EPIDEMIOLOGI
Disusun oleh :
NPM : 2006599392
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas individu untuk mata kuliah
Pengantar Ilmu Kesehatan Komunitas dengan judul: “Epidemiologi”
Saya menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari berbagai bantuan
baik usaha, doa, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak terdapat kesalahan dikarenakan keterbatasan dalam
pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan begitu juga kritik yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat.
Fathia Dheanisa
2
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
1) Last (1998)
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau
kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu
dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.
4) HIRSCH (1883)
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari
jenis-jenis penyakit pada manusia, pada saat tertentu di bumi
dan kaitanya dengan kondisi eksternal.
5
5) ABDEL R OMRAN
Epidemiologi sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan
distribusi keadaan kesehatn, penyakit dan perubahan pada
penduduk begitu juga determinannya serta akibat yang terjadi
pada kelompok penduduk.
6
2.2 Prinsip dan Metode Epidemiologi
1) Epidemiologi Deskriptif
2) Epidemiologi Analitik
3) Epidemiologi Eksperimental
7
2.3 Pengukuran dan Manfaat Epidemiologi
2.3.1 Pengukuran Epidemiologi
a. Rate
Rate merupakan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah
keseluruhan penduduk di mana peristiwa itu berlangsung dalam
suatu batas waktu tertentu.
c. Proporsi
Proporsi kematian adalah jumlah yang mati dibagi jumlah
seluruh kematian. Rumusan dari proporsi, yaitu:
2. Ukuran Morbiditas
a. Insidensi Rate
Insidensi adalah jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada
kelompok penduduk tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu.
8
1) Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur angka
kejadian penyakit. Perubahan angka insidensi dapat
menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor penyebab
penyakit, yaitu fluktuasi alamiah dan adanya program
pencegahan.
2) Dalam penelitian epidemiologi -> sebab akibat.
3) Perbandingan antara berbagai populasi dengan pemamapan
yang berbeda.
4) Untuk mengukur besarnya risiko determinan tertentu .
b. Prevalensi Rate
1) Point prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru)
yang ada pada suatu saat tertentu.
9
3. Ukuran Mortalitas
10
d. Maternal Mortality Rate (MMR)
4. Ukuran Fertilitas
Keterbatasan CBR:
11
penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat.
Terdapat tiga aspek sifat utama penularan penyakit dari orang ke orang,
antara lain :
12
Yaitu kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu
terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular
tertentu didasarkan pada tingkat kekebalan tubuh suatu anggota
kelompok tersebut.
c. Angka serangan (Attack Rate)
Yaitu sejumlah kasus yang berkembang dan muncul dalam satu satuan
waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak
serta memiliki risiko/kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Penyakit jenis ini tidak dapat ditularkan dari penderita kepada orang
lain. Penyakit ini merupakan penyakit non infeksi yang penyebabnya
bukan mikroorganisme. Penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi
antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia
(faktor predisposisi, infeksi dan lain-lain) dan lingkungan sekitar
(source and vehicle of agent).
Tindakan pencegahan
13
c. Pencegahan tersier (tertiary prevention), di mana dalam fase ‘patogenesis’
tersebut proses penyakit sudah nyata dan berlanjut dan mungkin dalam taraf
sudah akan berakhir (sembuh, menahun, kelainan yang menetap atau
kematian)
Tahap-Tahap pencegahan
14
Biasanya orang tidak akan mengkategorikan ‘Disability Limitation’
sebagai tindakan pencegahan lagi karena penyakitnya sudah nyata
bahkan mungkin sudah lanjut.
2) Tahap rehabilitation
Tindakan ‘pencegahan’ tahap akhir ini merupakan tindak lanjut
setelah penderita berhasil melalui masa ‘diability’.
c. Menegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
(early diagnosis and prompt treatment)
Screening test disebut juga sebagai uji tapis atau uji saring untuk mendeteksi
tanda dan gejala penyakit secara dini dan menemukan penyakit sebelum
menimbulkan gejala dapat dilakukan dengan cara:
15
Sifat pemeriksaan screening test (uji tapis):
Tujuan:
Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala tidak khas terhadap
orang yang tampak sehat, tetapi mungkin menderita penyakit (population
at risk).
Dengan ditemukan penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan
secara tuntas hingga mudah disembuhkan dan tidak menjadi sumber
penularan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut asal katanya, secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu
mengenai kejadian yang menimpa penduduk. Epidemiologi berasal
dari perkataan Yunan, dimana epi = upon, pada atau tentang, demos =
people, penduduk, logia = knowledge, ilmu.
Metode Epidemiologi merupakan cara pendekatan ilmiah dalam
mencari faktor penyebab serta hubungan sebab akibat terjadinya
peristiwa tertentu (termasuk penyakit infeksi) pada suatu populasi
tertentu.
1) Epidemiologi Deskriptif
2) Epidemiologi Analitik
3) Epidemiologi Eksperimental
Sebagai manusia kita harus selalu menjaga kesehatan baik fisik, mental,
maupun sosial. Dengan terjaga nya kesehatan, kita bisa menjadi manusia
yang hidup kreatif dan produktif serta selalu bersosialisasi dengan orang-
orang di sekitar kita.
17
DAFTAR PUSTAKA
18