Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. L DENGAN GANGGUAN ISI PIKIR : WAHAM CURIGA


DI RUANG LARASATI RSJD dr ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
Disusun Oleh :
•Kireina Aristya Ikhtiarini (P 27220018142)
•Mia Fajar Antika (P 27220018150)
•Mohamad Hermansyah (P 27220018151)
•Muthia Ridha Rahayu (P 27220018152)
•Nurmalinda Barreti (P 27220018156)
•Putri Rejeki Mawarni (P 27220018157)
•Resta Rizky Pradhani (P 27220018158)
•Restu Rahmawati (P 27220018159)
•Rina Fatmawati (P 27220018160)
•Sari Wijayanti (P 27220018161)
•Tessa Fitria Melani (P 27220018163)
•Umi Ayu Trisnawati (P 27220018165)
•Valen Ninda Utami (P 27220018167)
• Tgl/Jam MRS : Jumat, 19 Juni 2020
• Tgl/Jam Pengkajian : Senin, 22 Januari 2020 jam 09.30 WIB
• Metode Pengkajian : Observasi dan Wawancara dengan Pasien
• Diagnosa Medis : Skizofrenia Tak Terinci (F.20.3)
• No. Register : 052xxx

Informasi Umur
Identitas Klien
• Nama : Ny. L
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Boyolali
• Umur : 44 Tahun
• Agama : Kristen
• Status Perkawinan : Menikah
• Pendidikan : Diploma III
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Identitas Penanggung Jawab


• Nama : Tn. B
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 46 Tahun
• Pendidikan : Sarjana
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Boyolali
• Hubungan dengan klien : Suami
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama :
•Sebelum masuk rumah sakit, di rumah klien tampak gelisah dan sering marah-marah lalu menggebrak-gebrak
pintu dan almari karena merasa rumahnya selalu dikotori oleh adik iparnya tetapi klien tidak sampai merusak
barang dan melemparkan barang, klien dirumah selalu mengurung diri dirumah dan tidak mau keluar rumah
karena tidak diperbolehkan adik ipar dan ibu mertuanya untuk keluar rumah. Parsien sering merasa curiga
kepada adik iparnya sendiri karena sering berboncengan dengan suaminya pergi kemana-mana dengan
suaminya, sedangkan Ny. L jika mengajak suaminya keluar untuk jalan-jalan tidak pernah mau, Ny. L selalu
mencurigai adik iparnya ingin dipandang oleh tetangga-tetangganya sebagai istrinya suami Ny. L.

Faktor Predisposisi
Biologik
•Klien sudah pernah mengalami gangguan jiwa, klien pernah dirawat di RSJD Surakarta pada tahun 2018
pertama kalinya. Klien dirawat karena tiba-tiba kejang dan tidak sadarkan diri kemudian di bawa langsung ke
RSJ Surakarta.
Psikososial
1. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah ketika 10 tahun menikah dan belum
dikaruniai anak, kemudian pada saat sudah dikaruniai anak yang sekarang usianya 6,5 tahun anaknya di asuh
oleh tantenya, dan lebih memilih tantenya dibandingkan ibunya sendiri.
2. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik,aniaya sexual, penolakan dari lingkungan, kekerasan
dalam keluarga baiksebagai pelaku, korban maupun saksi. Klien juga tidak pernah terlibat dalam tindakan
kriminal.
Faktor Presipitasi
• Klien curiga terhadap adik kandung suaminya karena sering berpakaian seksi dan sering
berboncengan dengan suaminya.
 
Fisik
• Kesadaran : composnetis
• TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, S : 36,50C, RR : 20 x/menit
• Antropometri : TB : 162 cm, BB : 54 Kg
• Tidak ada keluhan fisik
Keluarga
1. Pengambilan keputusan
Klien tidak pernah berperan dalam mengambil keputusan dirumahnya.
2. Pola asuh
Klien diasuh oleh suaminya.
3. Pola komunikasi
Klien jarang berkomunikasi dengan keluarganya. Berkomunikasi jika perlu saja.

Konsep diri
•Klien menerima semua dengan apa adanya, mensyukuri apapun yang diberikan Tuhan.

Hubungan social
•Klien mengatakan orang yang paling dekat adalah suaminya. Klien selalu bercerita kepada suaminya jika
mendapat suatu masalah, tetapi suami tidak ada timbal balik dan suaminya lebih memilih bercerita
kepada adiknya. Klien selalu mengurung diri di kamar dan tidak pernah bersosialisasi dengan
tetangganya.

Spiritual
•Klien mengatakan beragama Kristen, sebelum masuk rumah sakit klien tidak pernah melakukan ibadah ke
greja karena tidak diperbolehkan suaminya pergi ke greja, Ny. L hanya berdoa saja di rumah dan saat
dirawat di RSJ klien juga tidak pernah melakukan ibadah karena tidak ada tempat untuk beribadah seperti
gereja.
Status Mental
1. Deksripsi umum
a. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, bersih, penggunaan pakaian sesuai, selama di rumah sakit klien selalu
memakai seragam rumah sakit, rambut tersisir rapi.
b. Pembicaraan
Pada awalnya pembicaraan klien terarah tetapi lama kelamaan kacau, berpindah-pindah dari kalimat satu
ke kalimat lain dan tidak sesuai dengan realitas (inkoheren).
c. Aktifitas motorik
Klien berjalan agak sempoyongan dan seperti orang bingung dan pandangan kosong, klien
memnuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri

2. Status Emosi
a. Alam perasaan
Klien mengatakan perasaannya baik-baik saja, klien tidak merasa sedih, putus asa, khawatir atau takut
terhadap sesuatu. Tetapi kadang klien merasa marah atau jengkel bila mendengar tentang adik iparnya yang
selalu ingin menang dan mengambil apa yang Ny. L miliki dan jika melihat adik iparnya berboncengan
dengan suaminya yang ingin dipandang sebagai suami istri.
b. Afek
Klien berespon sesuai dengan stimulus yang diberikan, klien tampak tertawa bila mendengar atau melihat
sesuatu yang menyenangkan dan klien tampak sedih ketika menceritakan pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan.
3. Persepsi
Klien tampak bersahabat selama wawancara, ada kontak mata dan selalu menjawab sesuai pertanyaan yang
diajukan. Tetapi lama kelamaan bicara klien kacau dan mengulang-ulang perkataan yang sudah di
sampaikan. Tidak ada halusinasi saat dilakukan pengkajian.

4. Proses pikir
Klien kadang-kadang berbicara kacau tak ada hubungan dan berpindah-pindah (flight of ideas) antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, kadang klien juga mengulang kalimat yang sama, seperti,
“Mbak, hobbyku apa? Apa?.” Dan selalu mengulang kata “apa” serta jika ditanya akan mengembalikan
pertanyaan kepada penanya.
Klien meyakini bahwa adik iparnya selalu dekat dengan suaminya karena ingin dipandang sebagai
istrinya oleh tetangga dan orang-orang yang melihat, karena sudah usia >30thn belum menikah, dan selalu
memakai pakaian yang kurang sopan dan makeup yang berlebih supaya suaminya suka kepada adik iparnya.
Klien mengatakan adik ipar dan suaminya jika pergi kemanapun selalu berdua, jika adik iparnya akan
pergi dan pulang kerja selalu di antar jemput oleh suami Ny. L.

5. Sensori dan Kognisi


a. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien composmentis, orientasi waktu, tempat dan orang baik.
b. Daya ingat/memori
Klien tidak mampu mengingat kejadian-kejadian yang sudah lama berlalu. Klien hanya mampu
mengingat kejadian jangka pendek seperti dia di rawat sakit jiwa yang terakhir kalinya, klien juga mampu
mengingat kejadian sesaat, seperti tadi pagi makan dengan lauk apa, jenis obat yang di minum.
c. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik yang dibuktikan dengan klien mampu mengulang atau
menjelaskan kembali apa yang telah dibicarakan dengan perawat. Klien mampu berhitung angka-angka
atau benda nyata dengan baik.
d. Pengambilan keputusan
Jika diberi penjelasan, klien mampu mengambil keputusan dengan tepat. Klien juga mampu
memutuskan alternatif tindakan yang mau dilakukan lebih dulu, misalnya mau makan dulu atau mandi dulu.
e. Insight
Klien menyadari bahwa dirinya menderita gangguan jiwa yang memang membutuhkan perawatan. Klien
tidak menyalahkan orang-orang diluar dirinya yang menyebabkan dia mengalami gangguan jiwa.

Kebutuhan Perisapan Pulang


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari, makan sendiri tanpa bantuan dan mampu membereskan alat-alat makan setelah
selesai makan.
2. BAB/BAK
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi, mampu menjaga kebersihan diri
dan pakaian.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi dan gosok gigi dua kali sehari, keramas setiap hari. Klien tampak bersih dan
tak ada bau badan.
4. Berpakaian/berhias
Klien mampu memilih dan mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian setelah mandi, penggunaan pakaian
sesuai dan penampilan rapi.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan bisa istirahat tidur dengan cukup, baik siang atau malam, tak ada gangguan tidur. Klien
selalu berdoa sebelum dan ketika bangun tidur.
6. Penggunaan obat
Klien mengatakan sudah tahu cara, dosis dan waktu minum obat. Empat macam obat diminum 3 kali 4
tablet pada pagi hari dan 3 tablet pada siang dan malam hari. Klien juga mengatakan salah satu efek samping
obat yang diarasakan adalah merasa ngantuk.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan minum obat secara teratur agar
penyakitnya tidak kambuh lagi. Sistem pendukungnya adalah keluarga yang selalu memperhatikan saat
kapan dia harus kontrol dan minum obat.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan aktivitas di dalam rumah yang sering dia lakukan adalah mencuci pakaian sendiri dan
milik suami, mencuci piring.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan tidak mempunyai aktivitas diluar rumah, biasanya hanya melihat kegiatan-kegiatan
yang ada diluar rumah tetapi tidak pernah mengikutinya.

Anda mungkin juga menyukai