Anda di halaman 1dari 12

ETIKA PROFESI DAN

KONSEP FISIOTERAPI
HAKEKAT PROFESI FISIOTERAPI
KELOMPOK 2

• Hanna Zahra Fairuzia (2006599285)


• Naomi Ika Tanjung (2006475774)
• Fathia Dheanisa (2006559392)
• Rifka Alifia Haura (2006480175)
• Nabila Putri Shahara (2006476726)
DEFINISI
Fisioterapi
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan
(fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.

Fisioterapis
Orang yang melakukan pelayanan Fisioterapi dikenal dengan nama Fisioterapis. Fisioterapis ialah
seorang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai dengan regulasi perundang-undangan yang
sah.
Seorang fisioterapis dapat membantu individu/masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan
dan mencapai kualitas hidup setinggi-tingginya, melalui bentuk palayanan promotif, preventif,
kuratif, habilitatif dan rehabilitatif.
TUGAS
FISIOTERAPI

• Membantu pasien di wilayah bencana alam maupun kegiatan fisik berat seperti olahraga melalui fisioterapi
manual maupun dengan menggunakan peralatan;
• Memberikan edukasi kepada pasien mengenai tindakan sebelum, selama dan pasca pasien mendapatkan layanan
fisioterapi;
• Membuat penilaian dari masalah yang terjadi pada individu maupun kelompok terkait kesehatan fisik;
• Memberikan masukan terkait kondisi individu tertentu kepada pihak yang membutuhkan, seperti memberikan
informasi kondisi pemain kepada pelatih;
• Menyiapkan porsi latihan khusus yang dipersiapkan dalam sebuah tim untuk individu yang cedera;
• Memberikan terapi fisik maupun psikis pada pasien berdasarkan masalah yang dialami;
• Meringankan gangguan gerak dan fungsi pada pasien;
• Memberikan arahan asupan makanan maupun minuman yang harus dikonsumsi.
WEWENANG
FISIOTERAPI
Assesment Fisioterapi
 Fisioterapi bisa melakukan praktik
Diagnosa Fisioterapi fisioterapi terhadap sarana
kesehatan, praktik perseorangan
Perencanaan Fisioterapi dan atau kelompok.

 Seorang Fisioterapis ketika


Intervensi Fisioterapi melakukan praktiknya bisa
menerima pasien atau klien dengan
atau tanpa rujukan.
Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen

Perencanaan Fisioterapi
DASAR HUKUM
FISIOTERAPI
Beberapa dasar hukum yang terdapat dalam PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 80 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK FISIOTERAPIS
antara lain adalah:

Pasal 1 :

1. Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan
fungsi, komunikasi.

3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
Pasal 4:
Pasal 19 :
1. Fisioterapis untuk dapat melakukan pekerjaan Dalam melaksanakan pelayanan Fisioterapi,
Fisioterapis mempunyai hak:
dan praktiknya harus memiliki STRF.
a. Memperoleh perlindungan hukum dalam
2. Untuk dapat memperoleh STRF sebagaimana melaksanakan pelayanan Fisioterapi sesuai
dengan Standar Profesi Fisioterapis
dimaksud pada ayat (1), Fisioterapis harus
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan
memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan
jujur dari pasien dan/atau keluarganyac.
ketentuan peraturan perundang-undangan. melaksanakan pelayanan sesuai
dengan kompetensi
c. Menerima imbalan jasa profesi
d. Memperoleh jaminan perlindungan
terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan
Pasal 20 :
pasien/klien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam
Dalam melaksanakan pelayanan fisioterapi, fisioterapi
mempunyai kewajiban: lingkup tindakan Fisioterapi
e. Meminta persetujuan tindakan Fisioterapi yang akan
a. Menghormati hak pasien/klien
dilakukan
b. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani f. Membantu program Pemerintah dalam meningkatkan

c. Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan derajat kesehatan masyarakat


g. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan
peraturan perundang-undangan
standar prosedur operasional Fisioterapis.
JENIS-JENIS PERAWATAN YANG
DILAKUKAN DALAM
FISIOTERAPI
• Terapi manual, yaitu terapi yang dilakukan manual menggunakan tangan. Terapi ini
berfokus pada sistem dan struktur dalam tubuh, seperti persendian, tulang, jaringan
lunak, peredaran darah, saraf, dan limfe.
• Stimulasi saraf transkutan listrik, yaitu terapi yang dilakukan dengan menggunakan
arus listrik bertenaga rendah guna menghilangkan rasa sakit. Stimulasi ini
dilakukan dengan perangkat kecil dan digerakkan oleh baterai. Perangkat kecil ini
kemudian ditempatkan pada titik tekanan dan menciptakan rangkaian impuls listrik
yang getarannya dapat bergerak sepanjang serabut saraf.
• Terapi magnetik, yaitu terapi dengan menggunakan magnet sebagai upaya penyembuhan berbagai
penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada peredaran darah, sistem metabolisme, sistem hormon,
enzim, dan gangguan sel sel pada tubuh manusia. Terapi ini juga bermanfaat untuk mengurangi rasa
sakit yang tengah dialami.
• Taping, yaitu terapi yang dilakukan dengan bantuan pemberian plester elastis guna menyangga dan
menstabilkan otot dan sendi tanpa membatasi gerak sendi. Taping bekerja dengan menyangga dan
mengangkat kulit sehingga membebaskan dari tekanan, serta meningkatkan sirkulasi aliran darah yang
kaya akan oksigen yang dapat mempercepat pemulihan cedera.
• Diathermy, yaitu terapi yang dilakukan dengan menggunakan panas yang dialirkan melalui arus
elektromagnetik berfrekuensi tinggi untuk menyembuhkan berbagai kondisi. Alat ini dapat
menyembuhkan otot yang tegang, meningkatkan metabolisme tubuh, serta meningkatkan aliran darah
ke jaringan tubuh yang rusak.
JENJANG
PENDIDIKAN

Pendidikan Spesialis
profesi
S1 (S.Ft (Physio)
atau S.Fis)
D4
(S.St.Ft)
D3 (A.Md.Ft
atau A.Md.Fis)
SPESIALIS
Integumentary

Cardiopulmonary (Jantung
dan Paru)
Olahraga

Neurologis (Saraf) Geriatric (Manula)

Pediatric

Ortopedi

Anda mungkin juga menyukai