Anda di halaman 1dari 6

Jurnal KESMAS, Vol.

10, No 2, Februari 2021 105

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TANAMAN


OBAT KELUARGA (SELEDRI DAN SEREH) UNTUK HIPERTENSI DI DESA
MUNDUNG SATU KECAMATAN TOMBATU TIMUR KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA
Seska Shinta Sagai*, Sulaemana Engkeng*, Herdy Munayang*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Sejak dari zaman dahulu sudah turun temurun tanaman obat sering di jadikan sebagai bahan yang
mengatasi macam-macam jenis penyakit serta menjadikan tanaman tersebut sebagai tanaman obat
keluarga. Tanaman obat keluarga (TOGA) dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan sehingga dapat
dikonsumsi oleh masyarakat sebagai obat alamiah pengganti obat kimia. Keberhasilan sosialisasi dapat
membuat minat masyarakat meningkat untuk memanfaatkan pengobatan tradisional tersebut karena
berasal dari bahan yang alami dan lebih murah serta bahannya lebih mudah didapatkan. Masyarakat desa
Mundung Satu Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara mempunyai pengetahuan yang
berbeda-beda tentang Tanaman Obat Keluarga untuk Hipertensi. Penelitian ini dengan tujuan untuk dapat
mengetahui pengaruh promosi kesehatan dalam tingkat pengetahuan tanaman obat keluarga (seledri dan
sereh) untuk hipertensi di desa Mundung Satu. Quasi eksperimen seperti intervensi penyuluhan kesehatan
secara langsung dan menggunakan leaflet melalui door to door kepada masyarakat adalah desain
penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitan dengan rancangan
one group pre test and post test design. Teknik pengambilan sampel ini adalah pengambilan sampel secara
acak sistematis (Systematic Random Sampling) sebanyak 76 responden. Analisis data menggunakan uji
statistik t test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil pengujian didapatkan nilai T hitung pengetahuan
sebelum-sesudah penyuluhan untuk desa Mundung Satu yaitu T hitung = -46,283 dengan p value = 0,000
artinya terdapat peningkatan yang signifikan antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah
dilaksanakannya penyuluhan.

Kata Kunci : Promosi Kesehatan, Tanaman Obat Keluarga, Hipertensi

ABSTRACT
Since ancient times, medicinal plants have been used for generations to treat various types of diseases and
make these plants as family medicinal plants. Family medicinal plants (TOGA) can be processed into
various types of preparations so that they can be consumed by the public as natural medicines to replace
chemical drugs. The success of the socialization can increase the public's interest to take advantage of
these traditional medicines because they come from natural and cheaper ingredients and the ingredients
are easier to obtain. The people of Mundung Satu village, Tombatu Timur District, Southeast Minahasa
Regency have different knowledge about family medicinal plants for hypertension. This study aims to
determine the effect of health promotion on the level of knowledge of family medicinal plants (celery and
lemongrass) for hypertension in Mundung Satu village. Quasi-experimental such as direct health
counseling interventions and using leaflets through door to door to the public are the research designs used
in this study. This research is a type of research with one group pre test and post test design. The sampling
technique was systematic random sampling (Systematic Random Sampling) of 76 respondents. Data
analysis used statistical t test with a confidence level of 95%. The test results obtained the T value of the
knowledge before-after counseling for Mundung Satu village, namely T count = -46,283 with p value =
0,000 meaning that there was a significant increase between the respondent's knowledge before and after
the implementation of the counseling.

Keywords : Health Promotion, Physic Garden, Hypertension

PENDAHULUAN
Program promosi kesehatan merupakan meningkat dengan pembelajaran dari, oleh,
usaha membuat kemampuan masyarakat untuk dan bersama masyarakat supaya
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 106

masyarakat bisa dan mampu serta mandiri (behavior changing) (Pusat Promosi
dalam melindungi kesehatan diri dan Kesehatan, 2011).
lingkungannya, dan dengan sumber daya TOGA atau tanaman obat keluarga
masyarakat dapat mengembangkan kegiatan adalah pengobatan alternatif yang sudah
yang sejalan dengan budaya setempat dan lama di lakukan masyarakat Indonesia
didukung oleh kebijakan publik yang dengan cara kuno (Yulianto & Kirwanto,
memiliki pengetahuan kesehatan. 2016). Manfaat TOGA adalah untuk
(Kemenkes RI, 2011). Promosi Kesehatan peningkatan kesehatan serta mengobati
yang digunakan saat ini adalah bentuk macam-macam penyakit, manfaat tanaman
perkembangan dari Pendidikan Kesehatan obat tradisional ini sudah dilaporkan secara
yang telah lama di gunakan. Secara umum empirik. TOGA bisa di dapat dengan mudah,
pendidikan kesehatan merupakan suatu bisa juga di tanam sendiri dan juga memiliki
usaha yang bisa berpengaruh pada konsekuensi yang rendah sehingga
masyarakat, baik individu, maupun pemanfaatan TOGA sudah banyak di minati
kelompok agar mereka memiliki perilaku karena lebih coock untuk penyakit
hidup sehat utamanya perubahan perilaku degenaritif (Karo-Karo, 2010).
Hipertensi adalah salah satu penyakit merupakan salah satu Kabupaten yang ada di
degenaritif yang di sertai tanda dengan Sulawesi Utara. Kejadian Hipertensi di
meningktanya tekanan darah. Kenaikan Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun
tekanan darah sistolik pada umumnya >140 2015 sebanyak 12.701 penderita. Hipertensi
mmHg dan tekanan darah diastolik >90 di kabupaten minahasa tenggara termasuk
mmHg. dalam Sepuluh Penyakit tertinggi dan berada
WHO atau World Health Organization di posisi kedua terbanyak di kabupaten
telah merekomendasikan untuk Minahasa tenggara. (Dinkes Minahasa
menggunakan obat tradisional yang sudah Tenggara, 2015).
termasuk obat herbal untuk pemeliharaan Tujuan tempat dari penelitian ini
kesehatan masyarakat, mencegah dan adalah desa Mundung Satu, Kecamatan
mengobati penyakit, terutama untuk Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa
penyakit kronis, penyakit degeneratif dan Tenggara dimana desa tersebut masing-
kanker (Agustina, 2016). masing keluarga memiliki tanaman obat
Di Sulawesi Utara, hipertensi berupa seledri dan sereh di halaman rumah
menempati urutan kedua (16,1%) setelah mereka. Promosi kesehatan yang dilakukan
ISPA dari kategori 10 penyakit terbanyak ini mengharaokan adanya peningkatan
(Profil Dinas Kesehatan Kota Manado, kualitas hidup serta kesejahteraan
2017). Kabupaten Minahasa Tenggara
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 107

masyarakat dalam penegtahuan akan HASIL DAN PEMBAHASAN


penggunaan TOGA. Tujuan di lakukannya promosi kesehatan
adalah membuat kualitas hidp masyarakat
METODE dan kesejahteraan masyarakat setempat
Penelitian ini adalah jenis penelitan dengan meningkat dengan memberikan
menggunakan rancangan one group pre test pengetahuan tentang tanaman obat keluarga.
and post test design. Penelitian ini telah di Promosi kesehatan di lakukan dengan cara
lakukan di desa Mundung Satu, Kabupaten door to door dengan menggunakan leaflet di
Minahasa Tenggara pada bulan September Desa Mundung Satu. Promosi kesehatan
2020. Populasi yang menjadi acuan adalah dilakukan dengan mengajukan beberapa
responden pada seluruh rumah rumah yang pertanyaan yang tersedia dalam bentuk
berada di desa Mundung Satu, Kabupaten kuesioner.
Minahasa Tenggara yang berjumlah 317 Sebanyak 76 responden masyarakat
rumah. Sampel yang di gunakan adalah yaitu Desa Mundung Satu yang terlibat langsung
76 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini. Gambaran subjek
ini adalah pengambilan sampel secara acak penelitian bisa dilihat dalam tabel 1.
sistematis (Systematic Random Sampling).

Tabel 1. Gambaran Karakteristik Responden


Karakteristik Responden n
Umur 20-40 tahun 26
41-60 tahun 36
>61 tahun 14
Jenis Kelamin Perempuan 46
Laki-laki 30
Pendidikan Terakhir SD 19
SMP 26
SMA 23
D3 3
S1 5
Jenis Pekerjaan Honor 4
MRT 40
Petani 27
PNS 5

Responden dengan kategori usia 41 sampai Responden dengan jenis kelamin


60 tahun (47,4%) adalah mayoritas perempuan mendominasi dalam penelitian
responden dalam penelitian ini, diikuti ini sebanyak 46 orang (60,5%) dan
dengan kategori usia 20 sampai 40 tahun sebanyak 30 orang (39,5%) merupakan
(34,2%), dan terakhir usia >60 tahun responden laki-laki. Sesuai dengan hasil
(18,4%). penelitian yang di lakukan oleh Wahyuni &
Eksanoto (2013), kecenderungan penderita
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 108

hipertensi adalah perempuan daripada laki- Secara umum, tujuan untuk


laki dengan persen hanya sebesar 5,8%. mengukur pengetahuan masyarakat tentang
Peningkatan resiko tekanan darah tinggi tanaman obat keluarga sebelum diadakan
yang di alami perempuan yaitu setelah promosi kesehatan adalah untuk
menopouse pada kisaran usia di atas 45 memberikan gambaran sudah sampai
tahun. Hormon estrogen yang berperan dimana warga paham tentang tanaman obat
dalam meningkatkan kadar HDL atau High keluarga sehingga pada saat memberikan
Density Lipoprotein akan melindungi informasi nantinya bisa disesuaikan dengan
perempuan yang belum mengalami tingkat ketajamannya terhadap pengetahuan
menopouse. dasar yang sudah dimiliki oleh masyarakat
Pekerjaan mengurus rumah tangga Desa Mundung Satu.
adalah pekerjaan mayoritas yang sebanyak Metode yang di lakukan dalam
40 orang (52,6%) responden memiliki pelaksanaan promosi kesehatan tentang
pekerjaan tersebut, dan di ikuti petani tanaman obat keluarga sebagai penurun
sebanyak 27 orang (35,5%),dan PNS tekanan darah tinggi di Desa Mundung Satu
sebanayak 5 orang (6,6%) dan honor adalah penyuluhan atau wawancara secara
sebanyak 4 orang (5,3%). Hal ini terjadi langsung dengan metode door to door yang
karena pada saat pengumpulan data yang di bertujuan supaya informasi tentang TOGA
lakukan pada siang hari sampai sore hari tersampaikan dengan baik.
para bapak-bapak sedang berada di kebun Analisis dari hasil tiga puluh
dan di luar rumah untuk melakukan pernyataan dalam kuesioner pengetahuan
pekerjaan. Sedangkan petani merupakan baik sebelum promosi kesehatan dan
urutan kedua dalam mata pencaharian di sesudah promosi kesehatan adalah nilai di
Desa Mundung Satu Kecamatan Tombatu mana setiap peryataan mempunyai 1 poin
Timur Kabupaten Minahasa Tenggara, jika benar. Dan dilakukan analisis perbedaan
karena sebagian besar penduduk adalah rata-rata skor pengetahuan sebelum dan
bertani. sesudah promosi kesehatan dapat di lihat
tabel 2.
Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Responden
Tabel 2. Perbedaan sebelum dan sesudah penyluhan tentang Tanaman Obat Keluarga
Pengetahuan TOGA (Seledri dan Mean T hitung P value
Sereh) Untuk Hiertensi
Pengetahuan Sebelum-Sesudah -18,250 -46,283 0,000

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sampel berpasangan, diperoleh hasil nilai T


hasil analisis yang menggunakan Uji T hitung pengetahuan sebelum dan sesudah
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 109

promosi kesehatan untuk desa Mundung masyarakat meningkat. Pengetahuan dapat


Satu yaitu t hitung = -46,283 dengan p value membuat pola pikir berubah dan adanya
= 0,000 artinya antara pengetahuan perubahan dalam kemampuan, kemampuan
responden sebelum dan sesudah dilakukan untuk menyikapi berbagai masalah secara
penyuluhan terdapat peningkatan yang objektif, cara individu mendapat
signifikan. pengetahuan dan lingkungan aktifitasnya
Hasil penelitian pengetahuan serta menceritakan pengalaman adalah
tentang tanaman obat keluarga untuk proses kognitif dan peningkatan
Hipertensi menunjukkan bahwa dari 76 pengetahuan. (Notoadmojo, 2010)
responden diperoleh hasil pretest dengan Setelah dilakukan intervensi melalui
nilai median pretest 36 dan post test 58 yang promosi kesehatan pengetahuan masyarakat
menunjukkan pengetahuan masyarakat meningkat. Pengetahuan umum masyarakat
yang kurang paham tentang tanaman obat Desa Mundung Satu sudah baik, hanya
keluarga yaitu 34 (44,7%) responden. butuh di arahkan secara spesifik tentang
Setelah di lakukan intervensi, sebagian jenis tanaman yang memiliki khasiat, cara
besar memperlihatkan peningkatan yang penggunaanya dan pemanfaatannya. Sumber
baik pada post test yaitu 50 (65,8%) pengetahuan terkait tanaman obat keluarga
responden. Perubahan pengetahuan ini diperoleh melalui teman, tetangga, maupun
karena masyarakat mau memperhatikan saudara. Pengetahuan seseorang paling
materi promosi kesehatan yang telah banyak di dapat dari pendengaran serta
diberikan. penglihatan.
Penelitian ini menemukan bahwa Penelitia ini sama dengan hasil
ternyata pengetahuan sebagian besar penelitian yang telah dilakukan oleh
masyarakat masih kurang paham tentang Oktaviani (2015) yang telah melakukan
TOGA sebelum dilakukan penyuluhan penelitian tentang pandangan masyarakat
kesehatan, kebanyakan masayarakat terhadap penyebaran pengetahuan TOGA.
menanam TOGA hanya untuk bahan Pengetahuan masyarakat Dusun Balakan RT
masakan atau bumbu dapur tanpa 02 tentang tanaman obat keluarga dan
mengetahui manfaat lain tentang TOGA. berbagai manfaat didapatkan secara turun-
Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan temurun, namun mereka juga sadar bahwa
bahwa ada pengaruh promosi kesehatan adanya penurunan dalam memanfaatkan
dalam pengetahuan tentang tanaman obat tanaman obat keluarga untuk pengobatan.
keluarga pada masyarakat. Pengetahuan Menurut presepsi mereka, orang yang telah
akan ada karena rangsangan berupa promosi lanjut umur lah yang dianggap memiliki jasa
kesehatan yang membuat pengetahuan dalam pengembangan tanaman obat
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 110

keluarga tersebut. Orang usia lanjut DAFTAR PUSTAKA


dianggap mempunyai pengetahuan yang Ariastuti, R. & Herawati, VD. 2019.
Utilization of Family Medicinal
lebih banyak tentang TOGA dari
Plants (TOGA) in Efforts to Improve
penglaman. Pengetahuan itu selanjutnya Community Health in Banyudono
District Boyolali. Journal of
diturunkan ke generasi selanjutnya.
Pharmaceutical and Medicinal
Memanfaatkan TOGA dalam pemenuhan Sciences.
kebutuhan dan untuk mengobati sudah jadi Astawan M, 2016. Sehat Dengan Rempah
kebiasan yang membudaya dari generasi ke dan Bumbu Dapur. Jakarta: Penerbit
Buku Kompas
generasi oleh masyarakat sehingga
Balitbang, 2018. Hasil Utama Riskesdas ;
menjadikan pengetahuan yang masih Penyakit Tidak Menular. Jakarta :
bertahan dan di wariskan sampai saat ini, hal Kemenkes RI
ini telah diuji bertahun-tahun penggunaanya Dinkes Manado, 2017. Profil Kesehatan
Kota Manado. Manado: Dinas
berdasarkan pengetahuan tradisional yang Kesehatan Kota Manado.
ada, dan juga telah di aplikasikan dengan
Haryoto. (2009) Bertanam Seledri Secara
budaya dan lingkungan setempat. Hidroponik, Yogyakarta: Kanisius.
(Situmorang dan Harianja, 2014). Laporan Nasional Riset Fasilitas Kesehatan.
Penelitian ini juga sejalan dengan 2011.

penelitian yang di teliti oleh Lolita, 2017 Santoso, M. (2016). Survei Pengetahuan dan
Pengalaman Swamedikasi
yang menyimpulkan bahwa pengetahuan menggunakan Jamu pada Masyarakat
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan Kecamatan Tanggul Kabupaten
Jember. Skripsi. Universitas Jember.
kesehatan mengalami kenaikan yang
signifikan pada pengetahuan tentang
Tanaman Obat Keluarga untuk hipertensi
pada masyarakat Dukuh Balakan RT 02,
Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Bantul.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
di Desa Mundung Satu Kecamatan Tombatu
Timur Kabupaten Minahasa Tenggara dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
promosi kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan Tanaman Obat Keluarga
(Seledri dan Sereh) untuk Hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai