Disusun oleh:
KELAS S21 A
TAHUN 2021
A. Peripheral Joint Mobilization
Mobilitas adalah sebuah gerakan pasif dimana teknik ini berupa oscilatory atau strech
untuk mengurangi nyeri atau meningkatkan arah gerak.
Mengacu pada teknik manualterapi yang digunakan untuk menghibisi nyeri dan
mengatasi joint disfunction secara khusus ditujukian pada perubahan mekanik sendi.
1. Bentuk sendi
Ovoid dan Sellar
2.
3.
4.
5.
2. Tipe Gerakan
Evaluation and Examination (Apabila pasien memiliki limitasi atau nyeri ketika
bergerak, evaluasi dan tentukan jaringan mana yang mengalami limitasifungsi dan
lokalisasi.
Dosis
Grade II: Ritme osilasi amplitudo besar dilakukan dilakukan dalam range, belum mencapai
limit
Grade III: Ritme osilasi amplitudo besar dilakukan hingga melewati limit gerakan yang
memungkinkan dan ditekan pada jaringan yang resisten.
Grade IV: Ritme osilasi amplitudo kecil dilakukan pada limit gerakan yang memungkinkan
dan ditekan pada jaringan yang resisten
Penggunaan:
Grade I dan II utamnya digunakan untuk menyembuhkan limitasi gerakan akibat nyeri
Teknik:
Osilasi bisadilakukan menggunakan gerakan fisiologis(osteokinematik) atau teknikjoint-play
(athrokinematik).
Dosis
Grade I (loosen): Distraksi amplitudo kecil dipakai ketika tidak ada tegangan pada pada
kapsul
Grade II (tighten): Distraksi yang cukup atau glide dipakai untuk mengeratkan jaringan
disekitar sendi.
Grade lll (stretch): Distraksi atau glide dipakai dengan amplitudo yang cukup besar untuk
melakukan stretch pada kapsul sendi dan mengilingi struktur periartikular
Penggunaan
Grade I distraksi digunakan dengan semua gerakan gliding dan bisa digunakan untuk
mengurangi nyeri
Grade ll distraksi digunakan pada pengobatan awal untuk menentukan seberapa sensitif sendi
Grade lll distraksi sendi atau glide digunakan untuk merenggangkan struktur sendi dan
meningkatkan joint-play
Teknik
Sistem grading ini menjelaskan hanya teknik joint-play yaitu distraksi atau glide permukaan
sendi
Perbadingan
Ekstremitas pasien yang disembuhkan harus diposisika sebaik mungkin agar pasien
rileks
Stabilisasi dengan kuat dan nyaman hubungan satu sendi,biasanya pada tulang
proksimal.stabilisasi bisa dilakukan dengan belt,salah satu tangan terapis, atau asisten
Posisi sendi
Evaluasi joint-play dan pengobatan pertama dilakukan pada posisi istirahat sendi,di mana
pada posisi ini kapsul memiliki kelonggaran yang besar
Treatment force (baik lembut ataupun kuat) dipakai dengan mendekatkan permukaan
sendi yang berlawanan.semakin besar kontak permukaan, maka semakin nyaman
pasien dengan prosedur itu
Teknik gliding dilakukan pararel dengan treatment plane.Arah glinding dengan
mudah ditentukan dengan menggunakan convexconcave rule
Setiap tulang digerakkan sehingga terjadi gliding pada permukaan tulang atara yang
satu dengan yang lain nya
Insiasi dan penyembuhan
Awal penyembuhan adalah sama baik penyembuhan untuk menurunkan nyeri atau
meningkatkan joint-play.Tujuannya untuk menentukan reaktifitas sendi sebelum
diproses.Hari selanjutnya, evaluasi respon sendi
Stretching biasanya menyebabkan rasa sakit lakukan manuver dihari lain untuk
mengurangi rasa sakit dan penyembuhan jaringan
Reasessment
Sendi dan ROM pasien harus diasesmen ulang setelah pengobatan dan sebelum
pengobatan selanjutnya lagi
Program Total
Apabila otot atau jaringan konektif juga mengalami limitasi gerak, inhibisi dan teknik
stretching pasif bisa diganti dengan mobilisasi sendi pada sesi pengobatan yang sama
HIP
Hip Joint
Asetabulum konkaf menerima konveks ada kepala femur. Posisi Istrahat: fleksi hip 30° dan
sedikit rotasi eksternal. Stabilisasi: fiksasi pelvis dengan menggunakan belt.
Posisi terapis dan letak tangan: Berdiri di ujung bed, letakkan belt di area trunkmu lalu
lilitkan belt di kaki pasien dan sekitar malleo ankle. Letakkan tangan pada proksimal leolus di
bawah belt istrahat dan lutut ekstensi.
Posisi pasien: supine, dengan hip di ujung bed. Pasien membantu stabilisasi pelvis dengan
memfleksikan hip yang berlawanan dan memegang paha dengan tangan. Hip dimobilisasi
dalam posisi istrahat.
Posisi terapis: letak tangan berdiri di sisi medial paha pasien. Letakkan belt di sekeliling
shoulder dan di bawah paha pasien untuk membantu menahan beban dari ektstremitas bawah.
Letakan tangan distal anda di bawah belt dan distal paha. Letakan tangan proksimal pada
permukaan anterior pada proksimal paha. Gaya mobilisasi: jaga elbow Anda tetap ekstensi
dan fleksikan lutut; lakukan force melalui tangan proksimal Anda pada arah posterior.
Posisi Fisioterapis:Dorong melawan bagian posteri posterior dari trokhan trokhanter mayor
pada arah anterior dengan tangan kaudal.
Posisi pasien side-lying dengan paha fleksi dan dibantu bantal. Berdirilah di belakang pasien
dan stabilisasi pelvis melewati SIAS dengan tangan kranial.
Artikulasi Tibiofemoral : Konkaf tibial mendatar tinggi pada konveks condilus femur.
Treatment plane: sepanjang permukaan plateaus tibial. Ini bergerak dengan tibia sebagai
perubahan sudut lutut.
Stabilisasi ilisasi: Pada banyak kasus femur distabilisasi kasus, femur distabilisasi dengan belt
atau bet.
Tibiofemoral Distraction
Indikasi: untuk meningkatkan ekstensi dan eksternal rotasi. Posisi pasien: prone dengan trunk
istrahat pada bed dan hip berada pada pinggir bed. Kaki yang berlawanan di atas lantai.
Posisi terapis: Genggam di sekitar distal kaki, proksimal malleolus dengan kedua tangan.
Gaya mobilisasi: tarik pada axis yang panjang dari tibia untuk memisahkan permukaan sendi.
Posisi terapis: pada posisi istrahat, berdirilah di sisi medial kaki pasien. medial kaki pasien.
Pegang distal kaki pasien dengan tangan distal dan letakkan palmar tangan proksimal
disepanjang sisi anterior tibia. Gaya mobilisasi: ekstensikan elbow dan ayunkan tubuh ke
tibia gliding ke arah posterior tibia, gliding ke arah posterior
Posisi terapis: Letak tangan genggam distal tibia dengan tangan yang dekat dengan itu, dan
letakan palmar dari tangan proksimal pada sisi posterior dari proksimal tibia. Gaya
mobilisasi: tekan dengan tangan pada proksimal tibia ke arah anterior. Posisi pasien: prone,
lutut dalam posisi istrahat. Letakan pad kecil dibawah distal paha untuk mencegah kompresi
patela.
Artikulasi Tibiof Artikulasi Tibiofemoral: emoral: Konkaf tibial mendatar tinggi pada
konveks condilus femur. Treatment plane: sepanjang permukaan plateaus tibial. Ini
bergerak dengan tibia sebagai perubahan sudut lutut. •Stabilisasi ilisasi: Pada banyak kasus,
femur distabilisasi dengan belt atau bet.
Talocrural Distraction
Posisi terapis: Letak tangan genggam distal tibi
al tibia dengan tangan yang dekat dengan itu, dan
letakan palmar dari tangan proksimal pada sisi posterior
dari proksimal tibia. Gaya mobili a mobilisasi: te sasi:
tekan denga tangan pada proksimal tibia ke mencegah
kompresi patela.
Indikasi: untuk
menambah
dorsofleksi. . Posisi Pasien: Terlentan erlentang dengan
kaki pada bed dan tumit berada di luar bed.
Subtalar Distraction