Tugas atau tujuan dari aktivitas selama hamil, bersalin dan puerperium digambarkan
lebih ringkas oleh Josen (1981) sebagai berikut:
a. Memastikan kesejahteraan fisik untuk dirinya dan bayinya.
b. Penerimaan sosial untuk dirinya dan bayinya oleh orang-orang berati berarti bagi
mereka.
c. Keterikatan kepada si bayi.
d. Pemahaman dan kerumitan menjadi seorang ibu.
Dari data itu Rubin mengidentifikasikan 3 aspek yang meliputi : Reaksi umum pada
kehamilan, biasanya sebagai berikut :
a. Trimester I
Ambiven, takut, fantasi, khawatir.
b. Trimester II
Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari tentang
perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang
egosentrik dan self centered.
c. Trimester III
Berperasaan aneh, semberono, jelek. Menjadi lebih introvert, merefleksikan
terhadap pengalaman masa kecil.
Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil :
a. Gambaran tentang idaman (Image idea)
Sebuah gambaran ideal atau positif mengenai perempuan yang berhasil
melaksanakan perannya sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda akan mempunyai
seseorang yang dijadikannya contoh bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
b. Gambaran tentang Diri (image diri)
Gambaran mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman. Gambaran
diri seorang perempuan adalah bagaimana seorang perempuan adalah bagaimana
seorang perempuan tersebut memandang dirinya, sebagai bagian dari pengalaman
diri, terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.
c. Gambaran tubuh (body image)
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan
perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
Tahap-tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya :
a. Anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak
yang lain.
b. Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninnya. Pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini
memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d. Disengangement
Merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah berakhir.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu.
a. Taking On (tahapan meniru)
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan
meniru dan melakukan peran seorang ibu. Dalam tahap taking on terdapat kegiatan
mimicry (peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku perempuan lain yang pernah
hamil dengan cara melihat, mendengar dan melaksanakan pengalaman menjadi
seorang ibu.
b. Taking in
Taking in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya meniru
tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan dimasa yang akan datang,
misalnya: akan seperti apa proses persalinannya nanti atau baju yang akan
dikenakan bayinya nanti. Dan kegiatan introjections, projection, dan rejection yang
merupakan tahap dimana perempuan menirukan model-model yang ada sesuai
dengan pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan dan
penolakan.
c. Letting go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktivitas yang
sudah dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di
masa lalu dan menghilang tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.
Rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi 3 yaitu :
a. Periode Taking in (hari ke 1-2 setelah melahirkan)
1) Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
2) Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran pada perubahan tubuhnya
3) Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan
4) Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikkan keadaan tubuh ke
kondisi normal.
5) Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan
nutrisi.
b. Periode Taking Hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan)
1) Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan
kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB, dan daya
tubuh.
3) Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong,
menyusui, memandikan dan mengganti popok.
4) Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pribadi.
5) Kemungkinan ibu meengalami depresi post partum karena merasa tidak mampu
membesarkan bayinya.
c. Periode letting go
1) Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta
perhatian keluarga.
2) Ibu sudah mengambil tanggungjawab dalam merawat bayi dan memahami
kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan
hubungan sosial.
Langkah-langkah proses pelaksanaan peran seorang ibu menurut Reva Rubin, melalui
tahap :
1) Mimicry (peniruan). Wanita meniru perilaku wanita lain (yang pernah hamil) dengan
melihat, mendengar, dan merasakan pengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya, apa
yang dilakukan saat persalinan, bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama,
dan sebagainya.
2) Role play (mencoba bermain peran). Menciptakan kondisi di masa yang akan datang
dengan sengaja. Misalnya, berlatih merawat bayi dengan menjadi babysitter
(pengasuh anak) untuk anak temannya, mencoba menyuapi anak kecil, dan
sebagainya.
3) Fantasy (menghayal). Wanita menghayalkan dirinya di masa yang akan datang.
Misalnya, akan seperti apa proses persalinannya nanti, baju apa yang akan dikenakan
bayinya nanti, dan sebagainya.
4) Introjection-Projection-Rejection (pengolahan pesan). Wanita mencoba mengolah
pesan dan membandingkan gambaran ideal tentang seorang ibu dengan keadaan
dirinya sendiri. Dalam fase ini dapat terjadi proses penerimaan dan penolakan.
Misalnya, saat ibu memandikan bayinya di rumah berdasarkan apa yang di pelajarinya
di rumah sakit atau di tempat lainnya.
5) Grief-work (evaluasi). Wanita tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu
dan menghilangkan tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.
2. TEORI RAMONA MERCER
Mercer merupakan seorang perawat yang sangat perhatian terhadap proses
persalinan. Dia adalah salah satu murid Reva Rubin yang telah menghasilkan banyak karya
ilmiah. Sepanjang karirnya selama 30 tahun, Mercer melakukan 2 penelitian penting yaitu
efek stress antepartum pada keluarga dan pelaksanaan ibu. Teori Mercer lebih menekan
pada stress antepartum dan mencapai peran ibu. Ia mengidentifikasi seorang perempuan
pada awal postpartum, yang menunjukkan bahwa perempuan akan lebih mendekatkan
diri pada bayinya di banding dengan melakukan tugas sebagai seorang ibu pada
umumnya.
Teori ini lebih menekankan pada stress ante partum dalam pencapaian peran ibu.
Mercer membagi teorinya menjadi 2 pokok bahasan :
a. Efek stress ante partum
Stress ante partum dijelaskan sebagai komplikasi dari kehamilan atau kondisi
beresiko tingi dan peristiwa atau pengalaman atau pandangan negatif tentang
peristiwa kehidupan. Keluarga digambarkan sebagai satu system yang dinamik yang
meliputi subsistem-individu (bapak, ibu, janin atau bayi) dan pasangan (ibu-bapak,
ibu-janin atau bayi) dalam sistem keluarga secara keseluruhan.
Riset Mercer dkk menjelaskan tentang efek stress antepartum terhadap fungsi
keluarga sebagai satu keutuhan, fungsi pasangan individual (hubungan timbal balik
ibu-ayah, ibu-bayi, ayah-bayi) dalam keluarga, dan status kesehatan sebagai variabel
dependen dan depresi.
Mercer kemudian mempresentasikan 3 model yang mendukung hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen diatas, yaitu :
a) Hubungan stress antepartum dengan individu
b) Hubungan stress antepartum dengan pasangan individual
c) Hubungan stress antepartum dengan fungsi keluarga
Tahun 1988 Mercer mengemukakan hasil risetnya tentang efek stress antepartum
fungsi keluarga yaitu bahwa variabel-variabel mempunyai efek negatif atau positif
terhadap fungsi keluarga, yang dapat diuraikan sebagai berikut : stress dari peristiwa
kehidupan yang negatif dan resiko atau komplikasi kehamilan diprediksi harga diri
dan status kesehatan. Harga diri dan status kesehatan, dan support sosial diprediksi
mempunyai efek positif langsung terhadap rasa penguasaan (sense of mastery).
Sense of mastery diperkirakan mempunyai efek negatif langsung terhadap
kecemasan, yang pada akhirnya mempunyai efek negatif langsung terhadap keluarga.
Mercer kemudian menguji coba model efek stress antepartum terhadap fungsi
keluarga pada para wanita yang dirawat di RS dengan resiko atau komplikasi
kehamilan resiko rendah. Hasilnya ternyata bahwa wanita dengan kehamilan resiko
tinggi mengalami fungsi keluarga yang optimal daripada keluarga para wanita dengan
kehamilan resiko rendah.
Stress ante partum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman
negatif dalam hidup seorang wanita. Tujuan asuhan yang di berikan adalah
memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan diri ibu.
Penelitian Mercer menunjukkan ada 6 faktor yang berhubungan dengan status
kesehatan ibu, yaitu :
a) Hubungan interpersonal
b) Peran keluarga
c) Stress antepartum
d) Dukungan sosial
e) Rasa percaya diri
f) Penguasaan rasa takut, ragu, dan depresi
Maternal role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh
identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang
dirinya sendiri.
b. Pencapaian peran ibu
Salah satu dari penekanan dari karya Mercer adalah pencapaian Peran Ibu
“menjadi seorang ibu berarti mengambil suatu identitas baru. Mengambil suatu
identitas baru mencakup suatu pemikiran kembali secara menyeluruh dan
mendefinisikan kembali mengenai dirinya sendiri.
Bidan di Amerika menaruh perhatian pada pencapaian peran ibu karena menurut
Mencer minat peran ini adalah penting karena beberapa orang mengalami kesulitan
datang memikul peran ini dimana menurut Mencer ada konsekuensinya untuk anak-
anak mereka.
Mencer seperti rubin mengambil pendekatan saling mempengaruhi
(interactionist) dalam memahami proses di mana seseorang mengambil suatu peran
baru. Pandangan dari interactionist adalah bahwa cara seseorang berperan dan
bertindak dalam suatu peran tergantung dari reaksi dan interaksi yang mereka alami
dengan orang-orang disekitarnya, misalnya suaminya, keluarganya, dan orang lain.
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut Mercer
menyebutkan tentang stress antepartum terhadap fungsi keluarga baik yang positif
maupun negatif. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi
stress antepartum. Stress antepartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi
persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu
dapat mengurangi atau mengatasi rasa tidaak percaya dirinya selama kehamilan atau
mengatasi stress antepartum.
Perubahan yang dialami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat
menimbulkan stress antepartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada
ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secaraa fisiologis (normal),
perubahan yang dialami oleh ibu antara lain adalah :
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
berperan sebagai calon Ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi.
c. Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjkadi pada tubuhnya.
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan ke masa
menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
Empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu menurut Mercer:
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita mulai melakukan penyesuaian
sosial dan psikologi dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang ibu.
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai
dengan kondisi sistem sosial.
c. Informal
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan
perannya.
d. Personal
Merupakan tahap terakhir, dimana wanita sudah mahir melakukan perannya
sebagai ibu.
Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor :
a. Faktor ibu :
a) Umur ibu pada waktu melahirkan
b) Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama kali
c) Stress sosial
d) Memisahkan ibu dengan anak secepatnya
e) Dukungan sosial
f) Konsep diri
g) Sifat pribadi
h) Sikap terhadap membesarkan anak
i) Status kesehatan ibu
b. Faktor bayi
a) Temperamen
b) Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
a) Latar belakang etnik
b) Status perkawinan
c) Status ekonomi
Dari faktor sosial support, mercer mengidentifikasikan adanya 4 faktor pendukung :
a. Emotional support, yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan
mengerti.
b. Informational support, yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri.
c. Physical support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan
tambahan dana.
d. Appraisal support, ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya
sendiri dalam pencapai peran ibu.
Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah dimulai sejak ibu
mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mencer mulainya
peran ibu adalah setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah melahirkan).
Peran bidan diharapkan oleh Mencer dalam teorinya adalah membantu wanita
dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
Stres dari pengalaman hidup yang buruk dan kehamilan berisiko membawa
akibat negatif secara langsung pada penghargaan diri dan status kesehatannya:
penghargaan diri, status kesehatan, dan dukungan sosial membawa akibat positif
secara langsung oada penguasaan perasaan dan kemampuan orang tua :
penguasaan membawa perasaan akibat negatif secara langsung pada kegelisahan
dan kehilangan di mana akhirnya juga membawa akibat negatif secara langsung
pada fungsi keluarga.