NPM : 2006599392
STROKE
Klasifikasi/Jenis Stroke
Prognosis Stroke
TBI/HI/TC
- Cidera fisik pada otak
- Karena tekanan mekanika (trauma) dari luar (lokal atau blunt)
- Dengan akibat hilangnya kesadaran sampai koma (tidak membuka mata, tidak ada respon
motorik dan tidak ada respon verbal), amnesia pasca traumatik (PTA), defisit fungsi neurologi
Sekarang ini TBI merupakan salah satu penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di
masyarakat
Penyebab
ALZHEIMER
Penyakit Alzheimer merupakan penyakit degenerative otak yang bersifat progresif lambat. Penyakit
ini agak jarang ditemukan di Indonesia, tetapi sering dibahas karena berkaitan dengan demensia.
Gejala penyakit Alzheimer khas, antara lain gangguan memori, bingung, dan gangguan kognitif .
Penyakit ini paling sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Frekuensi laki- laki dan perempuan
sama. Insidensi kasus meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup.
Epidemiologi alzheimer
Insiden terjadinya penyakit Alzheimer meningkat sesuai umur antara 0,3% - 0,6% terjadi pada usia
65 – 69 tahun dan 5,3% - 7,5% terjadi pada usia 85 – 90 tahun
Etiologi Alzheimer
Beberapa faktor genetik, imunologik, infeksi virus , intoksikasi, familial, dan kelainan kromosom .
Tiga gen yang berhubungan dengan 90% kasus awitan dini (gejala timbul sebelum usia 65 tahun),
yaitu gen presenilin1 pada kromosom 14, gen presenilin-2 pada kromosom 1, dan gen protein
pembentuk amiloid pada kromosom 21
Patofisiologi Alzheimer
Secara makroskopik, perubahan otak pada AD melibatkan kerusakan pada neuron korteks dan
hipokampus, serta penimbunan amiloid dalam pembuluh darah intracranial
Manifestasi Klinis
SPINA BIFIDA
Definisi Spina Bifida
• Spina bifida, sebuah defek tuba neuralis, hasil dari gagalnya penyatuan satu atau lebih lengkungan
vertebra posterior yang menghasilkan protrusio konten dari canal vertebra (Essentials of Orthopaedics
and Applied Physiotherapy. 2004) • Defek neural tube adalah sekelompok kelainan perkembangan di
mana tuba neuralis gagal untuk menyatukan suatu tempat sepanjang dari sumsum tulang belakang ke
otak (McCarthy 1992)
Etiologi Spina Bifida
Idiopathic
Radiasi
Obat
Zat kimia
Malnutrisi
Determinan genetik
Neurulasi
Gejala Klinis
Paralisis pada Level Thoracal
Paralisis m. gluteus
Paralisis m. Hamstring
Paralisis m. gastrocnemius dan m. soleus
Paralisis Fleksor Toe Calcanovarus deformity
Paralisis dibawah akar safar L5
Division (terbelah)
Streching (terulur)
Crushing
Normal Nerve Anatomy
Axon
Myelin sheath with schwann cell – Nodes of Ranvier (more Na+ channels) – Internodal region
Connective tissue coverings
- Endoneurium (surrounds nerve axon fibers)
- Perineurium (surrounds fiber groups to form a fascicle)
- Epineural (binds fascicles into nerves)
Patofisiologi
Cedera pleksus brachialis adalah cedera dari setiap bagian dari pleksus brachialis mulai akar saraf
sampai dengan cabang dari cord yang menghubungkan bahu sampai dengan jari-jari dapat
menyebabkan kelemahan ataupun kelumpuhan dari anggota gerak atas baik bahu, pergelangan
tangan, dan jari-jari
Etiologi
Trauma lahir
Faktor risiko:
Trauma lahir
Trauma lainnya
Overstretch/ Kompresi Cedera Plexus Brachialis
- Avulsion
- Rupture
- Neuropraxia
- Neuroma
Klasifikasi
Erb-Duchenne Palsy
Klumpke Palsy
Total Brachial Plexus Injury
ERB PALSY
Erb palsy adalah kelumpuhan pada ekstremitas atas yang disebabkan oleh kerusakan plexus
brachialis C5 – C6 yang mempersarafi lengan dan tangan.
Kelainan ini paling sering ditemukan pada bayi atau anak-anak karena distosia bahu pada
kelahiran. Ataupun dapat pula ditemukan pada dewasa dengan riwayat trauma bahu.
Cedera pada akar saraf C5-C6 / C5-C6-C7 (upper brachial plexus injury)
Nervus yang dilibatkan : nerve musculotcuatneous, suprascapular nerve, axillary nerve
Etiologi
Distosia
Trauma
Patofisiologi
Faktor risiko Trauma lahir/ terjatuh dari ketinggian Ekstremitas tertahan dalam posisi: Adduksi
& endorotasi shoulder, ekstensi elbow, pronasi lengan bawah, fleksi wrist Overstretch C5-C6
Erb palsy
Manifestasi Klinis
Lengan bergantung lemas dengan posisi abduksi shoulder, endorotasi shoulder, ekstensi elbow,
dan pronasi elbow. (waiters tip position)
Adanya gangguan sensorik pada lateral deltoid, sisi lateral lengan atas dan lengan bawah hingga
ibu jari tangan.
Gangguan pada perkembangan otot apabila berkurangnya aktivitas kontraksi otot atrofi otot dan
kontraktur siku.
Refleks biceps dan brachioradialis menurun atau hilang.
Paralisis m. serratus anterior akan memberikan gambaran “Winged scapula”.
Tidak adanya reaksi refleks moro pada lengan yang mengalami cedera • Penurunan Spontanitas
refleks grasp
Atropi otot lengan
Kehilangan fungsi motorik dan sensorik pada lateral proximal lengan atas
Kelemahan otot lengan
Degenerasi discus
Perubahan kimiawi yang disebabkan oleh proses degeneratif menyebabkan kelemahan discus
namun tanpa herniasi.
Prolaps discus
Perubahan posisi discus dengan sedikit penonjolan kedalam kanalis spinalis.
Extrusion
Penonjolan nucleus pulposus dalam anulus fibrosus
Nukleus pulposus sudah menembus annulus fibrosus tapi masih terletak didalam discus.
Sekuestrasi discus
Nukleus pulposus sudah terletak didalam kanalis spinalis
Etiologi
Pria dan wanita memiliki resiko yang sama untuk mengalami HNP, wanita paling sering antara usia
30 dan 50 tahun. HNP merupakan penyebab paling umum kecacatan akibat kerja pada mereka yang
berusia dibawah 45 tahun.
Faktor resiko HNP adalah sebagai berikut :
- Berat badan yang berlebihan, gaya hidup bermalas-malasan, dan postur tubuh yang tidak
diposisikan secara benar.
- Perubahan degeneratif yang mengurangi kekuatan dan stabilitas tulang belakang, menyebabkan
tulang belakang rentan terhadap cidera.
- Teknik mengangkat dan memindahkan barang yang tidak benar
- Pergerakan tiba-tiba dan bertenaga atau traumatic, yang memindahkan gaya dalam jumlah besar ke
tulang belakang.
- Olahraga yang menempatkan gaya berputar pada tulang belakang seperti golf, baseball atau tennis.
Gejala Klinis
Nyeri yang disebabkan oleh HNP dikenal sebagai ischialgia diskogenik atau sciatika, yaitu nyeri
sepanjang perjalanan nervus ischiadikus.
Level segmen tulang belakang yang terkena akan mempengaruhi daerah nyeri sesuai distribusi
dermatom. Umumnya nyeri jenis ini digambarkan sebagai nyeri yang tajam, berpangkal pada
bagian bawah pinggang dan menjalar kelipatan bokong tepat dipertengahan garis tersebut.
Level segmen tulang belakang yang terkena akan mempengaruhi daerah nyeri sesuai distribusi
dermatom.
Tidak jelas
Penebalan jaringan ikat: rheumatism (RA, OA, gout), gangguan metabolisme (DM, acromegali,
hypothyroidisme)
Retensi cairan, seperti kegemukan, kehamilan
Trauma atau trauma kronik pergelangan tangan, RSI (repetitive strain injury)
Tumor
Herediter, berupa sempitnya terowongan karpal
Proses Patologi
Penyempitan terowongan karpal, biasanya oleh penebalan fleksor retinaculum (lig. Carpi
transversum)
- Akibat penekanan langsung pada n. medianus
- Akibat penekanan pada arteri dan vena (vaskuler) sehingga suplai arteri ke n. medianus
berkurang atau stasis vena yang menekan n. medianus
Tanda & Gejala
Gangguan sensorik
Awal:
- Nyeri terutama pada malam hari
- Rasa tebal (hipoesthesia) dan paraesthesia
- Menghilang/berkurang jika tangan digoyang atau diposisikan tergantung
Berlanjut:
- Nyeri spontan ujung jari-jari, nyeri menjalar hingga ke lengan, siku dan bahu
- Gangguan sensasi seperti terbakar sepanjang distribus n. medianus distal pergel tangan (jari 1, 2,
3)
Gangguan motorik