Disusun Oleh:
KHOFIFAH INDAH SARI
NIM. P27229018076
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
taufik, serta hidayahNya, penulis dapat melaksanakan RBM dan menyelesaikan
laporan ini dengan lancar. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Wiwik Setyaningsih, SKM, M.Kes selaku ketua Jurusan Terapi Wicara yang
telah menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu dan
mengarahkan kepada penulis dalam menyelesaikan Rehabilitasi Bersumber
Masyarakat ini.
2. Roy Romey Daulas M, SST.TW, SKM, MPH selaku Ketua Prodi D-III Terapi
Wicara yang telah menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu
dan mengarahkan kepada penulis dalam menyelesaikan Rehabilitasi
Bersumber Masyarakat ini.
3. Anisyah Dewi S.F.,A.Md.TW.,M.PD selaku pembimbing pertama yang telah
banyak memberikan bimbingannya kepada penulis.
4. Liza Laela Abida S.Tr.Kes selaku pembimbing kedua yang telah banyak
memberikan bimbingannya kepada penulis.
5. Semua pihak yang telah berjasa atas terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan penulis memohon maaf
apabila terdapat pihak-pihak yang belum tercantumkan. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi institusi pada khususnya dan pihak-pihak lain yang berkaitan dalam
kepentingan ini.
Penyusun
iii
Daftar ISI
Judul.................................................................................................................i
Lembar Persetujuan Pembimbing................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................iii
Daftar Isi .........................................................................................................iv
Daftar Tabel....................................................................................................v
Daftar Lampiran.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan.......................................................................................1
1. Latar Belakang................................................................................1
2. Tujuan Kegiatan.............................................................................2
3. Gambaran Profile Lahan.................................................................3
B. Rencana Tindakan..............................................................................4
C. Implementasi Dan Evaluasi Penyuluhan............................................7
BAB II PEMBERDAYAAN KELUARGA..................................................9
A. Tujuan Teori.......................................................................................9
1. Pengertian Dan Defenisi.................................................................9
2. Etiologi/Penyebab...........................................................................10
3. Karakteristik...................................................................................12
B. Data Kasus..........................................................................................13
1. Identitas Klien.................................................................................13
2. Data Demografi Keluarga...............................................................14
3. Data Yang Berhubungan Dengan Faktor Penyebab.......................14
4. Data Yang Berhubungan Dengan Sindrome/Gejala Bahasa..........15
5. Analisa Data...................................................................................17
6. Perencanaan Therapy......................................................................18
C. Rencana Tindakan..............................................................................22
BAB III PROJECT EDUKASI......................................................................26
A. Deskripsi Alat.....................................................................................26
B. Cara Penggunaan................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PELAKSANAAN PENYULUHAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Rehabilitasi adalah upaya untuk memulihkan keberfungsian orang
yang mengalami gangguan atau hambatan, baik secara fisik, mental,
psikologis, sosial, dan ekonomi sehingga dapat berfungsi kembali secara
wajar. Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) menurut Slamet (1998)
adalah “Aktivitas rehabilitasi bagi penyandang disabilitas dengan
menggunakan suber daya manusia dengan kata lain, bahwa aktivitas
rehabilitasi didasarkan pada prinsip-prinsip pengembangan masyarakat”.
RBM menggunakan peran masyarakat dan keluarga dengan cara mengikut
sertakan, menggerakan, atau memobilisasikan potensi sumber daya
masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut
kegiatan.
Penyandang disabilitas merupakan istilah yang digunakan untuk
penyandang cacat. Menurut Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2011
mengenai Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities
(CRPD), istilah penyandang cacat diganti menjadi istilah penyandang
disabilitas. Kondisi disabilitas mengarah kepada keterbatasan fungsi individu
di masyarakat yang disebabkan oleh kondisi hambatan/kerusakan organ
tubuh sehingga menghalangi kesempatan untuk hidup sebagaimana
masyarakat lainnya dan kemampuan untuk mengakses sumber
kemasyarakatan yang ada. UU RI No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan
CRPD menyebutkan bahwa: Penyandang disabilitas adalah orang yang
memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka
waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap
1
2
A. LATAR BELAKANG
Fungsi keluarga berpengaruh terhadap perilaku anak dan juga
insiden keterlambatan bicara pada anak, keluarga yang mengabaikan dan
kesibukan orangtua sehingga anak dibekali dengan gadget untuk bermain
sehingga tenang dan hal tersebut membuat kemampuan anak dalam bicara
dan bahasa tidak terlatih dengan baik (Restiyani, 2013). Seorang anak
dinilai memiliki keterlambatan bicara dan bahasa jika perkembangan bicara
dan bahasanya secara signifikan berada di bawah milestone anak
Perkembangan bicara dan bahasa anak tersebut masih dalam sekuen/urutan
5
yang benar, namun lebih lambat dari yang diharapkan. Sedangkan anak-
anak dengan gangguan bicara dan bahasa, perkembangan bicara dan
bahasanya secara kualitatif berbeda dari anak pada umumnya Hartono
(2018). Berdasarkan data dari bidan desa Rt 04 Rw 03 Tohudan prevalensi
keterlambatan bahasa pada balita 2 dari 86 orang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang “Skrining Keterlambatan
Perkembangan Bahasa pada Anak”, masyarakat dapat memahami
tentang permasalahan bahasa yang dialami anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan “Skrining Keterlambatan Perkembangan
Bahasa pada Anak”, masyarakat mampu menjelaskan kembali tentang :
a. Memahami pengertian bahasa
b. Memahami pengertian keterlambatan bahasa
c. Mengetahui tahapan skrining perkembangan bahasa anak
d. Mengetahui tahapan perkembangan menurut milestone.
C. SASARAN
Penyuluhan ini ditujukan kepada masyarakat di Ibu-ibu
POSYANDU Rt 001 Rw 001
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Minggu, 18 April 2021
Waktu : 15:00 sampai selesai
Tempat : WhatsApp grup POSYANDU Rt 011
E. MATERI
1. Pengertian Bahasa
Pengertian tentang bahasa telah dkemukakan oleh para ahli.
Bloom & Lahey mengungkapkan bahasa adalah suatu kode di mana
6
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 5 menit Salam perkenalan
Menjelaskan kontrak dan tujuan WhatsApp
Penyuluhan Grup
G. METODE
Ceramah dan Tanya jawab online
H. MEDIA DAN ALAT
PPT
C. Implementasi dan Evaluasi Penyuluhan
1. Implementasi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal 18 April 2021, melalui
daring (group Whatsapp). Tema yang diangkat untuk penyuluhan
berdasarkan survey pada google form yang telah diisi oleh warga setempat.
Kegiatan dilaksanakan pada pukul 13:00-15:00 WIB, penyuluhan dilakukan
dengan bantuan powerpoint kemudian memberikan voice note kepada warga
beserta penjelasannya, tersebut berisi pengertian, skrining perkembangan
bahasa dan bicara..
2. Evaluasi Penyuluhan
8
PEMBERDAYAAN KELUARGA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian dan Defenisi
Berbicara adalah tindakan berkomunikasi dengan ekspresi artikulasi
verbal, sedangkan berbahasa adalah pengetahuan mengenai sistem simbol
yang digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal. Anak dinilai
mempunyai keterlambatan dalam berbicara jika perkembangan bicara secara
signifikan berada di bawah normal dibandingkan anak seusianya.1
Gangguan berbicara dan berbahasa adalah masalah yang sangat umum pada
anak usia 3-5 tahun.(Burhany et. al 2012). Bahasa merupakan sarana untuk
berkomunikasi antar manusia yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna
dan mampu membawakan pikiran danperasaan, baik mengenai hal-hal yang
bersifat konkret maupun abstrak.(Masitoh 2019)
Berbagai gangguan yang nampak biasanya terjadi pada umur kurang
dari 5 tahun. Saat teman-teman sebayanya sudah bisa mengucapkan kata
tertentu dia masih menggumam seperti suara nafas. Seperti contoh anak
sudah bisa mengucap beberapa kata, namun diumur tertentu menghilang,
termasuk mengoceh dari yang sebelumnya aktif menjadi pasif dan
pendiam.Gangguan bicara terdiri dari masalah artikulasi, suara, kelancaran
bicara (gagap), afasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, biasanya
akibat cedera otak) serta keterlambatan dalam bicara. Gangguan bicara juga
berhubungan erat dengan area lain yang mendukung proses tersebut
seperti fungsi otot mulut dan fungsi pendengaran. Keterlambatan dan
gangguan bisa mulai dari bentuk yang sederhana seperti bunyi suara
yang “tidak normal” (sengau,serak) sampai dengan ketidakmampuan untuk
9
10
a. Faktor Medis
Faktor medis yang paling banyak berperan dalam kesulitan
belajar bahasa adalah tidak atau kurang berfungsinya sistem syaraf
pusat yang disebabkan oleh adanya cidera atau memar. Cidera atau
memar pada otak dapat terjadi karena berbagai kejadian seperti trauma
ketika ibu sedang mengandung, penggunaan obat berlebihan, kelahiran
muda (premature), benturan, fisik, dan keracunan
b. Kondisi Fisiologis
Yang dimaksud dengan kondisi fisiologis adalah kemampuan
dari organ-organ yang terkait dalam menjalankan fungsinya untuk
mendukung terhadap kelancaran anak dalam meniti tugas
12
2) Riwayat Natal
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa pada
masa persalinan bayi lahir dengan berat 3,3 kg dengan kondisi bayi
normal langsung menangis
3) Riwayat Post-Natal
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa
perkembangan motoric anak seperti ; Merangkak, Duduk, Berdiri,
dan Lari terkesan terlambat apabila dibandingkan dengan anak
seusianya. Klien tidak memiliki permasalahan kesehatan yang
serius yang membuat klien harus di rawat inap di rumah sakit
c. Riwayat Sosial Ekonomi Keluarga
Berdasakan hasil wawancara dan observasi, Klien merupakan
anak ke-1 dari 3 bersaudara. klien memiliki adik perempuan dengan
inisial An S (1 tahun) dan adik laki-laki dengan inisial An. Y (3 bulan).
Klien merupakan anak dari pasangan Ny D (29 tahun) yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan Tn B (31 Tahun) yang bekerja sebagai
Wiraswasta. Bahasa sehari-hari yang digunakan klien adalah Bahasa
Bugis dan klien lebih banyak menghabiskan waktunya bersamaa ibu dan
saudaranya. Klien merupakan anak yang pemalu apabila bertemu
dengan orang baru. Klien berasal dari keluarga menengah kebawah dan
Keluarga klien mendukung adanya tindakan pemberdayaan keluarga
yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan selama kurang lebih 60
menit dalam jangka waktu 1 bulan.
4. Data yang berhubungan dengan sindroma/gejala bahasa, wicara, suara, irama
kelancaran dan menelan.
a. Sindroma Bahasa
Berdasarkan hasil observasi dan tes diperoleh data bahwa pada
saat tes bahasa reseptif dan bahasa ekspresif menggunakan ROWPVT
dan EOWPVT, klien terkesan tidak kooperatif dan tidak merespon
16
c. Materi Terapi
1) Latihan memahami kategori anggota tubuh hidung, telinga, mata,
tangan , kaki, kepala, rambut, gigi
1) Latihan menamai kategori anggota tubuh hidung, telingah, mata,
tangan, kaki, kepala, rambut, dan gigi.
2) Latihan produksi artikulasi fonem bilabial menggunakan flash card
kategori anggota tubuh hidung, telingah, mata, tangan, kaki, kepala,
rambut, dan gigi
d. Metode Terapi
Dalam melaksanakan terapi tentu sangat dibutuhkan suatu
metode untuk melaksanakan program yang telah dibuat. Adapun metode
yang digunakan selama proses terapi adalah drill.
1) Metode Drill
a) Sumber Metode
Penjelasan mengenai metode drill berasal dari buku
Language Disorder from Infancy Through Adolescence
Assessment & Intervention. Second Edition, oleh Shriberg dan
Kwiatkowski (1982) dalam Paul (2001).
b) Dasar Pemikiran
Drill secara umum didefinisikan sebagai salah satu dari
berbagai aktivitas klinis yang didalamnya terdapat tingkatan
pada strukturnya. Struktur tertinggi dalam kerangkanya adalah
drill.
c) Tujuan Metode
Tujuan dari metode drill ini adalah agar klien mampu
memahami kata benda berdasarkan metode terapi yang
dilaksanakan setelah itu diharapkan klien mampu memberikan
respon sesuai instruksi atau stimulus yang diberikan oleh
penulis.
20
b) Dasar Pemikiran
Menurut Scripture (1923) untuk dapat menggunakan
alat wicara secara benar, seseorang harus merasakan gerakan-
gerakan dan mendengarkan bunyi selagi memproduksi.
Seseorang yang mempunyai penyimpangan artikulasi harus
mengembangkan kemampuan penempatan artikulator-
artikulator tersebut pada posisi apa saja yang diperlukan
untuk tujuan bicara.
c) Tujuan Metode
Secara implisit tujuan dari metode ini adalah
memperbaiki bunyi-bunyi artikulasi. Dimulai dari
memproduksi bunyi secara satuan, selanjutnya
dikembangkan menjadi suku kata, kata, frase, kalimat dan
persiapan untuk dialog
d) Langkah Langkah Metode
(1) Dimulai dengan memproduksi bunyi secara satuan, tounge
spatel untuk menggerakkan atau menahan artikulator pada
tempatnya.
(2) Memanipulasi artikulator dengan menggerakkan jari
praktikan.
(3) Memberi instruksi dan penjelasannya.
(4) Indikator nafas (aliran udara) untuk mulut dan hidung.
(5) Rekaman grafik seperti spectrogram.
e. Alat Terapi
Alat Terapi yang digunakan selama proses terapi yaitu flash card
kategori anggota tubuh (hidung, telingah, mata, tangan, kaki, kepala,
rambut, gigi)
22
C. Rencana Tindakan
cara intervensi
sederhana pada keluar
ga tentang kasus
keterlambatan bahasa
dan bicara
E. METODE
Metode yang digunakan untuk pemberdayaan adalah drill untuk
kemampuan bahasa dan phonetic placement untuk kemampuan bicara
F. MEDIA DAN ALAT
Media dan alat yang digunakan untuk pemberdayaan
Flash card kategori anggota tubuh.
D. Implementasi dan Evaluasi Pemberdayan
Ketidaktahuan keluarga dan klien Tn. B mengenai permasalahan yang
dialami oleh An.K dengan kasus keterlambatan bahasa dan bicara. Untuk
menambah wawasan keluarga Tn.B mengenai kasus keterlambatan bahasa dan
bicara. Praktikan memberikan pemberdayaan kepada keluarga Tn.B dengan
memberikan intervensi sederhana kepada An T dan mencontohkan nya ke
keluarga Tn B dengan harapan kedepannya Orang tua dapat memberikan terapi
mandiri ke anak sehingga perkembangan anak bisa lebih baik.
Beberapa Hambatan yang dialami oleh praktikan dalam melakukan
pemberdayaan ke keluarga Tn.B seperti kesulitan melakukan observasi dan tes
dikarenakan anak masih belum kooperatif pada pertemuan ke 1 & 2. Selain
daripada itu Keluarga Tn.B mau terbuka dan bekerja sama mengikuti
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan sehingga praktikan berharap kondisi
An. K kedepannya bisa lebih baik.
25
BAB III
PROJECT EDUKASI
A. Deskripsi Alat
Salah satu alat pelindung diri yang digunakan yaitu handscoon sedangkan
media terapi yang digunakan yaitu meja, kursi, bolpoint, kertas, leaflet PPT dan
flashcard kategori Hewan dan ALFABET . Media flashcard terdiri dari hewan
sapi , kucing , kambing, kelinci , kuda. Dan Flashcard kategori Alfabet yaitu A,
B, ,C,D ,E, F terapis untuk dibawa kemana-mana, diameternya tidak terlalu besar
sehingga dapat disimpan di dalam saku, dapat dibuat sendiri sesuai kebutuhan
klien, flashcard dapat diaplikasikan pada permasalahan gangguan bicara.
Flashcard dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan
bahasa ekspresif, dengan media tersebut klien dapat memahami benda dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Cara Penggunaan
Langkah pertama memposisikan klien pada tempat duduk yang sudah
disediakan, selanjutnya lakukan pendekatan kepada klien dengan berjabat tangan.
Ajak bermain dahulu menggunakan puzzel supayaa klien tidak merasa takut,lalu
masuk ke materi menggunakan flashcard kategori hewan dan kategori alfabet,
untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif. Ambil flashcard kategori
anggota tubuh mata dan hidung lalu terapis meminta untuk mengidentifikasi sapi,
sebelum nya terapis memberitau semua binatang yang ada di kategor, semisal
kilen bisa melakukan apa yg terapis instruksikan maka klien berhak
memdapatkan reward yang itu berupa tos, lalu kategori alfabet klien di mitan
untuk mengidentifikasi misal tunjuk huruf C dan di sebelah nya ada pengecoh
yaitu huruf M, semisal klien mamapu mengikuti intruksi dari terapis maka klien
berhak mendapaatkan reward yaitu berupa htos dari terapis, terapis mengulang
26
27
intruksi yang tadi di berikan sampek 3 kali berturut-turut sampek klien mengalami
konsisen.
28
DAFTAR PUSTAKA
Marchman., Dan Femaid. 2013. Faktor Resiko Penyebab Autis Dan Usia Produktif.
Profesi, Volume 10, pp. 52-56.
Masitoh. 2019. Perbedaan Resiko Stroke Berdasarkan Faktor Resiko Biologi Pada
Usia Produktif. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), pp. 113-125.