain.
Berdasarkan permasalahan yang sering terjadi di atas, maka perawatan
dan pemeliharaan screen menjadi suatu kewajiban. Pemeliharan dan
perbaikan dapat dilakukan secara periodik maupun insidentil, yaitu ketika
kerusakan pada screen. Pemeliharaan screen dapat dilakukan apabila
terpenuhi beberapa hal :
a. Perencanaan yang baik
b. Operator yang berpengalaman
c. Aksesibilitas screen mudah dicapai
Begitu juga pengoperasian screen haruslah ditangani dengan baik,
terutama screen yang mekanis, sebab screen mekanis memerlukan perawatan
khusus jika dibandingkan dengan screen yang manual. Pengoperasian
menyangkut keberlangsungan dan durabilitas screen itu sendiri, apabila screen
beroperasi maka seorang engineer harus mengetahui kemungkinan-
69 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum
kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada unit pengolahan
lain, seperti : lolosnya sampah padat dari screen, tidak berfungsinya mekanisasi
alat karena pemadaman listrik, debit air baku yang terlalu besar atau terlalu
kecil, terhambatnya aliran air baku karena pengaruh penumpukan sampah
padat, dan lain-lain.
Pengoperasian screen dapat berlangsung dengan baik, apabila ditangani
oleh operator yang berpengalaman serta mengetahui SOP (standard operating
procedure) apabila terjadi kerusakan. Pengoperasian juga menyangkut di
dalamnya adalah pembuangan sampah padat yang menyangkut/ tertahan di
screen dan dibersihkan baik secara manual maupun mekanis. Pembuangan
sampah padat yang tertahan di screen seringkali mengalami kendala dalam hal
pengangkutan (transportasi) serta terbatasnya areal pembuangan.

6. Pengawasan
Pengawasan terhadap jalannya pengoperasian screen terbagi menjadi
tiga hal :
a. Pengawasan Pendahuluan (Pre-inspection)
Sebelum setiap pelaksanaan pengawasan screen dilaksanakan, maka
perlu adanya inventarisasi bagian-bagian jalur saluran screen yang sering
mengalami gangguan-gangguan atau kerusakan, dan ini juga tergantung dari
hasil pengamatan yang lalu, kemudian dianalisis dan dicek keberhasilan
perbaikan yang telah dilaksanakan. Ini merupakan pengawasan pendahuluan,
dan umumnya secara kualitatif saja, belum sampai detail, dan belum secara
rutin, tetapi hanya sewaktu-waktu.
Setelah itu direncanakan pengawasan secara detail, meliputi :
1) Pengawasan bertingkat, menurut jabatan dan profesi
2) Pengawasan lokasi permukaan screen, dari intake sampai dengan
screen. Jenis dan ukuran struktur dan fasilitas lainnya seperti
misalnya pipa-pipa, rumah-rumah pompa, unit pengolahan
sesudahnya, dan lain-lain.
b. Cara Pengawasan (Methods of Inspection)
Untuk screen dengan ukuran kecil, lingkup pengawasan dimungkinkan
hanya sekitar screen saja, sedangkan untuk screen ukuran besar, maka lingkup
pengawasannya juga besar. Cara pengawasan haruslah disesuaikan dengan
besar kecilnya screen serta cara pembersihanya (manual atau mekanis).

Bangunan Penangkap Air Screening 70


c. Jenis Pengawasan (Inspection Type)
Jenis pengawasan pada screen dapat dilakukan pada :
1) Lokasi screen
2) Bagian dalam screen, seperti tangga menuju screen, keadaan
sampah padat, dinding ruangan screen, dan dasar screen
3) Bagian luar screen, seperti pengawasan yang dimulai dari intake
hingga screen

F. Kriteria Rancangan untuk Screen

Tipikal Rancangan untuk Pembersihan secara Manual dan Mekanis


dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut.

Tabel 3.3. Kriteria Rancangan Screen

U.S Unit SI Unit


Parameter
Unit Metode Pembersihan Unit Metode Pembersihan

Manual Mekanis Manual Mekanis

Ukuran batang :
- lebar in 0.2 – 0.6 0.2 – 0.6 mm 5 – 15 5 - 15
- kedalaman in 1.0 – 1.5 1.0 – 1.5 mm 25 – 38 25 – 38

Jarak antar –batang in 1.0 – 2.0 0.6 – 3.0 mm 25 – 50 15 – 75


o o
Slope dari –vertikal 30 – 45 0 – 30 30 – 45 0 – 30

Kecepatan :
- Maksimum ft/s 1.0 – 2.0 2.0 – 3.25 m/s 0.3 – 0.6 0.6 – 1.0
- Minimum ft/s - 1.0 –1.6 m/s - 0.3 – 0.5

Head yang- diijinkan in 6 6 - 24 mm 150 150 - 600


(Sumber : Metcalf and Eddy, 2004)

G. Perhitungan Rancangan Intake dan Bar screen

 Saluran Intake

Bila diketahui debit air baku (Q) = 198,96 liter/detik


= 0,199 m3/detik
V = 0,6 m/detik
71 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum
Q 0,199m 3 / dt
Maka Across = =
V 0,6m / dt
2
= 0,332 m

Acroos = D x L -- L = 2D
2
= D x 2D = 2D
A 0,332
D= =
2 2
= 0,407 m
Direncanakan saluran intake berbentuk segi empat
Dimensi : Lebar = 2 x D
= 2 x 0,407 m = 0,815 m
Dalam = 0,407 m + 0,30m (freeboard)

 Bar screen

Bila diketahui debit air baku (Q) = 198,96 liter/detik


= 0,199 m3/detik
Kriteria rancangan terpilih :
Tebal batang (w) = 2,5 cm
Jarak antar batang (b) = 1,78 cm
Kemiringan batang (Ө) = 45o
Faktor bentuk (β) = 1,79 (jenis bentuk batang bulat, lihat tabel 3.3)

Maka, jumlah kisi (n) :


L = (n x w) + (n+1) b
81,5 cm = (n x 2,5) + (n+1) 1,78 cm
81,5 cm = 2,5n + 1,78n +1,78
79,72 = 4,28n
n = 19 buah

Kontrol jarak antar batang

L = (n x w) + (n+1) b
81,5 cm = (19 x 2,5) + (19+1) b

Bangunan Penangkap Air Screening 72


81,5 cm = 47,5 + 20b
b = 1,7 cm

Lebar bukaan screen (Ls)


Ls = (n+1) b
Ls = (19 + 1) 1,7
Ls = 34 cm

o
Panjang screen yang terendam (Ps) dengan kemiringan 45
D 0,407
Ps = =
Sin  Sin 45
= 0,57 m
= 57 cm

Luas penampang screen yang dilalui air (As)


As = Ps x Ls
= 57 cm x 34 cm
= 1938 cm2
= 0,1938 m2

Kecepatan aliran pada screen (V)


Q 0,199m 3 / dt
V= =
A 0,1938m 2
= 1,03 m/detik

Kehilangan tekanan pada screen (h)


w 4/3 v 2
h=β( ) sin θ
b 2g
2,5 4/3 103 2
h = 1,79 ( ) sin 45
1,7 2(981cm / dt )
= 11,43 cm

73 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


Dimensi
 Jumlah batang : 19 buah
 Tebal batang : 2,5 cm
 Jarak antar batang : 1,7 cm
 Kemiringan kisi : 45o
 Kehilangan tekanan : 11,43 cm

3.2.2. Latihan
a. Bar screen secara mekanis yang digunakan pada sebuah saluran dengan
kecepatan maksimum 1 meter/detik. Ketebalan batang pada bar screen
15 mm, dan lebar bukaannya adalah 25 mm. Tentukan kecepatan
diantara batang bar screen dan head loss dalam meter.
Jawab :
Diasumsikan lebar saluran adalah (L) dan kedalaman (D)
Luas bersih screen = LD [25 / (25+15) = (5/8)LD
Luas screen = LD
Dengan menggunakan persamaan kontinuitas :
Va Aa = Vb Ab atau Vb = (Va Aa) / Ab
Vb= 1  [LD / (5/8)LD] = (8 / 5 ) m/s

(Vb2  Va2 ) 1
hL  
2g 0.7
2
8
  1
2

hL   
5 1
  0.114m
2g 0.7

b. Tentukan headloss bar screen jika diketahui data sebagai berikut :

Va : 0,6 m/detik
Vb : 0,9 m/detik
Luas bukaan pada bar screen bersih : 0.19 m 2
Koefisien headloss pada bar screen bersih : 0,7

Jawab :
Menghitung headloss dengan persamaan berikut :
Maka headloss bar screen adalah :

Bangunan Penangkap Air Screening 74


(Vb2  Va2 ) 1
hL  
2g 0.7

1  (0,9m / det)2  (0,6m / det)2 


hL     0.033m
0.7  2(9,81m / det 2 ) 

c. Tentukan headloss bar screen jika 50% aliran ditutup !

diketahui data sbb :


Va : 0,6 m/detik
Vb : 0,9 m/detik
Luas bukaan pada bar screen bersih : 0.19 m 2
Koefisien headloss pada bar screen bersih : 0,7

Jawab :
Menghitung headloss dengan persamaan berikut :
(Vb2  Va2 ) 1
hL  
2g 0.7
1  (0,9m / det)2  (0,6m / det)2 
hL     0.033m
0.7  2(9,81m / det 2 ) 
karena luas area dikurangi 50 %, berarti menghasilkan kecepatan ganda
pada masing-masing area tersebut, berarti : 0,9 m/detik x 2 = 1,8 m/detik.
diasumsikan koefisien aliran yang tersumbat (mampet) = 0,6. Berarti
headlossnya adalah :
1  (1,8m / det)2  (0,6m / det)2 
hL     0.24m
0.6  2(9,81m / det 2 ) 

3.3. Penutup
Peralatan screen ternyata memerlukan perhatian khusus dalam
operasionalnya serta pemeliharannya. Oleh karena screen merupakan
peralatan yang vital dalam pengolahan air minum, maka perlu adanya
perencanaan yang baik agar unit pengolahan setelahnya tidak mengalami

75 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


kerusakan serta tidak berfungsinya fasilitas pompa, mixing, panel dan lain-lain.
Pemilihan screen yang tepat akan mengurangi resiko biaya tinggi, serta dapat
mereduksi unit-unit pengolahan yang tidak perlu yang akhirnya akan
menghasilkan efisiensi dalam segala bidang.

3.3.1. Tes Formatif


jika terdapat dua bar rack secara mekanis dengan  = 75°; jarak antar
3
batang = 2.5 cm; debit puncak Qpeak = 1.321 m /detik; debit maksimum
3 3
Qmax = 0.916 m /detik; debit rerata Qave = 0.441 m /detik
Kecepatan melalui rack pada Qpeak = 0.9 m/detik
Kecepatan melalui rack pada Qmax = 0.6 m/detik
Kecepatan melalui rack pada Qave = 0.4 m/detik
Diameter saluran = 1.53 m; kemiringan saluran = 0.00047 m/m;
kecepatan air dalam saluran pada Qpeak = 0.88 m/detik; kedalaman air
dalam saluran pada Qpeak = 1.18 m
Pertanyaan :
1. rancanglah bar rack
2. hitunglah koefisien efisiensi
3. hitunglah kedalaman aktual aliran dan kecepatan di dalam ruang rack
pada Qpeak
4. hitunglah kecepatan (v) yang melalui clear opening

5. hitunglah headloss yang melalui bar rack

6. hitunglah kedalaman aliran dan kecepatan di dalam ruangan rack


bagian bawah
7. hitunglah headloss yang melalui rack dimana 50%nya tidak berfungsi
(clogging)

3.3.2. Umpan Balik


Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif yang ada
pada bahasan berikut ini, hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian
gunakan rumus ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi
dalam bab ini

Bangunan Penangkap Air Screening 76


Rumus :
 Jawaban yang benar
Tingkat penguasaan   100%
7
Arti tingkat penguasaan yang anda capai adalah :

90% - 100% : baik sekali


80% - 89 % : baik
70% - 79% : cukup
60% - 69% : kurang
0% - 59% : gagal

3.3.3. Tindak Lanjut


Jika anda mencapai tingkat kepuasan 80 % keatas, maka anda dapat
meneruskan dengan kegiatan belajar pada bab selanjutnya, tetapi jika tingkat
penguasaan anda belum mencapai 80%, maka anda harus mengulangi
kegiatan belajar bab tersebut terutama pada bagian yang belum anda kuasai.
Untuk mencapai pemahaman tersebut anda dapat menghubungi dosen
pengampu diluar waktu kuliah.

3.3.4. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Rancangan bar rack
Menghitung jarak batang (bar spacing) dan dimensi ruangan bar rack
Gunakan data aliran pada saat musim hujan memuncak untuk
merancang ruangan rack
a) Luas bersih yang melalui bukaan rack = Qpeak/v max = 1.321 m3/detik 
2
0.9 m/detik = 1.47 m

77 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


b) Lebar bersih bukaan rack = A/d = 1.47 m 2/1.18 m = 1.25 m
c) Terdapat 50 jarak dengan masing-masing ukuran 25 mm
-3
d) Lebar total ruangan rack 50 x 25 mm x 10 m/mm = 1.25 m
e) Total jumlah batang bar rack = 49
f) Terdapat batang bar rack dengan lebar 10 mm
-3
g) Lebar ruangan = 1.25 m + 49 x 10 mm x 10 m/mm = 1.74 m

2. Menghitung koefisien efisiensi


Bukaanbersih
Koef .Efisiensi 
Lebarruangan

50 x 25mm
Koef .Efisiensi   0.72
1740mm

3. Menghitung kedalaman aktual aliran dan kecepatan di dalam


ruang rack pada Qpeak
a) Persamaan energi
v12 v2  v2 v2 
Z1  d1   Z2  d 2  2  h L h L  K e  1  2 
2g 2g  2g 2g 
b) Dasar ruangan adalah horizontal; Z2 = 0; saluran air yang berbalik
masuk = 8 cm di atas datum; Ke = 0.3

Bangunan Penangkap Air Screening 78


2
 1.321 m 3 /det 
 
0.88 m/det 
2
 1.74 m  d 2 m 
0.08 m  1.18 m   0 m  d2 
2  9.81 m/det 2  9.81 m/det
  1.321 m 3 /det  
2

   
 0.88 m/det 
2
1.74 m  d 2 m  
 0.3 
2  9.81 m/det 2  9.81 m/det 
 
 
 
c) Penyederhanaan persamaan sebelumnya:
d23 - 1.288 d22 + 0.021 = 0
d) Penyelesaian persamaan di atas dengan menggunakan trial and error
d2 = 1.28 m; v2 = 1.321 m3/det  (1.74 m x 1.28 m) = 0.59 m/det

4. Menghitung kecepatan (v) yang melalui clear opening

debit 1.321 m 3 /det


v   0.83 m/det  0.9 m/det
luasrack 1.25 m x 1.28 m

79 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


Kemungkinan redisain dengan 48 atau 49 clear opening. Lebar
ruangan dikurangi dan kecepatan diperbesar yang melalui screen.

5. Menghitung headloss yang melalui bar rack

1  Vb 2  Va 2  1  0.83 2  0.59 2 
hL        0.025 m
C  2g  0.7  2  9.81 m/det
2

 49  10 mm 
4/3 4/3
W (0.83 m/det) 2
h L  β  h v sinθ  2.42    sin75  0.024 m
 b  50  25 mm  2  9.81 m/det 2

6. Menghitung kedalaman aliran dan kecepatan di dalam ruangan


rack bagian bawah
(a) Kedalaman dan kecepatan dalam ruangan (chamber)

v 22 v2
d2   d3  3  h L
2g 2g

1.28 m 
0.59 2
 d3 
1.321 m /det 1.74 m  d
3
3 m 
2

 0.025 m
2  9.81 m/det 2 2  9.81 m/det 2

(b) Penyederhanaan persamaan menjadi :


d33 - 1.273 d32 + 0.029 = 0
(c) Penyelesaian permasalahan dengan menggunakan trial and error,
d3=1,25 m dan v3 = 0.61 m/detik.

7. Menghitung headloss yang melalui rack dimana 50%nya tidak


berfungsi (clogging)
(a) dikarenakan 50% rack tidak berfungsi, maka area bersih yang melalui
rack dikurangi setengah dan headloss yang melalui rack diperoleh
dari persamaan energy (enerqy equation)
2
v '2 v2
d '2   d3  3  h L
2g 2g
’ ’
Diasumsikan outlet channel tidak berubah. yaitu, d3 = d3 dan v 3 = v3
' 2
(b) h 50  1 (Kecepatan yang melalui bukaan rack )  v 2
2

0.7 2g
Bangunan Penangkap Air Screening 80
(c) Kecepatan yang melalui rack dimana 50%nya tidak berfungsi

1.321 m 3 /det 2.114


 v'   m/det
1.25 m  0.5  d '2 d '2

1.321 m 3 /det 0.759


(d) v 2  
'
m/det
1.74  d '2 m d '2

(e) d '2 m 
0.759 d '
m/det
2 2

 1.25 m 
(0.61 m/det) 2

2  9.81 m/det 2 2  9.81 m/det 2
  
2
1 2.114 d '2 m/det  0.759 d '2 m/det 2

0.7 2  9.81 m/det 2

(f) Penyederhanaan persamaan menjadi : d’23 - 1.269 d’22 - 0.254 = 0


(g) Penyelesaian permasalahan dengan menggunakan trial and error, d’2
= 1,40 m dan v’2 = 0,54 m
(h) Kecepatan yang melalui bukaan rack = 2.114/1.4 m/detik = 1.51
m/detik
(i) Headloss dibawah 50% tidak berfungsi
h50 = 1.4 m - 1.25 m = 0.15 m
1  Vb 2  Va 2  1  1.512  0.54 2 
h 50        0.15 m
C  2g  0.7  2  9.81 m/det
2

(k) v50 = 2 x v (0.83 m/sec) = 1.66 m/sec, v 2 = 0.59 m/sec

1  Vb 2  Va 2  1  1.66 2  0.59 2 
h 50        0.18 m  0.15 m
C  2g  0.7  2  9.81 m/det
2

3.3.5. Rangkuman
Akhirnya mahasiswa telah menyelesaikan bab ini, dari hasil pembahasan
ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan :
a. Intake adalah bangunan yang berfungsi sebagai penangkap air baku
sebelum masuk ke instalasi pengolahan air minum sesuai dengan
kuantitas (debit) yang diperlukan. Oleh karena itu, intake harus

81 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum


dirancangan dengan mempertimbangkan faktor teknis untuk
mensuplai air dari sumbernya.
b. Screen terbagi menjadi 3 yaitu coarse screen, fine screen dan micro
screen.
c. Pembersihan screen dapat dilakukan secara manual maupun secara
mekanis.
d. Jenis screen banyak ragamnya, masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan., sehingga pemilihan screen harus dipilih
berdasarkan kebutuhan serta pertimbangan teknis lainnya.
e. Instalasi Saringan (screen) dirancang berdasarkan pertimbangan
sebagai berikut :
 Lokasi
 Kecepatan
 Bentuk bukaan antara batang atau ukuran lubang
 Headloss
 Pemeliharaan screen, pengoperasian, dan pembuangan
 Pengawasan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Layla, M. Anis., Shamim Ahmad, dan E. Joe Middlebrooks. 1980. Water


Supply Engineering Design. Ann Arbor Science Publisher, Inc : Michigan.
2. Departemen Pekerjaan Umum, 1986. Materi Training untuk Tingkat Staf
Teknis Proyek Peningkatan PLP Sektor Air Limbah. Jakarta
3. Fair, G.M., J.C. Geyer, D.A. Okun. 1968. Water and Wastewater
Engineering, Volume 1: Water Supply and Wastewater Removal. John Wiley
& Sons, Inc: New York.
4. Kawamura, Susumu. 1991. Integrated Design of Water Treatment Facilities.
John Wiley & Sons, Inc : Canada.
5. McGhee, Terence, J. 1991. Water Supply and Sewarage. Mc Graw-Hill, Inc.
Singapura.
6. Metcalf and Eddy, 2004. Waste Water Engineering Treatment and Reuse.
Mc Graw-Hill, Inc. Singapura.
7. Park, J.K, 2008. Sludge Handling and Disposal.

Bangunan Penangkap Air Screening 82


8. Reynolds, Tom D.1982. Unit Operations and Processes in Environmental
Engineering. Wadsworth, Inc : Belmont, California.

SENARAI

1. Grit Chamber adalah suatu unit pengolahan yang berfungsi untuk


mengendapkan materi abrasif yang terlarut dalam air baku, seperti; pasir,
lempung, kerikil, cangkang kerang. Pengendapan ini bertujuan melindungi
peralatan mekanis (pompa, pengaduk) dari materi abrasif dan mencegah
akumulasi pasir pada saluran air baku dan pengolahan tahap awal
(Kawamura, 1991).
2. Bellmouth strainer atau Cylindrical strainer adalah jenis saringan/penapis
yang diletakkan pada ujung pipa intake, yang berfungsi agar
kotoran/sampah yang berasal dari sungai atau danau tidak ikut masuk
dalam bangunan intake
3. Backwashing pipe adalah pipa yang digunakan membersihkan foot valve
dan strainer yang tersumbat akibat adanya sampah-sampah yang
tersangkut di dalamnya.
4. Suction pipe adalah pipa hisap, yaitu pipa yang digunakan untuk mengisap
air dengan pompa kemudian menyalurkannya pada unit pengolahan lainnya.
5. Suction well adalah sumur hisap, yaitu sumur yang berfungsi sebagai tempat
penampungan air yang berasal dari air sungai atau danau
6. Valve adalah katup yang berfungsi untuk menutup dan membuka jalannya
air dalam bangunan intake.

83 Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai